Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 2 - Nom Box
Kelompok 2 - Nom Box
“NOM BOX” Inovasi Varian Rasa Bunga dan Buah dalam Dessert Box
sebagai Cemilan Unik dan Sehat
Kewirausahaan A
Sastra Inggris
Diusulkan oleh:
Jingga Ferdasiwi NIM 13020119140116; 2019
Adinda Ayu Azzahra NIM 13020119140114; 2019
Naafi Sejatining Sekar NIM 13020119140121; 2019
Dinda Sekar Wangi NIM 13020119140122; 2019
Arfiani Fithratin Nisa NIM 23020119130123; 2019
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR TABEL 6
BAB 1. PENDAHULUAN 7
1.1. Latar Belakang 7
1.2. Rumusan Masalah 7
1.3. Tujuan Kegiatan 7
1.3.1. Tujuan Umum 7
1.3.2. Tujuan Khusus 7
1.4. Luaran yang Diharapkan 8
1.5. Manfaat 8
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 9
2.1. Gambaran Umum Lingkungan 9
2.2. Gambaran dan Analisa Produk 9
2.3. Kapasitas Produksi 10
2.4. Perencanaan Tempat Produksi 10
2.5. Perencanaan Pemasaran 10
2.5.1. Segmen Pasar 10
2.5.2. Targeting 10
2.5.3. Positioning 10
2.5.4. Market Share 11
2.5.5. Perbandingan 11
2.6. Analisa Usaha 11
2.7. Peluang Keberlanjutan Usaha 11
2.8. Analisa Keuangan 12
2.8.1. Payback Periode 12
2.8.2. Benefit / Cost Ratio 12
2.8.3. Break Even Point (BEP) 12
2.8.4. Net Present Value (NVP) 13
2.8.5. Profitability Index (PI) 13
BAB 3. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 14
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 14
3.2. Bahan dan Alat 14
2
3.2.1. Bahan yang Digunakan 14
3.2.2. Alat yang Digunakan 14
3.3. Diagram Alir Produksi 14
3.4. Cara Pembuatan “NOM BOX” Dessert Box 14
3.5. Tahap-tahap Pelaksanaan Kegiatan 14
3.5.1. Kegiatan Tahap I : Pra-Produksi 14
3.5.2. Kegiatan Tahap II : Tahap Penentuan Harga dan Promosi 14
3.5.3. Kegiatan Tahap III : Produksi Awal 15
3.5.4. Kegiatan Tahap IV : Pemasaran 15
3.6. Pencatatan Keuangan 15
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 16
4.1. Anggaran Biaya 16
4.2. Jadwal Kegiatan 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 18
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing 18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 25
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 25
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dessert adalah hidangan terakhir yang disajikan pada menu dan berfungsi sebagai
dessert atau hidangan penutup karena berfungsi untuk menghapus kesan rasa dari
hidangan sebelumnya. Dessert, disebut juga last course atau hidangan terakhir, selalu
identik dengan makanan manis dan menyegarkan yang biasanya disajikan setelah
menyantap hidangan pembuka dan hidangan utama. Sewaktu-waktu, hidangan penutup
terlihat sebagai makanan terpisah atau makanan ringan dan dapat dimakan beberapa saat
setelah makanan utama (biasanya dengan latar informal). Beberapa restoran
menspesialisasikan diri pada hidangan penutup.
Pada mulanya, hidangan dessert hanya disajikan langsung dalam bentuk buah
segar. Namun, seiring berjalannya waktu, terdapat berbagai macam variasi yang
diperkenalkan, seperti berupa tart, kue, es krim, dan hidangan ringan lainnya yang
dipadukan dengan sirup, saus, dan krim, seperti halnya Dessert Box. Cemilan modern ini
merupakan makanan penutup yang terdapat di dalam kotak makanan ergonomis. Berbeda
dengan dessert biasa yang disajikan di piring, dessert box bisa secara efisien disantap
langsung dari tempatnya. Makanan manis yang ditata dalam kotak bening ini lumrahnya
terdiri dari beberapa lapisan seperti kue sponge, krim lembut, taburan bubuk coklat,
biskuit sebagai topping, dan sebagainya.
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar oleh penulis dengan jumlah
responden sebanyak 36 orang dengan kisaran umur 19-25 tahun menunjukkan bahwa
100% dari responden mengetahui adanya produk dessert box sebagai hidangan penutup
dan 80% darinya menyukai produk tersebut. Selain itu, 88.6% di antaranya memiliki
minat terhadap dessert box dengan varian dan ukuran yang berbeda. Hal ini menunjukkan
antusiasme pasar dalam menerima produk dessert box dan inovasi-inovasi terbarunya.
1.2. Rumusan Masalah
Dessert Box yang sudah beredar saat ini kebanyakan merupakan cemilan yang
terlalu manis dan mengandung banyak gula. Seperti yang diketahui, dessert merupakan
cemilan berbahan dasar manis. Namun, dilihat dari sisi kesehatan, makanan dengan gula
tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat berakibat fatal bagi tubuh.
Beberapa dessert box juga terbilang cukup mahal untuk kantong pelajar. Maka dari itu,
kami merancang “NOM BOX” merupakan produk hidangan penutup dengan
menghadirkan sebuah inovasi dessert box dengan varian rasa buah dan bunga.
1.3. Tujuan Kegiatan
1.3.1. Tujuan Umum
Proposal ini bertujuan untuk membuat produk “NOM BOX” menjadi
dessert/cemilan yang sehat, unik dan ekonomis.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Pembuatan produk “NOM BOX” dessert box
b. Pemenuhan nilai tugas pada mata kuliah Kewirausahaan
6
1.4. Luaran yang Diharapkan
a. Produk “NOM BOX” Dessert Box dapat dijual dalam skala komersial
b. Pendapatan hasil penjualan produk “NOM BOX” dessert box
c. Produk “NOM BOX” dessert box dapat menjadi bisnis permanen
1.5. Manfaat
Manfaat dari “NOM BOX” dessert box adalah memberikan pilihan hidangan
penutup ergonomis bagi masyarakat yang praktis, lebih murah, dan lebih sehat dari
produk sejenis lainnya.
7
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Gambaran Umum Lingkungan
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam, salah
satunya adalah buah-buahan. Tanaman buah adalah salah satu produk unggulan dan
potensi terbesar bagi Indonesia. Produksi buah-buahan tersebar di berbagai daerah seperti
pulau Jawa dan Sumatera. Salah satu daerah penghasil buah-buahan adalah di daerah
Bandungan, Kabupaten Semarang.
Buah-buahan seperti mangga dan stroberi merupakan beberapa jenis buah di
antara buah-buahan yang marak ditemukan di Indonesia, salah satunya yang dapat
ditemukan di perkebunan daerah Bandungan, Kabupaten Semarang. Potensi tanaman lain
seperti teh hijau dan bunga telang tersebar di seluruh daerah pulau Jawa termasuk Kota
Semarang dan Ungaran. Produksi tersebut diharapkan dapat menjadi kemudahan dalam
pemenuhan bahan baku.
2.2. Gambaran dan Analisa Produk
Produk “NOM BOX” Dessert Box dibuat dengan buah-buahan yang sehat dan
diproses secara higienis untuk mempertahankan mutu produk. Produk “NOM BOX”
Dessert Box dikemas dengan takaran 350 ml dalam wadah thinwall dengan stiker dan
visual yang menarik dan ergonomis. Berikut merupakan rincian biaya pembuatan “NOM
BOX” tiap 350ml.
8
10. Bubuk Matcha 250 gr Rp. 18.000
11. Bunga Telang 10 gram Rp. 7.000
12. Thinwall 350ml 40 pcs Rp. 46.500
13. Stiker 5 lembar Rp. 50.000
9
2.5.3. Positioning
Keunggulan produk ini adalah varian kemasan yang lebih ergonomis, varian rasa
baru yang lebih unik dan sehat, serta harga yang lebih murah. Kemasan yang digunakan
lebih mudah dibawa dan dihabiskan sehingga bukan masalah jika konsumen hendak
mengkonsumsi ditempat tanpa freezer atau membawa sisa makanan. Varian rasa yang
ditawarkan terbilang unik karena “NOM BOX” Dessert Box menggunakan sari bunga
dan buah yang berkhasiat sebagai topping. Penggunaan gula yang lebih sedikit menjadi
keunggulan NOM BOX sebagai Dessert Box yang lebih sehat.
2.5.4. Market Share
Data statistik mencatat jumlah penduduk Indonesia (target market) pada tahun
2022 yaitu sebanyak 275.361.267 jiwa. Sementara itu, menurut data dari Kementerian
Dalam Negeri Indonesia per 31 Desember 2021, masyarakat Indonesia dengan umur
15-25 berjumlah 44.531.902 jiwa (16.2%). Data sebanyak yang tertera akan menjadi
target pasar utama kami.
2.5.5. Perbandingan
Tabel 2. Perbandingan NOM BOX Dessert Box dengan Produk Sejenis
No. Perbandingan Varian Rasa Tampilan Harga
1. “NOM BOX” Dessert Box Unik Menarik 20.000
2. Dydy Kitchen Umum Menarik 49.000
3. Yay Dessert Umum Menarik 45.000
4. Bittersweet by Najla Umum Menarik 60.000
5. Kamei Kitchen Umum Monoton 27.000
6. Salty Sweet Umum Monoton 25.000
10
Tabel 5. Cash Flow
0 -737.000 -737.000
1 313.000 -424.000
2 626.000 313.000
11
= 1,11 bulan (1 bulan 3 hari)
Dapat disimpulkan bahwa investasi yang telah ditanamkan akan kembali dalam
kurun waktu 1,11 bulan (1 bulan 3 hari).
2.8.2. Benefit / Cost Ratio
B/C Ratio = Jumlah Pendapatan / Total Biaya Produksi
= 800.000 / 487.000
= 1,64
Dari B/C Ratio usaha ini layak atau fleksibel untuk dilakukan karena arus kas
bersih yang lebih besar dari investasi sehingga melebihi nilai 1.
2.8.3. Break Even Point (BEP)
BEP unit = biaya tetap/(harga jual per unit–harga produksi per unit)
= Rp 225.000/(Rp 20.000-Rp 12.175)
= 28.75 unit
BEP rupiah = biaya tetap/(1-(harga produksi per unit/harga jual per unit)
= Rp 225.000/{1-(Rp 12.175/Rp 20.000)}
= Rp 575.079,87
Berdasarkan BEP/titik impas, jumlah unit yang harus terjual sebanyak 28.75 unit
dengan memperoleh Rp 575.079,87. Sehingga terbukti bahwa usaha ini
menguntungkan karena dengan menjual 40 unit diperoleh Rp 800.000, maka dapat
mencapai titik impas.
2.8.4. Net Present Value (NVP)
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑒𝑑
NPV = -initial investment + Σ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
(1+10%)
= Rp 737.000 - Rp 1.848.140,09
= Rp1.111.140,09
Dengan perkiraan bunga 10% dan jangka waktu 12 bulan, diperoleh nilai NPV>0
sehingga usaha ini layak atau fleksibel untuk dilakukan karena arus kas bersih yang lebih
besar dari investasi.
2.8.5. Profitability Index (PI)
PI = PV dari Proceeds / PV modal
= Rp 1.848.140,09/Rp 737.000
= 2,51
Dari perhitungan PI usaha ini termasuk usaha yang layak atau fleksibel karena PI>1.
12
BAB 3. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
13
3.5. Tahap-tahap Pelaksanaan Kegiatan
3.5.1. Kegiatan Tahap I : Pra-Produksi
Tahap pra-produksi meliputi penyiapan tempat produksi, survei minat masyarakat
sekitar, penentuan bahan baku, perancangan kemasan dan label. Tahap selanjutnya adalah
tahap penyediaan lokasi produksi, yaitu memilih tempat yang mudah diakses dan
mendukung sebagai tempat produksi secara higienis.
3.5.2. Kegiatan Tahap II : Tahap Penentuan Harga dan Promosi
Proses penentuan besarnya keuntungan sudah dianalisis sehingga tercipta harga
seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II. Proses promosi yang dilakukan yaitu dengan
sistem luring (Word of Mouth) dan daring (media sosial WhatsApp, Instagram, Twitter,
dan Line)
3.5.3. Kegiatan Tahap III : Produksi Awal
Setelah pra-produksi siap, tahap selanjutnya meliputi masa percobaan pembuatan
produk secara berkala, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permintaan
pasar.
3.5.4. Kegiatan Tahap IV : Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan menggunakan sistem luring dan daring. Untuk
sistem luring, pemasaran akan dilakukan menggunakan pembicaraan dari mulut ke mulut,
yaitu dengan memberi informasi kepada target pasar dan masyarakat sekitar tentang
produk “NOM BOX” Dessert Box.
Dalam penggunaan pemasaran sistem daring, kami melakukan dengan sistem
promosi menyebarkan poster secara daring di media sosial Instagram @nom.box dan
akun media sosial pribadi yang akan menggugah calon konsumen untuk membeli produk
“NOM BOX” Dessert Box.
3.6. Pencatatan Keuangan
Sistem pencatatan keuangan dilakukan secara manual karena belum menemukan
aplikasi yang sesuai dalam mengatur keuangan.
14
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Permana, Hasta Brian, Agnes Charisika Waluyo, Imron Hambyah, dkk. 2018. “MORIFA”
Inovasi Ekstrak Moringa oleifera sebagai Hand Sanitizer yang Praktis dan Ekonomis.
Universitas Diponegoro: Semarang
16
LAMPIRAN
3. NIM 13020119140116
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-K.
(Jingga Ferdasiwi)
17
2. Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Adinda Ayu Azzahra
3. NIM 13020119140114
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-K.
18
3. Biodata Anggota II
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Naafi Sejatining Sekar
3. NIM 13020119140121
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-K.
19
4. Biodata Anggota III
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dinda Sekar Wangi
3. NIM 13020119140122
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-K.
20
5. Biodata Anggota IV
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Arfiani Fithratin Nisa
3. NIM 23020119130123
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-K.
21
6. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Shoimatul Fitria, S.E., M.M.
3. NIP/NIDN 0027078104
1. Kewirausahaan Wajib 3
22
Pembentukan Koperasi Untuk Tengah
Peningkatan Kesejahteraan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-K.
23
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
24
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
25