You are on page 1of 6

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
Oleh: Intan Ayu, S.Pd., M.Pd

Nama Mata Pelajaran : Kimia


Tema/Materi Pembelajaran : Hidrokarbon (Struktur Tata Nama Alkena)
Tujuan Materi Pembelajaran : Menentukan nama senyawa alkena sesuai dengan aturan
IUPAC.
Indikator Pembelajaran : 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahamankekkhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya.
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit

A. PENDAHULUAN
a. Komunikasi

1. Pendidik memberi salam

2. Pendidik mempersilahkan peserta didik duduk dan tenang untuk bersiap


mengikuti pembelajaran
3. Pendidik mengajak peserta didikberdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik menanyakan kabar danmengecek kehadiran peserta didik
b. Motivasi
“Anak-anak kemarin kita sudah belajar apa ya? Ada yang masih ingat dengan
pembagian atom C berdasarkan jenis ikatan? Kemarin kita sudah belajar
hidrokarbon dengan rantai tunggal yang kita kenal dengan nama alkana. Untuk
alkana kita kemarin sudah belajar mengenai tata nama, sifat fisika dan kimia,
isomer dan kegunaannya. Nah untuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap 2
biasanya dikenal dengan sebutan apa ya anak- anak? Apakah untuk hidrokarbon
dengan rangkap 2 ini semua sifatnya sama dengan alkana? Untuk itu pada hari ini
kita akan belajar mengenai alkena baiktata nama alkena
c. Apresepsi
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi yang sudah disampaikan
sebelummnyamengenai penulisan rantai atom karbon.

B. KEGIATAN INTI

1. Mengamati
 Siswa mengamati dan mendengarkan materi yang disampaikan guru
mengenai senyawa alkena yang meliputi deret homolog, tata nama.
 Siswa mengamati bentuk struktur alkena yang ditampilkan dilayar.
Guru menjelaskan materi pengolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan
jenis ikatan dan alkena yang meliputi tata nama, sifat fisika dan kimia,
dan kegunaan alkena.
2. Menanya
 Siswa bertanya tentang penjelasan materi yang belum dipahami atau
informasi tambahan yang ingin diketahui.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab
pertanyaaan yang diajukan oleh temannya. Apabila tidak ada pertanyaan
guru dapat mengarahkan agar timbul pertanyaan dari siswa.
3. Mengumpulkan Informasi

 Siswa menganalisis dari berbagai sumberterkait pengolongan senyawa


hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan alkena yang meliputi deret homolog,
tatanama, sifat fisika dan kimia, dankegunaan alkena.
 Siswa megumpulkan informasi untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh
guru. (siswa membaca buku panduan)
4. Mengasosiasi

 Siswa bekerjasama dengan teman sebangku untuk menghafal deret homolog


alkena sampai pada dekana.

 Siswa berlatih mengerjakan soal yang diberikan oleh guru berkaitan dengan
penamaan
5. Mengkomunikasikan

 Siswa menuliskan tata nama senyawa alkena di papan tulis.


 Siswa dan guru berdiskusi mengenai jawaban soal yang diberikan oleh guru.
 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya mengenai penamaan dan
isomerisasi pada alkena.

Guru memberikan penilaian atas keaktifan siswadalam mengerjakan tugas..

C. PENUTUP

a. Simpulan
Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama membuat kesimpulan mengenai
penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan alkena yang
meliputi deret homolog, tatanama, sifat dan kegunaan alkena.
b. Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai tata nama dan isomerisasi
senyawa alkena.
Siswa diminta untuk mempelajari materiselanjutnya yaitu alkuna.
c. Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik tentang kegiatan belajar yang telah
berlangsung pada hari ini.
d. Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam
untuk menutup kegiatan pembelajaran.

Sumber/media pelatihan :
Materi Pembelajaran

A. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan


Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah
hidrokarbon, yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon
dan hidrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana,
yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat atom hidrogen
(CH4). Metana merupakan molekul yang mempunyai struktur ruang
tetrahedron dengan atom karbon sebagai pusatnya, dan atom
hidrogen yang terdapat pada keempat sudutnya.
Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon
dibedakanmenjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai
alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai
karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap dua disebut dengan dengan alkena dan
hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
B. Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan


ikatan rangkap dua (-C=C–). Alkena paling sederhana yaitu etena,
C2H4. Rumus umum alkena C2H2n. Tabel berikut menyajikan deret
homolog alkena.
a. Tata nama alkena
1) Alkena rantai lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap ( - C = C -) diberi nomor
yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari
ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
2) Alkena dengan rantai bercabang
1. Rantai utama yaitu rantai yang terpanjang dan mengandung ikatan
rangkap.

2. Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan


ikatanrangkap, bukan cabang yang terdekat.

3. Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor ikatan


rangkap, nama alkena.

3) Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap


Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi
tambahan diena (untuk dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan
rangkap).
Contoh :

menpunyai rantai utama.

Penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap


sebelahkiri ikatan rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan
ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah,
kedua- duanya sama-sama menambah 4 atom C namun bila belokan
pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus
menimbulkan dua cabang.
Jadi namanya : 3 etil 4 metil 1 pentena
1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di
nomor satu boleh tidak ditulis sehingga namanya cukup : pentena. Nomor
cabang diurutkan sama dengan urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal
di atas dari ujung sebelah kanan. Sifat alkena

b. Sifat-sifat Umum Alkena


 Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
 Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
 Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
 Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
 Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas,
eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
 Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”
1) Sifat fisika
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya
yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan
rangkap yang membentuk ikatan S. Ikatan S tersebut akan ditarik oleh
hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian. Pada temperatur kamar
alkena yang memiliki dua, tiga dan empat atom karbon berwujud gas.
Sedangkan Alkena dengan dengan berat molekul lebih tinggi dapat berupa
cair dan padatan pada suhu kamar.
2) Sifat Kimia
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena
yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada
ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap.
a) Oksidasi
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi
alkena juga akan menghasilkan CO2 dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang
ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan
tunggal (ikatan α) dengan atom atau gugus tertentu.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena
membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi
cabang/substituen dari alkana yang terbentuk
d) Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena
menjadi alkana dengan mengikuti aturan Markovnikof. Atom H dari asam
halida akan terikat pada atom karbon dari alkena tidak simetris yang
memiliki atom H paling banyak. Jika atom C yang berikatan rangkap
memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang
paling panjang. CH3 CH = CHCH3 → ikatan rangkap membagi sama
banyak atom C dan atom H → simetris CH3CH 2CH = CH2 → ikatan
rangkap tidak membagi sama banyak atom C dan H → tidak simetris
c. Kegunaan Alkena:
 Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)

You might also like