You are on page 1of 18

LAPORAN AKHIR

ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF


TERBARUKAN DI PROVINSI PAPUA BARAT

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH


PROVINSI PAPUA BARAT
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan persoalan yang krusial bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh
dunia. Peningkatan permintaan energi, yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan
peningkatan aktivitas ekonomi, dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan
emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi
dan menggunakan energi terbarukan. Selain itu, peningkatan harga minyak yang selalu meningkat
juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia.
Melihat potensi dan permasalahan energi tersebut diatas, Pemerintah Provinsi Papua Barat
perlu melakukan studi perencanaan energi jangka panjang yang dapat memberikan kepastian
jaminan pasokan energi yang berkelanjutan. Sebagai titik awal perencanaan energi, kegiatan
inventarisasi sumber-sumber energi terbarukan sangat diperlukan untuk mendukung perencanaan
energi yang terpadu, berkelanjutan, dan berorientasi pada pengembangan perekonomian
masyarakat. Dengan demikian, pada Tahun Anggaran 2019 ini, Pekerjaan Inventarisasi Potensi Energi
di beberapa Kabupaten di Provinsi Papua Barat dilakukan sebagai sarana pemetaan potensi sumber-
sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan dan diintegrasikan dalam perencanaan
pembangunan di Provinsi Papua Barat.
1.2 Tujuan Kegiatan
Maksud dari Pekerjaan Analisis Kebutuhan Sumber Energi Alternatif Terbarukan Di Provinsi
Papua Baratadalah untuk memperoleh data potensi sumber energi terbarukan yang ada serta
prospek pengembangannya ke depan.
Tujuan Pekerjaan ini adalah untuk menginventarisasi, menganalisis potensi dan peluang
pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan energi.
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersedianya data dan informasi tentang jenis sumber
energi terbarukan di Provinsi Papua Baratkhususnya di empat kabupaten: Manokwari Selatan, Teluk
Wondama, Pegunungan Arfak, dan Kaimana, dan prospek pengembangannya.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan meliputi:
a. Survei lapangan sumber energi terbarukan
b. Inventarisasi data hasil survei sumber energi terbarukan
c. Analisa potensi kapasitas masing-masing sumber energi terbarukan.
d. Analisa prospek pemanfaatan dan pengembangan energi primer maupun alternatif.

1.4 Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini yaitu 1 (satu) set dokumen dalam bentuk laporan
tertulis yang berisi kajian potensi sumber-sumber energi terbarukan dan prospek pengembangan
serta pemanfaatannyadi Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten
Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)


2.1.1 Prinsip Kerja PLTMH
Potensi energi potensial yang dimiliki sungai dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Mikrohidro adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya, seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun

1
alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan
sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis,
mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.
2.1.2 Perhitungan Daya
Untuk mendapatkan daya hidrolik (𝑃ℎ ) yang merupakan potensi sumber daya energi air pada
suatu wilayah, didapatkan dengan persamaan (1):
Potensi hidrolik (Ph) :
𝑃ℎ = 𝑄 × 𝐻 × 𝑔 ( 1 )
Kapasitas daya pembangkit (Pe) :
𝑃𝑒 = 𝜂 𝑇 × 𝜂𝐺 × 𝜂𝑀 × 𝑃ℎ ( 2 )

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Gambar II-1Prinsip Kerja PLTS

Konversi energi dari radiasi matahari menjadi energi listrik sangat dipengaruhi oleh besar
iradiasi yang jatuh ke permukaan panel surya. Sebelum implementasi PLTS, diperlukan data iradiasi
yang dapat diperoleh baik melalui pengukuran langsung maupun melalui data sekunder misalnya
yang diperoleh dari:
1. NASA-LangleyDistributedArchive (https://eosweb.larc.nasa.gov/see/RETScreen/
Memasukkan koordinat lokasi PLTS untuk memperoleh data total iradiasi harian rata-rata dalam
satu tahun untuk Global Horizontal Irradiance (GHI).
2. Solargis (http://globalsolaratlas.info)
3. Laboratorium Energi Terbarukan Nasional (NREL) Departemen Energi Amerika Serikat.

2
BAB III
METODOLOGI

PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA KOMPILASI DAN ANALISIS DATA PENYUSUNAN HASIL AKHIR

Pemahaman
KAK
Survei Hasil Analisis
Kompilasi Data
- Lapangan
- Instansional - Identifikasi jenis-jenis
Mobilisasi sumber energi
Personil - Potensi kapasitas masing-
Analisis masing jenis sumber energi
Data Survei - Pengembangan masing-
Tahap - Deskriptif masing jenis sumber energi
Primer Sekunder
Pelaksanaan - Spasial
Pekerjaan - Data kebutuhan - Data Instansional
beban listrik
- Data jenis sumber POTENSI ENERGI
Identifikasi Wilayah energi terbarukan TERBARUKAN
- Data pengukuran
Penelitian lapangan

Ya Penyusunan Rumusan Pemetaan Rekomendasi


Desain Survei Revisi?
Hasil Analisis
- Tinjauan Materi Ya Tidak
- Kebutuhan Data Tidak Revisi? Finalisasi
- Metode Survei
- Form Survei
- Pemetaan Awal
Hasil Survei Ya Tidak
Revisi?
- Skenario Survey Produk
Ya Tidak
Laporan
Revisi?

Diskusi/Seminar Awal Seminar Akhir LAPORAN


Survei dan Pengolahan data AKHIR
3
Gambar III-1. Diagram alirpelaksanaanpekerjaan.
BAB IV
HASIL SURVEI
4.1 Lokasi
Pelaksanaan survei untuk penelitian Energi Baru Terbarukan dilakukan di empat kabupaten
yaitu Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Wondama,Kabupaten Pegunungan Arfak dan
Kabupaten Kaimana dengan lokasi kampung seperti pada Tabel IV-1.
Tabel IV-1. Lokasi Penelitian
No Kabupaten Distrik Kampung / Lokasi
1 Manokwari Selatan Dataran Isim Tahosta, Inyuara, Umousi,Tubes dan Duhugesa
Tahota Sihu
Ransiki Susmorof
2 Teluk Wondama Duairi Aisandami dan Yopenggar
Kuri Wamesa Ambumi
Naikere Naikere dan Sararti
Roon Yende dan Menarbu
3 Pegunungan Arfak Menyambouw Demaisi, Imbenti dan Mitiede
Hingk Hingk
Sururey Kopo dan Sururey
4 Kaimana Kaimana Embung KM 14
Arguni Atas Kensi
Arguni Bawah Wermetie

4.2 Data Hasil Pengukuran


4.2.1 Data Pengukuran Debit Air di Kabupaten Manokwari Selatan
Pengukuran debit air di Kabupaten Manokwari Selatan dilakukan di empat sungai, yaitu
Sungai Baharmes di Kampung Inyuara, Sungai Bengko di Kampung Sihu, Sungai Skajo di Kampung
Kaprus dan Sungai Sosmorof di Kampung Sosmorof.
Hasil Pengukuran debit beberapalokasidi Kabupaten Manokwari Selatan.
Lokasi Potensi
Titik Debit
No Sungai/Kampung Head
Data (m3/det)
Lintang Bujur (m)
Titik 1 -1.607333 133.815139
1 Baharmes/Inyuara 0.0052 2
Titik 2 -1.607333 133.815222
Titik 1 -1.813759 133.921307
2 Bengko/Sihu 0.1146 70
Titik 2 -1.810722 133.919694
Titik 1 -1.446833 134.08575
3 Sosmorof/Sosmorof 4.9176 10
Titik 2 -1.449388 134.0885
Titik 1 -1.805437 134.013617
4 Skajo/Kaprus 0,001 13
Titik 2 -1.80062 134.012234

4.2.2 Data Pengukuran Debit Air Kabupaten Teluk Wondama


Pengukuran debit air di Kabupaten Teluk Wondama dilakukan di enam sungai, yaitu Sungai
Mambi di Kampung Aisandami, Sungai Ambumi di Kampung Ambumi, Sungai Mambinem di
Kampung Menarbu, Sungai Kambeifana di Kampung Sararti, Sungai Warmanuen di Kampung Yende
dan Sungai Yopanggar di Kampung Yopanggar.

4
Hasil Pengukuran debit beberapalokasidi Kabupaten Manokwari Selatan.
Titik Lokasi Debit Potensi
No Sungai / Kampung
Data Lintang Bujur (m3/det) Head (m)
Titik 1 -2.493213 134.539068
1 Mambi/Aisandami 0.0232983 85
Titik 2 -2.490753 134.540473
Titik 1 -2.868117 134.452824
2 Ambumi/Ambumi 0.008925 34
Titik 2 -2.86597 134.455504
Titik 1 -2.399898 134.564612
3 Mambinem/Menarbu 0.0036 23
Titik 2 -2.400543 134.564149
Titik 1 -3.147437 134.533769
4 Kambeifana/Naikere 0.0147 29
Titik 2 -3.143594 134.535298
Titik 1 -2.367928 134.52731
5 Warmanuen/Yende 0.0104 69
Titik 2 -2.366886 134.527926
Titik 1 -2.481615 134.579717
6 Yopanggar/Yopanggar 0.00154 23
Titik 2 -2.480891 134.580901

4.2.3 Data Pengukuran Debit Air Kabupaten Pegunungan Arfak


Pengukuran debit air di Kabupaten Pegunungan Arfak dilakukan di delapan sungai, yaitu
Sungai Kopo di Kampung Kopo, Sungai Sururey di Kampung Sururey, Sungai Hingk di Kampung Hingk,
Sungai Soup di Kampung Demaisi, Sungai Indabri di Kampung Handuk, Sungai Inggemou di Kampung
Menyambouw, Sungai Imbenti di Kampung Imbenti dan Sungai di Kampung Mitiede.
Hasil Pengukuran debit beberapalokasidi Kabupaten Pegunungan Arfak.
Lokasi Potensi
Titik Debit
No Sungai / Kampung Head
Data (m3/det)
Lintang Bujur (m)
Titik 1 -1.411861 133.887
1 Kopo/Kopo 0,0268 35
Titik 2 -1.408144 133.884201
Titik 1 -1.385611 133.867746
2 Sururey/Sururey 0,0968 15
Titik 2 -1.386803 133.869737
Titik 1 -1.235667 133.952917
3 Hingk/Hingk 0,420 5
Titik 2 -1.235889 133.953806
Titik 1 -1.170816 133.884099
4 Soup/Demaisi 0,149 100
Titik 2 -1.17385 133.885136
Titik 1 -1.110462 133.878471
5 Sungai Indabri 0,217 53
Titik 2 -1.113394 133.87423
Titik 1 -1.127585 133.869912 0,310
58
6 Inggemou/Menyambouw Titik 2 -1.13028 133.868166 0,234
Titik 3 -1.13024 133.869522 0,377 35
Titik 1 -1.135694 133.88075
7 Imbenti/Imbenti 0,041 91
Titik 2 -1.132736 133.87514
Titik 1 -1.132623 133.874102
8 Mitiede 0,185 7
Titik 2 -1.132068 133.872398

5
4.2.4 Data Pengukuran Debit Air di Kabupaten Kaimana

Hasil Pengukuran debit beberapalokasi di Kabupaten Kaimana


Titik Lokasi Debit Potensi
No Sungai/Distrik
Data Lintang Bujur (liter/det) (kw)
1 Embung Km 14 1 -3.511357° 133.669974° 1.088,31 24,00
2 Wermura 2 1.427,87 31,50
3 Kensi 3 -3.063198° 133.977189° 654,89 14,3
4 Wermetie 4 -3.085509° 133.830860° 143,76 3,17

4.2.5 Data Iradiasi Matahari


4.2.5.1 Kabupaten Manokwari Selatan
Karakteristikiradiasi di lokasisurveiditunjukkan pada grafik di bawahini:

1000 45
900 40
800 35
700
Iradiasi (W/m2)

30

Temperatur
600
25
500
20
400 Iradiasi
15
300
Temperatur
200 10

100 5
0 0
09:14:45
09:54:47
10:25:47
10:56:47
11:27:47
11:58:47
12:29:47
13:00:47
13:31:47
14:02:47
14:33:47
15:04:47
15:35:47
16:06:47
16:37:47
17:08:47
17:39:47

Waktu

GrafikIradiasi dan Temperatur di Distrik Dataran Isim pada tanggal 23 Juli 2019

1200 70

1000 60

50
Iradiasi (W/m2)

800
Temperatur

40
600
30
Iradiasi
400
20
Temperatur
200 10

0 0
10:20:42
06:00:42
06:52:42
07:44:42
08:36:42
09:28:42

11:12:42
12:04:42
12:56:42
13:48:42
14:40:42
15:32:42
16:24:42
17:16:42

Waktu

GrafikIradiasi dan Temperatur di Ransiki pada tanggal 25Juli 2019

6
Iradiasi (W/m2) Iradiasi (W/m2)

1000
1200
1000
1200

0
0

200
400
600
800
200
400
600
800
06:35:03 06:37:52
07:12:03 07:13:52
07:49:03 07:49:52
08:26:03 08:25:52
09:03:03 09:01:52
09:40:03 09:37:52
4.2.5.2 Kabupaten TelukWondama

10:17:03 10:13:52
10:54:03 10:49:52
11:31:03 11:25:52
12:08:03 12:01:52
12:37:52

Waktu
Waktu
12:45:03
13:22:03 13:13:52
13:59:03 13:49:52
14:36:03 14:25:52
15:13:03 15:01:52
15:50:03 15:37:52
16:13:52
16:27:03
16:49:52
17:04:03
17:25:52
17:41:03

0
5
0
5

10
15
20
25
30
35
40
45
50
10
15
20
25
30
40
45
50

35

Temperatur (C) Temperatur (C)

Iradiasi dan Temperatur Wasior 6 Agustus 2019

GrafikIradiasi dan Temperatur di Wasior pada tanggal6Agustus 2019


GrafikIradiasi dan Temperatur di Wasior pada tanggal 5 Agustus2019
Iradiasi

Iradiasi
Temperatur

Temperatur

7
4.2.5.3 Kabupaten Pegunungan Arfak

Iradiasi dan Temperatur Anggi 29 Agustus 2019


900 35
800
30
700
25

Temperature (C)
Iradiasi(W/m2)

600
500 20

400 15
Iradiasi
300
10
200 Temperatur
5
100
0 0
09:47:22

13:24:22

17:01:22
07:19:04
08:14:22
08:45:22
09:16:22

10:18:22
10:49:22
11:20:22
11:51:22
12:22:22
12:53:22

13:55:22
14:26:22
14:57:22
15:28:22
15:59:22
16:30:22

17:32:22
Waktu

GrafikIradiasi dan Temperatur di Anggi pada tanggal29Agustus 2019

Iradiasi dan Temperatur Anggi 30 Agustus 2019


600 40
35
500
30
Temperatur (C)
Iradiasi(W/m2)

400
25
300 20
15 Iradiasi
200
10
Temperatur
100
5
0 0
12:37:13
06:34:13
07:07:13
07:40:13
08:13:13
08:46:13
09:19:13
09:52:13
10:25:13
10:58:13
11:31:13
12:04:13

13:10:13
13:43:13
14:16:13
14:49:13
15:22:13
15:55:13
16:28:13
17:01:13

Waktu

GrafikIradiasi dan Temperatur di Anggi pada tanggal30Agustus 2019

8
BAB V
ANALISIS POTENSI ENERGI TERBARUKAN

5.1 Analisis Potensi


5.1.1 PLTMH
5.1.1.1 Kabupaten Manokwari Selatan
A. Sungai Bengko (Kampung Sihu)

Debit Debit Potensi Net Potensi Daya


No Sungai/Kampung Pengukuran Andalan Head Head Hidrolik PLTMH
(L/dt) (L/dt) (m) (m) (kW) (kW)
1 Bengko/Sihu 114.6 65 70 69.74 44.4 30.4
Sosmorof (Untuk
2 redesign PLTMH 4917.6 500 10 6.24 30.6 21
Existing)
Sosmorof
3 (Potensi 4917.6 1500 10 7.29 107.1 73.4
Pengembangan)

5.1.1.2 Kabupaten Teluk Wondama

Debit Debit Potensi Net Potensi Daya


No Sungai/Kampung Pengukuran Andalan Head Head Hidrolik PLTMH
(L/dt) (L/dt) (m) (m) (kW) (kW)
1 Yende 10.4 10 70 70 6.9 4.7
2 Aisandami 27 25 85 84.97 20.8 14.3
3 Naikere 30 30 30 29.93 8.8 6

5.1.1.3 Kabupaten Pegunungan Arfak

Debit Debit Potensi Net Potensi Daya


No Sungai/Kampung Pengukuran Andalan Head Head Hidrolik PLTMH
(L/dt) (L/dt) (m) (m) (kW) (kW)
1 Kopo 27 25 35 34.94 8.6 5.9
2 Sururey 97 99 15 14.64 14.2 9.7
3 Hingk 420 200 10 9.44 18.5 12.7
4 Demaisi 149.4 33 100 99.93 32.3 22.1
5 Indabri 217 75 53 52.52 38.6 26.4
6. Inggemou/Menyambouw 307 83 58 57.64 46.9 32.1

9
PANJANG GROSS DEBIT NET POTENSI DAYA
LOKASI
ANDALAN Real Cost Pembulatan Keterangan
PIPA HEAD HEAD HIDROLIK PLTMH
Kabupaten Kampung (m) (m) (L/s) (m) (kW) (kW)
Kopo/Kopo 516 35.00 25 34.94 8.6 5.9 Rp 1,055,911,761 Rp 1,055,900,000 Redesign
Sururey/Sururey 258 15.00 99 14.64 14.2 9.7 Rp 1,751,528,583 Rp 1,751,500,000 Baru
Hingk/Hingk 109 10.00 200 9.44 18.5 12.7 Rp 2,281,331,064 Rp 2,281,300,000 Perbaikan
Kabupaten
Pegaf Soup/Demaisi 355 100.00 33 99.93 32.3 22.1 Rp 3,986,170,078 Rp 3,986,100,000 Perbaikan
Indabri 573 53.00 75 52.52 38.6 26.4 Rp 4,760,953,091 Rp 4,760,900,000 Baru
356 58.00 57.64 46.9 32.1 Rp 5,782,529,192 Rp 5,782,500,000 Baru
Ingen/Miyambouw 83
297 35.00 34.70 28.2 19.3 Rp 3,481,089,114 Rp 3,481,000,000 Baru
Yende Roon 134 70.00 10 70.00 6.9 4.7 Rp 558,017,912 Rp 558,000,000 Baru
Kabupaten
Wondama Aisandami 314 85.00 25 84.97 20.8 14.3 Rp 1,693,358,612 Rp 1,693,300,000 Baru
Naikere 458 30.00 30 29.93 8.8 6.0 Rp 715,787,272 Rp 715,700,000 Baru

Kabupaten Bengko/ Sihu 400 70.00 65 69.74 44.4 30.4 Rp 3,884,723,315 Rp 3,884,700,000 Baru
Manokwari Sosmorof 415 10.00 700 3.00 20.6 14.1 Rp 1,797,480,503 Rp 1,797,400,000 Redesign eksisting
Selatan
Sosmorof 415 10.00 1500 7.29 107.1 73.4 Rp 9,365,583,354 Rp 9,365,500,000 Potensi Pengembangan

Tabel Estimasi biaya PLTM

10
5.1.2 PLTS
Kabupaten Manokwari Selatan, Kampung Tahosta

Kebutuhan Inverter kapasitas : 1.74 kW


Total Kapasitas PLTS : 10,8 kWp
Kebutuhan Lahan untuk Panel surya : 70 m2 :
Skema sistem PLTS ditunjukkan seperti gambar berikut:
30 x Sonnenschein
A512/200 A
2 36 x SERAPHIM 200.0 Ah (C20); 2 x 12.0 V
SPR-280-6PA 280 W
18
20°; -180°

ASP Top Class TC 20/24


2.0 kW

Annual Energy Reqirement: 4403 kWh


Max. Hourly Value: 1.74 kW

Gambar V-1 Skema system PLTS Kampung Tahosta

kWh
8.80

8.00

7.20
6.40

5.60

4.80
4.00

3.20

2.40
1.60

0.80

0.00
Fri Sat Sun Mon Tue Wed Thu
Time Period 1/ 1/ - 1/ 7/

Energy Produced by PV Array 280 kWh Direct Use of PV Energy 29 kWh


Consumption Covered by Solar Energy 84 kWh

Kabupaten Teluk Wondama

SARARTI
Kebutuhan Inverter kapasitas : 1,43 kW
Total Kapasitas PLTS : 7,28 kWp
Kebutuhan Lahan untuk Panel surya : 50,5 m2

11
Skema sistem PLTS ditunjukkan seperti gambar berikut:

kWh
6.00

5.40

4.80

4.20

3.60

3.00

2.40

1.80

1.20

0.60

0.00
Fri Sat Sun Mon Tue Wed Thu
Time Period 1/ 1/ - 1/ 7/

Energy Produced by PV Array 155 kWh Direct Use of PV Energy 23 kWh


Consumption Covered by Solar Energy 71 kWh

YENDE

Kebutuhan Inverter kapasitas : 3,6 kW


Total Kapasitas PLTS : 33,6 kWp
Kebutuhan Lahan untuk Panel surya : 233,2 m2
Skema sistem PLTS ditunjukkan seperti gambar berikut:

12
kW h
27.0

24.0

21.0

18.0

15.0

12.0

9.0

6.0

3.0

0.0
Fri Sat Sun Mon Tue W ed Thu
Time Period 1/ 1/ - 1/ 7/

Energy Produced by PV Array 713 kW h Direct Use of PV Energy 59 kW h


Consumption Covered by Solar Energy 169 kW h

Kabupaten Pegunungan Arfak


Sururey
Kebutuhan Inverter kapasitas : 3,5kW
Total Kapasitas PLTS : 33,6 kWp
Kebutuhan Lahan untuk Panel surya : 234 m2
Skema sistem PLTS ditunjukkan seperti gambar berikut:

13
kW h
36.0
33.0
30.0
27.0
24.0
21.0
18.0
15.0
12.0
9.0
6.0
3.0
0.0
W ed Thu Fri Sat Sun Mon Tue
Time Period 1/20/ - 1/26/

Energy Produced by PV Array 1,140 kW h Direct Use of PV Energy 52 kW h


Consumption Covered by Solar Energy 163 kW h

14
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1 Kesimpulan

Dari kegiatan Analisis Kebutuhan Sumber Energi Alternatif Terbarukan di Provinsi Papua
Barat, kesimpulan yang dapat diperoleh adalah:
1. Potensi energi terbarukan yang dapat dikembangkan untuk masing-masing lokasi
survei adalah:
a. Kabupaten Manokwari Selatan:
▪ Kampung Tahosta: PLTS Komunal dengan kapasitas 10,8 kWp
▪ Kampung Sihu: PLTMH dengan kapasitas 30,4 kW
▪ Kampung Sosmorof: PLTMH dengan kapasitas 73,4 kW
b. Kabupaten Teluk Wondama:
▪ Potensi PLTMH terdapat di Kampung Yende, Kampung Aisandami, dan
Kampung Naikere dengan masing-masing kapasitsa sebesar 4,7 kW, 14,3 kW,
dan 6 kW.
▪ Potensi pengembangan PLTS dilakukan di Kampung Sararti dan Kampung
Yende dengan masing-masing kapasitas sebesar 10,8 kWp dan 33,6 kWp.
c. Kabupaten Pegunungan Arfak:
▪ Potensi PLTMH dapat dikembangkan di Kampung Sururey dengan kapasitas
sebesar 9,7 kW
▪ Potensi pengembangan PLTS dapat dilakukan di Kampung Sururey dengan
Kapasitas sebesar 33,6 kWp
2. Pengembangan PLTMH di Kampung Sosmorof dapat menghasilkan kelebihan energi
listrik yang dapat dijual ke jaringan listrik PLN. Kebutuhan beban listrik di Kampung
Sosmorof dapat dipenuhi dengan 20% produksi energi listrik dari PLTMH. Kelebihan
energi listrik sebesar 80% yang disalurkan ke jaringan listrik PLN dapat digunakan
untuk pengembangan ekonomi di Kampung Sosmorof.

6.2 Rekomendasi
Berikut adalah beberapa rekomendasi pemanfaatan dan pengembangan EBT di Provinsi
Papua Barat berdasarkan temuan – temuan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Pertama; Implementasi energi terbarukan di Kabupaten Provinsi Papua Barat dapat
digunakan sebagai pendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi.
Kedua; Dalam pengembangan energi terbarukan, penelitian tentang pola beban yang lebih
rinci untuk setiap lokasi yang ditentukan harus dilakukan. Dengan data tentang pola beban listrik

15
yang lebih rinci dan akurat, pemilihan jenis potensi dan teknologi yang digunakan dapat dilakukan
dengan lebih tepat. Tujuan akhir pengembangan energi terbarukan di daerah yang belum terjangkau
jaringan listrik PLN adalah untuk meningkatkan taraf sosial-ekonomi masyarakat.
Ketiga; Dari semua jenis potensi energi yang ada, hambatan utama pemanfaatan energi
terbarukan adalah permasalahan biaya investasi yang tinggi untuk setiap kW kapasitas listrik. Biaya
yang diperlukan dalam pemanfaatan energi terbarukan semakin jelas karena masih diperlakukannya
sistem subsidi terhadap jenis energi yang berasal dari bahan bakar minyak dan listrik yang berasal
dari PLN.

16

You might also like