Professional Documents
Culture Documents
Kurikulum Dalam Pendidikan Indonesia
Kurikulum Dalam Pendidikan Indonesia
Disusun Oleh:
i
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KURIKULUM DALAM
PENDIDIKAN INDONESIA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum.
Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Hesti Ariestina, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum yang membimbing kami dalam menyusun
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,
termasuk para ahli yang menulis buku atau jurnal sehingga dapat kami jadikan sumber dan
referensi dalam penyusunan makalah ini.
Semua hal tidak dapat dibuat dengan sempurna dalam makalah ini. Kami berusaha
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada dalam menyusun makalah ini. Demikian
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami terbuka menerima kritik dan
saran dari dosen pengampu, teman-teman, serta para pembaca. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Salatiga, 11 Maret 2023
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
C. Ciri-Ciri Kurikulum.....................................................................................................10
D. Fungsi Kurikulum........................................................................................................11
E. Peran Kurikulum...........................................................................................................14
BAB III....................................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................................18
A. Kesimpulan....................................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu bagian terpenting dari pelatihan begitu sering yang diabaikan
adalah kurikulum. Kurikulum memiliki posisi strategis. Karena biasanya kurikulum
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan pendidikan bangsa. Itu terjadi secara
bersamaan kurikulum sebagai inti seperangkat nilai yang berubah bagi siswa. Arah
dan tujuan kurikulum akan berubah perubahan dan perubahan dengan dinamika
perubahan sosial disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal.
Karena sifatnya yang dinamis, kurikulum responsif terhadap perubahan harus
fleksibel dan futuristik. Ketidaksamaan perencanaan kurikulum karena tidak ada
reaksi terhadap perubahan. Konsekuensi sosial dapat berdampak pada munculnya
produksi pendidikan yang “gagap” saat beradaptasi dengan kondisi sosial masing-
masing.
Pengembangan kurikulum berdasarkan aspek-aspek tersebut menjadi salah
satu fungsi utama pemerintah untuk mengatur dan mengembangkan pendidikan. Hal
yang sama berlaku untuk karakter dan melatih pengamat untuk memantau setiap
episode perubahan sosial, karena semua ini diperhitungkan dalam perencanaan dan
pengembangan kurikulum. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat juga diharapkan
berpikir dalam menanggapi kemungkinan perubahan.
Banyak hal yang harus diperhatikan selama pengembangan kurikulum,
dimulai dengan memahami teori dan konsep, prinsip-prinsip kurikulum. Prinsip-
prinsip kurikulum, berbagai model kurikulum, anatomi dan perencanaan kurikulum,
dasar-dasar pengembangan kurikulum. Yang lain berhubungan dengan proses
pengembangan kurikulum. Tentang ruang lingkup materi dan diskusi yang sedang
berlangsung dalam kurikulum, kajian ini hanya berfokus pada pokok bahasan dan
tujuan pengembangan kurikulum. Ini adalah pameran singkat apa dasar
pengembangan kurikulum dan apa tujuan pengembangan kurikulum. Penemuan ini
diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang berharga, khususnya bagi para
pemangku kepentingan berkaitan dengan pengembangan kurikulum.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hakikat dari kurikulum dalam pendidikan?
2. Bagaimanakah hubungan dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan?
3. Bagaimanakah ciri-ciri kurikulum?
4. Bagaimanakah fungsi kurikulum?
5. Bagaimanakah peran kurikulum?
6. Bagaimanakah dampak perubahan kurikulum?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami hakikat kurikulum dalam pendidikan
2. Untuk memahami hubungan dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui ciri-ciri kurikulum
4. Untuk memahami fungsi kurikulum
5. Untuk memahami peran kurikulum
6. Untuk mengetahui dampak perubahan kurikulum
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan
a. Konsep Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga Yunani pada zaman
Romawi dan menggambarkan jarak yang harus ditempuh pelari dari garis start
hingga garis finish (Langgulung, 1986: 176). Dipahami bahwa perjalanan
yang akan dilakukan di sini terkait dengan kurikulum, yang muatan isinya dan
materi pelajaranya yang digunakan oleh selama siswa menempuh pendidikan
untuk memperoleh ijazah. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum yang biasa
digunakan adalah manhaj, yang berarti jalan terang yang dilalui manusia pada
berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-
dirāsah) dalam kamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media
yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-
tujuan pendidikan (Langgulung, 1986: 176).
1
Menurut S. Nasution, Kurikulum adalah rencana untuk melancarkan
belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan dan tenaga pendidiknya. Selain itu, Nasution
menjelaskan banyak ahli teori kurikulum berpendapat bahwa kurikulum tidak
hanya mencakup semua kegiatan yang direncanakan, tetapi juga peristiwa
yang terjadi di bawah kendali sekolah. Jadi, selain kegiatan kurikulum formal,
sering juga disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstrakurikuler (co-curriculum
atau ekstra curriculum). Menurut Tarirohan 2017, Kegiatan mengajar tidak
terbatas di dalam kelas, tetapi juga mencakup kegiatan di luar kelas. Tidak
ada perbedaan tegas antara kurikulum internal dan eksternal. Semua kegiatan
yang memberikan siswa pengalaman belajar/pendidikan pada dasarnya adalah
kurikulum. Menurut Crow and Crow, sebagaimana yang dikutip oleh Oemar
Hamalik 1987, Kurikulum adalah rancangan atau kumpulan mata pelajaran
yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk
memperoleh ijazah. Kurikulum merupakan bagian penting dalam
penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum
adalah rencana yang digunakan sebagai acuan atau panduan untuk kegiatan
belajar mengajar (Sukmadinata: 2009).
1
Pada hakikatnya kurikulum dapat dipahami sebagai suatu program
pendidikan yang dibangun secara logis dan sistematis sebagai pedoman umum
penyelenggaraan sistem pendidikan dan memungkinkan diperolehnya
pengalaman serta hasil yang optimal sehingga dapat melahirkan peserta didik
yang memiliki keterampilan (kompetensi) baik kemampuan akademik,
pribadi, sosial maupun profesional secara terpadu untuk bekal kehidupan
yang akan dihadapi (Sukirman & Ali Nugraha, 2011)
3. Kurikulum sebagai hasil belajar yang ingin dicapai oleh para siswa,
mendeskripsikan kurikulum sebagai pengetahuan, keterampilan, perilaku,
sikap, dan berbagai bentuk pemahaman terhadap bidang studi. Walau
pengertian ini lebih konseptual, namun hasil belajar yang diinginkan siswa
juga sering dituangkan dalam bentuk dokumen seperti halnya tujuan
belajar, seperangkat konsep yang harus dikuasai, prinsip-prinsip belajar,
dan sebagainya.
1
4. Pemaknaan kurikulum sebagai pengalaman belajar sangatlah berbeda dari
tiga pemaknaan sebelumnya. Pemaknaan kurikulum yang terakhir ini
lebih merupakan akumulasi pengalaman pendidikan yang diperoleh siswa
sebagai hasil kegiatan belajar atau pengaruh situasi dan kondisi belajar
yang telah direncanakan. Konsekuensinya apa yang direncanakan dalam
kurikulum belum tentu berhasil sebagaimana yang diharapkan karena
begitu banyak faktor yang mempengaruhinya seperti kemampuan guru
dalam menerapkan dan mengembangkan kurikulum dalam proses
pembelajaran.
1
b. Kedudukan kurikulum dalam peendidikan
Kurikulum memiliki posisi sentral dalam setiap upaya pendidikan.
Menurut Chamisijatin & Soeparno, dkk 2008, Kurikulum dalam posisi
sentralnya ini menunjukkan bahwa dalam setiap unit pendidikan, kegiatan
kependidikan yang utama adalah proses interaksi akademik antara peserta
didik, pendidik, sumber, dan lingkungan. Posisi sentral ini menunjukkan pula
bahwa setiap interaksi akademik adalah jiwa dari pendidikan.Kegiatan
pendidikan atau pengajaran pun tidak dapat dilakukan tanpa interaksi;
dankurikulum adalah desain dari interaksi tersebut.Jadi, kurikulum merupakan
bentuk akuntabilitas lembaga pendidikanterhadap masyarakat.
1
oleh pengertian kurikulum yang didasarkan pada pandanganfilosofi
progresivisme.
3. Kurikulum merupakan alat untuk membangunkehidupan masa depan,
yang menempatkan kehidupan masa lalu, masa sekarang, danrencana
pengembangan dan pembangunan bangsa sebagai dasar
untukmengembangkan kehidupan masa depan. Secara formal, tuntutan
dan harapan masyarakat terhadap pendidikanditerjemah-kan dalam bentuk
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan jenjang pendidikan, dan
tujuan pendidikan lembaga pendidikan. Tujuan pendalat membangun
kehiidikan nasionaladalah tujuan besar pendidikan bangsa Indonesia yang
diharapkan tercapai melalui pendidikan dasar. Apabila pendidikan dasar
Indonesia adalah 9 tahun, maka tujuan pendidikan nasional harus tercapai
dalam masa pendidikan 9 tahun yang dialamiseluruh bangsa Indonesia.
Tujuan di atas pendidikan dasar tidak mungkin tercapai
C. Ciri-Ciri Kurikulum
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Berdasarkan rumusan tersebut dapat diturunkan beberapa ciri kurikulum
yang antara lain sebagai berikut:
1. Curriculum as a subject matter
Yang menggambarkan kurikulum sebagai kombinasi bahan
untuk membentuk kerangka isi materi (content) yang akan diajarkan.
Dengan demikian, dalam pengertian ini isi atau materi merupakan
salah satu dari komponen kurikulum.
2. Curriculum as experience
Yang menggambarkan kurikulum sebagai seperangkat
pengalaman yang direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai
tujuan pedidikan. Pengertian kurikulum ini juga menggambarkan
pengalaman sebagai kegiatan kurikulum
3. Curriculum as intention
1
Yang menyatakan kurikulum sebagai suatu rencana, mulai
dari tujuan, sasaran dan juga evaluasinya. Ini berarti kurikulum
merupakan program yang terencana.
4. Curiculum as cultural reproduction
Yang menyiratkan kurikulum sebagai refleksi suatu budaya
masyarakat tertentu.
5. Curriculum as currere
Yang menekankan kapasitas individu untuk berpartisipasi
dan mengonsepkan kembali pengalaman hidup seseorang. Dalam
pengertian ini, kuriku-lum merupakan perspektif pengalaman dan
akibat terhadap kurikulum atau intepretasi terhadap pengalaman
hidup.
D. Fungsi Kurikulum
Secara umum misi kurikulum adalah membantu peserta didik
mengembangkan kepribadiannya menuju tujuan pendidikan. Kurikulum mencakup
semua aspek yang mempengaruhi anak sekolah, termasuk guru dan fasilitas dan
infrastruktur lainnya. Kurikulum sebagai program studi siswa disusun secara
sistematis dan logis oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti program
studi, kurikulum adalah tujuan, rencana dan harapan. (Kartika, 2010).
1
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU
Sisdiknas 2003, pasal 3).
1
E. Peran Kurikulum
Kurikulum sebagai program pendidikan yang direncanakan secara sistematis
memiliki peran sebagai berikut:
1. Peranan Konservatif
Salah satu dari tugas kurikulum, adalah mewariskan dan
memaknai warisan sosial kepada generasi muda. Dengan bantuan ,
sekolah sebagai lembaga sosial karenanya dapat mempengaruhi dan
mempromosikan perilaku siswa dengan nilai-nilai sosial yang
berlaku di masyarakat sesuai dengan peran pendidikan sebagai
proses sosial . Karena pendidikan itu sendiri pada hakekatnya
berfungsi sebagai jembatan antara peserta didik dan orang dewasa
dalam proses pembudayaan yang semakin kompleks, dan di sini
peran kurikulum turut andil dalam proses tersebut.
2. Peran kritis/evaluatif
Budaya terus berubah dan sekolah tidak hanya
mentransmisikan budaya yang ada, tetapi juga mengevaluasi dan
memilih unsur budaya yang diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum
berpartisipasi aktif dalam kontrol sosial dan menekankan unsur
berpikir kritis. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan kondisi
masa depan dihilangkan dan dilakukan perubahan dan penambahan
sehingga kurikulum harus membuat pilihan yang tepat berdasarkan
kriteria tertentu.
3. Peran Kreatif
Kurikulum menjalankan peran kreatif, kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam arti menciptakan dan membangun sesuatu yang
baru sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa depan dalam
masyarakat. Untuk membantu setiap individu mengembangkan
potensi penuh mereka, kurikulum menciptakan pelajaran,
pengalaman, cara berpikir, keterampilan dan kemampuan baru yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat. (Kartika, 2010).
1
F. Dampak Perubahan Kurikulum
Kurikulum pada hakikatnya setiap implementasi kebijakan kurikulum yang
diberlakukan oleh pemerintah sangat ditentukan oleh kemampuan tenaga pendidik
dalam mengimplemetasikannya dengan benar. Implementasi tersebut sedikit
banyaknya dipengaruhi oleh persepsi dan interpretasi yang dimiliki oleh tenaga
pendidik. Menurut Lundeberg dan Levin (2003), persepsi guru dan interpretasi
kurikulum didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman guru itu sendiri.
Kurikulum minimal mencakup empat bagian utama:
a. Tujuan pendidikan dapat dicapai.
b. Informasi, ilmu pengetahuan, data, kegiatan dan pengalaman dimana-mana.
c. Metode dan metode pengajaran dan bimbingan yang diikuti siswa untuk
memotivasi mereka mencapai tujuan yang diinginkan dan direncanakan
Metode yang digunakan dalam mengukur dan mengevaluasi hasil dan
metode evaluasi merencanakan pembelajaran dalam kurikulum dalam
kurikulum (Langgulung, 2003).
1
Ada beberapa dampak positif Pergantian Kurikulum, secara khusus
yakni:
1. Kurikulum baru melengkapi kekurangan yang ada pada kurikulum
sebelumnya.
Kurikulum yang baru yang akan dilaksanakan, telah
didesain dengan menelaah lebih lanjut apa saja yang menjadi
kendala pada kurikulum sebelumnya. Dari sini dapat dikatakan
bahwa salah satu tujuan perubahan kurikulum adalah untuk
melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada kurikulum
sebelumnya. Harapannya, dampak positif dari kurikulum baru
dapat lebih meningkatkanmutu pendidikan di Indonesia
2. Terdapat Penyesuaian dengan tuntutan perubahan zaman.
Zaman berkembang dengan sangat, berbagai aspek
kehidupan termasuk pendidikan membutuhkan adanya perubahan-
perubahan untuk menyesuaikan dengankebutuhan yang muncul.
Fungsi kurikulum inilah yang akan menjawab untukmenghadapi
tantangan masa depan akibat tuntutan perubahan zaman tersebut
dan tetap mampu merealisasikan tujuan pendidikan.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
B. Saran
Untuk mencapai tujuan pendidikan hendaknya mengacu pada kurikulum. Tidak
hanya pelaku pendidikan, tetapi semua orang yang berhubungan dengan pendidikan
hendaknya benar-benar memahami kurikulum yang berlaku sehingga pendidikan dapat
terlaksana secara maksimal. Kurikulum akan terus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman, kita harus siap dan selalu beradaptasi dengan kurikulum yang baru.
Dengan banyaknya kurikulum yang pernah berlaku dalam pendidikan di Indonesia,
hendaknya dapat menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan kurikulum yang lebih
baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syamsul. “Pengembangan kurikulum dasar dan tujuannya.” Jurnal Ilmiah Islam Futura
11.1 (2017): 15-34.
Chamsijitin dan Soeparto, dkk. (2008). Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta, 2004.
Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan kurikulum: Teori dan Praktik.
Yogjakarta: Ar-Ruzz Media
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan suatu Analisa Psikologi Pendidikan ( Jakarta:
Pustaka Al-Husna, 1986), 176.
Kartika, I. Made. “Pengertian Peranan Dan Fungsi Kurikulum.” Denpasar: FKIP Universitas
Dwijendra Denpasar, nd (2010): 1-7.
Mawati, Arin Tentrem, Hanafiah Hanafiah, and Opan Arifudin. “Dampak pergantian
kurikulum pendidikan terhadap peserta didik sekolah dasar.” Jurnal Primary Edu 1.1
(2023): 69-82.
Prabowo, Hari. (2019). Pentingnya Peranan Kurikulum Yang Sesuai Dalam Pendidikan.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Salaras, Susianty dan Chandrawaty. (2018). Telaah Pendidikan Kurikulum Anak Usia Dini.
Tasikmalaya: Edu Publisher.
Sukirman, Dadang, and Ali Nugraha. “Hakikat Kurikulum.” Kurikulum dan bahan belajar
TK (PGTK2403/M). Jakarta: Universitas Terbuka (2016).
20
Soemadinata, N. (2018). Bentangkan Sayap Demi Menggapai Masa Depan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Tarihoran, Naf’an. Edisi Revisi (2017). Pengembangan Kurikulum. Banten: Loquen Press.
21