You are on page 1of 9

MAKALAH TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI

“PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI”

Disusun oleh :
Nama : Dea Afriani

Nim : 2160011

Dosen Pengampu :
ALDO EKO SYAPUTRA, S.KOM.,M.KOM

UNIVERSITAS ADZKIA

PRODI SISTEM INFORMASI

2023
A. Pengertian perilaku kelompok
Organisasi merupakan wadah berkumpulnya sekelompok orang orang yangmempunyai
tujuan bersama. Sedangkan definitif Perilaku Dalam Organisasisendiri adalahsuatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, ataukelompok
tertentu. Dimana setiap orang mempunyai karakteristik dan tipologi yang berbeda.

Perilaku di dalam organisasi berasal dari dua sumber yaitu individu dan kelompok. Perilaku
merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Sedangkan
kelompok merupakan dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,
bergabung untuk mencapai sasaran tertentu.

Perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukakan oleh seorang individu dengan
yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota, berinteraksi dari setiap individu dan saling
bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Perilaku kelompok merupakan respon-
respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi
ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya.
Dan organisasi juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam
susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system
penggajian, system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara keloompok
digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku kelompok dalam
organisasi. jadi perilaku kelompok dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara
sebuah kelompok dengan lingkungannya (organisasi).

B. Karakteristik Kelompok
1. Struktur
Di dalam setiap kelompok, berkembang jenis struktur tertentu setelah beberapa saat. Para
anggota organisasi dibedakan atas dasar berbagai paktor seperti keahlian, sikap agresif,
kekuasaan, dan status. Setiap anggota menduduki suatu posisi dalam kelompok tersebut. Pola
hubungan antarposisi membentuk struktur kelompok. Anggota kelompok tersebut
mengevaluasi setiap posisi berdasarkan gengsi, status, dan kepentingan terhadap kelompok.
Dalam banyak hal, terdapat jenis status tertentu yang berbeda di antara posisi tersebut seperti
halnya bahwa struktur kelompok itu hirarki. Status dalam kelompok formal biasanya
didasarkan atas posisi dalam organisasi formal, sedangkan dalam kelompok informal status
dapat didasarkan atas sesuatu yang relevan terhadap kelompok itu (misalnya, skor golf,
kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan). Para anggota mengharapkan setiap pemegang
posisi untuk memerankan perilaku tertentu. Perangkat perilaku yang diharapkan, yang
dikaitkan dengan suatu posisi dalam struktur, merupakan peranan dari pemegang posisi
tersebut.

2. Hirarki Status
Status dan posisi begitu serupa sehingga istilah tersebut sering digunakan secara bergantian.
Status yang diberikan terhadap posisi khusus secara khas merupakan konsekuensi dari
karakteristik tertentu yang membedakan satu posisi dari posisi lainnya. Dalam beberapa hal,
seseorang memperoleh status, karena factor-faktor tertentu seperti senioritas, umur, ata
penugasan. Sebagai contoh, karyawan yang terutama mungkin secara teknis dianggap lebih
cakap dan diberi status oleh suatu kelompok teknisi. Jadi, pemberian status mungkin tidak ada
sangkut pautnya dengan hirar ki status formal.

2. Peranan
Setiap posisi dalam struktur kelompok mempunyai suatu peranab terkait yang terdiri dari
berbagai perilaku yang diharapkan dari pemegang posisi tersebut. Direktur jasa perawatan
sebuah rumah sakit diharapkan mengorganisasi dan mengendalikan departemen perawatan.
Direktur itu juga diharapkan membantu mempersiapkan dan mengelola anggaran departemen
tersebut. Di lain pihak, seorang penyelia (supervisor) perawat diharapkan menyelia kegiatan
karyawan perawat yang bertugas pada jasa perawatan khusus, seperti kebidanan, Kesehatan
anak, dan pembedahan. Perilaku yang diharapkan tersebut umumnya bukan hanya disetujui
oleh pemegang pekerjaan, direktur perawatan, dan penyelia perawat, tetapi juga oleh para
anggota lain dalam kelompok dan personalia lain dari rumah sakit tersebut. “Peranan yang
diharapkan” merupakan salah satu jenis peranan.
3. Kepaduan dan Prestasi
Konsep kepaduan adalah penting untuk memahami kelompok didalam organisasi. Tingkat
kepaduan dalam satu kelompok dapat mempunyai dampak positif atau negative, tergantung
pada kadar kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan organisasi formal.

C. Macam kelompok Berdasarkan terbentuknya


• Kelompok semu
Kelompok semu merupakan kelompok yang bersifat sementara serta tidak memiliki
struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan. Pembentukan kelompok semu terjadi secara
spontan atau tiba-tiba. Dalam kelompok semu, tidak ada rencana untuk membentuk kelompok,
sehingga tidak ada stuktur organisasi. Selain itu, interaksi, interelasi, dan komunikasi
berlangsung singkat dan sementara.
• Kelompok nyata
Kelompok nyata merupakan kelompok sosial yang kehadiran anggotanya bersifat tetap.
Sebagian besar kelompok sosial di dalam masyarakat merupakan kelompok nyata. Selain itu,
bentuk kelompok nyata sangat beragam.

• Kelompok statistik
Kelompok statistik merupakan kelompok sosial yang tidak terencana dan tidak terorganisir.
Selain itu, dalam kelompok statistik tidak terjadi interaksi sosial dalam jangka waktu yang lama
serta tanpa kesadaran berkelompok dan kehadirannya bersifat tetap. Dalam kelompok sosial,
masyarakat dikelompokkan berdasarkan kepentingannya. Kelompok statistik dibentuk sebagai
sarana dalam memudahkan penelitian ilmiah.Para ilmuwan sosial membentuk kelompok
statistik untuk keperluan analisis data penelitian.

• Kelompok kemasyarakatan
Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang memiliki persamaan kepentingan
pribadi antaranggotanya. Persamaan kepentingan ini tidak menjadi kepentingan bersama.
Kelompok kemasyarakatan terbentuk secara alami tanpa perlu direncanakan. Pada kelompok
kemasyarakatan, terdapat kemungkinan adanya sarana pemersatu, interaksi sosial, kesadaran
berkelompok. Kehadiran kelompok kemasyarakatan bersifat tetap. Batasan wilayah dari
kelompok kemasyarakatan dapat tidak terbatas.

• Kelompok masyarakat khusus


Kelompok masyarakat khusus merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya
kesamaan tertentu pada para anggotanya. Umumnya, kesamaan ini berupa kesamaan pekerjaan,
usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal. Kelompok masyarakat khusus terbentuk secara alami
dan ada kemungkinan untuk dipersatukan dalam suatu sarana. Pada kelompok masyarakat
khusus, terjadi interaksi sosial berkesinambungan dan ada kesadaran berkelompok, sehingga
kehadirannya bersifat tetap.

• Kelompok asosiasi
Kelompok asosiasi merupakan kelompok yang sengaja direncanakan dan kehadirannya
bersifat tetap. Persatuan kelompok dilakukan melalui suatu organisasi yang mengalami
interaksi sosial serta memiliki kesadaran berkelompok yang kuat.
C. Teori-Teori Pembentukan Kelompok
Teori-Teori Pembentukan Kelompok terdiri atas:
1) Teori Kedekatan(Propinquity).
Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara orang-orangtertentu.
Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan adanya kedekatan ruang dan daerahnya.
2) Teori interaksi (George Homans).
Teori interaksi berdasarkan padaaktivitas, interaksi dan seniment (perasaan atau emosi)
yang berhubungan secara langsung.Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Semakin banyak aktivitas seseorangdengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan
semakin kuat tumbuhnya sentimentyang ditularkan
b. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyakkemungkinan
aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain
c. Semakinbanyak aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain, dan semakin
banyaksentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan
ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.
3) Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb).
Teori keseimbangan menyatakanbahwa seseorang tertarik kepada orang lain adalah
didasarkan atas kesamaan sikap(seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan,
otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan.
4) Teori Pertukaran.
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja.Teori kedekatan,
interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalamteori ini.Secara praktis
pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi,keamanan, atau alasan sosial.
Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain (Kuspriani n.d.).

D. Hal yang mempengaruhi perilaku kelompok dalam organisasi


1) Strategi dan Struktur Organisasi
Tipe-tipe strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Corporate Strategy (strategi organisasi)
Strategi ini lebih berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-
inisiatifsratejik yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu dengan apa yang
dilakukan danuntuk siapa.
b. Program Strategy (strategi program)
Strategi ini lebih member perhatian pada implikasi-implikasi stratejik dari suatu
programtertentu.Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan
ataudiperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran oganisasi.
c. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya)
Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan
sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja
organisasi.Sumberdaya dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.
d. Institutional Strategy (strategi kelembagaan)
Strategi institusional yaitu mengembangkan kemampuan organisasi untuk
melaksanakaninisiatif-inisiatif stratejik.Terlepas dari pendekatan yang digunakan dalam
membagi strategi itu dalam beberapa kategori, maka cukup diberi petunjuk bahwa strategi
organisasi tidak hanya satu.
Di samping itu, tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan
kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang kokoh pula, mampu
bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu.Dalam manajemen strategis, struktur
organisasi (organizational structure) pada hakikatnya merupakan cermin miniature organisasi.
Struktur organisasi merupakan prosespenetapan struktur peran melalui penentuan kegiatan
yang harus ditempuh untuk mencapaivisi, misi dan tujuan organisasi serta bagian-bagiannya,
pengelompokan aktivitas penugasan kelompok-kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang
serta pengkoordinasian hubungan-hubungan wewenang dan informasi, baik vertical maupun
horizontal secara efektif. Artinya struktur organisasai menentukan bagaimana dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.

2) Kemampuan Kepemimpinan

Ratmawati dan Herachwati (2007), mengatakan bahwa kepemimpinan adalahkemampuan


untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. SedangkanHersey dan
Blanchard (1995), kepemimpinan didefinisikan sebagai proses mempengaruhiaktivitas
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Secaraesensial,
kepemimpinan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan dan melalui orang-orang.Oleh
karena itu, seorang pemimpin harus memperhatikan hubungan antara tugas dengan manusia.
Dengan menggunakan istilah lain, Bernard telah mengidentifikasi perhatiankepemimpinan
yang sama dalam hasil kerja klasiknya, The Functions of the executive, pada akhir tahun 1930-
an. Perhatian kepemimpinan itu tampaknya merupakan pencerminan dari duaaliran pikiran
terdahulu dalam teori organisasi-manajemen keilmuan dan hubungan manusia.
Unsur-unsur utama sebagai esensi kepemimpinan adalah:
a. Unsur pemimpin atau orang yang mempengaruhi.
b. Unsur orang yang dipimpin sabagai pihak yang dipengaruhi.
c. Unsur interaksi atau kegiatan/usaha dan proses mempengaruhi.
d. Unsur tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempengaruhi.
e. Unsur perilaku/kegiatan yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi.

2) Sikap dan Kepuasan Kerja


Sikap penting karena sikap itu mempengaruhi perilaku kerja. Jikapekerja meyakni,
misalnya bahwa para penyelia, pengaudit, atasan, dan insinyur waktu dan gerak, semuanya
bersekongkol untuk membuat karyawan bekerja lebih keras dengan upahyang sama atau
kurang, maka masuk akal untuk mencoba mengerti bagaimana sikap-sikap ini dibentuk,
hubungan sikap ini pada perilaku kerja, dan bagaimana sikap ini dapat diubah
.Robbins and Judge (2015), menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) mengacu
padasikap individu secara total terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan
kerjayang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang tidak puas
denganpekerjaannya memiliki sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Bila orang berbicara
tentangsikap karyawan, sering kali mereka bermaksud mengatakan kepuasan kerja. Kedua
istilahtersebut sering digunakan secara bergantian.
5) Konflik
Ketika interaksi orang-orang dan kelompok di dalam organisasi itu terjadi, maka konflik
menjadi potensial untuk muncul. Konflik didalam organisasi dapat menimbulkankonsekuensi
positif dan negatif. Dapat mendorong inovasi organisasi, kreativitas dana daptasi. Organisasi
bisa tidak berkembang karena pimpinan terlalu berpuas diri, sehinggakurang peka terhadap
perubahan dan faktor lingkungan eksternal, tidak ada perbedaan pendapat maupun gagasan
baru. Sekalipun beberapa konflik yang terjadi bermanfaat bagikemajuan organisasi, akan tetapi
konflik yang sering terjadi dan muncul kepermukaan adalah konflik yang bersifat disfungsional.
Konflik seperti ini dapat menurunkan produktivitas, menimbulkan ketidak puasan,
meningkatkan ketegangan dan stres dalam organisasi.
Menurut Frost dan Wilmot (1978: 9), dalam Pace dan Faules (2010: 369) Konflik
didefenisikansebagai suatu “perjuangan yang diekspresikan antara sekurang-kurangnya dua
pihak yangsaling bergantung, yang mempersepsi tujuan-tujuan yang tidak sepadan, imbalan
yang langka,dan gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka. Dalam pandangan
ini“perjuangan” tersebut menggambarkan perbedaan diantara pihak-pihak tersebut
yangdinyatakan, dikenali, dan dialami. Konflik mungkin dinyatakan dengan caracara berbeda,
darigerakan nonverbal yang halus hingga pertengkaran habis-habisan, dari sarkasme yang
halushingga kecaman verbal yang terbuka. Tanda-tanda awal konflik mungkin terlihat dalam
peningkatan intensitas ketidak sepakatan diantara anggota-anggota kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, J., & Suryani, Y. (2020). Kajian Perilaku Kelompok Dalam Organisasi. Jurnal
Literasi Pendidikan Nusantara, 1(2), 97-110.
Darmawan, Z. S., & Baskoro, A. P. (2020). Analisis Perilaku Kelompok Dalam Organisasi
Forum Anti Fitnah Dan Hoax (Fafhh). J-IKA: Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas BSI Bandung, 7(1), 81-91.
Nurrohmah, B., & Ali, H. Litereture Review Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Kelompok Dalam Organisasi: Struktur dan Strategi Organisasi. Kemampuan
Kepemimpinan, Sikap dan Kepuasan kerja dan Konflik.
Tutuko, J. (2019). Perilaku kelompok dalam organisasi (studi pustaka). SKRIPSI-2006.
As’ad, M. P., & Fridiyanto, M. P. I. (2022). Perilaku Organisasi Edisi Revisi. Literasi
Nusantara.
Santoso, A. B., & Oktafien, S. (2018). Peningkatan prestasi belajar mahasiswa dengan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora,
dan Seni, 2(1), 52-59.
Sularwan, S., & Santoso, D. (2020). Membangun Kinerja Melalui Budaya Organisasi dan
Rotasi Pegawai Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Riset
Ekonomi Dan Bisnis, 13(2), 133-146.
Suhayat, J. (2022). Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Pengambilan Keputusan
Kepala Sekolah. Progressive of Cognitive and Ability, 1(1), 22-32.
Rajagukguk, T. (2017). Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap Prestasi Karyawan Pada
PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan. Jurnal Ilmiah Methonomi, 3(2), 124-
137.
Christian, M. (2017). Pengaruh Faktor Perilaku Pada Kelompok Millineal Terhadap
Keinginan Untuk Berwirausaha. Journal of Business & Applied Management, 10(2).
RAHMAN, N. (2019). PENGARUH PERILAKU KELOMPOK & MOTIVASI
TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR (Studi pada Badan Pemeriksa
Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) (Doctoral dissertation, Universitas
Hasanuddin).

You might also like