You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

Dosen Pengampu :
1. Prof.Dr.Wahidin,M.Pd
2. Edy Chandra,S.Si,MA
3. Indah Rizki Anugrah,M.Pd
Asisten Praktikum :
1. Thalita Reyhana Soleh
2. Lia Adiliyah

Praktikan :
Nama : Wida Nurul Aeni
NIM :2008106076
Kelas : Tadris Biologi 2/C
UNIT LABURATORIUM MIPA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2021

ACARA PRAKTIKUM KE-3


EKSTRAKSI SENYAWA ORGANIK

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bahwa larutan terdiri dari padatan dan dapat dipisahkan
dengan cara ekstraksi.
2. Untuk mempelajari pemurnian senyawa dengan cara destilasi biasa
B. DASAR TEORI
Ektraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut . pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi
yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Secara garis besar , proses
pemisahan secara ekstraksi terdiri dari tiga langkah besar , yaitu :1) penambahan
sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel, biasanya melalui proses
difusi,2) zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut membentuk
fase ekstrak, 3) pemisahan fase ekstrak dengan sampel (Wilson,et al.,2000).
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan sifat tertentu,
terutama kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda . pada
umumnya ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut yang didasarkan pada
kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran, biasanya air dan
yang lainnya pelarut organic. Bahan yang akan diekstrak biasanya berupa bahan
kering yang telah dihancurkan ,biasanya berbentuk bubuk atau simplisia
(Sembiring, 2007.Pada ekstraksi cair-cair ,satu komponen bahan atau lebih dari
suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair terutama
digunakan apabila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin
dilakukan (misalnya karena pembentukan azeotrop atau karena kepekaannya
terhadap panas) atau tidak ekonomis.
Ekstraksi cair-cair selalu terdiri dari sedikitnya dua tahap , yaitu pencampuran
secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair itu
sesempurna mungkin. Pada ekstraksi cair-cair ,zat terlarut dipisahkan dari cairan
pembawa (diuleni) menggunakan pelarut cair. Campuran cairan pembawa dan
pelarut ini adalah heterogen, jika dipisahkan terdapat 2 fase yaitu fase diuleni
(rafinat)dan fase terlarut(ekstrak) . perbedaan konsentrasi zat terlarut didalam
suatu fase dengan konsentrasi pada keadaan setimbang merupakan pendorong
terjadinya pelarut (pelepasan) zat terlarut dari larutan yang ada. Gaya dorong
(driving force) yang menyebabkan terjadinya proses ekstraksi dapat ditentukan
dengan mengukur jarak system dari kondisi setimbang (Indra Wibawa, 2013).
Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang digunakan harus
memenuhi kriteria yaitu kemampuan tinggi melarutkan komponen zat terlarut
didalam campuran. Kemampuan tinggi untuk diambil kembali, perbedaan berat
jenis antara ekstrak dan rafinat lebih besar, pelarut dan larutan yang akan
diekstraksi harus tidak merusak alat secara korosi, tidak mudah terbakar, tidak
beracunn dan harganya relative murah (Martunus & Helwani, 2004;2005)

C. METODOLOGI
1. Alat :
a. Gelas kimia
b. Saringan
c. Spatula
d. Mortal dan alu
e. Kertas saring
f. Neraca
g. Rak dan tabung reaksi
h. Gelas ukur
i. Setrifuge
2. Bahan :
a. Alcohol
b. Aseton
c. Buah melon
d. Buah papaya
3. Prosedur kerja :
a. Timbang melon sebanyak 4 gr(3 potong buah melon)
b. Tumbk melon secara halus yang sudah dipotong
c. Papaya ditimbang 4 gr
d. Tumbuk juga papaya
e. Masing-masing dimasukan kedalam gelas kimia sebanyak 4 gelas kimia,
diisi 4 gram per gelas.
f. Masukan alcohol 80 ml kedalam gelas berisi melon 4 gr
g. Masukan aseton 80 ml kedalam gelas berisi papaya 4 gr
h. Masukan aseton 80 ml kedalam gelas berisi melon 4 gr
i. Masukan alcohol 80 ml kedalam gelas berisi papaya 4 gr
j. Aduk semua bahan tunggu 5 menit.
k. Dimasukan alcohol 70%
l. Amati dan catat hasil pengamatan
m. Saring menggunakan kertas saring
n. Letakkan kertas saring pada corong
o. Lakukan penyaringan secara perlahan
p. Ambil 10 ml hasil larutan dan masukan kedalam tabung reaksi
q. Masukan kedalam setrifuge dengan kekuatan 500 mqr waktunya 15
menit
r. Letakan secara selang-seling dan berhadap-hadapan
s. Tutup sentrifuge pencet tombol start
t. Tunggu 15 menit , ambil masing-masing sempel
u. Amati dan catat hasil pengamatan
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Bahan Perbedaan Keterangan
Fase Cair Fase Organik
Bahan I Menjadi warna Menjadi bening Pencampuran
Alkohol + Melon hijau muda alcohol+ buah
melon pada fase
cair berwarna
hijau muda,pada
fase organic
menjadi bening.
Bahan II Menjadi bening Tetap bening Pencampuran
Aseton + Melon aseton+buah
melon pada fase
cair warnanya
bening , dan pada
fase organic cairan
tidak berubah,
tetap bening.
Bahan III Menjadi warna Menjadi bening Pencampuran
Alkohol + Pepaya merah muda alcohol + buah
papaya , pada fase
cair berwarna
merah muda, dan
pada fase organic
berubah menjadi
bening.
Bahan IV Menjadi warna Menjadi warna Pencampuran
Aseton + Pepaya orange kuning kecoklatan pada aseton+buah
(Gold) papaya pada fase
cair berwarna
orange, sedangkan
pada fase organic
berubah menjadi
warna kuning
kecoklatan (gold).

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum ke-3 yang dilaksanakan pada 23 Maret 2021 yang mengenai
tentang “Ektraksi Senyawa Kimia”, yang bertujuan : 1).Untuk mengetahui bahwa
larutan terdiri dari padatan dan dapat dipisahkan dengan cara ekstraksi, 2). Untuk
mempelajari pemurnian senyawa dengan cara destilasi biasa maka diperoleh hasil
bahwa dalam praktikum kali ini dilakukan beberapa kali percobaan, yaitu yang
pertama pada percobaan mencampurkan 4 gram buah melon yang sudah ditumbuk
halus yang bertujuan untuk merusak selnya sehingga senyawa organic yang
terdapat didalamnya keluar, dengan 80 ml alcohol yang kemudian setelah itu
diamati fase cair dan fase organiknya ,yang kedua percobaan pada buah melon yang
sudah ditumbuk tadi dengan 80 ml aseton , percobaan yang ketiga percobaan
mencampurkan buah 4 gram buah papaya yang sudah ditumbuk halus dengan 80
ml alcohol , dan yang terakhir percobaan 4 gram buah papaya yang sudah ditumbuk
dengan 80ml aseton, semua bahan yang sudah ditambahkan alcohol dan aseton
diaduk dan ditunggu selama 5 menit untuk melihat perubahan fase cairnya.
Sesuai dengan percobaan yang sudah dilaksanakan pada praktikum kali ini, maka
didapatkan hasil yang sudah diamati yaitu yang pertama pada 4 gram buah melon
yang sudah dicampur dengan 80 ml alcohol maka setelah praktikkan mengamati
fase cair larutan tersebut yaitu berwarna hijau muda dan ketika diamati fase
organiknya dengan cara dimasukkan alcohol sebanyak 70% dan disaring
menggunakan kertas saring secara perlahan selanjutnya dimasukan larutan
kedalam tabung reaksi sebanyak 10 ml dan dimasukan kedalam alat sentrifuge
dengan kekuatan 500 mqr , dengan diletakkan secara selang seling dan berhdap-
hadapan,selama 15 menit , dan setelah diamati warna larutan tersebut berubah
menjadi bening.
Setelah semua dilakukan secara bersamaan fase cair dan organiknya, setelah
diamati pada aseton dan melon fase cairnya larutan menjadi bening sedangkan fase
organiknya tetap bening juga. Pada papaya yang dicampur dengan alcohol fase cair
larutan berwarna merah muda dan fase orgniknya berubah menjadi bening, dan
percobaan yang terakhir yaitu percobaan pada buah papaya dan aseton, fase cairnya
yaitu berwarna orange sedangkan fase organiknya berubah menjadi warna kuning
kecoklatan atau gold ,
Ektraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai . proses ektraksi dihentikan ketika tercapai
kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi
dalam sel tanaman. Setelah proses ektraksi ,pelarut dipisahkan dari sampel dengan
penyaringan. Ekstrak awal sulit dipisahkan melalui tekhnik pemisahan tunggal
untuk mengisolasi senyawa tunggal. Oleh karena itu, ekstrak awal perlu dipisahkan
kedalam fraksi yang memiliki polaritas dan ukuran molekul yang sama. Identifikasi
golongan senyawa dilakukan dengan uji warna, penentuan larutan, bilangan Rf dan
ciri spectrum UV. Identifikasi yang paling penting dan digunakan secara luas ialah
pengukuran spectrum serapan dengan menggunakan spektrofotometer.
Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari
fasa yang satu ke fasa yang lain. Jika kedua fasa merupakan cairan yang tidak saling
bercampur, disebut ekstraksi cair-cair . pada ekstraksi cair-cair , suatu senyawa
dipartisikan diantara dua fasa (pelarut). Pemisahan dapat berhasil bila yang
diekstraksi tidak larut atau sedikit larut dalam satu pelarut, tetapi sngat larut dalam
pelarut yang lainnya.
Ektraksi adalah proses penarikan suatu komponen (zat terlarut) dari larutannya
dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak bercampur dengan menggunakan
pelarut yang sesuai. Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi solute diantara dua
fasa cair yang tidak tercampur. Posisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak
dapat bercampur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk
pemisahan analisis. Ekstraksi pelarut dapat merupakan suatu langkah pentingdalam
uruta yang menuju kesuatu produk murninya dalam laburatorium organic,
anorganik,atau biokimia (Simanjuntak,2008)
Ektraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakanharus dapat mengekstrak subtansi
yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya, secara garis besar, proses
pemisahan secara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar yaitu: 1) penambahan
sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel,biasanya melali proses
difusi. 2) zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut membentuk
fase ekstrak. 3) pemisahan fase dengan sampel. (Wilson,et.al.,2000).
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat
pada bahan alam. Bahan-bahan aktif seperti senyawa antimikroba dan antioksidan
yang terdapat pada tumbuhan pada umumnya diekstrak dengan pelarut. Pada
proses ekstraksi dengan pelarut, jumlah dan jenis senyawa yang masuk kedalam
cairan pelarut sangat ditentukan oleh jenis pelarut yang digunakan dan meliputi dua
fase yaitu fase pembiasan dan fase ekstraksi.
Pada fase pembiasan , pelarut membias komponen-komponen sisi sel yang telah
pecah pada proses penghancuran sebelumnya. Pada fase ekstraksi , mula-mula
terjadi pembengkakan dinding sel dan pelonggaran kerangka selulosa dinding sel
sehingga pori-pori dinding sel menjadi melebar yang menyebabkan pelarut dapat
dengan mudah masuk kedalam sel. Bahan isi sel kemudian terlarut kedalam pelarut
sesuai dengan tingkat kelarutannya lalu bedifusi keluar akibat adanya gaya yang
ditimbulkan karena perbedaan konsentrasi bahan terlarut yang terdapat didalam
dan diluar sel.
Ekstrasi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu ekstraksi padat-cair
dan ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair , senyawa yang dipisahkan terdapat
dalam campuran yang berupa cairan, sedangkan ekstraksi padat-cair adalah suatu
metode pesmisah senyawa dari campuran yang berupa padatan (Anonim,2012)
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam
bahan alam baik dari tumbuhan,hewan dan biota laut dengan pelarut organic
tertentu. Proses ekstraksi ini berdasarkan pada kemampuan pelarut organic untuk
menembus dinding sel dan masuk dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat
aktif akan larut dalam pelarut organic dan karena adanya perbedaan antara
konsentrasi didalam dan konsentrasi diluar sel,, mengakibatkan terjadinya difusi
pelarut organic yang mengan dung zat aktif keluar sel. Proses ini berlagsung terus
menerus sampai terjadi keseimbangan konsentrasi zat aktif didalam dan diluar sel
(Akhyar,2010).
Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang
tidak dapat tercampur. Untuk mengambil zat terlarut dari suatu pelarut ke pelarut
lainnya, kesetimbangan heterogen yang penting melibatkan pembagian suatu
spesies antara dua fase pelarut yang tidak dapat tercampur . kesetimbangan ini
terdapat dalam banyak proses pemisahan dalam penelitian kimia maupun industry.
(Oxtoby,2001)
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan sampel akan memberikan keuntungan
lebih besar jika dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi karena
penelitian dengan menggunakan sampel lebih menghemat biaya ,waktu dan tenaga
(Syaodih,2009).
Penyaringan merupakan pembersihan atau pemisahan partikel padat dari suatu
fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan atau septum yang
menahan zat padat . untuk memeaksa cairan melewati septum diperlukan gaya
pendorong dalam bentuk : gaya berat (gravity filtration) , vakum (vacuum filtration),
gaya sentrifugal (centrifugal filtration). Metode yang ada tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing (Anonim,2018).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi yaitu : 1)jenis pelarut mempengaruhi
senyawa yang tersaring,jumlah zat yang terekstrak dan kecepatan ekstraksi. 2) suhu
secara umum,kenaikan suhu akan meningkatkan jumlah zat terlarut keldalam
pelarut. 3) rasio pelarut dan bahan baku ,jika rasio pelarut bahan baku besar maka
akan memperbesar pula jumlah senyawa yang terlarut . akibatnya laju ekstraksi
akan semakin meningkat. 4) ukuran partikel , laju ekstraksi juga meningkat apabila
ukuran partikel bahan baku semakin kecil. Dalam arti lain rendemen ekstrak akan
semakin besar bila ukuran partikel semakin kecil. 5) pengadukan, fungsi
pengadukan adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi antara pelarut dengan zat
terlarut. 6) lama waktu ,lamanya waktu ekstraksi akan menghasilkan ekstrak yang
lebih banyak, karena kontak antara zat terlarut dengan pelarut lebih lama.
Sentrifuge adalah alat untuk memisahkan slurry (padatan dalam cairan) atau
campuran cair-cair yang memiliki massa jenis berbeda secara pendorong,prosesnya
disebut sentrifugasi . sentrifuge yang digunakan dalam percobaan ini adalah disc
stak centrifuge yang beroprasi secara batch. Alat ini terdiri dari piringan-piringan
berbentuk mangkok tersusun membentuk satu kesatuan . tiap piringan terdapat
lubang kecil ditengah untuk jalannya umpan, sedangkan piringan mangkok
membentuk celah sebagai jalan keluar untuk masing-masing cairan yang
mengandung berat jenis berbeda setelah dikenai gaya sentrifugal. Peroleh dari
masing-masing celah akan terkumpul dan keluar dari dua jalan yang berbeda.
Secara umum sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan gaya
sentrifugal sebagai driving force. Pemisahan dapat dilakukan terhadap fasa padat
cair tarsuspensi maupun campuran berfasa cair-cair. Dua cairan yang dipisahkan
dengan metode sentrifugasi biasanya berbentuk dua fasa cair yang teremulasi .
pemisahan paling seringkita jumpai dalam industry adalah pemisahan lemak yang
terdapat dalam susu full cream. Dengan sentrifugasi dipisahkan lemaknya sehingga
diperoleh ssu krim, susu dengan kadar lemak yang rendah, yaitu bekisar ±3% berat.
Gaya sentrifugal adalah gaya yang terjadi akibat adanya putaran, arah gayanya
adalah dari titik pusat putaran keluar menuju jari-jari luar. Pemisahan antara dua
fasa cair yang membentuk emulsi juga dapat dilakukan dengan cara pemberian
gaya sentrifugal . gaya ini berfungsi ganda, yaitu sebagai perusak system emulsi dan
memisahkan kedua fasa cairnya. Peralatan sentrifugal untuk memisahkan dua fasa
cair dapat dikelompokkan menjadi dua tipe , yairu tubular sentrifuge dan disk bowl
sentrifuge.
Bahan buah yang digunakan ada dua yaitu buah melon dan buah papaya,melon atau
buah dengannama latin cucumis melo L. merupakan tanaman buah semusim yang
berasal dari mediterania tepatnya di lembah Persia. Dari tempat asalnya yaitu
mediterania, kemudian buah melon mulai menyebar dan berkembang di banyak
Negara termasuk Indonesia. Pada tahun 1970 , melon adalah buah yang bergengsi
tinggi dan sangat mahal. Namun saat ini semua kalangan bisa menikmati buah yang
kaya akan kandungan air dan vitamin.klasifikasi tanaman melon yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spematophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dikotiledoneane
Subclass : Sympetalae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucuribitales
Genus : Cucumia
Species : Cucumis melo L
Varietas : Cucumis melo var reticulatus,cucumis melo var cantalu pensis
Bahan yang kedua yaitu buah papaya. Papaya adalah buah yang banyak tumbuh di
daerah tropis , tanaman papaya (carica papaya L.) merupakan tanaman buah-
buahan tropika berupa herba dari family caricaceae. Nama papaya didalam bahasa
Indonesia berasal dari bahasa belanda yaitu papaja , dan kemudian diberlakukan
dari bahasa Arawak yaitu papaya, namun menerapkan dalam bahasa jawa disebut
papaya atau kates.berikut klasifikasi tanaman papaya:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Infra kingdom: Streptophyta
Super devisi : Embryophyta
Devisi : Tracheophyta
Sub devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super ordo : Rosanae
Ordo : Brassicales
Family : Caricaceae
Genus : Carica L
Spesies : Carica papaya L
Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai pelarut polar
dalam kebanyakan reaksi organic. Aseton dikenal juga sebagai dimetil keton,2-
propanon, atau propan-2-on. Aseton adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak
berwarna dan mudah terbakar, digunakan untuk membuat plastic,serat,obat-
obatan,dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industry,
aseton juga dapat ditemukan secara alami , termasuk pada tubuh manusia dalam
kandungan kecil.
Aseton memiliki gugus karbonil yang mempunyai ikatan rangkap dua karbon-
oksigen terdiri atas satu ikatan σ dan satu ikatan . umumnya atom hydrogen yang
terikat pada atom karbon sangat stabil dan sangat sukar diputuskan . namun lain
halnya dengan atom hydrogen yang berada pada atom (C) disamping gugus karbonil
yang disebut atom hydrogen alfa (σ) . sebagai akibat penarik electron oleh gugus
karbonil,kerapatan electron pada aton karbon σ semakin berkurang , maka ikatan
karbon dan hydrogen σ semakin melemah, sehingga hydrogen σ menjadi bersifat
asam dan dapat mengakibatkan terjadinya substitusi σ. Substritusi σ melibatkan
mengakibatkan penggantian atom H pada atom karbon σ dengan elektrofilik.

F. KESIMPULAN
1. Ekstrasi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu ekstraksi padat-cair
dan ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair , senyawa yang dipisahkan
terdapat dalam campuran yang berupa cairan, sedangkan ekstraksi padat-cair
adalah suatu metode pesmisah senyawa dari campuran yang berupa padatan.
2. Penyaringan merupakan pembersihan atau pemisahan partikel padat dari suatu
fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan atau septum yang
menahan zat padat . untuk memeaksa cairan melewati septum diperlukan gaya
pendorong dalam bentuk : gaya berat (gravity filtration) , vakum (vacuum
filtration), gaya sentrifugal (centrifugal filtration). Metode yang ada tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
Indonesian Journal Of Laboratory. Penyaringan Metode Buchner Sebagai Alternatif
Pengganti Penyaringan Sederhana Pada Percobaan Adsorpsi Dalam Praktikum
Kimia Fisika.Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Jurnal. Kimia Organik Dasar .2016
Jurnal. Kesehatan Ekstraksi ,Pemisahan Senyawa , dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin: Makasar
Modul Kimia Organik.Universitas Esa Unggul.
Oxtoby, D. W. 2001. Kimia Modern. Jakarta : Erlangga
Syaodih, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Wallace Leung,2007 Centrifugal Saparations in Biotechnology.

LAMPIRAN

Bahan Prakikum Alat praktikum Menimbang pepaya


sebanyak 4 gr

Menumbuk buah pepaya Melon dan pepaya yang Menambahkan aseton 80


sudah ditumbuk ml pada melon
Menambahkan alkohol 80 Menambahkan aseton 80 Mengaduk semua bahan
ml pada melon ml pada pepaya

Mengamati hasil Meletakkan kertas saring Mengambil 10 ml hasil


pengamatan pada corong saringan larutan dan
masukkan kedalam
tabung reaksi

Atur dengan kecepatan Pastikan mengisi lubang


500 dan waktu 15 menit Masukkan masing-masing yang berlawanan
larutan 10 ml pada
sentrifuge

You might also like