Professional Documents
Culture Documents
Laporan RL - P4 - Kelompok 4 Sudah Di Perbaiki
Laporan RL - P4 - Kelompok 4 Sudah Di Perbaiki
Abstrak
Percobaan “Rangkaian Seri dan Paralel RL, RC, RLC ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian seri dan parallel
RL, RC, dan RLC. Pada percobaan ini didasarkan pada hukum Ohm dan
Pembagian Arus. Hasil yang didapatkan pada percobaan ini sesuai dengan hukum
yang mendasari percobaan ini yaitu kedua hukum diatas. percobaan pertama
mengenai rangkaian impedansi seri RL,RC, dan RLC,dimana rangkaian seri adalah
rangkaian yang hanya ada satu jalur tempat arus listrik mengalir dari sumber arus
listrik adapun sub percobaannya adalah rangkaian impedansi seri RL, rangkaian
impedansi seri RC dan rangkaian imperdansi seri RLC. Sedangkan sub yang kedua
mengenai rangkaian impedansi paralel RL,RC, dan RLC, dimana rangkaian
parallel adalah rangkaian yang memiliki lebih dari satu jalur tempat arus listrik
mengalir dari sumber arus listrik, adapun sub percobaannya adalah rangkaian
impedansi paralel RL, rangkaian impedansi paralel RC dan rangkaian imperdansi
paralel RLC..
3. METODOLOGI
- Langkah percobaan
- Langkah percobaan :
B. Rangkaian Impedansi Seri RC
• Merangkai sesuai gambar 3.3
I
- Gambar rangkaian • Mengukur tegangan resistor,induktor
II dan kapasitor dan arus total
- Langkah percobaan :
= 0,628∠90° 12,998−13
%error VR =| | . 100%
12,998
%error VR = 0,153%
• Menghitung nilai impedansi total (ZT)
V Hitung-V Ukur
ZT = √R + jXL %error VL =| | . 100%
Ithitung
0,7421−0,745
= √1102 + j0,6282 %error VL =| | . 100%
0,7421
semakin besar atau antara resistor dan 12,998 12,9975 0,003 0,0742 0,0745 0,40
12,9729 12,9725 0,0007 0,740 0,7415 0,08
induktor yang di rangkai seri saling
12,8650 12,8635 0,011 1,8370 1,8375 0,02
menguatkan. Hal ini sesuai dengan
12,4979 12,4965 0,233 3,569 3,5715 0,07
persamaan : 11,2861 11,2865 0,003 6,446 6,4515 0,07
Z = R + jXL Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
bahwa nilai tegangan resistor dan induktor
Tabel4.3 Hasil Perhitungan Rangkaian dimana utruk tegangan resistor nilainya
Impedansi Seri RL. menurun Ketika walaupun nilai resistor tetap
IT yang digunakan hal ini sesuai dengan
R Teta
Hitung Ukur Error persamaan
(Ω (𝜽)
(A) (A) (%)
110 118,181 118,172 0,007 0.143
110 118,181 113,931 0,211 1,43
VR = IT.R.
110 116,99 116,955 0,029 8,13
110 113,636 113,618 0,015 15,94 Untuk perbandingan antara nilai tegangan
110 102,62 102,601 0,0185 29,56
resistor ukur dengan nilai tegangan resistor
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
hitung didapatkan perbandingan yang tidak
bahwa nilai arus yang didapatkan semakin
terlalu besar sehingga persentase errornyapun
kecil seiring bertambahnya nilai impedansi.
tidak terlalu tinggi.
Hubungan antara nilai arus dan impedansi
ialah berbanding terbalik, hal ini sesuai
Untuk beban induktor, nilai tegangan yang
dengan persamaan :
didapatkan cenderung menurun. Hal ini
V
I= disebabkan oleh peningkatan reaktansi induktif
Z
yang lebih kecil dibanding penurunan nilai arus
Untuk perbandingan antara nilai arus total ukur
totalnya. Hal ini sesuai dengan persamaan :
dan hitung tidak cukup jauh sehingga
didapatkan nilai persentase error yang tidak
VL = IT.XL
terlalu tinggi
Untuk persentase errornya pun tidak telalu
tinggi karena selisih tegangan ukur dan hitung
tidak telalu besar.
9,48−9,64
1 =| | × 100
= 2.𝜋.50.3×10−6 9,48
=1,68%
= 1063,829 Ω
b. Menghitung nilai impedansi (Z)
Z = R – jXc Tabel Hasil Perhitungan
R Vs Z (Ω)
= 110 –j1063,829 C (nF) Xc (Ω)
(Ω) (V)
= 1069,50 < 84,10 110 13 3 1069,50 1063,829
c. Menghitung nilai arus total 110 13 10 336,93 318,47
𝑉𝑠 110 13 17 217,18 187,265
Itotal =
𝑍 110 13 20 193,53 159,235
13
= 110 13 27 161,26 117,924
1069,50
dianalisa bahwa, apabila nilai
= 0,0121 A
kapasitansi ( c ) yang diberikan semakin
d. Menghitung nilai tegangan di resistor
besar, maka nilai reaktansi kapasitif (Xc)
𝑉𝑅 = 𝐼𝑅 × 𝑅
akan semakin kecil. Hal ini karena
= 0,0121 × 110
kapasitansi berbanding terbalik dengan
= 1,33V Xc, sesuai dengan persamaan :
e. Menghitung nilai tegangan di kapasitor 1
Xc = 2𝜋𝑓𝑐
𝑉𝐶 = 𝐼𝑅 × 𝑋𝑐
Vc = 0,0121 × 1063,829
= 12,87 v
R Vs C L VL
Vr (V) VC (V) IT (A)
(Ω) (V) (nF) (H) (V) • Menghitung nilai tegangan resistor (Vr)
110 13 3 60 0,0009 13,0018 0,0003 0,0123
Vr = It x R
110 13 10 40 0,004 13,0032 0,0004 0,0420
= 0,00074 x 110
110 13 17 20 0,0072 13,0018 0,0019 0,0697
= 0,0814 V
110 13 20 2 0,0085 12,999 0,0021 0,0820
110 13 27 0,2 0,0099 12,9876 0,0017 0,0943 • Menghitung nilai tegangan kapasitor (Vc)
Nilai variabel dan parameter yang Vc = It x Xc
diketahui : = 0,00074 x 3
R = 110 Ω = 0.0022 V
L = 60 H • Menghitung tegangan induktor (VL)
C= 3 nF VL = IT x XL
= 0,00074 x 60
• Menghitung nilai reaktansi induktor = 0,044 V
XL= 2. 𝜋.f.L • Menghitung Fasor
𝑥𝐿−𝑋𝑐
XL= 2 . 3,14 . 50 . 60 𝜃 = tan -1( )
𝑅
XL= 18.849,55 Ω 18.849,55−1.061,03
= tan -1( )
110
= 0,079
• Menghitung nilai reaktansi kapasitor
• Menghitung Persentase Error
1
XC = 𝐼 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝐼 𝑢𝑘𝑢𝑟
2 π. f. C % error IT =| | 𝑥100%
𝐼 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
1 =|
0,079 − 0,0123
| 𝑥100%
XC= -6 0,079
2.π.50. 3x10
= 84,43 %
XC= 1061,03 Ω
𝑉𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝑟 𝑢𝑘𝑢𝑟
% error Vr =| 𝑉𝑟 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
| 𝑥100%
0,044−0,0003
=| | 𝑥100%
0,044
besar nilai resistor semakin meningkat maka 10,71 0,00 246,44 12,987
110 99,90 99,72
4 99 2 6
nilai impedansinya akan meningkat pula. Sesuai
dengan persamaan:
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Rangkaian
Z= R + j(XL – Xc)
Impedansi Seri RLC.
0,00054 0,00052 3,7 0,001 0,4 -399 110 47 9,8 8,45 0,15 8,41
Xc = 1.061,57Ω
b. Menghitung Nilai Impedansi Total (Z)
Z=𝑅 + 𝑗 𝑋𝑐
0,082−0,133
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Rangkaian
%error = | | 𝑋 100%
0,82 Impedansi Paralel RC
%error = 62% IR IC
R
• Arus Resistor (IR) (Ω) hit Ukur
%
Hit Ukur % error
error
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
%error =| | 𝑋 100% 0,099 0,117
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 110 40,3 0,084 0,01372 58,3
4 6
0,994−0,133
%error = | 0,994
| 𝑋 100% 0,117 0,013
110 0,036 226 0,01409 246
6 6
%error = 40,3 % 0,051 0,117
110 128 0,030 0,01404 131,16
• Arus Kapasitor (Ic) 5 6
0,117
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟 110 0,014 740 0,038 0,01349 96
%error =| | 𝑋 100% 6
𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
0,117
0,084−0,133 110 0,068 72 0,032 0,01345 78
%error = | | 𝑋 100% 6
0,084
%error = 58,3 %
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa
Perhitungan berikutnya dapat dilihat pada tabel
bahwa semakin besar nilai C maka nilai XL
dibawah:
semakin kecil atau berbanding terbalik, sesuai
dengan persamaan :
Sedangkan arus total menunjukan arus yang 5,6 13,0 0,0022 0,4 2,9 3,0
200 20
k 8 1 7 8 1
semakin kecil sesuai dengan persamaan IT = VS
12 13,0 1,9 2,8 2,9
/ Z. 470 20 0,0011
k 8 6 4 9
Persentase error arus hasil pengukuran
dan perhitungan pada beban R dan C Nilai variabel dan parameter yang
Z = R∥ XL|| Xc
= 0,191∠180 A
= 0,00083 - j0,30
▪ IL = ICL – IC
= 3,33∠ −89,84Ω
= 3,919 –0,191
• Menghitung nilai arus total = 3,728A
Vs
IT =
ZT
• Menghitung nilai persentase error dari arus
13,08
= total (IT),arus kapasitor (Ic), arus induktor
3,33∠-89,84Ω
(IL) dan asrus resistor (IR)
IT Hitung-IT Ukur
= 3,93∠-89,84Ω % Error IT =| | . 100%
IT Hitung
ditunjukan dengan nilai sudut θ negatif. Untuk perbandingan nilai arus induktor
ukur dan hitung didapatkan selisih yang cukup
besar sehingga persentase erornya besar.
ukur dan hitung tidak terlalu jauh sehingga adalah berbanding lurus begitu juga dengan
persentase errornya tidak terlalu besar atau hubungan antara reaktansi induktif dengan
Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa Hasil dan analisa pada percobaan ini sesuai
nilai arus total menurun seiring meningkatnya dengan teori atau persamaan yang digunakan
nilai impedansi, karena arus berbanding pada praktikum ini. Namun, ada beberapa
terbalik dengan impedansi hal ini sesuai dengan percobaan yang kurang tepat dengan teori, hal
DAFTAR PUSTAKA
Hyat, William, 1972, Engineering Circuit
Analysis, Mc Graw Hill., Singapore.
Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian
Listrik (Revisi) . Laboratorium Sistem
Elektronika . Jurusan Teknik Elektro .
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Bandung.
Tim Lab Listrik Dasar. 2021. .Penuntun
Praktikum Rangkaian Listrik,
Laboratorium Listrik Dasar Jurusan
Teknik Elektro. FT UNRAM.