You are on page 1of 20

MODUL IV

RANGKAIAN IMPEDANSI SERI RL,RC & RLC

Muhammad Irsal FajriEfendy (F1B019097)


Asisten : Zihan Rizky Parwansyah (F1B017097)
Tanggal Percobaan : 26 April 2021

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak

Percobaan “Rangkaian Seri dan Paralel RL, RC, RLC ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian seri dan parallel
RL, RC, dan RLC. Pada percobaan ini didasarkan pada hukum Ohm dan
Pembagian Arus. Hasil yang didapatkan pada percobaan ini sesuai dengan hukum
yang mendasari percobaan ini yaitu kedua hukum diatas. percobaan pertama
mengenai rangkaian impedansi seri RL,RC, dan RLC,dimana rangkaian seri adalah
rangkaian yang hanya ada satu jalur tempat arus listrik mengalir dari sumber arus
listrik adapun sub percobaannya adalah rangkaian impedansi seri RL, rangkaian
impedansi seri RC dan rangkaian imperdansi seri RLC. Sedangkan sub yang kedua
mengenai rangkaian impedansi paralel RL,RC, dan RLC, dimana rangkaian
parallel adalah rangkaian yang memiliki lebih dari satu jalur tempat arus listrik
mengalir dari sumber arus listrik, adapun sub percobaannya adalah rangkaian
impedansi paralel RL, rangkaian impedansi paralel RC dan rangkaian imperdansi
paralel RLC..

Kata kunci: RL, RC , RLC

1. PENDAHULUAN (VL) & arus total yang mengalir pada


1.1 Rangkaian Impedansi Seri rangkaian (IT).
2. Untuk mempelajari hubungan antara
A. Rangkaian Impedansi Seri RL impedansi, resistansi, reaktansi
Tujuan: induktif, dan sudut fase.
1. Untuk mengukur nilai tegangan pada 3. Untuk membuktikan hasil pengukuran
resistor (VR), tegangan pada induktor sesuai dengan teori atau persamaan
yang digunakan dalam praktikum.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


B. Rangkaian Impedansi Seri RC 2. Untuk mempelajari hubungan antara
Tujuan: impedansi, resistansi, reaktansi
1. Untuk mengukur nilai tegangan pada induktif, dan sudut fase pada rangkaian
resistor (VR), tegangan pada kapasitor paralel.
(VC)& arus total yang mengalir pada 3. Untuk membuktikan hasil pengukuran
rangkaian (IT). sesuai dengan teori atau persamaan
2. Untuk mempelajari hubungan antara yang digunakan dalam praktikum.
impedansi, resistansi, reaktansi
kapasitif, dan sudut fase. B. DASAR TEORI
3. Untuk membuktikan hasil pengukuran Rangkaian RL adalah sebuah rangkaian
sesuai dengan teori atau persamaan yang terdiri dari resistor atau hambatan dan
yang digunakan dalam praktikum. induktor, yang terhubung secara langsung
terhadap sumber arus atau sumber tegangan.
C. Rangkaian Impedansi Seri RLC Rangkaian yang terdiri dari resistansi R,
Tujuan: dan
1. Untuk mengukur nilai tegangan pada reaktansi induktif XL, akan mempengaruhi
resistor (VR), tegangan pada kapasitor aliran arus. Pengaruh keseluruhan dari
(VC), tegangan pada induktor (VL) & resistansi R dan reaktansi induktif XL disebut
arus total yang mengalir pada impedansi, yang juga mempunyai satuan
rangkaian (IT). ohm. Impedansi Z adalah jumlah vektor
2. Untuk mempelajari hubungan antara dari resistansi dan reaktansi yang ada di
impedansi, resistansi, reaktansi dalam rangkaian.
kapasitif, rekatansi induktif dan sudut Impedansi dari rangkaian yang terdiri dari
fase. resistansi dan induktansi dapat dituliskan
3. Untuk membuktikan hasil pengukuran sebagai :
sesuai dengan teori atau persamaan 𝑍√𝑅2 𝑋𝐿
yang digunakan dalam praktikum
Pada rangkaian RL seri, dengan tegangan
masukan
1.2 Rangkaian Impedansi Paralel
AC, dimana tegangan masukan
berbentuk gelombang sinus sebesar VxSin (Ꞷt),
A. Rangkaian Impedansi Paralel RL
,aka besarnya tegangan pada resistor adalah :
Tujuan:
𝑣𝑅 =Ri = Rl x Sin(Ꞷt)
1. Untuk mengukur nilai arus pada
Dan tegangan antar terminal induktansi adalah :
resistor (IR), arus pada induktor (IL) & 𝑑𝑖
𝑣𝐿 =L𝑑𝑡 =Ꞷ Li x Sin (Ꞷt+ф)
arus total yang mengalir pada
rangkaian (IT).

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Dan tegangan pada rangkaian tersebut Rangkaian R-C seri, sifat rangkaian seri
dari sebuah resistor dan sebuah kapasitor yang
adalah :
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
V=I√𝑅2 + (Ꞷ𝐿2 )
balik sinusioda adalah terjadinya pembagian
Pada rangkaian resistansi dan tegangan secara vektoris. Arus (i) yang
induktansi ini arus akan tertinggal dari mengalir pada hubungan seri adalah sama
tegangan sebesar , dimana : besar. Arus (i) mendahului 900 terhadap
Ꞷ𝐿 tegangan pada kapasitor (vC). Tidak terjadi
ф = a tan( 𝑅 )
perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada
Rangkaian R-L seri, sifat rangkaian seri resistor (vR) dan arus (i). Gambar 1.2.1
dari sebuah resistor dan sebuah induktor yang memperlihatkan rangkaian seri R-C dan
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak- hubungan arus (i),tegangan resistor (vR) dan
balik sinusioda adalah terjadinya pembagian tegangan kapasitor (vC) secara vektoris.
tegangan secara vektoris. Arus (i) yang
mengalir pada hubungan seri adalah sama
besar. Arus (i) tertinggal
90 derajad terhadap tegangan induktor (vL).
Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan
jatuh pada resistor (vR) dan arus (i).Gambar
1.1.1 memperlihatkan rangkaian seri R-L dan
Gambar 1.2.1 Rangkaian R-C seri
hubungan arus (i), tegangan resistor (vR) dan
tegangan induktor (vL) secara vektoris.

3. METODOLOGI

3.1 SPESIFIKASI ALAT DAN


KOMPONEN
1. Sumber AC 220 Volt
2. Kabel Penghubung
Gambar 1.1.1 Rangkaian R-L seri
3. Multimeter Digital
4. Beban Resistor
1.2 RANGKAIAN IMPEDANSI SERI RC
5. Beban Induktor
Rangkaian RC adalah suatu rangkaian seri
6. Beban Kapasitor
yang tersusun oleh resistor atau
Sebelum melakukan percobaan semua alat
penghambat / hambatan dan kapasitor
diperika terlebih dahulu.
yang terhubung oleh suatu sumber arus
atau sumber tegangan.

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


3.2 Percobaan Rangkaian Impedansi Seri - Langkah percobaan

A. Rangkaian Impedansi Seri RL • Merangkai sesuai gambar 3.2


I
- Gambar rangkaian : • Mengukur tegangan resistor dan
II kapasitor dan arus total

• Mencatat hasil percobaan


III

C. Rangkaian Impedansi Seri RLC


- Gambar rangkaian :

Gambar 3.1 Rangkaian Seri RL

- Langkah percobaan

• Merangkai sesuai gambar 3.1


I
• Mengukur tegangan resistor dan
II induktor dan arus total
Gambar 3.3 Rangkaian Seri RLC
• Mencatat hasil percobaan
III

- Langkah percobaan :
B. Rangkaian Impedansi Seri RC
• Merangkai sesuai gambar 3.3
I
- Gambar rangkaian • Mengukur tegangan resistor,induktor
II dan kapasitor dan arus total

• Mencatat hasil percobaan


III

Gambar 3.2 Rangkaian Seri RC

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


3.2 Percobaan RangkaianImpedansi Paralel - Langkah percobaan :
A. Rangkaian Impedansi Paralel RL
- Gambar rangkaian • Merangkai sesuai gambar 3.5
I
• Mengukur arus resistor dan kapasitor
II dan arus total

• Mencatat hasil percobaan


III

C. Rangkaian Impedansi Paralel RLC


- Gambar rangkaian
Gambar 3.4 Rangkaian Paralel RL

- Langkah percobaan :

• Merangkai sesuai gambar 3.4


I
• Mengukur arus resistor dan induktor
II dan arus total Gambar 3.6 Rangkaian Paralel RC

• Mencatat hasil percobaan


III - Langkah percobaan

• Merangkai sesuai gambar 3.6


I
B. Rangkaian Impedansi Paralel RC • Mengukur arus resistor, induktor dan
- Gambar rangkaian II kapasitor dan arus total

• Mencatat hasil percobaan


III

Gambar.3.5 Rangkaian Paralel RC

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


4. HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil Dan Perhitungan • Menghitung nilai tegangan induktif (VL)
A. Rangkaian Impedansi Seri RL VL = IT . XL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran impedansi seri RL VR = 118,172 .0,628
R L VS VR VL IT VR = 74,212 mV
(Ω) (H) (V) (V) (V) (mA)
= 0,07421V
110 2 13 12,9575 0,0745 118,172
• Menghitung nilai fasor
110 20 13 12,9725 0,7415 117,931
𝑋𝐿
110 50 13 12,8635 1,8375 116,955 𝜃 = tan-1 x 𝑅
110 100 13 12,4965 3,3715 113,618
0,628
110 200 13 11,2865 6,4515 102,602 = tan-1 x 250

Nilai variabel dan parameter yang diketahui -1


= tan x 0.00261
R = 110 Ω = 0.14
L = 0,002 H
V = 13 V • Menghitung nilai %error:
I Hitung-IT Ukur
%error IT = | T | . 100%
IT Hitung
• Menghitung nilai reaktansi induktor
118,181118,172
XL = JωL %error IT =| |x 100%
118,181

= J2. 𝜋.f.L %error IT = 0,007%


XL = J2.3,14.50.0,002
V Hitung-V Ukur
XL = J0,628Ω %error VR = | | . 100%
VHitung

= 0,628∠90° 12,998−13
%error VR =| | . 100%
12,998

%error VR = 0,153%
• Menghitung nilai impedansi total (ZT)
V Hitung-V Ukur
ZT = √R + jXL %error VL =| | . 100%
Ithitung

0,7421−0,745
= √1102 + j0,6282 %error VL =| | . 100%
0,7421

=110∠0.14 Ω %error VL = 0,3907 %


• Menghitung arus total ( IT)
Vs
Hasil perhitungan data lainnya disajikan pada
IT = Z tabelberikut:
13
=110∠ 0.14 Tabel4.2 Hasil Perhitungan Rangkaian
Impedansi Seri RL
= 0.118∠ -0,143A
R VS L ZT XL
• Menghitung nilai tegangan resistor (VR)
(Ω) (V) (mH) (Ω) (Ω)
VR = IT . R
110 13 2 118 0,628
VR = 118,17 . 110
110 13 20 110,08 6.283
VR = 12,998V 110 13 50 111,12 15,707

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


110 13 100 114,4 31,415 Tabel4.4 Hasil Perhitungan Rangkaian
110 13 200 126,68 62,831
Impedansi Seri RL.
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
VR VL
bahwa nilai resistor tetap dan induktor Hitung Ukur Error Ukur Hitung Error
semakin besar maka nilai impedansi akan (V) (V) (%) (V) (V) (%)

semakin besar atau antara resistor dan 12,998 12,9975 0,003 0,0742 0,0745 0,40
12,9729 12,9725 0,0007 0,740 0,7415 0,08
induktor yang di rangkai seri saling
12,8650 12,8635 0,011 1,8370 1,8375 0,02
menguatkan. Hal ini sesuai dengan
12,4979 12,4965 0,233 3,569 3,5715 0,07
persamaan : 11,2861 11,2865 0,003 6,446 6,4515 0,07
Z = R + jXL Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
bahwa nilai tegangan resistor dan induktor
Tabel4.3 Hasil Perhitungan Rangkaian dimana utruk tegangan resistor nilainya
Impedansi Seri RL. menurun Ketika walaupun nilai resistor tetap
IT yang digunakan hal ini sesuai dengan
R Teta
Hitung Ukur Error persamaan
(Ω (𝜽)
(A) (A) (%)
110 118,181 118,172 0,007 0.143
110 118,181 113,931 0,211 1,43
VR = IT.R.
110 116,99 116,955 0,029 8,13
110 113,636 113,618 0,015 15,94 Untuk perbandingan antara nilai tegangan
110 102,62 102,601 0,0185 29,56
resistor ukur dengan nilai tegangan resistor
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
hitung didapatkan perbandingan yang tidak
bahwa nilai arus yang didapatkan semakin
terlalu besar sehingga persentase errornyapun
kecil seiring bertambahnya nilai impedansi.
tidak terlalu tinggi.
Hubungan antara nilai arus dan impedansi
ialah berbanding terbalik, hal ini sesuai
Untuk beban induktor, nilai tegangan yang
dengan persamaan :
didapatkan cenderung menurun. Hal ini
V
I= disebabkan oleh peningkatan reaktansi induktif
Z
yang lebih kecil dibanding penurunan nilai arus
Untuk perbandingan antara nilai arus total ukur
totalnya. Hal ini sesuai dengan persamaan :
dan hitung tidak cukup jauh sehingga
didapatkan nilai persentase error yang tidak
VL = IT.XL
terlalu tinggi
Untuk persentase errornya pun tidak telalu
tinggi karena selisih tegangan ukur dan hitung
tidak telalu besar.

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


B. Rangkaian Impedansi Seri RC f. Menghitng presentase error
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Impedansi RC
𝐼𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝐼𝑇 𝑢𝑘𝑢𝑟
Seri % error IT =| |× 100
𝐼𝑇 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
R Vs C 0,0121−0,0134
(Ω) (V) (nF)
Vr (V) VC (V) IT (A) =| | × 100
0,0121
110 13 3 0,1001 12,999 0,0134
= 10,74 %
110 13 10 0,004 12,999 0,0408
110 13 17 0,0071 12,999 0,0694
110 13 20 0,0085 12,999 0,0817 𝑉𝑅 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝑅 𝑈𝐾𝑈𝑅
% error VR=| | ×100
110 13 27 0,0116 12,999 0,1104 𝑉𝑅 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

R1= 110 Ω 1,331−0,001


=| | × 100
1,331
C = 3 𝑛𝑓
Vs = 13 V = 99%
a. Menghitung nilai reaktansi kapasitor
1 𝑉𝐶 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝐶𝑢𝑘𝑢𝑟
Xc = % error VC =| | × 100
2𝜋𝑓𝑐 𝑉𝐶 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

9,48−9,64
1 =| | × 100
= 2.𝜋.50.3×10−6 9,48

=1,68%
= 1063,829 Ω
b. Menghitung nilai impedansi (Z)
Z = R – jXc Tabel Hasil Perhitungan
R Vs Z (Ω)
= 110 –j1063,829 C (nF) Xc (Ω)
(Ω) (V)
= 1069,50 < 84,10 110 13 3 1069,50 1063,829
c. Menghitung nilai arus total 110 13 10 336,93 318,47
𝑉𝑠 110 13 17 217,18 187,265
Itotal =
𝑍 110 13 20 193,53 159,235
13
= 110 13 27 161,26 117,924
1069,50
dianalisa bahwa, apabila nilai
= 0,0121 A
kapasitansi ( c ) yang diberikan semakin
d. Menghitung nilai tegangan di resistor
besar, maka nilai reaktansi kapasitif (Xc)
𝑉𝑅 = 𝐼𝑅 × 𝑅
akan semakin kecil. Hal ini karena
= 0,0121 × 110
kapasitansi berbanding terbalik dengan
= 1,33V Xc, sesuai dengan persamaan :
e. Menghitung nilai tegangan di kapasitor 1
Xc = 2𝜋𝑓𝑐
𝑉𝐶 = 𝐼𝑅 × 𝑋𝑐

Vc = 0,0121 × 1063,829
= 12,87 v

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Semakin besar nilai resistor dan Untuk persentase errornya didaptakan
kapasitor, maka nilai impedansi akan nilai yang fluaktif cenderung meningkat, hal
semakin kecil . Sesuai dengan persamaan ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian dari
Z = R – jXc alat ukur dan pembaca ataupun kurangnya
ketelitian dan metode perhitungan dalam

VR (V) VC (V) pembuktian yang kurang akurat.


Hit. Ukur % Hit. Ukur %
error error IT (A) Teta (𝜗)
0,001 0,001 0% 12,87 12,99 0,98 Hit Ukur % error
2 9 % 0,0121 0,0134 10,74 % 3,977
0,004 0,004 0% 12,26 12,99 0,3 % 0,0385 0,0408 5,97 % 3,975
1 9 0,0598 0,0694 16,05 % 0,132
0,006 0,007 9,23 11,19 12,99 16,08 0,0671 0,817 21,75 % 0,123
5 1 % 8 9 % 0,0806 0,1104 36,97 % 0,544
0,007 0,008 16,43 10,68 12,99 21,66
3 5 % 4 9 %
Dari tabel diatas dapat dianalisa
0,008 0,011 31,81 9,504 12,99 36,77
bahwa, nilai impedansi total semakin kecil
8 6 % 9 %
karena dipengaruhi oleh arus total yang
Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa,
semakin besar. Hal ini sesuai dengan
nilai VR hitung semakin besar, seharusnya
persamaan :
nilainya akan semakin meningkat seiring 𝑉𝑠
IT 𝑍
penambahan beban resistor. Karena sesuai
Untuk nilai persentase error diperoleh
dengan persamaan:
nilai yang besar dan konstan. Dikarenakan
𝑉𝑅 = 𝐼𝑇 × 𝑅
kurangnya ketelitian dari alat ukur dan
pembaca ataupun kurangnya ketelitian dan
Didapatkan nilai persentase error yang metode perhitungan dalam pembuktian yang
fluaktif cenderung menurun, hal ini kurang akurat.
disebabkan oleh kurangnya ketelitian dari alat
ukur dan pembaca ataupun kurangnya
ketelitian dan metode perhitungan dalam
pembuktian yang kurang akurat.
Pada tegangan kapasitor (Vc) nilainya
semakin menurun seiring bertambahnya nilai
beban kapasitor. Sesuai dengan persamaan :
𝑉 = 𝐼𝑇 × 𝑋𝑐

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


C. Rangkaian Impedansi Seri RLC 13
IT =
17.486,12
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Impedansi RLC
Seri IT = 0,00074 A

R Vs C L VL
Vr (V) VC (V) IT (A)
(Ω) (V) (nF) (H) (V) • Menghitung nilai tegangan resistor (Vr)
110 13 3 60 0,0009 13,0018 0,0003 0,0123
Vr = It x R
110 13 10 40 0,004 13,0032 0,0004 0,0420
= 0,00074 x 110
110 13 17 20 0,0072 13,0018 0,0019 0,0697
= 0,0814 V
110 13 20 2 0,0085 12,999 0,0021 0,0820

110 13 27 0,2 0,0099 12,9876 0,0017 0,0943 • Menghitung nilai tegangan kapasitor (Vc)
Nilai variabel dan parameter yang Vc = It x Xc
diketahui : = 0,00074 x 3
R = 110 Ω = 0.0022 V
L = 60 H • Menghitung tegangan induktor (VL)
C= 3 nF VL = IT x XL
= 0,00074 x 60
• Menghitung nilai reaktansi induktor = 0,044 V
XL= 2. 𝜋.f.L • Menghitung Fasor
𝑥𝐿−𝑋𝑐
XL= 2 . 3,14 . 50 . 60 𝜃 = tan -1( )
𝑅
XL= 18.849,55 Ω 18.849,55−1.061,03
= tan -1( )
110

= 0,079
• Menghitung nilai reaktansi kapasitor
• Menghitung Persentase Error
1
XC = 𝐼 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝐼 𝑢𝑘𝑢𝑟
2 π. f. C % error IT =| | 𝑥100%
𝐼 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

1 =|
0,079 − 0,0123
| 𝑥100%
XC= -6 0,079
2.π.50. 3x10
= 84,43 %
XC= 1061,03 Ω
𝑉𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝑟 𝑢𝑘𝑢𝑟
% error Vr =| 𝑉𝑟 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
| 𝑥100%

• Menghitung nilai impedansi (Z) =|


0,0814−0,0009
| 𝑥100%
0,0814
Z= √R2 + (XL -X C )2 = 98,89 %
Z= √1102 + (18.849,55 − 1.061,03)2 % error Vc = |
𝑉𝑐 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝑐 𝑢𝑘𝑢𝑟
| 𝑥100%
𝑉𝑐𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Z = 17,486,12 0,0022−13,00018
=| | 𝑥100%
0,0022

• Menghitung nilai arus total (It) = 590,890 %


𝑉𝐿 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝐿 𝑢𝑘𝑢𝑟
% error VL = | | 𝑥100%
IT = 𝑉𝐿 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

0,044−0,0003
=| | 𝑥100%
0,044

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


= 99,31 % Berdasarkan tabel diatas, pada saat nilai Z
Perhitungan untuk data selanjutnya (impedansi) semakin kecil maka nilai I (arus
dapat dilihat pada tabel dibawah : total) yang didapat semakin besar atau
meningkat sesuai dengan persamaan :
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rangkaian 𝑉
I = 𝑍
Impedansi Seri RLC.
Untuk nilai persentase error yang didapat
R C L XL
Z (Ω) XC (Ω) fluktuatif.
(Ω) (nF) (H) (V)

110 3 60 17.486,12 1061,03 18.849,55 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Rangkaian


110 10 40 12.248,546 318,30 12.566,37 Impedansi Seri RLC.
110 17 20 6.096,93 187,24 6,283,18 VR VC
R
110 20 2 481,878 159,154 628,31 % %
(Ω) hit Ukur hit Ukur
error error
110 27 0,2 133,451 138,39 62,83
0,00 13,001 590,89
110 0,814 98,99 0,0022
09 8 0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 0,115 0,00 13,003 123,74
110 96,53 0,0105
semakin besar nilai induktor maka XL akan 5 4 2 0
0,00 13,001
semakin besar pula. Sementara untuk capasitor 110 0,231 96,88 0,3927 3.210
72 8
semakin besar nilainya maka XC akan semakin 0,00
110 2,95 99,71 59 12,999 77,96
kecil. Untuk impedansi yang dihasilkan, karena 85

besar nilai resistor semakin meningkat maka 10,71 0,00 246,44 12,987
110 99,90 99,72
4 99 2 6
nilai impedansinya akan meningkat pula. Sesuai
dengan persamaan:
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Rangkaian
Z= R + j(XL – Xc)
Impedansi Seri RLC.

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Rangkaian


VL
Impedansi Seri RLC.
hit Ukur % error
IT
𝜃 0,044 0,0003 99,31
R (Ω) Hit ukur %error
0,042 0,0004 99,04
110 0,814 0,0009 98,99 89,98
0,1155 96,53 0,042 0,0019 95,47
110 0,004 89,99
0,053 0,0021 96,03
0,231 96,88
110 0,0072 89,99 0,019 0,0017 91,05
2,95 99,71
110 0,0085 89,99
Ketika nilai R diatur tetap dan IT
10,714 99,90
110 0,0099 89,99
semakin meningkat maka nilai VR juga semakin

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


besar atau berbanding lurus, sesuai dengan b. Menghitung nilai impedansi
persamaan : 𝑍 = 𝑅//𝑋𝐿
Vr = It x R 1200 × 3.140
𝑍=
Namun nilai VC dan VL dipengaruhi 1200 + 3.140
𝑍 = 868,203
oleh nilai XL dan XC, semakin besar nilai XL
c. Menghitung nilai arus total
dan XC semakin menurun, maka nilai VL juga
𝑉𝑆
semakin besar atau berbanding lurus dan nilai 𝐼𝑇 =
𝑍
VC semakin kecil sesuai dengan persamaan : 6,53
Vc = It x Xc 𝐼𝑇 =
868,203
dan 𝐼𝑇 = 0,0075
VL = It x Xl d. Menghitung nilai arus resistor
𝑉
𝐼𝑅 =
Dimana persentase error yang di dapat 𝑅
6,53
terbilang sangat kecil. 𝐼𝑅 =
1200
4.2 Rangkaian Impedansi Paralel
𝐼𝑅 = 0,00544
A.Impedansi RL Pararel
e. Menghitung nilai arus induktor
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Rangkaian
𝑉
Impedansi RL Paralel 𝐼𝐿 =
𝑋𝐿
R Vs IL IT 6,53
L (H) Ir (A)
(Ω) (V) (A) (A) 𝐼𝐿 =
3.140
105, 205,
110 13 0.2 0.1160 𝐼𝐿 = 0,002
0610 1770
f. Menghitung nilai fasor
110 13 0.1176 22,5 22,6
2 𝑋
426 602  = tan−1 ( 𝑅𝐿 )
110 13 0.1176 3,10 3,22 3.140
20
42 18 = tan−1 ( 1200 )
110 13
50
0.1176 1,34 1,45 = 69,08
08 84
g. Menghitung presentase error
110 13 0.1176 0,69 0,80
100
04 80
• Arus total
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 − 𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | |
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
a. Menghitung reaktansi induktif
× 100%
𝑋𝐿 = 𝑗2𝜋𝑓𝐿
0,0075 − 0,65
𝑋𝐿 = 𝑗2𝜋 × 50 × 0.2 %𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | |
0,0075
𝑋𝐿 = 𝑗3.140
× 100%
𝑋𝐿 = 3.140 < 90
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = −85,67

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


• Arus resistor dengan peningkatan nilai dari R dan XL. Hal ini
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 − 𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟 sesui dengan persamaan:
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | |
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑍 = 𝑅//𝑋𝐿
× 100%
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rangkaian
0,00544 − 0,00542 Impedansi Paralel RL.
=| |
0,00544
× 100% R () IT 
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 0,37 Hitung Ukur %error

• Arus induktor 110 0,0075 0,65 -85,67 69,08


110 0,0035 0,44 -124,7 65,89
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 − 𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | | 110 0,0024 0,43 -178,2 53,18
𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
110 0,0022 0,41 -185,3 48,26
× 100% 110 0,0015 0,43 -285,6 27,60
0,002 − 0,57
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | |
0,002
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
× 100%
bahwa semakin besar nilai impedansi yang
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = −284
diperoleh maka nilai arus total yang didapat
akan semakin kecil. Hal ini berarti nilai
Perhitungan data selanjutnya dapat dilihat pada
impedansi berbanding terbalik dengan nilai
data dibawah ini:
arus total yang sesuai dengan persaamaan:
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Rangkaian 𝑉𝑆
𝐼𝑇 =
Impedansi Paralel RL. 𝑍
R () VS (V) L (H) Z () XL () Selain itu, terdapat dapat dilihat juga persentase
110 13 0.2 868,203 3.140 error yang didapat. Persentase error yang
110 13 2 1.888,195 6.280
didapat bersifat fluktatif. Hal ini dapat
110 13 20 2.688,160 6.280
110 13 50 2.960,269 6.280
disebabkan oleh kurangnya presisi alat atau
110 13 100 4.122,538 6.280 human error.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat


bahwa pada saat nila indoktor meningkat maka
nilai reaktansi induktif juga meningkat. Hal ini
sesuai dengan persamaan:
𝑋𝐿 = 𝑗2𝜋𝑓𝐿
Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa
nilai impedansi (Z) juga meningkat seiring

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Rangkaian B. RANGKAIAN IMPEDANSI PARALEL
Impedansi Paralel RL. RC
R IR IL Hasil Percobaan
() Hit Ukur %error Hit Ukur %error
Tabel 4.15 Hasil Pengukuran Impedansi Paralel
110 0,00544 0,00542 0,37 0,002 0,57 -284
RC
110 0,00241 0,0024 0,41 0,001 0,39 -389
110 0,00139 0,00139 0 0,001 0,4 -399
0,00117 0,00117 0 0,001 0,42 -419 C IT
R (Ω) Vs (V) IR (A) IC (A)
110 (nF) (A)

0,00054 0,00052 3,7 0,001 0,4 -399 110 47 9,8 8,45 0,15 8,41

110 110 100 9,8 3,7 0.33 3,74


110 147 9,8 2,12 0.48 1,8
110 200 9,8 1,79 0,64 1,78
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
110 470 9,8 0,84 1,48 1,77
bahwa nilai IR berbanding terbalik dengan nilai
resistor, dimana jika nilai nilai resistor semakin
Berdasarkan hasil percobaan diatas besar
besar maka nilai IR akan semakin kecil. Hal ini
arus pada beban R mengalami penurunan
sesuai dengan peramaan:
seiring bertambhanya nilai dari beban R hal ini
𝑉
𝐼𝑅 = sesuai dengan persamaan I= Vs//R. Ketika beban
𝑅
Dapat dilihat juga bahwa IL hitung bernilai C diberikan nilai yang semakin besar maka arus
konstan pada data ke-2 sampai ke-5. Sedangkan pada beban C akan meningkat juga seiring
pada IL ukur bernilai fluktuatif yang dapat kenaikan beban C . Sehingga hal tersebut tidak
disebabkan oleh kurangnya presisi alat atau sesuai dengan persamaan I = Vs / 2πfC .
human error. Sedangkan untuk arus total untuk beban RC
Persentase error pada IR maupun IL juga menunjukan arus yang semakin menurun sesuai
bersifat fluktuatif. Hal ini dapat disebabkan dengan persamaan I= VS/Z.
oleh kurangnya presisi atau human error.
a. Menghitung Reaktansi kapasitif
Diketahui
R = 110 Ohm
C = 3 nF
Vs = 13 V
1
XC =
𝑗2πfC
1
XC =
𝑗2π X 50 X 3X 10−6

Xc = 1.061,57Ω
b. Menghitung Nilai Impedansi Total (Z)
Z=𝑅 + 𝑗 𝑋𝑐

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


=110 + j1.061,57 Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Rangkaian
=1.067,25 <84,08° Impedansi Paralel RC
c. Menghitung Nilai Arus Total C
R (Ω) Vs (V) Z (Ω) XC(Ω)
𝑉𝑆 (nF)
IT =
𝑍
110 3 13 1.067,25 1.061,57
13
IT = 110 10 13 336,93 318,47
1.067,25<84,08
110 17 13 217,23 187,33
IT = 82,096<84,08°A
110 20 13 193,53 159,23
d. Menghitung Nilai Arus Resistor 110 23 13 176,85 138,46
𝑗𝑋𝑐
IR = 𝑗𝑋𝑐+𝑅 x It Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Rangkaian
𝑗 1.061,57
IR = 1.061,57+110 X 82,096<84,08° Impedansi Paralel RC
IT
IR = 0,994<5,91°
R (Ω) Hit ukur %error 𝜃
e. Menghitung Nilai Arus Induktor
𝑅 0,082 62,1 84,08
Ic = 𝑗𝑋𝑐+𝑅xIt 110 0,,1313

110 0,038 24,6 70,94


= 1.061,57+110x 82,096<84,08° 110 0,1317

= 8,455<0° A 0,548 131,16 70,97


110 0,1316

f. Menghitung Persentase Error 0,067 96 55,36


110 0,1316
• Arus Total (IT)
0,073 78 51,54
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟 110 0,1315
%error =| | 𝑋 100%
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

0,082−0,133
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Rangkaian
%error = | | 𝑋 100%
0,82 Impedansi Paralel RC
%error = 62% IR IC
R
• Arus Resistor (IR) (Ω) hit Ukur
%
Hit Ukur % error
error
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
%error =| | 𝑋 100% 0,099 0,117
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 110 40,3 0,084 0,01372 58,3
4 6
0,994−0,133
%error = | 0,994
| 𝑋 100% 0,117 0,013
110 0,036 226 0,01409 246
6 6
%error = 40,3 % 0,051 0,117
110 128 0,030 0,01404 131,16
• Arus Kapasitor (Ic) 5 6
0,117
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟 110 0,014 740 0,038 0,01349 96
%error =| | 𝑋 100% 6
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
0,117
0,084−0,133 110 0,068 72 0,032 0,01345 78
%error = | | 𝑋 100% 6
0,084

%error = 58,3 %
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
Perhitungan berikutnya dapat dilihat pada tabel
bahwa semakin besar nilai C maka nilai XL
dibawah:
semakin kecil atau berbanding terbalik, sesuai
dengan persamaan :

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


1 C.Impedansi Paralel RLC
XC = 𝑗2πfC
Tabel 4.19 Hasil Pengukuran Impedansi RLC
Dengan semakin kecilnya nilai XC
Paralel
maka nilai impedansi yang didapatkan semakin
R C L
besar atau berbanding terbalik. Dapat dilihat Vs IC IL IT
(Ω (nF (mH Ir (A)
(V) (A) (A) (A)
juga besar arus pada beban R mengalami ) ) )
penurunan seiring bertambahnya nilai dari 1,2 13,0 0,0010 6,6 6,7
47 10 0,2
k 8 8 9 3
beban R hal ini sesuai dengan persamaan I=
2,7 13,0 0,4 3,1 3,2
Vs//R. Ketika beban C diberikan nilai yang 100 20 0,0048
k 8 2 8 3
semakin besar maka arus pada beban C akan 4,7 13,0 0,4 3,1 3,2
147 20 0,0028
meningkat juga seiring kenaikan beban C . k 8 5 4 4

Sedangkan arus total menunjukan arus yang 5,6 13,0 0,0022 0,4 2,9 3,0
200 20
k 8 1 7 8 1
semakin kecil sesuai dengan persamaan IT = VS
12 13,0 1,9 2,8 2,9
/ Z. 470 20 0,0011
k 8 6 4 9
Persentase error arus hasil pengukuran
dan perhitungan pada beban R dan C Nilai variabel dan parameter yang

menghasilkan persentase error yang relative diketahui

kecil dibawah 10 %, hal tersebut menandakan R = 1200 Ω

hasil pengukuran yang didapatkan tidsk berbeda L = 10 H

jauh dengan hasil perhitungan. Terjadinya error C= 47 µF

pada saat pengukuran dapat disebabkan oleh V = 13,08 V

kurangnya ketelitian dari alat ukur dan adanya


human error. • Menghitung nilai reaktansi induktor

Untuk persentase error pada arus total yang XL=j2𝜋fL


didapat berkisar antara 1-4 % yang XL= j2 . 3,14 . 50 . 10x10-3
menandakan perbedaan nilai arus hitung dan XL=j3,14 Ω
ukur yang didapatkan tidak berbeda jauh
.Ketiga arus pada tiap-tiap beban pasti memiliki • Menghitung nilai reaktansi kapasitor
%error hal tersebut dapat dikarenakan kurang 1
XC=
ketelitian pengukuran ataupun kurangnya 𝑗2𝜋𝑓𝑐

kepresisian alat ukur. 1


XC=
2.3,14.50. 47x10-6
XC= j67.56 Ω

• Menghitung nilai impedansi total (Z)

Z = R∥ XL|| Xc

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


j3,14
= . 3,919
1 1 1 1 j3,14 − j67.56
= 1200 + -
𝑍 j3,14 j67,56

= 0,191∠180 A
= 0,00083 - j0,30

▪ IL = ICL – IC
= 3,33∠ −89,84Ω
= 3,919 –0,191
• Menghitung nilai arus total = 3,728A
Vs
IT =
ZT
• Menghitung nilai persentase error dari arus
13,08
= total (IT),arus kapasitor (Ic), arus induktor
3,33∠-89,84Ω
(IL) dan asrus resistor (IR)
IT Hitung-IT Ukur
= 3,93∠-89,84Ω % Error IT =| | . 100%
IT Hitung

• Menghitung nilai arus di resistor 3,32-6,73


=| | . 100%
3,32
▪ Z LC = XC // XL
= 102.7 %
j67.56 Ω . j3.14
=
j3.14--j67.56
I Hitung-IL Ukur
212.1384 % Error IL = | L I Hitung |. 100%
= L
64.42∠−90
3,728−6,69
= 3.3∠90 Ω =| | . 100%
3,728
= 79,5 %
Z LC
▪ IR = .IT
Z LC+R
IC Hitung-IC Ukur
3,3 % Error IC =| | . 100%
= .3,93 IC Hitung
3,3+1200
0,191-0,2
= 0,011A =| | . 100%
0,191
= 4,71 %
• Menghitung nilai Arus Kapasitor ( 𝐼𝐶 ) &
Arus Induktor (𝐼𝐿 ).
IR Hitung-IR Ukur
▪ IC dan IL = 3.93 – 0,011 % Error IR = | |. 100%
IR Hitung
= 3,919 A
0,011-0,00108
=| | . 100%
0,011
𝑋𝐿
▪ IC = .ICL = 90.2 %
𝑋𝐿+𝑋𝐶

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Perhitungan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Rangkaian
berikut: Impedansi paralel RLC

Tabel .4.20 Hasil Perhitungan Rangkaian IR IL


Hitung Ukur Error Hitung Ukur Error
Impedansi paralel RLC
(A) (A) (%) (A) (A) (%)
0,011 0,00108 90,2 3,728 6,69 79,5
R VS C L XL XC ZT Teta
0,00482 0,0048 0,41 1,255 3,18 153,3
(Ω) (V)` (µF) (H) (Ω) (Ω) (Ω) (𝜽) 0,00278 0,0028 0,72 0,877 3,14 257,9
3,33 - 0,00235 0,00221 5,96 0,442 2,98 574
1200 13,08 47 10 3,14 67,56
89,94 0,0011 0,0011 0 1,8 2,84 57,78
-
2700 13,08 100 20 6,28 31,85 7,81 Dari tabel diatas dapat di analisa bahwa
89,83
nilai arus resistor yang diukur dan dihitung
8,85 -
4700 13,08 147 20 6,28 21,7 menurun hal ini karena tegangan sumber yang
89,89
10,31 - di berikan pada rangkaian bernilai konstan dan
5600 13,08 200 20 6,28 15,92
89,89 resistansinya yang semakin besar sehingga
83,3 -
12000 13,08 470 20 6,28 6,78 arus yang didapatkan semakin mengecil. Hal
89,60
ini sesuai dengan persamaan :
Vs
Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa IR =
R
dengan nilai R semakin besar, C semakin besar, Untuk perbandingan nilai arus resistor
dan L yang semakin besar, didapatkan ukur dan hitung tidak terlalu jauh sehingga
impedansi total yang semakin meningkat hal ini persentase erornya tidak terlalu besar atau
sesuai dengan persamaan: sesuai teori yang ada.
Untuk nilai arus induktor menurun juga
1 1 1 1
= + + karena nilai XL semakin membesar sehingga
𝑍 𝑅 𝑗𝑋𝐿 −𝑗𝑋𝑐
dengan tegangan sumber tetap didapatkan nilai
arus semakin menurun hal itu sesuai dengan
Nilai teta (θ) yang diperoleh
persamaan :
bersifat lagging karena nilai arus mendahului Vs
IL =
tegangan XL

ditunjukan dengan nilai sudut θ negatif. Untuk perbandingan nilai arus induktor
ukur dan hitung didapatkan selisih yang cukup
besar sehingga persentase erornya besar.

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Rangkaian hitung yang cukup besar atau selisihnya cukup
Impedansi paralel RLC besar.
IC IT
Hitung Ukur Error Hitung Ukur Error
5.1 Rangkaian impedansi seri RLC
(A) (A) (%) (A) (A) (%)
Nilai Tegangan dan nilai arus pada rangkaian
0,191 0,2 4,71 3,93 6,69 102,7
0,41 0,42 2,43 1,67 3,18 93,4 impedansi seri RLC dipengaruhi oleh nilai
0,6 0,45 25 1,48 3,14 118,9 resistor (R), kapasitor (C), dan Induktor (L).
0,826 0,47 43 1,27 2,98 137,01 Ketika induktor (L) semakin besar maka
1,96 1,96 0 0,157 2,84 1804,4
tegangan VL akan semakin besar pula. Ketika
kapasitor (C) semakin besar maka tegangan VC
Untuk nilai arus kapasitor nilainya
semakin kecil. Sedangan resistor (R) diatur
cendrung meningkat karena raktansi
tetap sehingga tegangan konstan. Nilai arus
kapasitifnya menurun dan tegangan sumber
dipengaruhi oleh impedansi. Ketika impendasi
konstan hal ini sesuai denga persamaan
semakin besar maka arus akan semakin kecil
Vs
Ic = begitu sebaliknya.
Xc
Untuk perbandingan nilai arus kapasitor Hubungan antara impedansi dengan resistansi

ukur dan hitung tidak terlalu jauh sehingga adalah berbanding lurus begitu juga dengan

persentase errornya tidak terlalu besar atau hubungan antara reaktansi induktif dengan

sesuai teori yang ada. resistansi, nilai reaktansi kapasitif berbanding


terbalik dengan kapasitansi.

Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa Hasil dan analisa pada percobaan ini sesuai

nilai arus total menurun seiring meningkatnya dengan teori atau persamaan yang digunakan

nilai impedansi, karena arus berbanding pada praktikum ini. Namun, ada beberapa

terbalik dengan impedansi hal ini sesuai dengan percobaan yang kurang tepat dengan teori, hal

persamaan : ini karena kurang presisinya alat yang


Vs digunakan atau human error.
IT =
Z
Selain itu, nilai IR dan IL yang menurun 5.2 RANGKAIAN IMPEDANSI PARALEL
juga membuktikan bahwa nilai IT itu menurun RL, RC, DAN RLC
karena pada rangkaian paralel arus yang Nilai arus pada rangkain impedansi parallel
memasuki percabangan sama dengan arus yang RLC dipengaruhi oleh kompenen. Ketika nilai
keluar dari percabangan tersebut. induktor (L) meningkat maka nilai arus akan
Untuk nilai persentase error dari percobaan menurun sedangkan ketika nilai kapasitif (C)
ini didapatkan persentasi error yang cukup meningkat maka nilai arus juga akan
besar karena perbandingan hasil ukur dan meningkat. Untuk nilai arus resistansi bernilai

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021


konstan karena diatur konstan dan tegangan
tidak berubah karena diatur konstan.
Nilai Impedansi total rangkaian paralel
dipengaruhi oleh nilai resistansi, reaktansi
induktif, dan reaktansi kapasitif. Reaktansi
induktif berbanding lurus dengan nilai
induktansi dan reaktansi kapasitif berbanding
terbalik dengan nilai kapasitansi. Besar sudut
fase dipengaruhi oleh nilai selisi antara nilai
induktansi dan kapasitansi yang berbandik
terbalik dengan resistansi.
Hasil dan analisa pada percobaan ini sesuai
dengan teori atau persamaan yang digunakan
pada praktikum ini. Namun, ada beberapa
percobaan yang kurang tepat dengan teori, hal
ini karena kurang presisinya alat yang
digunakan atau human error

DAFTAR PUSTAKA
Hyat, William, 1972, Engineering Circuit
Analysis, Mc Graw Hill., Singapore.
Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian
Listrik (Revisi) . Laboratorium Sistem
Elektronika . Jurusan Teknik Elektro .
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bandung.
Tim Lab Listrik Dasar. 2021. .Penuntun
Praktikum Rangkaian Listrik,
Laboratorium Listrik Dasar Jurusan
Teknik Elektro. FT UNRAM.

| Praktikum Rangkaian Listrik 2021

You might also like