You are on page 1of 24

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PERAKITAN PANEL TEMPORER MOTOR CONTROL CENTER ( MCC) BOILER
DI PT. PP (PERSERO) PROJECT PLTU TIMOR-1 KUPANG

OLEH :
YOPIANUS SENDO
NIM. 2023735904

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN PKL
PERAKITAN PANEL TEMPORER MOTOR CONTROL CENTER (MCC)
BOILER DI
PT.PP (PERSERO) PROJECT PLTU TIMOR-1 KUPANG

Disusun Oleh :
Yopianus Sendo
NIM. 2023735904

Disahkan oleh :
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Mikhael Namas,S.Si.,M.Si Dedy Irwanto


NIP. 19621211 199512 1 001 QC ELECTRICAL

Mengetahui

Manager
Ketua Jurusan Teknik Elektro Pt.PP (persero) Tbk project PLTU Timor-1

Sumartini Dana, ST., MT Junaidi Heriyanto


NIP. 197803232006042002 PROJECT MANAGER

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan dengan baik. Laporan ini ditulis berdasarkan hasil praktek kerja lapangan
(PKL), yang dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2023 - 06 Mei 2023 di PT.PP (
persero ) Tbk project PLTU Timor-1 Kupang.
Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan, penulis menemukan
berbagi macam kesulitan dan masalah, namun berkat bantuan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak, maka masalah dan kesulitan yang di hadapi penulis
dapat di atas dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan trima kasih kepada:
1. Bapak Frans Mangngi,ST.,M.Eng. selaku Direktur Politeknik Negeri
Kupang.
2. Ibu Sumartini Dana,ST.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
3. Bapak Ade Manu Gah, ST.,M.Si selaku ketua program studi Teknik
Listrik D3
4. Bapak Mikhael Namas,S.Si.,M.Si selaku Dosen Pembimbing PKL.
5. Bapak dan Mama tercinta dan seluruh keluarga yang senantiasa
mendukung dan mendoakan penulis.
6. Bapak Dedy Irwanto selaku instruktor lapangan yang sudah
memberikan ilmu dan dukungan selama penulis berada di lapangan.
7. Seluruh pegawai dan staf di PT PP (Persero) Tbk project PLTU Timor-
1 kupang beserta Teman-teman kelompok PKL (Gotlif, Ibrahim dan
Defry)
Jika sekiranya dalam laporan ini terdapat kesalahan atau kekeliruan maka
penulis menerima semua kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak
demi perbaikan selanjutnya. Demikian laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini,
semoga dapat di terima dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kupang, Mei 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan .........................................................................................2
1.3. Metode Penulisan .......................................................................................2
Bab II Profil Perusahaan ..........................................................................................4
2.1. Sejarah Perusahaan .......................................................................................4
2.2. Profil Perusahaan .........................................................................................5
2.3. Visi dan Misi PT.PP ( persero ) Project PLTU Timor-1 .............................7
2.4. Motto PT.PP ( persero ) Project PLTU Timor-1 .........................................7
2.5. Struktur Organisasi PT.PP ( persero ) Project PLTU Timor-1 ...................8
Bab III Dasar Teori ..................................................................................................9
3.1. Pengertian Panel MCC .................................................................................9
3.2. Jenis-Jenis Panel MCC .................................................................................9
3.3. Komponen penyusun MCC tegangan rendah .............................................11
3.4. Gambar rangkaian panel temporari MCC boiler ........................................15
3.4. Langkah-langkah perakitan panel temporari MCC boiler ..........................17
Bab IV PENUTUP .................................................................................................19
4.1. Kesimpulan ................................................................................................19
4.2. Saran ...........................................................................................................19
Daftar Pustaka ........................................................................................................20
Lampiran ...............................................................................................................21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program praktek kerja lapangan merupakan salah satu syarat
kelulusan mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, dimana program Praktek
Kerja Lapangan (PKL) telah menjadi salah satu pendorong utama bagi
mahasiswa untuk mengenal kondisi di lapangan kerja dan untuk melihat
keselarasan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dengan
aplikasi praktis di dunia kerja. Pada praktek kerja lapangan ini penulis
mengambil lokasi PLTU Timor-1.
Listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia ,dan tenaga listrik
dibutuhkan oleh manusia sebagai sarana penerangan dalam kehidupan sehari-
hari dan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. PLTU Timor-1.
adalah penyedia tenaga listrik di Indonesia,dan PLTU Timor-1 merupakan
salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang ketenagalistrikan. PLTU
Timor-1 berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar para
konsumen pengguna tenaga listrik merasa puas sehingga mereka mampu ikut
serta secara aktif dalam kegiatan produktif dan memperoleh kehidupan
sejahtera,dan PLTU Timor-1. bukan sekedar sebagai penyedia energi, akan
tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat produktif dan
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat (Budaya Perusahaan PLTU
Timor-1.
Seiring dengan semakin pentingnya tenaga listrik, maka kebutuhan
manusia akan tenaga listrik juga akan semakin besar,sejalan dengan
perkembangan pembangunan dan peningkatan ekonomi nasional, maka
kelistrikan PLTU mengalami perkembangan yang cukup pesat,dengan
melonjaknya permintaan akan tenaga listrik, maka diperlukan usaha untuk
memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, kontinuitas yang
tergantung pada susunan saluran dan cara pengaturan operasinya, yang pada
hakekatnya direncanakan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan listrik
(Perencanaan distribusi, PLTU Timor-1).

1
PLTU Timor 1 Kupang merupakan sebuah pembangkit listrik tenaga uap
berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x50 MW. Proyek ini bertujuan
untuk meningkatkan pasokan listrik di wilayah Nusa Tenggara Timur dan
mendukung pembangunan di daerah ini. Adapun komponen utama dari Unit
Pembangkit Ombilin adalah Boiler Feed Pump, Boiler, Turbin Uap, Generator
, dan Kondensor serta komponen- komponen lainnya. Dalam unit pembangkit
listrik, panel MCC bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur, sistem
motor listrik yang ada di unit tersebut, termaksud di dalamnya sistem boiler.
Namun, dikarenakan panel MCC utama belum tersedia sehingga di perlukan
panel MCC temporari sebagai pengganti panel mcc utama yang belum tersedia.
Oleh karna itu, semoga laporan PKL ini dapat memberikan informasi mengenai
keuntungan dan kekurangan penggunaan panel MCC temporari sebagai
pengganti sementara panel MCC yang belum tersedia. Dengan begitu, laporan
PKL dapat membantu industri pembangkit listrik dalam menemukan srategi
terbaik dalam mempertahakan operasional sistem listrik pada kondisi darurat
atau perawatan pada panel MCC utama.
Salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi dari
Politeknik Negeri Kupang adalah melakukan praktek kerja lapangan (PKL).
Praktek kerja lapangan bertujuan :
1. Untuk melatih kemampuan dan keterampilan serta memupuk
kemampuan beradaptasi dan daya tangkap mahasiswa.
2. Untuk membina mentalitas dan profesionalitas mahasiswa yang
sejalan dengan disiplin sesuai program studi keilmuannya.
3. Untuk menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh
mahasiswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan di
dalam kehidupan sehari – hari.
4. Untuk melatih mahasiswa dapat berkomunikasi atau berinteraksi
secara profisional di dunia kerja yang sebenarnya.
Selama 2 bulan praktek kerja lapangan sudah dilakukan di PT.PP
(Persero) Tbk sektor PLTU Timor-1 dan pekerjaan yang dilakukan mayoritas
berkaitan dengan perakitan panel temporari MCC boiler maka penulis

2
mengambil judul laporan “Perakitan Panel Temporer MCC Boiler” sebagai
topik yang akan di bahas di laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL)
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun yaang menjadi tujuan dalam penulisan laporaan ini, yakni:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang hal
perakitan panel temporer MCC boiler secarah detail.
2. Mengetahui prosedur dan pekerjaan perakitan panel temporer MCC
boiler pada PT.PP ( persero ) Tbk project PLTU Timor-1 Kupang.
3. Mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari untuk di terapkan di
industry pada saat pelaksanaan praktek kerja lapangan ( PKL).
1.3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan
praktek kerja lapangan ini yaitu:
1. Metode wawancara, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara tanya
jawab langsung dengan petugas yang ada di lapangan.
2. Metode observasi, yaitu mengumpul data dengan mengandalkan
penelitian secara langsung.
3. Metode dokumentasi merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang
pemotretan terhadap objek yang diamati

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. PP (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 26 Agustus 1953
dengan nama NV Pembangunan Perumahan. Pada awalnya, perusahaan ini
didirikan sebagai perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan NV
Nederlands Aanemings Maatschappij (NEDAM), sebuah perusahaan
konstruksi dari Belanda.Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia mengambil
alih kepemilikan perusahaan ini secara penuh dan mengubah namanya
menjadi PN Pembangunan Perumahan. Pada tahun 1971, status perusahaan
berubah menjadi perseroan terbatas (PT) dan namanya diubah menjadi PT
Pembangunan Perumahan.

Gambar 2.1 Logo PT. PP (Persero) Tbk.


(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:PT_PP_logo.svg)

Seiring dengan perkembangan waktu, PT Pembangunan Perumahan


mengalami pertumbuhan dan berbagai perubahan struktural. Pada tahun
1993, perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana sahamnya dan
menjadi perusahaan publik. Setelah itu, perusahaan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). PT Pembangunan Perumahan kemudian mengubah
namanya menjadi PT PP (Persero) pada tahun 2006. Pada tahun yang sama,
perusahaan ini juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya. Sebagai perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, PT PP
(Persero) Tbk telah terlibat dalam banyak proyek pembangunan yang
signifikan di berbagai sektor, termasuk perumahan, infrastruktur, energi,

4
dan industri. Perusahaan ini telah mengerjakan proyek-proyek seperti
pembangunan jalan tol, jembatan, bandara, gedung perkantoran, pabrik, dan
fasilitas lainnya di seluruh Indonesia.
Selama perjalanannya, PT PP (Persero) Tbk juga telah menerima
penghargaan dan sertifikasi atas kualitas dan keberlanjutan kinerjanya
dalam industri konstruksi. Perusahaan ini terus berinovasi dan berupaya
memperluas jangkauan bisnisnya baik di dalam maupun di luar negeri.
Sedangkan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Timor-1 Panaf Kupang, proyek ini diinisiasi oleh PT PLN (Persero) pada
tahun 2015 sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk
memperluas pasokan listrik di daerah timur Indonesia. Pada tahun 2016, PT.
PP (Persero) Tbk mendapatkan kontrak dari PT PLN (Persero) untuk
membangun PLTU Timor-1 Kupang dengan kapasitas 2 x 50 MW. Proyek
ini dikerjakan oleh Divisi EPC (Engineering, Procurement, and
Construction) PT. PP (Persero) Tbk, yang bertanggung jawab untuk
merancang, membeli, dan membangun seluruh infrastruktur PLTU.
2.2 Profil Perusahaan PT. PP (Persero) Tbk
PT. PP (Persero) Tbk berperan sebagai kontraktor utama dalam
pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Timor 1 di Kupang.
Sebagai kontraktor utama, PT. PP (Persero) Tbk bertanggung jawab atas
pelaksanaan seluruh pekerjaan konstruksi, mulai dari perencanaan hingga
penyelesaian proyek. Secara khusus, peran PT. PP (Persero) Tbk di PLTU
Timor 1 mencakup beberapa kegiatan, seperti:
1. Perencanaan dan desain: PT. PP (Persero) Tbk bertanggung jawab untuk
merancang dan merencanakan proyek, termasuk perencanaan
konstruksi, pemilihan material, dan pengaturan anggaran.
2. Pelaksanaan konstruksi: Setelah perencanaan selesai, PT. PP (Persero)
Tbk akan melakukan semua pekerjaan konstruksi yang diperlukan,
seperti penggalian, pengerjaan pondasi, instalasi pipa dan kabel,
pemasangan peralatan listrik, dan lain sebagainya.
3. Pengujian dan commissioning: Setelah konstruksi selesai, PT. PP
(Persero) Tbk akan melakukan pengujian dan commissioning untuk

5
memastikan bahwa semua sistem dan peralatan berfungsi dengan baik
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
4. Pemeliharaan dan perbaikan: Setelah PLTU Timor 1 beroperasi, PT. PP
(Persero) Tbk melakukan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan
kebutuhan.
Dengan demikian, PT. PP (Persero) Tbk memainkan peran penting
dalam memastikan bahwa proyek PLTU Timor 1 selesai tepat waktu,
dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar keselamatan dan
lingkungan yang diperlukan.
Berikut profil PT PP (Persero) Tbk project PLTU Timor 1 Kupang:
Nama : PT. PP (Persero) Tbk project PLTU Timor-1
Alamat : Desa Lifuleo, Kec.Kupang Barat.,Kab.Kupang, NTT.
Project : Coal Fired Steam Power Plant 2 x 50 MW
Propinsi : Nusa Tenggara Timur
Kota : Kupang

Gambar 2.2. PT. PP (Persero) Tbk. Project Timor 1


(Sumber : Dokumen Pribadi)

6
2.3 Visi dan Misi PT.PP ( persero ) Tbk project PLTU Timor-1
a. Visi
Menjadi perusahaan konstruksi terkemuka di asia tenggara dengan
kinerja yang berkualitas, inofatif, dan berkelanjutan.
b. Misi
1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelangan, dan kualitas
hasil kerja yang optimal.
2. Meningkatkan kompetensi karyawan melalui pelatihan dan
pengemban berkelanjutan, serta memberikan lingkungan kerja yang
kondusif dan produktif.
3. Menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan melalui
manajemen yang efektif dan efisien,serta melakukan diverifikasi
bisnis yang tepat
4. Melakukan inofasi dan pengembangan teknologi terbaru untuk
meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja
5. Berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan
masyarakat secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

2.4 Motto PT. PP (Persero) Tbk project PLTU Timor-1


“Membangun masa depan yang lebih baik”
2.5 Struktur Organisasi PT. PP (Persero) Tbk project PLTU Timor-1

7
Struktur Organisasi PT. PP (Persero) Tbk project Timor-1

8
BAB III
DASAR TEORI

3.1 Pengertian Panel MCC


Secara umum, panel Motor control center (MCC) merupakan pusat
pengontrolan operasi motor listrik, artinya suatu MCC mampu mengontrol
operasi beberapa motor secara bersamaan. Yang di maksud motor control
center (MCC) adalah kumpulan beberapa komponen yaitu motor starter, bus
bar dan peralatan kontrol.
Panel temporari MCC boiler adalah sistem kendali listrik sementara
yang digunakan untuk mengontrol dan memonitor operasi mesin boiler pada
PLTU. Panel ini terdiri dari beberapa komponen listrik seperti breaker,
contactor, relay, dan sebagainya. Panel-panel ini dapat di tempatkan secara
sementara di lokasi pembangunan mengingat panel mcc boiler utama belum
tiba, sehingga dapat memudahkan pengoperasian.
3.2 Jenis-Jenis Panel MCC
Motor Control Center (MCC) di tinjau dari tegangan yang
menyuplainya dan berdasarkan jenis-jenis pengoperasianya motor dapat di
bagi sebagai berikut :
a. Berdasarkan tegangan yang di suplai :
1. Motor Control Center (MCC) tegangan rendah, tegangan maksimum
yang di suplai adalah 600V.
2. Motor Control Center (MCC) tegangan menengah, tegangan maksimum
yang di suplai adalah 7.2kV.
b. Berdasarkan jenis pengoperasian
1. Gabungan beberapa komponen (Motor combination starter). Dalam
proses pengontrolan motor jenis ini di dukung oleh beberapa peralatan
utama yaitu moulded case circuit breaker (MCCB) atau motor circuit
protector (MCP), kontaktor magnetik, relai pengaman gangguan lebih
(overload relay), trafo kontrol. Pada umumnya jenis ini di gunakan dalam
proses pengontrolan motor dengan daya kuda maksimum 200HP atau

9
150KW dengan sistem tegangan rendah, keuntungan jenis ini adalah hanya
membutuhkan ruangan yang lebih kecil, hal ini disebabkan karena komponen
dan peralatan pendukungnya diletakan dalam satu panel, keuntungan lainnya
adalah waktu yang di butuhkan penyambungan secara draw in dan pencabutan
secara draw out antara unit starter dan busbar jauh lebih cepat, hal ini sangat
bermanfaat bagi kelangsungan jalannya operasi
karena akan mempermudah petugas pemelihara jika unit tersebut mengalami
gangguan
2. Pengoperasian secara manual.
Pada jenis ini umumnya di gunakan untuk mengontrol motor yang
mempunyai daya kuda atau HP maksimum sebesar 10HP. Pengoperasian manual
starter hanya berup a on-off saklar yang dioperasikan secara manual dimana
alat tersebut sekaligus berfungsi sebagai alat pengaman gangguan beban lebih,
keuntungan dari tipe ini adalah pada saat sumber tegangan hilang karena saklar
masih posisi on sehingga pada saat tegangan sumber kembali normal motor akan
kembali bekerja secara otomatis, hal tersebut disebabkan karena tidak dilengkapi
dengan alat pengaman terhadap gangguan berupa turunnya tegangan sumber,
alat ini mempunyai kekurangan yakni sistem motor yang otomatis dapat
membahayakan petugas maupun peralatan itu sendiri, selain itu dengan tidak
dilengkapi dengan sistem pengaman terhadap gangguan berupa hilang atau
turunya tegangan sumber.
3 . Pengaturan kecepatan kontrol (Adjusttable speed controller).
Ada beberapa jenis motor yang aplikasinya membutuhkan perubahan
kecepatan putar dalam melayani beban, sistem ini memungkinkan kecepatan
putar operasi motor dapat berubah sesuai dengan keinginan proses operasi motor
dengan cara merubah frekuensi tegangan pada sisi motor.
4 .Motor Starter
Pada jenis ini umunya digunakan untuk mengontrol operasi motor yang
bersistem tegangan menegah, motor starter jenis ini mempunyai peralatan
pendukung berupa no-load breakwitch dan fuse atau circuit breaker, vacuum
kontaktor dan pengaman terhadap gangguan beban lebih.

10
3.3 Komponen Penyusun Motor Control Center (MCC)
Terdapat beberapa komponen utama penyusun motor control center
(MCC) yaitu :
1. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) merupakan salah satu
komponen elektrikal yang berfungsi sebagai pengaman dan pemutus
arus ketika terjadi arus pendek (korsleting) atau kelebihan beban
(overload) yang dapat menyebabkan kerusakan pada motor listrik dan
kebakaran karena bunga api.

Gambar 3.1. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


2. Kontaktor
Kontaktor adalah saklar elektrik yang digunakan untuk mengontrol
arus listrik untuk menjalankan motor listrik dan peralatan lain yang
Xterhubung dengan panel MCC.

Gambar 3.2. Kontaktor

11
3. Busbar
Busbar adalah konduktor yang terbuat dari tembaga atau
alumunium. Umumnya benda ini memiliki bentuk persegi panjang atau
tabung dengan tingkat ketebalan berbeda-beda. Busbar sendiri berfungsi
sebagai penghantar energi listrik sekaligus mengatur sistem masukan
dan keluaran dari panel listrik.

Gambar 3.4. Busbar


4. Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal overload relay Thermal Overload berfungsi untuk
memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan
karena terjadinya beban lebih. Thermal overload relay memproteksi
rangkaian pada ketiga fasanya, baik yang menggunakan sistem bimetal
atau yang menggunakan sistem tanpa suplai terpisah (tidak
membutuhkan sumber daya listrik secara khusus).

Gambar 3.5.Thermal Overload Relay


5. Terminal Blok
Terminal blocks adalah konduktor listrik yang digunakan untuk
menghubungkan kabel ke komponen MCC yang lain. Terminal blocks

12
digunakan untuk menyediakan penghubung listrik yang mudah
digunakan dan dapat diatur.

Gambar 3.6. Terminal Blok


6. Lampu Indikator
Lampu indikator digunakan untuk menunjukkan status dan kondisi
MCC. Misalnya, indikator dapat menunjukkan apakah panel dalam
keadaan ON atau OFF.

Gambar 3.7. Indikator


7. Rel Omega
TAB DIN Rel Alumunium 1 fungsi / Rel Omega (1.1 mm) adalah
alat yang digunakan sebagai dudukan pada pemasangan panel listrik,
seperti MCB, MCCB, terminal block, socket relay dan komponen listrik
lainnya. TAB DIN Rel Alumunium 1 fungsi / Rel Omega (1.1 mm)
memiliki tebal 1.1 mm dan panjang 1 meter dengan lebar 3.5 cm.

Gambar 3.8. Rel Omega

13
3.4.Gambar Rangkaian Panel Temporer MCC Boiler
Berikut merupakan gambar rangkaian panel temporer MCC Boiler :

Gambar 4.1. Gambar rangkaian DOL


Pada Gambar 4.1, Rangkaian DOL (Direct On Line) adalah salah satu jenis
rangkaian sederhana yang berfungsi untuk memberi penghasutan arus listrik ke
motor agar dapat berputar (beroperasi). Prinsip kerja rangkaian DOL adalah
sebagai berikut:
a. Posisi ON
• Ketika MCB 1 phasa diaktifkan maka arus melewati TOR (95-96)
kemudian melewati psuh button NC (STOP) dan diteruskan ke push
button NO (START).
• Ketika tombol start ditekan maka arus masuk ke koil A1 pada kontaktor
K1. Ketika koil A1 dan A2 telah terhubung ke sumber listrik maka
kontaktor K1 aktif.
• K1 aktif membuat anak kontak (13 – 14) yang sebelumnya NO menjadi
NC sehingga arus masuk ke pilot lamp H1 dan juga melayani arus ke A1
kontaktor. Ketika lampu H1 aktif maka mengindikasikan bahwa motor
mulai START dan beroperasi

14
b. Posisi OF
1. Disaat motor listrik beroperasi maka dapat dimatikan dengan menekan
tombol STOP sehingga arus listrik yang mengalir ke kontaktor K1
terputus.
2. Selain itu, ada cara lain untuk mematikan motor listrik yang sedang
beroperasi yaitu dengan cara memutus aliran listrik dari sumber, bisa
menggunakan MCB.

Gambar 4.2. Gambar Rangkaian bintang-Delta

Gambar 4.2, merupakan gambar rangkaian bintang-delta yang digunakan


dalam sistem kelistrikan untuk mengurangi arus awal yang tinggi pada motor
induksi tiga fasa saat dihidupkan. Rangkaian ini berguna dalam mengurangi
tekanan pada peralatan dan memperpanjang umur motor. Rangkaian bintang-
delta terdiri dari dua bagian: bagian bintang (star) dan bagian delta (∆). Pada
bagian bintang, ujung belitan motor dihubungkan ke tiga fasa input sumber daya
listrik. Ujung belitan yang lain kemudian dihubungkan ke titik netral. Ujung
belitan yang sebelumnya dihubungkan ke titik netral dihubungkan secara
langsung satu sama lain membentuk konfigurasi delta.
Saat motor dihidupkan, rangkaian awal dalam konfigurasi bintang, hal ini
akan mengurangi arus awal yang diterima oleh motor dan sistem kelistrikan
secara keseluruhan. Setelah motor berputar dengan kecepatan yang cukup,

15
sirkuit akan beralih ke konfigurasi delta. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
kontaktor yang sesuai dalam rangkaian, yang mengubah hubungan koneksi dari
bintang menjadi delta. Konfigurasi delta menghasilkan kecepatan yang lebih
tinggi tetapi dengan arus yang lebih rendah dibandingkan dengan konfigurasi
bintang. Rangkaian bintang-delta ini digunakan pada motor induksi tiga fasa
dengan daya yang cukup besar.
3.5. Langkah-Langkah Perakitan Panel Temporer MCC Boiler
Panel temporer MCC (Motor Control Center) Boiler pada PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap) biasanya dirakit untuk mengontrol dan mengoperasikan
mesin-mesin pada unit boiler. Berikut adalah langkah-langkah perakitan panel
temporer MCC Boiler di PLTU:
1. Dipersiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, seperti panel MCC,
kabel, terminal blok, kontaktor, MCB dan peralatan listrik lainnya. Pastikan
semua bahan dan peralatan yang digunakan memenuhi standar keselamatan
dan peraturan yang berlaku.
2. Disiapkan di layout panel MCC Boiler yang telah dirancang sebelumnya.
Dipastikan terlebih dahulu semua komponen dan kabel terpasang dengan
benar sesuai dengan rancangan.
3. Panel MCC diletakkan di tempat yang telah disiapkan. Pastikan panel MCC
terpasang dengan kuat dan aman.
4. Pasang rangkaian MCC pada posisi yang telah ditentukan
5. Bor panelberdasarkan ukuran dan letak yang telah ditentukan untuk
memasang rel omega aluminium (aluminium omega clip) dan busbar
tembaga. Rel omega aluminium berfungsi sebagai pengikat atau penahan
komponen-komponen panel sedangkan busbar tembaga berfungsi sebagai
penghubung sumber daya listrik dari sumber daya listrik utama
6. Pasangkan kabel pada panel berdasarkan jalur yang telah ditentukan lalu
ikat kabel menggunakan cable gland pastikan kabel tersebut kuat dan aman
7. Urutkan kabel dalam panel lalu ikat menggunakan cable ties agar kabel
terpasang dengan rapi dan aman
8. Potong kabel listrik sesuai dengan panjang yang dibutuhkan dan pasang
skun pada ujung kabel

16
9. Hubungkan kabel ke MCB dan komponen-komponen lain sesuai dengan
rangkaian MCC dan pastikan koneksi tersebut kuat dan stabil.
10. Pasang busbar pada rangkaian MCC
11. Tutup rangkaian MCC dan pastikan semua kabel terpasang dengan rapi
dengan amanm
12. Lakukan pengujian fungsi panel MCC secara menyeluruh sebelum
dioperasikan. Pastikan semua komponen dan kabel terhubung dengan benar
dan berfungsi dengan baik.
13. Setelah pengujian selesai, panel MCC Boiler siap untuk dioperasikan.
Pastikan semua operator berkompeten untuk menggunakan panel MCC
dengan benar dan sesuai dengan prosedur keselamatan yang berlaku.
14. Periksa panel MCC secara teratur untuk memastikan semua komponen
berfungsi dengan baik dan menjaga keandalan sistem kontrol mesin pada
unit boiler.
15. Lakukan perawatan dan perbaikan jika diperlukan.

17
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Melalui pengamatan dan analisis yang dilakukan selama PKL, dapat
disimpulkan bahwa proses perakitan harus dioptimalkan dengan
meningkatkan keterampilan dari mahasiswa, mahasiswa juga perlu
menerapkan prosedur kerja yang baik, serta memperbaiki sistem pelabelan
dan dokumentasi panel.

4.2. Saran
A.Untuk Politeknik Negeri Kupang
1. Untuk Politeknik Negeri Kupang, diharapakn untuk kerja sama dengan
instansi-instansi di Provinsi Nusa Tenggara Timur( NTT).
2. Diharapkan agar pembimbing PKL jurusan mengantar mahasiswa ke
tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).
3. Untuk Mahasiswa/Mahasiswi PKL, agar dapat mempersiapkan diri
dengan sebaik mungkin sebelum turun ke obyek praktek atau dunia kerja.
B. Untuk Instansi
1. Untuk PLTU Timor-1agar dapat memperhatikan kualitas teknisi lapangan,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiantan
berdasarkan jadwal kegiatan yang dilakukan dan selesai tepat waktu nya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, S. (2018). Perancangan Panel Motor Control Center (MCC) Berbasis


Programmable Logic Controller (PLC) pada Pabrik Gula di Jawa
Timur. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 9(1), 26-33.

Fitriyani, R., & Yuniarno, E. (2020). Analisis Kegagalan Panel MCC pada Sistem
Penggerak Pompa pada Industri Farmasi. Jurnal Rekayasa Elektrika,
16(2), 78-87.

Hasan, M., & Aziz, S. (2019). Penerapan Logika Fuzzy pada Sistem Proteksi Motor
pada Panel MCC. Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan, 4(2),
64-71.

Hidayat, R. (2021). Rancang Bangun Panel MCC dengan Metode Modularisasi


untuk Memudahkan Pemeliharaan. Jurnal Informatika dan Sistem
Informasi, 7(2), 129-138.

Sulistiyanto, A., & Wibowo, H. (2017). Perancangan dan Pembuatan Panel Motor
Control Center (MCC) Berbasis PLC untuk Sistem Otomasi di Industri
Kecil. Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 13(1), 11-18.

Susanto, A., & Alaydrus, M. (2020). Analisis dan Perbaikan Kinerja Panel MCC
pada Sistem Pengolahan Air Bersih. Jurnal Teknik ITS, 9(2), 115-119.

Tjipto, S. (2019). Perakitan Panel MCC dengan Memanfaatkan Teknologi IoT


(Internet of Things). Jurnal Teknik Elektro dan Informatika, 6(1), 12-
19.

Yudhistira, R., & Abdullah, A. (2018). Perancangan Panel MCC pada Sistem
Distribusi Daya Listrik dengan Menggunakan Software AutoCAD
Electrical. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 9(2), 82-89

19
LAMPIRAN

Gambar 2 : penarikan kabel dari


lantai 1 untuk panel temporer
Gambar 1: pengurutan kabel pada
panel

Gambar 4 : pendataan kabel di area


Gambar 3 : pemasangan kabel esp building
pada kontaktor

Gambar 5 : pemasangan penanda kabel R,S,T


menggunakan strip marker

20

You might also like