Professional Documents
Culture Documents
Review Konsep Negara, Pemerintah, Dan Pemerintahan
Review Konsep Negara, Pemerintah, Dan Pemerintahan
5033231040 | kelas A
Review
Teori Politik, Negara, Pemerintah, Pemerintahan.
BAB 4
TEORI POLITIK DAN KERANGKA KERJA ANALISIS POLITIK
A.Teori Politik
Teori Politik sebagai produk terpenting dalam konsep politik merupakan salah satu bidang
kajian ilmu politik. Teori adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena.
Sedangkan konsep itu lahir dalam pikiran manusia sehingga bersifat abstrak. Dengan
pemahaman seperti itu, dapatlah dikatakan bahwa setiap teori adalah konsep, tetapi tidak setiap
konsep adalah teori.
Miriam Budiardjo mengemukakan bahwa teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari
mengemukakan bahwa teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat
politik. Dengan kata lain teori politik adalah bahasan dan renungan atas a) Tujuan kegiatan
politik, b) cara cara mencapai tujuan itu, c) kemungkinan kemungkinan dan kebutuhan
kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik yang tertentu, dan d) kewajiban kewajiban yang
di akibatkan oleh tujuan politik itu.
Sementara itu teori politik dalam pandangan Thomas P. Jenkin, dibedakan menjadi dua macam
teori politik,
1. Teori-teori yang mempunyai dasar moriel dan yang menentukan norma-norma politik,
antara lain adalah filsafat politik, teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya. Teori
ini disebut teori valuational
2. Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-fakta politik
dengan tidak mempersoalkan norma atau nilai. Teori ini dinamakan non-valuational. Ia
biasanya bersifat deskriptif dan komparatif.
Teori-teori kelompok pertama berfungsi menentukan pedoman dan patokan yang bersifat moral
dan sesuai dengan norma-norma moral. Teori-teori semacam ini mencoba mengatur hubungan
hubungan antar masyarakat sedemikian rupa sehingga tidak memberi kepuasan perseorangan
dan dapat menuju struktur masyarakat politik yang stabil dan dinamis.
Teori kelompok pertama dibagi menjadi 3 kelompok
Filsafat politik, yaitu mencari penjelasan politik bedasarkan ratio. Dan fungsi utama nya
adalah mendidik warga masyarakat mengenai norma-norma dan nilai-nilai itu.
Azzam Zahid Abdullah
5033231040 | kelas A
Teori politik sistematis, teori-teori yang tidak memajukan suatu pandangan tersendiri
mengenai merafsika dan epistemologi, tetapi mendasarkan diri atas pandangan-
pandangan yang sudah lazim diterima pada masa itu.
Ideologi politik, yaitu himpunan nilai, ide, norma-norma, kepercayaan, dan keyakina,
suatu “weltan schauung” yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar dia
menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan
yang menentukan tingkah laku politiknya. Contoh ideologi politik ini adalah demokrasi,
komunisme, dll
system. Sementara fungsi berurusan dengan akibat , struktur berurusan pada susunan system
yang menjalankan fungsi-fungsi. Bagi Merron, hubungan antara fungsi dan struktur tidak selalu
bersesuaian satu per satu antara keduanya.
Selanjutnya berbicara dari sudut structural fungsional, system politik dilihat dari 3 tingkatan,
yaitu system, proses, dan kebijaksanaan. Ketiga ini berikatan dengan kapabilitas system politik.
Pertama, kemampuan system secara structural ataupun fungsional, memeliharan dan
mengadaptasi. Kedua, pada tingkat proses, struktur-struktur politik harus berkemampuan untk
menjamin berjalannya fungsi pengolahan kepentingan dengan baik. Dan ketiga, pada tingkatan
kebijaksanaan, kapabilitas system politik sangan bergantung pasa kapabilitas struktur untuk
menanggulangi dampak akibat pelaksanaan-pelaksanaan.
Pendekatan structural fungsional terlahir sebagai kritik atas pendekatan kelembagaan. In
menganggap bahwa setiap system politik pasti memiliki fungsi fungsi yang mendasar. Dengan
fungsi inilah system politik terpelihara. Adapun fungsi-fungsi itu meliputi input dan output.
Input terdiri dari Pendidikan dan komunikasi politik, serta seleksi, agrerasi, dan artikulasi
kepemimpinan. Fungsi output meliputi pembuatan dan penerapan peraturan serta pemberian
peradilan.
Struktur politik yang menjadi mesin politik formal/resmi dapat diuraikan sebagai berikut:
pertama, meminjam teori Monstesquieu, kekuasaan dipisahkan sesuau fungsinya. Dan kedua,
meminjam teori dikotomi hanya ada dua macam kekuasaan, yaitu kekuasaan menetapkan
kebijaksanaan dan kekuasaan melaksanakan kebijaksanaan.
Menurut klasifikasi, ada dua jenis system pemerintahan, parlementer dan non parlimenter
BAB 5
NEGARA, PEMERINTAH, DAN PEMERINTAHAN.
A.Konsepsi Negara
Secara terminology, pengertian negara dari pandangan ahli:
1. George Jellinek (bapak ilmu negara) : negara adalah organisasi tertinggi dari bangunan
hukum dan Masyarakat, jellinek mendefiniskan dari pandangan yuridis dan sosiologis.
Yuridis digunakan untuk menyelidiki negara sebagai bangunan hukum, sedangkan
sosiologis dipakai untuk menyelidiki negara sebagai bangunan Masyarakat. Ini diknal
sabgai teori dua segi (Zweiseiten Theorie).
2. Robert A Dahl
Azzam Zahid Abdullah
5033231040 | kelas A
teori hukum alam, didalam alam ini terdapat hukum yang berlaku abadi dan universal.
Tokohnya :
Azzam Zahid Abdullah
5033231040 | kelas A
1. Pada masa kuno, Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM)
2. Masa pertengahan, Agustinus (354-430 SM), Al-ghazali (1058-1111), Thomas Aquinas
(1226-1274), dam Ibnu Khaldun (1332-1406)
3. Masa Rasionalisme, al-mawardi (975-1059), Hugo de Groot (Grotius, 1583-1645),
Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704, dan J.J Roesseau (1712-1778)
teori Kekuasaan, negara terbentuk bedasarkan atas kekuasaan. Tokoh : Voltaire (1694-1778),
Karl Max, Harold J. Laski
Tokoh teori perjanjian Masyarakat, teori ini bertitik tolak pada anggapan sebelum ada negara,
saat itu manusia dengan akal yang dimilikinya melakukan pemufakatan Bersama dalam rangka
memelihara keselamatan hidup dan kepemilikan harta. Hal ini sering disebut perjanjian
Masyarakat, salah satu perjanjian antar kelompok ini adalah pendirian organisasi kekuasaan
Bersama, yakni negara (disebut pactum unionis). Thomas Hpbbes adalah tokoh utama yang
menekankan hal “pactum subjectionis” bahwa dengan kesepakatan membentuk negara, rakyat
menyerahkan hak mereka untuk diatur sepenuhnya oleh kekuasaan negara. Negara disini
dimaksudkan berbentuk Kerajaan mutlak atau monarchi absolute.
Berbeda dengan Hobbes, John Locke mengakui kedua pactum tersebut. Bahwa Sebagian
anggota Masyarakat membentuk persatuan dahulu, baru kemudian anggota Masyarakat menjadi
kawula negara. Disini negara dianggap tidak seberkuasa anggapan Hobbes, tetap ada hak asasi.
Sementara itu, J.J Rousseau menulis bahwa hanya ada pactum unionis yaitu suatu perjanjian
atau kesepakatan untuk membentuk negara, tetapi dengan warga yang memilih wakil wakilnya,
serta Menyusun aparatur pemerintah. Kemudia negara yang dibentuk juga harus menjamin
kebebasan dan persamaan, penguasa itu dapat diganti. Ini sebabnya Rousseau dianggap sebagai
peletak dasar teori kedaulatan rakyat.
Unsur-Unsur Negara
Negara terdiri dari beberapa unsur pembentuk, ada yang bersifat mutlak dan adapula yang
bersifat tambahan. Unsur pertama merupakan syarat mutlak, sehingga apabila kurang satu unsur
maka negara tidak akan ada, yaitu: rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat. Sementara
unsur tambahan adalah pengakuan dari negara negara lain. Berikut adalah uraian unsur unsur
tersebut:
1. Rakyat. Semua ornag yang berdiam di dalam suatu negara atau menjadi penghuni
negara. Rakyat terbagi menjadi penduduk dan non-penduduk.
2. Wilayah. Wilayah negara meliputi daratan, lautan, udara dan daerah ekstra teritorial.
Peran wilayah adalah yang pertama, tempat menetap rakyat dan pemerintahan. Kedua,
sebagai symbol kedaulatan dan inegritas kewilayahan.
3. Pemerintah. Yang dimaksud disini adalah seseorang atau beberapa orang yang
memerintah menurut hukum negaranya. Utrecht menerangkan ada tiga pengertian: 1)
gabungan dari semua badan negara atau kelengkapan negara yang berkuasa
memerintah, meliputi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 2) pemerintah sebagai
gabungan badan kenegaraam tertinggi yang berkuasa memerintah di dalam wilayah
negara. Contoh: presiden, raja, yang di pertuan. 3) pemerintah dalam arti kepala negara
Bersama dengan mentri nya yang berarti organ eksekutif
Azzam Zahid Abdullah
5033231040 | kelas A
4. Pengakuan dari negara-negara lain. Ini adalah unsur tambahan yang menerangkan
adanya suatu negara. Pengakuan dari negara lain ada dua macam, pengakuan “defact”
dan pengakuan “de jure”. Defacto adalah pengakuan bedasarkan kenyataan, sementara
de jure adlaah pengakuan bedasarkan hukum.
ketergantungan erat antara dua unsur yang berbeda. Menurut Soemarsaid, terdapat ikhtisar
pemikiran jawa tentang hubungan raja dengan kaulanya, yakni:
1. Hubungan yang akrab saling mengasihi den menghormati dalam komunikasi sosial.
2. Takdir menetapkan kedudukan manusia dalam Masyarakat. Akibatnya manusia tidak
punya pilihan kecuali melakukan kewajibannya sesuai dengan takdir. Kedua factor ini
menghasilkan suatu jenis praktik pemerintahan. Dalam praktik ini:
3. Penguasa (dan pejabatnya), dari segi kebijaksanaa pemerintah praktis, harus
memperhatikan para warganya seperti seorang tua mengasuh anak ankanya. Dengan
begitu, sang penguasa memiliki keunggulan untuk melindungi, dedangkan yang
diperintah memiliki sikap pengabdian yang tulus.
3. Jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan berada pada satu tangan
4. Legislatif bukan tempat kaderisasi bagi jabatran-jabatan eksekutif, yang dapat diisi dari
berbagai sumber termasuk legislative.
5. Fungsi presiden dalma fungsi luas:
Kepala negara, melaksakan fungsi simbolis
Kepala eksekutid, memimpin cabinet dan birokrasi dalam kebijakan umum
Kepala legislatif, mengajukan rancangan UU kepada perwakilan rakyat
Panglima tertinggi Angkatan bersenjata
Pemimpin dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan luar negeri
Pemimpin partai
Ciri ciri bentuk pemerintahan parlementer:
1. Satu satunya badan yang anggotanya dipilih secara langsung oleh warga negara yang
berhak memilih lewat pemilihan umum
2. Anggota dan pemimpin cabinet dipilih parlemen. Sebagian besar anggotanya memiliki
fungsi ganda sebagai cabinet dan parlemen.
3. Kabinet bisa bertahan sepanjang mendapat dukungan mayoritas dari parlemen. Artinya
parlemen juga dapat menjatuhkan kabinet.
4. Saat kebijakan tidak mendapat dukungan cabinet, perdana mentri dapat membubarkan
perlemen, lalu membentuk yang baru
5. Fungsi kepala pemerintahan (perdana mentri) dan fungsi kepala negar (presiden, raja)
dilaksanakan oleh orang berbeda.
6. Fungsi presiden atau raja hanyalah simbol negara. Sementara symbol atau fungsi
eksekutif di pegang oleh perdana mentri.