Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Tri Windarti
PB 1905059
1. Latar Belakang
Slow Deep Breathing ialah salah satu bagian dari latihan relaksasi dengan teknik
latihan pernapasan yang dilakukan secara sadar. Slow Deep Breathing merupakan
relaksasi yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernapasan secara dalam dan
lambat. Terapi relaksasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat
mengatasi berbagai masalah, misalnya stress, ketegangan otot, nyeri, hipertensi, gangguan
pernapasan, dan lain-lain. Relaksasi secara umum merupakan keadaan menurunnya
kognitif, fisiologi, dan perilaku (Andarmoyo, 2013).
Menurut (Smeltzer, 2013) menyatakan bahwa tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam
adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasi paru, Meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stress baik stress fisik maupun
emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.Teknikinijuga
dilakukan dengan tujuan menstabilkan gula darah dalah tubuh.Sedangkanmanfaat yang
dapat dirasakan oleh klien setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat
lebih tenang, ketenteraman hati, dan berkurangnya rasa cemas.
Slow Deep Breathing adalah salah satu teknik pengontrolan napas dan relaksasi.
Langkah-langkah melakukan latihan Slow Deep Breathing yaitu sebagai berikut:
a. Atur pasien dengan posisi duduk atau berbaring
b. Kedua tangan pasien diletakkan di atas perut
c. Anjurkan melakukan napas secara perlahan dan dalam melalui hidung dan tarik napas
selama tiga detik, rasakan perut mengembang saat menarik napas.
d. Tahan napas selama tiga detik
e. Kerutkan bibir, keluarkan melalui mulut dan hembuskan napas secara perlahan
selama enam detik. Rasakan perut bergerak ke bawah.
f. Ulangi langkah a sampai e selama 15 menit
g. Latihan Slow Deep Breathing dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari
(Tarwoto, 2015).
2. Proses keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Ansietas
b. Tujuan Umum
Warga mengerti tentang pentingnya mencegah kecemasan dan mencegah faktor resiko
Hipertensi
c. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Meningkat Cukup sedang Cukup Menurun
meningkat menurun
Verbalisasi 1 2 3 4 5
kebingungan
Verbalisasi 1 2 3 4 5
khawatir akibat
kondisi yang
dihadapi
Perilaku gelisah 1 2 3 4 5
Perilaku tegang 1 2 3 4 5
4. Kriteria evaluasi
a. Struktur
1) Adanya kesepakatan dan koordinasi dengan kader tentang tempat
dan pelaksanaan kegiatan sosialisasi teknik Slow Deep Breathing.
2) Tersampaikannya informasi pelaksanaan sosialisasi teknik Slow
Deep Breathing di RW 08 oleh kader.
3) Undangan tersampaikan keluarga Bp. K.
4) Mahasiswa menyiapkan leaflet pada 10 Maret 2021
b. Proses
1) Mahasiswa menyampaikan undangan pada keluarga BP. K
2) Mahasiswa menyiapkan snack untuk peserta kegiatan
3) Peserta hadir 100% dari undangan yang dibagikan
4) Peserta mengikuti proses kegiatan dengan berpartisipasi aktif dan
mematuhi protocol kesehatan pencegahan penularan Covid-19
5) Peserta menyampaikan apa yang mereka pelajari dan apa yang
akan mereka ubah setelah mengkuti kegiatan
6) Mahasiswa memfasilitasi jalannya proses sosialisasi dari
pembukaan sampai kesimpulan kegiatan
7) Mahasiswa memfasilitasi pelaksanaan teknik Slow Deep Breathing
8) Mahasiswa mampu memandu jalannya diskusi
9) Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil diskusi dan menutup
kegiatan
c. Hasil
1) Kognitif
a) Peserta mampu menjelaskan pengertian teknik Slow Deep Breathing
b) Peserta mampu menjelaskan tujuan teknik Slow Deep Breathing
c) Peserta mampu menjelaskan manfaat teknik Slow Deep Breathing
d) Peserta mampu menjelaskan teknik pelaksanaan Slow Deep Breathing
e) Peserta mampu mempraktikkan teknik Slow Deep Breathing
f) Peserta bersedia mempraktikkan teknik Slow Deep Breathing secara rutin
g) Mahasiswa mampu memfasilitasi terlaksananya kegiatan di RW 08
h) Kader kooperatif memfasilitasi kegiatan sosialisasi.
2) Afektif
Peserta bersedia mempraktikkan teknik Slow Deep Breathing secara rutin untuk
menstabilkan tekanan darah serta bersedia mendatangi puskesmas ataupun
posbindu untuk melakukan medical checkup rutin.
3) Psikomotor
Peserta antusias dalam melaksanakan teknik Slow Deep Breathing.
Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes RI). 2018. Riset Kesehatan Dasar. Diakses melalui:
//www.Kemenkesri.go.id//riskesdas.doc//pdf.
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.
PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI
PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI
Puskesmas Wedi. 2020. Data Desa Gadungan Wedi Klaten. Klaten
Tarwoto.2015. Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing Terhadap Intensitas Nyeri Kepala
Akut Pada Pasien Cedera Kepala Ringan. Jakarta: Universitas Indonesia
menarik napas.
bawah.
FOTO KEGIATAN