You are on page 1of 6

HECTING

1. Tn. M, 14th, 70kg, 162m


KU: luka robek di jari keIingking kaki kiri
Anamnesa: os. Datang ke ugd puskesmas dengan keluhan luka robek di jari keIingking
kaki kiri kena besi tiang bendera
Pemeriksaan fisik:
TD: 120/80
RR: 20
HR: 80
T: 36
Mata: an-/-, ikt -/-,
Tht: kesan tenang
Thorax:
Cor: s1s2 tunggal reguler murmur –
Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd: distensi -, peristaltik (+)
Eks: inferior dextra dbn
Inferior sinistra: laserasi pedis sinistra Digiti V
A: vulnus laceratum pedis sinistra digiti V
Tatalaksana farmakologi:
Asam mafenamat 3x500mg
amoxicillin 3x500mg (3hr)
Vitamin c 1x500mg
Prosedur tindakan:
• Cuci tangan dengan handscrub dan keringkan, kemudian memakai sarung
tangan bersih
• Memeriksa kelengkapan peralatan tindakan
• Membersihkan luka dengan cairan antiseptik
• Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
• Memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidocain)
bila perlu dibersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9 %
• Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2 atau pehidrol 10%
• Memasang duk steril
• Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum,
pada penggunaan jarum melengkung atau (curved needle) dari arah dalam ke
luar
• Memegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka.
• Jika luka dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis (jenis
benang disesuaikan dengan jaringan yang robek)
• Mengikat benang dengan menggunakan simpul potong benang, sisakan
sepanjang 1 mm untuk jahitan dalam dan 0.65 cm untuk jahitan luar
• Melanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka
• Memberikan desinfektan pada jahitan
• Menutup dengan kassa steril dan hipafix
• Membersihkan alat
• Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
Edukasi:
• Luka jangan sampai basah dan terbuka selama 3hari
• Kontrol setelah 3 hari
• Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (telur, ikan dll)

2. An. H, 1,5th, 22kg, 49m


KU: luka robek di dahi kiri
Anamnesa: os. Datang ke ugd puskesmas dengan keluhan luka robek di dahi kiri
terjatuh dari sepeda panjang ± 5cm, kedalaman ± 2cm
Pemeriksaan fisik:
RR: 22×/i
HR: 90 ×/i

T: 36℃
Kepala: regio frontalis sinistra luka robek panjang ± 5cm, kedalaman ± 2cm
Mata: an-/-, ikt -/-,
Tht: kesan tenang
Thorax:
Cor: s1s2 tunggal reguler murmur –
Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd: distensi -, peristaltik (+)
Eks: akral hangat
A: Vulnus laceratum regio frontalis sinistra
Tatalaksana farmakologi:
Paracetamol 120mg/5ml 3x1 ½ cth
amoxicillin 125mg/5ml 3x1 ½ cth (3hr)
Prosedur tindakan:
• Cuci tangan dengan handscrub dan keringkan, kemudian memakai sarung
tangan bersih
• Memeriksa kelengkapan peralatan tindakan
• Membersihkan luka dengan cairan antiseptik
• Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
• Memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidocain)
bila perlu dibersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9 %
• Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2 atau pehidrol 10%
• Memasang duk steril
• Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum,
pada penggunaan jarum melengkung atau (curved needle) dari arah dalam ke
luar
• Memegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka.
• Jika luka dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis (jenis
benang disesuaikan dengan jaringan yang robek)
• Mengikat benang dengan menggunakan simpul potong benang, sisakan
sepanjang 1 mm untuk jahitan dalam dan 0.65 cm untuk jahitan luar
• Melanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka
• Memberikan desinfektan pada jahitan
• Menutup dengan kassa steril dan hipafix
• Membersihkan alat
• Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
Edukasi:
• Luka jangan sampai basah dan terbuka selama 3hari
• Kontrol setelah 3 hari
• Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (telur, ikan dll)
SIRKUMSISI
1. An. M, 10th, 35kg, 113m
KU: disunat
Anamnesa: os. Datang ke ugd puskesmas diantar ibunya ingin disunat
Pemeriksaan fisik:
RR: 20
HR: 90
T: 36
Mata: an-/-, ikt -/-,
Tht: kesan tenang
Thorax:
Cor: s1s2 tunggal reguler murmur –
Pulmo: ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd: distensi -, peristaltik (+)
Eks: akral hangat
Tatalaksana farmakologi:
Paracetamol 3x500mg
amoxicillin 3x500mg (3hr)
Vitamin c 1x500mg
Alat yang dibutuhkan dalam sirkumsisi adalah :

1. Sirkumsisi set

2. Spuit 3 cc

3. Jarum jahit jaringan

4. Duk steril

5. Obat anestesi local (lidokain, prokain, bupivakain)

6. Povidon Iodine
7. Kasa steril

8. Catgut plain

9. Plester

10. Handscoon

Prosedur Tindakan:

1. Mempersiapkan dan mengecek semua alat dan bahan yang diperlukan

2. Menempatkan alat dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau

3. Mempersiapkan pasien (menyapa dengan ramah dan mempersilahkan pasien untuk


berbaring)

4. Melakukan anamnesis singkat (identitas, riwayat penyakit, riwayat luka, perdarahan dan
penyembuhan luka, kelainan epispadia dan hipospadia)

5. Meminta pasien membuka celana/sarung dan menenangkan pasien dengan sopan

6. Melakukan cuci tangan furbringer

7. Memakai handscoon steril

8. Desinfeksi daerah operasi mulai dari preputium sampai pubis secara sentrifugal

9. Memasang duk steril dengan benar

10. Melakukan anestesi blok n.pudendus

11. Melakukan anestesi infiltrasi sub kutan pada corpus penis ke arah proximal

12. Melakukan konfirmasi apakah anestesi telah berhasil

13. Membuka preputium perlahan-lahan dan bersihkan penis dari smegma menggunakan kasa
betadin sampai corona glandis terlihat.

14. Kembalikan preputium pada posisi semula

15. Klem preputium pada jam 11, 1 dan jam 6

16. Gunting preputium pada jam 12 sampai corona glandis

17. Lakukan jahit kendali mukosa – kulit pada jam 12

18. Gunting preputium secara melingkar kanan dan kiri dengan menyisakan frenulum pada
klem jam 6

19. Observasi perdarahan (bila ada perdarahan, klem arteri/vena, ligasi dengan jahitan
melingkar)
20. Jahit angka 8 pada frenulum

21. Lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan

22. Kontrol luka dan jahitan, oleskan salep antibiotik di sekeliling luka jahitan

23. Balut luka dengan kasa steril

24. Buka duk dan handscoen, cek alat dan rapikan kembali semua peralatan

25. Pemberian obat dan edukasi pasien

You might also like