Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Armed (F22010009)
Dosen Pembimbing:
Moh.Nasril,ST,M.Eng
Asisten Dosen :
Imam Dwi Putra,ST
FAKULTAS TEKNIK
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab karena rahmat
dan nikmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah tugas laporan praktikum
“Ilmu Ukur Tanah”.
Kami menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dan
semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Armed
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
2.1 Peralatan......................................................................................................4
2.1.1 Thodolite............................................................................................4
2.1.4 Unting-unting....................................................................................7
2.1.7 Payung...............................................................................................9
3.1 Theodolite..................................................................................................10
iii
3.1.3 Perhitungan jarak dan beda tinggi dengan Theodolit.......................12
3.2 Polygon......................................................................................................13
BAB V PENUTUP...............................................................................................18
5.1 Kesimpulan...............................................................................................18
5.2 Saran.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan praktikum antara lain :
a. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat theodolite
b. Mahasiswa dapat membaca pembacaan alat theodolite
c. Mahasiswa dapat membaca benang silang diafragma pada rambu ukur
dengan menggunakan alat ukur theodolite. Mahasiswa dapat menghitung
jarak optis dan tinggi.
d. Mahasiwa dapat menghitung data dari form yang telah di dapat dilapangan.
e. Mahasiswa dapat mempraktekkan cara pembuatan sket lapangan ke atas
kertas.
f. Mahasiwa dapat membuat garis kontur berupa peta dari sebidang tanah.
g. Mahasiswa dapat membuat profil suatu polygon untuk menentukan beda
tinggi pada permukaan tanah, diantaranya profil memanjang dan profil
melintang.
2
8. Menulis data
9. Mendesain sket lapangan
10. Membuat kontur
3
BAB II
PERALATAN DAN BAHAN
2.1 PERALATAN
2.1.1 Theodholite
4
alat yang digunakan untuk survey. Theodolite ini digunakan jika bidang/objek
tanah yang akan diukur memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga
keakuratan hasil data survey tetap dapat terjamin. Kenampakan atau gejala
bidang yang diukur dengan theodolite pada bidang yang maemailiki tingkat
kaerumitan tinggi tersebut juga akan lebih cepat utuk dipetakan.
Kaki tiga (tripod) menyangga alas waterpass dan menjaganya tetap stabil
terpancang pada tanah selama pengamatan (Lihat gambar). Kaki tiga ini terdiri
dari sebuah kepala (landasan) kaki tiga tempat alat diletakkan, tiga buah kayu
terbuat dari logam atau kayu bersendi pada kepala kaki tiga, dan sepatu ujung
kaki yang terbuat dari logam untuk menekan atau menjangkarkan kedalam tanah
agar kaki tiga terpancang dengan kokoh.
5
2.1.3 Mistar Ukur
Sebuah mistar ukur pada dasarnya adalah sebuah pita ukur yang ditopang
vertikal dan digunakan untuk mengukur jarak vertikal (beda elevasi) antara garis
bidik dan sebuah titik tertentu yang berada diatas atau dibawah garis bidik tadi.
Titik tersebut bisa berupa sebuah stasiun permanen, seperti titik duga tetap (brench-
mark) bisa juga berupa titik diatas permukaan tanah atau bangunan. Mistar ukur
florida, mistar ukur califomia, dan mistar ukur Detroit adalah sebagian dari
beberapa kemungkinan variasi mistar ukur, tetapi mistar ukur Philadelphia adalah
paling umum dipakai. Mistar ukur Philadelphia standar adalah mistar kulit kayu
yang digraduasi dalam dua bagian, dan dapat diperpanjang dari 7,1 sampai 13,1 ft
(2,2 sampai 4,0 mm). Graduasi pada mistar ukur adalah dalam feet, persepuluhan
feet, dan perseratusan feet. Sebagai ganti garis atau strip yang menandai persatuan,
ruang diantara dua garis tersebut dicat hitam diatas cat putih, jadi, tanda untuk tiap
perseratusan adalah garis diantara kedua warna tadi, sebelah atas dari yang hitam
menunjukkan angka genap, dan sebelah bawah menunjukkan angka ganjil.
Persepuluhan feet, dan feet dinomori dengan warna hitam dan merah. Pengamat
biasanya langsung membaca mistar ukur saunbti melihat melalui teropong. Mistar
ukur ini bisa dipakai bersama waterpass, transit, theodolite, dan kadang-kadang
waterpass genggam (hand level) untuk mengukur beda elevasi.
6
dengan tebal mistar ukur dan tingginya 0,15 ft (4,5 cm), melalui mana permukaan
mistar ukur dapat dilihat. Skala varnier linear untuk pembacaan perseribuan feet
dipasang pada sisi bukaan dengan titik nol diatas garis horizontal target.
2.1.4 Unting-unting
Unting-unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah satu alat
tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur ketegakan suatu benda atau
bidang. Alat ini cukup sederhana dimana terbuat dari bahan besi dengan permukaan
berwarna besi putih, kuningan dan juga besi biasa, bentuknya biasanya berbentuk
prisma dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan benang kait.
7
2.1.5 Meteran gulung
Meteran berdimensi lebih Panjang dan terbuat dari bahan yang lebih fleksibel
dibanding penggaris agar bisa digulung dan dibawah dengan mudah meteran bisa
dibuat dari nilon atau logam lentur yang dapat digulung dimensi panjangnya bisa
mencapai 100 meter oleh karena itu alat ini bisa digunakan untuk mengukur objek
yang lebih besar seperti tanah dan lapangan.
8
2.1.7 Payung
9
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Theodolite
10
3.1.2 Bagian utama theodolite
1. Teropong bidik
3. Tabung-tabung (Nivo)
4. Landasan theodolite
11
3.1.3 Perhitungan jarak dan beda tinggi dengan Theodolit
1. Instrument Theodolit
Untuk membaca pengukuran beda tinggi, kontur, dan lainnya
2. Tripot (kaki tiga)
Untuk meletakkan Theodolit
3. Unting-unting
12
Untuk mengukur ketegakan dan keseimbangan alat Theodolit
terhadappatok.
4. Bak ukur / Rambu ukur
Untuk membaca tinggi rendahnya pengukuran permukaan tanah
5. Meteran
Untuk mengukur tinggi alat
6. Alat tulis
Untuk menulis data yang diproleh dilapangan
3.2 Polygon
Sudut jurusan dan jarak kemudian digambarkan dengan busur derajat atau
dengan system koordinat. Sudut-sudut diukur dengan Theodolit seara jarum
jam dan sudut jurusan dihitung dari sudut yang diukur. Jarak mendatar dari
setiap garis dari polygon harus diukur kemudian dibandingkan dengan
pengukuran sudut, pengukuran jarak biasa lebih sulit dan mencapai hasil yang
baik maka harus dilakukan pengukuran dengan teliti dan cermat, dan diberikan
koreksi-koreksi untuk mendapatkan jarak mendatar.
1. Polygon tertutup
Pada polygon ini titik awal dan sudut merupakan suatu titik yang sama panjang
dari garis dan sudut yang diukur, sudut-sudut yang diukur dinyatakan
dengan tebal adalah sudut luar dan sudut dalam dari polygon.Dan pengukuran
dilakukan searah jarum jam. Dalam hal ini kita dapat melakukan kontrol
13
terhadap jumlah sudut poligon tertutup dari pengukuran. Jumlah sudut dalam
dapat dikontrol dengan menggunakan rumus:
∑β = (n-2) *180
Atau
∑β = (2n – 4)*90
∑β ¹ = (2n + 4)*180
2. Polygon Terbuka
Polygon terbuka adalah kumpulan garis – garis yang mana antara satugaris
dengan yang lainnya saling berhubungan namun tidak bertemu antaratitik
pertama dengan titik yang terakhir. Jarak dari setiap garis dan sudut dari setiap
titik diukur. Pada polygon ini kesalahan dalam pengukurtan sudut maupun jarak
tidak dapat dikontrol (diketahui). kontrol pada polygon ini dapat dilakukan
dengan melakukan pengukuran ulang untuk keseluruhan polygon atau
melakukan pengukuran secara arah berlawanan.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Titik Bacaan Koreks Besar Jarak Azimuth Absis Koreksi Ordinat Koreksi Koordinat
Sudut i sudut (m)
sudut
X Y
P2
1,43012
87º50ꞌ30ꞌꞌ - 87° 20 223 -13,6399 -14,6270 3,1594 114,6786 90,303
5
7
P3
1,43012 3,1594
92º30ꞌ20ꞌꞌ - 92° 20 268 -19,9878 -0,6978 99,0326 78,836
5
1
P4
1,43012 3,1594
91º40ꞌ50ꞌꞌ - 91° 20 39 12,5864 15,5429 80,4015 81,297
5
7
15
100 100
Koordinat
P X Y
P1
100 100
P2
114,6786 90,3037
P3
99,0326 78,8361
P4
80,4015 81,2977
x-y = 9.030,37+9.040,81+7.319,44+8.040,15
= 33.430,77
y-x =11.467,86+8.943,01+6.338,54+8.129,77
= 34.879,18
Selisih = 34.879,18-33.430,77
= 1,44841
16
4.2 Polygon Terbuka
17
P4= (BA-BB) × 100 P4= TA-BT
= (1,430-1,343) × 100 = 1,325-1,371
=8,4 = -0,046
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek ilmu ukur tanah ini dapat di tarik kesimpulan antara
lain :
1. Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran polygon tertutup dan
terbuka, dimana pada polygon tertutup titik awal dan titik akhirnya terletak
pada titk yang sama.
2. dari data praktikum polygon tertutup dapat diambil beberapa hal, yaitu : besar
sudut, jarak, azimuth, absis, dan koordinat suatu daerah.
3. sedangkan pada polygon terbuka dapat diambil beberapa hal, yaitu : besar
sudut, jarak.\, elevasi atau beda tinggi.
4. Kesalahan perhitungan polygon dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu : faktor
manusia, faktor alat dan faktor alam.
5.2 Saran
Selama melakukan praktek lapangan Ilmu Ukur Tanah banyak sekali ilmu yang
telah kami dapat, dan harapan kami dengan adanya praktikum Ilmu Ukur Tanah
ini para mahasiswa sudah dapat mempergunakan alat-alat pada waktu
mempraktekkan dilapangan sesuai dengan kondisi dan situasi lapangan yang
diinginkan. Dan diharapkan dalam menggunakan alat ini lebih hati-hati dan teliti
karena alat ini sangat sensitive
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-malikussaleh/praktikum-ilmu-
ukur-tanah/laporan-praktikum-ilmu-ukur-tanah/48471654
https://images.app.goo.gl/bA8iewgQTNKmC8H7
19