You are on page 1of 16

Nama : Sri Amanda

NIM : 22031155

Prodi : Pendidikan Biologi D

Dosen : 1. Drs. Ristiono, M.Pd

2. Ria Anggriyani, M.Pd

Resume 3 Konsep Energi dalam Ekosistem

Semua organisme hidup akan selalu membutuhkan

organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan

yang terjadi antara individu dengan lingkungannya

sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau

timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur

hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi


didalam ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai

makanan/ aliran energi dan siklus biogeokimia. Rantai

makanan dapat dikategorikan sebagai interaksi antar

organisme dalam bentuk predasi. Rantai makanan (food

chain) adalah perpindahan energi makanan dari sumber

daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui

jenjang makan. Rantai makanan sering juga disebut

sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu seri

makhluk hidup. Rantai makanan merupakan bagian dari

jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak

secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Pada

setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi

potensial kimia berubah sebagai panas, karena itu

langkah-langkah dalam rantai makanan umumnya

terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain,

semakin pendek rantai makanan semakin besar pula


energi yang tersedia. Panjang rantai makanan ditentukan

dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar

tingkatan trofik. Tingkat trofik adalah tingkat dalam

rantai makanan di mana suatu organisme memperoleh

energi. Meskipun desain rantai makanan dapat bervariasi

dalam ekosistem, semua rantai makanan terdiri dari

tingkat trofik dasar yang sama. Tingkat trofik pertama

berisi organisme yang mampu menghasilkan zat

makanan sendiri yang sebagin besar merupakan

tumbuhan atau organisme autotrof. Organisme dalam

lapisan ini disebut produsen primer karena mereka

mendapatkan energi mereka dari sumber abiotik.

Produsen yang paling utama mendapatkan energi secara

langsung dari matahari. Produsen primer penting bagi

keseluruhan rantai makanan karena mereka adalah

sumber asli dari energi yang kemudian di manfaatkan


oleh organisme lainnya. Energi tidak dapat diciptakan,

hanya saja bisa diubah menjadi bentuk energi yang lain.

Hal ini sesuai Hukum Kekelan Energi yang menyatakan

bahwa “Energi tidak dapatdiciptakan ataupun

dimusnahkan”. Contoh dari pengubahan bentuk energi

adalah sebagai berikut: dalam suatu mesin mobil,

pembakaran dari bensin dapat mengubah energi

kimiamenjadi energi mekanik. Mesin dapat

menggerakkan mobil, sehingga energi mekani

tersebutdiubah menjadi energi kinetik. Bentuk lain dari

energi adalah energi panas.


Dalam rantai makanan terdapat dua tipe dasar rantai

makanan berdasarkan jenis mata rantai pertamanya, yaitu

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain),

yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan

pada trofik awalnya.

Misalnya: tumbuhan – herbivora – karnivora –

omnivora – detrivor.
Gambar 2.1 Rantai Makanan

Rerumputan

Gambar 2.1 merupakan rantai makanan

rerumputan karena mata rantainya diawali oleh

tumbuhan. Rumput yang bersifat autotrof berperan

sebagai produsen primer dimakan oleh belalang yang

merupakan konsumen primer atau konsumen tingkat I.

Selanjutnya belalang dimakan oleh kadal yang berperan

sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II


lalu kadal dimakan oleh ular yang berperan sebagai

konsumen tersier atau konsumen tingkat III dan pada

akhirnya ular dimakan oleh burung elang yang berperan

sebagai konsumen puncak atau konsumen tingkat IV

atau sebagai predator. Jika burung elang mati maka

bangkainya akan di makan oleh detrivor atau organisme

pemakan sisa.

2. Rantai makanan sisa/ detrisus, yaitu rantai makanan

yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari

detritivor atau organisme pemakan sisa. Rantai

makanan detritus dimulai dari proses penghancuran

luruhan dan ranting tumnuhan oleh bakteri dan fungi

(detritivor) menghasilkan detritus. Hancuran bahan

organik (detritus) ini kemudian menjadi bahan

makanan penting (nutrien) bagi cacing,lipan,


crustacean dll. Misalnya : detrivor– herbivora –

karnivora – omnivora.

JARING-JARING MAKANAN

Dalam ekosistem, rantai makanan–rantai makanan

tersebut saling berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan

memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya

juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang

memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring

makanan (food web). Jaring- jaring makanan merupakan

rantai- rantai makanan yang saling berhubungan satu sama

lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-

jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis

makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh

satu jenis makhluk hidup lainnya. Berdasarkan beberapa

penjelasan dan pengertian di atas dapat diperoleh bahwa

jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai


rantai makanan yang saling berhubungan secara lebih

kompleks dalam suatu ekosistem.

Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat

beberapa rantai makanan, diantaranya adalah sebagai

berikut :

a) Padi-tikus-burung elang-pengurai

b) Padi-tikus-musang-burung elang-pengurai

c) Padi-burung-musang-burung elang-pengurai

d) Padi-burung-burung elang-pengurai

Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan

memakan diakhiri oleh pengurai. Hal ini menunjukkan

peran bakteri pengurai dalam ekosistem sangatlah penting

yang berfungsi menguraikan dan menghancurkan zat

penyusun tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini

kembali ke tanah. Dengan demikian pengurai merupakan

penghubung antara konsumen dan produsen. Dengan


adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara

sehingga kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap

terpenuhi.

Apabila tumbuhan hidup subur, berarti tumbuhan

tersebut menjamin ketersediaan makanan bagi herbivora.

Meningkatnya herbivora menjamin ketersediaan makanan

bagi karnivora. Dengan demikian dapatlah disimpulkan

bahwa antara komponen dalam ekosistem yang satu

dengan lainnya senantiasa berinteraksi dan terjadi

kesalingtergantungan.

PERBEDAAN RANTAI MAKANAN DAN JARING-

JARING MAKANAN

1. Struktur

Sebuah jaring makanan memiliki

struktur yang lebih banyak dari rantai

makanan dan lebih kompleks. Rantai


makanan berjalan satu arah seperti halnya

suatu rantai, sedangkan jaring- jaring

makanan bergerak bercabang-cabang menjadi

banyak arah. Misalnya ilustrasi jaringan

makanan di bawah. Kita dapat memilih

sebuah rantai makanan dasar dari jaring

makanan yang kompleks yaitu : Tanaman

Hijau-belalang-katak-burung elang.

2. Jumlah Organisme

Dalam setiap rantai makanan, energi

akan hilang setiap kali memakan satu

organisme lain. Karena itu, harus ada

lebih banyak tanaman dari ada pemakan

tumbuhan. Harus ada lebih banyak

autotrof dibanding heterotrof, dan lebih

banyak pemakan tumbuhan daripada


pemakan daging. Meskipun ada

persaingan yang ketat antara hewan, ada

juga saling ketergantungan. Ketika salah

satu spesies punah, hal itu dapat

mempengaruhi seluruh rantai spesies

lain dan memiliki konsekuensi tak

terduga. Berbeda dengan jarring-jaring

makanan. Ketika salah satu produsen

mati, maka konsumen I dapat memakan

produsen lain. Begitu pula jika

konsumen I mati, maka konsumen II

dapat memperoleh makanan dari

konsumen II lainnya, begitu seterusnya.

Berbeda dengan jaring-jaring makanan.

Meskipun energi juga akan hilang setiap

kali memakan organisme lain, namun


jumlahnya tidak sebesar rantai makanan.

Hal itu disebabkan karena beragamnya

pilihan organisme yang menjadi

sumber makanan organisme lain. Suatu

organisme tidak hanya memakan

organisme tertentu saja, organisme

tersebut dapat memakan organisme lain

sebagai alternatif.

3. Kesetimbangan

Dalam rantai makanan,

kesetimbangan rantai makanan tunggal

sangat bergantung terhadap setiap

organisme di dalamnya. Jika terdapat

salah satu organisme saja yang mati,

maka terjadi ketidakseimbangan dalam

rantai makanan tersebut. Akan ada


organisme yang jumlahnya membeludak

karena tidak dimakan oleh organisme

yang mati tersebut, dan ada pula

organisme yang mati karena tidak dapat

memakan organisme yang mati tersebut.

keseimbangan sangat harus dijaga

dengan baik oleh setiap organismenya.

Berbeda dengan jaring-jaring makanan.

Jika terdapat salah satu organisme yang

mati, maka peran dari organisme

tersebut dapat digantikan oleh organisme

lain sehingga organisme yang memakan

organisme yang mati tersebut dapat

melanjutkan kelangsungan hidupnya

dengan memakan organisme lain yang


memiliki peran yang sama dengan

organisme yang mati.

4. Keterkaitan antar-organisme

Hampir tidak ada satu rantai

makanan saja yang berinteraksi tetapi

puluhan rantai makanan yang terkait

lintas satu sama lain menghasilkan lebih

banyak rantai. Pada kenyataanya, dalam

suatu ekosistem hampir tidak ditemui

organisme-organisme yang berperan

dalam rantai makanan tunggal saja

(kecuali terdapat keterbatasan jenis

organisme dalam suatu ekosistem). Hal

ini membuat organisme dalam rantai

makanan saling berhubungan satu sama

lain membentuk jaring makanan yang


terlihat seperti sarang laba-laba. Jaring

makanan menunjukkan bagaimana

hewan yang berhubungan dan tidak

tergantung pada rantai makanan tunggal.

You might also like