You are on page 1of 6

DIABETES MELITUS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS dr. Hendy Rachman B
CIKELET NIP. 19790424 201001 1 012

1. Pengertian : Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal
dan pembuluh darah
2. Tujuan : Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM)
dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan
diabetes melitus
3. Kebijakan : Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan
mengobati pasien
4. Referensi : Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-
27, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI
5. Prosedur : 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan
lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung
sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas
atas dan bawah termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula
darah atau urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
10.1 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl
(darah kapiler)
10.2 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)
10.3 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
13. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi
gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu.
Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin.

13.1 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil


dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal.
Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan diit dan
latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian
OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO kombinasi
harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang mempunyai
mekanisme kerja berbeda

13.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis


maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

13.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg


dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
mkan, 1-2 kali/hari.

13.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal


50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari.

14. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan
gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

15. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)


makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan
zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.

16. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara


teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
17. Petugas menulis resep.
18. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam rekam medic pasien
20. Petugas menandatangani rekam medic
21. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
6. Diagram Alir :
melakukan anamnesa melakukan pemeriksaan fisik
memanggil pasien pada pasien tentang meliput TD, nadi, ekstremitas
sesuai nomor urut
trias klasik DM dan atas dan bawah
keluhan lain

Menerima hasil Pasien ke laboratorium membuat rujukan pasien


laboratorium dari untuk pemeriksaan gula untuk pemeriksaan gula
pasien darah darah

Petugas menegakkan Petugas mengedukasi menyerahkan resep


diagnosa berdasarkan kepada pasien
anamnesa dan hasil pasien dan menulis
laboratorium resep

menulis diagnose ke
buku rgister rawat
menulis hasil
jalan.
pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam
rekam medic pasien

7. Hal-hal yang :
harus
diperhatikan
8. Dokumen : Catatan medik, blanko rujukan, buku register, blanko resep
Terkait
9. Distrbusi : Laboratorium
10. Rekaman : Tgl.Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
DIABETES MELITUS
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS dr. Hendy Rachman B
CIKELET NIP. 19790424 201001 1 012

Unit : ……………………..…………………………….........…………
Nama Petugas : ……………………………………….........…………………..…
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………….........………………..………

Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


No
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai
nomor urut.
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di
buku register
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada
pasien apakah pasien mengeluhkan
gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi
(sering haus) dan polifagi (serng
lapar).
5 Apakah Petugas menanyakan pada pasien
apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa
penyebab yang jelas, kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi pada
pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak
kunjung sembuh.
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan
tekanan darah
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan
nadi
8 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan
suhu
9 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan
fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
6 Apakah Bila diperlukan petugas membuat
permintaan pemeriksaan gula darah
atau urin ke laboratorium
7 Apakah Petugas menyerahkan surat
permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
8 Apakah Petugas membaca hasil
laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa
darah sewatu ≥ 200 mg/dl
(darah kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa
darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar
GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler).
9 Apakah Petugas memberikan
penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan
jasmani selama 2 – 4 minggu.
Apabila kadar gula darah belum
mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau
suntikan insulin.
10 Apakah Petugas mengedukasi pasien
tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula
darah, penyulit DM dan resikonya
serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat
akibat DM (rasa sakit dan
hipoglikemia)
11 Apakah Petugas mengedukasi pasien
tentang terapi gizi medis (TGM)
makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat
gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan
dalam hal jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan
12 Apakah Petugas mengedukasi pasien
tentan latihan jasmani secara
teratur 3 – 4 kali seminggu selama
kurang lebih 30 menit.
13 Apakah Petugas menulis resep
14 Apakah Petugas menyerahkan resep
kepada pasien
15 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan
fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
16 Apakah Petugas menandatangani rekam
medic
17 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku
rgister rawat jalan.

CR: …………………………………………%.

………………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

You might also like