Professional Documents
Culture Documents
Makalah Konsep Dasar Pembelajaran PAI
Makalah Konsep Dasar Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu:
Ibrohim, M.Pd.
Disusun oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta keluarga, sahabat
dan juga pengikutnya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Semoga makalah yang telah saya buat, bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Anita Safitri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
1. Kesimpulan....................................................................................................8
2. Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi pengetahuan menuju
kearah perbaikan, pengetahuan dan penyempurnaan semua potensi manusia. Oleh karena itu,
pendidikan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, juga tidak pula dibatasi oleh tebalnya tembok
sekolah dan juga sempitnya waktu belajar di kelas. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat
dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja manusia mau dan mampu melakukan proses
pendidikan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab III Pasal 3, disebutkan bahwa ‘‘Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab’’.
Bersamaan dengan itu Islam memandang pendidikan sebagai dasar utama seseorang
diutamakan dan dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an,
Surah Al-Mujadalah ayat 11
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّسُح ْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس
ْۚم
َفاْفَس ُح ْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك َو ِاَذ ا ِقْيَل اْنُشُز ْو ا َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع
ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا
َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر
Artinya; ‘‘Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepdamu: ‘‘Berlapang-lapanglah
dalam majelis’’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan; ‘‘Berdirilah kamu’’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’’.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar tentang pembelajaran agama Islam?
2. Bagaimana dasar dalam pelaksanaan pembelajaran agama Islam?
3. Bagaimana tujuan dari konsep dasar pembelajaran agama Islam?
PEMBAHASAN
1. Istilah Tarbiyah
Kata tarbiyah berasal dari kata dasar ‘‘rabba’’, ‘‘yurrabi’’, menjadi ‘‘tarbiyah’’ yang
mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik. Dalam statusnya sebagai
khalifah berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa dari Allah untuk memelihara agama
Islam dan juga mengatur terselenggaranya urusan umat manusia agar tercapai kesejahteraan
dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran Allah. Sebagai khalifah Allah maka manusia
mempunyai tugas untuk memadukan pertumbuhan dan perkembangannya bersama dengan
alam.
2. Istilah al-Ta’lim
Secara etimologi, ta’lim berkonotasi pembelajaran, yaitu semacam proses transfer
ilmu pengetahuan. Hakikat ilmu pengetahuan bersumber dari Allah. Adapun proses
pembelajaran ta’lim secara simblolis dinyatakan dalam informasi Al-Qur’an ketika
penciptaan Nabi Adam oleh Allah, Nabi Adam secara langsung menerima pemahaman
tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari Allah.
Proses pembelajaran ini disajikan dengan menggunakan konsep ta’lim yang sekaligus
menjelaskan hubungan antara pengetahuan Nabi Adam dan Allah.
3. Istilah al-Ta’dib
Al-Ta’dib berarti pengenalan dan pengetahuan secara berangsur-angsur ditanamkan
ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu
di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini, maka pendidikan akan berfungsi
sebagai pembimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Allah yang tepat dalam
tatanan wujud dan kepribadiannya.
Pendidikan agama Islam harus mampu membimbing, mendidik dan mengajarkan
ajaran-ajaran agama Islam terhadap peserta didik, baik mengenai jasmani maupun
rohaninya, agar jasmani dan rohani berkembang secara selaras. Untuk memenuhi harapan
tersebut, pendidikan harus dimulai sedini mungkin, agar dapat meresap di hati sanubari
peserta didik, sehingga peserta didik mampu menghayati, memahami dan mengamalkan
ajaran Islam denagn tertib dan benar dalam kehidupan peserta didik.
Pendidikan Islam adalah usaha merubah tingkah laku individu di dalam kehidupan
pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar melalui
pendidikan, yaitu:
Pertama, pendidikan Islam adalah pendidikan yang menyangkut aspek rohani dan
jasmani, keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu
pembinaan terhadap keduanya harus seimbang.
Kedua, pendidikan Islam berdasarkan konsepsinya pada nilai-nilai religius. Ini berarti
bahwa pendidikan Islam tidak mengabaikan teologis sebagai sumber dari ilmu itu sendiri.
Ketiga, adanya unsur takwa sebagai tujuan yang harus dicapai. Sebagaimana kita
ketahui, bahwa takwa merupakan benteng yang dapat berfungsi sebagai daya tangkal
terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang datang dari luar.
Berdasarkan pengertian dari tiga poin di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang (guru) agar peserta didik dapat
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam.
B. Dasar Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Segi Yuridis
Dasar pelaksanaan dalam pendidikan agama berasal dari perundang-undangan dalam
melaksanakan pendidikan agama Islam di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal
terdiri dari tiga macam, yaitu:
a. Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama Ketuhanan yang Maha
Esa
b. Dasar structural atau konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar 45 dalam Bab XI pasal
29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:
1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama, beribadah
menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
c. Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No. IV/MPR/1978
Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 dan Tap MPR No. II/MPR/1993 tentang garis-garis
besar haluan negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan
agama secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah-sekolah formal, mulai
dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
2. Segi Agama
Dasar dalam pendidikan dari segi agama Islam adalah Al-Qur’an, hadist dan ijtihad.
Pertama, Al-Qur’an, di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip
yang berekaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Sebagai contoh, yang terdapat pada
kisah Lukman yang terdapat pada Surah Lukman ayat 12 sampai dengan 19 tentang
mendidik anak. Cerita itu menggariskan tentang pendidikan yang teerdiri dari masalah
iman, akhlak, ibadah, sosial dan ilmu pengetahuan.
Kedua, Hadist, yaitu perkataan, perbuatan, ketetapan dan juga persetujuan Rasulullah
Hadist merupakan sumber ajaran yang kedua setelah Al-Qur’an. Hadist juga berisi aqidah
dan syari’ah. Hadist berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam
segala aspeknya, termasuk dalam aspek pendidikan, yang bertujuan untuk membina umat
menjadi manusia seutuhnya yang bertaqwa. Untuk itu Rasulullah menjadi guru dan
pendidik utama
Ketiga, Ijtihad, yaitu sumber ajaran islam setelah Al-Qir’an dan Hadist. Ijtihad dalam
pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang diolah oleh akal
yang sehat dari para ahli pendidikan Islam.
3. Segi Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidup manusia baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak
tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana
dikemukan oleh Zuhairini dkk (1983:25) bahwa semua manusia di dunia ini selalu
membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka (manusia) merasakan
bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa,
tempat mereka (manusia) berlindung dan tempat mereka (manusia) meminta pertolongan.
Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat yang
sudah modern. Mereka (manusia) merasa tentram hatinya kalau mereka (manusia) dapat
mendekat dan mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa.
1. Kesimpulan
Pembahasan tentang konsep dasar pendidikan Islam ini mencakup pengertian istilah
Tarbiyah, Ta’lim dan Ta’dib. Dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah
mempunyai dasar yang kuat. Dasar pembelajaran pendidikan agama Islam dapat ditinjau
dari berbagai macam segi, yaitu: Pertama segi yuridis atau hukum yang mencakup
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Tap MPR. Kedua, segi agama yaitu Al-Qur’an,
Hadist dan Ijtihad. Ketiga, segi psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidup manusia baik
sebagai individua maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang
membuat hati mereka (manusia) tidak tenang dan tenteram sehingga memerlukan adanya
pegangan hidup. Tujuan dari pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam secara
khusus menurut Imam Al-Ghazali, menjelaskan bahwa ada dua tujuan pokok pendidikan
agama Islam yaitu untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada
Tuhan dan juga untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalin hidup dan
juga penghidupan guna mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya mungkin masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke
depannya.
Daftar Pustaka
Mujibur Rohman. 2018. Konsep Dasar Tentang Pendidikan Agama Islam. Makalah.