You are on page 1of 4

Rumah Sebagai Tempat Dzikir Dalam kehidupan manusia rumah memiliki banyak faidah dan manfaat.

Sebagai tempat
tinggal, istirahat, berkumpul dan lainnya. Terlebih bagi seorang muslim rumah memiliki nilai
Oleh: Ust. Zaid Royani, M.Pd.I tambahan yaitu sebagai tempat dzikir.

‫ َو َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا‬،‫ِإَّن اْلَحْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه َو َنُتْو ُب ِإَلْيِه‬ Karena Rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda:

‫ َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َهاِدَي َلُه‬،‫َو َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬.
‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُم حَّم دًا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬،‫َو َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‬. ‫َم َثُل اْلَبْيِت اَّلِذ ي ُيْذ َك ُر ُهللا ِفْيِه َو اْلَبْيِت اَّلِذ ي َال ُيْذ َك ُر هللا ِفْيِه َم َثُل اْلَح ِّي َو اْلَم ِّيِت‬
‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِل ُم َحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم ِإَّنَك‬
“Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak
‫َحِم يٌد َم ِج يٌد الَّلُهَّم َباِر ْك َع َلى ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِل ُم َحَّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهيَم َو َع َلى آِل‬ digunakan untuk dzikir, laksana orang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Muslim no. 779)
‫ِإْبَر اِهيَم ِإَّنَك َحِم يٌد َم ِج يٌد‬.
‫ َياَأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها‬:‫قال هللا تعالى‬ Dalam hadits ini Nabi shallahu’alaihi wasallam membuat perumpamaan antara dua tipe
‫َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج ااًل َك ِثيًرا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم‬ rumah, tipe rumah pertama adalah rumah yang dijadikan sebagai tempat dzikir, sedangkan
tipe rumah kedua tidak pernah dijadikan sebagai tempat dzikir, maka penghuni rumah
‫َر ِقيًبا‬ pertama seperti orang hidup dan penghuni rumah kedua seperti orang mati.

‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َو َم ْن‬ Hal ini senada dengan sabda Nabi shallahu’alaihi wasallam dalam riwayat lainnya, beliau
bersabda:
‫ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬
‫ُأْل‬
‫ َو َش ُّر ا ُم وِر‬، ‫ َو َأْح َس َن اْلَهْد ِي َهْد ُي ُم َحَّمٍد‬،‫ِإَّن َأْص َدَق اْلَح ِد يِث ِكَتاُب ِهَّللا‬: ‫وقال رسول هللا‬
‫َم َثُل اَّلِذ ي َيْذ ُك ُر َر َّبُه َو اَّلِذ ي اَل َيْذ ُك ُر َر َّبُه َم َثُل اْلَح ِّي َو اْلَم ِّيِت‬
‫ َو ُك ُّل َض اَل َلٍة ِفي الَّناِر‬،‫ َو ُك ُّل ُم ْح َد َثٍة ِبْد َع ٌة َو ُك ُّل ِبْد َع ٍة َض اَل َلٌة‬،‫ُم ْح َد َثاُتَها‬
“Perumpamaan orang yang ingat akan Rabb-nya dengan orang yang tidak ingat Rabb-nya
laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari no. 6407)

Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah


Kedua hadits di atas memberikan isyarat bahwa ukuran hidup dan matinya seseorang Saat seorang muslim mendirikan shalat pada hakikatnya ia sedang berdzikir. Sehingga, saat
hakikatnya ditentukan dengan kondisi hatinya. Jika hatinya berdzikir mengingat Allah maka ia seorang hamba mendirikan shalat di rumah maka ia telah menjadikan rumahnya sebagai
adalah makhluk hidup. Namun jika hatinya lalai dari mengingat Allah maka ia adalah mayit tempat dzikir. Oleh karena itu, Nabi shallahu’alaihi wasallam bersabda:
meski tubuhnya masih bernyawa.

Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan lewat sabdanya agar setiap muslim menjadikan
‫ َو َال َتَّتِخ ُذ ْو ها ُقُبْو ًرا‬، ‫اْج َع ُلْو ا ِفْي ُبُيْو ِتُك ْم ِم ْن َص َالِتُك ْم‬
rumahnya sebagai tempat dzikir. Tidak hanya dijadikan sebagai tempat tidur, makan, buang
hajat dan keperluan umum lainnya harus ada fungsi ibadahnya.
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan” (HR.
Al Bukhari no. 432, 1187, Muslim no. 777)
Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah

Imam An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, makna shalat dalam
hadits ini adalah shalat sunnah. Sehingga maknanya, kerjakanlah shalat-shalat sunnah kalian di
Adapun menjadikan rumah sebagai tempat dzikir maknanya sangat luas, tidak terbatas ucapan
rumah. Jangan jadikan seperti kuburan yang kosong dari ibadah shalat. (Syarh Shahih Muslim,
dzikir saja. Karena perbuataan taat kepada Allah secara umum termasuk bagian dari dzikir.
6/67)
Setidaknya ada beberapa amalan yang dikatagorikan sebagai amalan dzikir yang bisa dilakukan
di rumah.

Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah


Pertama, Mendirikan shalat.

Kedua, Membaca Al Qur’an


Shalat bagian dari dzikir. Karena Allah Ta’ala berfirman:

Membaca Al Qur’an pun bagian dari amalan dzikrullah. Karena Allah mensifati Al Qur’an
dengan Adz Dzikir (pengingat). Allah Ta’ala berfirman:
‫َو َأِقِم ٱلَّص َلٰو َة ِلِذ ۡك ِرٓي‬

“Dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Tha-Ha: 14)


‫َو َأنَز ۡل َنآ ِإَلۡي َك ٱلِّذ ۡك َر ِلُتَبِّيَن ِللَّناِس َم ا ُنِّز َل ِإَلۡي ِهۡم َو َلَع َّلُهۡم َيَتَفَّك ُروَن‬

“Dan Kami turunkan Adz-Dzikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,” (QS. An-
Nahl: 44)
Bahkan Imam An Nawawi dalam kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an menyebutkan ”Jika Engkau melewati taman-taman surga maka singgahlah!”
bahwa membaca Al Qur’an lebih utama dari seluruh lafadz-lafadz dzikir. (At Tibyan fi Adabi
Hamalatil Qur’an, hal. 24)
Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah! Apakah taman-taman surga itu?”

Selain sebagai bentuk dzikir, membaca Al Qur’an di rumah berfungsi mengusir syaitan berserta
keburukan yang dibawanya dari rumah. Rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

‫ال َتْج َع ُلْو ا ُبُيْو َتُك ْم َم َقاِبَر ِإَّن الَشْيَطاَن َيْنِفُر ِم َن الَبْيِت الِذ ْي ُتْقَر ُأ ِفْيِه ُسْو َر ُة الَبَقَرِة‬
‫ِح َلُق الِّذْك ِر‬
“Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti pekuburan, sesungguhnya syaitan lari tunggang
“Yiatu majelis-majelis dzikir.” (HR. Ahmad)
langgang dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim)

Sehingga ketika, penghuni rumah menjadikan rumah sebagai tempat belajar, pengajian, atau
Dengan memperbanyak membaca Al Qur’an, menghafalnya, mentadabburi ayat-ayatnya di
kepala rumah tangga mengajarkan istri, anak dan saudara-saudaranya satu dua ayat, satu dua
dalam rumah maka seorang muslim telah menjalankan perintah Nabi shallahu’alaihi wasallam
hadits Nabi shallahu’alaihi wasallam, mengajarkan halal-haram, perintah-larangan maka ia
untuk menjadikan rumah sebagai tempat dzikir.
telah menjadikan rumah sebagai tempat dzikir.

Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah


Alangkah indahnya rumah yang diisi dengan cahaya ilmu, senantiasa dinaungi oleh para
malaikat dan mendapat ridha Allah Ta’ala.
Ketiga, Bermajelis Ilmu

Setidaknya ini ketiga amalan yang termasuk bagian dari amalan dzikir yang bisa dilakukan di
rumah. Semoga dengan mengamalkan tiga amalan ini, kita telah melaksanakan perintah Nabi
Aktivitas mempelajari ilmu agama bagian dari amalan dzikir. Karena Nabi shallahu’alaihi
yang mulia.
wasallam menamakan majelis ilmu dengan majelis dzikir. Beliau bersabda,

‫ أستغفرهللا لي ولكم إنه هو الغفور الرحيم‬،‫أقول قولي هذا‬


‫ِإَذ ا َم َر ْر ُتْم ِبِر َياِض الَج َّنِة َفاْر َتُعْو ا‬
‫ِإَّن َهَّللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا‬
Khutbah Kedua ‫َتْس ِليمًا‬

Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah


‫ َو َتاِبْع َبْيَنَنا َو َبْيَنُهْم‬،‫ اَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَألْم َو اِت‬،‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‬
‫ِباْلَخ ْيَر اِت‬
‫الَح ْم ُد ِهلل َو َك َفى والَّص َالُة والَّس َالُم َع َلى الَّنبِّي الُم ْص َطَفي َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن‬ ‫َر َّبَنا اَل ُتِزْغ ُقُلوَبَنا َبْع َد ِإْذ َهَد ْيَتَنا َو َهْب َلَنا ِم ْن َلُد ْنَك َر ْح َم ًةۚ ِإَّنَك َأْنَت اْلَو َّهاُب‬
‫اْقَتَفى‬ ‫الَّلُهَّم اْك ِفنأ ِبَح َالِلَك َع ْن َح َر اِم َك َو َأْغ ِنِنى ِبَفْض ِلَك َع َّم ْن ِس َو اَك‬
‫الَّلُهَّم ِإِّنا نْس َأُلَك ِع ْلًم ا َناِفًعا َو ِرْز ًقا َطِّيًبا َو َع َم اًل ُم َتَقَّباًل‬
Kita telah faham perintah menjadikan rumah sebagai tempat dzikir beserta variasi jenisnya.
Tujuannya adalah agar rumah-rumah kaum muslimin dipenuhi rahmat Allah yang dibawa oleh ‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َأْنُفَس َنا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َح ْم َنا َلَنُك وَنَّن ِم َن اْلَخ اِس ِريَن‬
para Malaikat. Karena para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat
kemungkaran. ‫الَّلُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَفْح َش اَء َو الَّش َد اِئَد َو الِفَتَن َو الِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها‬
‫َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ُبْلَد اِن َياَر َّب الَع اَلِم ْيَن‬
Sebagaimana yang terjadi pada hari ini rumah kebanyakan kaum muslimin mulai dari pagi
hingga malam diisi dengan berbagai kemungkaran, mulai pagi hari penghuninya tidak shalat, ‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬
membaca Al Qur’an, siang harinya suara musik dangdut diputar sangat keras, sore harinya
dijadikan tempat bercampurnya laki-laki dan wanita, malam harinya dibuat untuk bergadang. ‫َو َص َّلى ُهللا َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد الَّنِبِّي اُألِّمِّي َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلم‬
Sehingga membuat syaitan sangat betah tinggal di rumah tersebut.
Sumber : himayahfoundation.com

Maka dengan menjadikan rumah sebagai tempat dzikir, akan mengundang para malaikat
dengan membawa rahmat dan mengusir syaitan yang membawa segala keburukan. Marilah
kita berdoa memohon kepada Allah agar selalu dibimbing ke jalan-Nya yang lurus.

You might also like