You are on page 1of 18

MAKALAH

HAKIKAT PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

OLEH

NAMA: DIKI BRILYAN

NIM: A1M121046

KELAS: B

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONEIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena hanya berkat rahmat dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini kami susun untuk melengkapi
tugas mata kuliah kami yaitu Penelitian Pengajaran dan Penelitian Tindakan
Kelas.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampuh mata kuliah, yang
telah membantu dan membimbing kami dalam proses pembelajaran mata kuliah
Penelitian Pengajaran dan Penelitian Tindakan Kelas. Tidak lupa pada orang tua
kami yang selalu mendoakan dan teman-teman kami yang selalu mendukung
kami.
Kami sebagai penyusun menyadari kalau makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami akan menerima adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Kami juga
berharap kalau makalah ini dapat sedikit banyak memberi manfaat secara
langsung dan tidak langsung bagi para pembaca di kehidupannya sehari-hari.
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Kendari, 10 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif....................3

2.2 Penggunaan Metode Kuantitatif Dan Kualitatif...................................5

2.3 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif........................8

2.4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan kualitatif..........9

BAB III PENUTUP......................................................................................14

3.1 Kesimpulan.............................................................................................14

3.2 Saran.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui.
Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama.
Atas dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik
pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.
Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi
perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya,
seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan
dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran
di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini
dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah
atau terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi.

Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif


maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik,
maupun matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif,
sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis
(logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian
Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif
ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis
kualitatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif ?


2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?

iv
4. Apa saja persamaan dan perbedaan antara penelitian kuantitatif dan
kualitatif?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.


2. Memaparkan penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
3. Menebutkan ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
4. Menyebutkan persamaan dan perbedaan antara penelitian kuantitatif dan
kualitatif.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian


yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain
menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan


sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional,
positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific)
karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit,
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.

vi
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas
nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat
menerapkan prinsip- prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara
lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai
metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif
terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable
dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan
simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi
yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat
di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku
umum di dalam suatu parameter.

Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah


tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan
kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di
perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu.

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena


popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik
karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode
artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan
disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan
dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.

Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian


yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh
di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

vii
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini
lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.

Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan


metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor
mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang


lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-
depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena
metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan sifat dari masalah lainnya.

2.2 Penggunaan Metode Kuantitatif Dan Kualitatif

Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di


pertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan.

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang


bertujuan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel,
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal. Metode yang sering

viii
digunakan adalah experimental, deskripsi, survey, dan korelasi. Penelitian
kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang
spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan
jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak
banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan
biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.

Metode kuantitatif digunakan apabila

a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.


Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan
yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan
praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun
proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data,
baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya
akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan,
maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi. Metode penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk
mendapatkan informasi yang lebih luas tetapi tidak mendalam. Bila
populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok
digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap tingkat
kesehatan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin
mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka

ix
dilakukan pengukuran dengan test IQ. f. Bila ingin menguji
terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori
dan produk tertentu.
2. Penelitian Kualitatif

Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang


ingin tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”.
Oleh sebab itu metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi
lapangan, pengamatan, pencatatan.

Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di


lapangan dan mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan
untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode
kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan metode kualitatif digunakan

a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok


diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan
langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant
tour questions, sehingga masalah akan ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial
sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan
dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai
makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan
tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan
teknik wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan
dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks
hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan
metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara
mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian
akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

x
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau
tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok
digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui
data yang diperoleh melalui lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit
dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik
pengumpulan data secara trianggulasi atau gabungan (karena
dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan
apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan
lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang
diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data
itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui
metode kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi
wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang
tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang.

2.3 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

1. Ciri penelitian Kuantitatif

Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,
hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan
angket, adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian
hipotesis dan penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik.

2. Ciri penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :

xi
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh
(holistic) dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari
konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan
instrumen kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi
nilai, nilai local yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin
ditangkap oleh kuesioner.
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan
dengan dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
hubungan alami antara peneliti dan informan.

2.4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian


kualitatif

1. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain
penelitian ini sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar,
yaitu sebagai berikut:
1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini
meneliti satu tema yang masih bersifat umum.
2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah
membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi
pendahuluan.
3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari
pelaksaan penelitian tersebut.
4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan
metode yang sama seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi,
meski kadar pada masing-masing penelitian tersebut berbeda.
5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya
masing- masing.

xii
6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan.

2. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif


Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal,
yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik
penelitian itu sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif
dan kuantitatif meliputi seperti:
a. Sifat Realitas Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang
diteliti, terdapat perbedaan antara metode kualitatif dan
kuantitatif. Seperti telah dikemukakan dalam metode kuantitatif
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas dipandang
sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca
indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan
perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.
b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti Dalam penelitian
kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga peneliti dengan
yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen.
Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument
dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasiberperan serta) dan in depth interview (wawancara
mendalam).
c. Hubungan antar variabel Peneliti kuantitatif dalam melihat
hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat
sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada
variabel independen dan dependen. Contohnya pengaruh iklan
terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang
ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan

xiii
sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai
variabel dependen (akibat).
d. Kemungkinan generalisasai Pada umumnya penelitian kuantitatif
lebih menekankan pada keluasan informasi sehingga metode ini
cocok digunakan sebagai populasi yang luas dengan variabel yang
terbatas dan menggunakan data sampel yang diambil dari
populasi tersebut dengan teknik probality sampling (random).
e. Peranan nilai Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan
data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data.
Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak berinteraksi
dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang diperoleh
obyektif.
2. Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and
Biklen (1982) yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data
dan peneliti adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul
berbentuk kata- kata atau gambar, sehingga tidak menekankan
pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.
d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant
observation, in depth interview, dan dokumentasi.

Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:


a. Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun
ke lapangan.
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.

xiv
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan
wawancara terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan
antar variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif.
3. Proses penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab
masalah. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari
obyek yang diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah.
Peneliti harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta
empiris dan peneliti juga harus menguasai teori melalui membaca
berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan dibuat
dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah
yang sifatnya sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca
refrensi teoritis yang relavan dengan masalah dan berfikir. Menguji
hipotesis tersebut peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode
penelitian kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey,
ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy
research. Setelah metode penelitian dipilih, maka peneliti dapat
menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan data yang
berbentuk test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi.
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang
berbentuk populasi atau sampel. Setelah data terkumpul maka
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan adalah
langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban
terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka tampak

xv
jelas bahwa penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan
konsep dan teori yang relavan serta pengkajian terhadap hasil-hasil
penelitian.
b. Proses penelitian kualitatif
Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi,
dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap
informasi yang diperolehnya. Pada tahap ke dua disebut tahap
reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi seagala informasi
yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada
masalah tertentu. Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada
tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi
lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek
cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai
sampai ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan
analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang
diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara
mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan
pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru. Pada tahap ke lima,
peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat.
Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika
kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka
pengumpulan data dinyatakan selesai.

xvi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik,
dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini menggunakan
teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering
digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial
seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain
sebagainya. Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif
karena menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif
menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian
kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran
tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel berdasarkan variabel
lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa. Penelitian yang
digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan penelitian yang sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting
fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada
kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan
sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami
terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmdi.2003. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya


dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, M. Burhan.2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Margono.2010. Metodologi Peelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,

Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan


Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.

Zuriah Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.


Malang: PT Bumi Aksara.

xviii

You might also like