You are on page 1of 4

Gurindam :

Sebelum berbicara piker dahulu

Agar tidak melukai hati temanmu

Syair :

Dengarlah para anak muda

Rajinlah belajar sepanjang masa

Ilmu itu tak akan habis dieja

Untuk bekal sepanjang usia

Sahabat sejati itu abadi

Tak perlu lagi aku cari

Andai kita tak bersua lagi

Alangkah hancurnya hati ini

Gurindam :

1. Untuk orang yang suka bersandiwara


Jalan hidupnya akan
2. Rajin belajarlah di usia muda jangan
Jangan pernah kamu menunda-nunda

Pantun Nasehat

Kalau keladi sudah ditanam

Janganlah lagi meminta talas

Kalau budi sudah ditanam

Janganlah lagi meminta balas

Hari panas jangan ke laut

Kalau ke laut kapal tergalang

Hati panas jangan diturut

Kalau diturut akal pun hilang

Jalan-jalan ke kota bandung

Jangan lupa mengisi saku

Kalau kamu sedang bingung

Jangan lupa membaca buku


Siang-siang makan timun

Lihat andi main laying-layang

Buat apa hidup seribu tahun

Kalau kita tak sembahyang

Buah stroberi kecil rupanya

Membuat kita menjadi semangat

Buanglah sampah pada tempatnya

Agar lingkungan tetap sehat

Pantun Agama

Banyak sekali kupu di taman

Banyak lalat dekat empang

Apa tanta orang beriman

Dada tenang jiwanya lapang

Awan mengembang begitu ringan

Pelepah kurma jadi anyaman

Pantun-pantun renungan

Penuh hikmah dan kebijaksanaan

Pipit bersiul di pucuk dahan

Ibu membuat masakan acar

Membaca al-qur’an suruhan tuhan

Disanalah hikmah memancar

Malam hari datang tamu

Datang berdua tak sendiri

Al-qur’an laksana lautan ilmu

Tak pernah habis dipelajari

Pantun Jenaka

Kapal berlayar di laut jawa


Nahkoda mengancungkan jempol

Adik menangis lalu tertawa

Melihat kakak masih mengompol

Berenang jauh para ikah

Mereka bebas hatinya senang

Badan kurus kurang makan

Kalau ditiup goyang-goyang

Ikan gabus dirawa-rawa

Ikan sepat nyangkut di jarring

Perut sakit menahan lapar

Melihat gigi lompat ke piring

Hari minggu pergi berenang

Berenangnya dengan teman-teman

Kepala akan jadi pusing

Kalau belum dapat gajian bulanan

Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi

Bawakan juga si pucuk rebung

Kalau tuan bijak bestari

Binatang apa tanduk dihidung? (Badak)

Tebak hujan ditaman mini

Membuat baju jadi bsah kuyup

Coba tebak barang apa ini

Saat dipegang mati dilempar hidup? (Gangsing)

Tertawa mengusir duka

Bahkan sedih pun tak berbalik

Jika kamu mampu menerka

Binatang apa tidur terbalik? (Kelelawar)


Tolong orang tanpa pamrih

Itulah kebijakan yang nyata

Baju loreng-loreng hitam utih

Punya empat kaki mirip kuda? (Zebra)

Pantun remaja :

Ke ciamis bawa sepatu

Sampai disna kita berkemah

Adik manis siapa punya

Bolehkan aku main kerumah

Tutup jendela pintu kunci

Hendak tidur karena letih

Cintaku ini selalu suci

Meski rambutku telah memutih

Sapu rumah hingga bersih atapnya

Atapnya satu dibawa pergi

Tatap mataku wahai kekasih

Cintaku satu tak terbagi-bagi

Setumpuk kertas digulung ombak

Kertas pun hanyut diterjang perahu

Walaupun napas di ujung tombak

Takkan menyerah dapat cintamu

Tangguh gagah para tentara

Sebatang pipa dibongkar pemburu

Sungguh indah terasa cinta

Di guncang gempa gelora cintamu

Rakit biasa ternyata karam

Batal berlabuh hilang kemana

Sulit terasa mata terpejam

Ingat srenyummu nan jauh disana

You might also like