You are on page 1of 16

PROPOSAL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINGKAT STRESS

DENGAN KAMBUH ULANG GASTRITIS PADA SISWI-SISWI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KONAWE SELATAN

FELA INTAN FRILYA

P.2017.01.016

Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena

izin-Nyalah sehingga penulis proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya

dan semoga segalam aktivitas keseharian kita bernilai ibadah disisi-Nya Aamiin.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada Ibu Dr.Hj.Tasnim.,S.KM.,M.PH sebagai pembimbing I dan Ibu Sri

Mulyani.,S.KM.,M.Kes sebagai pembimbing II atas waktu, tenaga dan pikiran

yang telah diberikannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan hasil proposal ini.

Ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada :

1. Ketua Yayasan Mandala Waluya Kendari

2. Rektor Universitas Mandala Waluya Kendari

3. Para Wakil Rektor (Akademik, Non Akademik dan kemahasiswaan)

Universitas Mandala Waluya Kendari

4. Para Ketua Lembaga (LPPM,LPM) Universitas Mandala Waluya Kendari

5. Ketua Jurusan Keperawatan Universitas Mandala Waluya Kendari

6. Semua Staf Dosen dan Pengelola pada Prodi Ilmu keperawatan yang telah

banyak memberikan sumbangsih selama penyusunan proposal ini.

7. Kepada kedua orang tua saya serta seluruh keluarga besar yang memberi

dorongan selama penulis mengikuti pendidikan pada Universitas Mandala

Waluya.

8. Teman-teman mahasiswa Universitas Manda Waluya yang tercinta, demi

sebuah pencerahan dan perubahan, lanjutkan perjuangan.


9. Penguji I Tasman.,S.KM.,M.Kes. Penguji II Sartini Risky.,S.KM.,M.Kes.

Penguji III Nazaruddin., Ns., M.Kep.

Dengan segala kerendahan hati dan senantiasa mengharapkan ridha-Nya

karena kepada-Nya jugalah tempat kembalinya segala sesuatu, penulis terbuka

bagi saran dan kritikan yang konstruksi demi perbaikan ke arah yang lebih baik.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan

rahmat-Nya kepada kita semua, khusunya teman-teman mahasiswa Universitas

Mandala Waluya tercinta aamiin.

Kendari, Februari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) 2012, kematian di dunia pada

rawat inap akibat gastritis yaitu dengan persentasi 17-21%. Kejadian gastritis

di Amerika mencapai 22% dan Indonesia kejadian gastritis mencapai 4,8%.

Berdasarkan profil Kementrian Kesehatan Indonesia untuk jumlah layanan

Rawat Inap Tingkat Lanjut sampai dengan 31 desember 2016, masalah

gangguan pencernaan berada pada urutan ketiga dari 10 gangguan penyakit

lainnya dengan kasus mencapai 380.744 (Kemenkes RI, 2017). Menurut data

dari World Health Organization (WHO), terhadap beberapa negara di dunia

di mulai dengan negara yang kejadian gastritis paling tinggi yaitu Amerika

dengan presentase 47%, India dengan presentase 43%. Sedangkan di

Indonesia 40,80%, dan di beberapa wilayah Indonesia cukup tinggi dengan

prevalensi 274,398 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Di dunia, insiden

gastritis sekitar 1,8 - 2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun (Syadam,

2011; Putri dkk, 2017)

Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi. Prevalensi kejadian

gastritis di Indonesia tahun 2014 sebesar 40,8%. Berdasarkan data dari

Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa penderita gastritis pada

tahun 2015 sebanyak 36.243 kasus (21,4%), pada tahun 2016 penderita

penyakit gastritis sebanyak 39.240 kasus (22,8%), dan pada tahun 2017

penderita gastritis sebanyak 42,450 kasus (24,2%) (Dinkes Provinsi Sulawesi


Tenggara, 2017). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kendari

kejadian Gastritis masih menjadi masalah penyakit terbesar, dapat dilihat dari

data yang di dapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Kendari penyakit Gastritis

masih menjadi 10 masalah kesehatan terbesar di Kota Kendari, Pada tahun

2011 kejadian Gastritis dengan prevalensi sebesar 3,682 per 1.000.000

penduduk. Pada tahun 2012 kejadian Gastritis dengan prevalensi sebesar

6,336 per 1.000.000 penduduk. Pada tahun 2013 dengan prevalensi sebesar

5,513 per 1.000.000 penduduk. Pada tahun 2014 kejadian Gastritis dengan

prevalensi sebesar 1,881 per 1.000.000 penduduk. Serta Pada tahun 2015

kejadian Gastritis dengan prevalensi sebesar 2,174 per 1.000.000

penduduk( Dinas Kota Kendari, 2015).

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut

dan kronik. Gastritis dapat mengakibatkan pembengkakan pada mukosa

lambung sampai terlepasnya lapisan mukosa lambung yang akan

menimbulkan proses inflamasi. Gastritis memiliki gejala seperti kembung,

sering bersendawa, mual dan muntah, tidak nafsu makan, dan nyeri pada ulu

hati (Ratu & Adwan,2013 ; Rosiani dkk, 2020).

Penyakit gastritis dapat menyerang dari semua tingkat usia maupun jenis

kelamin. Beberapa survei menunjukkan bahwa gastritis paling sering

menyerang usia produktif. Pada usia produktif rentan terserang gejala gastritis

karena tingkat kesibukan serta gaya hidup yang kurang memperhatikan

kesehatan serta stres yang mudah terjadi akibat pengaruh faktor-faktor

lingkungan (Saparina dan Sri, 2020).


Berdasarkan hasil penelitian Suryono dan Meilani (2016), didapatkan

bahwa pengetahuan penderita gastritis tentang pencegahan kekambuhan

gastritis dalam kategori baik (22%), cukup (33%), dan kurang (45%).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal tersebut terjadi setelah seseorang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan sangat

berpengaruh terhadap seseorang dalam berperilaku atau melakukan tindakan.

Jika individu mengetahui tentang gastritis, seperti hal-hal yang menyebabkan

terjadinya kekambuhan dan akibat dari gastritis, maka individu tersebut akan

melakukan suatu tindakan untuk menghindari hal tersebut (Notoatmodjo,

2012 ; Rosiani dkk, 2020).

Pengaruh stress terhadap gastiritis dimungkinkan karena system

persarafan diotak berhubungan dengan lambung, sehingga jika seseorang

mengalami stress, bisa muncul kelainan dalam lambungnya. Stres bisa

menyebabkan terjadi perubahan hormonal didalam tubuh. Perubahan itu akan

merangsang sel-sel dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara

berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih

dan kembung. Lama-kelamaan halini dapat menimbulkan luka di dinding

lambung (Saparina dan Sri, 2020)

Berdasarkan masalah di atas maka saya mengajukan rencana penelitian

tentang hubungan antara pengetahuan dan tingkat stress terhadap kambuh

ulang gastritis pada siswi-siswi madrasah aliyah negeri 1 konawe selatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Apakah pengetahuan berhubungan dengan kambuh ulang gastritis pada

siswi-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Konawe Selatan.

2. Apakah tingkat stress berhubungan dengan kambuh ulang gastritis pada

siswi-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Konawe Selatan.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tingkat stress dengan

kambuh ulang gastritis pada siswi-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1

Konawe Selatan.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan data diatas maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan kambuh ulang

gastritis pada siswi-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Konawe Selatan.

b. Mengetahui hubungan tingkat stress dengan kambuh ulang gastritis

pada siswi-siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Konawe Selatan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu

kesehatan khususnya bidang kesehatan gastritis.


b. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan epidemiologi

dalam menentukan besarnya angka kekambuhan penyakit gastritis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Bagi penulis ini merupakan proses belajar dan sesuatu yang didapatkan

selama kuliah dan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi di

Universitas Mandala Waluya Program Studi Ilmu Keperawatan

b. Bagi Peneliti

Agar dijadikan untuk menambah wawasan dan sebagai acuan dalam

penelitian selanjutnya yang akan datang.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi praktis

dibidang kesehatan seperti perawat, ahli gizi dan profesi lainnya.

E. Kebaruan Penelitian

Hubungan pengetahuan dan tingkat stress terhadap kekambuhan

ulang gastritis banyak dilakukan sebelumnya, tetapi sejauh penelusuran

yang telah dilakukan peneliti, belum ada penelitian yang sama dengan

penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya, antara lain:

No Nama Peneliti Judul Desain Penelitian Variabel

1. 1. Laurensiu Fua Hubungan Desain penelitian Stres dan


antara stres dan menggunakan
Uwa Pola Makan
pola makan desain analitik
2. Susi Milwati
dengan Kejadian korelasi dengan
3. Sulasmini gastritis yang menggunakan
terjadi di pendekatan cross
puskesmas
sectional
Dinoyo

2. 1. Indra Sartika Hubungan pola Jenis penelitian Pola Makan


2.Shinta Rositasari makan dan stres ini adalah
Stres dan
3. Wahyu Bintoro dengan kejadian deskriptif
Gastritis di korelasional
dengan
puskesmas
pendekatan
pajang surakarta
cross-sectional.

3. 1. Novi Rosiani Hubungan Penelitian ini Pengetahuan


2. Bayhakki pengetahuan adalah penelitian
Tentang
3. Rani lisa indra tentang gastritis kuantitatif dengan
Gastritis
dengan motivasi metode korelasi
Untuk dan
pendekatan cross
mencegah
sectional
kekambuhan

gastritis

No Nama Peneliti Judul Desain Penelitian Variabel

4. 1. Elfira Sri Hubungan Pola Penelitian ini Pola Makan

Futriani Makan Dengan adalah penelitian

2. Feva Kejadian analitik dengan

Tridiyawati Gastritis Pada menggunakan

3. Devia Mahasiswa metode cross


Maulana Putri Tingkat II Di sectional.

Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan

Abdi Nusantara

Jakarta

5. 1. Widiya Hubungan Pola Jenis penelitian ini Pola Makan

Tussakinah Makan dan adalah deskriptif dan Tingkat

2. Masrul Tingkat Stres analitik dengan Stres

3. Ida Rahma terhadap pendekatan cross-

Burhan kekambuhan sectional study

Gastritis di

wilayah Kerja

Puskesmas

Tarok Kota

Payakumbuh

No Nama Peneliti Judul Desain Peneliti Variabel

6. Thrisia Monica Hubungan Penelitian ini Pengetahuan

Antara merupakan Dan Tingkat

Pengetahuan penelitian survei Stres

Dan Tingkat analitik dengan

Stres Terhadap menggunakan


Kambuh Ulang desain crosss

Gastritis Di sectional.

Wilayah Kerja

Puskesmas Kota

Sungai Penuh

7. 1. Merita Hubungan Penelitian ini

2. Wilpi Inda Tingkat Stress merupakan

Sapitri Dan Pola penelitian survei

3. Irawati Konsumsi analitik dengan

Sukandar Dengan menggunakan

Kejadian desain crosss

gastritis Di sectional.

Puskesmas

Pakuan Baru

Jambi

No Nama Peneliti Judul Desain Peneliti Variabel

8. 1. Suryani Hubungan Desain penelitian Perilaku

Hartati Perilaku ini adalah Makan

2. Eka Makan Dengan deskriptif

Cahyaningsih Kejadian eksploratif dengan

Gastritis Pada pendekatan cross


Mahasiswa sectional.

Akper

Manggala

Husada Jakarta

9. 1. Elfira Sri Hubungan Metode penelitian Pola Makan

Futriani Pola Makan yang digunakan

2. Feva Dengan dalam penelitian

Tridiyawati Kejadian ini adalah analitik

3. Devia Maulana Gastritis Pada dengan

Putri Mahasiswa menggunakan

Tingkat II Di metode cross

Sekolah Tinggi sectional yaitu

Ilmu variabel sebab

Kesehatan (independent)

Abdi maupun variabel

Nusantara akibat (dependent)

Jakarta diukur dalam

waktu bersamaan.

10. 1. Olivia Agatha Hubungan Penelitian ini Kebiasaan

Kasi. Antara menggunakan Makan

2. Angela F.C. Kebiasaan penelitian analitik

Kalesaran Makan dengan dengan desain

3. Budi T. Ratag Kejadian case control.


Gatritis Di

Wilayah Kerja

Puskesmas

Teli

Kabupaten

Minahasa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Gastritis

1. Pengertian Gastritis

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.

Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung

sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab


terpenting gangguan dalam sistem pencernaan. Pelepasan sel epitel akan

merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung. Gastritis yang

dibiarkan tidak terawat akan terus menerus mengalami kekambuhan dan

memberikan efek negatif pada kondisi kesehatan lansia (Waluyo

&Suminar 2017 ; Utami dan Imelda, 2018).

Penyakit gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang

bersifat akut, kronik, difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia,

perasaan penuh diperut (tengah), tidak nyaman pada epigastrium, mual,

dan muntah. Penyakit gastritis dapat menyerang semua tingkat usia

maupun jenis kelamin. Beberapa survei menunjukkan bahwa gastritis

paling sering menyerang usia produktif karena pola makan tidak teratur

dan mengalami stres yang mudah terjadi akibat pengaruh faktor-faktor

lingkungan (Imayani, Myrnawatidan Aritonang, 2017 ; sartika dkk, 2020).

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat

akut dan kronik. Gastritis dapat mengakibatkan pembengkakan pada

mukosa lambung sampai terlepasnya lapisan mukosa lambung yang akan

menimbulkan proses inflamasi. Gastritis memiliki gejala seperti kembung,

sering bersendawa, mual dan muntah, tidak nafsu makan,dan nyeri pada

ulu hati (Ratu & Adwan,2013 ; Rosiani dkk, 2020).

2. Manifestasi Klinis

Menurut Ardian Ratu R & G.Made Adwan (2013). Gejala klinis itu antara

lain:

a. Gastritis akut erosive.


Gejala dari gastritis ini sanga bervariasi, mulai dari yang sangat ringan

asimtomatik sampai yang berat dan dapat menimbulkan kematian.

Penyebab kematian yang sangat penting adalah adanya perdarahan

gaster. Gejala yang sangat mencolok adalah :

1. Hematemesis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat

sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.

2. Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan

asimtomatis. Keluhan-keluhan itu misalnya nyeri timbul pada ulu

hati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat

lokasinya.

3. Mual-mual dan muntah

4. Perdarahan saluran cerna

5. Pada kasus yang sangat ringan

Perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan

secara fisis akan dijumpai tanda-tanda anemia defisiensi dengan

etiologi yang tidak jelas.

6. Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali

mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga

menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata

seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai

gangguan kesadaran.

You might also like