Professional Documents
Culture Documents
Notulen Workshop
Notulen Workshop
3, perlu disusun modul : tingkat pemula, lanjut dn mahir bagaimana? Perlu dibuat video secara tematik
dengan tema-tema yang ada;
4. yang perlu ditekannkan adalah 1, temukan topik yang dibuat, yang dilatih apa topik video yang akan
dibuat (ide video seblm pelaksanaan pembuatan video), tema bisa secara imajinatif, pengalaman pribadi
atau pengalaman dari luar negri, bisa tema prikananan, peternakan dll, 2.bagaiaman peserta pelatiha
mampu membuat story board/story line, dari yang dilatih tersebut apa rktl nya perlu diperkuat
misalanya mereka mampu membuat story line sehingga masy mampu berpikir kreatif, dan 3, bagaiman
teknik pembagaian video dan 4, subtansi dan nilai-nilai yang ada didalam video sehingga terjadi
perubhan sikap dari masyarakat untuk mau mengubah sikap, tergugah dan bergerak cepat dengan
membuat tema2 seperti best practice,
5. terkait pesan juga perlu dibagankan, bagaiman masy mampu mengelola potensi yang ada di
sektiranya, bagaimana masyrakat mampu mengambil peran dalam masalah yang ada dimasyarakkat
Sehingga video yang dihasilkan maknanya tidak kosong maknanya;
6. membuat suatu video dalam bentuk cerita atau film yang maknanya mengena, seperti cerpen dengan
adegan-adegan
7 modul penguatan kapasitas, basednya adalah kurasi video, berdasarkn pada suatu modul pelatihan,
bagaimana video pembelajaran tidak hanya ngomomg saja tetapi ada interaksi
8 nanti mreviu modul tidak hanya redasksional tetapi lebih ke substasni dari modul tserbut harus sesuai
dengan inti video yang akan dibuat dan disampaikan ke masyarakt
9. Keberhasilannya dapat diukur dari pelatih dan materi yang akan disampaikan,
Narasumber:
Terkait fasilitasi, memudahkan suatu masalah menggunakan metode yang memudahkan peserta
untuk memahami, fasilitator focus pada proses dan peserta, metode menyentuh 3 ranah, yaitu
pengetahun [, sikap dan keterampilan
Pelatihan; belajar dan berlatihm terjadikah dia tau mau, dan mampu, keluar dari pelatihan harus
terjadi dan itu peran fasilitor
Pelatih: harus mengubah sikap, dalam waktu tempo yang ditetapkan,
Fasiltor: proses dan peserta
Narsum : focus ke materi
Pelatih: proses, pembelajran materi dan menggali keterampilan peserta ( focus pada materi,
proses dan peserta
Dari prumusan kursil dan isi apakah sudah mampu mengubah sikap, pengetahun dan
keterampilan
Ada 11 keterampilan fasilitaor: gaya bicara, gesture, apalagi di depan video
Kreatif, ; harus mempu melihat apa yang tidak ada disekitar kita;
Mampu berinovasi dan mengelola pemikiran
Di dalam modul juga perlu diperhatikan, bobotnya lebih banyak ke praktek untuk menggali
keterampilan;
Narsum 2
3, jika sudah dokumen resmi aada baiknya tidak menyebutkan tim penyusun, tapi lebih ke pejabat yang
berwenang
Diskusi
A.Nurdin:
1. banyaknya orang miskin dan kaitannya fasilitator, sedangkan melatih orang2 untuk melatih anak-anak
yang tidak mampu menjadi mnghasilkan;
2. bagaimana bisa belajra dari hulu smpaii akhir? Mendidik orang agar bisa menghasilkan?
3. dalam modul tidak hanya menyusahkan tapi lebih ke praktek agar mereka mampu untuk
berkembang;
M. Arwani;
1. Adanya perubahan paradigm jurnalistik terkait konten dan narasi, dulu melihat video cendrung
menggunkan Bahasa yang kaku tapi skarang jika ditampilkan yangmelihat hanya sedikit, skrg lebih
menggunakan Bahasa yang ringan, lucu dan mudah dipahami
2, konten creator dibidik ke hal yang sederhana, dengan narasi yang milenial;
Royatmadi;
1. dari sisi pelatihan harus mau,tau dan mampu, kiat2 khusus dari yang pemula untuk mampu ke model
pembelajran orang dewasa
Bu nunu
1. apa langkah dari peserta untk mendrive mereka mampu melakukan pembuatan video sesuai dengan
rktl
Pak Abraham
1. untuk menghilangkan kemiskinan dengan action dengan mmeberikan pelatihan dengan metode
pedagogi; pendekatan dengan andragogi dengan tidak menyusun modul , modulnya ad di fasilitator
2. pelatihan yang sudah dilakukan harusnya di pantau dan evaluasi (outcome) dampaknya bagaimana?
Apakah memberi nilai ungkit dan pengaruh;
3. dikonten creator dipertajam dengan membuat narasi atau stori line nya
Bu din
1. setuju dengan statemen pak arwani, konten creator mengumpulkan Bahasa-bahasa kekinian
1. Proses pendampingan oleh PSM, agara output2 yang dirancang bisa didapatkan
2. PSM memiliki salah satu fungsinya yaitu melatih, menyuluh dan mendampingi;
3. dalam pendampingan salah satu yang melakukannya dalah PSM, berdasarakan permenpan 28 tahun
2018
. 1 produksi: pndidikan 4 hari sesui modul yang ada, output nya menghasilkan 2 video, firma production
house dan PSM yang akan mendampingi
Tujuan pendampinga:
2, Menerpkan hasil pelatihan ( memilihi tema dalam produksi video yang dilakukan)
3 lebih banyak tentag profil dan potensi, tapi video pembelajaran adalah terkait sebuah proses;
Pasca pelatihan:
Peningkatan kapasiyda
Abdul malik.
2. bagian tentang videografi kok gambarnya sama dengan kominfo, persis sama dengan modul yang
sudah ada;
3. penggunaan Bahasa yang tepat dan ringan untuk masyarakat agar lebih mudah dipahami oleh semua
kalangan
4 firma dan pengajar berbdea konsep, tidak ada komunikasi, jadi pengajar mengajarkan pembuatan
video dengan smartphone sedangkan firma menggunakan alat yang lain;
5. sesi pembahasan hasil dari pembuatan video, mana yang didampingi firma atau yang di damping
pengajara
6. pengajar hanya memberikan materi di kelas, dan kondisi dari daerh tempat pelatihan dilaksanakan
tidak sesuai
8. soal modul, tujuan untuk apa? Goalnya pa? apakah hanya sekedar di upload di OVP saja, menjadi
bank data untuk upload video pembelajran yang dibuat dan disusun oleh pserta pelatihan
9, dibutuhkan alat tambahan yang lain,untuk gimbal agar hasil video bagus, untuk mengambil video
ditempat pelaksanaan
Alwani
Konten yang ditampilkan oleh akademi desa, 4 tahun yang lalu,1,2 ribu dan sudah ada iklan dr
perguruan tinggi, apakah tampilan kurang menarik atau perlu ad tokoh dari yang lain? Atau pengemasan
tidak sederhana
Perlu melakukan diseminasi perlu memasifkan penyampaiian akademi desa, sudah melakukan viewer se
Royatmadi:
PSM, setelah pasca pelatihan apa pekerjaan selanjutnya yang dilakukan apa jangan ada
Terkait sarana dan prasarana yang digunakan, seblum pelaksanaan awal hanya dibutuhkan waktu
Respon
2, bagaimana 1 klas menjadi 1kelompok, jgn dalam 1 kelas dibagi beberapa kelompok.
3. supaya tidak hanya database, dengan membuat video dengan tidak 1 orang saja tapi terdiri dari
beberapa orang dan tidak hanya menjadi video yang asal jadi tapi menjadi video yang baik, mengajar
produksi 3
6. memiliki perbedaan antara youtube dan tiktop, roh OVP adalah adalah video pembelajaran
7 Perlu memberikan stimulasi ke mereka agar tidak terlepas dari pembelajran yang diberikan dan perlu
di damping agar dapat berkemabng
8 mau tidak mau video produksi ke depan semakin naik krn akan membantu dalam mengisi ovp yang
ada ;
9. penggunaan Bahasa-bahasa lokal pembeda dan terkait usia juga perlu diperhatikan yang mileanial
lebih canggih
NANANG
1. terkait topik atau pemilihan tema dalam pembuatan video pembelajaran harus disesuaikan,
bagaimana diinternal desa mampu melihat perubahan yang ada didesa masing-masing sehingga mampu
membuat video
Nunu.
1. bagaimana bisa menjadi daya Tarik dalam pembuatan video pembelajar, video yang dibuat tidak
hanya sekali tapi secara kontiniu? Apakah boleh dibuat seperti itu untuk pembuatan video pembelajaran
yang akan ditayangkan
2. bagaimana video diakhirnya akan ada hal yang menarik untuk penonton mau menonton lagi;
3. materi kontennya tidak berubah-ubah tapi focus pada 1 topik yang mau dibahas;
Hernanto
1. tidak mampu menambhkan titik kritis dan atau kriteria pelatih atau kompetensi yang hrs dimiliki
dimasukkan ke dalam modul;
2. apa yang bisa ditambhakn dimodul agar mampu untuk mengenali potensi;
Wintoyo
1. beberpa usulan modul. Apakah modul sudah terbatas video pembelajarn SDGs Saja, krn aspek desa
banyak yang berlum terecord, apakh video pembelajran membuat konten desaaa siluman, tidak ada
bantuan dana desa, itu bagaimana? Memasukkan konten2 yang hal baru .
2,. Kisah sukses desa, yang tidak menerima dd, tapi tahun ini bisa dd, tahun lalu tidak diberikan dana
desa,
Arwani
2. terkoordinasi pelaksanaan di desa terkait peserta harus diperjelas, koordinasi terkait pelaksanaan
oleh orang balai bagaimana jangan terlalu singkat, tapi ada tenggang waktu untuk melaksanakan
kegiatan
3. perlu di buat menarik terkait captionnya agar orang melihat langsung terkait video pembelajaran yang
akan diproduksi;
4. targetnya ada di OVP, orang yang masuk login sudah menjadi target P3PD
Pusdaing
1. ovp akan melibatkan irisan smart village dan akademi desa serta irisan
2. yang akan melatih diambil dari orang2 yang dilatih kemaren, dan mereka akan menjadi pelatih
dimasyarkaat dan masyarakayt yang dilatih menjadi konten creator
Kolaborasi penting, menghasilkan sesuatu yang penting, program smart village menjadi program yang
perlu ditarik untk loku a.d karna kegiatan itu menyangkut teknologi inovasi dalam mencapai pilar2
smartvillage, diman nantinya kader digital mampu belajra dari ovp akademi desa, bagaima duta digital
bisa mengisi konten di akademi desa, konten2 trsebut diperlukan
Penegasan lebih ke pembelajaran, terkait berseri-seri bisa dilakukan dalam pembuatan video dan untuk
membuat skrip pasti ada yang disusun.