MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
MENTERE NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR: PER/OG /M.PAN/4 /2007
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL TEKNIST TRANSFUSI DARAH
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Menimbang
Mengingat
bahwa dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan
kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil_ yang
menjalankan tugas pelayanan transfusi darah_dipandang
erly menetapkan Jabatan Fungsional Teknisi Transfusi
Darah dan Angka Kreditnya;
bahwa penetapan jabatan fungsional Teknisi Transfusi Darah
dan Angka Kreditnya sebagaimana dimaksud pada huruf a,
ditetapkan dengan —-Peyaturan—Menteri_ «Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Repubiik
Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 3890);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3495);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 _ tentang
Pemerintahan Oaerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 12°. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomo: “237), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang ‘ior 8 Tahun 2005 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Nv 2:~3 Republik Indonesia Nomor
4548);
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai ticgesi Sipll (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 11, ‘Tambahan
Lembaran Negara Repu: Indonesia Nomor 3098);
sebagaimana telah beb=*: kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Ncv..r 66 Tahun 2005 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 151);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegav-i Negert Sipit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahwn 1994 Nomor 22, Tambahan
tembaran Negara Repub idonesia Nomor 3547);
Peraturan Pemerintah tomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomer 2537);
Peraturan Pemerintah ''="vor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sisil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 \:cinor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia ‘:omor 4015); sebagaimana telah
diubah dengan Peratura :merintah Nomor 54 Tahun 2003
(Lembaran Negara Repvvix Indonesia Tahun 2003 Nomor
4332);
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegavvai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan
Lembaran Negara Renvlik Indonesia Nomor 4017);
sebagalmana telah diuboh dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 tiomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia iomor 4193);
Peraturan Pemerintah 'emor 9 Tahun 2003 tentang
‘Wewenang, Fengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomer 4263);Memperhatikan
10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sip;
11, Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara;
1. Usul Menteri_ Kesehatan dengan suratnya_Nomor:
1421 /Menkes/XI1/2006 tanagat 20 Desember 2006;
2. Pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawalan Negara
dengan suratnya Nomor: K-26.30/V.27-1/93 tanggal 13
Maret 2007.
MEMUTUSKAN
PERATURAN MENTERI NEGARA _PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
‘TEKNISI TRANSFUSI DARAH DAN ANGKA KREDITNYA.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Teknisi Transfusi Darah adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
Kegiatan pelayanan transfusi darah.
2. Pelayanan transfusi darah adalah serangkaian _kegiatan
Pengerahan dan pelestarian donor, penyediaan darah, dan
tindakan medis pemberian darah kepaa resipien (penderita)
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
yang rasional, aman dan berkualitas.
3. Sarana pelayanan transfusi darah adalah tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan pelayanen transfusi darah
yang meliputi UTD dan BDRS.
4. Unit Transfusi Darah (UTD) adalah sarana Kesehatan yang
melaksanakan kegiatan penyediaan darab balk berlokasi di
dalam maupun di luar Rumah Sakit dan bertanggung jawab
kepada Menteri secare teknis medis fungsional.
5. Bank Darah Rumah Sakit (BORS) adaiah unit kerja Rumah
Sakit yang menerima dan menyimpan darah dari UTD,melakukan pemeriksaan ui slang serasi dan menyampaikan
darah untuk ditransfusikan kepada resipien.
6. Darah adalah darah manusia yang terdiri dari komponen sel
dan komponen cair berupa plasma.
7. Darah transfusi adalah darah yang diambil dan diolah secara
khusus untuk ditransfusikan kepada resipien.
8. Donor darah adalah orang yang menyumbangkan darahnya
untuk maksud dan tujuan transfust darah.
9. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tap butir kegiatan
dan/atav akumulasi rilai butir-butir_kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang Teknisi Transfusi Darah dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
410. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim peniial yang dibentuk dan
citetapkan ofch pejabat yang berwenang dan bertugas menilai
prestasi kerja Teknisi Transfusi Darah.
BAB IT
RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN,
DAN TUGAS POKOK
Pasal 2
Jabatan Teknisi Transfus} Darah termasuk dalam rumpun.
kesehatan.
Pasal 3
(4) Instansi Pembina jabatan fungsional Teknisi Transfusi Darah
adalah Departemen Kesehatan;
(2) Depattemen Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib melaksanakan tugas pembinaan,
Pasal 4
(1) Teknisi Transfus Darah berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang pelayanan transfusi darah pada
sarana pelayanan transfusi darah df _fingkungan
Departemen Kesehatan dan instansi selain Departemen
Kesehatan,
(2). Teknisi Transfusi Darah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh
seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawal Negeri
Sipil.Pasal 5
Tugas pokok Teknisi Transfusi Darah adalah_melaksanakan
kegiatan transfusi darah yang metiputi rekruitment donor, seleksi
donor, penyadapan darah donor, _pengolahan darah,
Pengamanan darah donor, penyimpanan darah, pendistribusian
darah dan pemeriksaan lanjutan kasus inkompatibilitas serta
pelaporan dan dokumentasi.
BAB IIL
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 6
Unsur dan sub unsur keglatan Teknisi Transfusi Darah yang
dinilai angka kreditnya, terdiri dari :
1. Pendidikan, meliputi:
a. pendidikan sekolah dan mendapat ijazah;
b. pendidikan dan pelatinan fungsional di bidang transfusi
darah dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Latinan (STTPL) atau sertifkat;
. pendidikan dan pelatihan prajabatan dan _memperoleh
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau
sertifikat,
2. Pelayanan transfusi darah, meliputi:
a. Persiapan Pelayanan Transfusi Darah
b. Rekruitmen Donor;
. Seleksi Donor;
d. Penyadapan Darah
fe. Pengamanan Darah;
f, Pengolahan Darah Donor;
4g. Penyimpanan Darah;
h. Pendistribusian Darah;
i, Pelaporan dan dokumentasi seluruh kegiatan teknis,Pengembangan profesi, meliputi:
a. pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang transfusi
darah;
. penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di
bidang transfusi daraty;
. pembuatan buku pedoman/petunjuk —pelaksanaan/
petunjuk teknis di bidang transfusi darah;
d. penemuan teknologi tepat guna di bidang transfusi
darah.
Penunjang tugas Teknisi Transfusi Darah, meliputi:
a. pengajat/pelatih di bidang transfusi darah;
. peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang transfusi
dara;
cc keanggotaan dalam organisasi profesi Teknisi Transfusi
Darah;
4d, keanggotaan dalam Tim Penilat Jabatan Fungsional
Teknisi Transfusi Darah;
, perolehan gelar kesarjanaan lainnya;
|. perolehan penghargaan/tanda jasa.
BAB IV
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal7
(1) Jenjang jabatan Teknisi Transfus! Darah, dari yang terendah
ssampai dengan yang tertinggi, adalah:
a. Teknisi Transfusi Darah Pelaksana Pemula;
b. Teknisi Transfusi Darah Pelaksana;
cc. Teknisi Transfusi Darah Pelaksana Lanjutan;
. Teknisi Transfusi Darah Penyelia;
(2) Jenjang_pangkat Teknisi Transfusi Darah seba
dimaksud dalam ayat (1) sesuai dengan jenjang jabatannya,a. Teknisi Transfusi Darah Pelaksana Pemula:
Pengatur Muda, golongan ruang I1/a3
b. Teknisi Transfusi Darah Pelaksana:
1. Pengatur Muda Tingkat 1, golongan ruang Ib;
2. Pengatur, golongan ruang Il/c;
3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang Il/d,
¢, Teknisi Transfus Darah Pelaksana Lanjutan:
1. Penata Muda, golongan ruang I1I/a;
2. Penata Muda Tingkat 1, golongan ruang III/b.
4d, Teknisi Transfusi Darah Penyelia:
1, Penata, golongan ruang III/c;
2, Penata Tingkat I, golongan ruang TII/d.
(3) Jenjang_pangkat untuk masing-masing jenjang Teknisi
Transfusi Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah jenjang pangkat dan jenjang jabatan sesuai jumlah
angka kredit yang dimifiki sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran 1,
(4) Penetapan jenjang jabatan Teknisi_ Transfusi Darah
ditetapkan sesuai dengan jumfah angka Kredit yang dimifiki
berdasarkan penetapan pejabat yang —_berwenang
menetapkan angka kredit sehingga dimungkinkan pangkat
dan jenjang jabatan tidak sesual dengan pangkat dan
jenjang jabatan sebagaimana dimaksud ayat (2) .
BABV
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAT
Pasal 8
(1) Rincian kegiatan Teknisi Transfusi Darah, sesual jenjang
jabatan sebagal berikut:
2. Teknisi Transfus! Darah Pelaksana Pemula:
2. Menyiapkan ruangan dan peralatan untuk kegiatan
elayanan transfusi darah;2. Menyiapkan alat dan bahan rekruitmen calon donor;
3. Menyiapkan peralatan dan bahan untuk seleksi calon
donor;
4. Menyiapkan alat dan bahan penyadapan darah;
5. Menyiapkan peralatan dan bahan pengamanan darah
dalam kondisi terkalibrasi sesuai standar;
6. Menyiapkan dan merawat (memelihara) peralatan
dan bahan pengofahan darah sesuaf stander;
7. Menyiapkan perafatan dan bahan sesuai standar;
8. Melaksakan tugas di daerah bencana dan konflik.
Teknist Transfusi Darah Pefaksana:
1, Mengkafibrasi peralatan transfusi darah dengan
tingkat Kesullitan 1;
2, Mencatat dan mendokumentasikan calon donor;
3, Memeriksa HB dan golongan darah calon donor;
4, Mencatat dan mendokumentasikan data calon donor;
Mencatat dan mendokumentasikan data darah donor;
6. Memeriksa ufi saring terhadap IMLTD sesual standar
dengan kasus ringan;
7. Memeritsa konfirmast gofongan darah A, B, O dan
Rhesus dengan kasus ringan;
8, Membuat Komponen darah sesuai standar pada
Lingkat kesulitan 1;
9. Mencatat dan mendokumentasikan pengolahan
darah;
10. Melakukan penyimpanan darah sesuai standar;
11, Melakukan pengontrolan dan pencatatan suhu sesuai
standar;
12, Mencatat dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan
jl silang serasi;
13, Melaksanakan tugas jaga;14, Melaksakan tugas di daerah bencana dan konflik .
c. Teknisi Transfusi Darah Petaksana Lanjutan:
1. Mengkalibrasi peralatan tingkat kesulitan If;
2. Melaksanakan rekruitmen calon donor;
3. Mengarahkan pengisian inform consent kepada calon
donor;
4. Memeriksa tekanan darah calon darah;
5, Menyadap darah dan mengambil contoh darah donor;
6. Memeriksa uji saring terhadap IMLTD sesuai standar
pada kasus sedang;
7. Memeriksa konfirmasi golongan darah A, B, O dan
rhesus kasus sedang;
8. Menylapkan dan merawat (memelihara) peralatan
dan bahan darah sesuai standar pada tingkat
kesulitan 11;
9. Melakukan Stock Opnam darai
10. Melakukan pemeriksaan golongan darah A, B, O dan
rhesus pasien;
11, Melakukan pemeriksaan golongan darah A, B, O dan
rhesus donor
12, Melakukan pemeriksaan uji silang serasi;
13, Melakukan bimbingan distribusi darah sesuai standar;
14, Mesnimpin satuan unit kerja;
15. Mefaksanakan tugas jagaj
16. Melaksakan tugas di daerah bencana dan Konflik.
dd. Teknisi Transfust Darah Penyelia:
1. Mengkalibrast peralatan tingkat kesulitan RU;
2. Menyusun rencana kerja rekruitmen calon donor;
3. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan Kesehatan
calon donor;4, Melayani pasca penyadapan daraty;
5. Memeriksa uji saring terhadap JMLTD sesuai standar
pada kasus berat;
6. Memeriksa konfirmasi golongan darah A, B, O dan
rhesus pada kasus berat;
7. Mengevaluasi hasil pemeriksaan;
8. Mencatat dan mendokumentasikan —_hasil
Pemeriksaan;
9. Membuat komponen darah sesuai standar;
10. Mengevaluasi hasil pemeriksaan golongan darah A, B,
(Q dan Rhesus;
11, Melakukan evaluasi kegiatan teknis;
12, Memimpin satuan unit kerja;
13. Melaksanakan tugas di daerah bencana dan konfllk,
(2) Teknisi Transfusi Darah yang melaksanakan:
a. Tugas jagi
b, Tusa di daerah bencana dan konfik;
Cc. Memimpin satuan unit kerja;
d. Melaksanakan kegiata pengembangan profesi;
fe. Melaksanakan kegiatan penunjang;
diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam
Lampiran 1.
Pasal 9
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Teknisi Transfusi
Darah yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk
melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
ayat (1), maka Teknisi Transfusi Darah yang satu tingkat di atas
atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melekukan
kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari
pimpinan unit pelaksana teknis/unit kerja yang bersangkutan,
10Pasal 10
Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas _sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut:
a
a)
@)
(3)
(4)
a
Teknisi Transfusi Darah yang melaksanakan tugas Teknisi
Transfusi Darah satu tingkat di atas jenjang jabatannya,
angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80%
(delapan puluh persen) dari angka Kredit setiap butir
kegiatan’ yang ditakukan, sebsgaimana tersebut dalam
Lampiran 1.
Teknisi Transfusi Darah yang melaksanakan tugas Teknisi
Transfus Oarah satu tingkat di bawah jenjang jabatannya,
angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka
Kredit setiap butir kegiatan yang dilakukan, sebagaimana
tersebut dalam Lampiran I.
Pasal 14
Unsur Kegiatan yang dinilal dalam memberikan angka
kredit terdirl atas:
a. unsur utama; dan
b. unsur penunjang.
Unsur utama terdiri atas:
a. pendidikar
b. pelayanan transfusi darah; dan
c. pengembangan profesi.
Unsur penunjang adalah _kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas Teknisi Transfusi Darah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 butir 4.
Rincian keglatan Teknisi Transfus! Darah dan angka kredit
masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) adalah sebagaimana tersebut dalam tampiran I.
Pasaf 12
Jumiah angka Kredit. kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat
ngkat_dalam jabatan dan kenaikan jenjang/pangkat
Teknisi Transfusi Darah sebagaimana tersebut dalam
Lampiran TI dengan ketentuan:
i2)
@)
(4)
(6)
(6)
a. paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka
ktedit berasal dari unsur utama; dan
b. paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang,
Teknisi Transfusi Darah yang telah memiliki angka kredit
melebihi angka Kredit yang telah ditentukan untuk
kenaikan jenjang/pangkat setingkat febih tinggi, kelebihan
angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenalkan
jenjang/pangkat berikutnya.
Apabila_kelebihan jumlah angka_kredit sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) memenuhi jumiah angka kredit
untuk Kenaikan jenjang dua tingkat atau lebih dari jenjang
terakhir yang diduduki, maka Teknisi Transfusi Darah yang
bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai
dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan
ketentuan:
a, Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam
Jenjang terakhir; dan
. setiag unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan
Pekerjaan dalam Daftar Penilaian _Pelaksanaan
Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Teknist Transfust Darah yang naik jenjang sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), setiap kali kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20%
(dua puluh persen) dari jumiah angka kredit untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang
berasal dari kegiatan pelayanan transfusi darah.
Teknisi Transfusi Darah yang telah mencapai angka kredit
untuk kenaikan jenjang/pangkat setingkat lebih tinggi pada
tahun pertama dalam masa jenjang/pangkat yang
didudukinya, pada tahun —berikutnya —_diwajibkan
mengumpulkan angka kredit paling rendah 20% (dua
puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan
untuk kenaikan jenjang/pangkat setingkat lebih tinggi yang
berasal dari kegiatan pelayanan transfusi darah.
Teknisi Transfusi Darah Penyelia pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang Ill/d, setiap tahun sejak menduduki
pangkat dan jenjangnya diwajibkan mengumpulkan paling
sedikit 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan pelayanan
transfusi darah.a)
@)
a
@
QB)
@
Pasa) 13,
Teknisi Transfust Oarah yang secara bersama membuat
karya tulis/karya iimiah bidang pelayanan transfusi darah,
pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut:
a. 60% (enam puluh persen) bagi penuilis utama;
b. 40% (enam puluh petsen) dibagi rata untuk semua
penulis pembantu.
Jumiah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
BAB VI
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 14
Untuk kelancaran panilaian dan penetapan angka kredit,
setiap Teknisi Transfusi Darah diwajbkan mencatat dan
menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan,
Apabila dari hasil catatan dan inventarisasi_ seluruh
kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipandang
sudah dapat _memenuhi jumlah angka Kredit yang
ditentukan untuk —kenaikan _jenjang/pangkat, _secara
hiirarkhi Teknisi Transfusi Darah dapat mengajukan usut
penilaian dan penetapan angka kredit.
Penilaian dan penetapan angka kredit Teknisi Transfusi
Darah dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaiken
pangkat Pegawai Negeri Sip
Pasal 15,
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Teknist
‘Transfusi Darah, adalah sebagai berikut:
‘a, Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen
Kesehatan bagi Teknisi Transfusi Oarah Petaksana
pemula sampai dengan Teknisi Transfusi Darah
Penyelia yang bekerja pada sarana pelayanan transfusi
darah di lingkungan Departemen Kesehatan;
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi Teknisi Transfusi
Darah Pelaksana Pemula sampai dengan Teknisi
Transfusi Darah Penyelia yang bekerja pada sarana
pelayanan transfusi darah di ingkungan provinsi;
13. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Teknisi
Transfusi_ Darah Pelaksana Pemula sampai_dengan
Teknisi Transfusi Darah Penyelia yang bekerja pada
sarana_pelayanan transfus! darah di_lingkungan
kabupaten/kota;
(2) Dalam menjaiankan kewenangannya, pejabat sebagaimana
dimvaksud pada ayat (1) dibantu oleh:
a. Tim Penilai Jabatan Teknisi Transfusi Darah
Departemen Kesehatan bagi Direktur Bina Pelayanan
Penunjang Medik Departemen Kesehatan, yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Departemen;
b. Tim Penilai Jabatan Teknisi Transfusi Darah Provinsi
bagi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, selanjutnya
disebut Tim Penilai Provinsi,
Tim Penilai Jabatan Teknisi Transfusi Darah
Kabupaten/Kota bagi Kepala_ Dinas _ Kesehatan
Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim Penilai
Kabupaten/Kota;
d. Tim Penilai Jabatan Teknisi Transfusi Oarah instansi
lainnya bagi Pimpinan Instansi selain Departemen
Kesehatan (paling rendah esefon If), yang sefanjutnya
disebut Tim Penilaj Instansi.
Pasal 16
‘Tim Penilai jabatan Teknisi Transfusi Darah terdiri dari unsur
teknis, unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional Teknisi
Transfusi Darah,
Pasal 17
(1) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. Satu orang Ketua merangkap anggota dari unsur
teknis;
Satu orang Wakil Ketua merangkap anggota dari unsur
kepegawaian;
c. Satu orang Sekretaris merangkap anggota;
@. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota.
(2) Anggota Tim Penilat dimaksud ayat (1) huruf d, sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang dari pejabat fungsional Teknisi
Transfusi Darah,
14QB)
@)
(5)
()
)
(8)
@)
Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai adalah:
a. Jenjang/pangkat _serendah-rendahnya sama dengan
jenjang/pangkat Teknisi Transfusi Oarah yang dinilai;
b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai
prestasi kerja Teknisi Transfusi Darah; dan
. Dapat aktif melakukan penilaian.
Apabila jumiah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud
ayat (2) tidak dapat dipenuhi dari Teknisi Transfusi Darah,
maka anggota Tim Perilai dapat diangkat dari Pegawai
Negeri Sipil lain yang memiliki Kompetensi untuk menilai
prestasi Kerja Teknisi Transfusi Darah;
Masa jabatan Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun;
‘Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk
karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai
yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Teknisi
Transfusi Darah dapat dilakukan oleh Tim Penilai
Kabupaten/Kota lain terdekat atau. Tim Penilai Provins! lain
terdekat atau Tim Penilai Departemen.
Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk karena
belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang
ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Teknisi Transfust
Darah dilakukan oleh Tim Penifai Provinsi lain terdekat
atau Tim Penilai Departemen.
Apabiia Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena
belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang
ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Teknisi Transfusi
Darah dilakukan Tim Penilai Departemen.
Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan
oleh:
a. Direktur Bina Pelayanan Penujang Medik atau pejabat
Eselon IT yang ditunjuk untuk Tim Penilai Oepartemen;
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk Tim Penilai
Provinsi;
cc. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Tim
Penilai Kabupaten/Kota;
d. Pimpinan Unit Kerja Sarana Pelayanan transfusi darah
Instansi Pusat selain Departemen Kesehatan (paling
rendah eselon II) untuk Tin Penitai instansi.
15a)
Q)
Pasat 18
Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anagota Tint
Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat
diangkat ‘Kembali dalam keanggotaan Tim Penilai yang
sama setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa
jabatan,
Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai,
maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim
Penilal Pengganti.
Pasal 19
Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan
Teknisi Transfusi Darah.
Pasal 20
Usui penetapan angka kredit Teknisi Transfusi Darah diajukan
oleh :
a
Pimpinan Unit Kerja (paling rendah eselon II) yang
‘membawahi Teknisi Transfusi Darah kepada Pimpinan Unit
Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan (paling rendah eselon
1) df tingkungan Departemen Kesehatan untuk angka
kredit Teknisi Transfusi Darah Pelaksana Pemula sampai
dengan Teknisi Transfus! Darah Penyelia yang bekerja
pada sarana pelayanan transfusi darah di lingkungan
Departemen Kesehatan;
Pimpinan Unit Kerja (paling rendah eselon III) yang
membawahi Teknisi Transfusi Darah, kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi untuk angka kredit Teknisi Transfusi
Darah Pelaksana Pemula sampai dengan Teknisi Transfusi
Darah Penyelia yang bekerja pada sarana_pelayanan
transfusi darah di lingkungan provinsi;
Pimpinan Unit Kerja (paling rendah eselon IV) yang
membawahi Teknisi Transfusi Darah, kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kot_untuk angka kredit Teknisi
Transfusi Darah Pelaksana Pemula sampai dengan Teknisi
Transfusi Darah Penyelia yang bekerja pada sarana
Pelayanan transfusi darah di ingkungan kabupaten/kota;
Pimpinan Unit Kerja (paling rendah eselon III) yang
membawahi Teknisi Transfusi Darah kepada Pimpinan Unit
Kerja Sarana Pelayanan Kesehatan Instansi Pusat selain
Departemen Kesehatan (paling rendah eselon II) untuk
angka kredit Teknisi Transfusi Darah Pelaksana Pemula
16Q)
2)
sampai dengan Teknisi Transfusi Oarah Penyelia yang
bekerja pada sarana felayanan transfusi darah di
lingkungan masing-masing,
Pasal 21
‘Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat_ yang
berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk
mempertimbangkan kenaikan jenjang/pangkat —Teknisi
Transfus! Darah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
‘Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit, tidak dapat diajukan keberatan oleh Teknisi
‘Transfusi Darah yang bersangkutan.
BAB VII
PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN
MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN
Pasal 22
Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan
Pegawat Neger Sipit dalam dan dart jabatan Teknisi Transfusi
Darah, adalah pejabat yang berwenang sesual dengan peraturan
erundang-undangan yang berlaku,
(1)
2)
BAB VEE
SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pasal 23
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali
dalam jabatan Teknisi Transfusi Darah harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah Diploma I Teknologi Transfusi
Darah.
b. pangkat paling rendah Pengatur golongan ruang II/c;
. setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3)
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
Penetapan jenjang jabatan Teknisi Transfusi Darah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan
berdasarkan angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
7QB)
dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.
Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah pengangkatan_ untuk mengisi lowongan farmasi
jabatan Teknisi Transfusi Darah melalui pengangkatan
calon Pegawai Negert Sip.
Pasal 24
Disarnping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Teknist
Transfusi Darah difaksanakan sesual dengan formasi jabatan
Teknisi Transfusi Darah, sebagai berikut:
a
ws)
pengangkatan Pegawai Negeri Sipi} Pusat dalam jabatan
Teknisi Transfusi Darah dilaksanakan sesuai_ formasi
Jabatan Teknisi Transfus Darah yang ditetapkan oleh
Menteri yang bertanggung jawab di_—_bidang
Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat
pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara;
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan
Teknisi Transfusi Darah dilaksanakan sesuai formas!
Jabatan Teknisi Transfusi Darah yang ditetapkan oleh
Kepala daerah —masing-masing setelah__mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung javwab
di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara dan setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
Pasal 25
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke
dalam jabatan Teknisi Transfust. Darah dapat
dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2B;
b. memiliki pengalsman daiam petayanan transfusi darah
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
. _usia setinggi-tingginya 50 (lima puluh) tahun; dan
4. setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3)
paling rendeh berilai baik dalam 1 (satu) tahun
ferakhir;
e. pengangkatan dilaksanakan sesuai dengan formasi
jabatan Teknisi Transfusi Darah,
18(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan
pangkat yang dimitikinya, dan jenjang _jabatannya
ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang
itetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit.
(3) Jumiah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
BAB IX
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI
DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
Pasal 26
(1) Teknisi Transfusi Darah Pelaksana_Pemula, pangkat
Pengatur Muda, golangan ruang H/a sampai dengan
Teknisi Transfusi Darah Penyelia, pangkat Penata,
gofongan ruang [iI/e dibebaskan sementara dari
Jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (ima) tahun
sejek menduduki pangkat terakhir tidak dapat
mengumpulkan angka Kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
(2) Teknist Transfus! Darah Penyelia, pangkat Penata Tingkat
1, golongan rang Ilf/d, dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat
an jenjangnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan pelayanan
transfusi darah,
(3) Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dan ayat (2), Teknisi Transfusi Darah
dibebaskan sementara dati jabatannya, apabila:
a, dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat
berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan
pangkat;
b, diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sip
c. ditugaskan secara penuh di fuar jabatan Teknisi
‘Transfusi Darah;
d.-menjatani cuti di luar ta nggungan negara, kecuali untuk
persalinan keempat dan seterusnya;
fe, tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
19Pasal 27
(1) Teknisi Transfusi Darah yang telah selesai_menjalani
pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam
pasat 26 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) huruf a, huruf d,
dan huruf e dapat diangkat kembali dalam jabatan Teknisi
‘Transfusi Darah.
(2) Teknisi Transfusi Darah yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3) huruf b,
dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional Teknisi
Transfusi Oarah apabila berdasarkan basil pemeriksaan
pihak yang berwajib, Pegawai Negeri Sip) yang
bersangkutan dinyata kan tidak bersalah,
(3) Teknisi Transfusi Darah yang dibebaskan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3) huruf c,
dapat diangkat Kembali dalam jabatan fungsional Teknisi
Transfusi Darah apabila berusia paling tinggi 54 (lima
puluh empat) tahun.
(4) Pengangkatan kembali dalam jabatan Teknist Transfust
Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3) dapat menggunakan angka kredit terakhir_ yang
dimiliki dan dapat ditambah dari prestasi kerja di bidang
transfusi darah yang diperoleh selama tidak menduduki
jabatan Teknisi Transfusi Darah setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredi
Pasal 28
Teknisi Transfus Darah diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud datam
Pasal 26 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi;
b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (2), tidak dapat mengumpulkan angka Kredit
yang ditentukan; atau
cc. — dijatuhihukuman disiplin tingkat berat dan telah
mempunyal kekuatan hukum tetap, kecuali_hukuman
disiplin berat berupa penurunan pangkat.
20Pasal 29
Pembebasan sementara, pengangkatan Kembali dan
pemberhentian dari jabatan Teknisi_ Transfusi Darah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Pasal 27, dan Pasal 28
ditetapkan oleh pefabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
BAB X
PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN
DAN ANGKA KREDIT
Pasal 30
(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan peraturan
ini telah melaksanakan tugas pelayanan transfusi darah
berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat
disesuaikan/diinpassing dalam jabatan dan angka kredit
‘Teknisi Transfusi Darah dengan ketentuan:
a. berijazah Asi sten Transfusi Darah (ATD)/Analis yang
telah diatin dalam bidang Teknologi Transfusi Darah;
. pangkat paling rendah Pengatur Muda golongan ruang
Ufa; dan
cc. setiap unsur penilaian prestasi Kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian _Pelaksanaan
Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Angka kredit kumulatif untuk _ penyesuaian/inpassing
dalam jabatan dan angka Kredit Teknisi Transfusi Oarah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagaimana
tersebut dalam fampiran Ri.
(3) Angka Kredit kumulatif sebagaimana tersebut dalam
lampiran IM, hanya berlaku = selama_~— masa
penyesuaian/inpassing.
(4) Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan
jumiah —Pegawai_ Negeri Sipil_— yang akan
disesuaikan/diinpassing sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), maka pelaksanaan penyesuaian/inpassing —harus
mempertimbangkan formasi jabatan,
21BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31,
Keputusan Pejabat yang berwenang tentang pengangkatan,
kenaikan jenjang/pangkat, pembebasan sementara dan
pembethentian dalam dan dari jabatan Teknisi Transfusi Darah
yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku,
Pasal 32
Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengetahuan,
pengalaman dan pengembangan karier, Teknisi Transfus! Darah
dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau fungsional Jainnya,
sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 33
Petunjuk pelaksanaan peraturan ini diatur lebih fanjut oleh
Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawalan Negara.
Pasal 34
Peraturan ini mulai beriaku pa da tanggal ditetapkan.
Ditetapkan > Di Jakarta
Pada tanggat : 30 A@il. 2oDt
MENTERI NEGARA
ow APARATUR NE GARA
| Quan
TAUFIQ EFFENDILista: PERATURAN MENTERI NEGARA.
Denoavaciaad
NowoR
<'pewObnurannos?
TANSCAL: $0 Ab 200"
RINGIW BUN KEGIATAN DAN ANGKA KREDITJABATAI FUNGSIONAL,
Tens) TROIS! DARA DAN ANGKA KREDIINYA
sarun — | anoxa
wo] unsure su unsuR ture KEGIATaN ras sear PELaKeana
eran
7 z f= z
1 ERO [a reatiaraeor T sian z Tami
‘inmendept nea 2 Bg 2 a Serutie
3 Sips mazewopEREW haa o aeee
[rasan arose 7 aa
‘wnsora sce 7 teresa sor a oo SS io
‘otter Taras ss reo oe [Servis = Soa
‘emenera ‘TC ipang ana e1 aT a a
‘Soulard Tana [s"taren ste 1-100 Somat " sons
Feraaimeancanen Lanes yar Senbst +} Sasi —|
FESR POTS PaCS STR HOOT SIT esr 7 Ea
7 PEER Pettiar aar FRR rT A POSTE TSA STO Fre
freavsrusioanan — ["ronscrcacn teat .
F Hear SoS oS =
‘Siepatesumae Fm
atheatan IT Fee
TST ASST IOS | TR RS O RE OIS ras rae a
| wenosraptr sco sharers SS aii Boe F Pata
Steaks someone Tae aoa Paar
| isteairsonscuimenaanan cloves teeta sae} Fests
Pa SR SIO Sa — | a BR a TE aia Bs a
[itesgisnorsnnstswentaan manstcsane—— ‘seus ~an ar
3 eesian a Hemet eases cin or a 308 Feats
‘tenes ran car ean ase ec Fist
5 Hsunan Agrees dn pericos ia SISNET an as Pen
Mercator echoes CONST one boot Feats
heparan perce —— [Caan aS or RT Tear To FS
‘ron | Ptensavar crmngral oa aoe oor Sos Par
st pemaraaen ID dome sep pang aah
|_seais egst muon cate —
Ti ss 7 ae =
Tenet SST OS BNET Tamora daar] m1 estas
[eFaeinnaaar a Traoe men seve ec see [eet] mate
os,
ee SSS
See — es ee — re
nee aS
2 een ;
Psa e Sse — toe
anon
por Spee oe eed
a == :
a ES ae
a a ap
Sing esa! ba exes
= =
oe fe
apEees [rae ra
Le =
ee po
[prams — frame RE se rs
sae = ue
aes = ae
{Seerett orm = a
er a —
Se =
ee SS a Ene
a oes — ERE ——
7 Sassi peso cael pea Satay a z aes
TE — eee — a TOTES
ee Gan | mean
ine SE eetnremen
SS we | ge | gece
“EE pee | at] 3] aom | ee
| wx weet warm exo nn
a,
A
anon omtean ie
ee ean
Soe caee me . oo
ae Sr 5 ssi
7 RRR TA
ne
=e
ponies areata nee noe eer =
pienso Sone ae $ xe
Taam cara toss r aa
aS a
| aR RTT BT ea |} as
rae TTT TET
eee Seana
Seis Sea emacs ; ae
= Surge erat ten ee es js | se ares
7 aay SREB RST
eee
me ba 7 oe
Hs Ss] ireres
STRATOS | +
a Somes oe
eral SEAT ROT RT OAT 4
mane er coonaael wore | a re
rnieti,
RRR —— aR TINTS
eas bras oe A ae
mow
1 RR ——— a RS] RE ST TT ar} aa
Par ae) eee ie
bere STOTT
ate no mi ; eee
aes, Se aca areE = 7 sees
vee = ersera | ancien
vn a ne rm vec an
ot,
RT
aera
aaa pa gen pnt ta oe
ee orm I : hes
a 4h |
JO Fearagatanaaain en] — aerate Pa Sa
eee ee = ‘ coatoms
a crea mm fa) is
CS TS —| RS AE ENTS
ee “mene 2] gomwen
aoe dose
eae i a
SST TET : —
= fe ee
x
i
‘TAUFIQ.EFENDILAMPIRAN Il: PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR —: PER/ O% /M,PAN/4/2007
TANGGAL : 30 April 2007
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN
KENAIKAN JENJANGIPANGKAT TEKNISI TRANSFUSI DARAH
T a “JENJANG JABATANIGOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
‘TEKNISI TRANSFUSI DARAH
aa UNSUR PERSENTASE | Fei Pemula Polaksana Polaksana Lanjutan Penyelia
Wa we] We | Wa |~wa | Wib [ie | ma
|
1. JUTAMA > 80% 20 32 48 6 | 80 120 160 240
a. Pendidikan
b. Pelayanan tranfusi darah
Jc. Pengembangan profesi
2, [PENUNJANG < 20% 5 8 2 16 20 30 4 | 60
Keaiatan yang mendukung pelaksanaan
tugas Teknisi Transfusi Darah
Jumiah
[aon 0 0) e200 | 300
TAUFIQ EFENDILAMPIRAN Il: PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAVAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : PER) /M.PANI4/2007
TANGGAL, ‘Apel 2007
ANGKA KREDIT KUMULATIF
UNTUK PENYESUAIANINPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI TRANSFUS! DARAH
wo. Jeotoncauruang] | STTBMAZAN ATAU "ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN,
YANG SETINGKAT | KURANG1TAHUN| 1 TAHUN. 2TAHUN 3TAHUN | 4 TAHUN/LEBIH
1 2 3 4 5 3 Z 3
1 Wa ATDIO! 5 28 3 35 40
2 we SLTAD.WDI 0 6 50 55 60
3 We SLTAD.UDI 60 6 70 78 2
SARJANA MUDA/0 Il oo 6 72 78 80
t we ‘SLTAD.ADI Ey Gl 7 om 100
‘SARJANA MUDA/D Ill 0 8 0 % 100
3 ‘we ‘SLTAD.NI 100 110 120 730 150
‘SARJANA MUDD Ii 100 11 122 133 160
3 up ‘SLTAD.DI 350 160 170 180 180
‘SARJANA MUDA/0 Ill 150 161 172 183 200
7 We SLTAD.UDIT 200 222 248 267 280
‘SARJANA MUDA/0 til 7200 228 287 Ea 255
; 7 SLTAD.IDIT 300 300 300 300 300
‘SARJANA MUDA /D til 300 300 300 300 300
‘TAUFIGEFFENDI