You are on page 1of 23

STRUKTUR ALJABAR

GRUP PERMUTASI
Kelompok 5
P E N GERTIAN G RU P P E RMUTASI

Grup permutasi merupakan salah satu pokok bahasan yang


sangat penting dalam aljabar abstrak. Permutasi dapat
dipandang sebagai pemetaan atau fungsi satu-satu dan onto dari
S ke dirinya sendiri (𝑆 → 𝑆), dimana S adalah suatu himpunan
yang tidak kosong (non-empty).
Suatu permutasi dari himpunan S adalah suatu fungsi dari
himpunan S ke himpunan S yang bijektif.
Definisi A-1
Suatu permutasi dari himpunan S adalah suatu fungsi dari himpunan S
ke himpunan S yang bijektif.
Penggandaan permutasi didefinisikan sebagai berikut:
𝛽𝑜𝛾 𝑎 = 𝛽 𝛾 𝑎 , ∀ 𝑎 ∈ 𝑆
Misalkan S adalah himpunan finit yang beranggotakan n elemen,
yaitu S = {x1, x2, x3, ..., xn}.
Kemudian bangun himpunan pemetaan yang bijektif dari S ke S yaitu:
𝑏𝑖𝑗
𝛽 𝑆 = 𝜉 𝜉∶𝑆 𝑆}
Sebagai contoh kita ambil S = {a, b, c} maka akan kita peroleh banyaknya
pemetaan bijektif dari S ke S adalah sebagai berikut:
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐
𝜉1 = ; 𝜉2 = ; 𝜉3 =
𝑎 𝑏 𝑐 𝑏 𝑐 𝑎 𝑐 𝑎 𝑏
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐
𝜉4 = ; 𝜉5 = ; 𝜉6 =
𝑎 𝑐 𝑏 𝑏 𝑎 𝑐 𝑐 𝑏 𝑎
Penulisan seperti itu dimaksudkan untuk mempermudah, contoh untuk
𝑎 𝑏 𝑐
𝜉2 = artinya 𝜉2 memetakan :
𝑏 𝑐 𝑎
a ke b, b ke c, dan c ke a. sedangkan 𝜉3 𝑜 𝜉4 dimaksudkan pergandaan permutasi
dengan terlebih dahulu mengerjakan 𝜉4 dilanjutkan dengan 𝜉3 .
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐
𝜉3 𝑜 𝜉4 = = = 𝜉6
𝑐 𝑎 𝑏 𝑎 𝑐 𝑏 𝑐 𝑏 𝑎
Dapat ditunjukkan bahwa 𝛽(𝑆) terhadap pergandaan permutasi
merupakan grup. Grup ini dikatakan grup permutasi
dinotasikan dengan S3. Jika S beranggotakan n elemen maka
grup permutasinya ditulis Sn. Secara umum masalah diatas
diutarakan dalam teorema berikut ini:
Te o r e m a A - 1
𝑏𝑖𝑗
Misalkan A suatau himpunan tidak kosong, 𝑆𝐴 = 𝜉 𝜉 ∶ 𝐴 𝐴}
𝑆𝐴 terhadap operasi penggandaan permutasi merupakan grup.
Bukti:
i. Akan ditunjukkan sifat tertutup
Ambil sembarang 𝛼, 𝛽 ∈ 𝑆𝐴 , berarti 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽merupakan fungsi bijektif,
menurut definisi penggandaan permutasi diperoleh :
𝛼𝑜𝛽 𝑎 = 𝛼 𝛽 𝑎 ,∀𝑎 ∈ 𝐴
Akan ditunjukkan 𝛼 𝑜 𝛽 ∈ 𝑆𝐴 atau 𝛼 𝑜 𝛽 merupakan fungsi bijektif.
ii. Akan ditunjukkan 𝛼, 𝛽, 𝛾 ∈ 𝑆𝐴 dan 𝑎 ∈ 𝐴
Ambil sembarang 𝛼, 𝛽, 𝛾 ∈ 𝑆𝐴 dan 𝑎 ∈ 𝐴
𝛼𝑜𝛽 𝑜𝛾 𝑎 = 𝛼𝑜𝛽 𝛾 𝑎 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴

𝛼𝑜𝛽 𝑜𝛾 𝑎 =𝛼 𝛽 𝛾 𝑎 ,∀𝑎 ∈ 𝐴

𝛼𝑜𝛽 𝑜𝛾 𝑎 = 𝛼 𝛽𝑜𝛾 𝑎 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴
𝛼𝑜𝛽 𝑜𝛾 𝑎 = 𝛼𝑜 𝛽𝑜𝛾 𝑎 ,∀𝑎 ∈ 𝐴
𝛼 𝑜 𝛽 𝑜 𝛾 𝑎 = (𝛼 𝑜 𝛽 𝑜 𝛾 𝑎 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴
𝑗𝑎𝑑𝑖 𝛼 𝑜 𝛽 𝑜 𝛾 = 𝛼 𝑜 (𝛽 𝑜 𝛾) (terbukti)
iii. Unsur Identitas
Pilih permutasi Identitas I yang didefinisikan sebagai berikut:
I (a) = a, ∀ 𝑎 ∈ 𝐴, I merupakan pemetaan bijektif atau I ∈ 𝑆𝐴
Bukti:
Ambil sembarang 𝛼 ∈ 𝑆𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴
𝐼 𝑜 𝛼 𝑥 = 𝐼 𝛼 𝑥 ,∀𝑎 ∈ 𝐴
𝐼 𝑜 𝛼 𝑥 = 𝛼 𝑥 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴
Sehingga dipenuhi 𝐼 𝑜 𝛼 𝑥 = 𝛼 𝑥 , ∀ 𝑎 ∈ 𝐴.........(1)
𝐼 𝑜 𝛼 𝑥 = 𝛼 𝐼 𝑥 ,∀𝑎 ∈ 𝐴
𝐼 𝑜 𝛼 𝑥 = 𝛼 𝑥 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴
Sehingga dipenuhi 𝐼 𝑜 𝛼 𝑥 = 𝛼 𝑥 , ∀ 𝑎 ∈ 𝐴.........(2)
Dari (1) dan (2) dipenuhi:
𝛼𝑜𝐼 𝑥 = 𝐼𝑜𝛼 𝑥 = 𝛼 𝑥 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴
𝛼 𝑜 𝐼 = 𝐼 𝑜 𝛼 = 𝑎, ∀ 𝑎 ∈ 𝑆𝐴
iv. Unsur Invers
Ambil Sembarang 𝛽 ∈ 𝑆𝐴
Didefinisikan 𝛽 −1 𝑥 = 𝑦 𝐽ℎ𝑗 𝛽 𝑦 = 𝑥
Akan ditunjukkan 𝛽 −1 ∈ 𝑆𝐴 artinya 𝛽 −1 fungsi bijektif.
a) Akan ditunjukkan 𝛽 −1 merupakan fungsi
Ambil sembarang 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴 dengan 𝑥1 = 𝑥2 karena 𝛽 ∈ 𝑆𝐴 maka
∃ 𝑦1 , 𝑦2 ∈ 𝐴 sehingga 𝛽(𝑦1 ) = 𝑥1 , dan 𝛽(𝑦2 ) = 𝑥2 atau 𝛽 𝑦1 =
𝛽(𝑦2 ) karena 𝛽 ∈ 𝑆𝐴
(𝛽..........) maka 𝑦1 = 𝑦2 atau 𝛽 −1 𝑥1 = 𝛽 −1 𝑥2 (terbukti)
b) Akan ditunjukkan 𝛽 −1 merupakan fungsi injektif
Ambil sembarang 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴 dengan 𝛽 −1 𝑥1 = 𝛽 −1 𝑥2 menurut
definisi
maka 𝛽 −1 (𝑥1 ) = 𝑦1 dengan 𝛽(𝑦1 ) = 𝑥1
dan 𝛽 −1 (𝑥2 ) = 𝑦2 dengan 𝛽(𝑦2 ) = 𝑥2 dari 𝛽 −1 𝑥1 = 𝛽 −1 𝑥2 atau
𝑦1 = 𝑦2 karena 𝛽 ∈ 𝑆𝐴 (𝛽..........)
maka 𝛽 𝑦1 = 𝛽 𝑦2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥1 = 𝑥2
Jadi terbukti 𝛽 −1 (𝑥1 ) = 𝛽 −1 (𝑥2 ) → 𝑥1 = 𝑥2 . Atau 𝛽 −1 fungsi injektif.
c) Akan ditunjukkan 𝛽 −1 fungsi surjektif
Ambil sembarang 𝑥 ∈ 𝐴 (kodomain 𝛽 −1 ), karena 𝛽 fungsi maka
∃ 𝑦 ∈ 𝐴 sehingga 𝑦 = 𝛽 (𝑥), menurut definisi berarti 𝛽 −1 𝑦 = 𝑥.
Ini berarti ∀ 𝑥 ∈ 𝐴 (kodomain 𝛽 −1 ), ∃ 𝑦 ∈ 𝐴 (domain) sehingga
𝛽 −1 𝑦 = 𝑥 artinya 𝛽 −1 fungsi surjektif.
Dengan dipenuhi ketiga syarat tersebut maka 𝛽 −1 merupakan fungsi
bijektif atau 𝛽 −1 ∈ 𝑆𝐴 .
Selanjutnya dibuktikan : 𝛽 𝑜 𝛽 −1 = 𝛽 −1 𝑜 𝛽 = 𝐼
Ambil sembarang 𝛽 −1 ∈ 𝑆𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐴
𝛽 𝑜 𝛽 −1 = 𝛽 𝛽 −1 𝑥 = 𝛽 𝑦 = 𝑥 = 𝐼 𝑥 ,∀ 𝑎 ∈ 𝐴
Demikian pula:
Ambil sembarang 𝛽 ∈ 𝑆𝐴 dan 𝑦 ∈ 𝐴
𝛽 −1 𝑜 𝛽 = 𝛽 −1 𝛽 𝑦 = 𝛽 −1 𝑥 = 𝑦 = 𝐼 𝑦 , ∀ 𝑎 ∈ 𝐴
Jadi terbukti 𝛽 𝑜 𝛽 −1 = 𝛽 −1 𝑜 𝛽 = 𝐼.
Definisi A-2
Misalkan 𝐴 = 1,2,3, … , 𝑛 , grup dari semua permutasi dari A dinamakan
grup permutasi dengan n unsur dinotasikan 𝑆𝑛 .
Contoh 1:
𝐴 = 1,2,3
𝑆3 = 𝑎: 𝐴 → 𝛼 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
Terdapat 6 fungsi bijektif atau 3! yaitu:
1 2 3 1 2 3 1 2 3
𝜌0 = ; 𝜌1 = ; 𝜌2 =
1 2 3 2 3 1 3 1 2
1 2 3 1 2 3 1 2 3
𝜇1 = ; 𝜇2 = ; 𝜇3 =
1 3 2 3 2 1 2 1 3
Hasil penggandaan permutasi dapat dilihat pada table Cayley berikut:
* 𝜌0 𝜌1 𝜌2 𝜇1 𝜇2 𝜇3
𝜌0 𝜌0 𝜌1 𝜌2 𝜇1 𝜇2 𝜇3

𝜌1 𝜌1 𝜌2 𝜌0 𝜇3 𝜇1 𝜇2

𝜌2 𝜌2 𝜌0 𝜌1 𝜇2 𝜇3 𝜇1

𝜇1 𝜇1 𝜇2 𝜇3 𝜌0 𝜌1 𝜌2

𝜇2 𝜇2 𝜇3 𝜇1 𝜌2 𝜌0 𝜌1

𝜇3 𝜇3 𝜇1 𝜇2 𝜌1 𝜌2 𝜌0
Dengan memperhatikan table di atas diperoleh:
1)Sifat tertutup dipenuhi karena semua hasil operasi unsur-unsur ada
di 𝑆3 .
2)Sifat assosiatif penggandaan permutasi/ komposisi fungsi, untuk
setiap fungsi dipenuhi sehingga juga berlaku untuk setiap anggota
dari 𝑆3 .
3)Terdapat 𝜌0 ∈ 𝑆3 sebagai unsur identitas sehingga untuk ∀𝜌 ∈
𝑆3 berlaku 𝜌0 𝜌 = 𝜌𝜌0 = 𝜌.
4)∀𝜌 ∈ 𝑆3 ∃𝜌−1 ∈ 𝑆3 ∋ 𝜌𝜌−1 = 𝜌−1 𝜌 = 𝜌0 .
Atau:
𝜌0 inversnya 𝜌0 𝜌1 inversnya 𝜌2 𝜌2 inversnya 𝜌1
𝜇1 inversnya 𝜇1 𝜇2 inversnya 𝜇2 𝜇3 inversnya 𝜇3
Dengan dipenuhinya keempat sifat dari sifat grup maka dapat
disimpulkan bahwa 𝑆3 terhadap operasi penggandaan permutasi
membentuk grup yang dinamakan Grup permutasi dengan 3 unsur.
Untuk 𝐴 = 1,2,3 , cara lain yang dapat dilakukan dengan
pencerminan dan rotasi seperti contoh berikut:
Perhatikan gambar segitiga sama sisi berikut ini :
3

1 2
Dengan memutar sebesar 𝛼 = 0° maka akan diperoleh:
1 2 3
𝜌0 = ; selanjutnya diputar dengan sudut putar 𝛼 = 120° maka akan
1 2 3
1 2 3
diperoleh 𝜌1 = ; dan seterusnya dengan sudut putar 𝛼 = 240° maka
2 3 1
1 2 3
akan diperoleh 𝜌2 = .
3 1 2
Selanjutnya dengan mencerminkan pada sumbu pencerminan yang melalui titk
1 2 3
sudut 1 diperoleh 𝜇1 = dan dengan sumbu pencerminan yang
1 3 2
melalui titik 2
1 2 3
diperoleh 𝜇2 = dan seterusnya dengan sumbu pencerminan yang
3 2 1
1 2 3
melalui titik 3 akan diperoleh 𝜇3 = .
2 1 3
Dari hasil tersebut diperoleh grup yang dinamakan Grup Simetri dengan
3 unsur dinotasikan dengan 𝐷3 atau (The Third Dihedral Grup), sedangkan
untuk 𝐷4 atau (The Fourth Dihedral Grup), dan seterusnya untuk n unsur
dinamakan The n-th Dihedral Grup.
𝐷4 = 𝑅0 , 𝑅90 , 𝑅180 , 𝑅270 , 𝐻, 𝑉, 𝐷, 𝐷′
selanjutnya dengan mencerminkan pada sumbu pencerminan atau rotasi 180°
terhadap sb diperoleh sebagai berikut:
Hasil penggandaan permutasi dapat dilihat pada table Cayley berikut:
Tabel 4.2 Menunjukkan Table Cayley dari Grup 𝐷4 .
* 𝑅0 𝑅90 𝑅180 𝑅270 𝐻 𝑉 𝐷 𝐷′
𝑅0 𝑅0 𝑅90 𝑅180 𝑅270 𝐻 𝑉 𝐷 𝐷′
𝑅90 𝑅90 𝑅180 𝑅270 𝑅0 𝐷′ 𝐷 𝐻 𝑉
𝑅180 𝑅180 𝑅270 𝑅0 𝑅90 𝑉 𝐻 𝐷′ 𝐷
𝑅270 𝑅270 𝑅0 𝑅90 𝑅180 𝐷 𝐷′ 𝑉 𝐻
𝐻 𝐻 𝐷 𝑉 𝐷′ 𝑅0 𝑅180 𝑅90 𝑅270
𝑉 𝑉 𝐷′ 𝐻 𝐷 𝑅180 𝑅0 𝑅270 𝑅90
𝐷 𝐷 𝑉 𝐷′ 𝐻 𝑅270 𝑅90 𝑅0 𝑅180
𝐷′ 𝐷′ 𝐻 𝐷 𝑉 𝑅90 𝑅270 𝑅180 𝑅0

You might also like