Professional Documents
Culture Documents
Waterpass Iyan01
Waterpass Iyan01
WATERPASS
LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. IV, 202
SARI
Peta dapat diartikan sebagai gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada
sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan metode dan perbandingan tertentu.
Waterpass adalah instrumentasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran benda atau titik-titik dalam
posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal. Pemanfaatan waterpass sebagai
instrumentasi untuk mengukur bagaimana kemiringan pada pemasangan tiang listrik, generator bahkan
dalam dunia bangunan membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi terhadap kemiringan suatu benda
atau permukaan. Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika
nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan
ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang
minimum. Dilihat dari bentuknya, alat ini mempunyai satu sisi datar yang mendukung proses pengukuran
serta membandingkan level sejajar antara dua bidang. Alat ini juga dilengkapi dengan fitur gelembung
pada bagian tengah sebagai pedoman saat proses pengukuran sebuah benda berlangsung. Apabila
gelembung menunjukkan level datar, hal ini menunjukkan bahwa kedua bidang yang diukur telah berada
pada posisi yang sejajar. Waterpass pada umumnya terbuat dari kayu atau aluminium Sebuah sekrup
mikrometer di bawah lensa mata mengontrol gerakan ini. Fitur miring menghemat waktu dan
meningkatkan akurasi, karena hanya satu sekrup perlu dimanipulasi untuk menjaga garis pandang
horisontal teleskop saat berpaling pada sumbu vertikal. Gelembung teleskop dilihat melalui sistem prisma
dari posisi normal pengamat dibelakang lensa mata. Sebuah prisma pengaturan membagi gambar
gelembung menjadi dua bagian.
ABSTRACT
A map can be interpreted as an image of all or part of the earth's surface reduced to a flat plane or
projected in two dimensions using certain methods and comparisons. A water level is instrumentation
used to measure objects or points in a flat position, both vertically and horizontally. The use of a spirit
level as instrumentation to measure the slope of electricity poles, generators and even in the world of
buildings requires a very high level of precision regarding the slope of an object or surface. In order for
the measuring signs to stand upright, nivo signs can be used. If this indicator nivo is not available, you
can also shake the measuring indicator slowly forward, then backward, then the observer records the
minimum reading of the measuring indicator. Judging from its shape, this tool has one flat side which
supports the measurement process and compares parallel levels between two planes. This tool is also
equipped with a bubble feature in the middle as a guide during the process of measuring an object. If the
bubble shows a flat level, this indicates that the two planes being measured are in a parallel position. The
spirit level is generally made of wood or aluminum. A micrometer screw under the eyepiece controls this
movement. The tilt feature saves time and increases accuracy, as only one screw needs to be manipulated
to maintain the telescope's horizontal line of sight when turned on the vertical axis. The telescope bubble
is viewed through a prism system from the observer's normal position behind the eyepiece. A setting
prism divides the bubble image into two parts.
PENDAHULUAN
Istilah peta dalam bahasa Inggris disebut map. Kata itu berasal dari bahasa Yunani mappa yang
berarti taplak atau kain penutup meja. Peta dapat diartikan sebagai gambaran seluruh atau sebagian dari
permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan
metode dan perbandingan tertentu. Gambar yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang
berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan alam atau budaya, misalnya; sungai, gunung,
danau, rawa-rawa, laut, batas wilayah, perkampungan, kota, jalan raya dan lain-lain (Waluya, 2015).
Waterpass adalah instrumentasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran benda atau titik-
titik dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal. Pemanfaatan waterpass
sebagai instrumentasi untuk mengukur bagaimana kemiringan pada pemasangan tiang listrik, generator
bahkan dalam dunia bangunan membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi terhadap kemiringan suatu
benda atau permukaan. Alat ini sudah diproduksi dengan berbagai merk yang tersedia di pasaran.
Terlepas dari merek yang berbeda, penggunaan dan fitur alat ukur ini sama. Ini adalah alat yang
digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan. Alat ini adalah bagian
penting dibandingkan dengan alat apapun dalam sebuah konstruksi, dan penting untuk mengetahui cara
menggunakannya. Fungsi dari alat ini adalah memastikan bahwa pondasi atau awal mula suatu pondasi
tidak miring dan sejajar sesuai dengan sketsa.
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau
garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertical maupun horizontal. Ada banyak jenis alat
waterpass yang digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah
waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat
dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana
didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat
dipergunakan sebagai alat ukur panjang. Saat ini waterpass banyak dijumpai dalam berbagai ukuran dan
bahan. Ukuran yang umum dapat dijumpai adalah waterpass dengan panjang 0,5 m, 1 m, 2m, dan 3 m.
Umumnya berbentuk persegi panjang denganl ebar 5–8 cm dan tebal 3 cm. Kedua sisi mempunyai
permukaan rata sebagai bidang yang ditempatkan kepermukaan yang akan diperiksa kedataran atau
ketegakannya. Ditengah bagian adalah terdapat berbentuk lubang dan ditengahnya sebagai penempatan
kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan kedataran, dan pada salah satu ujung terdapat lubang dan
ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan ketegakan vertikal. Bahan
waterpass yang umum terdapat adalah dari bahan kayu dan aluminium. Umumnya orang lebih menyukai
waterpass yang terbuat dari bahan aluminium karena lebih tahan lama dan lebih ringan untuk digunakan.
Pemakaian waterpass dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan permukaan alat kebidang
permukaan yang di cek (Syaputra, 2020).
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum tersebut agar praktikan dapat mengetahui dasar penggunaan waterpass,
mengetahui nagian-bagian waterpass, cara pengambilan data di lapangan, dan cara pengolahan dan
interpretasi data hasil.
TINJAUAN PUSTAKA
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau
garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertical maupun horizontal. Alat ini sudah diproduksi
dengan berbagai merk yang tersedia di pasaran. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan dan
fitur alat ukur ini sama. Ini adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak
lurus suatu permukaan.
Hasil – hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan
kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada,
perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran – saluran yang sudah ada, dan lain –
lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu:
1. Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan
garis unting – unting.
2. Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang
horizontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. IV, 202
3. Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya
permukaan laut rata – rata.
4. Elevasi adalah jarak (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
5. Banchmark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum
yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horizontal.
Bagian yang membuat kedudukan menjadi horizontal adalah nivo, yang berbentuk tabung yang berisi
cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat – syarat sbb:
1. Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
2. Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu 1.
3. Benang silang horizontal harus tegak lurus sumbu 1.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak). Yang
terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat
menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak
(vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo
rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke
depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang
minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.
Pada hakikatnya setiap pengukuran selalu mengandung suatu kesalahan yang sifatnya acak. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu metode yang dapat menentukan nilai parameter tertentu dengan
meminimalkan kesalahan acak. Syarat geometrik merupakan suatu kondisi yang harus dipenuhi dari
hubungan suatu pengukuran dengan pengukuran lainnya. Sampai saat ini, pengukuran tinggi dengan
metode sipat datar atau waterpassing adalah cara yang paling teliti dibanding dengan cara yang lain.
Tinggi suatu obyek di permukaan bumi ditentukan dari suatu bidang referensi, yang ketinggiannya
dianggap nol. Di bidang Geodesi bidang referensi tersebut disebut Geoid, yaitu bidang equipotensial yang
berimpit dengan permukaan air laut rata-rata (mean sea level), atau disebut juga dengan bidang nivo.
Bidangbidang ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat terhadap setiap titk-titik di permukaan bumi.
Pada setiap pengukuran tinggi, alat yang didirikan diatas suatu titik di permukaan bumi selalu searah
dengan gaya berat. Beda tinggi antara dua titik di permukaan bumi dihitung berdasarkan selisih antara
pembacaan benang tengah antara dua rambu dengan menggunakan peralatan Waterpass yang dilengkapi
dengan tripod, rambu ukur dan meteran.
Gambar 1. Waterpass
Waterpass Digital
Tipe ini memanfaatkan laser untuk penggunaannya, pemakaian laser adalah untuk menentukan
keakuratan dan kesejajaran posisi sebuah objek atau benda. Beberapa merek terkenal memiliki
tiga metode pengukuran yaitu derajat, persentase dan nada. Harga waterpass tipe ini mulai dari
Rp 50 ribu – jutaan.
Waterpass Auto Level
Kebanyakan profesional menggunakan waterpass tipe ini dengan tripod. Alat ukur datar ini
menggunakan teropong yang memiliki sudut poros dan sumbu mekanik vertikal sehingga
teropong dapat berputar secara horizontal. Soal harga auto level waterpass yang paling mahal
dibanding lainnya, yaitu mulai dari Rp 4 jutaa
Tersedianya alat ukur ini dalam berbagai jenis memungkinkan penggunanya untuk mengukur
kesejajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selain memiliki beberapa jenis, alat ini juga
tersedia dalam berbagai ukuran seperti yang terpendek 0.5 meter dan yang paling panjang 3 meter.
Namun, ukuran lain seperti 1 meter dan 2 meter juga bisa dengan mudah didapatkan sehingga dapat
menyesuaikan kebutuhan konstruksi yang akan diukur.
Dilihat dari bentuknya, alat ini mempunyai satu sisi datar yang mendukung proses pengukuran serta
membandingkan level sejajar antara dua bidang. Alat ini juga dilengkapi dengan fitur gelembung pada
bagian tengah sebagai pedoman saat proses pengukuran sebuah benda berlangsung. Apabila gelembung
menunjukkan level datar, hal ini menunjukkan bahwa kedua bidang yang diukur telah berada pada posisi
yang sejajar. Waterpass pada umumnya terbuat dari kayu atau aluminium. Jenis yang terbuat dari
aluminium lebih banyak digunakan karena lebih tahan lama dan terlihat lebih mewah. Gelembung
merupakan salah satu pertimbangan utama ketika hendak membeli alat ini. Pastikan gelembung bekerja
dengan baik dan optimal.
Untuk memakainya, letakkan alat ini pada posisi sejajar baik vertikal maupun horizontal sesuai
dengan benda atau bidang yang akan diukur. Hal ini biasa dilakukan ketika akan mengukur pemasangan
pagar atau meratakan garis yang ingin dibuat pada bangunan. Pegang alat dengan tenang dan tunggu
hingga gelembung sudah berhenti bergerak. Perhatikan letak gelembung yang ada di lingkaran pada
setiap sisi tabung. Jika gelembung terlihat di antara dua garis maka ini menunjukkan bahwa bidang atau
benda yang diukur sudah sejajar. Sebaiknya, alat ini dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan,
terlebih jika sudah disimpan dalam waktu yang lama. Kotoran dan debu yang menempel pada alat bisa
menjadi pengecoh saat membaca hasil pengukuran sehingga hasil yang didapatkan menjadi tidak akurat.
Gunakan sapu tangan untuk membersihkan alat ini dengan hati-hati. Pembersihan secara berkala perlu
dilakukan terutama jika waterpass lumayan sering digunakan.
Alat ini mampu mengukur objek horizontal layaknya permukaan lantai, batu bata, serta dek.
Sementara itu penggunaannya untuk pengukuran vertikal meliputi dinding, bingkai pintu, serta pagar.
Setelah pengukuran, penting untuk melihat kembali posisi gelembung apakah berada di atas, bawah, atau
samping. Untuk mengukur objek yang tinggi, alat dengan ukuran normal biasanya akan memberikan
hasil pengukuran yang kurang akurat. Untuk itu perlu, menggunakan alat ukur yang lebih besar.
1. Teleskop
Instrumen leveling teleskop digunakan untuk menentukan garis pandang dan
memperbesar pandangan lurus terhadap referensi , sehingga memungkinkan mendapatkan
pembacaan yang akurat . Komponen teleskop dipasang di silinder tabung . Empat
komponen utama adalah lensa objektif , lensa negatif , reticle, dan lensa mata . Dua
bagian ini , lensa objektif dan okuler , bersifat eksternal untuk instrumen
2. Lensa Negatif
Lensa negatif terletak antara lensa obyektif dan reticle , dipasang dibagian tersebut
sehingga sumbu optik berhimpit dengan lensa objektif . Fungsinya adalah untuk
memfokuskan sinar cahaya yang melewati lensa objektif ke bidang reticle . Selama fokus ,
slide lensa negatif bolak-balik sepanjang sumbu tabung .
3. Reticle
Reticle ini terdiri dari sepasang garis acuan tegak lurus (biasanya disebut garis bidik )
dipasang pada arah fokus utama sistem optik . Titik potong garis bidik , bersama-sama
dengan pusat optik dari sistem obyektif , membentuk apa yang disebut garis bidik , juga
kadang-kadang disebut garis collimation . Garis bidik adalah garis-garis halus terukir di
kaca bundar tipis . Pelat kaca di tempatkan dalam tabung silinder utama dengan dua pasang
sekrup yang berlawanan , yang terletak di sudut kanan satu sama lain untuk memfasilitasi
pengaturan garis bidik . Dua baris tambahan sejajar dan berjarak sama dari garis utama
biasanya ditambahkan ke reticle untuk keperluan khusus seperti untuk tiga -kawat
meratakan dan stadia Reticle dipasang dalam tabung teleskop utama dengan garis
ditempatkan dalam orientasi horizontal-vertikal.
4. Lensa Mata
Lensa mata adalah mikroskop (biasanya dengan perbesaran dari sekitar 25 sampai 45
tenaga) untuk melihat gambar. Fokus adalah fungsi penting yang akan dilakukan dalam
menggunakan teleskop di mana adalah jarak dari lensa untuk gambar pada pesawat reticle ,
jarak dari lensa ke objek, dan f lensa panjang fokus . Panjang fokus lensa apapun adalah
fungsi dari jari-jari dari permukaan tanah bola lensa , dan dari indeks bias dari kaca yang
dibuat . Ini adalah konstan untuk setiap tertentu tunggal atau majemuk lensa . Untuk fokus
untuk setiap jarak yang berbeda-beda , harus diubah untuk mempertahankan persamaan
Persamaan .
Fokus teleskop tingkat adalah proses dua tahap . Pertama lensa mata lensa harus fokus . Karena
posisi reticle pada sisa-sisa tabung teleskop tetap , jarak antara itu dan lensa okuler harus disesuaikan
agar sesuai dengan mata pengamat individu. Hal ini dilakukan dengan membawa bidik ke jelas
fokus ,yaitu , membuat mereka muncul sebagai hitam mungkin saat penampakan di langit atau jauh,
benda berwarna terang . Setelah ini telah dicapai ,pengaturan tidak perlu diubah untuk pengamat yang
sama ,terlepas dari panjang terlihat, kecuali seragam mata.
Tahap kedua berfokus terjadi setelah lensa mata telah disesuaikan. Objek pada jarak yang
bervariasi dari teleskop dibawa ke fokus yang tajam pada bidang garis bidik dengan memutar kenop
fokus . Ini bergerak negatif fokus lensa untuk mengubah dan menciptakan kesetaraan dalam Persamaan
untuk berbagai jarak . Setelah fokus , jika garis silang ditampilkan untuk perjalanan di atas objek terlihat
ketika mata digeser sedikit ke arah manapun , paralaks exists.The lensa obyektif , lensa mata , atau
keduanya harus memfokuskan kembali untuk menghilangkan efek ini jika pekerjaan yang akurat adalah
harus dilakukan
5. Nivo
Pada waktu melakukan pengukuran dengan alat-alat ilmu ukur tanah, baik pengukuran
mendatar maupun pengukuran tegak, haruslah sumbu kesatu tegak lurus dan sumbu kedua
tegak lurus pada sumbu ke satu. Untuk mencapai keadaan dua sumbu itu, digunakan suatu
alat yang dinamakan Nivo. Menurt bentuknya Nivo dibagi dalam dua macam ;
a. Nivo Kotak
Yaitu terdiri atas kotak dari gelas yang dimasukkan dalam montur dari logam
sedemikian, hingga bagian atas tidak tertutup. Kotak dari gelas itu diisi dengan eter
atau alcohol dan diatas di bagian dalam tutup kotak diberi bentuk bidang lengkung dari
bulatan dengan jari-jari yang besar. Bagian kecil kotak itu berisi zat cair, sehingga
bagian dari atas kelihatan gelembung.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. IV, 202
Nivo kotak berbentuk bulat bagian dalam permukaan bola diproduksi untuk radius tertentu.
Seperti versi tabung, kecuali untuk gelembung udara, nivo bulat dipenuhi dengan cairan. Nivo ini tepat
dengan lingkaran konsentris yang memiliki jarak 2 - mm. Poros sebenarnya pesawat bersinggungan
dengan titik radius lingkaran konsentris. Ketika gelembung tersebut berpusat di lingkaran terkecil, sumbu
harus horisontal. Selain penggunaannya untuk perataan pada tiliting level dan tingkat otomatis , nivo
bulat juga digunakan pada instrumen total station, tribrachs, jalon, rambu prisma, dan banyak instrumen
survei lainnya. Sensitivitas mereka jauh lebih rendah dibandingkan dengan nivo tabung umumnya di
kisaran dari 2‟ sampai 2‟‟ untuk per bagian 2 – mm
Automatic level
Automatic Level dari jenis yang menggabungkan fitur self - leveling. Sebagian besar
instrumen ini memiliki perataan pada tiga sekrup utama, yang digunakan agar gelembung
tepat terpusat ditengah nivo kotak, Setelah gelembung pada nivo kotak terpusat , sebuah
kompensator otomatis mengambil alih , tingkat garis pandang , dan tingkat penyimpanan.
Prinsip operasi dari satu jenis kompensator otomatis yang digunakan dalam otomatis tingkat
secara skematis
Sistem ini terdiri dari prisma diskors dari kabel untuk membuat pendulum . Panjang kawat ,
lokasi dukungan, dan sifat prisma yang sedemikian rupa sehingga hanya sinar horisontal yang mencapai
persimpangan dari garis bidik . Dengan demikian , garis horizontal dari pandangan dicapai meskipun
teleskop sendiri mungkin sedikit miring dari garis horisontal . Perangkat redaman mempersingkat waktu
untuk pendulum dalam bergerak higga diam, sehingga operator tidak harus menunggu .Tingkat otomatis
telah menjadi populer untuk penggunaan umum karena kemudahan dan kecepatan operasi mereka .
Beberapa cukup tepat untuk orde kedua dan bahkan orde pertama bekerja jika mikrometer pelat sejajar
terpasang ke teleskop depan sebagai aksesori , seperti dengan alat. ketika plat mikrometer miring , garis
pandang adalah pengungsi sejajar dengan dirinya sendiri , dan desimal bagian batang dapat dibaca dengan
transparan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. IV, 202
Dalam kondisi tertentu, perangkat redaman dari suatu kompensator tingkat otomatis dapat
menempel. Untuk memeriksa, dengan instrumen diratakan dan terfokus, membaca batang diadakan pada
titik stabil, ringan tekan instrumen, dan setelah itu bergetar, menentukan apakah bacaan yang sama
diperoleh. Juga, beberapa kompensator unik masalah, seperti tegangan sisa di link yang fleksibel , dapat
memperkenalkan sistematis kesalahan jika tidak diperbaiki oleh rutin pengamatan yang sesuai pada orde
pertama kerja . Masalah lain adalah bahwa beberapa kompensator otomatis dipengaruhi oleh medan
magnet, yang mengakibatkan kesalahan sistematis dalam pembacaan jalon atau rambu. Ukuran dari
kesalahan yang azimuth - dependent, maksimum untuk jalur berjalan utara dan selatan, dan bisa melebihi
1 mm / km. Oleh karena itu, perhatian untuk kontrol high-order meratakan saja.
Digital level
Jenis terbaru dari automatic level, tingkat digital elektronik, digambarkan dalam (a). Hal ini
diklasifikasikan dalam kategori otomatis karena menggunakan pendulum kompensator
untuk tingkat itu sendiri, setelah operator menyelesaikan perataan kasar dengan gelembung
terpusat. pada teleskop dan sumbu, instrumen bisa digunakan untuk mendapatkan
pembacaan secara manual, seperti salah satu tingkat otomatis. Namun, instrumen ini
dirancang untuk beroperasi dengan menggunakan pengolahan citra eletronik digital.
Setelah meratakan instrumen, teleskop yang diputar menuju khusus rambu bar-code dan fokus.
Pada saat menekan sebuah tombol, citra bar code di lapangan ditangkap teleskop dan diproses.
Pengolahan ini terdiri dari komputer onboard dengan membandingkan gambar yang diambil ke seluruh
pola rambu tersebut, yang disimpan dalam memory.
Saat kecocokan ditemukan, yang memakan waktu sekitar 4 detik, pembacaan batang
ditampilkan secara digital. Hal ini dapat dicatat secara manual atau secara otomatis disimpan dalam
instrumen pengumpul data. Panjang jalon atau rambu muncul dalam bidang pandang teleskop adalah
fungsi jarak dari jalon. Selanjutnya, sebagai bagian dari pengolahan citra, instrumen juga dapat secara
otomatis menghitung panjang pandangan, fitur yang mudah digunakan untuk menyeimbangkan backsight
dan ketepatan jarak
Tripod
Leveling instrumen, apakah miring, otomatis, atau digital, semua dipasang pada tripods.A
tripod kokoh dalam kondisi yang baik sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Beberapa jenis yang tersedia. Kaki terbuat dari kayu atau logam, mungkin sudah ditetapkan
atau disesuaikan panjang, dan model padat atau split.All yang bersepatu dengan kerucut
logam poin dan berengsel di bagian atas, di mana mereka terhubung ke kepala logam.
sebuah adjustableleg tripod adalah menguntungkan untuk pembuatan di medan kasar atau
di toko, namun jenisnya dengan kaki panjang tetap mungkin sedikit lebih rigid.The Model
split-kaki lebih ringan dibandingkan dengan jenis padat, tapi kurang kasar
Hand leveler
adalah alat genggam yang digunakan pada pekerjaan presisi yang rendah atau untuk
melakukan pemeriksaan cepat pada pekerjaan yang lebih tepat . Ini terdiri dari sebuah
tabung kuningan dengan panjang sekitar 6 inci, memiliki tujuan yang kaca polos dan peep -
sight lensa mata . Sebuah botol kecil dipasang di atas tingkat slot dalam tabung dilihat
melalui lensa mata melalui prisma atau 45 ° sudut mirror. Sebuah garis horizontal meluas di
pusat tabung .
Prisma atau cermin menempati hanya satu setengah dari tabung , dan bagian lainnya adalah
terbuka untuk memberikan pandangan yang jelas melalui lensa objektif . Dengan demikian batang
menjadi terlihat dan gambar tercermin dari gelembung yang terlihat di samping satu sama lain dengan
salib garis horizontal ditumpangkan . Instrumen ini dipakai di satu tangan dan perataan dilakukan dengan
menaikkan atau menurunkan lensa obyektif sampai garis silang membagi dua gelembung .Instrumen ini
sangat berharga dalam melakukan pemeriksaan lokasi yang diusulkan dengan cepat untuk perataan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. IV, 202
Untuk instrumen leveling yang menggunakan nivo tabung, sumbu nuvo harus tegak lurus
terhadap sumbu vertikal dari instrumen (sumbu tentang yang instrumen berputar di azimuth). Kemudian
setelah gelembung ini terpusat, instrumen dapat diubah untuk sumbu vertikal pada setiap azimuth dan
gelembung akan tetap berpusat. Berpusat gelembung dan bergulir teleskop 180 ° sekitar sumbu vertikal
dapat dengan cepat memeriksa kondisi ini. Jarak gelembung bergerak dari posisi sentral dua kali
kesalahan. Untuk memperbaiki ketidakmampuan menyesuaikan diri apapun, putar kacang penggulung di
salah satu ujung botol tingkat untuk memindahkan gelembung setengah jalan kembali ke posisi terpusat.
Tingkat instrumen menggunakan meratakan sekrup. Ulangi tes sampai gelembung tetap berpusat pada
lengkap revolusi teleskop.
Meskipun praktik yang baik untuk selalu melihat objek di tengah salib, jika hal ini tidak
dilakukan dan crosshair horisontal tidak benar-benar horisontal ketika instrumen diratakan, kesalahan
akan terjadi. Untuk menguji kondisi ini, sight tajam titik didefinisikan dengan salah satu ujung crosshair
horisontal. Hidupkan teleskop perlahan-lahan pada sumbu vertikal sehingga bergerak crosshair di seluruh
titik.
Jika crosshair tidak tetap pada titik untuk panjang penuh, itu adalah keluar dari pengaturan.
Untuk memperbaiki ketidakmampuan menyesuaikan diri apapun, kendurkan keempat baut penggulung
memegang reticle. Putar reticle dalam tabung teleskop sampai rambut horisontal tetap pada titik sebagai
teleskop dihidupkan. Sekrup maka harus hati-hati diperketat posisi akhir mereka
Untuk tingkat miring , dijelaskan pada Bagian 4.9 , ketika gelembung vial tingkat berpusat ,
garis pandang harus horisontal . Dengan kata lain, untuk jenis instrumen berada dalam pengaturan yang
sempurna , sumbu dari botol level dan garis pandang harus sejajar . Jika mereka tidak , kesalahan
collimation ada. setelah meratakan kasar dengan memusatkan gelembung melingkar , kompensator
otomatis harus menetapkan garis horizontal terlihat jika berada dalam pengaturan yang tepat . Jika tidak ,
kompensator adalah keluar dari pengaturan , dan lagi kesalahan collimation ada.
Kesalahan collimation tidak akan menyebabkan kesalahan dalam diferensial meratakan selama
backsight dan kejelian jarak yang seimbang . Namun, akan menyebabkan kesalahan ketika backsights dan
foresights tidak seimbang , yang kadang-kadang terjadi pada leveling diferensial, dan tidak dapat
dihindari dalam profil meratakan , dan mengintai konstruksi Salah satu metode pengujian tingkat
kesalahan collimation adalah untuk mengintai empat poin spasi sama , masing-masing sekitar 100 ft tanah
terpisah pada sekitar tingkat
Tingkat ini kemudian mendirikan pada titik 1 , diratakan , dan pembacaan batang di A , B dan
pada diambil . Selanjutnya instrumen tersebut akan dipindahkan ke titik 2 dan releveled . Bacaan di A , B
dan di kemudian diambil . Seperti diilustrasikan dalam gambar , berasumsi bahwa kesalahan collimation
ada dalam pembacaan batang dari dua pendek pemandangan . Kemudian kesalahan yang disebabkan oleh
sumber ini akan dalam pemandangan lagi karena panjangnya adalah dua kali lipat dari ones.Whether
pendek atau tidak ada kesalahan collimation , perbedaan antara pembacaan batang pada 1 harus sama
dengan perbedaan .
Membaca dikoreksi untuk batang tingkat pada titik A sedangkan instrumen masih Setup pada
titik 2 harus Jika pengaturan diperlukan , itu dilakukan oleh melonggarkan bagian atas ( atau bawah )
sekrup memegang reticle , dan mengencangkan bagian bawah ( atau atas ) sekrup untuk memindahkan
rambut horisontal atas atau ke bawah sampai diperlukan membaca diperoleh pada batang pada A.
Hal ini akan mengubah orientasi garis sight . Beberapa percobaan mungkin diperlukan untuk
mencapai pengaturan yang tepat . Jika reticle adalah tidak dapat diakses , atau operator yang tidak
memenuhi syarat , maka instrumen harus dilayani oleh teknisi yang memenuhi syarat, dianjurkan bahwa
instrumen tingkat diuji sebelum proses pengamatan saat melakukan diferensial tepat leveling.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. IV, 202
koreksi untuk kesalahan dalam garis pandang ini kemudian diterapkan pada semua bidang
pengamatan dengan menggunakan jarak penglihatan diperoleh dengan membaca kabel stadia . Kesalahan
dalam garis pandang yang dinyatakan dalam per satuan jarak pandang . Misalnya, kesalahan collimation
C adalah unitless dan dinyatakan sebagai 0,00005 ft / ft atau 0,00005 m / m . Menggunakan jarak
penglihatan yang diperoleh dalam proses meratakan kesalahan ini dapat secara matematis
eliminated.However , untuk pekerjaan meratakan paling umum , kesalahan ini dihilangkan dengan hanya
menjaga plus minus dan jarak penglihatan kira- kira sama antara tolok ukur .
METODOLOGI
Alat-alat yang di gunakan dalam praktikum Waterpass yaitu penggaris 30cm, busur derajat 360º,
kalkulator, alat tulis menulis, waterpass, patok kayu, roll meter, kompas geologi, rambu ukur dan tripod.
Adapun bahan yang di gunakan modul dan tabel pengamatan.
Pertama–tama periksa kelengkapan dan kondisi alat dan bahan seperti kompas geologi brunton,
waterpass, rambu ukur, roll meter, dan patok. Kemudian kita memasang alat Waterpass dititik patok
pengamatan lalu mengaturnya mulai dari mendirikan statif/tripod, memasang alat ukur waterpass diatas
statif/tripod dan mengeratkan dengan skrup pengunci, mensejajarkan unting-unting dengan titik patok
pengamatan, menyentringkan alat ukur waterpass dengan mengatur gelembung air kotak/nivo ketengah
dengan sekrup A,B dan C, dan mengatur fokus pencerahan melalui sekrup fokus benang sampai rambu
ukur terbaca, Lalu mengukur jarak lapangan antara titik patok pengamatan dengan patok yang diamati
menggunakan alat bantu roll meter dan mengukur tinggi alat, diukur landasan titik patok pengamatan atau
tempat statif/tripod didirikan hingga pada alat pesawat waterpass, Kemudian kami
memeasang/mendirikan rambu ukur di titik patok yang akan diamati, Selanjutnya kami membidik patok
yang diamati dengan diarahkan sejajar dengan rambu ukur kemudian mengambil data benang atas,
benang tengah, dan benang bawah setelah itu menetukan sudut dalam melalui alat waterpass, kemudian
kami menembak arah patok menggunakan alat ukur kompas geologi brunton dan Setelah itu kami
mencatat data di tabel data pengamatan data yang di ambil yaitu patok 1 (patok utama) kepatok 2 lalu
patok 2 kepatok 3 kemudian patok kepatok 4, patok 4 kepatok 1. Kita juga menggambil data patok detail
yaitu patok 1 kepatok A dan terakhir yaitu pengolahan data denga nmengsketsakan membentuk poligon.