BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON an NOMOR 166 TAHUN 2021 SERI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 166 TAHUN 2021 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. BUPATI CIREBON, bahwa Penggolongan Barang Milik Daerah yang semakin berkembang dan kompleks, perlu dikelola secara optimal; bahwa dalam rangka —ikelancaran _pelaksanaan Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Cirebon, perlu diatur Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah tersebut; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan untuk melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Pengelolaan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon; Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik2. Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Undang-Undang Nomor 30 ‘Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6523); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Penggolongan dan kodefikasi (Berita ‘Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2083); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2021 Nomor 1); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2020 Nomor 9); MEMUTUSKAN: Menetapkan :PERATURAN BUPATI TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON.3 BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah Kabupaten adalah Kabupaten Cirebon. 2. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah yang —memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten. 4, Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 5. Bupati adalah Bupati Cirebon. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon selaku Pengelola Barang Milik Daerah. 7. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 8. Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara sistematik ke dalam akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, sub rincian objek dan sub-sub rincian objek. 9. Kodefikasi Barang adalah pemberian kode barang milik daerah sesuai dengan penggolongan masing-masing Barang Milik Daerah. BAB II RUANG LINGKUP. Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Bupati adalah: a. Kodefikasi Barang; b. kode lokasi; dan c. kode register.BAB III KODEFIKASI BARANG Pasal 3 (1) Kodefikasi Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, ditunjukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten dalam melakukan Kodefikasi yang menggambarkan kode akun, kode kelompok, kode jenis, kode objek, kode rincian objek, kode sub rincian objek dan kode sub-sub rincian objek BMD. (2) Dalam hal tidak tersedia kode barang pada sub-sub rincian objek, dapat dilakukan penambahan kode barang yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri. Pasal 4 Kodefikasi Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) meliputi: a. level 1 menunjukan kode akun; g level 2 menunjukan kode kelompok; level 3 menunjukan kode jenis; ao . level 4 menunjukan kode objek; 2 level 5 menunjukan kode rincian objek; level 6 menunjukan kode subrincian objek; dan g. level 7 menunjukan kode sub-sub rincian objek. Pasal 5 (1) Kode BMD menurut kelompoknya meliputi: a. aset lancar (kode 1); b. aset tetap (kode 3); dan c. aset lainnya (kode 5). (2) Kode BMD menurut kapitalisasinya meliputi: a. intrakomtable (kode 01); dan b. ekstrakomtable (kode 02). (3) Tata cara Penggolongan dan Kodefikasi BMD disajikan dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (4) Kodefikasi BMD disajikan dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.BAB IV KODE LOKASI Pasal 6 Kode lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, ditujukan bagi Satuan kerja perangkat daerah dalam melakukan kode lokasi yang menggambarkan lokasi masing-masing BMD. Pasal 7 (1) Kode lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 meliputi: a, barang milik Pemerintah Pusat (kode 00); b. barang milik Pemerintah Daerah Provinsi (kode 11); c.barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten/keta (kode 12); dan d. barang milik lainnya (kode 13). (2) Kode lokasi barang milik Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kode lokasi untuk memenuhi kebutuhan pelaporan BMD dan penyajian neraca Pemerintah Daerah Provinsi. (3) Kode lokasi barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kode lokasi untuk memenuhi kebutuhan pelaporan BMD dan penyajian neraca Pemerintah Daerah Kabupaten. (4) Kode lokasi barang milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf c, dan huruf d digunakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi apabila terdapat barang milik Pemerintah Pusat, barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten, dan barang milik lain yang berada pada Pemerintah Daerah Provinsi. (5) Kode lokasi barang milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf d, digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten apabila terdapat barang milik Pemerintah Pusat, barang milik Pemerintah Daerah Provinsi, dan barang milik lain yang berada pada Pemerintah Daerah Kabupaten. (6) Kode lokasi BMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.6 BAB V KODE REGISTER Pasal 8 (1) Kode register sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c meliputi a. kode lokasi dan tahun perolehan; dan b. kode barang dan nomor urut pendaftaran. (2) Kode register sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan pada setiap BMD dan dapat ditambahkan kode register dalam bentuk kode batang (bar code). (3) Setiap BMD diberikan label kode register sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikecualikan: persediaan; . aset tetap renovasi; . konstruksi dalam pengerjaan; . akumulasi penyusutan; . akumulasi amortisasi; aset tidak berwujud; dan g. BMD lainnya yang ditetapkan oleh Bupati. (4) Pemasangan label kode register BMD di tempat yang terlihat pPepoge dan memungkinkan untuk pemasangannya dan dapat ditambahkan kode register dalam bentuk kode batang (bar code). (5) Apabila tidak mungkin untuk dipasang maka cukup dicatat di Buku Inventaris, Kartu Inventaris Barang , Kartu Inventaris Ruangan pada Pengguna Barang atau dengan diberi tanda lainnya yang menunjukkan tahun perolehan dan status kepemilikan BMD. BAB VI PEMUTAKHIRAN Pasal 9 Pemutakhiran penggolongan dan kodefikasi BMD ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon disesuaikan dengan Peraturan Bupati iBAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Cirebon. Ditetapkan di Sumber pada tanggal 23 Desember 2021 BUPATI CIREBON, Ttd IMRON Diundangkan di Sumber pada tanggal 23 Desewber 2021 KABUPATEN CIREBON,LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 166 TAHUN 2021 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON ‘TATA CARA PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH 1. PENDAHULUAN Penatausahaan barang milk daerah meliputi_kegiatan pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan. Tertibnya penatausahaan barang milik daerah dapat sekaligus mewujudkan pengelolaan barang milik daerah yang tertib, efektif dan optimal. Hasil penatausahaan barang milik daerah dapat digunakan dalam rangka penyusunan neraca pemerintah daerah, perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan barang milik daerah yang secara langsung akan menjadi bahan dalam perencanaan kebutuhan barang milik daerah. Pelaporan barang milik daerah disusun menurut neraca yang terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Aset lancar berupa barang persediaan. Aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Aset lainnya terdiri dari aset tidak berwujud, aset kemitraan dengan pihak ketiga dan aset tetap yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah. Pelaporan barang milik daerah dilakukan melalui pencatatan barang milik daerah yang berada di bawah penguasaannya ke dalam daftar barang pengelola, pengguna barang dan kuasa pengguna barang menurut penggolongan dan kodefikasi barang. I, TUJUAN Penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan dan penatausahaan barang milik daerah.9. Ill, PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH Penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah meliput 1. KODE BARANG Kode barang terdiri dari 12 (dua belas) angka/digit yang terbagi dalam 7 (tujuh) level dengan susunan sebagai berikut : x]. CX). CX). XTX). XTX). XTX). [x Satu angka/level satu: menunjukan akun Satu angka/leveldua : menunjukan kelompok Satu angka/level tiga: menunjukan jenis Dua angka/level empat :_menunjukan objek Dua angka/level lima: menunjukan rincian objek Dua angka/levelenam : menunjukan sub rincian objek Dua angka/level tujuh : menunjukan sub-sub rincian objek [x a. Level 1 menunjukan kode akun Penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah pada level 1 menunjukan kode akun yang terdiri dari aset. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk menyediakan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. b. Level 2 menunjukan kode kelompok Penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah pada level 2 menunjukan kode kelompok yang terdiri dari : 1. Aset lancar, yaitu aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. 2. Aset tetap, yaitu aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum; dan-10- 3. Aset lainnya, yaitu kelompok aset yang tidak termasuk dalam kategori aset lancar dan aset tetap. Penulisan pada level 2 untuk kelompok, sebagai berikut : 1. Kode 1 untuk kelompok aset lancar 2. Kode 2 untuk kelompok aset tetap 3. Kode 3 untuk kelompok aset lainnya . Level 3 menunjukan kode jenis Penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah pada level 3 menunjukan kode jenis yang terdiri dari 1. Persediaan Kodefikasi barang milik daerah pada aset lancar hanya mencakup barang persediaan. Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 2. Tanah ‘Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dalam kondisi siap pakai. 3. Peralatan dan mesin Peralatan dan mesin dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang dinilai signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. 4. Gedung dan bangunan Gedung dan bangunan dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. 5. Jalan, irigasi dan jaringan Jalan, irigasi dan jaringan dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.ole 6. Aset tetap lainnya Aset tetap lainnya dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset tetap tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintahan dan dalam kondisi siap pakai. 7. Konstruksi dalam pengerjaan Konstruksi dalam pengerjaan dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya. 8. Akumulasi penyusutan Akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat akumulasi penyusutan aset tetap yang dimiliki pemerintah daerah. 9. Aset kemitraan dengan pihak ketiga Aset kemitraan dengan pihak ketiga dikelompokkan sebagai aset lainnya yang merupakan pemanfaatan barang milik daerah yang mencakup : sewa, kerja sama pemanfaatan (KSP), bangun guna serah/bangun serah guna (BGS/BSG) dan kerjasama penyediaan infrastruktur (KSPI). 10. Aset tak berwujud Aset tak berwujud dikelompokkan sebagai aset lainnya yang merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. 11. Aset lain-lain Aset lain-lain dikelompokkan sebagai aset lainnya yang merupakan aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Hal ini disebabkan karena rusak berat, usang dan/atau aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan.-12- Penulisan untuk level tiga untuk jenis sebagai berikut 1. Untuk kelompok aset lancar dirinci kedalam jenis, yaitu : kode 7 2, untuk jenis persediaan. Untuk aset tetap dirinci kedalam jenis, yaitu : a. Kode 1 untuk jenis tanah Kode 2 untuk jenis peralatan dan mesin Kode 3 untuk jenis gedung dan bangunan s Kode 4 untuk jenis jalan, jaringan dan irigasi Kode 5 untuk jenis aset tetap lainnya Kode 6 untuk jenis konstruksi dalam pengerjaan Kode 7 untuk jenis akumulasi penyusutan Intuk kelompok aset lainnya dirinci kedalam jenis, yaitu : Kode 2 untuk jenis kemitraan dengan pihak ketiga Kode 3 untuk jenis aset tidak berwujud Kode 4 untuk jenis aset lain-lain Level 4 menunjukan kode objek Level 5 menunjukan kode rincian objek Level 6 menunjukan kode sub rincian objek g. Level 7 menunjukan kode sub-sub rincian objek poe p Gm mo poe mo Penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah yang menunjukan kode objek, rincian objek, sub rincian objek dan sub-sub rincian objek dapat dilihat pada tabel dalam lampiran peraturan bupati ini. 2. KODE LOKASI Kode lokasi terdiri dari 20 (dua puluh) angka/digit yang terbagi dalam 7 (tujuh) level dengan susunan sebagai berikut : x | DX). EXT). EX). EXERT) . REE) « [XE Dua angka/level satu : menunjukan kode status kepemilikan barang Dua angka/level dua : menunjukan kode barang intrakomptabel atau barang ekstrakomptabel Dua angka/level tiga : menunjukan kode Provinsi Dua angka/level empat : menunjukan kode kabupaten/kota Enam angka/level lima : menunjukan kode pengguna barang/ pengelola barang Tiga angka/level enam : menunjukan kode kuasa pengguna barang-13- Empat angka/level tujuh : menunjukan kode sub kuasa pengguna barang Penjelasan : a. Kode status kepemilikan Pemberian kode status kepemilikan barang meliputi : 1. Barang milik pemerintah pusat (kode 00); 2. Barang milik pemerintah daerah provinsi (kode 11); 3. Barang milik pemerintah daerah kabupaten (kode 12); 4, Barang milik lainnya (kode 13). b. Kode barang intrakomtabel atau barang ekstrakomptabel, meliputi : 1. Barang intrakomptabel yaitu barang milik daerah yang memenuhi kriteria kapitalisasi (kode 01); 2. Barang ekstrakomptabel yaitu berupa barang milik daerah yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi (kode 02). c. Kode provinsi sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur kode dan data wilayah administrasi pemerintahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, kode Provinsi Jawa Barat adalah 32. d. Kode Kabupaten sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur kode dan data wilayah administrasi pemerintahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan kode Kabupaten Cirebon adalah 09. e. Kode pengguna barang untuk daftar barang pengguna atau kode pengelola barang untuk daftar barang pengelola sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. f. Kode kuasa pengguna barang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. g. Kode sub kuasa pengguna barang dapat dilakukan pengkodean apabila lokasi barang milik daerah masih berada di bawah kuasa pengguna barang dan dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemerintah daerah dan pemberian kode sub lokasi-14- kuasa pengguna barang sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. Penetapan kode kuasa pengguna barang dan kode sub kuasa pengguna barang dapat dilihat pada tabel dalam lampiran Peraturan Bupati ini. 3. KODE REGISTER Kode register merupakan identitas barang yang dipergunakan sebagai tanda pengenal yang diletakkan pada barang yang bersangkutan. Kode register terdiri dari : Kode status kepemilikan barang Kode intrakomptable atau ekstrakomptable Kode provinsi Kode kabupaten kota Kode pengguna barang/pengelola barang [> Kode kuasa pengguna barang [> Kode sub kuasa pengguna barang [Tahun perolehan x). KLX) . REEDS) . KE) . RRL . KET Od). Go). Oxi] . Gee). Gee) - GTX] . EXT Nomor urut pendaftaran Sub-sub rincian objek Sub rincian objek Rincian objek Objek denis Kelompok Akun a. Cara penulisan kode register adalah kode lokasi dan tahun perolehan pada bagian atas, kode barang dan nomor urut pendaftaran barang pada bagian bawah. b. Nomor urut pendaftaran adalah nomor urut yang diberikan pada setiap jenis barang (sub-sub rincian objek) pada tahun yang sama dimulai dari urutan 001 dan seterusnya. Contoh : Pada tahun 2020 Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat melakukan pembelian 2 (dua) buah laptop, sesuai-15- batasan kapitalisasi. Barang tersebut kemudian diserahkan ke Sekolah Dasar Negeri 1 Sumber sebanyak 1 unit dan Sekolah Menengah Pertama 3 Gunungjati sebanyak 1 unit, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dapat memberikan kode register barang sebagai berikut : Kode register SDN 1 Sumber : 12.01.32.09.010101.003.0392.2020 1.3.2.10.01.02.002.001 Kode register SMPN 3 Gunungjati : 12.01.32.09.010101.004.0979.2020 T.3.2.10.01.02.002.002 BUPATI CIREBON, Td IMRON Diundangkan di Sumber pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIREBON, RAHMAT SUTRISNO BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2021 NOMOR ~~ SERI-15- batasan kapitalisasi. Barang tersebut kemudian diserahkan ke Sekolah Dasar Negeri 1 Sumber sebanyak 1 unit dan Sekolah Menengah Pertama 3 Gunungjati sebanyak 1 unit, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dapat memberikan kode register barang sebagai berikut : Kode register SDN 1 Sumber : 12.01.32.09.010101.003.0392.2020 1.3.2.10.01.02.002.001 Kode register SMPN 3 Gunungjati : 12.01.32.09.010101.004.0979.2020 1.3.2.10.01.02.002.002 BUPATI CIREBON, Td IMRON Diundangkan di Sumber pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIREBON, RAHMAT SUTRISNO BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2021 NOMOR —SERIbatasan kapitalisasi. Barang tersebut kemudian diserahkan ke Sekolah Dasar Negeri 1 Sumber sebanyak 1 unit dan Sekolah Menengah Pertama 3 Gunungjati sebanyak 1 unit. Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dapat memberikan kode register barang sebagai berikut : Kode register SDN 1 Sumber : Kode register SMPN 3 Gunungjati : 12.01.32.09.010101.004.0979.2020 T.3.2.10.01.02.002.002 BUPATI CIREBON, Td IMRON Diundangkan di Sumber pada tanggal 23 Desember 2021 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIREBON,at LAMPIRAN IL PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 166 TAHUN 2021 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAHDI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON ABEL 2.1 PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH SAMPAI DENGANOBJEK Zox> u-2ame Am- wo URAIAN ASET, [ASET LANCAR PERSEDIAAN Or BARANG PAKAI HABIS. 02 BARANG TAK HABIS PAKAI xxx] 03 BARANG BEKAS DIPAKAI [ASET TETAP [TANAH OL TTANAH PERALATAN DAN MESIN Or [ALAT BESAR 02 [ALAT ANGKUTAN 03 [ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR 04 [ALAT PERTANIAN 05 [ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA, 06 ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 07 [ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 08 [ALAT LABORATORIUM 09 [ALAT PERSENJATAAN 10 KOMPUTER I ALAT EKSPLORASI 12 (ALAT PENGEBORAN 3 [ALAT PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 14 [ALAT BANTU EKSPLORASI is ALAT KESELAMATAN KERJA, 16 [ALAT PERAGA 17 PERALATAN PROSES/PRODUKSI 18 RAMBU - RAMBU 19 PERALATAN OLAH RAGA (GEDUNG DAN BANGUNAN or BANGUNAN GEDUNG 02 +f] -]-]+]+]-]])4]4]4]-[ 6.) ]))-) 6.6. fe. e]6)] a... p a] aps] 9 o9] 09] co] r3] rf] raf rans] rafts] ] ref rofeo] ta) ts] tft] fro] ropes] a] 5] 1" MONUMEN 03 | c9] o3] co] e0] eo] co} eo] o2] 60] eo] cof wo} wo] cof oo] oa] eo] cof co] wo} co] oo] oa] co[eofoofmfmlalale| [ro] AOC ZO MR BANGUNAN MENARA-17- ITUGU TITIK KONTROL/PASTI JALAN, JARINGAN DAN IRIGASI 01 ALAN DAN JEMBATAN, 02; [BANGUNAN AIR 03) INSTALASI ARINGAN [ASET TETAP LAINNYA 01 IBAHAN PERPUSTAKAAN 02; IBARANG BERCORAK KESENIAN/KEBUDAYAAN/OLAHRAGA Pleat [a|=1[5]>/o1 03| [HEWAN, [BIOTA PERAIRAN 05 ITANAMAN, IBARANG KOLEKSI NON BUDAYA 07 [ASET TETAP DALAM RENOVASI IKONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN, 01 IKONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN [AKUMULASI PENYUSUTAN, 01 [AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN DAN MESIN 02; [AKUMULASI PENYUSUTAN GEDUNG DAN BANGUNAN 03) [AKUMULASI PENYUSUTAN JALAN, JARINGAN DAN IRIGASI STASIS] op op ay ayayar |AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP LAINNYA |ASET LAINNYA IKEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA. 01 IKEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA |ASET TIDAK BERWUJUD_ 01 [ASET TIDAK BERWUJUD. [ASET LAIN-LAIN 01 |ASET LAIN-LAIN [AKUMULASI AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD 1 [AKUMULASI AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD [AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA =[ of [ [A] [fff PTT TTT T 77 T alafofalalalalalalalal ol ol ol of ol of of ofc] of of ca] co] co] co] co] ca] 09] cof ca] ca] 19] opolalals[sfola[niw ot [AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA-18- TABEL 2.2 PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH SAMPAI DENGAN RINCIAN OBJEK URAIAN ZcR> ROUVZOrOR On Zee ABOwWO Z>-Oz-7 ABOwO [SET [ASET LANCAR [PERSEDIAAN on, [BARANG PAKAI HABIS. oi] oF 01] 02 [SUKU CADANG. (01| 03 |ALAT/BAHAN UNTUK KEGIATAN KANTOR, (01| 04 |OBAT-OBATAN [01] 05 |PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/DISERAHKAN ~lS|S]5]5)5]3)5} 01] 06 [PERSEDIAAN UNTUK TUJUAN STRATEGIS/ BERJAGA- JAGA (0i|07_|NATURA DAN PAKAN 01] 08 _|PERSEDIAAN PENELITIAN 01] 09 |PERSEDIAAN DALAM PROSES. (02! [BARANG TAK HABIS PAKAT 02| 01 [KOMPONEN 02| 02 [PIPA 03 IBARANG BEKAS DIPAKAT |S]S]5]5]5]]3} [03] 01 [KOMPONEN BEKAS DAN PIPA BEKAS, [ASET TETAP [TANAH On ITANAH 01] 01 _|TANAH PERSIL 01] 02 [TANAH NON PERSIL (01{ 03 |LAPANGAN. |PERALATAN DAN MESIN oN [ALAT BESAR [01] 01 |ALAT BESAR DARAT 01] 02 JALAT BESAR APUNG (o1| 03 JALAT BANTU 02 | [ALAT ANGKUTAN ‘02{ 01_|ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR (02[ 02 [ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR (02{03_|ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR (02|_04_|ALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR (02{_05_|ALAT ANGKUTAN BERMOTOR UDARA 03! |ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR. (03{O1_|ALAT BENGKEL BERMESIN feo feofeo feo |co]co|co]co] o|co]eo|eo|eo|eo feo feo [eofeofeofeo}—[—[—=[=[—|-]-]-| SSSSSSSSSaSsscsssss 03[_02_JALAT BENGKEL TAK BERMESIN-19- 213l4Ts 1] 3 [2 [03] 03 JALAT UKUR 3) 20a) _JALATPERTANIAN 3 [2 [oa] 01 JALAT PENGOLAHAN 3[2]05|_JALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 3.[2 105] 01 [ALAT KANTOR 3 [2 [05|_02-[ALAT RUMAH TANGGA ‘312 [o5| 03 [MEJA DAN KURSI KERJA/RAPAT PEJABAT 3206] _[ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR 3] 2 [06] 07 JALAT STUDIO '3-[ 2 Toe] 02 JALAT KOMUNIKAST '3[2 [06] 03 [PERALATAN PEMANCAR ‘3 | 2 [06] 04 [PERALATAN KOMUNIKAST NAVIGASI 3] 2]07|___JALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN. 3] 2 [07] 01 JALAT KEDOKTERAN. 3.12 To7] 02 JALAT KESEHATAN UMUM. 32 [oa|—[ALATLABORATORIUM. '3-[2 Jos) 01 JUNIT ALAT LABORATORIUM, 3 [2 [os] 02 JUNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR '3[2 Jos} 03_JALAT PERAGA PRAKTEK SEKOLAH 3.|2}08| 04 JALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR7 ELEKTRONIKA, '3-[2 Jos} 05 ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 3 | 2/08] 06 [RADIATION APPLICATION AND NON DESTRUCTIVE, ITESTING LABORATORY LAINNYA 3 [2 Joa) -07_JALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP. 3-2 [08] 08 [PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 3 | 2 [08] 09 [ALAT LABORATORIUM STANDARISASI KALIBRASI DAN INSTRUMENTASL [05] ALAT PERSENJATAAN O1_[SENJATA API 02, IPERSENJATAAN NON SENJATA API (0903 ISENJATA SINAR, ‘0904 [ALAT KHUSUS KEPOLISIAN, 10) IKOMPUTER. Jo] o7 IKOMPUTER UNIT Io} 02 PERALATAN KOMPUTER [ALAT EKSPLORASI i Or [ALAT EKSPLORASI TOPOGRAFI 1 02, |ALAT EKSPLORASI GEOFISIKA 12) [ALAT PENGEBORAN 12, O1 [ALAT PENGEBORAN MESIN eo feofeofeo|cofcofes|eo]eo|co|cafeo feo]eofeo |e |eo eofeofco|co|cofeo|co|co] to fofisfisfishis fis fs fs fs fs fo fo feo fo fs foto ho fis ohio fis fio fs fig] 12] 02 [ALAT PENGEBORAN NON MESIN 13 [ALAT PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 1301 |SUMUR 13] 02 |PRODUKSI 13|_03_|PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 14] |ALAT BANTU EKSPLORASI 14] 01 _[ALAT BANTU EKSPLORASI 14] 02 _JALAT BANTU PRODUKSI 15 [ALAT KESELAMATAN KERJA 15|_01 JALAT DETEKSL 15|_02 |ALAT PELINDUNG 15|_03 JALAT SAR. 15]_04_[ALAT KERJA PENERBANGAN-20- 4 a | 16] [ALAT PERAGA 16] 01 |ALAT PERAGA PELATIHAN DAN PERCONTOHAN 17 PERALATAN PROSES/PRODUKSI 17| 01 [UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI 18) IRAMBU - RAMBU. 18] 01 [RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DARAT 18| 02 _[RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UDARA, 18| 03_|RAMBU-RAMBU LALU LINTAS LAUT 19) IPERALATAN OLAH RAGA. 19| Oi _|PERALATAN OLAH RAGA. |GEDUNG DAN BANGUNAN IBANGUNAN GEDUNG (01_|BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA, (02_|BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL 03 IMONUMEN (02{01_|CANDI/TUGU PERINGATAN/PRASASTI (03 IBANGUNAN MENARA (03| 01 _|BANGUNAN MENARA PERAMBUAN. (04 [TUGU TITIK KONTROL/PASTI (04[ 01 _|TUGU/TANDA BATAS. JALAN, JARINGAN DAN IRIGASL [JALAN DAN JEMBATAN (01_|JALAN, (02 _|JEMBATAN, IBANGUNAN AIR 01 _|BANGUNAN AIR IRIGAST ‘02 [BANGUNAN PENGAIRAN PASANG SURUT (03 [BANGUNAN PENGEMBANGAN RAWA DAN POLDER (04 |BANGUNAN PENGAMAN SUNGAI/PANTAI & |PENANGGULANGAN BENCANA ALAM. 02| 05 [BANGUNAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR DAN AIR [TANAH (02| 06 _|BANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU (02{"07_|BANGUNAN AIR KOTOR 03) INSTALASI (03{ 01 _JINSTALASI AIR BERSIH / AIR BAKU. (0302 |INSTALASI AIR KOTOR (0303 |INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH (03 04 JINSTALASI PENGOLAHAN BAHAN BANGUNAN, (03|_05_|INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK (0306 _JINSTALASI GARDU LISTRIK (03|_07_|INSTALASI PERTAHANAN (03|08_|INSTALASI GAS (03| 09 [INSTALASI PENGAMAN, [03] 10 |INSTALASI LAIN 04] JJARINGAN, (0401 _[JARINGAN AIR MINUM 04] 02 |JARINGAN LISTRIK (04| 03" |JARINGAN TELEPON (04| 04 |JARINGAN GAS. [ASET TETAP LAINNYA. OT IBAHAN PERPUSTAKAAN. 01] 01 |BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK, FEFFEEEEEEEEFEE e = enfenfen]a]a]afa]a[a[a[ala[elalalalalalala]a| ofcofco]eo]co]co|co]eo]eo|eo|eo|eo|eofeo}eofo|2i- 41s 6 [oi] 02, IBAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN BENTUK MIKRO for} 03 IKARTOGRAFI, NASKAH DAN LUKISAN foil 04 IMUSIK, fort 05, IKARYA GRAFIKA (GRAPHIC MATERIAL) ‘01 06 [THREE DIMENSIONAL ARTEFACS AND REALITA, ‘oil 07 [TARSCALT [eo feofeo feo feofeo fio crfaaforforfenfenfen foo IBARANG BERCORAK (o2| 07 IBARANG BERCORAK KESENIAN ‘02{ 02 [ALAT BERCORAK KEBUDAYAAN, ARE [TANDA PENGHARGAAN, 03 | IHEWAN (0307 IHEWAN PIARAAN (03{ 02 [TERNAK, (0303 IHEWAN LAINNYA 04 [BIOTA PERAIRAN 04 O71 KAN BERSIRIP (PISCES/IKAN BERSIRIP) aalex]ar]on]ax]anfanfarfonfon ICRUSTEA (UDANG, RAJUNGAN, KEPITING, DAN co] cfeofeofeofeofeafeofeofesfeo| (04| 03 ISEBANGSANYAL [MOLLUSCA (KERANG, TIRAM, CUMI-CUMI, GURITA, 04] afer 04] IECHINODERMATA (TRIPANG, BULU BABI, DAN jo o4| 06 |AMPHIBIA (KODOK DAN SEBANGSANYA) arfafa ‘o4{_07 IREPTILIA (BUAYA, PENYU, KURA-KURA, BIAWAK, ULAR e 04 08 IMAMALIA (PAUS, LUMBA-LUMBA, PESUT, DUYUNG, DAN) 04] 09 fo] 04| 70 " JALGAE (RUMPUT LAUT DAN TUMBUH-TUMBUHAN LAIN IYANG HIDUP DIDALAMAIR) BIOTA PERAIRAN LAINNYA. 05 | ITANAMAN, [05] 01 [TANAMAN, (06 IBARANG KOLEKSI NON BUDAYA, [06] OF IBARANG KOLEKSI NON BUDAYA. 07| [ASET TETAP DALAM RENOVASI (o7|_ OF [ASET TETAP DALAM RENOVASI IKONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN, O1 IKONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN, (oi! OF IKONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN [AKUMULASI PENYUSUTAN, OF |KUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN DAN MESIN oi OF [AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT BESAR. ‘oi 02 |AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT ANGKUTAN 2 feo feo feoeofeofeo|eo|es|es|er]eo|eo|eo aR Rlelelelalalafalafalal a 01 03 |AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT BENGKEL DAN ALAT JUKUR = oi 04 |AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT PERTANIAN. ah 01] 0s |AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT KANTOR & RUMAH 01] 06 {TANGGA. [AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT STUDIO, KOMUNIKASI oi] 07 [DAN PEMANCAR. [AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN-22- 47s a o1[ 08 JAKUMULASI PENYUSUTAN ALAT LABORATORIUM O1 (09 _|AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT PERSENJATAAN, o1| 10_|AKUMULASI PENYUSUTAN KOMPUTER O1 11_|AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT EKSPLORASI 01 12_|AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT PENGEBORAN, eo feofeofeofeoleohfo’ ASAE 01 13 JAKUMULASI PENYUSUTAN ALAT PRODUKSI, IPENGOLAHAN DAN PEMURNIAN. on 14 _|AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT BANTU EKSPLORASI ‘OL 15 _|AKUMULASI PENYUSUTAN ALAT KESELAMATAN KERJA OL 16 _|AKUMULASI PENYUSUTAN_ALAT PERAGA foo fos fo ~fR 01 17 |AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN IPROSES/PRODUKSI ‘on 18 |AKUMULASI PENYUSUTAN RAMBU - RAMBU (on, 19 |AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN OLAH RAGA 02 |AKUMULASI PENYUSUTAN GEDUNG DAN BANGUNAN 02 (Oi _|AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN GEDUNG (02! (02 |AKUMULASI PENYUSUTAN MONUMEN (02! ‘03 |AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN MENARA (02! (04_|AKUMULASI PENYUSUTAN TUGU TITIK KONTROL/PASTI |e |e fos foo foo os fo ~ ASK 03 |AKUMULASI PENYUSUTAN JALAN, JARINGAN DAN HRIGASI (01_|AKUMULASI PENYUSUTAN JALAN DAN JEMBATAN. 02 |AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN AIR whole ahh (03 |AKUMULASI PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN INSTALASL [AKUMULASI PENYUSUTAN JARINGAN, ‘(UMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP LAINNYA sss [AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP LAINNYA. |ASET LAINNYA. IKEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA IKEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA Oi _|KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA, |ASET TIDAK BERWUJUD |ASET TIDAK BERWUJUD_ 01_JASET TIDAK BERWUJUD |ASET LAIN-LAIN, [ASET LAIN-LAIN, ‘O1_JASET LAIN-LAIN, |AKUMULASI AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD ol |AKUMULASI AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD O1 (01_|AKUMULASI AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD [AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA or [AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA Jen] cafe fe fon fo feafcafcaf ca] cn]en]nfer feo fos foo lofolofafan fala] s]s [ooloo]oafis fis fis] O1 ‘01 _JAKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA,23. TABEL 2.3 PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH SAMPAI DENGAN ‘SUB RINCIAN OBJEK URAIAN Z2CRP o- 2G RMOWO Ze-0Z-8 K E L ° M P ° K 2 AOCWO e ln] z>-Oz@w Amo JASE [ASET LANCAR [PERSEDIAAN IBARANG PAKAI HABIS BAHAN, 01] 01 | 01 _|BAHAN BANGUNAN DAN KONSTRUKSI (02 _|BAHAN KIMIA. 01] 01 | 03 |BAHAN PELEDAK 01 | 04 |BAHAN BAKAR DAN PELUMAS. 01 | 05 |BAHAN BAKU. 01 | 06_|BAHAN KIMIA NUKLIR ‘01 | 07_|BARANG DALAM PROSES 01 | 08 |BAHAN/BIBIT TANAMAN, ‘01 | 09 ISI TABUNG PEMADAM KEBAKARAN. 01 | 10 {ISI TABUNG GAS. (01 {11 (BAHAN/BIBIT TERNAK/BIBIT IKAN ‘01 [12 [BAHAN LAINNYA 02, ISUKU CADANG. 02 | 01 _|SUKU CADANG ALAT ANGKUTAN ‘02 |_02_|SUKU CADANG ALAT BESAR, ‘03 SUKU_CADANG ALAT KEDOKTERAN (04 |SUKU CADANG ALAT LABORATORIUM, ‘05_|SUKU CADANG ALAT PEMANCAR, (06 [SUKU CADANG ALAT STUDIO DAN KOMUNIKASI ‘07 |SUKU CADANG ALAT PERTANIAN, (08 |SUKU CADANG ALAT BENGKEL 09_|SUKU CADANG ALAT PERSENJATAAN 10_|PERSEDIAAN DARI BELANJA BANTUAN SOSIAL 11_|SUKU CADANG LAINNYA, [ALAT/BAHAN UNTUK KEGIATAN KANTOR ‘O1_|ALAT TULIS KANTOR (02_|KERTAS DAN COVER (03_|BAHAN CETAK (04 [BENDA POS. (05 [PERSEDIAAN DOKUMEN/ADMINISTRASI TENDER (06_|BAHAN KOMPUTER ‘07_|PERABOT KANTOR, (08 [ALAT LISTRIK (09 |PERLENGKAPAN DINAS 10 _|KAPORLAP DAN PERLENGKAPAN SATWA 01] 03 [11 |PERLENGKAPAN PENDUNGKUNG OLAH RAGA IFEEEEFEEE SISSISSR/5 iS 2) EEFEEEEEEREREEEEEEEEEEFEEEEFEEEEEEEEEEFEEER RRRERREESREESRRBESREERRRESRRRRG] ISae i273 afif7 [SOUVENIR/CENDERA MATA afat7 13 |ALAT/BAHAN UNTUK KEGIATAN KANTOR LAINNYA 117 JOBAT-OBATAN 117 ‘01 _JOBAT. aiiz (02 |OBAT-OBATAN LAINNYA 1[1[7fort 05 PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/ DISERAHKAN aft ales (05 | 01 |PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/ DISERAHKAN KEPADA |MASYARAKAT [1 |7Jor] 05 | 02 |PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/DISERAHKAN LAINNYA 1] 7]ox] 06 PERSEDIAAN UNTUK TUJUAN STRATEGIS/BERJAGA- JAGA T]1|7]or] 06 | 01 |PERSEDIAAN UNTUK TUJUAN STRATEGIS/BERJAGA- LJAGA 1] 1]7]0i| 06 | 02 |PERSEDIAAN UNTUK TUJUAN STRATEGIS/BERJAGA- LJAGA LAINNYA [1 [7 Jor} o7 INATURA DAN PAKAN 1 [1 [Jor o7 [01 NATURA [1 [7forl 07 |02_|PAKAN 1 [1 |7 Jor 07 | 03 [NATURA DAN PAKAN LAINNYA [ta [7 fort os IPERSEDIAAN PENELITIAN 1] 1 |7Jor] 08 [01 |PERSEDIAAN PENELITIAN BIOLOGI 1] 1 J 7Jor 08 [02 |PERSEDIAAN PENELITIAN BIOLOGI LAINNYA 11 [7 Jor} 08 |~03—|PERSEDIAAN PENELITIAN TEKNOLOGI 1[1 [7 Jor] 08 [04 |PERSEDIAAN PENELITIAN LAINNYA, 111 T7Jorf og IPERSEDIAAN DALAM PROSES [1 |7Jor| 09 [01 |PERSEDIAAN DALAM PROSES 1 [1 |7Jo1] 09 [02 |PERSEDIAAN DALAM PROSES LAINNYA 1 [1 [7Jo2 IBARANG TAK HABIS PAKAL 1] 1 |7Joat or IKOMPONEN 1] 1|7Jo2{ 01 [01 [KOMPONEN JEMBATAN BAJA 1[1|7Jo2|-o1 [02 |KOMPONEN JEMBATAN PRATEKAN, 1] 1] 702] 01 [03 [KOMPONEN PERALATAN 1] 1 [7 Jo2| 01 [04 [KOMPONEN RAMBU-RAMBU. 1[1|7Jo2}o1 | 05 [ATTACHMENT 1 [1 |7Jo2| 01 [06 [KOMPONEN LAINNYA 1] 1 {7 fo2y oz PIPA 1 [1 |7Jo2] 02 [01 _|PIPA AIR BESI TUANG (DC 1 [1 |7Jo2] 02 [02 |PIPA ASBES SEMEN (ACP) [117 [7Jo2] 02 [03 |PIPA BAJA 1| 1 |7Jo2] 02 [04 |PIPA BETON PRATEKAN 1 [1 [7Jo2] 02 [05 |PIPA FIBER GLASS 1 [1 [702] 02 06 |PIPA PLASTIK PVC (UPVG) a] 1 [7 fo2] 0207 _|P TPA LAINNYA [1 [fos IBARANG BEKAS DIPAKAT [1 |7 Jos} or KOMPONEN BEKAS DAN PIPA BEKAS 1[1[7Jo3[01 [01 [KOMPONEN BEKAS 1|1|7}03[-01 | 02 |PIPA BEKAS 1] 1 [7Jos} or [03 [KOMPONEN BEKAS DAN PIPA BEKAS LAINNYA 1[3 [ASET TETAP af3tr [TANAH. af 3 hi for ITANAH. [3] orp or ITANAH PERSIL. ITANAH BANGUNAN PERUMAHAN/G.TEMPAT 1] 3 {1 Jor} o1 | 01 [iNGcaL25+ 02 ITANAH UNTUK BANGUNAN IGED.PERDAGANGAN/PERUSAHAAN. OS, ITANAH UNTUK BANGUNAN INDUSTRI 04 05, ITANAH UNTUK BANGUNAN GEDUNG SARANA OLAH ied UNTUK BANGUNAN TEMPAT KERJA RAGA 06 |TANAH UNTUK BANGUNAN TEMPAT IBADAH, O7, ITANAH PERSIL LAINNYA. ITANAH NON PERSIL. or ITANAH BASAH o2 ITANAH KERING. 03, ITANAH PERKEBUNAN 04, ITANAH HUTAN. 05; [TANAH TANDUS. (06 [TANAH PADANG ALANG-ALANG/RUMPUT 07 [TANAH PERTANIAN 08, ITANAH PERTAMBANGAN 09) [TANAH NON PERSIL LAINNYA LAPANGAN, or ITANAH LAPANGAN OLAH RAGA on ITANAH LAPANGAN PARKIR (03, ITANAH LAPANGAN PENIMBUNAN BARANG 04 ITANAH LAPANGAN PEMANCAR DAN STUDIO ALAM, 05, ITANAH LAPANGAN PENGU.JIAN/PENGOLAHAN 06, ITANAH LAPANGAN TERBANG 07, ITANAH UNTUK JALAN 08 [TANAH UNTUK BANGUNAN AIR 09) [TANAH UNTUK BANGUNAN INSTALASI 10 [TANAH UNTUK BANGUNAN JARINGAN i ITANAH UNTUK BANGUNAN BERSEJARAH, 12 [TANAH UNTUK MAKAM 13 [TANAH UNTUK TAMAN, 14 ITANAH UNTUK LATIHAN 15. [TANAH DAERAH PERTAHANAN. 16 ITANAH LAPANGAN PBB 17 [TANAH KAMPUNG. 18 [EMPLASMENT 19 ILAPANGAN LAINNYA, IPERALATAN DAN MESIN [ALAT BESAR, [ALAT BESAR DARAT. or [TRACTOR 02, IGRADER, 03, [EXCAVATOR 04 PILE DRIVER 05, HAULER, (06 [ASPHALT EQUIPMENT, O7, ICOMPACTING EQUIPMENT 08, [AGGREGATE AND CONCRETE EQUIPMENT. 09) LOADER. 10. [ALAT PENGANGKAT 1 IMESIN PROSES 12 LAT BESAR DARAT LAINNYA |ALAT BESAR APUNG. fesfco|cofes|eofco|afeo|co|co|eafeo|eofco]cofeofco|cs|eo|ea|cofeo|eo|ealco|cafeo|eo|co]ea|eo|eolco|cofeo|eo|ea|eo[eofeofco]eofeo|eo|afes|eofes|ao] co feofte| oo fro or [DREDGER26 Or 02, 02, [FLOATING EXCAVATOR (On 02, 03; [AMPHIBI DREDGER OL 02, 04, IKAPAL TARIK On 02, 05, IMESIN PROSES APUNG. OL 02 (06 [ALAT BESAR APUNG LAINNYA. ‘Or 03, JALAT BANTU, (OL 03, Or [ALAT PENARIK, on 03, 02, FEEDER. on 03, 03, ICOMPRESSOR, On 03, ELECTRIC GENERATING SET OL 03, 05, IPOMPA OL 03, (06. IMESIN BOR [or 03, 07, UNIT PEMELIHARAAN LAPANGAN. On 03, (08 [ALAT PENGOLAHAN AIR KOTOR on 03, IPEMBANGKIT UAP AIR PANAS/STEAM GENERATOR, o1 03 10 AIR PORT MAINTENANCE EQUIPMENT/ ALAT BANTU PENERBANGAN, oT O38, ii IMESIN TATOO On 03, 12 |PERLENGKAPAN KEBAKARAN HUTAN. on 03 13 IPERALATAN SELAM On 03 14 IPERALATAN SAR MOUNTENERING on 03, 15 IPERALATAN INTELIJEN, OL 03, 16 JALAT BANTU LAINNYA (02, [ALAT ANGKUTAN. OL [ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 02 OL oT IKENDARAAN DINAS BERMOTOR PERORANGAN 02 O1 02, IKENDARAAN BERMOTOR PENUMPANG 02, OL 03, IKENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN BARANG (02, OL IKENDARAAN BERMOTOR BERODA DUA, [02 OL (05, IKENDARAAN BERMOTOR BERODA TIGA, 02 ‘OL 06. IKENDARAAN BERMOTOR KHUSUS. on OL 07 IKENDARAAN TEMPUR OL 08, |ALAT ANGKUTAN KERETA REL 02| OL 09) JALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR LAINNYA. (02, 02, [ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR (02, 02, or IKENDARAAN TAK BERMOTOR ANGKUTAN BARANG 02] 02 02, IKENDARAAN TAK BERMOTOR PENUMPANG 02 02 03, [ALAT ANGKUTAN KERETA REL TAK BERMOTOR 02 02 |ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BEMOTOR LAINNYA. 02, 03, [ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR. 2 feofeo|ec|eo|eo]cafeo|eofcofco|e [eofeo|cofeo|cofco|afeo|eofeo|eofco] co [eofeofeolcofco|c feo eofcs|ca]oofeofco|cafeo fo desis h hhh, © bpolshobpbiefefsfobpeefo: 02 03 OT JALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR UNTUK IBARANG e v 02 03 02 |ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR UNTUK PENUMPANG OS, 03 [ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR KHUSUS. 02, 03, 04, JALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR MILITER 02, 05; [ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR LAINNYA 02, 04 JALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR, 02 foofes|eo feo BSS sls 02 04 or [ALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR UNTUK IBARANG e 02) 04 02 JALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR UNTUK |PENUMPANG 02 OF, O38, JALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR KHUSUS. 02 4 04 [ALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR LAINNYA PERCE EEE EEEE EEE EEE EERE EEE EEEEED EERE EERE EERE aa8 os [02 05; [ALAT ANGKUTAN BERMOTOR UDARA27. le IKAPAL TERBANG (02 _|ALAT ANGKUTAN TAK BERMOTOR UDARA LAINNYA JALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR Noss [ALAT BENGKEL BERMESIN 01 _|PERKAKAS KONSTRUKSI LOGAM TERPASANG PADA PONDASL © 02 |PERKAKAS KONSTRUKSI LOGAM YANG 03 |PERKAKAS BENGKEL LISTRIK (04 |PERKAKAS BENGKEL SERVICE 2 ‘05 _|PERKAKAS PENGANGKAT BERMESIN (06 _|PERKAKAS BENGKEL KAYU is (07_|PERKAKAS BENGKEL KHUSUS. (08 _|PERALATAN LAS 09 |PERKAKAS PABRIK ES. 10_|ALAT BENGKEL BERMESIN LAINNYA. [ALAT BENGKEL TAK BERMESIN 01 _|PERKAKAS BENGKEL KONSTRUKSI LOGAM, (02_|PERKAKAS BENGKEL LISTRIK 03 [PERKAKAS BENGKEL SERVICE (04 [PERKAKAS PENGANGKAT (05 |PERKAKAS STANDARD (STANDARD TOOLS) (06 [PERKAKAS KHUSUS (SPECIAL TOOLS) ‘07_|PERKAKAS BENGKEL KERJA. 08 [PERALATAN TUKANG BES (09 |PERALATAN TUKANG KAYU 10_ |PERALATAN TUKANG KAYU. 11_|PERALATAN UKUR, GIP DAN FEETING 12_|PERALATAN BENGKEL KHUSUS PELADAM. 13_|ALAT BENGKEL TAK BERMESIN LAINNYA. [ALAT UKUR, O07 _{ALAT UKUR UNIVERSAL (02 [ALAT UKUR/TEST INTELEGENSIA. (03 _[ALAT UKUR/TEST ALAT KEPRIBADIAN (04 |ALAT UKUR/TEST KLINIS LAIN SSSUSSSSSSsSsSsssssssssssas ‘05 |ALAT KALIBRAS (06 [OSCILLOSCOPE (07 [UNIVERSAL TESTER (08 _[ALAT UKUR/PEMBANDING. (09 [ALAT UKUR LAIN-LAIN 10 |ALAT TIMBANGAN/BIARA, 11_|ANAK TIMBANGAN/BIARA 12 |TAKARAN KERING 13 |TAKARAN BAHAN BANGUNAN 14 |TAKARAN LAINNYA 15_|ALAT PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR 16 [SPECIFIC SET 17_|ALAT PENGUKUR KEADAAN ALAM 18 ALAT PENGUKUR PENGLIHATAN, 19 |ALAT PENGUKUR KETEPATAN DAN KOREKSI WAKTU 20 \T UKUR INSTRUMENT WORKSHOP. 21_|ALAT UKUR LAINNYA \T PERTANIAN, |ALAT PENGOLAHAN Seeeo blob obebabalalolobolololatalolalalalalolololololalabofalalolalalalalalelalabal SSSUSSSsISsssssosss ‘Oi_|ALAT PENGOLAHAN TANAH DAN TANAMAN-28- [ALAT PEMELIHARAAN TANAMAN/IKAN/TERNAK [ALAT PANEN, |ALAT PENYIMPAN HASIL PERCOBAAN PERTANIAN, |ALAT LABORATORIUM PERTANIAN, |ALAT PROSESING. |ALAT PASCA PANEN [ALAT PRODUKSI PERIKANAN, |ALAT-ALAT PETERNAKAN, [ALAT PENGOLAHAN LAINNYA. |ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA JALAT KANTOR. IMESIN KETIK IMESIN HITUNG/MESIN JUMLAH |ALAT REPRODUKSI (PENGGANDAAN], [ALAT PENYIMPAN PERLENGKAPAN KANTOR |ALAT KANTOR LAINNYA. 1T RUMAH TANGGA. IMEUBELAIR |ALAT PENGUKUR WAKTU [ALAT PEMBERSIH, [ALAT PENDINGIN JALAT DAPUR |ALAT RUMAH TANGGA LAINNYA (HOME USE) JALAT PEMADAM KEBAKARAN, IMEJA DAN KURSI KERJA/RAPAT PEJABAT IMEJA KERJA PEJABAT. IMEJA RAPAT PEJABAT IKURSI KERJA PEJABAT. IKURSI RAPAT PEJABAT IKURSI HADAP DEPAN MEJA KERJA PEJABAT. IKURSI TAMU DI RUANGAN PEJABAT LEMARI DAN ARSIP PEJABAT. JALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR [ALAT STUDIO [PERALATAN STUDIO AUDIO. PERALATAN STUDIO VIDEO DAN FILM PERALATAN STUDIO GAMBAR. [PERALATAN CETAK 2 |eofeafco|co|eofeofco|cafeo feo feo] feo] [co] |eafco|co|eo [eo|eo|ca|eofofco| cafes feofco|cafeofco|co]feofco|afo IPERALATAN STUDIO PEMETAAN/PERALATAN UKUR ITANAH JALAT STUDIO LAINNYA JALAT KOMUNIKASI [ALAT KOMUNIKASI TELEPHONE. |ALAT KOMUNIKASI RADIO SSB [ALAT KOMUNIKASI RADIO HF/FM. [ALAT KOMUNIKASI RADIO VHF |ALAT KOMUNIKASI RADIO UHF. |ALAT KOMUNIKASI SOSIAL [ALAT-ALAT SANDI [ALAT KOMUNIKASI KHUSUS [ALAT KOMUNIKASI DIGITAL DAN KONVENSIONAL, e2fco|eofeofcofeo|eofesfco|cofeofoo| JALAT KOMUNIKASI SATELIT [ALAT KOMUNIKASI LAINNYA PERALATAN PEMANCAR, [PERALATAN PEMANCAR MF/MW_-29- i[2|slzT st 6 Z 1 [3 |2]06| 03 | 02 |PERALATAN PEMANCAR HF/SW 1[ 3 12 }06] 03 | 03 — |PERALATAN PEMANCAR VHF/FM 2 [06] 03 | 04 |PERALATAN PEMANCAR UHF 2 [06] 03 | 05 _|PERALATAN PEMANCAR SHF- 2 [06] 03 | 06 |PERALATAN ANTENA MF/MW_ 206] 03 | 07 _|PERALATAN ANTENA HF/SW 2 [06] 03 | 08 |PERALATAN ANTENA VHF/FM 2[06| 03 | 09 |PERALATAN ANTENA UHF 2{06| 03 | 10 |PEERALATAN ANTENA SHF/PARABOLA 2{06[ 03 | 11 |PERALATAN TRANSLATOR VHF/VHF 2|06| 03 | 12 |PERALATAN TRANSLATOR UHF/UHF 2 [06] 03 [13 |PERALATAN TRANSLATOR VHF/UHF 2106| 03 [14 |PERALATAN TRANSLATOR UHF/VHF [2}06|-03 | 15 |PERALATAN MICROWAVE F PU 06] 03 | 16 |PERALATAN MICROWAVE TERESTRIAL 06] 03 | 17 _|PERALATAN MICROWAVE TVRO 06] 03 [18 |PERALATAN DUMMY LOAD 06] 03 {19 |SWITCHER ANTENA (06| 03 | 20 |SWITCHER/MENARA ANTENA. 03 | 21 |FEEDER 06] 03 [22 |HUMIDITY CONTROL (06| 03 [23 |PROGRAM INPUT EQUIPMENT (06| 03 | 24 |PERALATAN ANTENA PENERIMA VHF 03 | 25 |PERALATAN PEMANCAR LF (03 | 26 [UNIT PEMANCAR MF+HF 03 | 27 |PERALATAN ANTENA PEMANCAR MF+HF 06] 03 | 28 |PERALATAN PENERIMA (03 | 29 |PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA LF. (06| 03 | 30 __|PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA MF. 06] 03 [31 |PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA HF (06{ 03 | 32 |PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA MF+HF (06 03 | 33 |PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA VHF (06| 03 | 34 |PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA UHF 06| 03 | 35_|PERALATAN PEMANCAR DAN PENERIMA SHF. 06] 03 | 36 |PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA LF ‘o6| 03 [37 |PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA MF 06] 03 | 38 |PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA HF. 06] 03 | 39 |PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA, IMF+HF Isfe[s[elshshsfefehshe} iS is Bis feo foo fea |eofeo feo feos feof fco|ofeofco]co| ofa fco|co|eofcofco| co] feo|co] co] [eo fco|ofeofesfco] | DSSS Pleo psefole} IS is [| 3 [2[06| 03 [40 |PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA 1] 3]2]06] 03 | 41 _|PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA UH 1] 3 [2/06] 03 | 42 [PERALATAN ANTENA PEMANCAR DAN PENERIMA |sHF 1 | 3 [2]06] 03 | 43 |PERALATAN PENERIMA CUACA CITRA SATELITE IRESOLUSI RENDAH. 1 [3 |2/06] 03 [44 |PERALATAN PENERIMA CUACA CITRA SATELITE IRESOLUSI TINGGI 1] 3|2]06] 03 | 45 |PERALATAN PENERIMA DAN PENGIRIM GAMBAR KE PERMUKAAN 1 [3 [206] 03 [46 |PERALATAN PERLENGKAPAN RADIO 2.106] 03 | 47_|SUMBER TENAGA 3 [2}o6] 03 [48 |PERALATAN PEMANCAR LAINNYA le-30- 1 415 7 1 (06 04 [PERALATAN KOMUNIKASI NAVIGAST 1 06| 04 | 01 |PERALATAN KOMUNIKASI NAVIGASI INSTRUMEN LANDING SYSTEM (04 | 02 |VERY HIGH FREQUENCE OMNI RANGE (VOR) 04 | 03 [DISTANCE MEASURING EQUIPMENT (DME) 06] 04 [04 [RADAR ‘04 o4 04 joo] e vpfe| Spo] I Is ‘05 |ALAT PANGATUR TELEKOMUNIKASI (06 |PERALATAN KOMUNIKASI UNTUK DOKUMENTASI (07 _|PERALATAN KOMUNIKASI NAVIGASI LAINNYA O71 [ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN ALAT KEDOKTERAN 7 01 | 01 _|ALAT KEDOKTERAN UMUM 7] 01 |_02_ |ALAT KEDOKTERAN GIGI (07 01 | 03_[ALAT KEDOKTERAN KELUARGA BERENCANA O7| 01 | 04 JALAT KEDOKTERAN BEDAH. o7| 01 | 05 {ALAT KESEHATAN KEBIDANAN DAN PENYAKIT IKANDUNGAN 06 _[ALAT KEDOKTERAN THT 07 _JALAT KEDOKTERAN MATA (08 _|ALAT KEDOKTERAN BAGIAN PENYAKIT DALAM (09 |ALAT KEDOKTERAN KAMAR JENASAH /MORTUARY 10_|ALAT KEDOKTERAN ANAK 11_JALAT KEDOKTERAN POLIKLINIK 12 |ALAT KESEHATAN REHABILITASI MEDIS 13 _|ALAT KEDOKTERAN NEUROLOGI (SYARAF) 14 [ALAT KEDOKTERAN JANTUNG 15 _|ALAT KEDOKTERAN RADIODIAGNOSTIC, 16 |ALAT KEDOKTERAN PATALOGI ANATOMY 17_|ALAT KEDOKTERAN TRANSFUSI DARAH 18 \T KEDOKTERAN RADIOTERAPY. 19 _{ALAT KEDOKTERAN NUKUR 20_|ALAT KEDOKTERAN KULIT DAN KELAMIN 21 |ALAT KEDOKTERAN GAWAT DARURAT 22 |ALAT KEDOKTERAN JIWA, 23 |ALAT KEDOKTERAN BEDAH ORTHOPEDI 24 |ALAT KEDOKTERAN I CU 25 |ALAT KEDOKTERAN IC CU 26_|ALAT KEDOKTERAN BEDAH JANTUNG 27_JALAT KEDOKTERAN TRADITIONAL MEDICINE 28 |ALAT KEDOKTERAN ANAESTHESI 29 _|ALAT KEDOKTERAN LAINNYA. JALAT KESEHATAN UMUM ‘01 _|ALAT KESEHATAN MATRA LAUT (02 |ALAT KESEHATAN MATRA UDARA (03 JALAT KESEHATAN KEPOLISIAN (04 _[ALAT KESEHATAN OLAH RAGA. o7| 02 | 05_|ALAT KESEHATAN UMUM LAINNYA 08 JALAT LABORATORIUM 08 01 [UNIT ALAT LABORATORIUM o8[ 01 [01 [ALAT LABORATORIUM KIMIA AIR TEKNIK PENYEHATAN, fos] 01 | 02 |ALAT LABORATORIUM MICRO BIOLOGI TEKNIK PENYEHATAN [os] 07 | 03 |ALAT LABORATORIUM HIDROKIMIA ‘os| 01 | 04 JALATLABORATORIUM MODEL HIDROLIKA, 2 |oafco|cofeofcofcs|es feofco|co]o fea Sete iS iS 2 2 foofcs|cofcofcs|ca]e|eofco|co|eofeo|cofcafeo|cofco]ec|eo|eofco|a feo leo feo] [eal colca]es eal e © SEER EEEEEEEEEEREEEEREEEEREEEEFE =EEEE Isp]31. i 45] 6 7 1 08] 01 [05 JALAT LABORATORIUM BATUAN/ GEOLOGT 1 08] 01 | 06 JALAT LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN IKONSTRUKSI 08] 01 | 07_|ALAT LABORATORIUM ASPAL, CAT DAN KIMIA 08] 01 | 08 JALAT LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN aS e vise] ole os BATUAN 09 _[ALAT LABORATORIUM COCOK TANAM [2 }os{-o1 | 10” {ALAT LABORATORIUM LOGAM, MESIN DAN LISTRIK | 11_JALAT LABORATORIUM UMUM_ o8| 01 | 12 [ALATLABORATORIUM MICROBIOLOGI 08] 01 13__|ALAT LABORATORIUM KIMIA_ 08] O1 14__|ALAT LABORATORIUM PATOLOGL fog| or |_15_|ALATLABORATORIUM IMMUNOLOGT 08] 01 16 __|ALAT LABORATORIUM HEMATOLOGI os} OL 17__|ALAT LABORATORIUM FILM. 18 __|ALAT LABORATORIUM MAKANAN_ 08-01 | 19 [ALATLABORATORIUM FARMASI [os] 01 | 20 |ALAT LABORATORIUM FISIKA 08{ 01 | 21 JALATLABORATORIUM HIDRODINAMIKA 08] O1 22_|ALAT LABORATORIUM KLIMATOLOGL ‘o8| 01 | 23 [ALATLABORATORIUM PROSES PELEBURAN 08] O1 24 __|ALAT LABORATORIUM PASIR_ 08] O01 25 |ALAT LABORATORIUM PROSES PEMBUATAN IS iS 3 ie feo] eo] eos [fo feofeo|eafeo fafa feo foo fen BESS Ss [ss sps)sfopops| Is Is s IcEKATAN 26 |ALAT LABORATORIUM PEMBUATAN POLA 27__|ALAT LABORATORIUM METALOGRAPHY 28 _|ALAT LABORATORIUM PROSES PENGELASAN 29_|ALAT LABORATORIUM UJI PROSES PENGELASAN_ 30 _JALAT LABORATORIUM PROSES PEMBUATAN LOGAM. 31 {ALAT LABORATORIUM METROLOGIE 32__|ALAT LABORATORIUM PELAPISAN LOGAM_ 33 \T LABORATORIUM PROSES PENGOLAHAN PANAS. '34_JALAT LABORATORIUM PROSES TEKNOLOGI TEKSTIL 35__JALAT LABORATORIUM UJI TEKSTIL 36 |ALAT LABORATORIUM PROSES TEKNOLOGI KERAMIK 37 _|ALAT LABORATORIUM PROSES TEKNOLOGI IKULIT.KARET DAN PLASTIK =FEFEFEEEFELOFEEEEEEEEEEEEEEEL Oo 2 | fos [eo fcofcs foo ofa oof eo] ws fshsfepe ho opsps|s] e © S 8 2 1] 3 [2/08] 01 [38 [ALAT LABORATORIUM U4JI KULIT, KARET DAN {PLASTIK, 13 [2fos{ 01 [39 _[ALAT LABORATORIUM UJI KERAMIK 1] 3 [20s] 01 | 40 [ALAT LABORATORIUM PROSES TEKNOLOGI ELI 08] 01 [41 JALAT LABORATORIUM PERTANIAN 08] 01 | 42 [ALAT LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN DAYA ‘01 | 43 [ALAT LABORATORIUM ENERGI SURYA os} 01 | 44 JALAT LABORATORIUM KONVERSI BATUBARA DAN BIOMAS. ‘45 |ALAT LABORATORIUM OCEANOGRAFI 46 |ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN PERAIRAN 47 |ALAT LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN, ‘48 |ALAT LABORATORIUM BIOLOGI ‘49 |ALAT LABORATORIUM GEOFISIKA '50_[ALAT LABORATORIUM TAMBANG elelofes Dpshslo| g c2]2|eofeofeo|oo