Professional Documents
Culture Documents
2 Pemberian Obat Pada Anak
2 Pemberian Obat Pada Anak
PRAKTIKUM 2
PEMBERIAN OBAT PADA ANAK
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat mempraktikkan
cara pemberian obat pada anak dan menjelaskan Langkah-langkahnya, indikasi,
dan kontraindikasi.
B. Materi
1. PENGERTIAN TINDAKAN
Obat adalah subsatnsi yang diberikan kepada manusia dimana sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan sebagai pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya tenaga medis
memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara langsung
kepada pasien.
Bayi juga anak jauh lebih rentan terhadap efek obat-obatan dibandingkan
orang dewasa, terutama jika dosis dan waktu pemberian obat tidak tepat serta
teknik pemberian obat yang salah juga dapat menimbulkan risiko berbahaya dan
trauma bagi bayi/anak.
6. Benar dokumentasi
Setelah obat itu di berikan kita harus mendokumentasikan dosis,
rute, waktu dan oleh siapa obat itu di berikan, dan jika pasien
menolak pemberian obat maka harus di dokumentasikan juga
alasan pasien menolak pemberian obat.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan obat- obatan
kepada buah hati agar obat-obatan tersebut tidak malah memperburuk kesehatan
mereka.
1. Senantiasa bacalah label yang tertera pada obat setiap kali akan
memberikan obat pada anak. Informasi-informasi seperti komposisi obat,
dosis, dan efek samping harus dibaca dengan seksama.
2. Lihatlah komposisi obat. Perlu diketahui bahwa komposisi obat dan merek
obat adalah dua hal yang berbeda. Hal ini bisa berarti bahwa dua merek
obat berbeda dapat terbuat dari komposisi yang sama persis. Dengan
mengetahui komposisi obat, kita bisa menghindari resiko memberikan dua
merek obat berbeda dengan komposisi yang sama kepada buah hati.
3. Berikan obat sesuai umur anak. Karena akan memberikan obat untuk buah
hati, maka pilihlah obat yang memang diproduksi khusus untuk anak.
Jangan pernah memberikan obat orang dewasa, sekalipun itu dalam dosis
yang lebih rendah.
4. Selalu ikutilah petunjuk pemakaian. Beberapa merek obat menentukan
dosisnya berdasarkan usia dan berat badan. Pastikan memahami dengan
sesama petunjuk pemakaian yang tertera pada obat supaya takaran obat
yang diberikan sesuai, tidak terlalu banyak atau sedikit.
Salah satu contohnya yaitu pemasangan infus. Pemasangan infus termasuk salah
satu prosedur medis yang paling sering dilakukan sebagai tindakan terapeutik.
Pemasangan infus dilakukan untuk memasukkan bahan-bahan larutan ke dalam
tubuh secara kontinyu atau sesaat untuk mendapatkan efek pengobatan secara
cepat. Bahan yang dimasukkan dapat berupa darah, cairan atau obat-obatan.
Istilah khusus untuk infus darah adalah transfusi darah.
gravitasi aliran cukup dan tekanan cairan cukup kuat sehingga cairan masuk
ke dalam pembuluh darah.
Kecepatan tetesan cairan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa volume tetesan tiap set infus satu dengan yang
lain tidak selalu sama dan perlu dibaca petunjuknya.
5. Selang infus dipasang dengan benar, lurus, tidak melengkung, tidak terlipat
atau terlepas sambungannya.
6. Hindari sumbatan pada bevel jarum/kateter intravena. Hati-hati pada
penggunaan kateter intravena berukuran kecil karena lebih mudah
tersumbat.
7. Jangan memasang infus dekat persendian, pada vena yang berkelok atau
mengalami spasme.
8. Lakukan evaluasi secara periodik terhadap jalur intravena yang sudah
terpasang.
Jawab :
Maka jumlah jam yang dibutuhkan sampai cairan habis adalah:
(500 x 60) : (40 x 60) = 12,5 jam
5. LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN
Memberikan obat pada anak-anak :
1. Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat agar rasa obat
tak terlalu keras.
2. Campurlah obat, terutama yang berasa pahit dengan sirup atau madu atau
jus agar tak terasa pahit.
3. Jangan larutkan obat dengan air di gelas karena ada kemungkinan obat
mengendap dan tak terminum si anak.
4. Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah meminum obat yang manis
agar tidak menempel di gigi.
Dalam memberikan obat kepada bayi dan anak, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Perhatikan aturan dosis obat.
Dengan dosis yang tepat sesuai berat badan bayi, niscaya penyakit si
kecil dapat segera sembuh. Jangan sungkan untuk bertanya pada dokter
mengenai hal ini karena kenaikan berat badan bayi tergolong cepat.
Umumnya dosis obat disesuaikan dengan berat badan bayi. Contoh, obat
penurun panas. Semakin berat badannya maka dosisnya pun bertambah.
2. Lihat tanggal kadaluwarsa.
Saat akan menggunakan obat-obatan yang tersimpan di kotak obat,
lihat dulu tanggal kadaluwarsa (umumnya tercantum di kemasan). Cara lain,
cermati warna, rasa dan baunya. Bila sudah terjadi perubahan warna, rasa
dan bau pertanda kualitas obat sudah tidak baik, oleh karena itu segera
atau rasa lunak pada area insersi atau sepanjang vena, dan pembengkakan.
b. Infiltrasi
Infiltrasi terjadi ketika cairan IV memasuki ruang subkutan di
sekeliling tempat pungsi vena. Infiltrasi ditunjukkan dengan adanya
pembengkakan (akibat peningkatan cairan di jaringan), palor (disebabkan
oleh sirkulasi yang menurun) di sekitar area insersi, ketidaknyamanan dan
penurunan kecepatan aliran secara nyata. Infiltrasi mudah dikenali jika
tempat penusukan lebih besar daripada tempat yang sama di ekstremitas
yang berlawanan. Suatu cara yang lebih dipercaya untuk memastikan
infiltrasi adalah dengan memasang torniket di atas atau di daerah proksimal
dari tempat pemasangan infus dan mengencangkan torniket tersebut
secukupnya untuk menghentikan 19 aliran vena. Jika infus tetap menetes
meskipun ada obstruksi vena, berarti terjadi infiltrasi.
c. Iritasi vena
Kondisi ini ditandai dengan nyeri selama diinfus, kemerahan pada
kulit di atas area insersi. Iritasi vena bisa terjadi karena cairan dengan pH
tinggi, pH rendah atau osmolaritas yang tinggi (misal: phenytoin,
vancomycin, eritromycin, dan nafcillin).
orang tua bisa menjelaskan manfaat minum obat dengan cara yang
menyenangkan dan kalimat yang mudah dipahami Si Kecil. Jelaskanlah
bahwa dengan minum obat, ia bisa cepat sembuh dan kembali bermain
dengan teman-temannya. Ciptakan suasana tenang dan santai ketika
menjelaskan hal ini ya, Bunda dan Ayah.
3. Jangan berbohong
Sebagian orang tua mungkin pernah membohongi Si Kecil dengan
mengatakan bahwa obat yang diminum memiliki rasa manis, padahal
pahit. Hal ini justru akan membuatnya merasa ‘tertipu’, dan tidak mau
lagi mengonsumsi obat apapun karena takut rasanya pahit. Sebaiknya,
orang tua jujur kepada anak dengan mengatakan bahwa obat yang
diberikan memang sedikit pahit, namun bisa membuatnya cepat sehat.
4. Biarkan anak memilih
Memberikan kebebasan pada Si Kecil untuk menentukan obat mana
yang akan diminumnya terlebih dahulu, juga bisa menjadi satu cara
yang dapat orang tua lakukan. Dengan begitu, ia akan belajar untuk
mengatur sendiri cara terbaik mengonsumsi obat agar lekas pulih.
5. Campur obat dengan makanan favorit
Mencampur obat dengan makanan mungkin dapat dilakukan untuk
membujuk anak minum obat. Namun sebelum mencampur obat dengan
makanan favorit Si Kecil, berkonsultasilah ke dokter terlebih dahulu,
karena mungkin obat tersebut tidak boleh dicampur dengan makanan
tertentu. Selain itu, orang tua juga bisa memberikan anak makanan
kesukaannya, baik sebelum atau sesudah minum obat, agar rasa obat yang
pahit tidak terlalu terasa.
6. Berikan hadiah
Hadiah yang dimaksud di sini tidak selalu berbentuk barang mahal ya, Bunda
dan Ayah. Hadiah untuk Si Kecil bisa berupa stiker yang ditempelkan di
kulkas, kelonggaran waktu bagi Si Kecil untuk nonton televisi atau bermain.
Setelah Si Kecil minum obat, jangan lupa untuk memujinya dengan
mengatakan bahwa dia anak yang berani, karena sudah mau minum obat.
7. Buat suasana menyenangkan
Selain itu, cobalah untuk membuat suasana minum obat lebih menyenangkan.
Misalnya dengan mengajaknya nonton televisi, membaca buku, atau
mendengarkan musik yang ia sukai.
Selain beberapa saran di atas, Bunda dan Ayah juga perlu memerhatikan
aturan pemberian obat. Hindari juga mencampurkan obat ke dalam minuman,
karena dosis obat akan berkurang jika minuman tersebut tidak dihabiskan,
atau jika obat tertinggal bersama endapan minuman.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nerslicious.com/cara-menghitung-tetesan-infus-lengkap/
https://www.motherandbaby.co.id/article/2015/5/8/4036/Hitung-
Kebutuhan- Cairan-Bayi