You are on page 1of 10

KAJIAN KRITIS JURNAL

PERBANDINGAN PEMBERIAN SURFAKTAN


METODE LISA (Less Invasive Surfactant Administration) DENGAN
METODE KONVENSIONAL INSURE (Intubation Surfactant
Administration And Extubation)

Diajukan oleh:

Kelompok Stase Anak Profesi Ners


Sutrisno, S. Kep PB 1905055
Suwanto, S. Kep PB 1905056
Tri Windarti, S. Kep PB 1905059
Yulia Marasofi, S. Kep PB 1905068
Nur Hanief MB, S. Kep PB 1905033
Wahyu Yuni C, S. Kep PB 1905061
Putri Asari, S. Kep PB 1905038
Yustina Sri M, S. Kep PB 1905069

STIKES Muhammadiyah Klaten


2020
1. SKENARIO KLINIS
Seorang dokter spesialis anak menemukan banyak kasus kelahiran bayi-bayi
premature dibawah 35 minggu dengan ibu tanpa terapi kosrtikosteroid sebelum
melahirkan. Hasilnya ditemukan beberapa bayi dengan gambaran babygram Hialin
Membran Disease (Hialin Membran disease). Pada beberapa bayi dengan down score 2-4
diberikan terapi oksigen NCPAP, sedangkan bayi dengan down score 6-8 diberikan terapi
oksigen ventilator mekanik melalu endotracheal tube (ett). Pada semua bayi diberikan
terapi surfaktan via INSURE baik bayi yang sebelumnya menggunakan NCPAP maupun
yang sudah menggunakan ett. Hasilnya ada beberapa bayi yang sebelumnya dengan
NCPAP setelah dilakukan INSURE mengalami oedem laring, maupun membutuhkan
waktu weaning ventilator mekanik untuk dilakukan ekstubasi. Sehingga kemudian dokter
tersebut mencari literature tentang pemberian surfaktan dengan metode LISA untuk
mengurangi dampak pada pasien dengan NCPAP. Dokter tersebut berpikir bagaimana
perbandingan metode LISA dan metode INSURE pada pemberian terapi surfaktan pada
bayi yang terpasang NCPAP.

2. PERTANYAAN KLINIS
Bagaimana perbandingan kebutuhan ventilator mekanik antara metode LISA (less invasive
surfactant administration) dan metode konvensional INSURE (Intubation Surfactant
administration and Extubation) dalam pernapasan spontan bayi prematur dengan sindrom
gangguan pernapasan (RDS)?

3. ANALISIS PICO

Patient or Problem (Neonatus) Respiratory Distress Syndrome


Intervention Pemberian Surfaktan
Comparison LISA dan INSURE
Outcome of interest Metode LISA lebih efektif dan aman dalam mengelola bayi prematur dengan
RDS dalam penggunaan NCPAP, serta mencegah komplikasi akibat intubasi
dan ventilasi mekanik

4. STRATEGI SEARCHING
Dilakukan pencarian literatur dengan mesin pencari jurnal ilmiah pubmed dengan kata kunci:
Less invasive surfactant administration (LISA), Respiratory distress syndrome (RDS), Non-
invasive ventilation, Intubation surfactant administration and extubation (INSURE),
Surfactant

5. EVIDENCE (JOURNAL ARTICLE)


Dari hasil literature searching diatas, diperoleh 10 jurnal yang relevan. Kami memilih jurnal

yang berjudul: Less Invasive Surfactant Administration in Preterm Infants with Respiratory
Distress Syndrome.
6. CRITICAL APPRAISAL

KAJIAN KRITIS JURNAL TERAPI


Alia Halim, Haider Shirazi, Sadia Riaz, Syeda Shireen Gul and Wahid Ali

Disusun Oleh
Mahasiswa Stase Anak RSST
3 Agustus 2020
ABSTRAK
Tujuan: Membandingkan kebutuhan ventilasi mekanik antara metode LISA (Less invasive
surfactant administration) dan metode konvensional INSURE (Intubation surfactant
administration and extubation) pada bayi preterm pernafasan spontan dengan RDS
(Respiratory Distress Syndrome)
Desain studi: Studi eksperimental
Tempat dan durasi studi: Departemen Neonatologi, PIMS, Islamabad, dari bulan April
hingga Desember 2017
Metode: Sebanyak 100 bayi premature <34 minggu kehamilan, menggunakan CPAP nasal
yang membutuhkan sebagian kecil oksigen inspirasi (FiO2) >0,4 dengan RDS (Respiratory
Distress Syndrome) dimasukkan ke dalam penelitian dan dibagi menjadi dua kelompok
masing masing 50.
Hasil: Terdapat 28 (56%) bayi laki-laki pada kelompok LISA dan 31 (62%) pada kelompok
INSURE. Berat lahir rata-rata 1300 gram (IQR 600) pada kelompok LISA, sedangkan 1400
gram (IQR 400) pada kelompok INSURE. Tingkat C-section adalah 52% (n=26) LISA dan
48% (n=24) pada INSURE. Pemberian steroids prenatal diberikan kepada 38 pasien (76%)
pada LISA dan 30 pasien pada INSURE grup (60%). Pasien dengan LISA secara signifikan
kurang membutuhkan ventilasi mekanik dengan p-value < 0,05 {30%(n=15) vs 60%(n-30)}.
Durasi rata-rata dari ventilasi mekanik adalah 40 jam (IDR 75) pada LISA dan 71 jam (IQR
62) pada INSURE. Demikian pula, rata-rata pengurangan Fi0 2 adalah 30 (IQR 30) pada
kelompok LISA dan 25 (IQR 10) pada kelompok INSURE, dengan p-value <0,05. Tidak ada
perbedaan yang signifikan pada kematian, lama perawatan dan komplikasi.
Kesimpulan: Teknik LISA aman, pemberian surfaktan dengan pendekatan non-invasif,
dengan berkurangnya kebutuhan dari laju dan durasi ventilasi mekanik.

KAJIAN KRITIS JURNAL TERAPI


A. Apakah hasil penelitian tunggal ini valid? (Are the result of this individual study
valid?)
1. Apakah alokasi pasien terhadap terapi pada penelitian ini dilakukan secara acak?
(Was the assignment of the patients to treatment randomized?)
Ya, pada penelitian ini terbagi nomer seri dari 1-100 dan dibagi secara acak menjadi
dua kelompok
Apakah daftar randomisasi ini disembunyikan? (was the randomisation list
concealed?)
Randomisasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara terbaik yaitu menggunakan
sistem randomisasi berbasis web (www.randomizer.org). Subjek yang mendapat
perlakuan berdasarkan nomor pendaftaran. Semua bayi preterm yang lahir dengan nafas
spontan di MCH Center, PIMS dengan usia kehamilan <34 minggu, yang mengalami
RDS. Tidak dijelaskan pula apakah hasil (daftar) randomisasi tersebut disembunyikan
dari pasien atau peneliti.
Page 227: Serial numbers from 1-100 were randomized divided into two groups using a
web-based randomization tool (www.randomizer.org). Subjects were assigned the
treatment group in order of their enrolment number. All the spontaneously breathing
preterm neonates born in MCH (Mother and Child Health) Center, PIMS at <34 weeks
of gestation, who developed RDS, were included in the study.

2. Apakah pemantauan pasien dilakukan secara cukup panjang dan lengkap? (Was
the follow up of patients sufficiently long and complete?)
Pemantauan pada penelitian ini dilakukan selama 9 bulan dari bulan April hingga
Desember 2017
Page 227: This experimental study was conducted in Neonatal Unit of Pakistan
Institute of Medical Sciences (PIMS), Islamabad, from April till December 2017.
Pemantau juga dilakukan 6-7 hari setelah pemberian terapi surfaktan untuk
membandingkan lama perawatan.
Page 228: The duration of hospital stay showed a similar trend in both groups with
median hospital stay of 7 days (IQR 5) in LISA group and 6 days (IQR 4) in INSURE
group.
3. Apakah semua pasien dianalisis dalam kelompok yang sesuai dengan pasien
tersebut ditempatkan pada saat pengacakan awal? (Were all patients analyzed in
the groups to which they were randomized?)
Ya, semua pasien yang dianalisis sesuai dengan kelompok awal mereka ditempatkan
saat randomisasi.

Alur penelitian:

Screened
n=1188
Excluded: n=1045
Tidak dijelaskan jenis
diagnose bayi atau alasan
sebagai kriteria inklusi
Eligible for study entry
n =143
Excluded: n=43
Bayi preterm <34 minggu
yang tidak bernafas spontan
Randomized
n = 100

Metode LISA Metode INSURE


n = 50 n=50

Evaluasi Evaluasi

Completed 9 bulan Completed 9 bulan


n= 50 n= 50

4. Apakah pasien dan klinisi dibutakan terhadap terapi yang diberikan? (Were
patients and clinicians kept blind to treatment?)
Pada jurnal ini penelitian bersifat buta yang artinya pasien/orang tua dibutakan terhadap
terapi yang diberikan. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut metode pembutaan yang
dilakukan pada penelitian.
5. Apakah setiap kelompok diperlakukan secara sama, selain dari terapi yang
diujikan? (Were groups treated equally, apart from the experimental therapy?)
Ya, setiap kelompok diperlakukan secara sama selain dari terapi yang diujikan. Kedua
kelompok sama-sama mendapatkan dosis surfaktan yang sama NCPAP setelah
diberikan terapi surfaktan baik yang menggunakan metode LISA maupun INSURE
dilakukan ekstubasi secara cepat. Selain itu pemantauan yang sama juga dilakukan
setelah prosedur.
Page 227: The criteria for subsequent dose of surfactant and mechanical ventilation
were the same as in LISA group.

Infant's heart rate and SpO2 were monitored during the procedure via pulse oximetry.

6. Apakah kedua kelompok serupa/mirip pada awal penelitian? (Were the groups
similar at the start of the trial?)
Ya, dapat dilihat pada table karakteristik dasar pasien. Kedua kelompok intervensi
serupa/mirip pada awal penelitian dari segi umur kehamilan, jenis kelamin, dan berat
badan lahir. Tidak terdapat penyebaran faktor-faktor perancu atau faktor-faktor
prognostik yang berbeda pada kedua kelompok.
Page 228: The demographic data showed no significant difference in both groups

SIMPULAN: Hasil penelitian valid

B. Apakah hasil penelitian tunggal ini penting? (Are this individual study important?)
1. Seberapa besarkah efek terapi tersebut? (What the magnitude of the treatment
effect?)
Luaran primer yang diukur pada penelitian ini adalah mortalitas bayi preterm saat
dirawat di rumah sakit setelah dilakukan tindakan LISA maupun INSURE
Tidak ada Komplikasi Total
komplikasi
LISA 41 9 50
INSURE 38 12 50
total 79 21 100

Relative Risk (RR) = (9/50)/(12/50) = 0,75


RRR = 1-RR = 0,25
ARR = (12/50)-(9/50) = 0,06
NNT = (1/ARR) = 16,6
CER = 12/50 = 0,24
EER = 9/50 =0,18
Nilai NNT 17 artinya dibutuhkan 17 orang yang dilakukan metode LISA pada
pemberian surfaktan untuk mencegah 1 komplikasi yang signifikan.

2. Seberapa tepatkah estimasi efek terapi tersebut? (How precise is this estimate of
treatment effect?)
Estimasi kejadian komplikasi pada metode LISA adalah:
95% CI untuk RR =
CI for ARR = ARR ±1,96√ ( 0 , 24 ) ( 1−0 , 24 ) +(0 , 18)(1−0 ,18)
n1 n2
= 0,06±1,96√ ( 0 , 24 ) ( 1−0 , 24 ) + ( 0 , 18 )( 1−0 , 18 )
50 50
= 0,06+0,15=0,21
= 0,06-0,15= -0,09
interval = -0,09 - 0,21
95% CI for NNT = 1/CI for ARR
= -11,1 – 4,7
SIMPULAN: Hasil penelitian penting
C. Apakah hasil penelitian tunggal ini dapat diterapkan pada pasien kita? (Are the
results of this individual study applicable to our patient?)
1. Apakah pasien kita berbeda dengan pasien pada penelitian ini sehingga hasil
penelitian ini tidak dapat diterapkan pada pasien kita? (Is our patient so different
from those in the study that its results can not apply?)
Tidak. Pasien yang kita temui sehari-hari tidak berbeda dengan pasien pada penelitian
ini, yaitu yang memiliki kriteria inklusi: bayi preterm dengan umur kehamilan 28
minggu-34 minggu, dengan berat badan lahir rata-rata 1300 gr-1400gr dan gambaran
babygram RDS.

2. Apakah terapi dapat dilakukan ditempat kita? (Is the treatment feasible in our
setting?)
Ya. Terapi surfaktan telah dapat dilakukan di Rumah Sakit Rujukan Tipe A.
.
3. Apakah potensi keuntungan dan kerugian dari terapi pada pasien kita? (What are
our patient’s potential benefits and harms from the therapy?)
Potensi keuntungan terapi:
Terapi surfaktan dapat membantu paru-paru bayi preterm dengan Neonatus RDS, untuk
mencegah atelektasis. Keuntungan penggunaan metode LISA yaitu minimal invasive,
dan minimal efek samping.
Potensi Kerugian terapi:
Harga surfaktan yang mahal. Metode LISA menggunakan kateter NGT yang sangat
kecil (6Fr) sehingga untuk melewati pita suara harus benar-benar yakin masuk, karena
apabila tidak maka surfaktan akan masuk ke esophagus.
Efek samping yang terjadi pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan.
Tidak ada Komplikasi Total
komplikasi
LISA 41 9 50
INSURE 38 12 50
total 79 21 100

Control Event Rate (CER) = 38/50 = 0,76


Experimental Event Rate (EER) = 41/50 = 0,82
Relative Rate Increase (RRI) = ⎮EER - CER⎮/ CER = 0,078
Absolute Risk Reduction (ARI) =⎮EER - CER⎮ = 0,06
Number Needed to Harm (NNH) = 1/ ARI = 16.6
Nilai NNH 17 artinya adalah dibutuhkan 17 orang yang diterapi dengan surfaktan
dengan metode LISA untuk menimbulkan tambahan 1 pasien yang mengalami
komplikasi.

4. Apakah dengan hasil penelitian ini akan mengubah manajemen kita dalam
terapi?
Ya, pemberian Surfaktan dengan metode LISA dapat menjadi manajemen terapi pada
bayi-bayi preterm yang mengalami neonates RDS dengan oksigenasi NCPAP.
Nilai Likelihood Help Harm untuk metode LISA
= 1/NNT : 1/NNH
= 1/17 : 1/17
= 1:1
Efek menguntungkan pada penggunaan metode LISA 1 kali lebih besar ketimbang efek
harm yang dihasilkan.
SIMPULAN: hasil penelitian ini dapat diterapkan

Kesimpulan secara keseluruhan adalah penelitian ini adalah valid, penting dan dapat
diterapkan.

You might also like