Professional Documents
Culture Documents
Minat Siswa Kelas 8 Di Bidang Olahraga Nfiks
Minat Siswa Kelas 8 Di Bidang Olahraga Nfiks
Dari 18 kuisioner yang penulis sebarkan, 12 kembali pada penulis maka dari itu
sisa kuisioner penulis anggap tidak terkumpul. Dari kuisioner tersebut, data yang
dapat penulis ambil adalah sebagai berikut,
Aspek Data
Sesuai Tidak sesuai
Menyukai olahraga 8 4
Butuh teman untuk 6 6
berolahraga
Sering berolahraga 5 7
Mempunyai 3 9
riwayat penyakit
Persentase 46% 54%
Dari data diatas bahwa sebanyak 46% siswa sesuai dengan harapan penulis
dan 54% siswa tidak sesuai dengan harapan penulis. Kesimpulannya, siswa yang
menyukai olahraga lebih banyak daripada siswa yang tidak menyukai olahraga.
Fakta tersebut ditemukan oleh WHO Eropa sebagai bagian dari upayanya
untuk memastikan anak-anak muda melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang
setidaknya selama 60 menit setiap hari. Menurut WHO, aktivitas fisik terbukti
membantu meningkatkan kemampuan kognitif, motorik, dan sosial, sekaligus
kesehatan metabolisme dan muskuloskeletal anak. Dengan diperolehnya kemampuan
tersebut setelah olahraga, anak bisa menjadi lebih pintar dan membuat kemampuan
akademik anak juga ikut meningkat. Technical Officer di the WHO European Office
for the Prevention and Control of Noncommunicable Diseases Stephen Whiting
mengatakan sebenarnya sulit untuk mengukur secara pasti dampak aktivitas fisik
terhadap akademis. Namun, banyaknya manfaat berolahraga untuk anak-anak dapat
menjadi acuan bagi sekolah untuk meningkatkan kegiatan olahraganya. Jadi melihat
fakta di atas, penting bagi anak untuk melakukan kegiatan fisik yang cukup setiap
hari, terlepas dari dampaknya terhadap kemampuan akademis agar membuat anak
menjadi lebih pintar. Dilansir dari Hello Sehat 23-08-2023 18.05 (Olahraga Bisa
Membuat Anak Pintar, Begini Alasannya - Hello Sehat).
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu aktivitas fisik seperti berolahraga dapat
membantu meningkatkan kemampuan kognitif, motorik, dan sosial, sekaligus
kesehatan metabolisme dan muskuloskeletal anak. Dengan diperolehnya kemampuan
tersebut, anak bisa menjadi lebih pintar dan membuat kemampuan akademik anak
juga ikut meningkat, serta dapat meraih prestasi di bidang akademis.
Ini dapat membantu remaja tidur lebih nyenyak. Saat berolahraga, tubuhnya
membuat bahan kimia yang membantu remaja merasa baik. Olahraga menurunkan
kemungkinan remaja mengalami depresi dan mengurangi perasaan cemas. Selain itu,
olahraga dapat memberi remaja rasa pencapaian dan kebanggaan yang nyata karena
telah mencapai suatu tujuan, seperti menguasai rutinitas tarian baru atau
mengalahkan waktu lama dalam lari 100 meter.
Tiga bagian dari rutinitas olahraga bagi remaja yang seimbang meliputi
latihan aerobik, latihan kekuatan, dan aktivitas fleksibilitas.
1. Latihan aerobik
Seperti otot lainnya, jantung ingin menikmati latihan yang baik. Latihan
aerobik adalah semua jenis latihan yang membuat jantung terpompa dan membuat
kita bernapas lebih keras. Ketika seorang remaja latihan aerobik secara teratur, berarti
dia telah memberikan jantung dan paru-parunya kesempatan menjadi lebih kuat dan
lebih baik dalam mendapatkan oksigen (dalam bentuk sel darah pembawa oksigen) ke
seluruh bagian tubuh.
Beberapa olahraga tim yang memberi remaja latihan aerobik yang hebat
adalah bola basket, sepak bola,lari, hoki, dan dayung. Tetapi jika remaja suka
melakukan olahraga sendiri, banyak cara untuk melakukan latihan aerobik. Ini
termasuk bersepeda, berlari, berenang, menari, in-line skating, tenis, ski lintas alam,
hiking, dan berjalan cepat.
2. Latihan kekuatan
Jantung bukan satu-satunya otot yang mendapat manfaat dari olahraga teratur.
Otot-otot lain di tubuh juga menikmati latihan. Ketika kita menggunakan otot,
mereka menjadi lebih kuat. Otot yang kuat merupakan nilai tambah karena menopang
persendian kita dan membantu mencegah cedera. Aktivitas penguatan otot juga bisa
menjadi penguatan tulang. Bagi remaja, berbagai jenis latihan memperkuat kelompok
otot yang berbeda. Sebagai contoh:
- Untuk lengan, cobalah mendayung atau ski lintas alam. Pull-up dan push-up,
standby kelas gym lama, juga bagus untuk membangun otot lengan.
- Untuk kaki yang kuat, cobalah berlari, bersepeda, mendayung, atau berseluncur.
Squat dan leg raise juga melatih kaki.
- Untuk kekuatan perut dan inti, kita bisa mencoba yoga atau pilates, dan plank dan
crunch.
3. Latihan fleksibilitas
Olahraga dan aktivitas yang mendorong kelenturan mudah ditemukan. Seni bela diri
seperti karate, balet, senam, dan yoga adalah pilihan yang baik. Peregangan setelah
berolahraga juga akan membantu remaja meningkatkan fleksibilitasnya. Dilansir dari
Grid Health 25-08-2023 17.47 (Healthy Move, Ini Alasannya Mengapa Remaja Perlu
Rutin Berolahraga - Grid Health).
Hasil Wawancara