You are on page 1of 11

MESIN LISTRIK DAN KENDALI

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Nama : Muhammad Rizki Darmawan (062140342312)


Partner : Ria Citra Desiany Putri (062140340309)
Kelas : 3 ELB
Dosen Pengampu : Sabilal Rasyad, S. T., M. Kom

PRODI D IV TEKNIK MEKATRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2022
JOB 4
MOTOR DC KOMPON/ GABUNGAN

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam mengenai Motor DC Kompon

secara praktikum.
2. Mahasiswa mengetahui prinsip prinsip kerja dan gambar rangkaian
ekuivalen motor DC Kompon.
3. Mahasiswa dapat membandingkan pembelajaran mengenai Motor DC
Kompon secara teori dan praktek apakah sesuai atau sebaliknya.
4. Mahasiswa dapat mengetaui perbandingan Motor DC lainnya yang sudah
dipraktekkan sebelumnya.

B. Dasar Teori :
1. Pengertian Motor DC Kompon
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Karakteristik Motor DC tipe Gabungan/Kompon :
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini.

2. Jenis Jenis Motor DC Kompon


a. Motor DC Kompon Panjang
Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt,
tergantung lilitan mana yang kuat (kumparan seri atau shunt).
Rangkaian ekuivalen motor DC kompon panjang sebagai berikut :

Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut persamaan yang menyatakan hubungan


arus, tegangan, daya dan tahanan akan mengikuti persamaan sebagai berikut:
Vt =Eb+¿ Ia Ra + I Rs + Vsi Keterangan :
Ia=¿ I + Ish Vt = Tegangan terminal motor (V)
Vt Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar (V)
Ish=¿
Rsh Ia = Arus jangkar (A)
Daya Input Ish = Arus medan shunt (A)
I =¿
Vt Ra = Tahanan kuparan jangkar (ohm)
Rs = Tahanan kumparan seri (ohm)
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt (ohm)
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat (V)

b. Motor DC Kompon Pendek


Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan
seri dan paralel dengan jangkar. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan
disebut motor kompon shunt panjang. Rangkaian ekivalen motor DC kompon
pendek sebagai berikut :
Berdasarkan rangkaian ekuivalen dapat di buat persamaan yang menyatakan
hubungan arus, tegangan, daya dan tahanan sebagai berikut:
Vt =Eb+¿ Ia Ra + I Rs + Vsi Keterangan :
Vt−I Rs Vt = Tegangan terminal motor (V)
Ish=¿
Rsh E b = EMF (GGL) lawan dari jangkar (V)
I =¿ Ia + Ish Ia = Arus jangkar (A)
Daya Input Ish = Arus medan shunt (A)
I =¿
Vt Ra = Tahanan kumparan jangkar (ohm)
Rs = Tahanan kumparan seri (ohm)
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt (ohm)
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat (V)
Pinput = Vt x I (W)

3. Prinsip Kerja Motor DC Kompon

Ketika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Arah medan magnet akan menimbulkan interaksi antara kutub
selatan dan kutub utara kumparan medan dengan medan magnet kutub.
Interaksi tersebut menyebabakan GGL induksi di sekitar medan stator yang
menyebabkan gaya gerak pada kumparan jangkar akibat adanya gaya
gerak magnet
Motor DC kompon memiliki ciri utama yaitu mempunyai dua buah
kumparan medan yang dihubungkan seri dan paralel dengan jangkar. Adanya
hubungan tersebut menyebabkan nilai arus jangkar menjadi besar (arus medan
kecil) sehingga fluks medan pada motor relatif konstan dan tahanan jangkar Ra
menjadi kecil (R shunt besar). Dengan naiknya arus jangkar maka torsi awal
menjadi tinggi dan karena fluks medan pada motor relatif konstan dan tahanan
jangkar Ra kecil maka putaran motor akan relatif konstan dan kecepatan pun
menjadi stabil. Sehingga motor kompon ini memiliki karakteristik diantara motor
dc seri dan motor dc shunt.

4. Karakteristik Motor DC Kompon


a. Karakteristik Putaran
Putaran pada motor dengan penguat terpisah relatif konstan, penurunan
kecepatan akibat perubahan beban sangat kecil. Hal ini disebabkan karena fluks
medan pada motor relatif konstan dan tahanan jangkar Ra sangat kecil, sehingga
penurunan kecepatan antara tanpa beban dan beban penuh adalah kecil sehingga
motor bisa dikatagorikan sebagai motor yang mempunyai kecepatan tetap.
Karakteristik motor kompon berada diantara karakteristik motor seri dan motor
shunt.
b. Karakteristik torsi
Torsi pada motor DC bekerja jika tegangan terminal V konstan maka
arus ke lilitan medan penguat juga akan konstan, sehingga fluks yang ditimbulkan
medan akan konstan. Dengan demikian torsi pada motor dengan penguat terpisah
hanya tergantung pada arus jangkar atau perubahan torsi berbanding lurus dengan
arus jangkar. Akibat adanya fluks medan seri dan shunt pada motor kompon yang
saling mempengaruhi, maka karakteristik. Torsi yang terjadi merupakan gabungan
dari karakteristik motor seri dan shunt. Pada saat beban normal dengan naiknya la,
maka pertambahan. Torsi motor shunt lebih besar bila dibandingkan motor seri
dan karakteristik motor kompon berada diantara kedua karakteristik tersebut,
demikian juga pada saat beban besar.
c. Karakteristik Mekanis
Salah satu faktor yang mengakibatkan kenaikkan Torsi adalah naiknya
arus jangkar Ia, dan akibat naiknya arus jangkar maka kecepatan akan turun
dengan asumsi fluks konstan. Khusus untuk motor dengan penguat terpisah yang
memiliki Ra kecil penurunan kecepatan tidak terlalu besar.

5. Perbandingan Karakteristik Motor DC Lainnya


Motor shunt kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada
beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah. Kecepatan
dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan(kecepatan bertambah).
Motor seri kecepatan dibatasi. Harus dihindarkan menjalankan motor seri
tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.Motor-motor
seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon,kumparan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan kumparan jangkar. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase kumparan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque.
Perbandingan rate Kecepatan vs Torsi. Motor shunt(kiri),Motor
seri(tengah),Motor kompon(kanan)

C. Prosedur Praktkum
1. Peralatan dan Bahan :

1. Power Supply.
2. Card SO4204-7S (Medan
magnet rotor dan stator).
3. Motor DC.
4. UniTrain-I Sistem
5. Kabel Jumper.
6. Laptop

2. Langkah Percobaan :
Percobaan :
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan pastikan semuanya
dalam kondisi baik. Jika terdapat kerusakan pada alat segera laporkan.
2. Masukkan Card SO4204-7S ke UniTrain-I Sistem secara perlahan dan rapat.
3. Lalu hubungkan motor DC pada stator.
4. Hubungkan kabel jumper sesuai pada gambar yang tertera diatas.
5. Hubungkan Unitrain-I Sistem ke laptop menggunakan kabel usb.
6. Setelah itu pada laptop pada aplikasi Labsoft klik :
instrument  Motor Control  DC Motor Control.
7. Nyalakan power dan aturlah pada tegangan 20 V.
Lalu amati apa yang terjadi pada Motor DC ketika adanya perubahan nilai
tegangan.

Gambar Rangkaian :
Pada percobaan ini dilihat pada gambar diatas itu merupakan motor DC
Kompon pendek karena terdapat tegangan tambahan. Tegangan 5 V yang
langsung diberikan ke motor dan tegangan terminal (Vt)/ V1-V2 yang melewati
belitan/ jangkar. Sehingga gambar rangkaian ekuivalennya seperti gambar
dibawah ini :
Gambar Rangkaian Ekuivalen Gambar Beda tegangan yang diberikan

NO. Vt Eb Ia I Ish Keterangan


Motor bergerak
1 18,46 V 9, 16 V 0,179 A 0, 179 A 0, 37 A dengan cepat
dan konstan
D. Hasil Percobaan

D. Analisa :

Perhitungan :
Vt =Eb+¿ Ia Ra + I Rs + Vsi
Dari rumus diatas kita dapat mengetahui tegangan sikat berdasarkan arus dan
tegangan yang telah diukur dan diketahui nilai Ra = 1, 3 ohm dan Rs = 22 ohm :
Vsi = Vt - Eb – Ia. Ra – I. Rs
Vsi = 18,46 – 9, 16 – (0,179 . 1,3) – ( 0, 179 . 22)
Vsi = 18,46 – 9, 16 - 0, 23 – 3,93
Vsi = 5,14 V
Pembuktian hasil yang didapat antara pehitungan dan praktikum :
I = Ia + Ish
I = 0, 179 + 0, 37
I = 0, 549 A
Dari hasil pengukuran dan perhitungan sangat berbeda pada pengukuran arus
jala-jala yang didapat yaitu 0, 179 A sedangkan pada perhitungan 0, 549 A.
Perbedaannya sejauh 0, 370 A.
Pada percobaan ketika motor diberikan tegangan motor semakin berputar
seiring dengan kenaikan pada tegangan. Tegangan diberikan berhenti ditambah
pada 20 V sesuai dengan perintah praktikum dan diamati pada tegangan 20V
motor berputar sangat cepat dan konstan.
Dari hasil diatas dapat kita simpulkan antara teori dan praktikum terkadang
tidak sesuai. Namun, tidak semuanya ada juga yang sesuai antara penjelasan teori
dan praktikum seperti dalam mencari nilai tegangan sikat. Nilainya dapat
dikatakan sesuai daan sebanding. Pada intinya kesalahan pada saat pengukuran
tersebut mungkin dikarenakan beberapa faktor mungkin karena kesalahan
pembacaan multimeter dan motor DC yang dipakai.

E. Kesimpulan :
1. Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri

dengan gulungan dynamo. Sehingga, motor kompon memiliki torque


penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
2. Karakteristik motor kompon ini ialah semakin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara
seri), makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor

ini.
3. Pada pengukuran didapat nilai arus jala-jala yang hampir sama dengan arus
jangkar berbanding terbalik dengan perhitungan yang didapat.
4. Tegangan sikat dapat didapat melalui perhitungan, rumusnya dapat dilihat
dari teori diatas.
5. Torsi pada motor DC bekerja jika tegangan terminal V konstan maka arus ke
lilitan medan penguat juga akan konstan, sehingga fluks yang ditimbulkan
medan akan konstan.

F. Dokumentasi

You might also like