You are on page 1of 25

BAB IPENDAHULUAN

LatarBelakang

Secara nasional status gizi anak di berbagai daerah di Indonesia masihmenjadi masalah. Jumlah
penderita kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak,dan keadaan kurang gizi menjadi penyebab
sepertigadari seluruh penyebabkematiananak di seluruh dunia.Indonesiatermasuk diantararombongan
36negaradiduniayangmemberi90%kontribusimasalahgizidunia(WHO,2016).

SementaraberdasarkanhasilRisetDasarKesehatanIndonesia(Riskesdas) 2016 prevalensi gizi buruk dan gizi


kurang menurut indikator BB/Upada balita tahun 2016 adalah 11,1%, terdiri dari 8,0% gizi kurang dan
3,1% giziburuk. Jika di bandingkan dengan angka prevalensi pada tahun 2015
adalah11,9%terdiridari8,2%gizikurangdan3,7%giziburuk(Riskesdas2016).

BerdasarkandatadariDinasKesehatanSumateraUtaratahun2017didapatkan 176 balita mengalami gizi


buruk yang tersebar di 17 Kecamatan diKabupaten Deli Serdang. Berdasarkan laporan bulanan di
Kelurahan Harjosari IKecamatan Medan Amplas, pada bulan September 2017 diperoleh jumlah
balitausia 3sampai 5 tahun sebanyak 57 orang, dengan status gizi buruk 2 orang, gizikurang24orang,gizi
lebih1orangdangizibaik20orang.

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh
setiaporangtua.Perlunyaperhatianlebihdalamtumbuhkembangdiusiabalitadidasarkan fakta bahwa
kurang gizi yan terjadi pada masaemas ini,
bersifatirreversible(tidakdapatpulih).Kekurangangizidapatmempengaruhiperkembangan otak anak dan
motorik kasar anak. Status gizi pada balita dapatdiketahui dengan cara mencocokkan umur anak(dalam
bulan) denganberatbadanstandartabelWHO-
NHCS,bilaberatbadannyakurang,makastatusgizinyakurang(Marimbi, H,2017).

BerdasarkanpenelitianMarianidkk,mengenaihubunganstatusgizidenganperkembanganmotorikanakdikab
upatenMinahasatahun2015,didapatkan bahwa tingkat perkembangan motorik anak dengan status gizi
kurangtidaksesuaidenganusiaterjadipada66,7%responden,sedangkantingkatperkembangan motorik
anak denganstatusgizinormal tidak sesuai hanya
terjadipada32,8%responden.Darihasilpenelitiantersebutdapatdisimpulkanbahwa

status gizi memang sangat mempengaruhi perkembangan motorik anak balita(Mariani,dkk,2015).


PenelitianyangdilakukanolehKartika,dkktahun2013mengenaihubunganasupangiziterhadapperkembanga
nmotorikkasardiKecamatanPamulang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan laju pertumbuhan
motorikpadaanakyangdiberi suplementasi tinggi energi danzat
mikro,didapatkansebesar66,7%anakmengalamikemampuanmotorikkasarlambatakibatasupan energi
kurang, dan 80% anak mengalami kekurangan asupan proteinsehinggakemampuan motorikkasar
anakterganggu. Olehkarenaitu, asupangizi yangbaikakan menunjang pertumbuhandan perkembangan
anak, karenazat gizi memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak
khususnyaperkembanganmotorikkasar anak.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di PuskesmasKelurahan Harjosari I


Kecamatan Medan Amplas menunjukkan bahwa masihterdapatbalita3-
5tahundenganstatusgizikurangdanmasihterdapatketerlambatanperkembanganmotorikkasarpadabalita3
-
5tahun.Padahalpenentuanstatusgizipadabalitasangatlahpentingkarenaberpengaruhterhadapperkemban
ganmotorikkasar balita.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti hubungan statusgizi dengan perkembangan
motorik kasar anak balita 3-5 tahun di
PuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplasTahun2018.

RumusanMasalah

Berdasakanlatarbelakangmasalahdiatasmakaperumusanmasalahpenelitian ini adalah“bagaimana


hubungan status gizi dengan perkembanganmotorikkasaranakbalita3-
5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas?”

Tujuan PenelitianC.1.TujuanUmum

Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuihubunganstatusgizidengan perkembangan motorik kasar


anak balita 3-5 tahun di PuskesmasKelurahanHarjosariI KecamatanMedanAmplas.

TujuanKhusus

Untuk mengetahui distribusi statusgizipadaanakbalita3-


5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas
Untuk mengetahui distribusi perkembangan motorik kasar anak balita 3-
5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas

Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorikkasaranakbalita3-


5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas

ManfaatPenelitian

ManfaatTeoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahanmasukanbagi


kelurahansetempat untukmengambil kebijakandalamrangkapentingnya pemberian informasi melalui
penerangan kesehatan bagi semua Ibuyangmemilikibalita.

ManfaatPraktis

Untuk mengetahui hubungan status gizidengan perkembangan motorikkasaranakbalita3-


5tahun,sehinggaibuyangmemilikibalitadapatmeningkatkanpengetahuannyatentangperkembanganmotor
ikkasar.

KeaslianPenelitian

Penelitian yang relevan dengan penelitian tentang hubungan status gizidengan perkembangan motorik
kasar anak balita 3-5 tahun, sejauh
penelusuranyangdilakukanpenelitibeberapapenelitianyangtelahdilakukanadalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Rezki, dkk, yang berjudul “Hubungan statusgizi dengan perkembangan
motorik kasar anak usia prasekolah di
wilayahkerjaPosyanduKalisongoKecamatanDau”,Metodepenelitianyangdigunakanadalahanalitikkorelasi
denganpendekatancrosssectional.Populasidalampenelitianini sebanyak75anakusiaprasekolahdansampel

43anakyangdiambilmenggunakanteknikpurposivesamplingdengankriteriainklusianakprasekolahdi
PosyanduDesaKalisongoKecamatanDau yang kondisinya tidak cacat fisik dan mental, mempunyai usia 2-
4 tahundan tidak mempunyai penyakit tertentu yang menunjang status gizi.
Teknikpengumpulandatamenggunakaninstrumenkuesioner.Metodeanalisadata
yang di gunakan yaitu kolerasi spearman rank.Hasil penelitian membuktikanbahwa status gizi anak
sebagian besar 25 (58,1%) anak usia prasekolahmemiliki status gizi baik dan perkembangan motorik
kasar anaksebagianbesar26(60,5%)anakusiaprasekolahmemilikiperkembanganmotorikkasar sesuai
dengan tahapan perkembangan. Berdasarkan hasil uji kolerasispearman rank didapatkan p-value = 0,000
atau 0,000 < 0,050 sehinggadapat disimpulkan bahwaada hubungan status gizi dengan
perkembanganmotorikkasaranakusiaprasekolahdiPosyanduKalisonggokecamatanDau. Disarankan dalam
meningkatkan perkembangan motorik kasar
anakusiaprasekolahperlumenjagastatusgizianakagartetapbaikdenganmemberikanasupangiziyangseimba
ngpadaanak.

PenelitianyangdilakukanolehCaesarEnsangTimudayangberjudul“Hubungan Antara Status Gizi Dengan


Perkembangan Motorik Kasar AnakUsia Bayi Dan Balita (0-59 Bulan) Di Puskesmas Pandanwangi
Malang”.Metodepenelitianyangdigunakanadalahanalitikobservasionaldenganpendekatancross sectional.
Pengambilansampel secaraclustersamplingdengan populasi 148 responden. Jumlah sampel 122
responden.
Dianalisadenganujichisquare.HasilPenelitian:29,5%respondenmengalamiketerlambatanperkembanganm
otorikkasaryangterdiridari3,3%respondensangatkurus,7,4%respondenkurus,15,6%respondennormaldan
3,3% anak gemuk, dengan nilai p sebesar 0,000 dan α =0,05. Dari
hasilpenelitianmengatakanterdapathubunganyangsangatsignifikanantarastatus gizi dengan
perkembangan motorik kasarAnak Usia Bayi Dan Balita(0-59Bulan) DiPuskesmasPandanwangiMalang.

Perbedaanpenelitiandenganpenelitianterdahulu

Pembedaan

Rezki,dkk

Caesar Ensang

Timuda

Dina Mariana

Napitupulu

Judulpenelitian
Hubunganstatusgizi denganperkembanganmotorik kasar

anak usiaprasekolah diwilayah kerjaPosyanduKalisongoKecamatanDau

HubunganAntara Status

Gizi DenganPerkembanganMotorik KasarAnakUsiaBayiDanBalita(0-59Bulan)


Di

PuskesmasPandanwangi

Malang

Hubunganstatusgizi denganperkembanganmotorik kasaranakbalita3-5tahun


di

KelurahanHarjosari IKecamatanMedanAmplas

BAB IITINJAUANPUSTAKA

StatusGizi

Pengertian

Giziadalahsuatuprosesorganismemenggunakanmakananyangdikonsumsisecaranormalmelaluiprosesdige
sti,absorbsi,transportasi,penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidakdigunakanuntukmempertahankankehidupan,pertumbuhan,danfungsinormaldariorgan-organ, serta
menghasilkan energi (Supariasa, 2016). Gizi adalah
bahanmakananyangberhubungandengankesehatantubuh(Ngastyah,2005).Menurut Almatsier (2005)
status gizi adalah keadaan tubuh akibat konsumsimakanandanpenggunaanzat-zatgizi.Statusgizi
(nutrienstatus)adalahekspresi dari keadaan-keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu(Supariasa,2016).

ManfaatGizi

MenurutKartasapoetra(2003)manfaatgiziyaitu:
Memeliharaprosestubuhdalampertumbuhandanperkembanganterutamabagimerekayangmasihdalampe
rtumbuhan.

Memperolehenergigunamelakukankegiatanfisiksehari-hari.

Penilaian Gizi

MenurutSupariasa (2016),penilaianstatus gizidibagi2yaitu :

Secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaianyaitu:

Antropometri

Secaraumumantropometri artinyaukurantubuh.Ditinjau dari


sudutpandanggizi,makaantropometrigiziberhubungandenganberbagaimacampengukurandimensitubhda
nkomposisitubuhdanberbagaitingkatumurdantingkatgizi.Beberapaindeksantrometriyangseringdigunaka
nyaitu:

Berat badanmenurut umur

Tinggibadanmenurut umur

Beratbadanmenuruttinggibadan

Lingkarlenganatasmenurutumur

Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilaistatus gizi masyarakat. Metode ini
didasarkan atas perubahan-perubahanyangterjadi yangdihubungkandengan ketidakcukupanzat gizi. Hal
inidapat dilihat pada jaringan kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau padaorgan-
organyangdekatpermukaantubuhsepertikelenjartiroid.Penggunaan metode ini umumnya untuk survei
klinis secara cepat. Surveidirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
darikekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untukmengetahui tingkat status
gizi seseorang dengan melakukan
pemeriksaanfisikyaitutanda(sign)dangejala(symptom)atauriwayatpenyakit.

Biokimia

Penilaianstatusgizidenganbiokimiaadalahpemeriksaanspesimenyang diuji secara laboratoris yang


dilakukan pada berbagai jaringan tubuh.Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja,
hati danotot.Metodeinidigunakanuntuksuatuperingatanbahwakemungkinanakan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinisyang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal
lebih banyak menolonguntukmenentukankekurangangizi yangspesifik.

Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan statusgizi dengan melihat kemampuan
fungsi (khususnya jaringan) dan melihatperubahan struktur dan jaringan. Umumnya dapat digunakan
dalam situasitertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night
blindnes).Carayangdigunakanadalahtesadaptasigelap.

Secaratidaklangsung

SurveiKonsumsimakanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secaratidak langsung dengan melihat
jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi.Pengumpulandatakonsumsimakanandapatmemberikangambaran

tentang kondisi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan


individu.Surveiinidapatmengidentifikasikelebihandankekuranganzatgizi.

Statusvital

Pengukuranstatusgizidenganstatistikvitaladalahdenganmenganalisisdata beberapa statistikkesehatan


seperti angka kematianberdasarkan umur, angka kematian dan kesakitan akibat penyebab
tertentudandatalainnyayangberhubungandengangizi.

FaktorEkologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapafaktorfisik,biologisdanlingkunganbudaya.Jumlahmakananyangtersedia sangat tergantung dari
keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasidanlain-lain.

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahuipenyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukanprogramintervensigizi.

KlasifikasiStatusGizi

MenurutSupariasa(2016),dalambukupetunjukteknikPemantauanStatus Gizi (PSG) anak balita tahun


1999, klasifikasi status gizi menggunakanbuku rujukan World Health Organization Nasional CentreFor
Health Statistik(WHO-NHCS)denganindeksberat badanmenurut umur.

Penyakit-penyakitGizi

MenurutNotoatmodjo(1996)penyakit-penyakitkesehatanakibatdarikelebihandankekuranganzat
giziantaralainsebagaiberikut:

Penyakitkurang kaloridan protein (KKP)

Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kaloriatau karbohidrat dan protein
dengankebutuhanenergi, atau terjadinyaefisiensi energi dan protein. KKP dibedakan menjadi KKP ringan
atau gizikurangdanKKPberatyangdisebutMarasmus(Kwashiorhor).

PenyakitKegemukan(obesitas)

Penyakitiniterjadikarenakonsumsikaloriterlaluberlebihandibandingkandengankebutuhandanpemakaiane
nergi,kelebihandalam

tubuhini disimpandalambentuklemakyaitudi tempat-


tempattertentusepertijaringansubcutandandidalamjaringantiraiusus.

Anemia(penyakitkurang darah)

Penyakitiniterjadi karenakonsumsi zatbesi (Fe)padatubuhtidakseimbang atau kurang dari kebutuhan


tubuh. Zat besi merupakan
mikroelemenyangesensialbagitubuh,yangsangatdiperlukandalampembentukandarahyaknidalamhemogl
obin(Hb)

Zerophtalmia(defisiensivitaminA)

PenyakitinidisebabkankarenakekurangankonsumsivitaminAdidalam tubuh. Gejalanya adalah kekurangan


epithel biji mata dan kornea,terlihatselaputbolamatakeriputdankusambilamatabergerak,tidaksanggup
melihat pada cahaya remang-remang, buta senja atau buta ayamdandapat menimbulkankebutaan

Penyakitgondok edemik

Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena


merupakankomponendarihormonthyrokxin.Kekuranganzatiodiumberakibathypothyroldisme(kekuranga
niodium)akibatnyaterjadipembesarankelenjarthyroidyangdisebutpenyakitgondok.Apabilakelebihanzatio
dium maka mengakibatkan gejala-gejala pada kulit yang disebut iodiumdermatitis.

Akibatgizikurangpadaprosestubuh

Akibatgizikurang padaproses tubuh mengakibatkan:(Almatsier,2005)

Pertumbuhan

Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya, protein digunakan sebagaizat pembakar sehingga otot-
otot menjadi lembek dan rambut mudahrontok. Anak–anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi
menengahkeatas rata-rata lebih tinggi daripada yang berasal dari keadaan sosialekonomirendah.

ProduksiTenaga

Kekurangan energi menyebabkan seseorang kekurangan tenaga


untukbergerak,bekerja,danmelakukanaktivitas.Orangmenjadimalas,merasalemahdanproduktivitaskerja
menurun.

Pertahanan Tubuh

Dayatahantekananterhadaptekananataustressmenurun.Sistemimunitasdanantibodyberkurang,sehingga
orangmudahterseranginfeksisepertipilek,batukdandiare.Padaanak-anakhalinidapatmembawakematian.

Strukturdanfungsiotak
Kuranggizipadausiamudadapatberpengaruhterhadapperkembanganmentaldengandemikiankemampuan
berfikirotakmencapai bentuk maksimal pada usia 2 tahun. Kekurangan gizi
dapatberakibatterganggunyafungsiotaksecarapermanen.

Perilaku

Bagi anak-anak ataupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkanperilaku tidak
tenang,merekamudah tersinggung,cengeng dan apatis.

Faktor-FaktoryangMempengaruhiGiziBalita

Statusgizi balita dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait.Secara garis besar penyebab anak
kekurangan gizi disebabkan oleh : (Nency,2006)

a.Asupanyangkurang disebabkanbanyak faktorantaralain:

Tidaktersedianyamakanansecara adekuat

Tidak tersedianya makanan yang adekuat terkait dengankondisi sosialekonomi. Kadang-kadang bencana
alam, perang, maupun kebijaksanaanpolitik dan ekonomi yang memberatkan rakyat akan menyebabkan
hal ini.Kemiskinansangatidentikdengantidaktersedianyamakananyangadekuat. Kemiskinan merupakan
penyebab pokok gizi buruk. Proporsi
anakmalnutrisiberbandingterbalikdenganpendepatan.Makankecilpendapatanpendudukmakintinggipers
entaseanakyangkekurangangizi.

Anaktidak cukupmendapatmakanan bergiziseimbang

Makananalamiahterbaikbagibayiyaituairsusuibu,dansesudahusia6 bulan anak tidak mendapat makanan


pendamping ASI (MP-ASI) yangtepat, baik jumlahdan kualitasnyaakan berkonsekuensi terhadap
statusgizi bayi, MP-ASI yang baik tidak hanya cukup mengandung energi danprotein, tetapi juga
mengandung zat besi, vitamin A, asam folat, vitamin
Bsertavitaminminerallainnya.Padakeluargadengantingkatpendidikan

danpengetahuanyangrendahseringkalianaknya harus puasdenganmakanan seadanya yang tidak


memenuhi kebutuhan gizi balitakarenaketidaktahuan.

Pola makan yang salah


Pola pengasuhan anak berpengaruh pada timbulnya gizi buruk, anakyang diasuhnya oleh ibunya sendiri
dengankasih sayang, apalagi
ibunyaberpendidikanmengertipentingnyaASI,manfaatposyandudankebersihan,meskipunsama-
samamiskinanaklebihsehat.Unsurpendidikan perempuanberpengaruhpadakualitaspengasuhananak.

Kebiasaan,mitosataupunkepercayaan/
adatistiadatmasyarakattertentuyangtidakbenardalampemberianmakananakansangatmerugikananak.Mis
alnyakebiasaanmemberiminumbayihanyadenganairputih,memberikanmakananpadatterlaludini,berpant
angpada makanan tertentu (misalnya tidak memberikan anak daging, telur,santan), hal ini
menghilangkan kesempatan anak untuk mendapat asupanlemak,proteinmaupunkalori yangtimbul.

Sering sakit(frequentinfection)

Menurut Akhsan (2006), pendapatan rendah bukan satu-satunya


faktorpenyebabrendahnyakeadaangizi,akantetapifaktorlainsepertipengetahuangiziibujugacukupberpera
ndidalamnya,sehinggapenyuluhan gizi yang ditujukan pada ibu dan pengasuh anak balita
akanpalingefisienuntukmengatasimasalahinimelaluiposyandu.Ujungtombak perbaikan gizi masyarakat
adalah posyandu, UPGK maupun PKK.Peran kader posyandu sangat signifikan dalam menurunkan
masalah gizi.Kurang energi protein (KEP) dapat denganmudah ditemukan di posyanduhanya dengancara
pengukuran antopometri (ukuran badan, berat atautinggi)dancukupmudahdilakukanhanyaolehkader
saja.

Pengukuranstatusgizipadaanakbalita

Penilaianstatusgizimerupakanlandasanuntukmemberikanasuhangiziyangoptimalkepadaanak.Denganpe
mberianzatgiziyangsesuaidengankebutuhananaksecaraoptimalataudenganupayapemenuhankebutuhan
anak secara optimal atau dengan upaya pemenuhan yang sebaik-
baiknya.Adabeberapacaramelakukanpenilaianstatusgizipadakelompok

masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yangdikenal dengan
Antropometri. Antropometri berasal dari kata anthropos
danmetros.Anthoroposartinyatubuhdanmetrosartinyaukuran.Jadiantropometri adalah ukuran tubuh.
Pengertian ini bersifat sangat umum
sekali.Penggunaanantropometri,khususnyapengukuranberatbadanpernahmenjadi prinsip dasar
pengkajian gizi dalam asuhan medik. Untuk mengkajistatus gizi
secaraakurat,beberapapengukuransecaraspesifikdiperlukandan pengukuran ini mencakup pengukuran
berat badan, indeks massa tubuh(IMT)(Supariasa, dkk, 2016).

Parameter yang digunakan untuk penilaian status gizi yang digunakandalam aplikasi pemantauan status
gizi dan tumbuh kembang anak ada tiga:umur, berat badan dan tinggi badan. Berat badan paling banyak
digunakankarenahanyamemerlukansatupengukuran,hanyasajatergantungpadaketetapanumur,tetapikur
angdapatmenggambarkankecenderunganperubahansituasigizidariwaktukewaktu(Supariasa,dkk, 2016).

Ukuranantropometridalamrangkapenilaianstatusgizidigunakandalambentukindikatoryangdapatmerupak
ankombinasiantaramasing-masing ukuran indikator antropometri yang umum digunakan untuk
menilaistatusgiziadalahBB/U, TB/U, danBB/TB:

IndeksBB/U

Ιndeks BB/U adalah pengukuran total berat badan, termasuk air, lemak,tulang, dan otot, dan diantara
beberapa macam indeks antropometri,
indeksBB/Umerupakanindikatoryangpalingumumdigunakan.IndikatorBB/Umenunjukkan secara sensitif
status gizisaat ini (saat diukur) karena mudahberubah. Untuk anak pada umumnya, indeks ini
merupakan cara baku yangdigunakan untuk mengukur pertumbuhan. Pengukuran berat badan
menurutumur secara teratur dan dapat dipergunakan sebagai indikator kurang
gizi.Hasilpengukuraninidapatmenunjukkankeadaankuranggiziakutataugangguan-gangguan
yangmengakibatkan lajupertumbuhanterhambat.

IndekTB/U

Tinggi badan kurang peka dipengaruhi oleh pangan dibandingkan


denganberatbadan.Olehkarenaitutinggibadanmenurutumuryangrendahbiasanyaakibatdarikeadaankura
nggiziyangkronis,tetapibelumpastimemberikanpetunjukbahwakonsumsizatgizipadawaktuinitidakcukup

Indeks TB/U disamping dapat memberikan gambaran tentang status gizi masalampau juga lebih erat
kaitannya dengan masalah sosial ekonomi (Beaton
danBengoa,1973).OlehkarenaituindeksTB/Uselaindigunakansebagaiindikator status gizi dapat pula
digunakan sebagai indikator perkembangankeadaansosialekonomimasyarakat.

IndeksBB/TB

Ukuran antropometri yang terbaik adalah menggunakan BB/TB atau BB/PBkarena dapat
menggambarkan status gizi saat inidengan lebih sensitif danspesifik. Berat badan memiliki hubungan
linier denganberat badan.
dalamkeadaannormalakansearahdenganpertambahantinggibadandengankecepatantertentu.IndeksBB/
TBmerupakanindikatoryangbaikuntukmenanyakan status gizi saat ini, terlebih bila data umur akurat sulit
diperoleh,olehkarenaituindeksBB/TBdisebutpulaindikatorstatusgiziyangindependenterhadapumur.Karen
aindeksBB/TBdapatmemberikangambaran tentang proporsi berat badan relatif terhadap indikator
kekurangan,sepertihalnyadenganindeksBB/U.

Perkembanganmotorikkasaranakusia3-5tahun

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebihkomplek dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa sertasosialisasi dan kemandirian. Perkembangan motorik
merupakan perkembanganpengendalian gerakantubuh melalui kegiatan yang terintegrasi antara
susunansaraf, otot, otak dan spinal cord (Hurlock, 1995). Perkembangan motorik adalahistilah yang
digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang
dilakukandansemuagerakanyangmungkindilakukanolehtubuhmanusia.

Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih (1995), motorikkasar (gross motor),
yaituaspekyang berhubungandenganpergerakandansikap tubuh yang melibatkan sebagian besar tubuh
karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan
danberlari.

SejalandenganpemaparanSujiono(2007)dalamSutrisno(2014)mengemukakanbahwagerakanmotorikkasa
radalahkemampuanyangmembutuhkankoordinasisebagianbesarbagiantubuhanak,melibatkanaktivitasot
ot-ototbesarsepertiotottangan,ototkakidanseluruhtubuh.Gerakan

inimemerlukantenagakarenadilakukanolehotot-
ototyanglebihbesar,membutuhkankematangandalamkoordinasi.

Selanjutnya menurut Satoto (1990) dalam Sulpi (2013) menyatakan bahwaperkembangan motorik kasar
merupakan perkembangan mengontrol gerakan-gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi
antara SSP (Sistem SarafPusat), saraf perifer, dan otot yang dimulai dengan gerakan-gerakan kasar
yangkemudiandilanjutkandengangerakanhalus.Artinya,perkembanganmotorikkasarlebihdahulu
berkembangdibandingdenganperkembanganmotorikhalus.

Kemampuan perkembangan motorik kasar yang harus dicapai anak usia 3-5tahunberdasarkanDepkes,
2012adalahsebagaiberikut:
Perkembanganmotorik kasaranak 3 tahun

Berdiridiatas satukakikananselama 10 detik

Berdiridiataskakikiriselama 10detik

Berdiridiatas kakikanan selama 10 detik dengan tangan terlentang

Berdiridiataskakikiriselama10detik dengantanganterlentang

Menaikitanggadenganberganti-gantikakidanberpegangandenganpegangantangga

Menurunitanggadenganberganti-gantikakidanberpegangandenganpegangantangga

Berlariberputar-putartanpakendala

Berhentimendadaksetelah berlarizigzagsecaraseimbang

Melompatkedepandengandua kakisebanyak4kali

Melompatkebelakang dengan dua kaki4 kali.

Melompatkedepandengankakikanan

Melompatkedepan dengankakikiri

Gerakanmenendangbolakedepandankebelakang

Menangkapbolayangmelambung,mendekapnyakedada.

Perkembanganmotorik kasaranak 4 tahun

Berdiridiatassatukakiselama10detik

Berjalanmajudalamsatugarislurusdengantumit keibujari sejauh6langkah

Berjalan mundurdengan ibujarike tumit

Berlarisejauh2meter

Larimenghindaririntangan

Melompatke depan10kali
Melompatke belakang 1kali

Melompatkedepandengan1kakikanan

Melompatkedepandengan1kakikiri

Melompatdiatasbendasetinggi15cm

Bergulingkesamping

Menendangsecaraterkoordinasikebelakangdankedepandengankakiterayundantanganmengayunkearahb
erlawanansecarabersamaan

Denganduatanganmenangkapbolayangdilemparkandarijarak1meter

Melemparbolakecildengankeduatangankepadaseseorangyangberjarak1,5meter darinya

Perkembanganmotorik kasaranak 5 tahun

Berdiridengankakikananselama10detik

Berdiridengan kakikiriselama 10detik

Melompatke belakang 2 kaliberturut-turut

Melompat1meterdengansalahsatukaki

Mundurdengan berjingkat

Naik turun tanggadengan kakiyang bergantian

Mengambilsatu ataudua langkah yang teratursebelummenendang

Menangkap bola denganmantap

PrinsipPerkembanganMotorikKasar

MenurutHurlock(1978)menyatakanbahwa:

Perkembanganmotorikkasarbergantungpadakematanganototdansyaraf.Otaksebagaipusatkoordinasiseti
apgerakanyangdilakukananak,akanmempengaruhiperkembanganmotorik.

Dibutuhkan kematangan perkembangan sistem syaraf otak yang dapatmengatur otot, dimana semakin
baik perkembangan sistem otak
makaakanbaikpulaperkembanganmotorikanak,karenadidukungolehkekuatanotot yangbaik.

Perkembanganyangberlangsungsecaraterus-menerus.
Berdasarkanhukumrangkaian perkembangan,hukumcephalocaudal

menerangkan bahwa perkembangan menyebar ke seluruh tubuh dari


kakihinggakekepala,kemajuanstrukturdanfunsipertama-
tamaterjadidikepala,kemudianbadandanterakhirdi tungkai.Hukumproximodisalmenerangkan tentang
perkembangan bergerak dari yang dekat ke
yangjauh.Adanyatahapandaritonjolanlenganmemanjangdankemudianberkembangmenjaditangandanjari
.

Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan Hal inimenyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,organ-
organdansistemorganyangberkembangsedemikianrupasehinggamasing-
masingdapatmemenuhifungsinya.Setiapperkembangan motorik dapat diramalkan, misalnya anak yang
dapat duduklebih dahulu maka akan lebih awal pula dalam berjalan dibandingkan
anakyangduduknyaterlambat.

Perbedaanindividudalamlajuperkembanganmotorik.

Urutan perkembangan setiap anak sama, akan tetapi faktor genetik


danlingkunganyangmempengaruhikecepatanperkembangannya.

Reflek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang


disadari.Gerakanyangtidakdisadariataureflekprimitive
secaraotomatispadausiatertentuharussudahhilangkarenadapatmenghambatgerakanyangdisadari.

Aspek-AspekYangBerhubunganDenganPerkembanganMotorik

Aspek-AspekYangBerhubunganDenganPerkembanganMotorikyaitu:Hurlock(1978)

KematanganSyaraf

Syaraf berfungsi mengontrol gerakan motorik yang dilakukan anak secaraluas. Otak besar yang
mengontrol gerakan motoric kasar berkembang
lebihcepatdibandingkanotakkecilyangmengontrolgerakanmotorikhalus.

SistemSyaraf

Sistemsyarafmerupakansalahsatusistemorganyangadaditubuhmanusiayangmerupakansebuahsistemjari
ngankomunikasi,sel-
selsyarafdisetiapbagiandaritubuhmemainkanperandalamprosesmenanggapirangsangandanpengendalia
notot-otot.

MekanismeGerak

MekanismeKontraksiOtot

Kontraksiototdipengaruhiolehbeberapafaktorantara lain:

Treppeataustaircaseeffect,yaitumeningkatnyakekuatankontraksiberulangkalipadasuatuserabutototkaren
astimulasiberurutanberseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasiion
Ca2+didalamserabutototyangmeningkatkanaktivitasmiofibril.

Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksidengan kekuatan berbeda yang
merupakan hasil penjumlahan
kontraksiduajalan(summasiunitmotorbergandadansummasibergelombang).

Fatiqueadalahmenurunnyakapasitasbekerjakarenapekerjaanitusendiri.

Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehinggatidak ada peningkatan tegangan
kontraksi. Rigor terjadi bila sebagianterbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak
lagidapatdikembalikankeRSmelaluimekanismepemompaan.

Gizi

Anakyangmengalamikurangenergidanproteinakanmenjaditidakaktif, apatis, pasif dan tidak mampu


berkonsentrasi, halini disebutfunctional isolationis yang terjadi pula pada tikus kurang gizi.
Ketersediaanenergi yang cukup banyak dibutuhkan dalam melakukan aktifitas motorikseperti tengkurap,
merangkak, berdiri, berjalan dan berlari, jika
mengalamiKEP,akanadaketerlambatandalamperkembanganmotormilestone.

Usia kurang dari 18 bulan membawa keuntungan yang nyata terhadapkecerdasan anak sampai 8 tahun
kemudian, dan perkembangan neurologisebelum18bulanberhubunganeratdengandefisiensi gizi
yangdapatbersifatpermanenkarenaumur18merupakanbatasataucutoffpointdimana masa kritisnya
terjadi pada usia 6-18 bulan. Kurangnya asupan gizidapat berakibat defisitnya myelinisasi pada otak,
artinya terjadi kesulitandalam menghantarkaninformasidarisatuneuronkeneuronyanglain.
PenilaianPerkembanganMotorikKasarPadaAnakBalita

Penilaianperkembanganmotorikkasaranakbalitamenggunakankuseioner perkembangan DDST untuk


mengetahui perkembangan motorikanaksesuaiatauadaketerlambatan.Lembarskordaridenverinididesain

unik,karenasetiapitemujidiwakilidengansebuahbar(batang)yangditempatkan di antara skala usia, yaitu


satu pada bagian atas dan satu padabagianbawahlembaranskor.Masing-
masingbatangdiskalakanuntukmenunjukan25%,50%,75%,dan90%darianak-
anaknormaldapatmenyelesaikanitemtertentu.Penentuanitemujidimulaidenganmenentukan usia anak
dalam skala usia kemudian menarik sebuah garislurusdari ataskebawah skala. Jumlah itemuji
yangakandipergunakanadalah bervariasi terhadap usia. Item yang dilalui garis usia, akan dinilai dantiga
item yang berada di sebelah kanan garis usia juga harus diperiksa.Masing-
masingitemakandiberikannilai :

P (Passed) lulus: apabila anak dapat melakukan semua kemampuan tesyang diberikan dengan baik atau
dari laporan ibu/pengasuh yang tepatdandipercayabahwaanakdapatmelakukannya

F(Fail)gagal:apabilaanakgagal atautidakdapat melakukanteskemampuan yang diberikan atau dari


laporan ibu/pengasuh yang tepatdandapatdipercaya.

No(NoOpportunity)tidakadakesempatan:anaktidakmampumelakukankemampuantesyangdiberikankare
naadahambatan

R(Resufal)menolak:anakmenolak untukmelakukantes.

B (By Report) dengan bantuan orang tua: anak melakukan tes


denganbantuanorangtua.Apabilaanakdapatmelakukannyamakalulus,sedangkanapabilaanaktidakdapatm
elakukannyaberartigagal.

Setelah itu dihitung berapa jumlah P, F dan sebagainya. Berdasarkanpedoman hasil tes diklasifikasikan
dalam normal, suspect dan tidak dapatdiuji.

Normal, jika; lulus semua tes kemampuan yang diberikan atau tidakterdapat keterlambatan;
ada1peringatan.

Suspect, jika; ada dua atau lebih peringatan atau 1 keterlambatanataulebihpadasatusektor.

Tidak normal, jika; apabila ada sektor menolak 1 atau lebih dariitemyang berada di sebelah garis umur;
menolak lebih dari 1 itempadaarea75%- 90%.
HubunganAsupanGiziDenganPerkembanganMotorikKasarAnak

Asupangizimerupakankebutuhananakyangberperandalamprosestumbuh kembang terutama dalam


perkembangan otak. Kemampuan anak untukdapat mengembangkan kemampuan saraf motoriknya
adalah melalui pemberianasupangiziyangseimbang.Pemberianasupangiziseimbanginisangatberperan
dalam tumbuh kembang anak mulai dari janin dalam kandungan,
balita,anakusiasekolah,remajabahkansampaidewasa(Zaviera, 2008).

Budiarti (2011) menerangkan bahwa asupan gizi sangatmempengaruhi


tumbuhkembanganak,baikperkembanganmotorikkasarataumotorikhalus.Selanjutnya menurut Susanthy
(2012) juga mengklasifikasikan asupan gizi yangpentinguntukfungsimotorik,yaituenergi,protein,
sengdanbesi.

KerangkaTeori

Adapunkerangkateori dari hubunganstatusgizi denganperkembanganmotorikkasaranakbalita3-


5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas.

Sosialekonomikeluarga

Cuaca

StatusKesehatan
Gambar2.1:Kerangkateorifaktoryangmempengaruhiperkembanganmotorikkasar anak

KerangkaKonsep

Adapun kerangka konsep dari hubungan status gizi dengan perkembanganmotorikkasaranakbalita3-


5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas.

VariabelIndependen VariabelDependen

Gambar2.2.KerangkaKonsep

DefinisiOperasional

Variabel

Definisi

Operasional

Alatukur

Hasilukur

Skala
Motorikkasaranak

Kemampuan anakmelakukanpergerakandansikaptubuhyangmelibatkanotot-otot besar yangharus


dicapai anaksesuai sesuai umuranak, sepertiduduk, berdiri, dansebagainya

Lembar DDSTperkembanganmotorikkasaryangberisikemampuanperkembanganyangtelahdicapaianak.

Normal :jika lulussemua tes kemampuanyangdiberikanatautidakterdapatketerlambatan,ada1peringatan

Tidak normal : jika Adaduaataulebihperingatanatau 1

keterlambatanataulebih

JawabanYa,bilaibu/pengasuhanakmenjawab: anak bisaatau pernah atau seringataukadang-


kadangmelakukannya.

Jawaban Tidak, bilaibu/pengasuhanakmenjawab: anak belumpernah melakukan


atautidakpernahatauibu/pengasuhanaktidak

tahu.

Ordinal

StatusgiziBalita

keadaangizibalitayangditentukanberdasarkan umurdanberat badanmenurut standarbakuWHO-NCHS

tabel rujukanWHO-NCHS

Normal : >60%, artinyabila berat badan balitasesuaidengantabelWHO-


NCHS(beratbadanbalitaberadapada gizi baik dan gizilebih=1)

Tidak normal : <60%,artinya bila berat badanbalitataksesuaidengantabelWHO-NCHS(beratbadanbalita


berada pada gizikurang dangiziburuk=

2)

Ordinal

HipotesisPenelitian
Hipotesisdidalamsuatupenelitianberarti jawabansementarapenelitian,patokan duga, atau dalil
sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalampenelitiantersebut (Notoatmodjo, 2014).

-adakah hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anakbalita3-5tahun

BAB IIIMETODEPENELITIAN

JenisPenelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, penelitian
yangdiarahkanuntukmenjelaskansuatukeadaanatausituasidenganpendekatancrosssectional.Penelitianini
bertujuanuntukmenganalisishubunganstatusgizidenganperkembanganmotorikkasaranakbalita3-
5tahundiwilayahkerjaPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplas.

LokasidanWaktuPenelitian

PenelitianinidilaksanakanbulanMaret– Juni2018diPuskesmasKelurahanHarjosari I Kecamatan Medan


Amplas. Alasan memilih lokasi ini karena perkembanganmotorik kasar pada balita 3-5 tahun di
Puskesmas Kelurahan Harjosari I KecamatanMedanAmplas
mengalamiketerlambatandiakibatkanasupangiziyangkurang.

Populasidansampel

Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita usia 3-
5tahunsebanyak157orangsebagaiobjekpenelitianyangakanditeliti.

Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dijadikan menjadisampel. Besar sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus pengukuran besarsampelmenurutSlovinyaitu:

N 157 157

n=--------------=--------------------= =61,08(dibulatkan 61)

1+N(d)2 1+157(0,1)2 2,75

Pengambilansampelmenggunakanmetodenonprobabilitysamplingyaituaccidental samplingdimana
subjek dijadikan sampel karena kebetulan dijumpai
ditempatdanwaktusecarabersamaanpadapengumpulandata.

Kriteria respondeninklusidaneksklusiyaitu :

KriteriaInklusi,

Anakyangtidakmengalamicacatmental

Anakyangtidak mempunyaipenyakit tertentuyangmenunjang statusgizi

KriteriaEksklusi

Anak yangmengalamiketerbelakanganmental

Anakbalitayangsedangsakit.

JenisdanCaraPengumpulanData

JenisPengumpulanData

Dataprimer

Data primer yaitu data diperoleh dari responden dengan menggunakan


DDSTberupadaftarpertanyaansebagaialatbantu,dimanaterlebihdahulumemberi penjelasan singkat
tentang kuesionernya, dibandingkan diisi
olehresponden,kemudiandikumpulkankembaliolehpenelitidandiperiksakelengkapannya.

DataSekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh berdasarkan formulir rekapitulasilaporan


kesehatanBalitaataulaporanpihak PuskesmasKelurahanHarjosariI.

CaraPengumpulanData

Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin untuk melakukanpenelitian kepada Kepala
Puskesmas Kelurahan Harjosari I Kecamatan
MedanAmplas.Pengambilandatadilakukanpadasaatkegiatanposyanduyangdidampingi oleh kader.
Peneliti memperkenalkan diri dan melakukan
pendekatanpadaibudananakuntukmenanyakankarakteristikrespondenapakahsesuaidengan kriteria
inklusi. Responden yang sesuaidengan kriteria inklusi, penelitimemberikan penjelasan mengenai tujuan,
manfaat, prosedur penelitian, kontrakwaktu sertamenanyakan kesediaan ibu menjadi responden
penelitian.
Setelahmendapatpersetujuan,ibumengisidanmenandatanganilembarpernyataanpersetujuan(informedc
onsent).Penelitimenjelaskanterlebihdahulucarapengisian kuisioner, dan menanyakan apabila terdapat
pertanyaan yang
belumpaham.Selamaprosespenelitian,anakdiikutsertakanuntukdiobservasiperkembangannyasesuaideng
anDDSTmenggunakanbantuanalat-alatyangdibutuhkansesuaidengantahapanusiaanak.

PengolahanDatadanAnalisisData

PengolahanData

Datayangtelahdikumpulkanselanjutnyadiolahdenganlangkah–langkahsebagaiberikut:

Pengeditan(Editing)

Pada tahap pengeditan data dilakukan dengan memeriksa kelengkapan daridata rekam medik yang
bertujuan agar data yang diperoleh dapat
diolahbenarsehinggapengolahandatamemberikanhasilyangmenggambarkanmasalahyangditeliti.

Pengkodean(Coding)
Setelah data diperoleh, penulis melakukan pengkodean untuk mempermudahanalisisdata.

Pemasukan data (Entering)

Pemasukandatamerupakankegiatanmemasukkandatayangtelahselesaidicodingdaridummytabelkedalam
programkomputer.

Pembersihan(Cleaning)

Pembersihandatamerupakankegiatanpengecekankembalidatayangsudah dimasukan ke dalam komputer


apakah ada kesalahan atau tidak.Apabilaadadatayangsalahmakadilakukaneditingdata.

AnalisisData

AnalisisUnivariat

Analisisdatasecaraunivariatdilakukanuntukmendapatkangambarandistribusifrekuensiresponden.Analisai
nidigunakanuntukmemperolehgambaran pada masing-masing variabel independen yang meliputi status
gizidenganperkembanganmotorikkasaranakbalita3-
5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplasTahun2018

AnalisisBivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan status


gizidenganperkembanganmotorikkasaranakbalita3-
5tahundiPuskesmasKelurahanHarjosariIKecamatanMedanAmplasTahun2018 dengan menggunakan
statistik uji chi-square kemudian hasilnyadinarasikan.

EtikaPenelitian

Etikapenelitianbertujuanmenjaminkerahasiaan,identitasresponden,melindungidanmenghormatihakresp
ondendenganmengajukansudutpertanyaan(informedconsent),sebelummenandatanganisuratpersertujua
n,penelitian menjelaskan judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian
danmenjelaskankepadarespondenbahwapenelitiantidakakanmembahayakan

bagi responden. Peneliti akan menjamin identitas respondem, dimana data


yangdiperolehhanyaakandigunakanuntukkepentinganpenelitiandanapabilapenelititelah
selesaimakadatatersebutakan dimusnahkan(Notoatmojo,2012).

You might also like