You are on page 1of 27

Laporan Akhir

Bab 4
Profil Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Profil Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dimaksud adalah berupa gambaran mengenai karakteristik
umum fisik wilayah. Karakteristik umum fisik wilayah adalah berupa gambaran fisik wilayah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, terutama yang terjadi secara ilmiah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang
lama, seperti ; letak geografis, topografi, hidrologi, klimatologi, geologi dan jenis tanah, serta pola penggunaan
tanah. Uraian masing-masing dari kondisi fisik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

4.1. Gambaran Geografis dan Administrasi Wilayah

Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu kabupaten yang baru terbentuk pada tahun
2008 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-undang RI Nomor
22 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara. Ibukota
Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Kotapinang. Kabupaten Labuhanbatu Selatan berbatasan langsung
dengan Provinsi Riau, sehingga wilayah ini memiliki potensi geografis karena dilalui oleh Jalur Lintas Timur
Sumatera, yaitu jalur mulai dari Batas Aceh –Tanjung Pura – Binjai – Medan – Lubuk Pakam - Sei Rampah –
Tebing Tinggi – Indrapura – Limapuluh – Sei Bejangkar – Kisaran – Simpang Kawat – Pulau Rakyat – Aek
Kanopan – Rantauparapat – Simpang Kotapinang – Batas Riau. Untuk lebih jelasnya mengenai kedudukan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Seperti umumnya daerah – daerah lainnya yang berada di Kawasan Sumatera Utara, Kabupaten
Labuhanbatu Selatan termasuk daerah yang beriklim tropis. Daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume
curah hujan pada bulan terjadinya musim. Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan terletak diantara
koordinat 10 26’ 00’’ - 20 12’ 55’’ Lintang Utara dan 990 40’ 00’’ - 1000 26’00’’ Bujur Timur. Kabupaten
Labuhanbatu Selatan memiliki luas wilayah sekitar 3.116,00 Km 2 (311.600 Ha) yang terdiri dari 5
Kecamatan dan 54 Desa/Kelurahan. Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan
Torgamba yaitu seluas 113.640 Ha atau sekitar 36,47% dari luas total Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah paling kecil adalah Kecamatan Silangkitan yaitu hanya seluas
30.370 Ha atau sekitar 9,75% dari luas total Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Untuk lebih jelasnya mengenai
luas wilayah administratif Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

4-1
Laporan Akhir

Tabel 4.1
Luas Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Ibu Kota Luas / Area Persentase
No Kecamatan Kelurahan Desa
Kecamatan (Km2) (%)
1. Sungai Kanan Langga Payung 1 8 484,35 15,54
2. Torgamba Cikampak - 14 1136,40 36,46
3. Kotapinang Kotapinang 1 9 482,40 15,48
4. Silangkitang Silangkitang - 6 303,70 9,74
5. Kampung Rakyat Tanjung Medan - 15 709,15 22,75
Jumlah 2 52 3.116,00 100,00
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

Secara administratif Kabupaten Labuhanbatu Selatan berbatasan dengan beberapa daerah, yaitu :

 Sebelah Utara : Kabupaten Labuhanbatu;

 Sebelah Selatan : Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dan Kabupaten Padang Lawas Utara;

 Sebelah Barat : Kabupaten Padang Lawas Utara;

 Sebelah Timur : Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau;

Untuk lebih jelasnya mengenai luas batas administratif Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut :

4-2
Laporan Akhir

Gambar 4.1
Orientasi Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

4-3
Laporan Akhir

Gambar 4.2
Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan

4-4
Laporan Akhir

4.2. Demografi

Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan permukiman di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
akibat dari pemekaran wilayah, sehingga daerah ini menjadi tempat tujuan berbagai masyarakat terutama di
Kotapinang, seiring dengan peningkatan statusnya sebagai Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan..Gambaran
mengenai kondisi kependudukan dan sumber daya manusia di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat
dari jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk menurut
kelompok umur maupun jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan.

A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan berjumlah 289.655 jiwa. Jumlah penduduk
terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu 103.362 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di
Kecamatan Silangkitang yaitu 29.317 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayah, maka rata-rata kepadatan
penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah mencapai 93 Jiwa/Km2. Kepadatan penduduk paling tinggi
terdapat di Kecamatan Kotapinang yaitu 116 Jiwa/Km2, dan Kepadatan penduduk paling rendah terdapat di
Kecamatan Kampung Rakyat yaitu 75 Jiwa/Km2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut :

Tabel 4.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013
Penduduk Persen Kepadatan
No. Kecamatan Luas (Km2)
(jiwa) (%) Penduduk

1. Sungai Kanan 484,35 47.512 16.40 98


2. Torgamba 1.136,40 103.362 35,68 91
3. Kotapinang 482,40 56.102 29,37 116
4. Silangkitang 303,70 29.317 10,12 97
5. Kampung Rakyat 709,15 53.362 18,42 75
J U M L A H 3.116 289.655 100 93
Sumber : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

B. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2013 berjumlah 289.655 jiwa, yang terdiri dari
147.688 jiwa penduduk laki-laki dan sebanyak 141.967 jiwa penduduk wanita. Jika dilihat berdasarkan angka
sex ratio sebesar 104,03 maka dapat dikemukakan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
jumlah penduduk perempuan dengan perbandingan 104 orang laki-laki berbanding dengan 100 orang penduduk
perempuan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3

4-5
Laporan Akhir

Tabel 4.3
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan Jumlah Sex Rasio
Pria Wanita
1. Sungai Kanan 24.032 23.480 47.512 102,35
2. Torgamba 53.043 50.319 103.362 105,41
3. Kotapinang 28.513 27.589 56.102 103,35
4. Silangkitang 14.848 14.469 29.317 102,62
5. Kampung Rakyat 27.252 26.110 53.362 104,37
Jumlah 147.688 141.967 289.655 104,03
Sumber : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

C. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur

Jika dilihat jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2013, maka dapat disimpulkan bahwa
perbandingan antara usia angkatan kerja (umur 15 sampai dengan 55 tahun) dengan usia non produktif
(dibawah 15 tahun dan diatas 55 tahun) hampir sama. Jumlah penduduk yang berusia antara 15 sampai dengan
55 terdapat sebanyak 168.645 Jiwa atau sebesar 58,2 % dari jumlah penduk yang ada. Sedangkan jumlah
penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan berusia diatas 55 tahun terdapat sebanyak 121.010 Jiwa atau
sebesar 41,8% dari jumlah penduk yang ada. Dengan demikian maka perbandingan antara usia produktif
dengan usia non produktif adalah satu berbanding satu, yang artinya bahwa setiap satu orang usia produktif
harus menanggung satu orang usia non produktif.

Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 0-4 tahun yaitu sebanyak 38.565 Jiwa, kemudian
kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 34.438 Jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada pada
kelompok umur 60-64 tahun terdapat sebanyak 4.018 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut :

Tabel 4.4.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013
Kecamatan
Kelompok
No Sungai Silang- Kampung Jumlah
Umur Torgamba Kotapinang
Kanan kitang Rakyat

1 0-4 7.210 13.764 6.956 3.654 6.981 38.565


2 5-9 6.100 12.740 6.275 3.182 6.141 34.438
3 10 - 14 5.179 11.263 6.162 2.783 5.287 30.674
4 15 - 19 4.523 9.223 5.639 2.849 4.184 27.048

4-6
Laporan Akhir

Kecamatan
Kelompok
No Sungai Silang- Kampung Jumlah
Umur Torgamba Kotapinang
Kanan kitang Rakyat

5 20 - 24 4.205 8.633 5.028 2.666 4.905 25.437


6 25 - 29 4.120 8.952 5.022 2.619 5.098 25.811
7 30 - 34 3.733 8.850 4.639 2.504 4.735 24.461
8 35 - 39 3.151 7.776 3.994 2.200 3.896 21.017
9 40 - 44 2.526 7.095 3.608 1.726 3.268 18.223
10 45 - 49 2.055 5.889 3.011 1.544 2.676 15.175
11 50 - 54 1.735 4.191 2.279 1.210 2.058 11.473
12 55 - 59 1.129 2.259 1.441 841 1.462 7.132
13 60 - 64 748 1.097 826 522 825 4.018
14 65 + 1.098 1.630 1.222 1.017 1.216 6.183
Jumlah 47.512 103.363 56.102 29.317 52.399 289.655
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

D. Struktur Penduduk Menurut Suku Bangsa

Mayoritas penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah merupakan Suku Jawa. Hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah penduduk yang ada sebesar 49,8 % diantaranya merupakan Suku Jawa.
Sedangkan suku terbesar kedua adalah suku Batak yang terdapat sekitar 45,8 % dari jumlah penduduk yang
ada. Dan sisanya adalah merupakan suku Minang sebesar 0,57%, suku Melayu 0,47% dan suku lainnya
sebesar 3,40%. Lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5
Persentase Penduduk Menurut Suku Bangsa
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013
Suku Bangsa (Jiwa)
No Kecamatan
Melayu Batak Minang Jawa Aceh Lainnya
1. Sungai Kanan 0,15 78,30 0,27 19,62 0,67 1,59
2. Torgamba 0.70 41,16 0,74 52,84 0,19 21,37
3. Kotapinang 0,65 55,65 0,59 39,43 0,15 3,53
4. Silangkitang 0,07 18,27 0,27 79,75 0,07 1,57
5. Kampung Rakyat 0,34 30,48 0,68 64,29 0,18 4,03
Jumlah 0,47 45,8 0,57 49,80 0,15 3,40
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

4-7
Laporan Akhir

E. Struktur Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan

Jumlah penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah beragama Islam. Jumlah
penduduk yang beragama Islam terdapat sebesar 87,64 %. Sedangkan Agama terbesar kedua adalah Agama
Protestan yang terdapat sekitar 11,17% dari jumlah penduduk yang ada. Dan sisanya adalah merupakan Agama
Katolik sebesar 1,03%, Agama Budha 1,03%, Agama Hindu sebesar 0,4%dan Agama lainnya sebesar 0,14%.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6
Persentase Penduduk Menurut Agama Yang dianut
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013
Agama/Kepercayaan (Jiwa)
No Kecamatan
Islam Protestan Katolik Budha Hindu Lainnya
1. Sungai Kanan 2,24 2,24 0,29 0,01 0,01 0,01
2. Torgamba 22,18 22,18 1,80 0,03 0,03 0,01
3. Kotapinang 0,79 8,79 1,00 0,57 0,57 0,04
4. Silangkitang 0,42 0,46 0,49 0,02 0,02 0,02
5. Kampung Rakyat 6,43 6,42 0,52 0,04 0,04 0,04
Jumlah 87,64 11,17 1,03 1,03 0,41 0,14
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.7
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 sd 2013 (jiwa)
Tahun
No Kecamatan
2009 2010 2011 2012 2013
1 Sungai Kanan 45.282 45.282 47.512
2 Torgamba 98.118 98.118 103.362
3 Kotapinang 54.063 54.063 56.102
4 Silangkitang 28.208 28.208 29.317
5 Kampung Rakyat 51.878 51.878 53.362
Jumlah 277.549
Sumber : Badan Pusat Statistik, data diolah

4-8
Laporan Akhir

Tabel 4.8
Jumlah dan Rata–Rata Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2012
2012
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Pertumbuhan
(Jiwa) Penduduk

1 Sungai Kanan 484,35 45.282 3.84


2 Torgamba 1.136,40 98.118 2.67
3 Kotapinang 482,40 54.063 2.31
4 Silangkitang 303,70 28.208 2.28
5 Kampung Rakyat 709,15 51.878 2.23
Jumlah 3.116,00 277.549 2.60
Sumber : Hasil Rencana
Tabel 4.9
Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2015 - 2030 (Jiwa)

TAHUN
NO Kecamatan
2012 2015 2020 2025 2030
1 Sungai Kanan 45,282 52,984 58,603 66,622 73,937
2 Torgamba 98,118 109,792 121,749 133,353 141,007
3 Kotapinang 54,063 60,770 66,203 69,293 74,035
4 Silangkitang 28,208 32,145 35,012 38,107 41,988
5 Kampung Rakyat 51,878 57,837 62,504 65,590 69,762
JUMLAH 277,549 313,528 344,071 372,965 400,728
Sumber : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2013, data diolah

Tabel 4.10
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2015 - 2030 (Jiwa)

TAHUN
NO Kecamatan
2012 2015 2020 2025 2030
1 Sungai Kanan 3.48 3.02 2.04 2.60 2.11
2 Torgamba 2.67 1.46 2.09 1.84 1.12
3 Kotapinang 2.31 1.14 1.73 0.92 1.33
4 Silangkitang 2.28 2.61 1.72 1.71 1.96
5 Kampung Rakyat 2.23 1.06 1.56 0.97 1.24
JUMLAH 2.60 1.69 1.88 1.63 1.45
Sumber : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2013, data diolah

4-9
Laporan Akhir

Rata-rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah mencapai 2.60 % . Pertumbuhan
penduduk paling tinggi terdapat di Kecamatan Sungai Kanan yaitu 3.84%, dan Pertumbuhan penduduk paling
rendah terdapat di Kecamatan Kampung Rakyat yaitu 2.23 %.

Dari dari data tersebut di atas maka dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Jumlah penduduk penduduk terbesar pada tahun 2013 berada di kecamatan Torgamba sebanyak 103.362
jiwa) dan terkecil berada di kecamatan Silangkitang yakni 29.317 jiwa.

2. Dari tahun 2009 sampai tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan bertambah 23.928
jiwa atau menjadi 277.549 jiwa (meningkat 9,43 persen atau rata-rata pertahun 2,36 persen).

3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian Kabupaten


Labuhanbatu Selatan yang masih begitu luas.

Hasil Proyeksi :

Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2011 diperkirakan 291.751 jiwa (tumbuh 2,07 persen), tahun
2012 diperkirakan 293.498 jiwa (tumbuh 1,92 persen), tahun 2013 diperkirakan 305.794 jiwa (tumbuh 2,09
persen), tahun 2014 diperkirakan 309.191 jiwa (tumbuh 2,19 persen) dan tahun 2015 diperkirakan 313.528 jiwa
(tumbuh 1,72 persen).

4.3. Geografi

Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan terletak diantara koordinat 10 26’ 00’’ sampai
dengan 20 12’ 55’’ Lintang Utara dan 990 40’ 00’’ sampai dengan 1000 26’ 00’’ Bujur Timur. Kondisi geografis
wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan termasuk kedalam kawasan dataran rendah yang berada pada daerah
transisi antara kawasan pesisir (pantai timur) dengan kawasan pegunungan (dataran tinggi bukit barisan).
Kabupaten Labuhanbatu Selatan berbatasan langsung dengan Provinsi Riau.

4.4. Topografi

Secara topografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian 100 s/d 500 M
diatas permukaan laut. Pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian kurang dari
100 M diatas permukaan laut. Ketinggian antara 100 – 500 M diatas permukaan laut hanya terdapat di
Kecamatan Sungai Kanan, tepatnya pada bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas
Utara.

Berdasarkan kemiringan lerengnya, pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada
kawasan yang realitif datar dengan kemiringan antara 0 – 8% hingga landai dengan kemiringan 8 – 15%.
Wilayah dengan kontur bergelombang hingga curam dengan kemiringan lereng antara 15 – 25% terdapat di
bagian barat Kecamatan Sungai Kanan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara.

4-10
Laporan Akhir

a. Kemiringan Lahan

Berdasarkan kemiringan lerengnya, pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada kawasan
yang realitif datar dengan kemiringan antara 0 – 8% hingga landai dengan kemiringan 8 – 15%. Wilayah
dengan kontur bergelombang hingga curam dengan kemiringan lereng antara 15 – 25% terdapat di bagian
barat Kecamatan Sungai Kanan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara.

b. Ketinggian Lahan

Pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian kurang dari 100 M di atas
permukaan laut. Ketinggian antara 100 – 500 M di atas permukaan laut hanya terdapat di Kecamatan
Sungai Kanan, tepatnya pada bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara.

4.5. Geohidrologi

Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilewati oleh sungai besar Barumun yang melewati beberapa
kecamatan, seperti Kecamatan Sungai Kanan, Kotapinang dan Kampung Rakyat. Sungai Barumun atau DAS
Barumun termasuk kedalam Wilayah Sungai (WS) Kualuh – Barumun yang merupakan Wilayah Sungai (WS)
Lintas Kabupaten (Kewenangan Provinsi). Selain sungai Barumun terdapat sungai-sungai kecil lainnya seperti
sungai Kanan, Aek Raso, Aek Kebara, dan Aek Tasik.

4.6. Geologi

Jenis batuan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara lain singkapan batuan
berumur Pratersier yang tampak di bagian Barat Kecamatan Sungai Kanan dan Kecamatan Silangkitang (Pul),
kemudian diikuti oleh kelompok Kampar yang berumur Tersier di Kecamatan Sungai Kanan, Silangkitang dan
sebagian Kecamatan Kotapinang, dan dikuti dengan selaras (Tmt) di Selatan Kecamatan Sungai Kanan dan
Silangkitang kemudian diikuti dengan tidak selaras (Tup) yang nampak pada Kecamatan Silangkitang dan
Kotapinang. Penyebaran satuan batuan berumur Quarter di endapkan dengan tidak selaras (Qpmi) yang
menyebar disecara luas di Kecamatan Torgamba dan bagian Selatan Kecamatan Kampung Rakyat dan
dilanjutkan denga selaran (Qp) dibagian Utara Kecamatan Kampung Rakyat.

Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dibedakan atas 5 jenis yaitu:
Podsolik kuning, Organosol, Latosol/ Podsolik,/Regosol, Hidromorfik Kelabu dan Gley humus Regosol. Jenis
tanah yang terbesar adalah jenis tanah Podsolik Kuning yang terdapat sekitar 200.641,60 Ha yang
tersebar di semua kecamatan. Kemudian jenis tanah Hidromorfik Kelabu dan Gley Humus Regosol yang
terdapat seluas 57.980,20 Ha yang terdapat di Kecamatan Torgamba dan Kecamatan Kotapinang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut :

4-11
Laporan Akhir

Tabel 4.11
Jenis Tanah Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Hidromorphik
Litosol/ Kelabu Gley
Podsolik
Podsolik Humus
No Kecamatan Organosol Regosol Jumlah
Kuning Regosol Regosol
1 Sungai Kanan 40.453,20 - 7.981,80 - - 48.435,00
2 Torgamba 102.640,90 - - - 10.999,10 113.640,00
3 Kotapinang 33.851,90 - - 1.864,30 12.523,80 48.240,00
4 Silangkitang 15.280,60 - - 15.089,40 - 30.370,00
5 Kampung Rakyat 8.415,00 28.042,70 - - 34.457,30 70.915,00
Jumlah 200.641,60 28.042,70 7.981,80 16.953,70 57.980,20 311.600,00
Sumber : Review RTRW Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2005-2015.

4.7. Klimatologi

Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan
Kabupaten Labuhanbatu yang merupakan kabupaten induk. Daerah ini memiliki dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari
hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Musim kemarau dan musim hujan biasanya
ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Selama
tahun 2012, rata-rata hari hujan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 9,5 hari per bulan dengan
rata-rata curah hujan 139,17 MM.

Tabel 4.12
Rata – Rata Jumlah Hujan Dan Curah Hujan Setiap Bulan

Bulan Hari Hujan Curah Hujan


Januari 10 86
Februari 8 80
Maret 7 111
April 2 57
Mei 6 79
Juni 8 115
Juli 8 99
Agustus 5 103
September 6 38
Oktober 16 285
November 21 449
Desember 17 168

4-12
Laporan Akhir

4.8. Kondisi Sosial Dan Ekonomi Wilayah


4.8.1. Pendidikan

Angka melek huruf penduduk Kabupaten Labuhan Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
berarti semakin berkurangnya jumlah penduduk yang tidak dapat baca/tulis atau buta huruf. Namun demikian
tercatat angka melek huruf Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 3013 sebesar 99,05 persen dan masih lebih
besar dibandingkan angka melekhruf propinsi Sumatera Utara yang hanya sebesar 97,84 %, Penduduk
Labuhanbatu Selatan jika dilihat berdasarkan rata – rata lama sekolahnya mengalami peninggkatan yaitu
menjadi 8,63 tahun atau kelas 2 SMP pada tahun 2013. Hal ini sejalan dengan angka partisipasi sekolah
Labuhanbatu untuk kelompok umur 7 -12 tahun yang sudha mencapai 98,46 persen dan untuk kelompok usia13-
15 tahun mengalami peningkatan menjadi 94,27 %. Untuk angka partisipasi sekolah untuk kelompok usia 16-18
tahun menurun menjadi sebesar 68,92 $.

Jika dilihat dari kuantitasnya ketersediaan guru di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sudah memadai.
Hal ini dapat dilihat dari rasio guru terhadap murid. Seorang guru rata – rata mengajar 20 orang siswa untuk
jenjang pendidikan SD, Untuk jenjang pendidikan SMP seorang guru rata-rata mengajar 12 orang siswa, pada
jenjang pendidikan SMA sederajat yang terdiri dari SMA dan SMK seorang guru rata – rata mengajar 9-14 orang
siswa, Indikator lain dalam hal pencapaian di bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni (APM). APM
Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk tingkat SD dan SMP sudah cukup baik dan lebih tinggi dibandingkan
dengan APM Propinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 97,05 % dan APM SMP sebesar 77,67% dan APM SMA
hanya sebesar 62,99 %.

Tabel 4.13
Indikator Pendidikan Kab. Labuhanbatu Selatan Tahun 2011-2013

Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


Angka Melek Huruf 98,93 98,94 99,05
Rata – Rata Lama Sekolah 8,21 8,36 8,63
Angka Partisipasi Sekolah
7-12 97,53 97,77 98,46
13-15 81,91 93,63 94,27
16-18 64,22 53,29 68,29
Sumber : Susenas 2011-2013

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan
umum dan pendidikan agama. Jumlah fasilitas pendidikan umum yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan sampai dengan tahun 2013 terdapat sebanyak 265 unit, yang terdiri dari Taman Kanak – Kanak 22
Unit, Sekolah Dasar 186 Unit (172 unit SD Negeri dan 14 unit SD Swasta), SLTP 48 Unit (28 unit SLTP Negeri
dan 20 unit SLTP Swasta) dan SMU sebanyak 14 Unit (8 unit SMU negeri dan 6 Unit SMU Swasta) dan SMK (2
SMK Negeri dan 15 SMK Swasta). Jumlah fasilitas pendidikan terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu

4-13
Laporan Akhir

103 Unit dan jumlah fasilitas pendidikan terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitang yaitu 25 Unit. Untuk lebih
jelasnya lihat dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Untuk fasilitas pendidikan Agama terdapat sebanyak 86 Unit yang terdiri dari 16 unit Madrasah
Ibtidaiyah (4 Unit MI Negeri dan 12 Unit MI Swasta), 44 unit Madrasah Tsanawiyah (2 Unit MTs Negeri dan 42
Unit MTs Swasta) dan sekolah Madrasah Aliyah sebanyak 26 Unit (1 Unit MA Negeri dan 25 Unit MA Swasta).
Jumlah fasilitas pendidikan agama terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu 21 Unit dan jumlah fasilitas
pendidikan agama terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitan yaitu 14 Unit,

Tabel 4.14
Jumlah Fasilitas Pendidikan Umum dan Swasta Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

SD SLTP SMU SMK


No Kecamatan TK Jumlah
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1. Sungai Kanan 1 37 0 5 1 2 1 1 1 48
2. Torgamba 11 53 10 12 16 1 4 0 7 103
3. Kotapinang 6 35 1 3 1 2 0 0 3 45
4. Silangkitang 1 16 0 3 1 1 1 1 2 25
Kampung
5. 3 31 3 5 1 2 0 0 2 44
Rakyat
Jumlah 22 172 14 28 20 8 6 2 15 265
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

4.8.2. Jumlah Pendidikan Miskin di Kab. Labuhanbatu Selatan

Tabel 4.15
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (000 jiwa)
Kabupaten 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penduduk Miskin *) 43,40 - 40,4
Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014
*) : masih bergabung dengan kabupaten Induk

4.8.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pertumbuhan ekonomi ini merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pembangunan
yang dilaksanakan di suatu daerah khususnya bidang ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut terbentuk
dari berbagai macam sector ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang terjadi disuatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Selatan atas dasar
harga konstan pada tahun 2013 sebesar 6,05 persen. Hal ini menunjukkan adanya penurunan bila dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,33 persen pada tahun 2012.

4-14
Laporan Akhir

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhanbatu Selatan Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) pada tahun 2013 sebesar 9.189.495,50 juta rupiah. Sektor industri pengolahan merupakan kontributor
utama dengan peranan mencapai 48,77 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian sebesar 26,39
persen serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,00 persen. Sementara sektor-sektor lainnya
hanya memberikan total kontribusi sebesar 9,84 persen terhadap perekonomian di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.

Untuk melihat produktivitas ekonomi (dengan mengabaikan inflasi) maka digunakan PDRB Atas
Harga Konstan (ADHK). Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada
tahun 2013 sebesar 3.393.576,50 juta rupiah. Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000, sektor sektor keuangan,
persewaan dan jasa-jasa perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 7,10 persen; diikuti sektor
pertanian sebesar 6,74 persen; sektor bangunan sebesar 6,03 persen; sektor industri pengolahan sebesar
5,97 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 5,45 persen; sektor jasa-jasa sebesar 5,97
persen; sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 5,53 persen; sektor pertambangan dan penggalian
sebesar 4,90 persen; serta sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 4,90 persen . Secara keseluruhan,
perekonomian di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2013 naik sebesar 6,05 persen bila
dibandingkan pada tahun 2012.

PDRB Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2013 Atas Dasar Harga Berlaku sebesar
31.725,58 ribu rupiah, meningkat dari 28.186,58 ribu rupiah pada tahun 2012. Sedangkan berdasarkan
harga konstan 2000, PDRB perkapita tahun 2013 sebesar 11.715,93 ribu rupiah, meningkat dari tahun 2012
yang sebesar 11.235,85 ribu rupiah. Perkembangan PDRB Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Tabel 4.16
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 – 2013 (Juta Rupiah)
2009 2010 2011 2012 2013
SEKTOR
NO (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)
1 Pertanian 1.320.224,99 1.546.275,62 1.780.980,67 2.080.047,89 2.425.096,73
2 Pertambangan dan Penggalian 43.768,9 50.260,90 56.294,37 63.356,98 71.243,84
3 Industri Pengolahan 2.747.499,66 3.122.385,46 3.500.469,64 3.912.942,59 4.482.174,10
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 11.788,70 12.900,02 13.719,26 14.855,46 16.221,71
5 Konstruksi 105.152,95 114.659,09 127.760,02 142.233,44 160.399,78
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 863.276,46 995.450,58 1.115.430,63 1.238.734,78 1.378.543,72
7 Pengangkutan & komunikasi 113.076,34 130.534,33 144.312,94 160.220,44 177.901,39
8 Keuangan,sewa, & Js.Perusahaan 55.021,24 62.026,40 70.098,06 81.394 92.397,63
9 Jasa-jasa 212.382,51 254.461,78 292.784,66 334.005,12 385.516,62
PDRB 5.472.191,07 6.288.954,17 7.101.850,26 8.087.790,40 9.189.495,50
Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014

4-15
Laporan Akhir

Tabel 4.17
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 – 2013 (Juta Rupiah)

2009 2010 2011 2012 2013


NO SEKTOR
(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)
1 Pertanian 548,642.37 586.992,39 627.658,95 671.245,92 716459,51
Pertambangan dan
19,588.66 20.444,68 21.297,18 22.422,97 23.541,73
2 Penggalian
3 Industri Pengolahan 1,446,465.77 1.515.799,32 1.606.322,81 1.706.520,30 1.808.479,30
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,835.26 5.060,89 5.304,32 5.549,38 5.821,09
5 Konstruksi 55,430.42 58.383,96 62.430,41 66.345,44 70.346,05
Perdagangan, Hotel &
415,296.43 442.343,02 466.920,16 494.708,21 521.653,17
6 Restoran
Pengangkutan &
52,805.93 56.222,90 59.356,30 62.706,69 66.172,07
7 komunikasi
Keuangan,sewa, &
26,778.05 28.356,20 30.351,74 32.983,72 35.324,82
8 Js.Perusahaan
9 Jasa-jasa 114,621.65 122.164,77 129.871,08 137.568,26 145.778,76
PDRB 2,685.094.52 2.835.768,12 3.009.512,94 3.200.070,89 3.393.576,50
Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014

4.8.4. Inflasi Daerah

Pada tahun 2012 Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sering digunakan sebagai indikator kenaikan
harga-harga terlihat meningkat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan jika dibandingkan dengan kondisi tahun
2011. Dengan tahun dasar 2002, tercatat nilai IHK Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2012 adalah
sebesar 180,25. Indeks harga Konsumen yang tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus yaitu
sebesar 181,79. Sedangkan nilai IHK terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 174,47 persen. Pada
tahun 2013 kembali terjadi inflasi yang cukup tinggi dikarenakan kenaikan harga bbm.

Tabel 4.18
Inflasi Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 – 2012
Kabupaten 2009 2010 2011 2012
Labuhanbatu Selatan 13,25 10,86 4,77 5,14
Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014

4.8.5. Potensi Daerah

Potensi Pertanian
Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki berbagai komiditi di bidang pangan. Berbagai komiditi ini tentunya
akan dijadikan sebagai potensi daerah tersendiri bagi kabupaten dalam hal peningkatan kesejahteraan
penduduknya. Komoditi yang tersedia di Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki ragam jenis mulai dari padi,

4-16
Laporan Akhir

jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan tentunya berbagai jenis ubi lainnya. Untuk lebih jelasnya
mengenai komodi yang yang tersedia di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai berikut :

A. Potensi Pertanian
1. Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kawasan pertanian lahan basah dikembangkan di wilayah dengan kriteria sebagai berikut :
a) Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl.
b) Kawasan dengan kelerengan < 40%.
c) Kawasan dengan kedalaman efektif tanah > 30 cm.
d) Mendapat pengairan teknis.
e) Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan pertanian basah serta
kebutuhan lahan untuk dapat menyerap tenaga kerja optimal.
f) Pola tanam: monokultur, tumpangsari, campuran tumpang gilir;
g) Tindakan konservasi berkaitan dengan:
 Vegetatif: pola tanam sepanjang tahun, penanaman tanaman panen atas air tersedia dengan
jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5 - 20 L/detik/ha untuk mina padi, mutu air bebas polusi,
suhu 23 - 30ºC, oksigen larut 3 - 7 ppm, amoniak 0.1 ppm dan pH 5 - 7;
 Mekanik: pembuatan pematang, teras, dan saluran drainase.

Berdasarkan pertimbangan kriteria di atas, maka luas pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang
sesuai untuk budidaya pertanian lahan basah adalah 360 Ha yang terdapat di Kecamatan Sungai Kanan.
Pada tahun 2009 jumlah produksi padi sawah yang berasal dari sawah seluas 322 Ha tersebut hanya
sebesar 1.440 Ton.

2. Kawasan Pertanian Lahan Kering


Kawasan pertanian lahan kering dikembangkan di wilayah yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a) Kemiringan 0 - 6%: tindakan konservasi secara vegetatif ringan, tanpa tindakan konservasi secara
mekanik;
b) Kemiringan 8 - 15%:
 Tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergiliran tanaman,
penanaman menurut kontur, pupuk hijau, pengembalian bahan organik, tanaman penguat
keras;
 Tindakan konservasi secara mekanik (ringan), teras gulud disertai tanaman penguat keras;
 Tindakan konservasi secara mekanik (berat), teras gulud dengan interval tinggi 0,75 – 1,5 m
dilengkapi tanaman penguat, dan saluran pembuang air ditanami rumput.

4-17
Laporan Akhir

c) Kemiringan 15 - 40%:
 Tindakan konservasi secara vegetatif (berat), pergiliran tanaman, penanaman menurut kontur,
pemberian mulsa sisa tanaman, pupuk kandang, pupuk hijau, sisipan tanaman tahunan atau
batu penguat teras dan rokrak;
 Tindakan konservasi secara mekanik (berat), teras bangku yang dilengkapi tanaman atau batu
penguat teras dan rokrak, saluran pembuangan air ditanami rumput.

Berdasarkan pertimbangan kriteria di atas, maka potensi pengembangan kawasan pertanian lahan kering di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dikembangkan disetiap kecamatan. Sampai dengan tahun 2013
luas dan produksi tanaman pangan lahan kering di Kabupaten Labuhanbatu Selatan meliputi : Padi Ladang
terdapat seluas 689 Ha dengan jumlah produksi sebesar 3.112,5 Ton, Jagung terdapat seluas 306 Ha
dengan jumlah produksi sebesar 1.413,30 Ton, dan Ubi Kayu terdapat seluas 93 Ha dengan jumlah
produksi sebesar 2.469,10 Ton. Mengenai luas dan produksi tanaman pangan di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut :

Tabel 4.19
Luas Panen Dan Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu
No Kecamatan Luas Prod- Luas Prod- Luas Prod- Luas Prod-
Panen uksi Panen uksi Panen uksi Panen uksi

1. Sungai Kanan 669 3.112,5 70 225,50 70 325,8 8 215,20


2. Torgamba - - - - 124 570,20 30 804,10
3. Kotapinang - - - - 28 129,85 29 767,80
4. Silangkitang - - 36 164,59 20 521,80
5. Kampung Rakyat - - 48 222,80 6 160,2
Jumlah 669 3.112,5 70 225,50 306 1.413,30 93 2.469,10
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

B. Potensi Perkebunan

Kondisi Topografi Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada dasarnya memiliki potensi alam yang cukup
sesuai untuk syarat tumbuh berbagai jenis tanaman pertanian dan perkebunan. Akan tetapi yang menjadi
kendala utama selama ini bahwa potensi alam tersebut secara umum belum dapat dimanfaatkan secara optimal
sebagai sumber usaha/penghasilan bagi masyarakat. Tanaman Perkebunan yang telah dibudidayakan
masyarakat di daerah ini baru 5 (lima) komoditi, yaitu Kelapa Sawit, Karet, Coklat, Kelapa, dan Aren. Namun dari
kelima komoditi perkebunan tersebut hanya empat komoditi yang menunjukkan produksi yang cukup signifikan,
dan telah di telah dikelola oleh perusahaan perkebunan milik pemerintah, swasta nasional, penanaman modal
asing, dan masyarakat.

4-18
Laporan Akhir

Potesi pengembangan untuk kawasan perkebunan dilaksanakan pada kawasan yang memiliki kriteria sebagai
berikut :

 Kawasan yang diusahakan dan atau dimanfaatkan sebagai kawasan Perkebunan/ Tanaman Tahunan;
 Kawasan yang memilki aksesibilitas terhadap sentra-sentra industri Perkebunan/ Tanaman Tahunan;
 Kawasan yang memiliki timbal balik ekonomi dan ekologi (keseimbangan ekonomi dan lingkungan);
 Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan perkebunan serta kebutuhan lahan
untuk menyerap tenaga kerja optimal.
 Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl.
 Kawasan dengan kemiringan 25-40%.
 Kawasan dengan kedalaman efektif tanah > 30 cm.
 Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan perkebunan serta kebutuhan lahan
untuk menyerap tenaga kerja optimal.
Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, serta memperhatikan potensi serta luas areal tanaman perkebunan
yang ada saat ini, maka potensi pengembangan untuk kawasan perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan, dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Perkebunan Kelapa Sawit

Kelapa Sawit adalah merupakan sektor unggulan utama di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Luas areal
untuk tanaman perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat sekitar 162.549
Ha atau sekitar 52,17% dari luas total wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang meliputi :
121.628 Ha dikelola oleh perusahaan perkebunan dan sekitar 40.921 Ha dikelola oleh perkebunan
rakyat.

Perkebunan Kelapa sawit yang dikelola oleh masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat
sekitar 40.921 Ha dengan jumlah produksi sekitar 509.213 Ton. Perkebunan Rakyat terbesar terdapat
di Kecamatan Torgamba yaitu seluas 14.287 Ha dengan jumlah produksi sebesar 169.500 Ton.
Kemudian Kecamatan Kampung Rakyat yaitu seluas 10.314 Ha dengan jumlah produksi sebesar
130.258 Ton. Sedangkan luas perkebunan rakyat terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitan yaitu
hanya seluas 3.037 Ha dengan jumlah produksi sebesar 40.047 Ton. Potensi pengembangan
peruntukan perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya dapat
dikembangkan diseluruh wilayah kecamatan terutama di Kecamatan Torgamba, Kampung Rakyat dan
Kecamatan Kotapinang.

Jumlah perusahaan perkebunan Kelapa Sawit yang ada saat ini di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
terdapat sekitar 38 (tiga puluh delapan) perusahaan, dengan luas total areal tanaman sebesar
124.334,34 Ha dengan jumlah produksi Kelapa Sawit sekitar 2.041.367,58 Ton. Perusahaan
perkebunan terbesar adalah merupakan perkebunan miliki pemerintah yaitu PTPN III yang mengelola

4-19
Laporan Akhir

sekitar 9 (sembilan) lokasi perkebunan. Mengenai luas dan produksi perkebunan Kelapa Sawit yang
dikelola oleh perusahaan perkebunan dapat dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20
Luas Areal Dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Perusahaan Perkebunan
Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

Luas Tanaman (Ha) Produksi


No Perusahaan Perkebunan
TBM TM TTM Jumlah (Ton)

PT. Indo Sepadan Jaya Kbn Tj.


1 Selamat - 701,62 - 701,62 16.838
2 PT. ABM Kebun Teluk Panji 10,69 10.886,92 895,92 11.792,92 196.425
3 PT. Milano Kbn Batang Seponggol - 1.627,05 - 1.627,05 42.303
PT. Herfinta F & T Kbn Tanjung
4 Medan 894,85 2.697,59 - 3.592,44 50.851,60
5 PT. Nubika Jaya - 2.300 - 2.300 43.700
6 PT. Mujur Lestari 196,73 2.041,72 - 2.238,45 21.372
7 PT. Satya Krisna Usaha Kbn Normark 233,87 1.667 - 1900,91 33.609,60
8 PT. Milano Kbn Sei Daun - 2.408,81 - 2.408,41 62.608,75
9 PT. Torganda Sibisa Mangatur 2.461 5.391,54 128,45 9.136,99 134.027
10 PT. Syubarasta Kbn Aek Batu 69 158,40 - 227,40 1.333
11 PT. Asam Jawa Kbn Pengarungan 897,99 6.452,01 - 7.350 140.960
12 PT. Wisnu Indo Jaya Kbn Aek Batu - 822 - 822 11.508
13 PT. Sumber Tani Agung Kbn Sei Dua - 1.709,35 - 1.709,35 36.218
14 PT. Binanga Mandala Kbn M. Senah 506,51 226,81 - 733,32 4.244,86
15 PT. SMA Kbn Teluk Panji 25,81 3.943 - 3.968,81 115.617
16 PT. Umbul Mas Venesa - 601,00 50 651 13.470
17 PT. Tapian Nadengan 185,97 702,73 - 808,70 15.460
18 PT. Central Anugrah Sukses - 277,90 - 277,90 6.286,69
19 PT Mestika Agronusa Sejahtera 26,70 250,50 - 277,20 4.890,27
20 PT Cipta Agro Metro Mandiri - 197,30 - 197,30 1.775
21 PT Rizki Ranatesat - 170,60 - 170 1.500
22 PT Gunung Bangau - 1.300,69 - 1.300,69 23.405
23 PT Sawit Indah Lestari - 176 - 176 1.235
24 PT Satamadiant Plant & Agrb - 464,93 - 464,93 9.114,30

4-20
Laporan Akhir

Luas Tanaman (Ha) Produksi


No Perusahaan Perkebunan
TBM TM TTM Jumlah (Ton)

25 PT Tolan III Kbn Parlabian 979,92 3.620,94 - 4.606 89.859


26 PP Lonsum (Kbn Sei Rumbia) - 1.598,22 - 1.598,22 33.405
27 PT Anak Tasik (Kbn Tj Selamat) - 766,01 - 766,01 18.321,80
28 PT TOlan III Indo Kbn Tolan 310,13 3.302,87 - 3.613 94.180
29 PT Tasik Raja Kbn Bulat Tujuh 288,78 5.540,51 - 5.829,24 136.927,84
30 PTPN III Kbn Sumut - 5.561,09 - 5.561,09 119.800
31 PTPN III Kbn Aek Torop 3.155,75 1.608,70 776,70 5.561,15 68.2650,83
32 PTPN III Kbn Aek Raso 1.837,56 4.660,44 - 6.498 110.180
33 PTPN III Kbn Torgamba 3.173,65 2.908,17 - 6.081,82 53.489,15
34 PTPN III Kbn Sei Beruhur 2.512,65 3.310,45 - 5.823,10 49.865,09
35 PTPN III Sei Daun 4.682 2.435,67 - 7.117,67 59.268,26
36 PTPN III Bukit Tujuh 2.328,92 4.506,14 - 3.893,06 62.496
37 PTPN III Sei Meranti 4.523,50 1.899,25 660,70 7.083,45 49.131
38 PTPN III Sei Kebara 520,60 4.204,59 1.191 5.917,12 116.545,90
Jumlah 29.822,58 89.652,99 4.858,77 124.334,34 2.041.367,58

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014.


Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan;
TM = Tanaman Menghasilkan;
TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan

(2) Perkebunan Karet

Luas perkebunan Karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dikelola oleh perusahaan perkebunan
terdapat seluas 5.386,71 Ha dengan jumlah produksi sebesar 4.165 ton. Perusahaan perkebunan Karet
yang ada saat ini baru 3 (tiga) perusahaan, dan dua perusahaan diantaranya belum menghasilkan dan
tidak menghasilkan. Sedangkan baru satu perkebunan saja yang telah menghasilkan yaitu; PT. PP
Lonsum Kebun Sei Rumbia dengan luas areal tanaman menghasilkan 3.516,75 Ha dengan produksi
sebesar 4.165 Ton.

Perkebunan Karet yang dikelola oleh masyarakat terdapat seluas 25.391 Ha dengan jumlah produksi
sebesar 24.632 Ton. Dari luas tersebut terdapat sekitar 712 Ha tanaman yang belum menghasilkan,
24.977 Ha tanaman menghasilkan dan sekitar 582 Ha tanaman tidak menghasilkan.

4-21
Laporan Akhir

Potensi pengembangan peruntukan perkebunan Karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya
dapat dikembangkan diseluruh wilayah kecamatan terutama di Kecamatan Sungai Kanan. Untuk lebih
jelasnya lihat tabel berikut :

Tabel 4.21
Luas Areal dan Produksi Karet Tanaman Perusahaan Perkebunan
DI Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

Luas Tanaman (Ha) Produksi


No Perusahaan Perkebunan
TBM TM TTM Jumlah (Ton)

PT. Milano Kbn Batang


- - - - -
1 Seponggol
2 PT. Milano Kbn Batang Sei Daun - - - - -
3 PT. PP Lonsum Kbn Sei Rumbia 662,80 3.352,70 0 3.975,41 5.053
Jumlah 662,80 3.352,70 0 3.975,41 5.053
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan;


TM = Tanaman Menghasilkan;
TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan

Tabel 4.22
Luas Areal Dan Produksi Karet Tanaman Perkebunan Rakyat Di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

Luas Tanaman (Ha) Produksi


Kecamatan
No TBM TM TTM Jumlah (Ton)

1. Sungai Kanan 455 9.421 562 10.438 10.538


2. Torgamba 23 7.368 - 7.391 6.115
3. Kotapinang 150 2.128 20 2.298 1.989
4. Silangkitang 74 3.448 - 3.522 3.055
5. Kampung Rakyat 10 2.612 - 2.622 2.935
Jumlah 712 24.977 582 26.271 24.632
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2010.
Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan;
TM = Tanaman Menghasilkan;
TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan
C. Potensi Perikanan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki potensi sumberdaya alam perikanan yang besar (perairan umum,
sungai, kolam, dll.) yang memungkinkan di Kabupaten Labuhanbatu selatan untuk pengembangan kawasan

4-22
Laporan Akhir

budidaya perikanan berupa pengembangan budidaya perikanan darat. Kegiatan perikanan pada saat ini
produktivitasnya masih rendah dengan diversifikasi produk perikanan yang terbatas dan
manajemen/pengelolaan produksi perikanan belum optimal, yang ditunjukkan dengan kontribusi ekonomi yang
relatif rendah. Untuk menunjang dan meningkatkan produksi perikanan maka diperlukan program
pengembangan yang memperhatikan dukungan terhadap kegiatan perikanan.

Budidaya perikanan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan belum terkelola secara optimal, dimana pertahunnya
hanya menghasilkan jumlah produksi ikan sebesar 153,30 Ton. Produksi sebesar ini dihasilkan oleh 177 Rumah
Tangga petani ikan kolam yang tersebar disemua kecamatan. Memperhatikan luas lahan dan ketersediaan air
dengan puluhan sungai yang ada, diperlukan adanya terobosan baru agar budidaya perikanan kolam, sungai
dan danau lebih ditingkatkan. Namun untuk pengembangan budidaya perikanan darat di danau dan sungai
sebaiknya dihindari penggunaan jaring apung/karamba.

Pengalaman pada beberapa danau/waduk menunjukkan bahwa pencemaran danau/sungai dari pakan ikan
membawa dampak buruk bahkan terhadap hasil produksi ikan itu sendiri. Dengan demikian sangat disarankan
agar budidaya perikanan dikembangkan dalam bentuk kolam. Berkenaan dengan pengembangan terkini dari
budidaya perikanan kolam, pendekatan minapolitan perlu dilakukan terutama di kawasan pertanian lahan basah
(minapadi). Mengingat keterbatasan lahan untuk pengembangan usaha tani yang berbasis lahan (ekstensif),
maka pengembangan kolam ikan bernilai ekonomi tinggi perlu ditumbuhkan pada kawasan-kawasan yang
selama ini sudah menjadi sentra budidaya ikan, seperti Kecamatan Sungai Kanan.

D. Potensi Pertambangan

Pada prinsipnya belum ada ditemukan potensi sumber daya alam seperti Batubara, Minyak dan Gas Bumi serta
Panas Bumi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Namun demikian berdasarkan data sekunder yang diperoleh,
ada beberapa bahan-bahan tambang yang potensial dikembangkan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara
lain :

(1) Pertambangan Batuan

Tambang batuan yang telah dimanfaatkan oleh warga adalah bahan galian golongan C yaitu berupa pasir
batu (sirtu) yang terletak di Kecamatan Sungai Kanan. Potensi tambang yang lain adalah Dolomit yang
merupakan ubahan dari batugamping yang terdapat di Kecamatan Kotapinang dengan sebaran yang tidak
begitu luas.

(2) Pertambangan Mineral

Potensi bahan tambang mineral yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara lain adalah
(Sumber : RTRW Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2030);

 Arsen di Kecamatan Kotapinang;


 Bauksit di Kecamatan Kotapinang;

4-23
Laporan Akhir

Potensi tambang mineral lainnya adalah terdapat pada formasi Telisa yaitu di Kecamatan Silangkitang dan
Sungai Kanan, untuk formasi Patani tersebar di kecamatan Silangkitang dan Kotapinang.

E. Potensi Industri

Pemanfaataan ruang untuk pengembangan peruntukan Industri bertujuan :

 Mendukung wilayah produksi pertanian dan galian agar tetap terjaga kesinambungan aktivitas
kegiatannya.
 Terciptanya pertumbuhan perekonomian wilayah.
 Terciptanya penyerapan tenaga kerja maksimal.
 Pengembangan industri mendukung struktur ruang/hirarki pelayanan.

Kawasan peruntukan industri memiliki fungsi antara lain:

1. Memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satu lokasi dengan biaya
investasi prasarana yang efisien;
2. Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja;
3. Meningkatkan nilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) di wilayah yang bersangkutan;
4. Mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka potensi pengembangan kawasan peruntukan industri di


Kabupaten Labuhanbatu Selatan, antara lain adalah:

(1) Peruntukan Industri Besar

Peruntukan Industri Besar di Kabupaten Labuhanbatu Selatan akan diarahkan pada peruntukan industri
khusus, yaitu lokasinya dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis
industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti
kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar. Industri khusus dapat berlokasi
dilokasi bahan baku. Hal ini disebabkan karena industri yang akan dikembangkan di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan adalah industri pengolahan hasil perkebunan berupa industri Pabrik Kelapa Sawi
(PKS), Industri CPO, Industri Minyak Goreng dan Industri Lateks. Semua jenis industri tersebut merupakan
jenis industri yang mempunyai kedekatan dengan bahan baku sehingga lokasinya dapat diarahkan pada
lokasi sumber bahan bakunya. Dengan demikian maka arahan pengembangan industri besar di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan dapat diarahkan diseluruh wilayah kecamatan.

(2) Peruntukan Industri Rumah Tangga

Peruntukan industri kecil dan rumah tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan
jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

4-24
Laporan Akhir

Pada Tahun 2012.jumlah perusahaan industry besar/sedang yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
adalah sebanyak 23 perusahaan. Perussahaan industri besar/sedang yang terbanyak terdapat di Kecamatan
Torgamba sebanyak 23perusahaan. Pada tahun 2012 .jumlah perusahaan industry kecil dan kerajinan rumah
tangga yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebanyak 356. Perusahaan kecil dan kerjainan
rumah tangga yang terbanyak terdapat di Kecamatan Kota Pinang .yaitu sebanyak 112..Adapun data
selengkapnya dapat dilihat di Tabel berikut ini ;

Tabel 4.23
Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang Menurut Kecamatan Tahun 2008-2012

Tahun
No. Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012
1. Sungai Kanan 1 1 1 1 1
2. Torgamba 14 13 13 13 13
3. Kota Pinang 4 4 4 4 4
4. Silangkitang - - - - -
5. Kampung Rakyat 3 4 4 5 5
J U M L A H 22 22 22 23 23
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

Tabel 4.24
Jumlah Perusahaan Industri Kecil Menurut Kecamatan Tahun 2008-2012

Tahun
No. Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012
1. Sungai Kanan 43 42 99 61 46
2. Torgamba 80 76 145 110 109
3. Kota Pinang 128 124 163 84 112
4. Silangkitang 14 14 87 44 36
5. Kampung Rakyat 34 34 106 36 53
J U M L A H 299 290 600 335 356
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

F. Potensi Pariwisata

Kawasan pariwisata adalah suatu daerah dengan potensi tertentu yang dikembangkan dan dikelola sebagai
sentra kegiatan atraksi dan industri pariwisata. Kriteria kawasan yang dapat dijadikan sebagai kawasan
pariwisata pada dasarnya memiliki objek dan daya tarik wisata. Pengembangan kawasan pariwisata didasarkan
pada wilayah-wilayah yang memiliki obyek dan daya tarik wisata serta tersedianya dukungan sarana dan
prasarana pariwisata. Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasan peruntukan
pariwisata dapat berupa wisata alam, wisata sejarah dan konservasi budaya serta wisata buatan.

4-25
Laporan Akhir

Berdasarkan kriteria dan pertimbangan tersebut, maka rencana pemanfaatan ruang untuk kawasan pariwisata di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Peruntukan Pariwisata Alam

Pariwisata alam adalah kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam sebagai obyek
wisata, baik beruba keindahan alam, panorama alam, pemandian alam, hutan wisata, taman wisata alam,
suaka alam, maupun suakamarga satwa. Potensi pariwisata alam yang dapat dikembangkan di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, antara lain :

 Taman Wisata Holiday Resort, dengan luas 4.963,75 Ha yang terdapat di Desa Aek Raso Kecamatan
Torgamba. Taman Wisata Holiday Resort termasuk kedalam kawasan Suaka Alam dengan kegiatan
utama yang akan dikembangkan adalah : Pusat Latihan Gajah (PLG), Tempat Penangkaran Satwa,
Arboretum, dan lokasi wisata;
 Obyek wisata Pemandian Alam Pandayangan Indah atau Sampuran terletak di Desa Mandalasena,
Kecamatan Kotapinang.
 Kawasan Wisata dan Perhotelan Danau Seberang, yang terdapat di Desa Asam Jawa, Kecamatan
Torgamba.
 Objek Wisata Alam Pandayangan Indah di Desa Ulumahuam Kecamatan Silangkitang.
 Objek Wisata Istana Kota Bahran.
 Obyek wisata Bumi Perkemahan PT. Asam Jawa.
 Objek Wisata Simatahari Indah di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang

(2) Peruntukan Pariwisata Buatan

Pariwisata buatan atau sering disebut dengan wisata minat khusus merupakan wisata dengan daya tarik
aktivitas tertentu seperti wisata olah raga, out bond, wisata kuliner, pendidikan, belanja, konvensi dan lain
sebagainya. Kawasan pariwisata buatan yang akan dikembangkan adalah Obyek wisata Bumi Perkemahan
PT. Asam Jawa.

(3) Peruntukan Pariwisata Budaya

Peruntukan pariwisata budaya yang dikembangkan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Situs
Budaya Peninggalan Sejarah Istana Kesultanan Kotapinang, yaitu; Istana Kota Bahran, di Kecamatan
Kotapinang.

G. Kehutanan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan mempunyai kawasan hutan seluas 65..849, 75 Ha. Dari seluruh hutan
tersebsut yang terluas merupakan hutan produksi yaitu seluas 49.063,36 ha, sedangkan yang terkecil
merupakan hutan produksi terbatas seluas 3.917,19 ha. Hutan-hutan tersebut tersebar di 4 kecamatan. 3 (tiga)

4-26
Laporan Akhir

kecamatan dengan hutan terluas dalah kecamatan Torgamba dengan hutan seluas 41.714,29 Ha dan Kec. Kota
Pinang dengan seluas 777,76 Ha. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

Tabel 4.25
Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi dan Kecamatan Tahun 2012
Fungsi Hutan (Ha)
No. Kecamatan Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi
Terbatas
1. Sungai Kanan 12,768,78 6.571,31 3.917,19
2. Torgamba - 41.714,29 -
3. Kota Pinang - 777,76 -
4. Silangkitang - - -
5. Kampung Rakyat - - -
J U M L A H 12.768,78 49.063,36 3.917,19
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

H. Perdagangan

Pada tahun 2012 di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat 389 perusahaan. Perusahaan tersebut terdiri dari
19 PT, 10 Koperasi, 39 CV dan 321 Po. Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat 19 pasar dimana.
Diantaranya 2 (dua) merupakan pasar umum, sedangkan yang sisanya 17 pasar merupakan pasar
desa/pekanan. Dari seluruh pasar/pecan tersebut, jumlah pedagang yang berjualan di pasar/pekan sebanyak
2.092 orang.

Tabel 4.26
Banyaknya Perusahaan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Menurut
Bentuk Badan Hukum Tahun 2008 -2012
Tahun
No. Badan Hukum
2008 2009 2010 2011 2012
1. PT 6 3 17 19 19
2. Koperasi 3 3 2 15 10
3. CV 8 52 50 58 39
4. Firma - - - - -
5. PO 209 264 456 258 321
6. Perorangan - - - - -
7. Lainnya - - - - -
J u m l a h 226 322 525 450 389
Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

4-27

You might also like