You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN

ENZIM KATALASE

Disusun oleh :
Kelompok 7 XII MIPA 6
1. Cempaka Setya Samwitami P (03)
2. Kustyanti Pratiwi (14)
3. Michael Ardiyanto (19)
4. Raymonda Elva S.A (26)
5. Vistania Nunes A.P.D (31)
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh


makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,
menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan,
memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel,
merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi
rangsang. Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa
baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).
Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan
katalisator.Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut


dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan
menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk
melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam
metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh
makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.
Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing
enzim.

Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim,
dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan
percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).

1.2 Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada hati ayam,
jantung ayam, wortel, dan daun pepaya?
2. Bagaimana kegunaan / kerja enzim katalase?
3. Bagaimana kerja enzim katalase sebagai biokatalisator?
4. Bagaimana suhu dan pH optimal pada enzim katalase?
5. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim katalase?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase
pada hati ayam, jantung ayam, wortel, dan daun pepaya.
2. Untuk mengetahui kegunaan / kerja enzim katalase.
3. Untuk mengetahui kerja enzim katalase sebagai biokatalisator.
4. Untuk mengetahui suhu dan pH optimal pada enzim katalase.
5. Untuk mengetahui pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim katalase

1.4 Hipotesa

1. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah
2. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada
suhu ruangan (25-30˚ C)
3. Konsentrasi setiap ekstrak dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja
enzim katalase.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Enzim


Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim
berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup,
tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

2.2 Struktur Enzim.


Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan
enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu
dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang
disebut dengan sisi aktif (active side).

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.

1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan
keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya
besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa
kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin,
asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
2.3 Ciri – Ciri Enzim

1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang


digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu
yangtinggi dan dipengaruhi Ph
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh
enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam
zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja
berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein.
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak
dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan.
2.4 Cara Kerja Enzim

1. Teori gembok – anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang
hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif,
seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim
bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai
dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-
substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk
berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan
Ph juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena
adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi
aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur
substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya
sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok
menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang
selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan
enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru. Enzim
Katalase.

2.5 Pengertian enzim katalase


Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada
tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam
tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta
peroksosom.enzim yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai
polypeptide yang masing- masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam
amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin
protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang
terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.

2.6 Fungsi dan Peran


Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat
gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan
hidrogen peroksida atau H2O2 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk
seluruh sel-sel yang hidup.Kandungan H2O2 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi
tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H2O2
tersebut. Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi
dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi
oksigen serta air. Untuk satu molekul hIdrogen peroksida, enzim ini mampu
mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua
akan menjadi air. HIdrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi
yang tengah berjalan.

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam
mengkatalis senyawa H2O2 jika dibandingkan dengan proses kecepatan
pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat
sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan
kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap
serangan oksidator hidrogen peroksida.

2.7 Kerja enzim katalase


Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim
ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu
kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih
banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.

2.8 Larutan H2O2

Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang


terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus
kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini
merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat
racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi
penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian
peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.

Bentuk reaksi kimianya :

2 H2O2+ →2H2O(g) + O2(g)

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada
tidak nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen
dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati
akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada
suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar
(±30 0C) dan suasana netral.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

• Hari/tanggal : Rabu, 8 September 2022


• Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 3 Surakarta

3.2 Alat dan Bahan

I. Alat II. Bahan

1. Gelas beker besar (2) 1. Ekstrak daun pepaya


2. Gelas beker kecil (5) 2. Ekstrak hati ayam
3. Pipet (7) 3. Ekstrak jantung ayam
4. Kaki tiga 4. Ekstrak wortel
5. Tabung reaksi (9) 5. Larutan NaOH
6. Korek api 6. Larutan HCL
7. Pembakar spirtus 7. Larutan H2O2
8. Plat kasa pembakar 8. Air
9. Lidi 9. Es batu
10. Rak tabung reaksi
11. Pisau
12. Blender

3.3 Variabel

a. Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu.

b. Variabel terikat : banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi.

c. Variabel kontrol : hati ayam, jantung ayam, wortel, daun pepaya, H2O2, dan
alat.

3.4 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Membuat ekstrak hati ayam, jantung ayam, wortel, dan daun pepaya dengan cara
dipotong menggunakan pisau dan di blender.
3. Menuang ekstrak yang telah di blender ke dalam gelas beker.
4. Menyiapkan 4 buah tabung reaksi dan diberi tanda A B C D
5. Memasukkan ekstrak ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet, masing-masing
10 tetes.
6. Percopaan pertama adalah percobaan normal, pada tabung A menambahkan 5
tetes H2O2 dan segera sumbat dengan tangan. Memasukkan segera bara api ke
dalam tabung reaksi tersebut.
Mengamati perubahan apa yang terjadi pada bara api tersebut. Mencatat pada
tabel hasil pengamatan.
7. Melakukan pengamatan yang sama pada tabung B, C, dan D satu persatu dahulu.
Kemudian mengamati dan mencatat hasil percobaan.
8. Mencuci tabung reaksi yang sudah dipakai.
9. Percobaan kedua adalah percobaan suhu, memasukkan ekstrak masing-masing
ekstrak ke dalam 2 tabung rekasi sehingga totalnya 8 tabung reaksi.
10. Menyiapkan air yang direbus diatas spirtus dan air yang direndam oleh es batu
dalam gelas beker besar.
11. Memasukkan 4 tabung reaksi ke dalam air mendidih dan ke dalam air es selama
kurang lebih 2 menit.
12. Setelah 2 menit, memindahkan tabung reaksi ke rak tabung reaksi.
13. Pada suhu panas, memasukkan H 2O2 ke setiap tabung reaksi sejumlah 5 tetes,
kemudian sumbat dengan tangan dan segera masukkan bara api.
Mengamati perubahan yang terjadi pada bara api dan gelembung setiap ekstrak.
Mencatat hasil pengamatan di kertas
14. Lakukan pengamatan yang sama pada tabung reaksi ekstrak yang lain.
15. Pada suhu dingin, memasukkan H 2O2 ke setiap tabung reaksi sejumlah 5 tetes,
kemudian sumbat dengan tangan dan segera masukkan bara api.
Mengamati perubahan yang terjadi pada bara api dan gelembung setiap ekstrak.
Mencatat hasil pengamatan di kertas.
16. Mencuci tabung reaksi untuk dipakai kembali
17. Percobaan ketiga adalah percobaan pH, memasukkan masing-masing ekstrak ke
dalam 2 tabung rekasi sehingga totalnya 8 tabung reaksi lagi.
18. Memasukkan HCL dan NaOH ke dalam masing-masing ekstrak dengan menggunakan
pipet sebanyak 3 tetes
19. Memasukkan bara api dan lihat yang terjadi pada bara api tersebut.
20. Menulis hasil pada tabel di kertas.
21. Mencuci dan membereskan alat dan bahan yang sudah digunakan.
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Larutan Hati + H2O2 Jantung + H2O2 Wortel + H2O2 Pepaya + H2O2


Gelembung Nyala Gelembung Nyala Gelembung Nyala Gelembung Nyala
bara bara bara bara
Netral +++ +++ +++ ++ +++ +++ ++ -
NaOH +++ ++ ++ + + ++ + +++
HCL + + + + ++ +++ - -
Dipanaskan - - - - - - - -
Didinginkan +++ +++ ++ ++ ++ +++ +++ +

Keterangan :

+++ = banyak + = sedikit

++ = sedang - = tidak ada

4.2 Dokumentasi

a. Hati ayam + H2O2

Netral NaOH HCL Dipanaskan Didinginkan

b. Jantung ayam + H2O2

Didinginkan
Netral NaOH HCL Dipanaskan
c. Wortel + H2O2

Netral NaOH Dipanaskan Didinginkan


HCL

d. Pepaya + H2O2

Netral NaOH HCL Dipanaskan Didinginkan


BAB 5
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kerja enzim katalase dapat dipengaruhi oleh suhu dan pH. Dapat dilihat ketika kerja
enzim dapat terhambat apabila keadaan terlalu asam atau terlalu basa. Enzim katalase
bekerja optimal pada pH netral dan suhu tubuh ± 35˚C. Ketika suhu optimal enzim katalase
dapat bekerja dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa enzim katalase berguna untuk
menetralkan racun. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral, dimana
dibuktikan banyaknya gelembung yang berarti enzim katalase bekerja semakin cepat
(Biokatalisator). Kandungan enzim katalase pada bahan dari yang terbanyak adalah hati
ayam, jantung ayam, wortel, dan yang paling sedikit adalah daun pepaya.
Reaksi H2O2 dengan enzim katalase :
E. Katalase
H2O2 2H2O + 2O2

B. Saran

1. Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh


karena akan mempengaruhi hasil praktikum.
2. Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan
yang telah dipanaskan.

You might also like