You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

Disusun Oleh :
ESTEFANIAH APRIYANTI
R.23.04.17.040

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI NERS
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Mata ajar : PPKD


Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari / Tanggal : 20 Oktober 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Nyimas Gandasari III RSD Gunung Jati Cirebon

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dan
pengunjung diharapkan mampu mengontrol nyeri secara nonfarmakologi dengan
teknik relaksasi napas dalam.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan dapat mengetahui tentang:
a. Mengetahui pengertian nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Mengetahui intensitas nyeri
e. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
f. Menjelasakan prosedur teknik relaksasi napas dalam

B. Materi
1. Pengertian nyeri
2. Klarifikasi nyeri
3. Tanda dan gejala nyeri
4. Manajemen nyeri
5. Manfaat teknik relaksasi nafas dalam
6. Prosedur teknik relaksasi nafas dalam

1
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Pengorganisasian :
1. Penyaji : Estefaniah Apriyanti

E. Setting Tempat

Keterangan:
: Penyaji

: CI (Clinical Instruktur)

: Pasien

F. Fungsi Struktur
1. Penyaji
a. Menjelaskan tentang materi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan dari penanya.

2. CI (Clinical Instruktur)
a. Mendampingi saat ujian berlangsung
3. Media
Leaflet
4. Kegiatan Penyuluhan

2
No Kegiatan penyuluhan Penyaji Waktu Media
1 Pembukaan 5 menit Leaflet
a. mengucapkan salam  Mengucapkan
b. memperkenalkan salam
diri memperkenalkan
c. menjelaskan kepada diri
Pasiententang
materi dan tujuan
penyuluhan.
2 Pelaksanaan
a. Memberikan  Menjelaskan 15 menit Leaflet
penjelasan tentang tentang
pengertian relaksasi pengertian teknik
nafas dalam relaksasi nafas
b. Menjelaskan kepada dalam
pasien tentang  Menjelaskan
tujuan relaksasi tujuan relaksasi
nafas dalam nafas dalam
c. Menjelaskan  Menjelaskan
manfaat relaksasi manfaat relaksasi
nafas dalam nafas dalam
d. Menjelaskan kepada  Menjelaskan
pasien tentang penatalaksanaan
penatalaksaan relaksasi nafas
relaksasi nafas dalam
dalam

3. Evaluasi Memberikan 5 menit Leaflet


kesempatan kepada

3
pasien untuk
bertanya untuk
mengevaluasi pasien,
apakah pasien dapat
menjelaskan kembali
materi penkes dengan
bertanya dan
diharapkan 30%
memahami materi.
3. Penutup  Penyaji 5 menit Leaflet
mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan
salam penutup

4
Lampiran materi

MANAJEMEN NYERI

A. PENGERTIAN
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat indvidual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep
yang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).
B. KLASIFIKASI NYERI
Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam nyeri:
a. Nyeri akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang
menyadarkan kita akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan
hanya dianggap sebagai gejala, bukan sebagai penyakit yang harus diobati
sehingga menjadi nyeri kronis.
b. Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem
saraf anda menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh
selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat
menimbulkan rasa terbakar, mati rasa, rasa seperti diiris atau ditusuk. Hal
ini terjadi karena kerusakan pada saraf.
Tingkatan nyeri tterdiri dari skala 1-10 yang artinya sebagai berikut:
1. SKALA 1 = (sangat ringan), seperti gigitan nyamuk
2. SKALA 2 = (tidak menyenangkan), nyeri ringan, seperti cubitan ringan
pada kulit.
3. SKALA 3 = (bisa ditoleransi), nyeri Sangat terasa, seperti pukulan
ke hidung menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.
4. SKALA 4 = ( Menyedihkan) Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi
5. SKALA 5 = (sangat menyedihkan), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk,
seperti pergelangan kaki terkilir

5
6. SKALA 6 = (intens), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitukuat
sehingga tampaknya sebagian mempengaruhi sebagian indra,
menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu.
7. SKALA 7 = (sangat intens), Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit
benar-benar mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dan tak mampu melakukan perawatan diri.
8. SKALA 8 = (benar-benar mengerikan), Nyeri begitu kuat sehingga anda
tidak lagi dapat berpikir jernih, dan sering
mengalami perubahan kepribadian yang parah jika sakit datang dan
berlangsung lama.
9. SKALA 9 = (menyiksa tak tertahankan), Nyeri begitu kuat sehingga Anda
tidak bisa mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera
menghilangkan rasa sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping
atau risikonya.
10. SKALA 10 = (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan), Nyeri
begitu kuat tak sadarkan diri.
C. TANDA DAN GEJALA NYERI
1. Suara
a. Menangis
b. Merintih
c. Menarik/menghembuskan nafas
2. Ekspresi Wajah
a. Meringis
b. Menggigit lidah, mengatupkan gigi
c. Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. Menggigit bibir
3. Pergerakan Badan
a. Kegelisahan
b. Mondar-mandir
c. Gerakan menggosok atau berirama
d. Melindungi tubuh

6
e. Otot tegang
4. Interaksi Sosial
a. Mengihndari percakapan atau kontak sosial
b. Berfokus pada aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu

D. MANAJEMEN NYERI
a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contohnya:
1. Membayangkan hal-hal menarik dan indah
2. Membaca buku, koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV
4. Mendengarkan musik, radio dll
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam sistem syaraf otonom. 1. Teknik
relkasasi dapat dilakukan dengan:
2. Teknik massase/ pemijatan
3. Kompres panas atau dingin
4. Teknik relkasasi napas dalam

E. MANFAAT TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM


Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknikrelaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah.

7
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang
mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan
konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot,
yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot
Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien
yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurangi ketegangan
otot, rasa jenuh dan kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulus nyeri.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa relaksasi merupakan metode
efektif untuk menurunkan nyeri yang merupakan pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan dengan mekanismenya yang menghentikan
siklus nyeri.
Berikut beberapa manfaat teknik relaksasi napas dalam:
1. Membuat lebih mampu menghindari stress
2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan
stressseperti: sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah,
nyeri punggung dan nyeri lainnya.
3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb
5. Meningkatkan penampilan kerja dan social

F. PROSEDUR TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM


Teknik pernapasan ini dikenal dengan teknik napas dalam 478, yang
dikenalkan oleh Dr. Andrew Weill dari Arizona. Dimana teknik napas dalam ini
bisa dilakukan sederhana, tidak memakan waktu, tidak memerlukan peralatan, dan
dapat dilakukan dimana saja.
Teknik ini dapat membantu orang mengantuk, bahkan tertidur dalam waktu
setidaknya 60 detik. Berikut penjelasan teknik napas dalam 478
1. Angka 4 mengacu pada udara yang boleh kita hirup. Pejamkan mata
sebelum memulai meditasi lalu hirup udara selama 4 detik.
2. Angka 7 mengacu pada saat dimana kita harus menahan napas. Jadi
disarankan untuk tidak menghirup atau membuang napas selama 7 hitungan.

8
3. Angka 8 mengacu pada saat kita menghembuskan napas. Usahan untuk
membuang napas melalui mulut secara perlahan. Hitung hingga 8 kali
hitungna ketika Anda membuang napas.
Berikut Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam 478:
1. Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan kepada keluarga pasien
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3. Usahakan tetap rileks dan tenang
4. Mulai menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan IN 1234
5. Kemudian menahan napas selama 7 detik dengan hitungan STOP 1234567
6. Perlahan-lahan hembuskan napas melalui mulut dengan hitungan OUT
12345678
7. Ulangi 3-5 kali sebelum tidur atau setelah bangun tidur
8. Lakukan evaluasi
9. Cuci tangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Prince A. Silvia. 1995. pathofisiologi. Edisi 4. jakarta:EGC

Tim Editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat
Penerbitan

Zulkifli Amin, Asril bahar. 2006. tuberculosis paru, buku ajar penyakit dalam.
Jakarta: UI

10

You might also like