You are on page 1of 7

Notulensi: Workshop modul

1. bagaimana modul bisa disusun secara leveling dalam pembuatan vidoenya

2. bagaiamana kondisi masyarakat dilapangan terkait pendidikan juga perlu diperhatikan

3, perlu disusun modul : tingkat pemula, lanjut dn mahir bagaimana? Perlu dibuat video secara tematik
dengan tema-tema yang ada;

4. yang perlu ditekannkan adalah 1, temukan topik yang dibuat, yang dilatih apa topik video yang akan
dibuat (ide video seblm pelaksanaan pembuatan video), tema bisa secara imajinatif, pengalaman pribadi
atau pengalaman dari luar negri, bisa tema prikananan, peternakan dll, 2.bagaiaman peserta pelatiha
mampu membuat story board/story line, dari yang dilatih tersebut apa rktl nya perlu diperkuat
misalanya mereka mampu membuat story line sehingga masy mampu berpikir kreatif, dan 3, bagaiman
teknik pembagaian video dan 4, subtansi dan nilai-nilai yang ada didalam video sehingga terjadi
perubhan sikap dari masyarakat untuk mau mengubah sikap, tergugah dan bergerak cepat dengan
membuat tema2 seperti best practice,

5. terkait pesan juga perlu dibagankan, bagaiman masy mampu mengelola potensi yang ada di
sektiranya, bagaimana masyrakat mampu mengambil peran dalam masalah yang ada dimasyarakkat
Sehingga video yang dihasilkan maknanya tidak kosong maknanya;

6. membuat suatu video dalam bentuk cerita atau film yang maknanya mengena, seperti cerpen dengan
adegan-adegan

7 modul penguatan kapasitas, basednya adalah kurasi video, berdasarkn pada suatu modul pelatihan,
bagaimana video pembelajaran tidak hanya ngomomg saja tetapi ada interaksi

8 nanti mreviu modul tidak hanya redasksional tetapi lebih ke substasni dari modul tserbut harus sesuai
dengan inti video yang akan dibuat dan disampaikan ke masyarakt

9. Keberhasilannya dapat diukur dari pelatih dan materi yang akan disampaikan,

Narasumber:

1,langkah-langkah fasilitasi pada pelatihan produksi konten video pembelajaran

 Terkait fasilitasi, memudahkan suatu masalah menggunakan metode yang memudahkan peserta
untuk memahami, fasilitator focus pada proses dan peserta, metode menyentuh 3 ranah, yaitu
pengetahun [, sikap dan keterampilan
 Pelatihan; belajar dan berlatihm terjadikah dia tau mau, dan mampu, keluar dari pelatihan harus
terjadi dan itu peran fasilitor
 Pelatih: harus mengubah sikap, dalam waktu tempo yang ditetapkan,
 Fasiltor: proses dan peserta
 Narsum : focus ke materi
 Pelatih: proses, pembelajran materi dan menggali keterampilan peserta ( focus pada materi,
proses dan peserta
 Dari prumusan kursil dan isi apakah sudah mampu mengubah sikap, pengetahun dan
keterampilan
 Ada 11 keterampilan fasilitaor: gaya bicara, gesture, apalagi di depan video
 Kreatif, ; harus mempu melihat apa yang tidak ada disekitar kita;
 Mampu berinovasi dan mengelola pemikiran
 Di dalam modul juga perlu diperhatikan, bobotnya lebih banyak ke praktek untuk menggali
keterampilan;

Narsum 2

1. warna kuning adalah perbaikan langsung oleh narasumber

2. warna biru adalaha saran untuk perbaikan

3, jika sudah dokumen resmi aada baiknya tidak menyebutkan tim penyusun, tapi lebih ke pejabat yang
berwenang

4. terkait persyarata perlu dilihat kembali

5. fasilitator siapa kah? PSM atau TPP

6. terkait Video pembelajran masuk ke SDGs Nomor 4, mendukung ke 18 SDGs Desa,

Diskusi

A.Nurdin:

1. banyaknya orang miskin dan kaitannya fasilitator, sedangkan melatih orang2 untuk melatih anak-anak
yang tidak mampu menjadi mnghasilkan;

2. bagaimana bisa belajra dari hulu smpaii akhir? Mendidik orang agar bisa menghasilkan?

3. dalam modul tidak hanya menyusahkan tapi lebih ke praktek agar mereka mampu untuk
berkembang;

M. Arwani;

1. Adanya perubahan paradigm jurnalistik terkait konten dan narasi, dulu melihat video cendrung
menggunkan Bahasa yang kaku tapi skarang jika ditampilkan yangmelihat hanya sedikit, skrg lebih
menggunakan Bahasa yang ringan, lucu dan mudah dipahami

2, konten creator dibidik ke hal yang sederhana, dengan narasi yang milenial;

Royatmadi;

1. dari sisi pelatihan harus mau,tau dan mampu, kiat2 khusus dari yang pemula untuk mampu ke model
pembelajran orang dewasa

2. dalam modul, ada materi dasar, inti dan penunjang,


Pada materi dsar hanya lebih kebina suasana , perlu ditambahkan materi motivasi untuk peserta mampu
dan mau belajar

Bu nunu

1. apa langkah dari peserta untk mendrive mereka mampu melakukan pembuatan video sesuai dengan
rktl

2. dimana lembar informasi yanga di modul ini

Pak Abraham

1. untuk menghilangkan kemiskinan dengan action dengan mmeberikan pelatihan dengan metode
pedagogi; pendekatan dengan andragogi dengan tidak menyusun modul , modulnya ad di fasilitator

2. pelatihan yang sudah dilakukan harusnya di pantau dan evaluasi (outcome) dampaknya bagaimana?
Apakah memberi nilai ungkit dan pengaruh;

3. dikonten creator dipertajam dengan membuat narasi atau stori line nya

Bu din

1. setuju dengan statemen pak arwani, konten creator mengumpulkan Bahasa-bahasa kekinian

2 terkait poin motivas perlu dimasukkan terkait materi;

3. terkait evalusi perlu dilihat dilembar penilian materi

4. terkait lembar informasi ada disetiap modul;

5. terkait subsatnsai di lembar informasi perlu ditambahkan;


Hari ke 2:

1. Proses pendampingan oleh PSM, agara output2 yang dirancang bisa didapatkan

2. PSM memiliki salah satu fungsinya yaitu melatih, menyuluh dan mendampingi;

3. dalam pendampingan salah satu yang melakukannya dalah PSM, berdasarakan permenpan 28 tahun
2018

4. semua proses akan dilaksanakan oleh PSM

5. Ruang lingkup pendampingan

. 1 produksi: pndidikan 4 hari sesui modul yang ada, output nya menghasilkan 2 video, firma production
house dan PSM yang akan mendampingi

2. pendampingan: pendampingan dalam fasilitasi kelanjutan, pelatihan yang dilakukan


diluar desa focus yangd itentuakn dimulai dari TOT jkt kemudian melatih masing2 daerah dan
dilakukan oleh PSM. Dimulai penentuan judul hingga pembuatan video

3. kurasi; dengan menggunakan modul

5. monitoring menggunakan instrument pendampingan

Tujuan pendampinga:

1. mengoptimlakna proses pelatihan dengn alur modul

2, Menerpkan hasil pelatihan ( memilihi tema dalam produksi video yang dilakukan)

3 lebih banyak tentag profil dan potensi, tapi video pembelajaran adalah terkait sebuah proses;

4. pendampingan alumni pasca pelatihan;

Pasca pelatihan:

Titik kritis dalam pendampingan:

Peningkatan kapasiyda

Abdul malik.

1. mengkritisi modul, terkait videografi, video smartphone untuk pembelajaran.

2. bagian tentang videografi kok gambarnya sama dengan kominfo, persis sama dengan modul yang
sudah ada;

3. penggunaan Bahasa yang tepat dan ringan untuk masyarakat agar lebih mudah dipahami oleh semua
kalangan
4 firma dan pengajar berbdea konsep, tidak ada komunikasi, jadi pengajar mengajarkan pembuatan
video dengan smartphone sedangkan firma menggunakan alat yang lain;

5. sesi pembahasan hasil dari pembuatan video, mana yang didampingi firma atau yang di damping
pengajara

6. pengajar hanya memberikan materi di kelas, dan kondisi dari daerh tempat pelatihan dilaksanakan
tidak sesuai

7. karakter peserta yang dipilih tidak sesuai dengan yang dibutuhkan;

8. soal modul, tujuan untuk apa? Goalnya pa? apakah hanya sekedar di upload di OVP saja, menjadi
bank data untuk upload video pembelajran yang dibuat dan disusun oleh pserta pelatihan

9, dibutuhkan alat tambahan yang lain,untuk gimbal agar hasil video bagus, untuk mengambil video
ditempat pelaksanaan

10, tidak hanya mengajar tapi membrikan manfaat;

Alwani

Konten yang ditampilkan oleh akademi desa, 4 tahun yang lalu,1,2 ribu dan sudah ada iklan dr
perguruan tinggi, apakah tampilan kurang menarik atau perlu ad tokoh dari yang lain? Atau pengemasan
tidak sederhana

Perlu melakukan diseminasi perlu memasifkan penyampaiian akademi desa, sudah melakukan viewer se

Royatmadi:

PSM, setelah pasca pelatihan apa pekerjaan selanjutnya yang dilakukan apa jangan ada

Langkah-langkah atau kiat2 apa untuk dapat melakukan pendampingan,\

Terkait sarana dan prasarana yang digunakan, seblum pelaksanaan awal hanya dibutuhkan waktu

Respon

1. membuat video tutorialnya, untuk membuat video berdasarkan kekhasnya ;

2, bagaimana 1 klas menjadi 1kelompok, jgn dalam 1 kelas dibagi beberapa kelompok.

3. supaya tidak hanya database, dengan membuat video dengan tidak 1 orang saja tapi terdiri dari
beberapa orang dan tidak hanya menjadi video yang asal jadi tapi menjadi video yang baik, mengajar
produksi 3

4. untu firma membantu percepatan


5. target sasaran adalah milenial yang lebih canggih-canggil, dengan mempakemkan sasaran tempak
untk mengupdate pengetahuan dan mempakemkan target orang-orangnya,

6. memiliki perbedaan antara youtube dan tiktop, roh OVP adalah adalah video pembelajaran

7 Perlu memberikan stimulasi ke mereka agar tidak terlepas dari pembelajran yang diberikan dan perlu
di damping agar dapat berkemabng

8 mau tidak mau video produksi ke depan semakin naik krn akan membantu dalam mengisi ovp yang
ada ;

9. penggunaan Bahasa-bahasa lokal pembeda dan terkait usia juga perlu diperhatikan yang mileanial
lebih canggih

NANANG

1. terkait topik atau pemilihan tema dalam pembuatan video pembelajaran harus disesuaikan,
bagaimana diinternal desa mampu melihat perubahan yang ada didesa masing-masing sehingga mampu
membuat video

Nunu.

1. bagaimana bisa menjadi daya Tarik dalam pembuatan video pembelajar, video yang dibuat tidak
hanya sekali tapi secara kontiniu? Apakah boleh dibuat seperti itu untuk pembuatan video pembelajaran
yang akan ditayangkan

2. bagaimana video diakhirnya akan ada hal yang menarik untuk penonton mau menonton lagi;

3. materi kontennya tidak berubah-ubah tapi focus pada 1 topik yang mau dibahas;

Hernanto

1. tidak mampu menambhkan titik kritis dan atau kriteria pelatih atau kompetensi yang hrs dimiliki
dimasukkan ke dalam modul;

2. apa yang bisa ditambhakn dimodul agar mampu untuk mengenali potensi;

Wintoyo

1. beberpa usulan modul. Apakah modul sudah terbatas video pembelajarn SDGs Saja, krn aspek desa
banyak yang berlum terecord, apakh video pembelajran membuat konten desaaa siluman, tidak ada
bantuan dana desa, itu bagaimana? Memasukkan konten2 yang hal baru .
2,. Kisah sukses desa, yang tidak menerima dd, tapi tahun ini bisa dd, tahun lalu tidak diberikan dana
desa,

Arwani

1. terkait durasi video perlu diperhatikan

2. terkoordinasi pelaksanaan di desa terkait peserta harus diperjelas, koordinasi terkait pelaksanaan
oleh orang balai bagaimana jangan terlalu singkat, tapi ada tenggang waktu untuk melaksanakan
kegiatan

3. perlu di buat menarik terkait captionnya agar orang melihat langsung terkait video pembelajaran yang
akan diproduksi;

4. targetnya ada di OVP, orang yang masuk login sudah menjadi target P3PD

Pusdaing

1. ovp akan melibatkan irisan smart village dan akademi desa serta irisan

2. yang akan melatih diambil dari orang2 yang dilatih kemaren, dan mereka akan menjadi pelatih
dimasyarkaat dan masyarakayt yang dilatih menjadi konten creator

3. yang menjadi pelatih bisa saja adalah duta digital,

Kolaborasi penting, menghasilkan sesuatu yang penting, program smart village menjadi program yang
perlu ditarik untk loku a.d karna kegiatan itu menyangkut teknologi inovasi dalam mencapai pilar2
smartvillage, diman nantinya kader digital mampu belajra dari ovp akademi desa, bagaima duta digital
bisa mengisi konten di akademi desa, konten2 trsebut diperlukan

Penegasan lebih ke pembelajaran, terkait berseri-seri bisa dilakukan dalam pembuatan video dan untuk
membuat skrip pasti ada yang disusun.

Mendinamisasikan dan menangkap pengalaman untuk menjadi video

Skill menularkan kepada pelatih terkait pembuatan video,

Alumni 2021 dan 2022 jadi trainer,

You might also like