Professional Documents
Culture Documents
1. LANDASAN TEORI
Apabila suatu beban bekerja pada area yang sangat kecil, maka beban tersebut dapat
diidealisasikan sebagai beban terpusat, yang merupakan gaya tunggal. Beban ini dinyatakan dengan
intensitasnya “P” yang mempunyai satuan gaya.
Factor of Safety (FoS) atau yang lebih sering kita kenal dengan safety factor merupakan faktor
keamanan yang digunakan untuk menyediakan jaminan desain. Dalam desain konstruksi mesin,
besarnya angka keamanan harus lebih besar dari 1 (satu).
Faktor keamanan diberikan agar desain konstruksi dan komponen mesin mempunyai ketahanan
terhadap beban yang diterima. Faktor kemanan/Safety Factor berdasarkan jenis pembebanan:
Pembebanan Statis : 1 – 2
Pembebanan Dinamis : 2 – 3
Pembebanan Kejut : 3 – 5
Defleksi vertical merupakan perubahan bentuk pada balok akibat adanya pembebanan arah
vertical (tarik, tekan) hingga membentuk sudut defleksi, kemudian kembali ketitik semula. Defleksi
diukur dari permukan netral awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi.
Pendekatan tradisional untuk merancang analisis melibatkan penerapan klasik atau teknik
analitis. Pendekatan ini memiliki keterbatasan berikut :
- Tegangan dan regangan yang diperoleh hanya pada tingkat makro. Hal ini dapat mengakibatkan
penyebaran material yang tidak sesuai. Informasi tingkat mikro penting untuk untuk
mengalokasikan penyebaran material
- Informasi yang memadai tidak akan tersedia pada tegangak kritis pada bagian pada komponen.
- Perlu untuk membuat beberapa penyederhanaan dan asumsi untuk merancang kompenen yang
komples dan sistem. Jika analisis rancangan dilakukan dengan cara konvensional.
- Desain manual memakan waktu dan rentan terjadi kesalahan
- Optimasi rancangan membosankan dan memakan waktu
FEA merupakan alat yang memudahakan untuk analisis struktur sederhana dan kompleks.
analisis elemen hingga tidak terbatas pada sistem teknik mesin saja. FEA dapat diaplikasikan secara
luas di bidang teknik listrik, teknik elektronika, elektro mikro, sistem mekanik, biomedis rekayasa dll.
Pada dunia manufaktur, FEA digunakan dalam simulasi dan optimalisasi proses manufaktur seperti
pengecoran, permesinan, molding, forging, forming, heat treatment, pengelasan dan lain sebagainya.
Permasalahan struktur, dynamic, thermal, magnetic potencial, dan aliran fluida dapat ditangani dengan
mudah dan akurat dengan FEA.
Metode elemen hingga merupakan prosedur numeric. Metode ini melibatkan pemodelan
struktur menggunakan sejumlah elemen kecil yang saling berhubungan. Contoh dengan
mempertimbangkan sebuah plat 2D yang diberikan gaya P. Struktur plat 2D tersebut dibagi menjadi
20 elemen dan 33 nodal yang dilustrasikan pada gambar 2.3.
Nodal dalam hal ini adalah titik sudut dari setiap elemen persegi empat. Nodal dari nomer 1
sampai 33, masing-masing dibentuk oleh elemen persegi. Solusi didapatkan dengan perkiraaan FEA.
Secara garis besar kegiatan pada finite element modeling terdiri dari pre-processor,solving dan
pos- processor. Kegiatan pada finite element modeling kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan
model geometri, meshing, menentukan kondisi batas dan beban, menentukan properti material, dan
menentukan tipe analisis. Pada tahapan solving dilakukan analisis solusi yang ditampilkan pada tahap
post-processor.
Jaringan elemen dan nodal yang membagi model menjadi elemen kecil disebut sebagai mesh.
Kerapatan mesh meningkat sebagai elemen lainnya ditempatkan dalam suatu wilayah tertentu.
perbaikan mesh adalah ketika mesh dimodifikasi dari satu model analisis ke analisis selanjutnya untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil umumnya menjadi lebih baik ketika kerapatan mesh
meningkat pada daerah stress gradien yang tinggi atau ketika zona transisi geometris dibuat mesh yang
hasul. Umumnya, tetapi tidak selalu, hasil FEA konvergen menuju hasil yang lebih tepat sebagaiman
mesh terus diperbaiki. Untuk menilai perbaikan, di daerah di mana stress gradien yang tinggi muncul,
mesh pada struktur dapat diperbaiki dengan kerapatan mesh yang lebih tinggi di lokasi ini. Jika ada
perubahan dalam minimal dalam nilai maksimum tegangan merupakan . Ini merupakan anggapan
wajar solusi telah konvergen.
Berdasarkan spesifikasi yang di terima oleh Pt. Bina Sahabat Sejati dari Pt. Catur Elang maka
disepakatilah design dan dimensi pintu penguras sandtrap sebagai berikut.
F=γxhxA
F = Gaya Hidrostatis (ton)
γ = Berat Jenis Cairan (g/cm³)
h = Kedalaman Pusat Berat (m²)
A= Luas Penampang Pintu Air (m²)
F=γxhxA
= 1 x 6,325 x 1,65
= 10,5 ton
Berdasarkan perhitungan diatas, maka besarnya tekanan hidrostatis yang terjadi pada
penampang pintu air penguras bendung 1 yaitu 10,5 ton.
Pada analisa ini system yang dianalisa disederhanakan hanya pada bagian yang terkena beban
saja. Analisa ini mensimulasikan sistem yang diberi beban luar sebesar 10,5 ton dan beban gravitasi
sebesar 9,8 m/s, tumpuan (fixture) berada pada belakang penampang pintu air seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 4.2 Hasil Simulasi Berupa Kontur Tegangan / Stress Pada Penampang Pintu Penguras
Sandtrap
Gambar 4.3 Hasil Simulasi Berupa Kontur FOS Pada Penampang Pintu Penguras Sandtrap
Dari hasil simulasi tegangan maksimum sebesar 80,325 Mpa, apabila kontruksi tersebut terbuat
dari material ASTM A 36 dengan yield strength 250 Mpa maka factor of safety adalah sebear 1,5
seperti pada gambar 4.3
ANALISIS PINTU PENGURAS SANDTRAP Page 8
5. ANALISIS KEKUATAN CYLINDER HYDRAULIC
P = 200 Bar
A = d2/4 x 3.14
= (63 x 63)/4 x 3.14
= 3115,665 mm2 = 32 cm2
F=PxA
= 200 x 32
= 6.400 Kg / 6.4 Ton
Dari data diatas didapatkan kekuatan dorong cylinder hydraulic yaitu 6.400 Kg / 6,4 Ton.
P = 200 Bar
A = (d2/4 x 3.14)’ - (d2/4 x 3.14)”
= (63 x 63)/4 x 3.14 - (35 x 35)/4 x 3.14
= 3115,665 – 961,625
= 2154 mm2 = 21 cm2
F=PxA
= 200 x 21
= 4.200 Kg / 4.2 Ton
Dari data diatas didapatkan kekuatan tarik cylinder hydraulic yaitu 4.200 Kg / 4,2 Ton.
Gambar 6.1 Hasil Perhitungan Berat Penampang Pintu Penguras Sandtrap Di Software Solidworks
*Permukaan beton lebih kasar dari pada permukaan besi, jadi nilai koefisien gesek karet dengan besi lebih kecil dari
koefisien gesek karet dengan beton
Gambar 6.2 Tabel Koefisien Gesek Statis Dan Geser
Berat Pintu Di Dalam Air = Gaya Hidrostatis x Koefisien Gesek + Berat Pintu
= 10.500 Kg x 0,15 + 229 Kg
= 1.804 Kg / 1.8 Ton
Dari data di poin nomer 5 didapatkan kekuatan dorong cylinder hydraulic yaitu 6.400 Kg / 6,4
Ton dan kekuatan tarik cylinder hydraulic yaitu 4.200 Kg / 4,2 Ton. Sedangkan berat pintu di dalam
air yaitu 1.804 Kg / 1,8 Ton. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cylinder hydraulic mampu
mengangkat beban penampang pintu air.
1. Pengujian stress analysis, factor of safety dan perhitungan berat dilakukan di software
solidworks.
2. Analisis yang dilakukan hanya untuk pintu penguras sandtrap dengan dimensi penampang
pintu air 1100 mm x 1500 mm.
3. Perhitungan hidrostatis pada pintu penguras sandtrap didapatkan tekanan hidrostatis sebesar
7,4 Ton.
4. Maksimum stress yang terjadi pada penampang pintu penguras sandtrap sebesar 80,325
Mpa.
7. Kekuatan dorong cylinder hydraulic pintu penguras sandtrap yaitu sebesar 6.400 Kg / 6,4
Ton.
8. Kekuatan tarik cylinder hydraulic pintu penguras sandtrap yaitu sebesar 4.200 Kg / 4,2 Ton.
10. Banyaknya memompa hand pump pada pintu penguras sandtrap yaitu sebanyak 188 kali
pompa.