You are on page 1of 33

MAKALAH KIMIA

DARURAT SAMPAH PLASTIK

Disusun oleh :

1. Elya Rafeyfa Faizahtul N A (11)


2. Mazaya Hibban Nabiih (16)
3. Nimas Ratry Hanienda P (23)
4. Putri Pratistha Cinta P (25)

MAN 2 KOTA MADIUN

TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

Alamat : Jl. Sumber Karya No.05, Mojorejo, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur
63139.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam tetap tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa'atnya di akhirat kelak.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Yulli Elveni Qomariyah, S. Pd
selaku guru pengajar mata pelajaran Kimia yang telah memberikan kami penjelasan dan
bimbingan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Dalam makalah ini
kami menjelaskan tentang "Darurat Sampah Plastik".

Mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kesalahan
yang belum kami ketahui. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Demi tercapainya makalah yang
sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk saya dan pembaca.

Kota Madiun, 26 Agustus 2023

Penyusun

i|P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
i
DARTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................i
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................2BAB II PEMBAHASAN
..........................................................................................................................................4
A. DARURAT SAMPAH PLASTIK..............................................................................4
B. PENYEBAB DARURAT SAMPAH PLASTIK........9 C. BAHAYA SAMPAH
PLASTIK............................................................................................................................... 10
D. UPAYA PEMERINTAH UNTUK MENEKAN SAMPAH PLASTIK....................13
E. CARA MENGATASI SAMPAH PLASTIK...18 F.PENGOLAHAN SAMPAH
PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR .....................................21BAB III KESIMPULAN
.........................................................................................................................................23
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................25

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sampah plastik adalah semua barang bekas yang materialnya diproduksi dari bahan
kimia tak terbarukan. Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran
lingkungan. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya
menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila
terurai secara alami (Indonesiabaik.id, 26 Agust 2023).

Sebagian besar sampah plastik yang digunakan sehari-hari biasanya dipakai untuk
pengemasan. Kantong plastik juga masih sering dipakai sebagai tempat sampah organik
yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Melansir dari situs UN Environment,
bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik biasanya berasal dari minyak, gas
alam, dan batu bara. Sejak 1950, sampah plastik yang diproduksi mencapai 8,3 miliar ton
dan sekitar 60% plastik berakhir di tempat pembuangan sampah atau tercecer di
lingkungan alam (daihatsu.co.id, 26 Agust 2023).

Selain itu, Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan
ancaman serius terhadap lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar,
sampah plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam (non
biodegradable) dan merupakan salah satu pencemar xenobiotik (pencemar yang tidak
dikenal oleh sistem biologis di lingkungan mengakibatkan senyawa pencemar
terakumulasi di alam) (PPKL KEMENLHK, 26 Agust 2023).

Sampah plastik sudah pasti mencemari lingkungan kita baik tanah atau daratan
maupun lautan. Untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah
plastik laut terbesar kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin
yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil
memiliki kandungan plastik di perutnya. Padahal jika diolah dengan baik, sampah plastik
daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari
produksi 48 ton sampah plastik (Indonesiabaik.id, 26 Agustus 2023).

P a g e |1
Fenomena booming sampah plastik telah menjadi momok yang menakutkan di setiap
belahan bumi. Tidak hanya di negara-negara berkembang tetapi juga di negara-negara
maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang. Penggunaan material plastik saat ini di
negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, dan di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.

Akan tetapi sampah plastik termasuk sampah anorganik yang sangat sulit terurai. Di
Indonesia masih banyak ditemukan pemakaian plastik yang merupakan salah satu
material yang sering kali digunakan untuk kemasan sekali pakai. Namun sayang,
pengelolaan sampah plastik di Indonesia belum dikelola dengan baik. Salah satu
penyumbang masalah utama dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah
maupun laut adalah sampah plastik. Masalah ini timbul dikarenakan sifat sampah plastik
yang tidak mudah terurai, butuh ratusan tahun bila terurai secara alami.

Sampah plastik harus dibatasi atau dikurangi penggunaannya, agar tidak menumpuk
dan membuat masalah yang semakin parah terhadap lingkungan. Maka dari itu, sebaiknya
kita memulai dari kesadaran dari diri sendiri untuk tidak menggunakan plastik secara
berlebihan. Dan pemerintah juga memberikan ide, bantuan, dan upaya untuk
menanggulangi masalah-masalah tentang sampah plastik. Upaya pemerintah yang sudah
dilakukan salah satunya adalah bekerjasama dengan instansi, pengusaha, masyarakat,
bahkan negara lain untuk menggalakkan program 6R dan program "Indonesia bebas
plastik" yang ditargetkan pada 2025 melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan
penanganan sampah sebesar 70% (finance.detik.com, 26 Agust 2023). Ada juga upaya
yang dilakukan dengan mendaur ulang sampah plastik yang bisa diubah menjadi
perabotan, kerajinan, bahan bakar alternatif, dan lain-lain.

Pencemaran sampah plastik dan kerusakan ekosistem menjadi salah satu


permasalahan yang dihadapi Indonesia maupun di dunia. Sampah plastik menjadi salah
satu sumber kerusakan ekosistem terutama di wilayah perairan Indonesia. Penyebab
pencemaran lingkungan oleh sampah plastik diantaranya berasal dari penggunaan produk
plastik kemasan, limbah rumah tangga maupun industri yang terus terbentuk dalam
jumlah besar secara berulang. Teknologi nuklir bisa menjadi solusi alternatif untuk
mengatasi permasalahan limbah plastik yang semakin banyak.

P a g e |2
Kesadaran mengurangi, menanggulangi, dan memilah sampah plastic untuk didaur ulang di
tengah Masyarakat masih tergolong rendah. Kondisi ini akan menyebabkan Indonesia
menyumbang presentase yang banyak akan pencemaran lingkungan akibat sampah plastic,
baik di daratan maupun di lautan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan darurat sampah plastik?

2. Apa penyebab dari darurat sampah plastik?

3. Apa saja bahaya sampah plastik bagi lingkungan hidup?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan sampah
plastik?

5. Bagaimana cara mengatasi darurat sampah plastik?

6. Bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar ?

P a g e |3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DARURAT SAMPAH PLASTIK

Sampah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti barang atau benda
buangan yang tidak termanfaatkan lagi. Sampah juga sering disebut sebagai limbah yang tak
lagi dikehendaki keberadaannya karena tak bernilai ekonomis. Secara umum, jenis sampah
atau limbah terbagi menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik
berasal dari bahan alami, sebaliknya sampah anorganik bersumber dari bahan non alami.

Dikutip dari buku Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik (2022), pengertian
sampah anorganik adalah limbah yang diproduksi dari bahan-bahan nonhayati, sumber daya
alam tidak terbarui, dan hasil proses teknologi pengelolaan bahan tambang dan industri.
Contoh dari sampah anorganik berupa sampah berbahan logam serta produk olahan, plastik,
kertas, kaca dan keramik hingga sampah detergen. Sebagian besar sampah anorganik tidak
dapat terurai oleh alam atau mikroorganisme. Dibutuhkan waktu yang lama juga untuk
penguraiannya, seperti sampah plastik, sisa pecahan kaca, potongan besi, tembaga, botol dan
kaleng bekas, asap pabrik, atau sisa dari kendaraan bermotor seperti ban bekas, dan
rongsokan lainnya. (www.cnnindonesia.com, 26 Agustus 2023).

Sedangkan plastik adalah salah satu makromolekul yang proses pembentukannya


melalui tahap polimerisasi. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan dari beberapa
molekul sederhana atau monomer menjadi molekul besar yang disebut makromolekul atau
polimer melalui suatu proses kimia. Menurut Surono (2013) plastik adalah senyawa polimer
yang unsur pembentuk atau pembangunnya adalah hidrogen dan karbon. Pengertian ini juga
sejalan dengan pendapat Ningsih (2010) bahwa plastik adalah produk polimerisasi sintetik
yang terbentuk dengan dasar kondensasi organik dan campuran zat tertentu. Sementara itu
menurut Apriyanto dan Aryanti (2013) plastik, yaitu suatu bentuk barang yang berasal dari
material polimer yang didinginkan serta digunakan untuk mengemas. Menurutnya plastik
dapat dicetak dengan berbagai macam jenis dan bentuk. Bahan plastik dapat dibentuk
berdasarkan apa yang dibutuhkan ketika terpapar oleh tekanan dan suhu panas. Bentuknya
sendiri bermacam-macam mulai dari batangan, balok, hingga silinder. Semua bentuk dasar

P a g e |4
tersebut dapat diolah menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah kantong plastik.
(rimbakita.com, 26 Agustus 2023).

Kantong plastik merupakan salah satu sampah yang paling banyak digunakan, kantong
plastik juga masih menjadi isu pembicaraan penting di dunia pengelolaan sampah. Harganya
yang relatif murah, mudah digunakan dan gampang diperoleh, membuat kantong plastik telah
menjadi bagian dari hidup manusia. Hampir semua kemasan makanan dan pembungkus
barang menggunakan plastik seperti kantong plastik. Belum lagi plastik untuk kebutuhan lain
seperti peralatan dan perabotan rumah tangga, alat olahraga, mainan anak-anak, peralatan
elektronik maupun medis, dan sebagainya.

Melansir dari inswa.or.id Fenomena booming sampah plastik telah menjadi momok
yang menakutkan di setiap belahan bumi. Tidak hanya di negara-negara berkembang tetapi
juga di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang. Penggunaan material
plastik saat ini di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, dan di Amerika
Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.

Akan tetapi sampah plastik termasuk sampah anorganik yang sangat sulit terurai. Di
Indonesia masih banyak ditemukan pemakaian plastik yang merupakan salah satu material
yang sering kali digunakan untuk kemasan sekali pakai. Namun sayang, pengelolaan sampah
plastik di Indonesia belum dikelola dengan baik. Salah satu penyumbang masalah utama
dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun laut adalah sampah plastik.
Masalah ini timbul dikarenakan sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai, butuh ratusan
tahun bila terurai secara alami.

Melansir Daihatsu.co.id dari situs UN Environment, bahan kimia yang digunakan untuk
membuat plastik biasanya berasal dari minyak, gas alam, dan batu bara. Sejak 1950, sampah
plastik yang diproduksi mencapai 8,3 miliar ton dan sekitar 60% plastik berakhir di tempat
pembuangan sampah atau tercecer di lingkungan alam. Secara tidak sadar, penggunaan
plastik mungkin sudah menjadi comfort zone bagi banyak orang. Saat berbelanja, kemasan
dan kantong plastik juga menjadi alternatif yang praktis, mudah didapatkan. Bagi para pelaku
industri, bahan plastik juga relatif murah dibandingkan material lainnya. (kumparan.com, 26
Agustus 2023).

P a g e |5
Disisi lainnya, menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia No 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah menyebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari
hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna
lagi dan dibuang ke lingkungan.

Pengertian sampah plastik adalah penumpukan berbagai jenis benda-benda plastik


seperti halnya dengan botol plastik dan banyak lagi yang ada di lingkungan bumi yang
berdampak buruk pada satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia. Sehingga dalam hal inilah
sampah plastik juga mengacu pada sejumlah besar plastik yang tidak didaur ulang dan
berakhir di TPA atau, di negara berkembang, dibuang ke tempat pembuangan sampah yang
tidak diatur.

Tiga perempat yang tidak didaur ulang masuk ke arti lingkungan kita, mencemari lautan
kita dan menyebabkan kerusakan ekosistem kita. Di negara kurang berkembang, sebagian
besar sampah plastik akhirnya berakhir di laut, yang berarti hewan laut sangat berisiko.
(dosengeografi.com, 26 Agustus 2023).

Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, pada tahun 2016 Indonesia
menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi
sampah adalah jenis sampah plastik dan mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya
di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9
persen dari jumlah total produksi sampah. Akan tetapi setelah beberapa tahun Indonesia
menjadi 5 penyumbang sampah terbanyak di lautan. (Indonesiabaik.id, 27 Agustus 2023).

Menurut laporan Environmental Protection Agency (EPA) US, di Amerika saja,


produksi sampah plastik meningkat dari kurang dari satu persen pada tahun 1960 menjadi 12
persen atau sekitar 30 juta ton pada 2008 dari jumlah total produksi sampah domestik negara
ini. Kategori sampah plastik yang terbesar berasal dari kemasan dan wadah seperti; botol
minuman, tutup botol, botol sampo dan lainnya. Jenis sampah plastik juga ditemukan pada
jenis barang plastik yang penggunaanya bertahan lama seperti pada peralatan perlengkapan
dan perabotan, dan barang plastik yang penggunaannya tidak bertahan lama seperti, diaper,
kantong plastik, cangkir sekali pakai, perkakas, dan perlengkapan medis (inswa.or.id).

 Pengertian Sampah Plastik Menurut Beberapa Ahli

P a g e |6
1. Kamus Lingkungan (1994), Sampah plastik adalah sebagai bahan yang tidak memiliki
nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau
pemakaian barang atau cacat selama manufaktur atau materi berkelebihan atau buangan.

2. Dr. Tanjung, M. Sc, Sampah plastik ialah sesuatu barang yang tidak berguna lagi,
dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. (dosengeografi.com, 26 Agustus 2023).

Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius
terhadap lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, kantong plastik
adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam (non biodegradable) dan merupakan
salah satu pencemar xenobiotik (pencemar yang tidak dikenal oleh sistem biologis di
lingkungan mengakibatkan senyawa pencemar terakumulasi di alam). (ppkl.menhlk.go.id, 26
Agustus 2023).

 Contoh Sampah Plastik di Kehidupan Sehari-hari

Apa saja jenis sampah yang menjadi polusi atau limbah plastik? Berdasarkan jenisnya,
bahan plastik diklasifikasikan menjadi beberapa material berbeda. Masing-masing bahan
plastik biasanya terbuat dari salah satu atau beberapa campuran bahan kimia. Beberapa
contoh sampah plastik sebagai berikut :

Link Gambar : http://bit.ly/3QQQdxo

P a g e |7
1. Polyethylene Terephthalate (PETE), digunakan untuk botol bening, dan nampan
makanan.

2. High-density Polyethylene (HDPE), digunakan untuk tutup botol, botol bahan kimia,
mainan.

3. Polyvinyl Chloride (PVC - U), digunakan untuk pipa, insulasi kabel listrik, dan bingkai
pintu.

4. Polypropylene (PP), digunakan untuk kemasan makanan siap saji, botol saus dan sirup.

5. Polystyrene or Styrofoam (PS), digunakan untuk kotak/mangkuk makanan atau kemasan


telur.

6. Low Density Polyethylene (LDPE), digunakan tempat makan, plastik pembungkus, dan
kemasan makanan di supermarket biasanya menggunakan polimer LDPE ini sebagai
wadah.

Jadi, perlu disadari bahwa sampah plastik bukan hanya mengacu pada sampah kemasan
saja. Material pembuatan mainan atau sisa potongan pipa yang tercecer di pantai dan terbawa
air laut juga menjadi limbah yang sulit terurai. Limbah tersebut bukan hanya bisa berdampak
bagi kebersihan lingkungan, tapi juga kesehatan makhluk hidup di sekitarnya. (daihatsu.co.id,
26 Agustus 2023).

Apa yang dimaksud dengan darurat sampah plastik? Darurat sampah plastik adalah
kondisi dimana jumlah sampah yang melebihi batas maksimal atau batas dimana banyaknya
sampah yang seharusnya ada. Lalu mengapa permasalahan sampah plastik di Indonesia
dianggap darurat? Pada tahun 2016 Indonesia sudah berada pada level darurat dalam limbah
plastik karena menjadi negara terbanyak kedua penyumbang sampah plastik di dunia.
Sampah plastik sulit terurai sehingga berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.
Botol plastik adalah salah satu jenis limbah plastik yang harus dikelola dengan baik. Dan
pada tahun 2021, Indonesia menempati urutan ke-5 penyumbang sampah plastic ke lautan
yaitu sebanyak 56.333 ton.

P a g e |8
https://images.app.goo.gl/ULjRHopMxqFz3hqw9

B. PENYEBAB DARURAT SAMPAH PLASTIK

1. Penggunaan Sampah Plastik Masih Tinggi

Di Indonesia, 100 milyar kantong plastik disebut digunakan oleh masyarakat


Indonesia dalam satu tahun atau 700 kantong plastik per orang setiap tahunnya. Setiap
tahunnya masyarakat Indonesia rata-rata membuang sampah plastik sejumlah 64 ton atau
sekitar 70% dari total sampah yang dibuang (organik dan anorganik). Tingginya angka per
tahun ini menandakan belum hiraunya masyarakat Indonesia atas dampak sampah plastik.
Tidak heran jika setiap tahunnya sampah plastik tidak pernah menurun jumlah
penggunaannya, sekalipun kebijakan minimalisasi plastik atau kampanye anti plastik nyata
diaplikasikan di beberapa area.

2. Pengelolaan Sampah Konvensional

https://www.acehtrend.com/news/sampah-menumpuk-di-pemukiman-warga/amp.html
https://umumsekali.com/2018/05/inilah-3-alasan-untuk-tidak-membakar/

P a g e |9
Ada dua jenis pengelolaan konvensional untuk sampah plastik di Indonesia, pertama
dengan mengandalkan tempat pembuangan akhir dan selanjutnya adalah dengan
membakarnya. Kedua metode pengelolaan ini banyak diaplikasikan baik di perkotaan
maupun non-perkotaan. Meskipun mudah pengelolaannya, metode ini sebenarnya tidak
terlalu baik untuk lingkungan. Jika mengandalkan tempat pembuangan akhir, ancaman nyata
datang kepada sektor pencemaran tanah dan juga air. Jika melalui metode pembakaran
mandiri, ini juga dapat menghasilkan polusi udara yang menimbulkan pemanasan global.

3. Minim Aktivitas Daur Ulang

Menindak lanjuti dua metode konvensional yang tidak terlalu baik untuk lingkungan
sebelumnya, sebenarnya terdapat metode paling baik untuk meminimalkan dampak sampah
plastik. Metode daur ulang (recycle) dari kampanye 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) adalah
yang dimaksud. Sekalipun dikampanyekan oleh pemerintah dan berbagai LSM peduli
sampah, aktivitas pendaur ulangan ini masih tergolong minim yang mana hanya dilakukan
oleh sekelompok kecil masyarakat. (www.universaleco.id, 30 Agustus 2023).

4. Minimnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Bahaya Sampah Plastik

Sampah plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai. Maka dari itu untuk
mengurangi atau menekan sampah plastik adalah dengan menumbuhkan kesadaran
masyarakat terhadap penggunaan plastik. Salah satu caranya dengan melakukan penyuluhan
tentang bagaimana plastik tersebut terurai, bagaimana keadaan bumi jika terjadi penumpukan
sampah plastik, dan kemungkinan apa yang akan terjadi pada makhluk hidup seperti hewan,
tumbuhan dan manusia. Peran masyarakat sangat penting dalam menekan angka penggunaan
plastik yang sudah ada di bumi.

C. BAHAYA SAMPAH PLASTIK

Sampah adalah masalah utama di hampir setiap negara di dunia, tak terkecuali
Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia, sampah adalah masalah
utama yang harus diperhatikan di Indonesia. Khususnya sampah plastik. (Detik, 26 Agust
2023).

Berdasarkan laporan tahun 2021, lima negara Asia menjadi penyumbang limbah plastik
ke lautan di dunia, yaitu China, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Indonesia berada

P a g e | 10
di peringkat kelima sebagai negara penyumbang sampah plastik ke laut. Menurut catatan
World Population Review, sampah plastik di laut Indonesia mencapai 56 ribu ton pada 2021.
Di at atas Indonesia ada China dengan kontribusi terhadap sampah plastik mencapai 70 ribu
ton.

Sementara, Filipina merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar di lautan,


yaitu mencapai 350 ribu ton pada 2021. India dan Malaysia berada di posisi selanjutnya
dengan sampah plastik di laut masing-masing 126 ribu ton dan 73 ribu ton. (indonesiabaik.id,
26 Agust 2023).

Sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Sampah plastik dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran tanah karena sifatnya yang sulit terdekomposisi, sehingga sangat
berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. (Detik, 26 Agust 2023).

Sampah plastik dapat berbahaya bagi lingkungan hidup dan kesehatan, karena plastik
terbuat dari bahan kimia yang tak terbarukan dan plastik membutuhkan waktu yang panjang
untuk bisa terurai atau terdekomposisi dengan sempurna. Selain proses dekomposisinya yang
lama, bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan yaitu :

1. Pencemaran Tanah

Bahaya sampah plastik bagi lingkungan yang pertama adalah menyebabkan terjadinya
pencemaran tanah. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena
sulit untuk terdekomposisi. Plastik mengandung partikel-partikel yang berbahaya bagi tanah.
(Detik, 26 Agust 2023).

Seperti yang kita ketahui, sampah plastik tidak boleh dibakar karena dapat menghasilkan
gas yang sifatnya beracun. Oleh sebab itu, sebagian orang akhirnya memilih mengubur
sampah plastik di dalam tanah. Proses dekomposisi sampah plastik inilah yang menyebabkan
tanah jadi tercemar dan tidak subur. Proses dekomposisi ini bahkan membuat tanah menjadi
beracun sehingga turut menurunkan kualitas air. (Detik, 26 Agust 2023).

Selain itu, dilansir e-book Sahabat Sampah oleh Nenny Makmun dan kawan-kawan,
sampah plastik juga akan mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah. Ditambah lagi,
plastik turut menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah sehingga kesuburannya pun
menurun. (Detik, 26 Agust 2023).

P a g e | 11
Selain itu partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia hasil dari proses penguraian
plastik dapat masuk ke dalam lapisan tanah serta menempel pada tumbuhan yang tertanam di
dalamnya, seperti sayuran dan buah-buahan. Bila sayuran dan buah tersebut dikonsumsi oleh
manusia, risiko terjadinya berbagai jenis penyakit pun dapat meningkat. (alodokter.com, 26
Agust 2023).

2. Pencemaran Air

Sampah plastik yang terpapar sinar ultraviolet matahari, bisa menyebabkan terjadinya
fotodegradasi yang memecah plastik menjadi ukuran kecil-kecil. (Kompas, 26 Agust 2023).
Sampah plastik, baik yang bentuknya masih utuh atau sudah hancur menjadi partikel kecil,
bisa mengakibatkan pencemaran air. (alodokter.com, 26 Agust 2023).

Hal ini dapat terjadi karena plastik membawa zat kimia, seperti bifenil poliklorinasi dan
pestisida, yang dapat mengontaminasi air serta meracuni dan merusak habitat makhluk hidup
yang tinggal di sekitarnya. (alodokter.com, 26 Agust 2023). Bahan beracun dari plastik yang
telah terpecah-pecah itu, seperti bisphenol A (BPA), masuk dalam rantai makanan karena
termakan oleh makhluk hidup di laut. (Kompas, 26 Agust 2023). Ketika dikonsumsi oleh
hewan laut, racun ini juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia bila sampai hewan laut
tersebut diolah dan dikonsumsi. (alodokter.com, 26 Agust 2023) .

3. Pencemaran Udara

Seperti yang telah disebutkan, sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan gas yang
sifatnya beracun. Gas ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dalam proses
pembakaran, sampah plastik akan terurai di udara menjadi senyawa dioksin. Apabila senyawa
tersebut dihirup manusia, maka akibatnya bisa fatal, bahkan berujung pada kematian. (Detik,
26 Agust 2023). Dilansir dari laman Program Studi Diploma Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (UII), dioksin adalah senyawa yang tersusun
oleh atom karbon, hydrogen, oksigen dan klor. Sebenarnya, dioksida merupakan istilah yang
digunakan untuk menyebutkan sekelompok zat kimia berbahaya yang termasuk golongan
senyawa CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF (Chlorinated Dibenzo Furan), atau
PCB (Polly Chlorinated ). (Kompas, 26 Agust 2023).

Proses pembakaran sampah plastik yang dilakukan secara terbuka bisa mengakibatkan
terjadinya polusi udara. Hal itu disebabkan oleh adanya partikel mikroplastik, logam berat

P a g e | 12
seperti kadmium dan timbal, serta bifenil poliklorinasi yang terlepas dan mencemari udara.
(alodokter.com, 26 Agust 2023) .

Mengutip e-book berjudul Generasi Milenial Cinta Lingkungan oleh Dr. Victoria
Kristiana, M.Sc dan Ignatius Novianto, SE, M.Acc, beberapa bahaya gas pembakaran sampah
plastik adalah sebagai berikut :

a. Mengganggu fungsi kekebalan tubuh.

b. Menghambat perkembangan sistem saraf.

c. Mengganggu fungsi reproduksi dan hormon.

d. Kanker

e. Diabetes

(Detik, 26 Agust 2023).

D. UPAYA PEMERINTAH UNTUK MENEKAN SAMPAH PLASTIK

Sampah selalu menjadi masalah yang belum juga bisa berakhir di Indonesia. Setiap
tahun sampah di Indonesia semakin bertambah, pada tahun 2017 bahkan jumlah sampah di
Indonesia mencapai 187 juta ton/tahun. Hingga kini masih saja Pemerintah belum
menemukan formula yang tepat untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk.
Dari semua jenis sampah, yang paling berbahaya adalah sampah plastik. Pemerintah
Indonesia hingga sekarang terus berupaya untuk mengurangi jumlah sampah plastik.

Volume sampah plastik di Indonesia pada 2022, menurut data Sistem Informasi
Pengelolaan Sampah Nasional (SISPN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) mencapai 19,45 juta ton. Angka ini turun dibandingkan tahun 2021 sebanyak 31,13
juta ton. Berdasarkan jenisnya, sampah plastik menempati urutan ke 5, setelah sampah sisa
makanan. Penurunan volume sampah ini tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah, baik di
tingkat pusat maupun daerah, serta semua lapisan masyarakat yang berupaya memilah serta
mendaur ulang sampah.

Upaya lain yang sedang dilakukan pemerintah adalah mengubah sampah plastik menjadi
bahan campuran untuk bahan bakar pembangkit listrik. Refuse-Derived Fuel (RDF) dari
sampah plastik, dianggap solusi pengurangan sampah plastik menjadi bahan bakar. Menurut

P a g e | 13
data KLHK, potensi RDF diperkirakan mencapai 20.000 ton per-hari, yang dapat
dimanfaatkan pada 52 PLTU serta 34 pabrik industri semen di seluruh Indonesia.

Upaya pemerintah mengurangi volume sampah, khususnya sampah plastik, dilakukan


dengan mendorong TPA di sejumlah daerah mengolah sampah plastiknya menjadi RDF.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK, Laksmi Dewanthi, menegaskan
pentingnya pengelola PLTU maupun pabrik yang menggunakan sampah plastik sebagai
bahan bakar, agar memastikan kinerja incinerator pembakaran sampah plastik berfungsi
dengan baik. Pembakaran sampah plastik secara sempurna, akan mencegah atau
meminimalkan emisi pembakaran keluar ke lingkungan. Tetapi Koordinator Komunitas Nol
Sampah Surabaya, Hermawan Some, mengatakan pemanfaatan sampah plastik untuk bahan
bakar dinilai kurang tepat. Menurutnya, penggunaan RDF berbahan sampah plastik sebagai
bauran energi pengganti batu bara pada PLTU, dinilai tidak efektif ditengah rencana
pemerintah menghentikan operasional PLTU pada 2050. Selain itu, prosentase sampah
plastik yang digunakan untuk RDF tidak lebih dari 5 persen, sehingga tidak akan berdampak
pada upaya pengurangan sampah plastik di TPA. Sehingga diharapkan solusi lain yang lebih
ramah lingkungan dan minim risiko kesehatan bagi warga, terkait upaya pengurangan volume
sampah. Dapat dimulai dengan mengurangi pemakaian plastik, serta pemilahan plastik dari
rumah tangga. Selain itu, industri juga harus melakukan daur ulang sampah plastik
pembungkus produknya, sebagai bentuk tanggung jawab pengurangan sampah plastik di
masyarakat (voaindonesia.com, 26 Agust 2023).

Dan juga Indonesia telah dipilih sebagai mitra pertama dalam perancangan gerakan
Global Plastic Action Partnership (Kemitraan Aksi Plastik Global). Pencanangan gerakan ini
dilakukan World Economic Forum (WEF) untuk mengurangi sampah plastik global. karena
negara kepulauan terbesar di dunia ini sedang aktif memerangi sampah terutama sampah
plastik dan sudah mencanangkan rencana aksi nasional untuk mengurangi sampah hingga
70% selama 7 tahun ke depan (finance.detik.com, 26 Agust 2023). Target Indonesia Bersih
Sampah 2025 melalui pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar
70% pada tahun 2025 tidak bisa berhasil tanpa komitmen tinggi pemerintah daerah dalam
pengelolaan persampahan.

Indonesia telah bekerja sama dengan Bank Dunia untuk melakukan penelitian dan
diketahui 80 persen limbah plastik laut di Indonesia berasal dari 87 kota di Indonesia.
Kebanyakan sampah ini berada di kota-kota di Pulau Jawa. Untuk itu, Presiden Joko Widodo

P a g e | 14
telah menandatangani Keputusan Presiden untuk melaksanakan Rencana Aksi Nasional
dengan fokus pada 87 kota dan menetapkan target nasional untuk memerangi sampah plastik.

Upaya-upaya pemerintah dalam mengurangi dan menanggulangi sampah plastik yang


semakin meningkat yaitu seperti pada tahun 2016 misalnya, pemerintah mengeluarkan
kebijakan uji coba untuk mengurangi plastik dengan cara mengenakan biaya sebesar Rp.
200,00 bagi konsumen yang ingin menggunakan kantong plastik untuk barang belanjaannya.
Pemerintah bekerjasama dengan berbagai swalayan untuk melancarkan program tersebut.
Program uji coba tersebut sebenarnya sudah memberikan dampak positif mengurangi 60%
kantong plastik. Tetapi upaya itu tidak berjalan dengan lancar, sehingga kantong plastik
digratiskan lagi.

Langkah Pemerintah tidak berhenti sampai disitu. Menanggapi semakin meningkatnya


jumlah sampah plastik, Pemerintah semakin serius dengan menggandeng World Economic
Forum (WEF). Untuk mencegah peningkatan limbah plastik ini, WEF memutuskan bahwa
satu-satunya cara adalah dengan meningkatan penyerapan daur ulang sampah plastik.
Artinya, setiap negara perlu memberikan insentif agar masyarakat dapat melakukan daur
ulang. Dalam forum ini, setiap negara juga didorong untuk meningkatkan infrastruktur
penolahan sampah guna menghindari sampah plastik dibuang ke alam, terutama ke peraian
lepas agar tidak mengancam populasi ikan (economy.okezone.com, 26 Agust 2023).

Pemerintah menggalakkan program "Indonesia bebas plastik" dengan cara mengurangi


sampah plastik sebesar 70% di tahun 2018 untuk 7 tahun kedepan. Demi melancarkan
program ini, Pemerintah bekerjasama dengan pengusaha, masyarakat, dan berbagai instansi
pemerintahan.

Dan untuk memenuhi target 70% penanganan sampah plastik yang tertuang dalam
Peraturan Presiden Nomor 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut, baik pada sektor hilir
dan hulu telah dilakukan berbagai upaya untuk melakukan pengurangan sampah, utamanya
pembatasan plastik sekali pakai, peluncuran produk guna ulang, maupun daur ulang. Program
ini menjadi program kerja yang diwujudkan melalui dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN)
Penanganan Sampah Plastik Laut Tahun 2018-2025. Selain itu, Peraturan Presiden
No.83/2018 tentang Pengelolaan Sampah Laut juga menjadi panduan untuk mewujudkannya
(www.mongabay.co.id, 26 Agust 2023).

Sampai dengan tahun 2022, Pemerintah bersama Sekretariat Tim Koordinasi Nasional
Penanganan Sampah Laut telah menghitung capaian sementara pengurangan kebocoran

P a g e | 15
sampah plastik ke laut sebesar 35,36% dibandingkan level kebocoran sampah plastik di tahun
2018 (Nani Hendiarti, 2022, 26 Agust 2023). Tidak hanya Sekretariat Tim Koordinasi
Nasional Penanganan Sampah Laut saja yang bekerjasama dengan pemerintah untuk
melancarkan program tersebut. Selain itu, terlihat dari regulasi yang diterapkan oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Beliau memerintahkan seluruh jajaran dalam
Kementerian Kelautan dan Pemerintahan untuk tidak lagi mengkonsumsi Air Mineral Dalam
Kemasan (AMDK) (kompasiana.com, 26 Agust 2023).

Selain upaya diatas, Pemerintah Indonesia menjalalin kerja sama dengan negara lain.
Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Jerman sepakat bekerjasama untuk mengurangi
plastik sekali pakai. Dalam rangka mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai,
Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja
sama dengan GIZ Indonesia melalui proyek Collaborative Actions for Single Use Plastic
Prevention in Southeast Asia (CAP SEA) menyelenggarakan Seminar Collaborative Actions
to Beat Plastic Pollution sebagai penutup rangkaian proyek CAP SEA di Indonesia pada
Kamis dan Jumat (16 dan 17, 03, 2023). Pemerintah Indonesia melalui Kemenko marves
telah melakukan kerja sama bilateral dan multilateral untuk peningkatan pembangunan
berkelanjutan di Indonesia dengan beberapa negara, diantaranya dengan pemerintah Jerman,
khususnya dalam Proyek Collaborative Actions for Single Use Plastic Prevention (CAP
SEA).

Proyek CAP SEA adalah proyek yang didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk
Lingkungan, Konservasi Alam, Keamanan Nuklir dan Perlindungan Konsumen (BMUV) dan
dilaksanakan oleh GIZ. Tujuan utama CAP SEA adalah untuk mengurangi plastik sekali
pakai (PSP) dengan memperkenalkan model bisnis inovatif dan dengan mengembangkan
kapasitas pemangku kepentingan, khususnya pada pendekatan hulu (Marves-Yogyakarta, 26
Agust 2023).

Diharapkan kerja sama ini dapat mendukung kebijakan dalam pemenuhan upaya
produsen dalam memenuhi tanggung jawab pengurangan sampah melalui deposit return
system, design for recycling dan pemberian insentif bagi pihak yang melakukan pengurangan
dan recycling. Inovasi pengelolaan sampah juga sangat penting untuk terus diperkuat agar
sistem manajemen pengelolaan sampah bisa lebih efisien lagi, dan tentunya akan membantu

P a g e | 16
kesiapan negara Indonesia dalam peta negosiasi Global Plastic Treaty yang akan di finalisasi
pada tahun 2024.

Pemerintah terus mendorong usaha pengurangan plastik sekali pakai serta


pengembangan ekosistem guna ulang dan penguatan pasar domestik daur ulang di Indonesia.
Langkah-langkah ekonomi untuk mempromosikan pengurangan plastik, pasar untuk
sirkulitas plastik, desain untuk daur ulang dan sistem pengembalian deposit, dan sesi TED
Talk terkait inisiatif dalam melawan polusi plastik, dilanjutkan dengan kunjungan ke Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS), menggerakkan program (6R), (Tuksongo-Yogyakarta, 26 Agust
2023).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan mengatakan salah satu


upaya yang telah dilakukan Kemenko Kemaritiman yakni membentuk National Plastic
Action Partnership (NPAP), yang melibatkan kalangan bisnis, kelompok masyarakat sipil dan
para stakeholder yang berkepentingan. Kemitraan NPAP ini merupakan bentuk kemitraan
antara publik-swasta yang dalam tingkat global telah diluncurkan tahun lalu di Davos, Swiss.
Bertujuan untuk mengimplementasikan komitmen politis dan korporat mengenai
penanggulangan pencemaran plastik menjadi strategi yang terukur dan rencana aksi yang
layak investasi.

Selain itu, salah satu langkah nyatanya adalah progres revitalisasi Sungai Citarum, yang
sampai dengan beberapa bulan yang lalu masih dikenal sebagai sungai terkotor di dunia,
namun saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik. Bahkan, proses pengerjaan revitalisasi
Sungai Citarum bisa diselesaikan dalam tempo lebih cepat dua tahun dari target awal.

Kemenko Kemaritiman sebagai koordinator dalam satu gerakan massif lainnya, yaitu
Gerakan Indonesia Bersih (GIB) juga gencar melakukan sosialisasi program peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat, program pengembangan sistem pengelolaan sampah serta
program peningkatan hukum. Pemerintah pun sudah mempunyai beberapa program andalan,
yang terdiri atas dua kategori yakni program reguler dan khusus.

Kategori program reguler terdiri atas pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),
Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R), Instalansi Pengolahan Air
Limbah (IPAL), dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Kemudian, pada kategori
program khusus, terdiri atas program Citarum Harum, pemanfaatan plastik untuk campuran
aspal, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), dan Refuse Derived Fuel
(RDF) (www.maritim.go.id, 26 Agust 2023).

P a g e | 17
Upaya lain dilakukan dengan melibatkan pihak swasta dalam Organisasi Pengelolaan
Sampah Plastik atau Plastic Recovery Organization (PRO). Keterlibatan enam perusahaan
besar dalam PRO, diharapkan bisa ikut mengubah cara pandang masyarakat terhadap produk
kemasan plastik. Perusahaan besar itu adalah Coca Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT
Indofood Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, Tetra Pak Indonesia, dan PT Unilever Indonesia
Tbk. Program yang dinaungi PRO berjalan di Surabaya (Jawa Timur), dan Bali sejak 2020.
Kerja sama tersebut, adalah mengolah bahan plastik yang berasal dari kemasan bekas dan
memadukannya dengan bahan plastik baru yang akan dipakai untuk kemasan yang baru.
Upaya tersebut menjadi bagian dari kepedulian industri dalam menyelesaikan persoalan
sampah (www.mongabay.co.id, 26 Agust 2023).

Pada tahun 2023, menandai tahun kelima penyelenggaraan kampanye #PlasticFreeJuly


atau Bulan Juli Bebas Plastik oleh berbagai organisasi dan komunitas di Indonesia melalui
kampanye kolektif bernama Pawai Bebas Plastik. Gerakan kolektif ini bertujuan mewujudkan
masa depan bebas plastik melalui berbagai upaya sistematis mulai dari kebijakan pembatasan
produksi plastik, pelarangan plastik sekali pakai, perluasan tanggung jawab produsen hingga
transisi menuju ekonomi sirkular. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak inisiatif dari
masyarakat untuk menerapkan gaya hidup minim sampah seperti pengurangan penggunaan
plastik sekali pakai, pemilahan sampah dari rumah hingga partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembersihan atau clean up sampah plastik di sungai, pesisir dan lautan (walhi.or.id,
26 Agust 2023).

E. CARA MENGATASI DARURAT SAMPAH PLASTIK

Terkait dengan problematika sampah plastik di Indonesia. Pada tahun 2023 ini,
Indonesia menempati urutan ke-5 (56.333 ton) penyumbang sampah plastik terbanyak,
terutama di lautan. Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran
lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai,
proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai
ratusan tahun bila terurai secara alami (indonesiabaik.id, 26 Agustus 2023).

Untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar
kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di
pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan
plastik di perutnya (indonesiabaik.id, 26 Agustus 2023).

P a g e | 18
Bahkan, ironisnya sampah plastik ini sebagian berakhir di laut, sehingga dikhawatirkan
polutan mencemari habitat lingkungan dan berujung pada kesehatan manusia. Dari sejumlah
penelitian mikroplastik yang termakan ikan, yang kemudian ikan tersebut dikonsumsi
manusia ditemukan berada dalam darah dan paru-paru manusia (liputan6.com, 23 Agustus
2023).

Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan
sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik (indonesiabaik.id, 26
Agustus 2023).

Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi
dampak negatif sampah plastik. Seperti yang dilakukan di Bali, tepatnya Kabupaten Badung,
disana dilakukan pengelohan sampah menjadi Bahan Makar Minyak (BBM). Begitu juga
kota Surabaya, diluncurkan Suroboyo Bus, untuk tiketnya dapat diperoleh dengan
menukarkan sampah plastik (indonesiabaik.id, 26 Agustus 2023).

Di sisi lain, budaya konsumsi yang serba cepat dan instan juga mendorong kenaikan
komposisi sampah plastik. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), timbulan sampah plastik terus naik dari 11 persen di 2010 menjadi 17 persen pada
2021. Sementara itu, Kementerian PPN/Bappenas menemukan komposisi timbulan sampah
dominan terdiri dari sampah makanan (48 persen), plastik (16 persen), dan taman (13 persen),
yang didapatkan dari berbagai survei yang diadakan di enam kota/kabupaten wilayah proyek.
(lcdi-indonesia.com, 26 Agustus 2023).

Pelaksanaan sistem pengelolaan sampah saat ini masih didominasi pembangunan fisik
tanpa disertai tata kelola yang mumpuni. Padahal secara teknis, sistem pengelolaan sampah
yang bergantung pada ketersediaan lahan yang tidak bisa menjadi opsi lagi. Keterbatasan
lahan menjadikan TPA menjadi objek vital yang perlu “dilestarikan” dengan hanya
menampung seminim mungkin sampah residu dan memanfaatkan kembali semaksimal
mungkin sampah yang bisa didaur ulang (lcdi-indonesia.com, 26 Agustus 2023).

 Alternatif Penanganan Sampah Plastik dengan 6 R :

1. Reuse (Memanfaatkan ulang)

Menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan dahulu untuk tujuan yang sama
atau berbeda dari tujuan bahan awal. Contohnya: memakai sampah plastik sebagai bahan
baku kerajinan, ban bekas dikemas menjadi tempat duduk, dan sebagainya.

P a g e | 19
2. Recycle (Mengolah kembali)

Memanfaatkan barang bekas dengan mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
Contoh: sampah organik diolah menjadi kompos.

3. Reduce (Mengurangi)

Merupakan semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi
sampah. Contoh: pergi belanja membawa keranjang/tas belanja dari rumah.

4. Replace (Mengganti)

Menggantikan dengan bahan yang bias dipakai ulang sebagai upaya mengubah
kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah. Contoh: membungkus kue
menggunakan daun pisang.

5. Refill (Mengisi kembali)

Mengisi kembali wadah-wadah produk kemasan yang habis dipakai. Contoh:


memanfaatkan botol parfum untuk diisi kembali dengan parfum isi ulang.

6. Repair (Memperbaiki)

Melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi sampah.


Contoh: sandal yang talinya putus, diperbaiki kembali dengan tali yang baru, tanpa perlu beli
sandal baru selama masih layak.

Di samping alternatif solusi di atas, dilansir dari berbagai sumber, saat ini juga sedang
dikembangkan pemanfaatan sampah plastik sebagai sumber energi (dlh.kulonprogokab.go.id,
26 Agustus 2023).

Selain itu, alternatif lain yang dapat dilakukan guna untuk mengurangi sampah plastik
meliputi cuci botol, kaleng dan tempat makan plastik sebelum di daur ulang (jakartakita.com,
26 Agustus 2023).

Berbeda dengan barang logam yang lebih sulit terkontaminasi, plastik sangat mudah
untuk terkontaminasi (level kebersihan plastik berpengaruh bagi reaksi kimia dalam proses
daur ulang). Plastik yang bersih akan memudahkan proses daur ulang. Inilah alasan mengapa
proses daur ulang menitik beratkan pada proses pembersihan. Jadi, mari selamatkan generasi
masa depan dengan membersihkan sampah plastikmu sebelum memisahkan dan mendaur

P a g e | 20
ulangnya. Belilah makanan dengan packaging yang minimal atau bawa peralatan makan
sendiri (jakartakita.com, 26 Agustus 2023).

Tempat makan plastik sekali pakai dari rumah makan adalah salah satu jenis plastik
yang sulit untuk didaur ulang. Oleh sebab itu, tempat makan plastik menjadi penyumbang
polusi plastik terbesar yaitu 269.000 ton yang saat ini mengambang di laut-laut dunia,
merugikan kehidupan laut dan membahayakan manusia. Jika ingin membungkus makanan,
mari kita bawa sendiri tempat makan dari rumah untuk mengurangi sampah yang merusak
lingkungan.

Air minum kemasan plastik memang ringkas dan praktis untuk dibawa, namun jika ingin
membantu menyelamatkan lingkungan, bawalah botol minum sendiri. Perlu disadari bahwa
tidak semua sampah plastik akan didaur ulang. Sehingga, untuk mengurangi resiko
penimbunan sampah plastik kita perlu ‘turun tangan’ dan memberikan upaya lebih.

F. PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Kampanye darurat sampah plastik berlangsung di seluruh dunia. ScienceMag


menuliskan sampah plastik terus meningkat jumlahnya sejak tahun 1950 hingga 2015.
Jika pada tahun 1950 hanya ada 2 juta ton per tahun, pada 2015 jumlahnya meningkat 190
kali lipat atau sama dengan 381 juta ton per tahunnya. Indonesia sendiri sudah siap untuk
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan salah satu bahan
bakarnya adalah sampah plastik.

Dikutip dari Direktorat Jenderal Pengendalian Iklim Kementerian Lingkungan


Hidup, di Kabupaten Badung, Bali telah dilakukan pengolahan sampah plastik menjadi
Bahan Bakar Minyak (BBM), (indonesiabaik.id, 27 Agust 2023).

Melihat dari sifat penyusun plastik yang tersusun dari komponen hidrokarbon
minyak bumi, maka limbah plastik sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi BBM.
Pada cara ini bahan baku yang digunakan merupakan plastik jenis Polipropilen (PP). Hal
ini dikarenakan PP merupakan plastik dengan limbah terbesar setelah PET.

P a g e | 21
https://images.app.goo.gl/AkPnUFKFvUkciwZu9

Teknik yang digunakan untuk mengembalikan material plastik tersebut adalah


dengan cara pemecahan rantai karbon atau polimer sehingga menjadi hidrokarbon. untuk
dekomposisi tersebut digunakan teknik pirolisis, yaitu suatu proses dekomposisi kimia
bahan organik melalui proses pemanasan dengan suplai panas pada suhu di atas 4.000C
yang berjalan tanpa melibatkan oksigen atau sedikit oksigen atau bahan lain yang
dikonsumsi saat terjadi reaksi kimia, dimana material mentah akan mengalami
pemecahan struktur kimia menjadi fase gas dan menghasilkan produk dalam bentuk
padat, cair, dan gas. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah
menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan terpotong
menjadi rantai pendek.

Pirolisis plastik dengan bahan baku 40% PE, 35% PP, 18% PS, 4% PET dan 3%
PVC telah dilakukan oleh A.Lopez dkk. Yang menghasilkan produk minyak 78.1% C5-
C9, 7.4% C10-C13, 8.5% C13+ pada suhu 460". Dari hasil tersebut terlihat bahwa produk
terbesar pirolisis plastik tersebut adalah C5-C9 yang merupakan komponen dasar
penyusun Gasoline/bensin. Namun hasil minyak pirolisis tersebut tidak dapat langsung
digunakan sebagai bahan bakan kendaraan bermotor.

Minyak yang telah dihasilkan pada proses pirolisis selanjutnya akan dilakukan
reforming yang merupakan serangkaiaan proses reaksi kimia. Proses reaksi tersebut
berfungsi untuk memperbaiki struktur dan susunan rantai produk hasil pirolisis sehingga
dapat memiliki spesifikasi komponen bahan bakar minyak dengan angka oktan yang
tinggi.

P a g e | 22
Proses selanjutnya adalah pendinginan yang dilakukan pada gas tersebut sehingga
gas akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Cairan inilah yang nantinya
menjadi bahan bakar, baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. Untuk
mendapatkan hasil dan performa yang lebih baik, maka ditambahkanlah katalis. Beberapa
parameter sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan antara lain yaitu suhu,
waktu, dan jenis katalis (indonesiabaik.id, 27 Agust 2023). Katalis yang digunakan adalah
yang dibuat dengan metode Impregnasi. Pertama menuangkan larutan y-Al2O3, kedalam
Beaker glass dan diletakkan diatas heater, kemudian melakukan impregnasi pada y-
Al2O3, dengan larutan Ni(NO3)262HO pada temperatur 30°C selama 3 jam dengan
pengadukan terus menerus. Larutan yang telah tercampur terus diaduk setelah 3 jam
seraya diuapkan pada suhu 75°C. Menghilangkan kandungan air yang masih tersisa
dengan menggunakan Oven selama 12 jam pada suhu 110 °C. Setelah kering, maka
dilakukan Kalsinasi pada suhu 50°C selama 4 jam kemudian setelah terbentuk katalis.
dilakukan karakterisasi katalis menggunakan XRD (ejurnal.its.ac.id, 27 Agust 2023).

Pada metode pirolisis ini memiliki 5 komponen utama, yaitu tabung reaktor,
tabung filter, tungku pembakaran, kondensor, dan tabung penyimpanan gas
(kinetika.hmtk.undip.ac.id, 26 Agust 2023). Selain itu, pirolisis sendiri merupakan kasus
khusus termolisis. Pirolisis ekstrem, yang hanya meninggalkan karbon sebagai residu,
disebut karbonisasi.

Briket batubara terkarbonisasi adalah briket yang sebelumnya mengalami suatu


proses karbonisasi. Karbonisasi adalah proses pemanasan batubara sampai suhu dan
waktu tertentu (200–1.000 °C (390–1.800 °F) pada kondisi miskin oksigen untuk
menghilangkan kandungan zat terbang batubara sehingga dihasilkan padatan yang berupa
arang batubara atau kokas atau semi kokas dengan hasil samping tar dan gas.

Mesin yang digunakan untuk mengelola plastik menjadi BBM terbagi menjadi dua
bagian yang dihubungkan dengan sebuah pipa di tengahnya. Untuk mengoperasikan
mesin yang dinamakan MD Plast itu, diperlukan 15 kilogram sampah plastik padat atau
20 kilogram yang diletakkan di dalam tabung reaktor. Tampak tabung reaktor semacam
wadah besi berbentuk kotak yang bisa langsung diisikan oleh sampah plastik. Setelah
sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh di atas kompor yang berada di ujung sebelah
kanan mesin. Sebelum proses pirolisis , dialiri gas nitrogen pada sampel yang telah

P a g e | 23
dimasukkan kedalam tabung reaktor selama 30 menit. Proses pembakaran sampah plastik
berlangsung kurang lebih 4 jam (indonesiabaik.id, 27 Agust 2023).

Setelah itu, Uap yang terbetuk dikondensasikan dengan air pendingin dan
ditampung dalam suatu wadah yang akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap
mengalami proses penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. Zat cair itulah yang
menjadi minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak. Saat sudah mencapai tahap
menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat apakah
minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses pemisahan
partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan melalui keran
yang berjumlah tiga di tiap slotnya. Dari sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam
tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8 liter BBM sintetis.
(indonesiabaik.id, 27 Agust 2023).

Proses ini digunakan secara umum dalam industri kimia, misalnya, untuk
menghasilkan arang, karbon aktif, metanol, dan bahan kimia lainnya dari kayu, untuk
mengkonversi etilena diklorida menjadi vinil klorida untuk membuat PVC, untuk
menghasilkan kokas dari batubara, untuk mengubah biomassa menjadi gas sintesis dan
biochar, untuk mengubah limbah plastik kembali menjadi minyak yang dapat digunakan,
atau limbah menjadi zat yang aman sekali pakai, dan untuk mengubah hidrokarbon
dengan berat molekul menengah seperti minyak menjadi yang lebih ringan seperti bensin.
Pirolisis juga digunakan dalam pembuatan nanopartikel, zirkonia dan oksida
memanfaatkan nosel ultrasonik dalam proses yang disebut ultrasonik semprot pirolisis
(USP), (p2k.stekom.ac.id, 26 Agust 2023).

P a g e | 24
BAB III

KESIMPULAN

1. Apa yang dimaksud dengan darurat sampah plastik ?

Darurat sampah plastik adalah kondisi dimana jumlah sampah yang melebihi batas maksimal
atau batas dimana banyaknya sampah yang seharusnya ada. Sampah plastik adalah salah satu
jenis sampah yang memberikan ancaman serius bagi lingkungan, karena sulit terurai
(biodegradable). Sampah berarti barang atau benda buangan yang tidak termanfaatkan lagi.
Jenis sampah plastik ada 2, yaitu sampah organik (bahan alami) dan sampah anorganik
(bahan non alami).Sedangkan plastik adalah salah satu makromolekul yang proses
pembentukannya melalui tahap polimerisasi.

2. Apa penyebab dari darurat sampah plastik?

Penyebab darurat sampah plastik yaitu tingginya penggunaan plastik, pengelolaan sampah
konvensional yang kurang tepat yaitu dengan pembakaran sampah dan hanya mengandalkan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang semakin lama jumlah sampah plastic bertambah dan
TPA pun tidak dapat menampung sampah lagi, minimnya aktifitas daur ulang, dan minimnya
kesadaran masyrakat akan bahaya sampah plastic.

3. Apa saja bahaya sampah plastik bagi lingkungan hidup?

Sampah plastik dapat berbahaya bagi lingkungan hidup dan kesehatan, karena berasal dari
bahan kimia yang tidak terbarukan dan sulit terurai. Bahaya sampah plastik dapat
menyebabkan pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara. Pada pencemaran
tanah, plastik dapat menyebabkan kesuburan tanah berkurang. Selain itu jika partikel zat
kimia masuk ke dalam lapisan tanah dan menempel pada tumbuhan maka saat dikonsumsi
manusia akan menyebabkan penyakit. Selanjutnya, pada pencemaran air sampah plastik dapat
menyebabkan kualitas air menurun, karena air tercemar oleh zat kimia dari partikel sampah
plastik tersebut dan dapat meracuni serta menyebabkan habitat makhluk hidup yang ada
disekitarnya rusak. Sedangkan pada pencemaran udara, jika sampah plastik dibakar maka
akan menghasilkan gas yang beracun sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit
pernapasan.

P a g e | 25
4. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan sampah plastik?

Pemerintah Indonesia hingga sekarang terus berupaya untuk mengurangi jumlah sampah
plastik. Upaya pemerintah untuk mengatasi atau mengurangi sampah plastik adalah dengan
cara mengubah sampah plastik menjadi bahan campuran untuk bahan bakar pembangkit
listrik, tetapi cara ini dianggap langkah yang kurang tepat, mengurangi pemakaian plastik,
pemilahan plastik dari rumah tangga, industri juga harus melakukan daur ulang sampah
plastik pembungkus produknya, pengembangan ekosistem guna ulang dan penguatan pasar
domestik daur ulang di Indonesia, mempromosikan pengurangan plastik, desain untuk daur
ulang dan sistem pengembalian deposit, dan sesi TED Talk terkait inisiatif dalam melawan
polusi plastik, kunjungan ke Tempat Pengelolaan Sampah (TPS), menggerakkan program
(6R), Diadakannya program Proyek CAP SEA untuk mengurangi plastik sekali pakai (PSP)
dengan memperkenalkan model bisnis inovatif dan dengan mengembangkan kapasitas
pemangku kepentingan, khususnya pada pendekatan hulu

5. Cara mengatasi darurat sampah plastik?

Darurat sampah plastik dapat diatasi dengan menggunakan metode 6R, yaitu Reuse
(Memanfaatkan ulang), Recycle (Mengolah kembali), Reduce (Mengurangi), Replace
(Mengganti), Refill (Mengisi kembali), dan Repair (Memperbaiki). Selain itu, dapat diatasi
dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar. Dan juga dapat menggunakan
altermatif lain seperti membeli makanan menggunakan packaging yang tidak sekali pakai,
menggunakan botol tidak sekali pakai, dan lain-lain.

6. Cara mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar ?

Dalam mengolah sampah plastic menjadi bahan bakar menggunakan metode pirolisis. MD
Plast dioperasikan dengan memerlukan 15 kilogram sampah plastik padat atau 20 kilogram
yang diletakkan di dalam tabung reaktor. Setelah sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh
di atas kompor yang berada di ujung sebelah kanan mesin. Sebelum proses pirolisis , dialiri
gas nitrogen selama 30 menit. Proses pembakaran sampah plastik berlangsung kurang lebih 4
jam. Setelah itu, Uap yang terbentuk dikondensasikan dengan air pendingin dan ditampung
dalam suatu wadah yang akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap mengalami proses
penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair yang akan ada proses pemanasan. Dari
sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mm atau
0,8 liter BBM sintetis.

P a g e | 26
DAFTAR PUSTAKA

Rheza Adi Prihardani (2022). Pengertian Sampah Plastik. Dampak, dan 3


Pengelolaannya. Diakses 26 Agustus 2023, pukul 20.05 dari
https://dosengeografi.com/pengertian-sampah-plastik/

Heri Kusmanta (2021). Sampah Plastik di Sekitar Kita: Antara Kebutuhan dan
Masalah Yang Ditimbulkan. Diakses 26 Agustus 2023, pukul 20.12 dari
https://kumparan.com/hericust/sampah-plastik-di-sekitar-kita-antara-
kebutuhan-dan-masalah-yang-ditimbulkan-1wAJupNqFrX

Johan Ordonez (2023). Sampah Organik: Pengertian, Contoh, Jenis dan Cara
Mengelola. Diakses 26 Agustus 2023 pukul 20.17 dari
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230125160910-569-904779/sampah
-anorganik-pengertian-contoh-jenis-dan-cara-mengelola/amp

Rizkita Darajat (2020). Sampah Plastik: Jenis dan Cara Mengurangi Dampaknya Bagi
Lingkungan. Diakses 26 Agustus 2023 pukul 20.24 dari
https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/sampah-
plastik-jenis-dan-cara-mengurangi-dampaknya-bagi-lingkungan/

Andrean W. Finaka (2023). Indonesia Darurat Sampah Plastik di Laut. Diakses 26


Agustus 2023 pukul 20.25 dari https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-
darurat-sampah-plastik-laut

Apriyanto (2022) diperbarui 23 Mei 2022, 19:00 WIB. Mencari solusi darurat sampah
plastik di Indonesia. Diakses 26 Agustus 2023, pukul 19.10 WIB dari
https://bitly.ws/TxcF

Risma (2016). By Risma on 16/08/2016 08:30. Indonesia Darurat Sampah, Ini Dia
Cara Mengatasinya!. Diakses 26 Agustus 2023, pukul 19.14 WIB dari
https://bitly.ws/TxcB

Redaktur : Andrean W. Finaka, Riset : Abror Fauzi / Desain : Septian Agam (2018).
Indonesia Darurat Sampah Plastik Dipublikasikan pada 5 years ago. Diakses
26 Agustus 2023, pukul 19.21 WIB dari
https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-darurat-sampah-plastik

P a g e | 27
Admindlh (2020) 22 Juli 2020 10:03:03. Mengenal Plastik Dan Penanganan Sampah
Plastik. Diakses 26 Agustus 2023, pukul 19.43 WIB dari
https://dlh.kulonprogokab.go.id/detil/867/mengenal-plastik-dan-penanganan-
sampah-plastik

DISLHK (2019). Upaya Pemerintah dalam Menangani Isu Sampah Plastik. Diakses
pada 26, Agust 2023, pukul 09.54 WIB dari
https://dislhk.badungkab.go.id/artikel/18358-upaya-pemerintah-dalam-
menangani-isu-sampah-plasta

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2023). Pemerintah


Indonesia bersama Pemerintah Jerman Sepakat Kerja Sama Kurangi Plastik
Sekali Pakai. Diakses 26 Agust 2023, pukul 09.54 WIB dari
https://maritim.go.id/detail/pemerintah-indonesia-bersama-pemerintah-jerman-
sepakat-kerja-sama-kurangi-plastik-sekali-pakai

Jay Fajar (2020). Cara Indonesia Kurangi Sampah Plastik hingga 70 Persen. Diakses
26 Agust 2023, pukul 10.09 WIB dari
https://www.mongabay.co.id/2020/11/24/cara-indonesia-kurangi-sampah-
plastik-hingga-70-persen/amp/

Fadhly Fauzi Rachman (2018). Kurangi Limbah Plastik, Pemerintah Gandeng World
Economic Forum. Diakses pada 26 Agust 2023, pukul 10.33 dari
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4234492/kurangi-limbah-
plastik-pemerintah-gandeng-world-economic-forum

Dedy Afrianto (2016). 2050, Laut Takkan Dipenuhi Ikan Tetapi Limbah Plastik.
Diakses pada 26 Agust 2023, pukul 10.56 dari
https://economy.okezone.com/read/2016/01/20/320/1293104/2050-laut-
takkan-dipenuhi-ikan-tetapi-limbah-plastik

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (2023). Tiga Tuntutan untuk Masa Depan
Bebas Plastik. Diakses pada 26 Agust 2023, pukul 11.17 dari
https://www.walhi.or.id/tiga-tuntutan-untuk-masa-depan-bebas-plastik

Darilaut.ID (2018). Indonesia Mitra Pertama Gerakan Global Mengurangi Sampah


Plastik. Diakses pada 26 Agust 2023, pukul 11.49 dari

P a g e | 28
https://darilaut.id/sampah-polusi/indonesia-mitra-pertama-gerakan-global-
mengurangi-sampah-plastik

Petrus Riski (2023). Sampah Plastik pada Campuran Bahan Bakar PLTU, Solusi atau
Ancaman Bagi Lingkungan?. Diakses pada 26 Agust 2023, pukul 18.58 dari
https://www.voaindonesia.com/a/sampah-plastik-pada-campuran-bahan-bakar-
pltu-solusi-atau-ancaman-bagi-lingkungan-/7124971.html

Agnes Z Yonatan (2023). Inilah Bahaya Sampah Plastik yang Dapat Menyebabkan
Pencemaran Tanah. Diakses 26 Agust 2023, pukul 05.15 WIB dari
https://www.detik.com/bali/berita/d-6560119/inilah-bahaya-sampah-plastik-
yang-dapat-menyebabkan-pencemaran-tanah

Andrean W. Finaka (2017). Indonesia Darurat Sampah Plastik di Laut. Diakses 26


Agust 2023, pukul 06.31 WIB dari
https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-darurat-sampah-plastik-laut

dr. Kevin Adrian (2021). Dampak Sampah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan
Manusia. Diakses 26 Agust 2023, pukul 09.12 WIB dari
https://www.alodokter.com/dampak-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-
kesehatan-manusia

Lulu Lukyani (2022). Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan. Diakses 26 Agust
2023, pukul 10.23 WIB dari
https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/10/192101523/bahaya-sampah-
plastik-bagi-lingkungan

Rizkita Darajat (2020). Sampah Plastik : Jenis dan Cara Mengurangi Dampaknya
Bagi Lingkungan. Diakses 26 Agust 2023, pukul 03.15 WIB dari
https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/sampah-
plastik-jenis-dan-cara-mengurangi-dampaknya-bagi-lingkungan/

KEMENLHK (2018). "Mengurangi Penggunaan Tas Belanja Plastik Sekali Pakai".


Diakses 26 Agust 2023, pukul 03.38 WIB dari
https://ppkl.menlhk.go.id/website/reduksiplastik/02_doc.php#:~:text=Sampah
%20plastik%20merupakan%20salah%20satu,pencemar%20yang%20tidak
%20dikenal%20oleh

P a g e | 29
P a g e | 30

You might also like