You are on page 1of 8

Meramu

Hasil
Belajar
Wiwit Wahyu Rosmawati
CPP A 10 Kab. Banyumas

1
Pendidikan dan Pengajaran
Pengajaran merupakan bagian dari Pendidika.
Menurut KI HAJAR DEWANTARA Pendidikan haruslah
holistik, intelektual, emosional, dan spiritual. Ia
percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang
pemberian pengetahuan akademis semata, tetapi
juga melibatkan pengembangan kepribadian dan
karakter individu.
Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha
persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan
baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti yang seluas- luasnya.
Pendidikan adalah tempat persemaian benih- benih
kebudayaan dalam masyarakat

2
Makna Kata Menuntun
Menuntun menurut KHD yaitu menuntun segala kodrat
yang ada pada anak- anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya.

Menuntun memiliki makna mendidik dengan


mengedepankan pemberian bimbingan, dorongan dan
bantun kepada peserta didik untuk mencapai potensi
terbaik mereka.

Sistem Among
 Guru sebagai pamong/ fasilitator (mengasuh
membimbing) anak dengan ikhlas seuai bakat dan minat
yang diasuh
 Dalam among method maka pengajaran berarti mendidik
anak akan menjadi manusia yang merdeka fikirannya dan
merdeka tenaganya
 Merdeka belajar yaitu pembelajaran yang berpusat pada
anak.

3
Kodrat Anak Bermain
Permainan anak mampu menggerakan indra dan otak
anak.

Bermain adalah kodrat anak. Menurut KHD permainan anak


itulah pendidikan. Dalam hal ini pendidik harus memahami
bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran
bisa diintegritaskan dengan bermain sambil belajar atau
belajar sambil bermain.

.
Pendidikan yang Berpihak Pada Anak
Pendidikan yang berpihak pada murid yaitu mampu
memberikan kebebasan murid dalam menentukan gaya
belajarnya, membangun sendiri pengetahuannya, dan
secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran
sehingga murid memahami makna mrdeka belajar
seutuhnya

Konsep Budi Peketi


Menurut KHD budi pekerti merupakan perpaduan antara
gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan
sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat
diartikan sebagai perpaduan antara cipta dan karsa
sehingga menciptakan karya

4
Anak Bukan Tabula Rasa
Tabula rasa merupakan teori yang mnyatakan bahwa anak- anak terlahir
bagai selembar kertas kosong tanpa isi. Dengan asumsi tersebut maka
dibutuhkan orang tua/ guru atau pihak eksternal untuk menolong anak.
Tugas guru dalam teori ini adalah mengisi kertas kosong itu dengan
informasi- informasi (pelajaran ) yang penting bagi anak.

Yang sesungguhnya adalah, anak lahir bagaikan selembar kertas yang


sudah ada garis samarnya, Semua anak yang lahir sudah memiliki potensi
(kodrat). Tugas pendidik (guru, orang tua dll) adalah menebalkan garis
samar tersebut, menyadari potensi tersebut dengan cermat agar dapat
dituntun dan dikembangkan dengan maksimal

Analogi Petani
Peran pendidik diibaratkan sebagai seoran petani/ tukang kebun yang
tugasnya
. adalah meraawat sesuai kebutuhan dari tanaman- tanaannya
agar tumbuh dan berbuah dengan baik. Tentu saja beda jenis tanaman
beda perilakunya. Artinya bahwa kita sebagai seorang pendidik harus bisa
melayani segala bentuk kebutuhan murid. Metoede belajar siswa yang
berbeda- beda (berorientasi pada anak). Kita harus bisa memberikan
kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif
mengembangkan bakat dan minat siswa (merdeka belajar), namun
kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan
arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah.

5
Pendidikan yang Memerdekakan

Pendidikan yang memerdekakan adalah proses pendidikan yang


menuntun murid. Didalam mereka mengembangkan potensi- potensi
positif yang ada, yang dilandasi dari kebebasan dalam mengeksplorasi
potensi. Bebas dari berbagai tekanan, namun demikian pendidikan yang
memerdekakan ini haruslah dilandasi dari prinsip among.

Pemahaman tentang pendidikan yang memerdekakan menurut KHD


diantaranya sebagai berikut :
a. Momtessori memandang bahwa pembelajaran yang penting adalah
pelajaran panca indra. Bahkan, sampai pada ujung jari pun
dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuklatihan panca
indta. Sebab, montenssari memandang bahwa semua itu bersifat
pelajaran. Anak atau murid diberi kemerdekaan atau kebebasan
dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan
b. Frobel memandang dalam pembelajaran bahwa panca indra sebagai
konsentrasi pembelajaran. Namun, frobel menyatakan bahwa hal
yang diutamakan adalah permainan anak- anak, kegembiraan anak,
sehingga pelajarann panca indra/ semua metode pembelajarannya
diwujudkan menjadi abrang- barang yang menyenangkan bagi murid
atau anak. Akan tetapi dalam proses pembelajarannya nak masih
diperintah.
c. Ki Hajar Dewantara menggunakan kedua konsep diatas secara
bersaman dalam pembelajaran, KHD memandang bahwa anak butuh
bermain dan panca indera sekaligus. Tidak ada pemisah antara
pancaindera dan permainan. KHD menyatakan bahwa murid atau
anak memiliki kodrat dari Tuhan YME dalam segala tingkah laku dan
kehidupannya. Guru dengan sistem amon menuntun anak dengan
segala alat- alat yang bersifat mendidik kepada murid.

6
Pendidikan yang
Memerdekakan & Profil
Pelajar Pancasila

Pendidikan yang Merdeka berarti pendidikan yang menuntun murid


sesuai dengan kodratnya. Pendidikan yang kita berikan harus sesuai
dengan tuntutan alam dan zamannya. Saat ini setiap anak harus memiliki
ketrampilan abad 21 yang meliputi creativity thinking, critical thinking,
comunication dan collaboration. Seorang siswa harus kreatif, mampu
bernalar kritis, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.

Menurut KHD pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang


ada pada anak- anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi- tingginya. Makna dari “merdeka” belajar
adalah merdeka atas diri sendiir. Minat dan bakat siswa harus merdeka.

Kaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan dengan


tujuan pendidikan untuk membentuk profil pelajar pancasila, pelajar
pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai- nilai pancasila dengan enam kompetensi yaitu :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berahlak mulia
2. berkebinekaan global
3. Gotong royong
4. Mandiri
5. Kreatif
6. Bernalar kritis

7
Terimakasih

Wiwit Wahyu Rosmawati


CPP A 10 Kab. Banyumas

You might also like