Professional Documents
Culture Documents
Proposal Penelitian Skripsi Analisis Pen
Proposal Penelitian Skripsi Analisis Pen
Oleh
ASRUDI
14111004
Proposal
2017
DAFTAR ISI Halaman
COVER
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang Penelitian........................................................................................4
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................................10
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................11
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................11
1.5 Kegunaan Penelitian..............................................................................................11
2
3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................................38
3.4 Teknik Analisis Data.............................................................................................39
3.5 Subyek Penelitian..................................................................................................42
3.6 Lokasi Penelitian.............................................................................................42
3.7 Teknik Keabsahan Data........................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................45
3
BAB I
PENDAHULUAN
Desa secara sis-tematis, konsisten dan berkelanjutan, untuk mencapai Desa yang
maju, kuat, mandiri dan demokratis. UU N0 6 tahun 2014 tentang desa merupakan
merupakan sebuah ruang kebijakan yang memberikan otoritas kepada desa untuk
maupun kolektif.
Bertitik tolak pada pembangunan tersebut, maka pemerintah dan rakyat Indonesia
mempunyai kewajiban untuk menggali, mengolah dan membina potensi yang ada
4
tersebut guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Undang
Hal ini merupakan sebuah konsekuensi logis bagi bangsa Indonesia yang memang
Indonesia. Sehingga titik sentral pembangunan adalah daerah pedesaan. Arti penting
kesenjangan kaya dan miskin, kesenjangan desa dan kota akan dapat diminimalisir.
Desa sebagai bagian wilayah dari sebuah kabupaten, memiliki otonomi asli.
Walaupun dalam batasan otonomi asli, desa dapat membangun kemampuan sumber
lokal berupa sumber daya manusia (penduduk), sumber daya modal (uang), sumber
Pemerintahan desa dilaksanakan oleh kepala desa sebagai Badan Eksekutif dan
Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten, namun diperlukan juga suatu badan yang mengurus
5
Untuk itulah perlu suatu lembaga yang dapat mengelola potensi desa dengan
maksimal maka didirikanlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang seluruh
modalnya berasal dari kekayaan desa seperti industri berbasis masyarakat, pertanian,
Desa dan NAWACITA. Dalam konteks demikian, pendirian BUM Desa diposisikan
sebagai salah satu kebijakan untuk mewujudkan Nawa Cita Pertama,Ketiga, Kelima
dan Ketujuh.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes sebagai salah satu
lembaga ekonomi pada umumnya. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja
kesejahteraan warga desa. Disamping itu, agar tidak berkembang sistem usaha
kehidupan bermasyarakat.
mengiringi pendirian BUM Desa. Tradisi Berdesa paralel dengan kekayaan modal
sosial danmodal politik serta berpengaruh terhadap daya tahan dan keberlanjutan
BUM Desa.
6
Tujuan akhirnya, BUMDes sebagai instrumen merupakan modal sosial (social
pedesaan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya integrasi sistem dan struktur
pertanian dalam arti luas, usaha perdagangan, dan jasa yang terpadu akan dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam tata kelola lembaga. Pada saat ini pengaturan
mengenai BUMDes diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Pasal 72 ayat (1) huruf a yang menyatakan pendapatan asli desa terdiri atas hasil
usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,gotong royong, dan lain-lain pendapatan
asli desa. Berdasarakan penjelasan dari Pasal 72 ayat (1) huruf a yang dimaksud
dengan pendapatan asli desa adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan desa
berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan skala desa. Kemudian maksud dari hasil
usaha adalah termasuk hasil dari BUMDes. Selanjutnya BUMDes diatur dalam Pasal
87 yang menyatakan desa dapat mendirikan BUMDes yang dikelola dengan semangat
Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. BUMDes pada dasarnya merupakan
7
melalui pengembangan usaha ekonomi mereka, serta memberikan sumbangan bagi
berlaku, dan sesuai dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat desa. Dengan
demikian, bentuk BUMDes dapat beragam di setiap desa di Indonesia. Ragam bentuk
ini sesuai dengan karakteristik lokal, potensi, dan sumber daya yang dimiliki masing-
masing desa. Pengaturan lebih lanjut tentang BUMDes diatur melalui Peraturan
Daerah (Perda).
Nanti, kami akan buatkan juknisnya, tinggal sesuaikan potensi yang ada di pekon
8
( Sumber : http://lampung.tribunnews.com/2016/09/14/bambang-wajibkan-setiap-
105°12’ Bujur Timur dan 5°05’ – 5°56’ Lintang Selatan. Luas wilayah 3.356,61 km2
yang meliputi wilayah daratan maupun perairan. Satu dari dua teluk besar yang ada di
panjang daerah pantai 200 km dan sebagai tempat bermuaranya 2 (dua) sungai besar
yaitu Way Sekampung dan Way Semaka. Berdasarkan data statistik pada tahun 2015
BUMDes Di setiap kecamatan dan pekon, Namun pada kenyataannya belum bisa
sesuai dengan apa yang diharapkan, Hal ini dikarenakan sosialisasi dan pelatihan
terdapat beberapa BUMDes di pekon tiap kecamatan,namun tidak semua berjalan dan
gisting. Oleh sebab itu diperlukan aparat desa ( Sumber daya Manusia ) yang benar-
benar mampu dan dapat bekerjasama dalam pelaksanaan tugas pengelolaan BUMDes.
9
kurang optimal terutama dalam pengembangan Sumber daya manusianya. Dengan
usaha milik desa ( BUMDes ) yang nantinya dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Desa. Dari fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang BUMDes
Berdasarakan latar belakang masalah yang telah penulis jabarkan, maka dapat di
10
1.3 Rumusan Masalah
ini adalah ;
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan diatas maka, diharapakan penelitian ini
1. Secara Teoritis
11
yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan tata kelola dan
2. Secara praktis
desa.
umunya.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya yang dimaksud sumber daya manusia adalah setiap orang pada
satu oraganisasi ( O’reilly, 2004 ). Dalam suatu organisasi , sumber daya manusia
merupakan salah satu sumber daya yang meliputi semua orang yang melakukan
aktivitas ( MCKenna & Beech, 2000 ). Secara umum , sumber daya yang
terdapat dalam suatu organisasi bisa dikelompokan atas dua macam yaitu (1)
Sumber daya manusia dan sumber daya non manusia ( Gomes, 2003 ). Dengan
kata lain sumber daya manusia adalah setiap individu yang bekerja di setiap
Manajemen Sumber daya manusia ( MSDM ) merupakan salah satu bidang dari
terkait satu sama lain ). Aktivitas ini tidak berlangsung menurut isolasi, yang
13
penempatan, kepatuhan sosial dan lain-lain. Bila aktivitas SDM dilibatkan secara
2002 ). Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni atau proses
14
memproleh , memajukan, meningkatkan atau mengembangkan tenaga kerja yang
kompeten sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan efisien. Jadi
potensi di dalam suatu organisasi secara optimal yang bertujuan untuk dapat
saat ini.
b. Performance Evaluation
15
c. Compensation
diantara perusahaan yang sejenis, adil sesuai dengan hukum yang berlaku
para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya,
16
dan pengembangan serta mengevaluasi efektifitas program pelatihan dan
pengembangan.
e. Employe Relations
pekerja.
g. Personnal Research
tenaga kerja.
a. Perencanaan;
17
b. Pengorganisasian;
c. Penyusunan staf;
d. Kepemimpinan;
e. Pengendalian.
menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab yang akan datang.
18
didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari perusahaan untuk
organisasi yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Tujuan
yang diarahkan pada tiga aspek yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ada
melalui: (1) pendidikan; (2) pelatihan; (3) pengalaman kerja. Menurut Gaol
19
a. Program orientasi belum cukup bagi penyelesaian tugas- tugas
keterampilan baru.
20
yang dihasilkan dari program pengembangan (people development)
adalah:
menguntungkan.;
pribadi mereka.
1) Analisis kebutuhan;
2) Merancang instruksi;
3) Validasi;
4) Menerapkan program;
5) Evaluasi.
21
Menurut Mangkunegara (2001:44) ada beberapa faktor yang perlu
d. Seleksi peserta pelatihan, tentu tak semua sumber daya manusia bisa
22
Sehingga sumber daya manusia yang telah memenuhi kualifikasi yang
hak yang dimiliki oleh sebuah desa untuk mengatur rumah tangganya sendiri.
Dari pemahaman ini jelas bahwa dalam membahas kewenangan tidak hanya
dan potensi yang dimiliki. Desa dipimpin oleh Kepala Desa yang akan
23
Perwakilan Desa atau memiliki sebutan lain sesuai dengan daerahnya masing-
tentang Desa Pasal 1 Ayat (7), Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
masyarakat pertanian.
24
d. Masyarakat digerakkan secara mobilisasi, bukan partisipasi.
masyarakat desa).
Menurut Pasal 1 Angka (6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar besarnya
1. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama.
25
Nusantara atau PP RPDN (49%) melalui penyertaan modal (saham atau
andil).
4. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil informasi
pasar.
policy).
90.
26
c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 132
desa.
27
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/ atau dengan
pihak ketiga.
masyarakat.
pedesaan.
28
a. harus diljalankan dengan menggunakan prinsipkooperatif, partisipatif,
masyarakatnya dan peluang pasar dari produk (barang dan jasa) yang
dihasilkan.
(Perda).
29
masyarakat desa. Hal penting lainnya adalah BUMDes harus mampu
secara mandiri.
d. yang tidak saja berdampak pada masyarakat desa itu sendiri, tetapi
pemerintah kabupaten.
jatuh ke tangan pengusaha yang memiliki modal lebih kuat; dan yang
30
cenderung diperburuk oleh sistem pemasaran yang memberikan
dari hasil kerja masyarakat desa. Atas dasar prediksi tersebut, maka
31
1) Kooperatif, Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes
BUMDes.
agama.
Hal ini disebabkan adanya penopang yakni dana anggaran desa yang semakin
pendirian BUMDes. Jika ini berlaku sejalan, maka akan terjadi peningkatan
32
PADesa yang selanjutnya dapat digunakan untuk kegiatan pembangunan desa.
Hal utama yang penting dalam upaya penguatan ekonomi desa adalah
pengetahuan, keterampilan, atau sikap dan semangat kerja yang ada pada
ada.
33
Mondy dan Noe mendefinisikan Pelatihan yaitu ;“provides learners with the
knowledge and skills needed for their present job” menurut desseler pelatihan
maksimalagar hasilnya nanti bisa lebih efektif untuk para pegawai dan
organisasi seperti yang dikatakan oleh fisher Scoenfeld dan shaw ( 1990 )
yakni.
systematic way”
34
Tahap Penilaian Tahap Pelaksanaan Tahap Evaluasi
Analisis
Organisasi
Analisis
Individual
Analisis
tugas Pengukuran dan
Perbandingan
outcome Dengan
Pengembangan SDM Kriteria
Identifikasi Objektif
Jenis pelatihan Pendidikan
Pelatihan
Pengembangan
Pemilihan Metode
Kriteria
Pelatihan/ Pendidikan
Pelaksanaan
pelatihan banyak dikemukakan oleh para ahli. Seperti yang dijelaskan oleh
Goldstein dalam buku fisher, schoetfeld dan shaw membagi model system
pelatihan dalam tiga tahap. Tahap yang pertama merupakan tahap penilaian
terhadap berbagai unsur yang terlibat dalam proses pelatihan seperti analisis
35
dengan strategi organisasi seperti sasaran, fungsi, dan tujuan. Selanjutnya analisis
untuk melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan dengan suatu jenis pekerjaan.
Sedangkan analisis individu berkaitan dengan siapa dan jenis pelatihan apa yang
dengan tiga analisis tadi. Selanjutnya dalam tahap pelaksanaan, dipilihlah metode
mengukur dampak atau outcome. Evaluasi ini berkaitan dengan dampak bagi
strategis organisai. Dapat dilihat pula dampak apa saja yang dihasilkan oleh
apa saja yang sifatnya tidak sesuai atau berlawanan dengan kriteria organisasi,
tugas dan individual sehingga dapat diganti dengan kriteria yang lain.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang digunakan adalah study kasus, yaitu model penelitian yang
Moleong (2013:12), tujuan dari penetapan fokus dalam penelitian ini adalah
Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Kedua, penetapan fokus itu
37
1. Menganalisa bagaimana Pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
akurat, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Observasi
38
Digunakan untuk mengetahui secara langsung tentang kondisi di
b. Wawancara
c. Dokumentasi
39
menguraikan data secara sistematis, sehingga dapat diperoleh arti dan kesimpulan.
Reduksi data berarti memilah hal-hal yang pokok, memberikan fokus pada
hal-hal penting, dengan mencari pola beserta tema dari apa yang peneliti
dapatkan dilapangan. Karena jumlah data yang didapat peneliti cukup banyak,
reduksi data akan membantu untuk lebih merincinya. Reduksi data akan
Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat berupa uraian singkat, bagan,
penelitian ini diwujudkan dalam bentuk tabel, foto, dan uraian dengan teks
40
3. Tahap Kesimpulan atau Verifikasi
Langkah terakhir dalam penelitian ini menarik kesimpulan dari analisis data,
hasil temuan yang diperoleh, secara esensial berisi uraian tentang sub
disertai dengan uraian sub kategori tema dan pengodean berupa kuota
Penarikan Kesimpulan
Reduksi Data
41
3.5 Subyek Penelitian
d. pengurus BUMDes
Kabupaten Tanggamus.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diproleh dengan cara menggali secara langsung dari
narasumber yang merupakan hasil dari teknik pengumpulan data melalui wawancara
42
dan survey. Data yang bersumber dari informasi yang berhubungan dengan
penelitian, data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari studi
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber pendukung selain
lain yang mendukung dalam penelitian. Data skunder ini merupakan data yang
Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh. Menurut
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda dengan dalam
43
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan dengan data hasil
wawancara.
berkaitan.
Dalam hal ini terdapat dua strategi sebagaimana terungkap sebagai berikut
yang sama.
44
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
45
UNDANG-UNDANG / PERATURAN PEMERINTAH :
Kementrian PDT, Buku 7 Buku saku Desa, Badan Usaha Milik Desa,Republik
Indonesia
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik
Desa.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang pendirian, pengurusan dan
pengelolaan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
Peraturan Pekon Gisting Bawah Nomor 1 Tahun 2015 tentang pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Pekon (BUM-Pekon).
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Desa.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 72 ayat (1) huruf a.
ITERNET :
http://gistingbawahtanggamus.desa.kemendesa.go.id/index.php/blog/63BUMPBUMD
diakses pada 13 September 2017pukul 14:37 WIB
http://lampung.tribunnews.com/2016/09/14/bambang-wajibkan-setiap-pekon-miliki
bumdesDiakses Pada 4 september 2017 Pukul 17:35 WIB )
46