Professional Documents
Culture Documents
3-1 Kewaspadaan Isolasi
3-1 Kewaspadaan Isolasi
Pelatihan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dasar
LAFKESPRI
Tanggal 07-08 Oktober 2023
PENDAHULUAN
Tidak peduli
Kurang Pengetahuan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Permenkes no 27/2017
tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Mencegah
HAIs dan AMR
Pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI)
▪ Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) adalah disiplin ilmu
terapan yang mempengaruhi semua kegiatan perawatan pasien
dan pelayanan kesehatan
4
6
5
7
10
Berubah Juni 22
13
3
9
KEWASPADAAN ISOLASI
2. Hand Hygiene
• Contact
3. Respiratory Hygiene • Droplet
4. Patient Placement • Airborne
5. PPE/APD
6. Aseptic technique
7. Safe Injection, prevention sharp injuri
8. Environment Cleaning
9. Handling of Laundry and linen
10.Waste Management
11.Decontaminationand reprocessing of
reuseable patient care items and equipment
TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI
▪ Tangan media
transmisi
Mikroorganisme
▪ Kebersihan
tangan pilar
dalam PPI
20-30 “ 40-60 “
▪ Ada Fasilitas
▪ Ada audit kepatuhan
▪ Laporan hasil audit
▪ Kepatuhan > 85 % (INM)
3. Respiratory hygiene and cough etiquette
▪ Pasang peringatan visual di pintu masuk fasilitas perawatan Kesehatan menginstruksikan
orang dengan gejala pernapasan untuk berlatih kebersihan pernafasan/etika batuk
▪ Tempatkan perlengkapan kebersihan tangan, tisu, masker dan no-touch tempat sampah di
ruang tunggu.
Satu kamar harus digunakan untuk pasien yang memiliki
resiko transmisi ke orang lain (misalnya, jika mencemari
lingkungan atau memiliki gejala infeksi menular).
5. Personal protective equipment (PPE)
▪ Latih petugas kesehatan tentang alasan dan penggunaan yang benar APD, berdasarkan
penilaian risiko.
▪ Menyediakan persediaan APD berkualitas tinggi
▪ yang memadai terus menerus dapat diakses di titik perawatan.
6. Aseptic technique
7 4.
5.
6.
Wadah steril untuk obat dan pelarut
Pembersihan dan antisepsis kulit
Pengambilan benda tajam sebagaimana
mesetinya
7. Pembuangan Limbah sesuai standar
Pencegahan tertusuk jarum atau benda tajam
▪ Orang yang menggunakan jarum atau alat tajam bertanggung jawab atas pengelolaannya dan
pembuangan
▪ Pastikan wadah benda tajam berada di dekat penyuntik setiap kali jarum digunakan.
▪ Jika jarum atau alat tajam harus dibawa agak jauh ke wadah benda tajam, gunakan piring atau
nampan tahan tusukan;
▪ Jangan bawa di tangan
▪ Jangan pernah memberikan jarum atau alat tajam ke pekerja lain dengan tangan – gunakan
tusukan nampan tahan.
▪ Jangan pernah membengkokkan jarum yang terkontaminasi darah atau zat tubuh
▪ Jangan sekali-kali memasukkan jarum ke dalam wadah benda tajam, yang berlebihan
▪ Simpan instrumen tajam dengan aman dan buang jarum dengan benar.
Di US ditemukan 4 KLB HBV dan HCV di praktek Kesehatan Swasta, klinik
nyeri, klinik endoskopi dan klinik hematologi/onkologi
Tidak menggunakan syringe yang sama untuk penyuntikan lebih dari satu
pasien walaupun
jarum suntiknya diganti
• Jarum/kanula, dan spuit adalah barang sekali pakai yang steril,
tidak boleh digunakan kembali untuk pasien lain atau untuk mengakses
obat atau digunakan untuk pasien berikutnya2 (IA)
8. Environment and environmental cleaning
▪ Tangani linen kotor dan limbah dengan hati-hati (dengan manipulasi minimal
atau agitasi) untuk mencegah pribadi kontaminasi dan transfer ke pasien lain
▪ Membersihkan dan mendisinfeksi atau mensterilkan peralatan yang dapat digunakan kembali/ perangkat
sesuai dengan petunjuk pabrikan, standar nasional atau internasional, menggunakan efisien metode dan
berdasarkan tujuan penggunaan.