You are on page 1of 47

Matriks Wawancara

No Informasi yang Kepala Pemegang Pemegang Bidan desa Kader Ibu yang
diperlukan puskesmas program gizi program KIA memilik balita
gizi kurang
1 Masukan (input)
1. Kebijakan √ √ √ √ √ -
2. SDM √ √ √ √ √ -
3. Sarana dan √ √ √ √ √ -
prasarana
4. Dana √ √ √ √ √ -

2 Proses (process)
1. Pelaksanaan √ √ √ √ √ √
2. Sosialisasi √ - - - - -
3. Monitoring √ - - - - -
Evaluasi
3 Keluaran (output)
Pencapaian implementasi √ √ √ √ √ √
isi piringku
Wawancara mendalam √ √ √ √ √ √

Karakteristik Informan

IF 1 = kepala puskesmas

IF 2 = pemegang program gizi

IF 3 = pemegang program KIA – Anak


IF 4 = pemegang program KIA – IBU

IF 5 = Bidan desa

IF 6 = bidan desa

IF 7 = Kader

IF 8 = Kader

IF 9 = ibu yg memiliki balita gizi kurang

IF 10 = ibu yg memiliki balita gizi kurang

A. Hasil penelitian
1. Input
Komponen input dalam penelitian ini adalah kebijakan, SDM, Dana, sarana dan prasarana.
a. Kebijakan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang kebijakan dalam program isi
piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang
Reduksi data kebijakan

No Aspek yang di IF 1 IF 2 IF 3 IF 4 IF 5 IF 6 IF 7 IF 8 Kesimpulan


periksa
1 Bagaimana Menurut saya - - - - - - - Berdasarkan
menurut bagus, bisa hasil
pendapat menjadi wawancara
ibu/Bapak pedoman dalam mendalam
tentang pemberian puskesmas
kebijakan makanan kepada kumanis
program Isi balita agar memiliki
Piringku ini dan mengurangi gizi kebijakan
pernahkah kurang. Sarana untuk
kebijakan dan prasarana penanganan
tersebut menjadi gizi kurang di
disosialisasikan? penerapan Puskesmas
(Probing : dari program isi salah satunya
tingkat kepala piringku kurang program isi
dinas/ kabid, di terlaksana. piringku
dalam bentuk Dan untuk
apa, perda, kegiatan
instruksi, SK, sosialisasi itu
surat edaran) pernah
dilakukan

2 Apa kebijakan Ya Ya Ya Ya Ya - -
implementasi
program isi
piringku
merupakan salah
satu kebijakan
yang dibuat
mengenai
penanganan gizi
kurang di
Puskesmas ini
3 Bagaimana Masih Tidak Masih Masih Masih - -
pendanaan dan kurang Tersedia Kurang Kurang Kurang
sarana yang ada Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
untuk
menunjang
kebijakan
tersebut
4 Apakah ada Sarana Tidak Kurang Kurang Kurang - -
kendala yang dan Tersediany Tersedian Tersedian Tersedian
ditemukan prasarana a dana ya dana ya dana ya dana
dalam upaya menjadi menjadi jadi menjadi menjadi
penanggulangan penerapan penerapan penerapan penerapan penerapan
Gizi kurang program program program program program
dengan isi isi isi isi isi
mengimplement piringku piringku piringku piringku piringku
asikan program kurang kurang tidak kurang kurang
isi piring ku terlaksana terlaksana terlaksana terlaksana terlaksana
5 Bagaimana - - - - - - Diberikan Diberitahu
kader penyuluha kan
menginfomasika n saat penyuluha
n kepada posyandu n saat
masyarakat posyandu
tentang program
isi piringku
6 Apakah kader - - - - - - Ada Ada
mengetahui apa mengetahu
saja program isi i
piringku??

Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa kebijakan dalam program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi
balita gizi kurang yaitu puskesmas kumanis memiliki kebijakan untuk penanganan gizi kurang di Puskesmas salah satunya program isi
piringku

Matriks triangulasi kebijakan

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Input Kebijakan Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil telah Berdasarkan analisa
wawancara mendalam dokumen Puskesmas kebijakan di puskesmas
puskesmas kumanis kumanis sudah kumanis yaitu puskesmas
memiliki kebijakan untuk mempunyai kebijakan memiliki kebijakan untuk
penanganan gizi kurang dalam upaya untuk menanggulangi balita gizi
di Puskesmas salah menanggulangi balita gizi kurang yaitu program isi
satunya program isi kurang piringku
piringku
b. Dana
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang dana dalam program isi piringku
sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang
Reduksi data dana

No Aspek yang di IF 1 IF 2 IF 3 IF 4 IF 5 IF 6 IF 7 IF 8 Kesimpulan


periksa
1 Bagaimana Ada, minimal - - - - - - - Berdasarkan
ketersediaan dan puskesmas kita hasil
kecukupan dana mengadakan wawancara
dalam refresh kader mendalam
pelaksanaan satu kali dalam didapatkan
program Isi setahun salah informasi
Piringku ? satunya dengan tentang dana
memasukan dalam
narasumber dari program isi
program gizi piringku
yang membahas sebagai
tentang isi upaya untuk
piringku menanggulan
2 Jelaskan Kalau dana - - - - - - - gi balita gizi
hambatan yang khusus untuk kurang
berkaitan dengan program Isi bahwa dana
dana dalam piringku khusus untuk
kegiatan memang belum program Isi
program Isi tersedia. Untuk piringku
Piringku dan saran agar dapat belum
saran dari membantu tersedia.
ibu/bapak mengalokasikan
berkaitan dengan dana isi piringku
ketersediaan untuk tahun
dana untuk berikutnya.
kegiatan
program Isi
Piringku ?
3 Bagaimana - Tidak Tidak Belum Tidak Merasa Tidak Tidak
pendanaan yang cukup cukup cukup cukup belum Tahu Tahu
diturunkan oleh cukup cukup
Puskesmas
dalam upaya
penanganan Gizi
kurang

Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa dana dalam program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita
gizi kurang di puskesmas kumanis untuk dana khusus program Isi piringku belum tersedia.

Matriks triangulasi dana

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Input Dana Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil telaah Dana yang ada di
wawancara mendalam dokumen puskesmas puskesmas kumanis
didapatkan informasi kumanis yaitu belum belum tersedia untuk
tentang dana dalam tersedianya alokasi dana program isi piringku
program isi piringku khusus untuk program isi
sebagai upaya untuk piringku
menanggulangi balita gizi
kurang bahwa dana
khusus untuk program Isi
piringku belum tersedia.
c. SDM
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang SDM dalam program isi piringku
sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang
Reduksi data SDM

No Aspek yang di IF 1 IF 2 IF 3 IF 4 IF 5 IF 6 IF 7 IF 8 Kesimpulan


periksa
1 Bagaimana Ada Tersedia, - - - - - - - Sumber daya
menurut untuk pelatihan manusia di
ibu/Bapak khusus ada puskesmas
tentang diberikan kumanis sudah
ketersediaan kepada SDM tersedia. SDM
SDM pengelola pengelola yang terlibat
program Isi kegiatan. SDM yaitu Kepala
Piringku dan yang terlibat Puskesmas,Pen
Apakah ada yaitu gelola
pelatihan khusus Kepala Gizi,Pengelola
yang diberikan Puskesmas,Peng KIA,Bidan
kepada SDM elola Desa dan
pengelola Gizi,Pengelola sudah
kegiatan? dan KIA,Bidan Desa mendapatkan
Siapa saja SDM pelatihan
yang terlibat khusus
dalam
pelaksanaan
Program Isi
Piringku?

2 Jelaskan Tenaga Gizi - - - - - - -


hambatan yang yang ada
berkaitan dengan dipuskesmas
ketenagaan hanya satu
dalam orang. Saran
pelaksanaan saya adanya
Program. Apa penambahan
saran dari tenaga gizi
ibu/Bapak dipuskesmas.
berkaitan dengan
perbaikan dan
peningkatan
kemampuan dan
jumlah SDM
pengelola
kegiatan Isi
Piringku
3 Bagaimana cara - Memberik Memberik Memberik Memberik Memberik - -
anda an contoh an contoh an contoh an contoh- an contoh-
mensosialiasasik jenis jenis jenis contoh contoh
an teknis makanan makanan makanan jenis jenis
implementasi yang yang yang makanan- makanan-
program isi dikonsums dikonsums dikonsums makanan makanan
piringku sebaagi i balita i balita i balita yang yang
upaya dengan kepada ibu kepada dikonsums dikonsums
penanganan Gizi jumlah balita ibu balita i balita i balita
kurang yang takaran kepada ibu dengan kepada ibu kepada ibu
diterapkan di yang balita jumlah balita balita
Puskesmas seharusny dengan takaran kepada ibu kepada ibu
sehingga ibu a setiap jumlah yang balita balita
balita dapat kali takaran seharusny dengan dengan
mengerti dengan makanan yang a setiap jumlah jumlah
baik dan seharusnya kali takaran takaran
memberik setiap kali makanan yang yang
an menu- makanan dan seharusny seharusny
menu dan memberik a / porsi a / porsi
makanan memberik an menu- setiap kali setiap kali
yang an menu- menu makanan makanan
bergizi menu makanan dan dan
makanan sehat. memberik memberik
sehat. an menu- an menu-
menu menu
makanan makanan
sehat sehat
makanan makanan
untuk ibu untuk ibu
balita balita
4 Bagaimana - - - - - - Ibu Ibu
keadaan SDM Rumah Rumah
(Sumber Daya Tangga Tangga
Manusia) disini?
Apa mayoritas
pekerjaan disini?

5 Apakah ada - - - - - - Tidak Pelatihan Tidak adanya


pelatihan khusus Ada. khusus pelatihan
yang diberikan Untuk tidak Ada. khusus untuk
kepada kader hambatann Untuk kader
pengelola ya hambatann
kegiatan dan apa perekono ya
hambatan yang mian perekono
berkaitan dengan masyaraka mian
pelaksanaan t yang masyaraka
Program? rendah t yang
rendah

Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa Sumber Daya Manusia dalam program isi piringku sebagai upaya untuk
menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis sudah tersedia. SDM yang terlibat yaitu Kepala Puskesmas,Pengelola
Gizi,Pengelola KIA,Bidan Desa dan sudah mendapatkan pelatihan khusus. Tetapi tidak adanya pelatihan khusus untuk kader.

Matriks triangulasi SDM

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Input SDM Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil telaah Sumber daya manusia di
wawancara didapatkan dokumen Sumber daya puskesmas kumanis
bahwa Sumber Daya manusia di puskesmas sudah tersedia. SDM
Manusia dalam program kumanis sudah tersedia. yang terlibat yaitu Kepala
isi piringku sebagai upaya SDM yang terlibat yaitu Puskesmas, Pengelola
untuk menanggulangi Kepala Puskesmas, Gizi,Pengelola
balita gizi kurang di Pengelola Gizi,Pengelola KIA,Bidan Desa dan
puskesmas kumanis KIA,Bidan Desa dan sudah mendapatkan
sudah tersedia. SDM sudah mendapatkan pelatihan khusus.
yang terlibat yaitu Kepala pelatihan khusus. Tidak adanya pelatihan
Puskesmas,Pengelola khusus untuk kader.
Gizi,Pengelola
KIA,Bidan Desa dan
sudah mendapatkan
pelatihan khusus. Tetapi
tidak adanya pelatihan
khusus untuk kader.
d. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang sarana dan prasarana dalam
program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang

Reduksi data sarana dan prasarana

No Aspek yang di IF 1 IF 2 IF 3 IF 4 IF 5 IF 6 IF 7 IF 8 Kesimpulan


periksa
1 Bagaimana Ada tersedia - - - - - - - Berdasarkan hasil
menuru lengkap. Yang wawancara sarana
ibu/Bapak menjadi kendala dan pra sarana
tentang kurang nya sudah lengkap,
ketersediaan tenaga gizi jadi yang menjadi
sarana dan penghambat kendala kurang
kecukupan untuk turun nya tenaga gizi
sarana untuk kelapangan. jadi penghambat
kegiatan untuk turun
Program Isi kelapangan.
Piringku dan apa
yang menjadi
kendala dan
hambatan yang
berkaitan dengan
sarana yang
digunakan dalam
program Isi
Piringku ?
2 Bagaimana - Masih Belum Tidak Masih Belum - -
sarana dan belum tersedia tersedia belum tersedia
prasarana untuk tersedia cukup
melaksanakan tersedia tersedia
kegiatan
program isi
piring ku
3 Bagaimana - - - - - - Tidak Tidak
kerjasama Ada, Ada,
terhadap Transporta Transporta
ketersediaan si kader si kader
sarana dan untuk biasanya
prasaranan dari kerumah pakai
Puskesmas ibu-ibu biaya
untuk Program hamil pribadi
isi piringku dan pakai
Bagaimana biaya
transportasi pribadi
kader saat
berkunjung
kerumah ibu
balita?
4 Jelaskan kendala - - - - - - Tidak Kendala
dan hambatan adanya atau
yang berkaitan pendanaan hambatann
dengan sarana dari ya karna
yang digunakan puseksmas tidak
dalam program adanya
isi piringku ? pendanaan
dari
puseksmas
Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa Sarana dan prasarana dalam program isi piringku sebagai upaya untuk
menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis sudah lengkap, yang menjadi kendala kurang nya tenaga gizi jadi penghambat
untuk turun kelapangan.

Matriks triangulasi sarana dan prasarana

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Input Sarana dan Prasarana Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil telaah Sarana dan prasaran
wawancara sarana dan dokumen puskesmas untuk program isi
pra sarana sudah lengkap, kumanis sarana dan piringku sebagai upaya
yang menjadi kendala prasarana sudah lengkap untuk menanggulangi
kurang nya tenaga gizi balita gizi kurang di
jadi penghambat untuk puskesmas kumanis
turun kelapangan. sudah lengkap

2. Proses
Komponen input dalam penelitian ini adalah pelaksanaan, sosialisasi, monitoring dan evaluasi
a. Pelaksanaan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang pelaksanaan dalam program isi
piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang
Reduksi data pelaksanaan

No Aspek yang di IF 1 IF 2 IF 3 IF 4 IF 5 IF 6 IF 7 IF 8 IF 9 IF 10 Kesimpulan


periksa
1 Bagaimana Memberi - - - - - - - - - Pelaksanaan
upaya yang kan program isi
dilakukan dalam pelimpah piringku
pemegang an dilapangan
program gizi wewenan diberikan
dalam g kepada pelimpahan
menjalankan bidan wewenang
program Isi desa kepada bidan
Piringku dari dalam desa oleh
dinas ke pelaksan kepala
masyarakat aan isi puskesmas.
sasaran dan piringku
Apakah program dilapang
isi piringku an.
memiliki Untuk
pencapaian pencapai
target dalam an target
mengatasi gizi tidak ada
kurang?
2 Bagaimana - Untuk Ada Pelapora Ada Ada - - - - Pelaporan
pelaporan dari pelapora setiap n ada pelapora setiap dari semua
semua wilayah n ada bulannya dilakuka n setiap bulannya wilayah kerja
kerja puskesmas setiap Untuk n setiap bulan. ,Ada puskesmas
terhadap bulannya kasus bulannya Untuk tetapi terhadap
masalah Gizi , kasus gizi , untuk kasus tidak masalah gizi
Kurang dan gizi kurang kasus banyak banyak dilakukan
program kurang ada banyak setiap
tersebut? Dan banyak tetapi di bulannya dan
Apakah kasus di tidak temukan kasus gizi
Gizi Kurang temukan banyak kurang
banyak di dilapang banyak
temukan di anan ditemukan
lapangan dilapangan

3 Apa upaya yang - Upayany Melakuk Melakuk Untuk Dengan - - - - Upaya yang
dilakukan oleh a an an upaya melakuk dilakukan
bidan Pembina melakuk pembina edukasi melakuk an pembina
wilayah dalam an atau an dan kepada an pembina wilayah
penanganan Gizi memberi edukasi ibu balita pembina an dan dalam
Kurang, jelaskan kan kepada tentang an dan edukasi penanganan
upaya yang anda edukasi ibu balita gizi, edukasi kepada gizi kurang
lakukan, apakah kepada tentang anak dan kepada ibu balita yaitu dengan
ada kendala di ibu balita gizi, jenis ibu balita tentang memberikan
lapangan dalam tentang anak dan makanan tentang gizi, edukasi
menerapkan gizi, jenis yang gizi, anak dan kepada ibu
implementasi anak dan makanan akan anak dan jenis balita tentang
program isi jenis yang diberikan jenis makanan gizi, anak dan
piringku, jika makanan akan melalui makanan yang jenis
ada, apa yang diberikan isi yang akan makanan
permasalahan akan melalui piringku akan diberikan yang akan
yang paling diberikan isi dan diberikan melalui diberikan
banyak melalui piringku pemberia melalui isi melalui isi
ditemukan dan isi dan n isi piringku piringku dan
Apakah stategi piringku pemberia PMT.Ke piringku dan pemberian
yang dilakukan dan n PMT. ndala dan pemberia PMT.
untuk pemberia Kendala nya pemberia n
keberhasilan n PMT. nya adalah n PMT.Ke
program isi Kendala adalah kemamp PMT.Ke ndala
piring ku, nya kemamp uan dana ndala nya
apakah anda adalah uan ibu balita nya adalah
setiap minggu kemamp ekonomi untuk adalah kemamp
selalu uan dana ibu balita memenu kemamp uan ibu
memberikan ibu balitauntuk hi gizi uan ibu balita
penyuluhan untuk memenu sesuai balita untuk
dengan memenu hi isi dengan untuk memenu
menyampaikan hi gizi piringku. isi membeli hi isi
cara penyajian sesuai Kalau piringku. / piringku.
makanan yang dengan strategi Memberi memenu Memberi
baik agara isi memberi kan hi isi kan
kebutuhan gizi piringku. kan penyuluh piringku. penyuluh
anak tercukupi, Untuk penyuluh an setiap Yang an setiap
misalnya apakan strategi an setiap bulannya tidak bulannya
anda yaitu bulannya tentang ada(kura tentang
memberikan memberi tentang zat gizi ng zat gizi
sosialisasi zat kan zat gizi yang mampu yang
gizi yang penyuluh yang dibutuhk kesulitan dibutuhk
dibutuhkan an setiap dibutuhk an ekonomi an
berapa dalam bulannya an berapa ) berapa
URT berapa dalam dalam
dalam URT URT
URT
4 Coba ibu Pagi Pagi Pagi Pagi Pagi - - - -
jelaskan apa saja (minum+ (minum (minum+ (minum (minum
yang ibu berikan susu+roti susu+Na Nasi) susu+roti susu+Na
kepada anak ) si) Siang ), si)
setiap hari (Pagi, Siang Siang (Nasi+ay siang(Na Siang
Siang dan (Nasi+ik (Nasi+ik am+tahu si+ikan+t (Nasi+ik
Malam) dan an+temp an+tahu+ +sayur,b ahu+say an+tahu+
Cemilan apa e+sayur, sayur,bu uah) ur), sayur,bu
yang biasanya buah) ah) Malam Malam(S ah)
ibu berikan Malam Malam (Susu+N usu+Nasi Malam
kepada anak (Susu+N (Susu+N asi+Ikan +Ayam+ (Susu+N
selain makanan asi+Aya asi+Aya +sayur) sayur) asi+Aya
pokok dan m+sayur m+sayur Roti, Iya Iya m+sayur
apakah ibu ) ) )
memberikan Roti, Iya Roti, Iya
susu bantu dan juga
susu
bantu
5 Apakah kader - - - - - - Ada Iya ada - -
mengetahui mengeta mengeta
manfaat dari hui, hui,upay
program isi dengan a dengan
piringku? Dan memberi memberi
Bagaimana kan kan
upaya kader Konselin Konselin
mengajak ibu g g
balita langsung langsung
melakukan kepada kepada
program isi sasaran sasaran
piringku? ibu balita ibu balita
yang yang
mempun mempun
yai gizi yai gizi
kurang kurang
6 Apakah Menyiap Persiapa - -
persiapan kader kan n
sebelum leaflet isi sebelum
memberikan piringku nya
informasi isi untuk seperti
piringku kepada diberikan menyiap
ibu balita? kepada kan
ibu balita leaflet

7 Apakah ada Tidak Tidak - -


hambatan yang Ada Ada
kader dapatkan
saat melakukan
sosialisasi pada
ibu balita

8 Apa upaya Memberi Upayany - -


dilakukan kader kan a seperti
agar ibu solusi memberi
melakukan tentang kan
program isi menu solusi
piringku? yang tentang
terjangka menu
u oleh yang
ibu balita terjangka
tetapi u oleh
sesuai ibu balita
dengan tetapi
program sesuai
isi dengan
piringku program
isi
piringku
9 Apakah ibu - - - - - - - - Ada Ada
mendapatkan diposyan diposyan
penyuluhan atau du. du.
informasi Tidak Tidak
tentang program tahu tahu
isi piringku?
Dan apakah
kekurangan dan
kelebihan dari
program isi
piringku?
10 Menurut ibu - - - - - - - - Bisa Bisa
bagaimana dimenger dimenger
pelayanan ti ti
tenaga
kesehatan saat
melakukan
penyuluhan
tentang isi
piringku?
11 Menurut ibu - - - - - - - - Kurang Kurang
bagaimana memadai memadai
fasilitas
prasaranan yang
ada di
puskesmas?
Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa pelaksanaan dalam program isi piringku sebagai upaya untuk
menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis yaitu untuk pelaksanaan program isi piringku dilapangan diberikan pelimpahan
wewenang kepada bidan desa oleh kepala puskesmas. Pelaporan dari semua wilayah kerja puskesmas terhadap masalah gizi dilakukan
setiap bulannya dan kasus gizi kurang banyak ditemukan dilapangan dan upaya yang dilakukan pembina wilayah dalam penanganan gizi
kurang yaitu dengan memberikan edukasi kepada ibu balita tentang gizi, anak dan jenis makanan yang akan diberikan melalui isi piringku
dan pemberian PMT.

Matriks triangulasi pelaksanaan

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Proses Pelaksanaan Berdasarkan hasil Berdasarkan telaah Pelaksanaan dalam
wawancara didapatkan dokumen pelaksanaan program isi piringku
bahwa pelaksanaan dalam program isi piringku sebagai upaya untuk
program isi piringku dilapangan dilakukan menanggulangi balita gizi
sebagai upaya untuk oleh bidan desa kurang di puskesmas
menanggulangi balita gizi kumanis yaitu untuk
kurang di puskesmas pelaksanaan dilapangan
kumanis yaitu untuk dilakukan oleh bidan desa.
pelaksanaan program isi Pelaporan dari semua
piringku dilapangan wilayah kerja puskesmas
diberikan pelimpahan terhadap masalah gizi
wewenang kepada bidan dilakukan setiap bulannya
desa oleh kepala dan kasus gizi kurang
puskesmas. Pelaporan banyak ditemukan
dari semua wilayah kerja dilapangan. Upaya yang
puskesmas terhadap dilakukan pembina wilayah
masalah gizi dilakukan dalam penanganan gizi
setiap bulannya dan kasus kurang yaitu dengan
gizi kurang banyak memberikan edukasi
ditemukan dilapangan kepada ibu balita tentang
dan upaya yang dilakukan gizi anak dan jenis
pembina wilayah dalam makanan yang akan
penanganan gizi kurang diberikan melalui isi
yaitu dengan memberikan piringku dan pemberian
edukasi kepada ibu balita PMT.
tentang gizi, anak dan
jenis makanan yang akan
diberikan melalui isi
piringku dan pemberian
PMT.

b. Sosialisasi
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang sosialisasi dalam program isi
piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang

Reduksi data sosialisasi

No Aspek yang di IF 1 Kesimpulan


periksa
1 Bagaimana cara Bekerjasama Sosialisasi
meningkatkan dengan kader dilakukan dengan
partisipasi dalam bekerjasama
masyarakat pemberian KIE dengan kader
dalam program kepada ibu- dalam pemberian
Isi Piringku? ibuyang KIE kepada ibu-
mempunyai ibu ibuyang
balita mempunyai ibu
diposyandu. balita diposyandu
2 Apakah ada Ada dan juga
melibatkan melibatkan tokoh
tokoh masyarakat
masyarakat
dalam
penyuluhan isi
piringku?

Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa sosialisasi dalam program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi
balita gizi kurang di puskesmas kumanis dilakukan dengan bekerjasama dengan kader dalam pemberian KIE kepada ibu-ibuyang
mempunyai ibu balita diposyandu dan juga melibatkan tokoh masyarakat.

Matriks triangulasi sosialisasi

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Proses Sosialisasi Sosialisasi dilakukan Berdasarkan hasil telaah Sosialisasi di puskesmas
dengan bekerjasama dokumen sosialisasi di kumanis dilakukan
dengan kader dalam puskesmas kumanis dengan bekerjasama
pemberian KIE kepada bekerjasama dengan dengan kader dan tokoh
ibu-ibuyang mempunyai kader dan tokoh masyarakat
ibu balita diposyandu dan masyarakat
juga melibatkan tokoh
masyarakat
c. Monitoring evaluasi
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang monitoring evaluasi dalam
program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang

Reduksi data monitoring evaluasi

No Aspek yang di IF 1 Kesimpulan


periksa
1 Apa saja Susahnya Hambatan dalam
hambatan yang mengumpulkan kegiatan program
berkaitan dengan ibu balita karena isi piringku di
upaya dalam jarak yang jauh, puskesmas adalah
kegiatan kurang nya Susahnya
program Isi tenaga gizi mengumpulkan
Piringku? untuk ibu balita karena
melakukan jarak yang jauh
kegiatan dari rumah ke
dilapangan. fasyankes.

2 Apa saja Jarak tempuh


hambatan yang yang jauh dari
berkaitan dengan rumah ke
upaya fasyankes.
peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam kegiatan
Isi Piringku?

3 Apa inovasi Memberikan Inovasi untuk


yang dilakukan penyuluhan meningkatkan
untuk setiap posyandu program isi
meningkatkan kepada ibu piringku dengan
program Isi balita, dengan Memberikan
Piringku melengkapi penyuluhan setiap
sarana dan posyandu kepada
prasarana untuk ibu balita, dengan
bahan melengkapi
penyuluhan,me sarana dan
mbuat peltihan prasarana untuk
khusus untuk bahan
kader mengenai penyuluhan,mem
gizi terutama buat peltihan
program isi khusus untuk
piringku kader mengenai
gizi terutama
program isi
piringku

Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa monitoring dan evaluasi dalam program isi piringku sebagai upaya untuk
menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis adalah Inovasi untuk meningkatkan program isi piringku dengan Memberikan
penyuluhan setiap posyandu kepada ibu balita, dengan melengkapi sarana dan prasarana untuk bahan penyuluhan,membuat peltihan
khusus untuk kader mengenai gizi terutama program isi piringku, Hambatan dalam kegiatan program isi piringku di puskesmas adalah
Susahnya mengumpulkan ibu balita karena jarak yang jauh dari rumah ke fasyankes.
Matriks triangulasi monitoring evaluasi

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Proses Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi Tidak ada telaah Berdasarkan analisa
dalam program isi dokumen/observasi monitoring dan evaluasi
piringku sebagai upaya adanya hambatan dalam
untuk menanggulangi kegiatan program isi
balita gizi kurang di piringku di puskesmas
puskesmas kumanis adalah Susahnya
adalah dengan adanya mengumpulkan ibu balita
inovasi untuk karena jarak yang jauh
meningkatkan program dari rumah ke fasyankes
isi piringku dengan
Memberikan penyuluhan
setiap posyandu kepada
ibu balita, dengan
melengkapi sarana dan
prasarana untuk bahan
penyuluhan,membuat
peltihan khusus untuk
kader mengenai gizi
terutama program isi
piringku, Hambatan
dalam kegiatan program
isi piringku di puskesmas
adalah Susahnya
mengumpulkan ibu balita
karena jarak yang jauh
dari rumah ke fasyankes.
3. Output
Komponen input dalam penelitian ini adalah Pencapaian Implementasi Program Isi Piringku
a. Pencapaian Implementasi Program Isi Piringku
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, didapatkan informasi tentang pencapaian implementasi program
isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang

Reduksi data Output

N Aspek yang IF 1 IF 2 IF 3 IF 4 IF 5 IF 6 IF 7 IF 8 IF 9 IF 10 Kesimpula


o di periksa n
1 Bagaimana hasilnya - - - - - - - - - Pellaksana
menurut masih an
pendapat kurang kegiatan
Ibu/Bapak maksima program
tentang l karena isi
pelaksanaan akses piringku
kegiatan dan jarak kurang
program Isi tempuh maksimal
Piringku? yang karena
jauh akses dan
jarak
tempuh
yang jauh
2 Bagaimana Kurang - - - - - - - - - Pemanfaat
menurut karena an
Bapak/Ibu pemaha program
tentang maan isi
Pemanfaatan masyara piringku
program Isi kat kita masih
Piringku oleh tentang kurang
masyarakat? gizi karena
Dan Apakah kepada pemahama
sudah anak an
implementasi masih masyaraka
program isi rendah. t tentang
piringku Sudah, gizi
untuk jika kepada
mengatasi terjadi anak
kasus gizi gizi masih
buruk? buruk rendah
data akan
langsung
estafet
dari
puskesm
as ke
dinas
kesehata
n
kabupate
n dan
biasanya
tenaga
gizi dari
dinas
kesehata
n beserta
tenaga
gizi
puskesm
as akan
turun
kelapang
an.
3 Apakah - Iya. Iya. Iya Iya, Iya, - - - -
evaluasi Adanya Adanya dilakuka Adanya Adanya
penanganan sebagian balita n setiap balita balita
Gizi Kurang balita yang gizi 6 bulan yang gizi yang gizi
dilakukan yang gizi kurang sekali. kurang kurang
setiap 6 bulan kurang sekarang Hasil sekarang sekarang
sekali dan sekarang sudah evaluasi sudah sudah
Bagaimana sudah menjadi adanya membaik membaik
hasil dari menjadi gizi baik balita (gizi (gizi
evaluasi gizi baik yang gizi baik) baik)
terhadap kurang
program sekarang
tersebut sudah
menjadi
gizi baik

4 apakah - Iya Iya Iya Iya Iya - - - -


setelah
diterapkan
program isi
piring ku
dilapangan
dapat dilihat
ibu
memberikan
makanan
dengan menu
seimbang
pada anak
5 Apakah - Memanta Memanta Memanta Memanta Memanta - - - - Program
evaluasi dan u status u melihat u status u melihat u melihat isi
penanganan gizi pertumb gizi pertumb pertumb piringku
yang anda dengan uhan gizi dengan uhan gizi uhan gizi Kurang
lakukan BB/TB balita BB/TB balita balita nya
sebagai setiap dengan setiap dengan dengan terlaksana
petugas gizi bulannya penimba bulannya penimba penimba nya
terhadap diposyan ngan BB Iya ngan BB ngan BB dimasyara
masalah du. Iya tiap tiap tiap kat karena
tersebut dan bulannya bulannya bulannya faktor
apakah ibu dan dan dan ekonomi.
mengalami menilai menilai menilai
kesulitan status status status
ekonomi gizi gizi gizi
dalam dengan dengan dengan
membeli BB/TB BB/TB BB/TB
makanan setiap setiap setiap
untuk anak? bulannya bulannya bulannya
diposyan Iya Iya
du. Iya
6 Bagaimana - - - - - - Program Program - -
menurut isi isi
pendapat piringku piringku
kader tentang Kurang Kurang
pelaksanaan nya nya
kegiatan terlaksan terlaksan
program isi anya anya
piringku? dimasyar dimasyar
akat akat
karena karena
faktor faktor
ekonomi. ekonomi.
7 Apakah ada - - - - - - - - Ada Ada
manfaat yang
ibu rasakan
saat
melakukan
program isi
piringku?

8 Apakah anak - - - - - - - - Mau Mau


mau
menerima
makanan
yang
disajikan
berdasarkan
program isi
piringku?

9 Apakah ibu - - - - - - - - Kadang- Kadang-


mengikuti kadang, kadang,
setiap terkendal terkendal
program isi a dana a dana
piringku
untuk
memperbaiki
status gizi
anak?
Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa dalam Pencapaian Implementasi Program Isi Piringku sebagai upaya untuk
menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis adalah Pelaksanaan kegiatan program isi piringku kurang maksimal karena akses
dan jarak tempuh yang jauh, kurang karena pemahamaan masyarakat tentang gizi kepada anak masih rendah, Kurang nya terlaksananya
program isi piringku dimasyarakat karena faktor ekonomi.

Matriks triangulasi output

Domain Aspek yang diperiksa Wawancara mendalam Telaah dokumen Kesimpulan


Output Pencapaian Implementasi Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil telaah Pencapaian Implementasi
Program Isi Piringku wawancara didapatkan dokumen Pelaksanaan Program Isi Piringku
bahwa dalam Pencapaian kegiatan program isi sebagai upaya untuk
Implementasi Program Isi piringku kurang menanggulangi balita gizi
Piringku sebagai upaya maksimal karena akses kurang di puskesmas
untuk menanggulangi dan jarak tempuh yang kumanis adalah
balita gizi kurang di jauh dan kurangnya Pelaksanaan kegiatan
puskesmas kumanis pemahamaan masyarakat program isi piringku
adalah Pelaksanaan tentang gizi kepada anak kurang maksimal karena
kegiatan program isi masih rendah akses dan jarak tempuh
piringku kurang yang jauh, kurang karena
maksimal karena akses pemahamaan masyarakat
dan jarak tempuh yang tentang gizi kepada anak
jauh, kurangnya masih rendah, Kurang
pemahamaan masyarakat terlaksananya program isi
tentang gizi kepada anak piringku dimasyarakat
masih rendah, Kurang karena faktor ekonomi.
nya terlaksananya
program isi piringku
dimasyarakat karena
faktor ekonomi.
Pembahasan hasil penelitian

1. Komponen input

a. Kebijakan

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa kebijakan dalam

program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi

kurang yaitu puskesmas kumanis memiliki kebijakan untuk

penanganan gizi kurang di Puskesmas salah satunya program isi

piringku.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 23

Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi pasal 7 bahwa

pemerintah daerah kabupaten/kota bertugas dan bertanggung jawab

dalam penyelenggaraan dan fasilitasi gizi, penyelenggaraan

penanggulangan gizi buruk skala kabupaten/kota, perbaikan gizi

keluarga dan masyarakat, menyelenggarakan pelayanan upaya

perbaikan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan wilayah setempat

dan melaksanakan fasilitasi, perizinan, koordinasi, monitoring dan

evaluasi.

Gizi buruk atau gizi kurang disebabkan berbagai faktor sehingga

pemerintah mengambil kebijakan yang komprehensif. Kebijakan yang

diambil oleh pemerintah dalam penanggulangan masalah gizi termasuk

gizi buruk sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi.

Kebijakan tersebut meliputi kebijakan strategis sehubungan dengan

ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, pemanfaatan pangan,


perbaikan gizi masyarakat, serta penguatan kelembagaan pangan dan

gizi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Bre Boli

(2020) bahwa program peningkatan gizi direncanakan oleh dinas

kesehatan berfokus pada penyediaan dan peningkatan kapasitas sumber

daya serta kerjasama lintas sektor dengan kegiatan prioritas ditentukan

berdasarkan kriteria konsistensi, evidence based dan mampu laksana

melalui diskusi. Program tersebut disesuaikan dengan program yang

direncanakan oleh dinas kesehatan dari daerah yang lebih mikro yaitu

kabupaten/kota dengan maksud agar adanya kesinergian antara daerah

dalam pembangunan gizi. Kegiatan-kegiatan dalam program gizi

dilengkapi dengan target yang hendak dicapai.

Menurut asumsi peneliti, kebijakan yang ada di puskesmas

kumanis salah satunya berupa program isi piringku untuk upaya

menanggulangi balita gizi kurang. Kebijakan dapat mendukung

pelaksanaan program. Kebijakan yang dijalankan dengan baik oleh

seluruh orang yang terlibat dalam suatu program dapat membuat

pencapaian program akan meningkat atau sesuai dengan ketetapan

yang sudah ada. Kebijakan yang tidak dijalankan dengan baik atau

tidak dilaksanakan menyebabkan tidak terlaksananya suatu program

dengan baik, hal ini perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah

daerah agar pelaksanaan kegiatan isi piringku di Puskesmas dapat

terlaksana dengan baik.


b. Dana

Berdasarkan hasil wawancara mendalam didapatkan informasi

tentang dana dalam program isi piringku sebagai upaya untuk

menanggulangi balita gizi kurang bahwa dana khusus untuk program

Isi piringku belum tersedia.

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 23 tentang upaya perbaikan gizi

tahun 2014 pasal 33 pendanaan upaya perbaikan gizi bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan

benlanja daerah dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Anggaran adalaah ungkapan keuangan dari program kerja untuk

mencapai sasaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan dapat juga

diartikan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi

seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit kesatuan

moneter serta berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pembiayaan

kesehatan berasal dari pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat,

swasta dan sumber lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aeda Ernawati (2019)

bahwa dana terkait penanganan gizi buruk tersedia dari dana APBD I

dan APBD II, serta dana BOK (bantuan operasonal kesehatan). Hal ini

sejalan dengan penelitian Aprilyanti, dkk yang menyatakan bahwa

semakin besar dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki sebuah

program, maka hasilnya pun akan semakin efektif bila digunakan

seefisien mungkin. Semakin kecil dana yang digunakan untuk sebuah


program, maka program hanya berjalan lambat dan tidak efektif. Suatu

perbaikan program tergantung seberapa cepat dana yang dikeluarkan

oleh pemerintah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah Haryadi

(2019) bahwa sumber dana untuk penanggulangan gizi kurang dari

puskesmas tersedia dari DKK, BLUD, BOK, APBD dan iuran.

Adapun dana-dana tersebut sudah dapat mencukupi kebutuhan

program penanggulangan gizi kurang.

Menurut asumsi peneliti, pendanaan untuk program isi piringku

untuk menanggulangi balita gizi kurang belum tersedia, dikarenakan

belum adanya alokasi dana khusus untuk program isi piringku.

Diharapkan kedepannya puskesmas kumanis bisa menyediakan alokasi

dana khusus untuk program isi piringku agar program ini dapat

berjalan sehingga dapat menanggulangi kasus balita gizi kurang di

puskesmas kumanis.

c. Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa Sumber Daya

Manusia dalam program isi piringku sebagai upaya untuk

menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis sudah

tersedia. SDM yang terlibat yaitu Kepala Puskesmas,Pengelola

Gizi,Pengelola KIA,Bidan Desa dan sudah mendapatkan pelatihan

khusus.
Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tenaga kesehatan adalah setiap

orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki

pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan (UU No. 36

Tahun 2009).

Undang-undang No 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan

menyatakan bahwa tenaga kesehatan berperan penting dalam

meningkatkan kualitas pelayanan yang maksimal kepada masyarakat

agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber

daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas,

minimal sebuah puskesmas harus mempunyai dokter atau dokter

layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan

masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium

medis, tenaga gizi dan tenaga farmasi (Permenkes No. 75 tahun 2014).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rustam (2012), efisiensi

dan efektifitas suatu pelaksanaan dari sebuah program bergantung pada

sumber daya manusia. Sumber daya manusia akan sangat menentukan

suatu keberhasilan program dengan esksistensi sumber daya manusia

yang berkualitas dan sangat memadai, agar mereka bisa tanggap dalam

melaksanakan suatu pekerjaan.


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah

Haryadi (2019) bahwa sumber daya manusia yang terlibat dalam

penanggulangan gizi kurang di puskesmas adalah petugas gizi, petugas

KIA, seluruh pegawai puskesmas, penanggungjawab wilayah, kader di

posyandu.

Menurut asumsi peneliti, Sumber Daya Manusia di puskesmas

kumanis sudah mencukupi. Sumber Daya Manusia yang terlibat di

puskesmas kumanis yaitu Kepala Puskesmas,Pengelola Gizi,Pengelola

KIA,Bidan Desa dan sumber daya manusia di puskesmas sudah

mendapatkan pelatihan khusus.

d. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa Sarana dan

prasarana dalam program isi piringku sebagai upaya untuk

menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis sudah

lengkap, yang menjadi kendala kurang nya tenaga gizi jadi

penghambat untuk turun kelapangan.

Menurut teori sarana dan prasarana merupakan bagian dari

organisasi yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan dan

mencapai suatu tujuan. Apabila sarana atau alat tidak sesuai dengan

standar, maka suatu layanan yang bermutu akan sulit dihasilkan

(Darmawan, 2016, p.116).

Hal ini sesuai dengan penelitian Lamabelawa (2006), mengatakan

bahwa pekerjaan seseorang untuk menjalankan tugasnya tingkat


kualitas hasilnya sangat ditentukan oleh sarana dan prasarana. Alat

kerja yang canggih disertai pedoman dan pelatihan penggunaannnya

secara lengkap dan sempurna akan berpengaruh terhadap produktifitas

dan kualitas kerja yang optimal.

Menurut asumsi peneliti, sarana dan prasarana di puskesmas

kumanis sudah memadai. Dengan adanya sarana dan prasarana yang

lengkap di suatu puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kegiatan

program isi piringku untuk upaya menanggulangi balita gizi kurang di

puskesmas kumanis.

2. Komponen proses

a. Pelaksanaan

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa pelaksanaan

dalam program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita

gizi kurang di puskesmas kumanis yaitu untuk pelaksanaan dilapangan

dilakukan oleh bidan desa. Pelaporan dari semua wilayah kerja

puskesmas terhadap masalah gizi dilakukan setiap bulannya dan kasus

gizi kurang banyak ditemukan dilapangan. Upaya yang dilakukan

pembina wilayah dalam penanganan gizi kurang yaitu dengan

memberikan edukasi kepada ibu balita tentang gizi anak dan jenis

makanan yang akan diberikan melalui isi piringku dan pemberian

PMT.

Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegitatan merupakan

kegiatan lanjutan dari RPK. Penggerakan pelaksanaan


program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara diantaranya

adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan

kegiatan dari setiap program sesuai penjadwalan pada RPK bulanan,

maupun dilakukan melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu.

Forum yang dibentuk khusus untuk melakukan penggerakan

pelaksanaan program/kegiatan dinamakan forum Lokakarya Mini

Puskesmas (Permenkes No. 44 Tahun 2016). Pelaksanaan adalah

usaha untuk mencapai kerjasama diantara pelaksana kegiatan

sehingga tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien

(Syaifrudin, 2015,p. 156).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail Z, dkk (2016) untuk

pelaksanaan sebuah program membutuhkan standar operating

procedures (SOP) agar kinerja dan pencapaian program tersebut jelas

indikator-indikatornya untuk dapat dievaluasi secara terukur dan

dengan parameter yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini

bermanfaat bagi pembuat kebijakan dan pengambil keputusan untuk

menentukan apakah program tersebut akan bersifat “on going” atau

“terminated” dan digantikan dengan program baru yang benar-benar

dibutuhkan oleh masyarakat.

Menurut asumsi peneliti, dari segi pelaksanaan dalam program isi

piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang di

puskesmas kumanis untuk pelaksanaan dilapangan dilakukan oleh

bidan desa. Upaya yang dilakukan pembina wilayah dalam penanganan

gizi kurang yaitu dengan memberikan edukasi kepada ibu balita


tentang gizi anak dan jenis makanan yang akan diberikan melalui isi

piringku dan pemberian PMT.

b. Sosialisasi

Berdasarkan hasil wawancara di atas didapatkan bahwa sosialisasi

dalam program isi piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita

gizi kurang di puskesmas kumanis dilakukan dengan bekerjasama

dengan kader dalam pemberian KIE kepada ibu-ibuyang mempunyai

ibu balita diposyandu dan juga melibatkan tokoh masyarakat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi Hambali, dkk

(2021) bahwa kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang gizi dan

kesehatan sangat perlu dilakukan untuk mendukung program

pemerintah dalam hal ini kementrian kesehatan dalam mengatasi

stunting dan kurang gizi pada anak. Dengan gerakan “Isi

Piringku” masyarakat akan memiliki pengetahuan tentang kebutuhan

gizi terutama untuk anak.

Menurut asumsi peneliti, sosialisasi dalam program isi piringku

sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas

kumanis sudah terjalankan dilakukan dengan bekerjasama dengan

kader dalam pemberian KIE kepada ibu-ibu yang mempunyai balita

diposyandu dan juga melibatkan tokoh masyarakat. Sosialisasi sangat

penting adanya, karena bila tidak ada sosialisasi maka bisa dipastikan

apapun tujuan yang kita maksudkan untuk diri kita sendiri ataupun

orang lain tidak tercapai.


Harapan dimasa depan agar gerakan isi piringku sebaiknya rutin

dilakukan di sekolah-sekolah atau di kelompok masyarakat agar

pemahaman tentang gizi meningkat. Dan perlu ditambahkan kegiatan

pendampingan bagi orang tua khususnya ibu dalam menyiapkan menu

makanan untuk anggota keluarga.

c. Monitoring dan Evaluasi

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa monitoring dan

evaluasi dalam program isi piringku sebagai upaya untuk

menanggulangi balita gizi kurang di puskesmas kumanis adalah

Inovasi untuk meningkatkan program isi piringku dengan

Memberikan penyuluhan setiap posyandu kepada ibu balita, dengan

melengkapi sarana dan prasarana untuk bahan penyuluhan,membuat

peltihan khusus untuk kader mengenai gizi terutama program isi

piringku, Hambatan dalam kegiatan program isi piringku di puskesmas

adalah Susahnya mengumpulkan ibu balita karena jarak yang jauh dari

rumah ke fasyankes.

Menurut permenkes nomor 364 tahun 2009 monitoring dan

evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai

keberhasilan pelaksanaan program. Monitoring dilakukan secara

berkala dan terus-menerus untuk dapat segera mendeteksi bila ada

masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, supaya

dapat dilakukan tindakan perbaikan segera.


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan

sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan

informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan

Puskesmas disediakan serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian

hasil kerja/prestasi. Penilaian kinerja Puskesmas dilakukan oleh

Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota(Permenkes No. 44 Tahun 2016).

Pemantauan dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen

untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program. Evaluasi dilakukan

setelah suatu jarak-waktu (interval) lebih lama, biasanya dilakukan

setiap 6 bulan s/d 1tahun. Dengan evaluasi dapat menilai sejauh mana

tujuan dan terget yang telah ditetapkan sebelumnya dicapai. Hasil dari

evaluasi berguna untuk kepentingan perencanaan program (Permenkes

nomor 364 tahun 2009)

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridwan

Saputra (2016)yaitu monitoring pertumbuhan dilakukan juga di

Puskesmas jika ada balita yang datang ke Puskesmas untuk dilakukan

pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan di Puskesmas

dilakukan oleh petugas gizi sedangkan di Posyandu dilakukan oleh

kader posyandu.Kader dan pihak Puskesmas melakukan evaluasi

dalam 1 kali 3 bulan.

Menurut asumsi peneliti, monitoring dan evaluasi di puskesmas

sudah dilakukan dengan begitu didapatkan hambatan dalam kegiatan

program isi piringku di puskesmas kumanis yaitu susahnya


mengumpulkan ibu balita karena jarak yang jauh dari rumah ke

fasyankes.

Harapan dimasa yang akan datang melakukan monitoring dan

evaluasi dilakukan rutin setiap 3 bulan atau 6 bulan 1 kali agar dapat

mencatat dan melaporkan data secara benar agar bisa dibahas saat

melakukan kegiatan evaluasi di Puskesmas.

3. Komponen output

a. Pencapaian Implementasi Program Isi Piringku

Berdasarkan hasil wawancara pencapaian implementasi program

isi Piringku sebagai upaya untuk menanggulangi balita gizi kurang di

puskesmas kumanis adalah Pelaksanaan kegiatan program isi piringku

kurang maksimal karena akses dan jarak tempuh yang jauh,

pemahamaan masyarakat tentang gizi kepada anak masih rendah,

Kurang terlaksananya program isi piringku dimasyarakat karena faktor

ekonomi.

Salah satu upaya promosi kesehatan adalah pendekatan melalui

pendidikan dengan media promosi. Media promosi kesehatan adalah

alat bantu untuk menampilkan pesan atau informasi dan mengunakan

alat-alat pendukung. Penggunaan media dapat dikatakan efektif ketika

komunikasi dengan media juga dapat mengubah atau mempengaruhi

perilaku seseorang. Tanggal 27 januari 2014 Pedoman Gizi Seimbang

(PGS) mengalami pembaharuan dengan penambahan media promosi

“Tumpeng” dan “Isi Piringku” (Kementerian Kesehatan, 2014)


Isi piringku merupakan panduan konsumsi makanan sehari-hari ,

dalam panduan tersebut membagi piring menjadi 3 bagian dan

mengisinya dengan makan bergizi seimbang, yaitu 50% diisi dengan

buah dan sayur, 50% nya lagi dibagi menjadi 2 yaitu 1 bagian untuk

lauk pauk kaya protein dan 1 bagian untuk karbohidrat (kementerian

kesehatan, 2014). Pedoman gizi seimbang ini dikemas dalam

kampanye “isi piringku” yang menggambarkan porsi makan yang

dikonsumsi dalam satu piring.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hilma Hambali, dkk

(2021) bahwa Kampanye Isi Piringku merupakan salah satu solusi

cerdas untuk mengatasi stunting di Tanah Air. Melalui kampanye

Isi Piringku, kita bisa meretas pencegahan stunting di daerah

masing-masing. Berpartispasi aktif dalam pencegahan stunting berarti

telah memberi kontribusi secara langsung dalam mewujudkan

Indonesia sehat. Kondisi ini diakibatkan kurangnya asupan gizi

dalam waktu cukup lama sebagai dampak dari pemerian makanan yang

tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dalam

kandungan dan baru terlihat pengaruhnya ketika balita berusia dua

tahun. Oleh karena itu, penyuluhan terkait masalah gizi harus terus

dilakukan agar menjadi upaya pencegahan.

Menurut asumsi peneliti, pencapaian implementasi program isi

Piringku di puskesmas kumanis kurang maksimal karena akses dan

jarak tempuh yang jauh, pemahamaan masyarakat tentang gizi kepada


anak masih rendah, dan kurang terlaksananya program isi piringku

dimasyarakat karena faktor ekonomi.

You might also like