Professional Documents
Culture Documents
Job 4 Mesin Kendali Kelompok 11
Job 4 Mesin Kendali Kelompok 11
Disusun Oleh :
Kelompok 11
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam mengenai Motor DC Kompon
secara praktikum.
2. Mahasiswa mengetahui prinsip prinsip kerja dan gambar rangkaian
ekuivalen motor DC Kompon.
3. Mahasiswa dapat membandingkan pembelajaran mengenai Motor DC
Kompon secara teori dan praktek apakah sesuai atau sebaliknya.
4. Mahasiswa dapat mengetaui perbandingan Motor DC lainnya yang sudah
dipraktekkan sebelumnya.
B. Dasar Teori :
1. Pengertian Motor DC Kompon
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Karakteristik Motor DC tipe Gabungan/Kompon :
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini.
Ketika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Arah medan magnet akan menimbulkan interaksi antara kutub
selatan dan kutub utara kumparan medan dengan medan magnet kutub.
Interaksi tersebut menyebabakan GGL induksi di sekitar medan stator yang
menyebabkan gaya gerak pada kumparan jangkar akibat adanya gaya
gerak magnet
Motor DC kompon memiliki ciri utama yaitu mempunyai dua buah
kumparan medan yang dihubungkan seri dan paralel dengan jangkar. Adanya
hubungan tersebut menyebabkan nilai arus jangkar menjadi besar (arus medan
kecil) sehingga fluks medan pada motor relatif konstan dan tahanan jangkar Ra
menjadi kecil (R shunt besar). Dengan naiknya arus jangkar maka torsi awal
menjadi tinggi dan karena fluks medan pada motor relatif konstan dan tahanan
jangkar Ra kecil maka putaran motor akan relatif konstan dan kecepatan pun
menjadi stabil. Sehingga motor kompon ini memiliki karakteristik diantara motor
dc seri dan motor dc shunt.
C. Prosedur Praktkum
1. Peralatan dan Bahan :
1. Power Supply.
2. Card SO4204-7S (Medan
magnet rotor dan stator).
3. Motor DC.
4. UniTrain-I Sistem
5. Kabel Jumper.
6. Laptop
2. Langkah Percobaan :
Percobaan :
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan pastikan semuanya
dalam kondisi baik. Jika terdapat kerusakan pada alat segera laporkan.
2. Masukkan Card SO4204-7S ke UniTrain-I Sistem secara perlahan dan rapat.
3. Lalu hubungkan motor DC pada stator.
4. Hubungkan kabel jumper sesuai pada gambar yang tertera diatas.
5. Hubungkan Unitrain-I Sistem ke laptop menggunakan kabel usb.
6. Setelah itu pada laptop pada aplikasi Labsoft klik :
instrument Motor Control DC Motor Control.
7. Nyalakan power dan aturlah pada tegangan 20 V.
Lalu amati apa yang terjadi pada Motor DC ketika adanya perubahan nilai
tegangan.
Gambar Rangkaian :
Pada percobaan ini dilihat pada gambar diatas itu merupakan motor DC
Kompon pendek karena terdapat tegangan tambahan. Tegangan 5 V yang
langsung diberikan ke motor dan tegangan terminal (Vt)/ V1-V2 yang melewati
belitan/ jangkar. Sehingga gambar rangkaian ekuivalennya seperti gambar
dibawah ini :
Gambar Rangkaian Ekuivalen Gambar Beda tegangan yang diberikan
D. Analisa :
Perhitungan :
Vt =Eb+¿ Ia Ra + I Rs + Vsi
Dari rumus diatas kita dapat mengetahui tegangan sikat berdasarkan arus dan
tegangan yang telah diukur dan diketahui nilai Ra = 1, 3 ohm dan Rs = 22 ohm :
Vsi = Vt - Eb – Ia. Ra – I. Rs
Vsi = 18,46 – 9, 16 – (0,179 . 1,3) – ( 0, 179 . 22)
Vsi = 18,46 – 9, 16 - 0, 23 – 3,93
Vsi = 5,14 V
Pembuktian hasil yang didapat antara pehitungan dan praktikum :
I = Ia + Ish
I = 0, 179 + 0, 37
I = 0, 549 A
Dari hasil pengukuran dan perhitungan sangat berbeda pada pengukuran arus
jala-jala yang didapat yaitu 0, 179 A sedangkan pada perhitungan 0, 549 A.
Perbedaannya sejauh 0, 370 A.
Pada percobaan ketika motor diberikan tegangan motor semakin berputar
seiring dengan kenaikan pada tegangan. Tegangan diberikan berhenti ditambah
pada 20 V sesuai dengan perintah praktikum dan diamati pada tegangan 20V
motor berputar sangat cepat dan konstan.
Dari hasil diatas dapat kita simpulkan antara teori dan praktikum terkadang
tidak sesuai. Namun, tidak semuanya ada juga yang sesuai antara penjelasan teori
dan praktikum seperti dalam mencari nilai tegangan sikat. Nilainya dapat
dikatakan sesuai daan sebanding. Pada intinya kesalahan pada saat pengukuran
tersebut mungkin dikarenakan beberapa faktor mungkin karena kesalahan
pembacaan multimeter dan motor DC yang dipakai.
E. Kesimpulan :
1. Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
ini.
3. Pada pengukuran didapat nilai arus jala-jala yang hampir sama dengan arus
jangkar berbanding terbalik dengan perhitungan yang didapat.
4. Tegangan sikat dapat didapat melalui perhitungan, rumusnya dapat dilihat
dari teori diatas.
5. Torsi pada motor DC bekerja jika tegangan terminal V konstan maka arus ke
lilitan medan penguat juga akan konstan, sehingga fluks yang ditimbulkan
medan akan konstan.
F. Dokumentasi