You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERCOBAAN I
KEADAAN GAS DAN CAIR

OLEH :

NAMA : AFRA SUGEHA


STAMBUK : F1C1 21 025
KELOMPOK : X (SEPULUH)
ASISTEN : WA ODE MIMIATI

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan

menempati ruang. Berdasarkan wujudnya, zat dibagi atas 3 jenis, yaitu zat

padat, cair dan gas. Gas tersusun dari partikel-partikel sangat kecil, dengan

massa tidak nol. Banyaknya molekul sangatlah banyak, sehingga

perlakuan statistika dapat diterapkan. Molekul-molekul ini bergerak secara

konstan sekaligus acak. Partikel-partike yang bergerak sangat cepat itu

secara konstan bertumbukan dengan dinding-dinding wadah. Suatu zat

karena sifatnya memiliki massa dan menempati ruang, artinya zat juga

memiliki massa jenis, yaitu massa per volume dari suatu zat.

Gas adalah salah satu dari empat wujud dasar materi. Gas murni

dapat tersusun dari atom, molekul elemen yang tersusun dari satu jenis

atom, atau molekul senyawa yang tersusun dari berbagai macam atom.

Campuran gas akan mengandung beragam gas murni seperti udara gas

ideal adalah gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang

bergerak secara acak dan tidak saling berinteraksi. Hukum dasar dari gas

ideal yaitu hukum Boyle-Mariotte, yang dirumuskan bersama oleh Robert

Boyle dan Edme Mariotte. Gas nyata adalah gas yang bersifat menyimpang

dari gas ideal. Gas nyata mempunyai gaya antarmolekul, ukuran dan

volume
Zat cair adalah zat di mana volumenya mengikuti bentuk wadah.

Zat cair merupakan salah satu jenis fluida. Fluida merupakan zat yang

mengalir. Zat Gas Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas

mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk Zat

cair merupkan suatu wujud yang memiliki volume tetap dan bentuknya

menyesuaikan wadah atau tempatnya. Bisa dikatakan, bentuk benda cair

mampu berubah-ubah. Pada cairan atom-atom molekulnya sangat

berdekatan, tetapi tidak berkesinambungan. Hal ini menyebabkan cairan

dapat mengalir. Cairan mempunyai struktur dengan susunan yang berbeda

karena berada diantara kedua keadaan ekstrim sehingga menyebabkan

molekul pada keadaan cair sukar dipahami. Berdasarkan latar belakang

diatas maka dilakukanlah percobaan keadaan gas dan cair.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji pada percobaan keadaan gas

dan cair adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran

massa jenis gas?

2. Bagaimana melatih penggunaan persamaan gas ideal?


C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan keadaan gas dan cair adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran

massa jenis gas.

2. Untuk melatih penggunaan persamaan gas ideal.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan percobaan keadaan gas dan

cair adalah sebagai berikut:

1. Dapat menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran

massa jenis gas.

2. Dapat melatih penggunaan persamaan gas ideal


II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Gas Ideal

Hukum gas ideal adalah persamaan keadaan yang banyak digunakan

untuk gas campuran dan juga berlaku untuk campuran cair dengan tambahan

korelasi. Perbedaan antara pendekatan gas ideal dan sifat nyata terutama

disebabkan oleh volume campuran cairan yang bervariasi sehubungan dengan

komposisi cairan. Viskositas campuran gas dapat digambarkan oleh fungsi

komponen linear sementara, viakositas solusi cair memerlukan persamaan yang

lebih kompleks terutama saat mengandung alkohol atau air (Woo et al, 2020)

B. Keadaan Gas

Gas berada di kerak bumi dalam keadaan gas sebagai endapan terpisah

atau sebagai tutup gas di atas minyak yang mendasarinya, serta dalam keadaan

terlarut dalam minyak atau air yang sama. Gas alam adalah bahan bakar yang

paling ramah lingkungan, sementara biaya produksi dan transportasinya cukup

rendah, cara-cara ini menjadikannya jenis bahan bakar yang paling sempurna dan

ekonomis. Karena itu, pasokan gas yang maju dan berkelanjutan menjadi

prioritas. Konsumen terbesar gas alam adalah pembangkit listrik termal (thermal

power plant) dan perusahaan dari berbagai industri diantaranya teknik mesin,

metalurgi besi dan non-besi, industri bahan bangunan dan lain-lain. Gas disuplai

oleh gas alam dan buatan melalui pipa gas yang mengangkut gas dari tempat

produksi atau kepada konsumen. Gas diterima oleh pemukiman atau fasilitas

industri pada kontrol dan titik distribusi, di mana gas dikurangi menjadi tekanan

yang diizinkan oleh norma dan memasuki jaringan gas kota atau sebuah
perusahaan industri. Zat dengan gaya molekul sangat lemah disebut dengan

keadaan gas (Ivanova et al., 2020).

C. Volume Gas

Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-

ubah. Jika suatu wadah berisi suatu gas dengan bentuk bulat maka gas tersebut

bentuknya juga bulat, begitupun jika wadah yang berisi gas berbentuk kotak,

maka bentuk gas juga akan kotak. Dapat dikatakan bahwa bentuk gas itu akan

menyerupai wadah yang ditempatinya, jika wadah tersebut semakin besar maka

volume gas yang ditampung dalam wadah tersebut juga akan semakin banyak

sehingga massa gas juga akan semakin besar. Semua partikel gas pada volume

yang tetap akan bergerak dan berkumpul ke bagian tengah wadah ketika

mengalami kenaikan temperatur yang menyebabkan tekanannya bertambah,

sehingga partikel suatu gas itu akan menyebar dan pergerakannya akan semakin

cepat ke berbagai arah (Mahardika et al, 2023).

D. Fasa Gas

Fase gas digunakan sebagai zat khas yang diperlukan dalam pelapisan

dari NiCr-CrC yang disemprotkan, hingga terdapat pori-pori yang tidak beraturan.

Teori nukleasi dan pembekuan gelembung yang diinduksi akan berdampak ke

dalam pori-pori dengan menyesuaikan parameter eksperimental atau suhu

substrat. Gas yang lebih tinggi kelarutan yang disebabkan oleh peningkatan

kecepatan dan suhu partikel dalam penerbangan secara efektif menahan jumlah

dan ukuran gelembung, yang meningkatkan kepadatan dan daya rekat zirkonia

yang distabilkan dengan yttria (YSZ) pelapis (Liu et al, 2020).


E. Kloroform (CHCl3)

Kloroform (CHCl3) adalah senyawa organik volatil yang mengklorinasi

dengan tokssitas dan efek karsinogenik yang tedokumentasi dengan baik.

Kloroform banyak digunakan sebagai pelarut di industri kimia dan farmasi dan

sebagai pendahulu produksi fluoropolimer dan refrigeran skala besar. Klorofrm

adalah produk sampingan desinfeksi yang terbentuk saat menggunakan klorin

untuk mendisinfeksi air minum yang umumnya diproduksi selama pengobatan air

dan reaksi antar desinfektan berbasis klorin dan bahan organik residu alami.

Utilitas pasokan air secara rutin mencicipi air minum yang lengkap di system

mereka untuk menguji adanya kloroform dan senyawa halogenasi beracun lainny,

termasuk trihalomethanes (THMS), untuk melindungi kesehatan masyarakat dan

untuk memastikan kepatuhan terhadap standar peraturan (Abokita et al, 2021).


II. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum keadaan gas cair dilaksanakan pada hari Senin, 2 Oktober

2023 pukul 13.00-15.30 WITA, di Laboratorium Kimia Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan keadaan gas dan cair

adalah erlenmeyer 150 mL, gelas piala 600 mL, jarum, neraca analitik,

desikator dan termometer

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan keadaan gas dan cair

adalah kloroform (CHCl3), akuades (H2O), alumunium foilI, karet gelang,

tisu dan plastick wrap.


C. Prosedur Kerja

5 ml CHCl3

- dimasukkan kedalam erlenmeyer yang

telah ditimbang dengan selembar

aluminium foil dan sebuah kerat gelang

- ditutup dengan aluminium foil dan

dikencangkan dengan karet hingga

kedap udara

- direndam di Erlenmeyer berisi air yang

telah dipanaskan sampai cairannya

menguap

- diukur suhu air pada gelas kimia

- dikeringkan

Air H2O dalam erlenmeyer

- ditimbang

- diukur suhunya

- di ukur volume air dengan persamaan

densitas

- dihitung berat molekul (BM) dengan

persamaan gas ideal

95, 62 gr
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan

1 Massa erlenmeyer, tutup, karet 46,59 g

gelang, dan cairan (CHCl3)

2 Massa erlenmeyer, tutup dan 44,01 g

karet

3 Massa erlenmeyer dan CHCl3 40,7 g

4 Massa larutan CHCl3 2,92 g

5 Massa air 65,32 g

6 Suhu air 72° C

7 Suhu air dalam erlenmeyer 62° C

8 Massa jenis air 1 g/mL

9 Tekanan atmosfer 1 ATM

10 Massa larutan dalam 0,40 g


erlenmeyer setelah CHCl3

2. Reaksi yang terjadi

CHCl3 + H2O → HCOOH + HCl

3. Analisis Data

Diketahui :

Massa erlenmeyer, aluminium 46,59 g

foil, karet gelang, dan cairan

(CHCl3)

Massa erlenmeyer, aluminium 44,01 g

foil dan karet gelang

Massa erlenmeyer dan CHCl3 40,7 g

Massa larutan CHCl3 2,92 g

Massa air 65,32 g

Suhu air 72° C

Suhu air dalam erlenmeyer 62° C


Massa jenis air 1 g/mL

Tekanan atmosfer 1 ATM

Massa larutan dalam 0,40 g


erlenmeyer setelah CHCl3
Ditanya :

1. Hitung volume Erlenmeyer ?

2. Hitung massa jenis klorofom ?

3. Hitung berat molekul (BM) Molekul Gas Klorofom ?

Penyelesain :

1. Menentukan Volume Erlenmeyer

m m
ρ= →v=
v ρ

massa Erlenmeyer 44,019 g


V= =
❑ 1 g/ml

= 44,01 mL
−2
¿ 44,01 10 L

2. Massa jenis kloroform

massa jenis gas kloroform(CHCL 3)


=
Volume erlenmeyer

1 , 49 g
= 44 ,01 10 L
−2

= 3,38 g/L
3. Hitung berat molekul (BM) Molekul Gas Kloroform

ρRT
BM = P

3 , 38 g atm 345 k
= L0,028 L . mol .K x 1 atm

= 95,62 gr

B. Pembahasan

Gas dan fase cair adalah dua keadaan zat yang sangat berbeda. Fase cair

adalah kondisi di mana suatu zat berubah menjadi cairan dan memiliki kerapatan

yang relatif tinggi karena partikelnya berdekatan satu sama lain. Sebaliknya, fase

gas adalah kondisi di mana zat berada dalam bentuk gas dan memiliki kerapatan

yang rendah karena partikelnya tersebar jauh. Hukum gas ideal adalah persamaan

keadaan yang umumnya digunakan untuk menggambarkan perilaku campuran gas

dan dalam beberapa kasus, juga digunakan untuk campuran cairan dengan korelasi

tambahan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan berat molekul dari senyawa

volatil dengan menggunakan persamaan gas ideal dengan menggunakan

kloroform sebagai bahan uji.

Percobaan ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama melibatkan

penggunaan labu Erlenmeyer, aluminium foil, dan karet gelang yang ditimbang

dengan menggunakan neraca analitik DebFab. Tujuan dari tahap ini adalah untuk

menentukan massa alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan. Selanjutnya,

kloroform dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan ditutup dengan aluminium

foil. Aluminium foil berfungsi sebagai penutup labu Erlenmeyer karena sifatnya
yang inert, artinya tidak bereaksi kimia dengan kloroform yang merupakan

senyawa volatil. Selain itu, aluminium foil juga mencegah penguapan berlebihan

kloroform. Tahap berikutnya adalah memasukkan labu Erlenmeyer yang berisi

kloroform ke dalam gelas kimia yang telah diisi dengan air panas. Aluminium foil

di labu Erlenmeyer diberi lubang menggunakan jarum untuk memungkinkan uap

keluar. Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat proses penguapan

kloroform. Setelah kloroform menguap, suhu air dalam gelas kimia diukur

menggunakan termometer.

Perlakuan selanjutnya air (H2O) dalam erlenmeyer ditimbang, dengan

tujuan untuk mengetahui jumlah massa erlenmeyer yang berisi air. Selanjutnya

suhu air pada erlenmeyer diukur dan diperoleh suhu sebesar 72°C, hal ini

menunjukka bahwa dari suhu yang diperoleh dapat dikatakan bahwa kloroform

yang ada pada erlenmeyer menguap pada suhu tersebut. Selanjutnya diukur

volume air dengan persamaan densitas. Air memiliki sifat yang sama dengan

udara yaitu memiliki kecenderungan untuk memenuhi ruangan secara keseluruhan

sehingga dapat dikatakan bahwa volume air sama dengan volume udara dalam

erlenmeyer yaitu sebanyak 0,0648 L.

Berdasarkan data pengamatan dan analisis data diperoleh berat molekul

cairan volatil atau kloroform yaitu sebesar 3,38 g/mol dalam tekanan 1 atm dan

volume gas 0,0648 L serta konstanta gas sebesar 0,082. atm.mol -1 K -1 dengan

suhu air 72°C. Sedangkan berdasarkan teori yang ada berat molekul cairan volatil

atau kloroform adalah sebesar 0,0772 g/mL.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil percobaan yang telah dilakukan maka

didapat kan kesimpulan bahwa.

1. Berat molekul senyawa volatil yaitu kloroform berdasarkan penyusunan

massajenis gas diperoleh adalah 3,38 g/mol.

2. Menentukan berat molekul senyawa volatil dapat dilakukan melalui langkah

dengan mengukur massa jenis senyawa dan menerapkan persamaan gas ideal

menggunakan persamaan

RT
BM = sehingga hasilnya sebanyak 95,62 g/ mol.
P
DAFTAR PUSTAKA

Abokifa, A. A., Haddad, K., Raman, B., Fortner, J., and Biswas, P. 2021. Room
Temperature Gas Sensing Mechanism of SnO2 Towards Chloroform
Comparing First Principles Calculations With Sensing Experiments.
Applied Surface Science. 1(1).
Ivanova, V., Andrey P. and Andrzej S., 2020. State Regulation of Tariffs in The
Gas Sectori. Journal of Security and Sustainability Issues. 9(3).
Liu, Q., Wanga Y., Baia Z. D., Lib G. L., Tana M. Y., Baob X.J., Lia H., Zhanb
Y.W., Suna N.J., Chonga R.J. and Wangb Y.S.Ma, 2020, Formation
mechanism of gas phase in supersonic atmospheric plasma sprayed NiCr-
Cr3C2 cermet coatings. Surface & Coatings Technology. 1(1).
Mahardika, I.K., Bektiasro, S., Cecilia, H.M., Pitri, I.W.R., Malihah, B.M., and
Sabeta, M.N. 2023. Analisis Hukum Gay-Lussac Tentang Fluida Pada
Kaleng Parfum (Dalam Kajian Studi Literatur). Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan. 9(3).
Woo, M., Olaf D. and Martin W. 2020. Influence of Liquid Composition on
Diffusive Mass Transfer in the Lubricating Film of Tylor Flow-A Study
Related to the Hydrogenation of Nitrobenzene, Chemical Engineering
and Processing. Process Intensification. 149(1).

You might also like