Professional Documents
Culture Documents
Risiko Kredit
Risiko Kredit
MANAJEMEN RISIKO
Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
SEKOLAH Magister 04 Dr.Nuryaman,SE.,MSi.,Ak
PASCA Akuntansi Dr.Supardi,SE.,MM
SARJANA Dr.Islahuzzaman,SE.,MSi.,Ak
Abstract Kompetensi
Krisis keuangan global – dan krisis kredit yang mengikuti – menempatkan manajemen risiko
kredit ke dalam sorotan regulasi. Akibatnya, regulator mulai menuntut lebih banyak
transparansi. Mereka ingin tahu bahwa bank memiliki pengetahuan mendalam tentang
nasabah dan risiko kredit terkait. Dan peraturan baru Basel III akan menciptakan beban
regulasi yang lebih besar bagi bank.
Risiko kredit mengacu pada kemungkinan kerugian karena kegagalan peminjam untuk
melakukan pembayaran pada semua jenis utang. Manajemen risiko kredit, sementara itu,
adalah praktik untuk memitigasi kerugian tersebut dengan memahami kecukupan modal bank
dan cadangan kerugian pinjaman pada waktu tertentu – suatu proses yang telah lama menjadi
tantangan bagi lembaga keuangan.
d. Penilaian Kredit
Penilaian Kredit Sebelum memberikan kredit, pihak bank harus yakin bahwa debitur
dapat dipercaya sehingga bank harus melakukan penilaian atau analisis kredit.
Penilaian untuk mendapatkan debitur yang layak dilakukan dengan prinsip 5C. Prinsip
5C menurut Firdaus dan Mamduh (2016) yaitu:
a. Character (watak/kepribadian/karakter)
b. Capacity (kemampuan/kapasitas)
c. Capital (modal) d. Condition of economy (kondisi perekonomian)
e. Collateral (jaminan atau agunan) Penggolongan Kualitas Kredit Sesuai Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum, tingkat kualitas kredit dibagi menjadi kategori lancar,
dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.
Pengukuran risiko nasabah. Pengukuran risiko kredit 1) Bank harus memiliki prosedur
tertulis yang memungkinkan untuk sentralisasi exposure on balance sheet dan off
Penilaian Kuantitatif
Rating perusahaan
• Perusahaan, atau Negara yang akan menerbitkan surat hutang, baik jangka
panjang (obligasi), atau jangka pendek (commrecial paper). Biasanya akan
dirating oleh perusahaan pe-rating.
Model Skoring
Model diskriminan pada dasarnya hanya ingin melihat apakah perusahaan dimasukan
pada katagori tertentu
• Model diskriminan Altman (1968) Perusahaan Publik:
Model Z-Altman:
Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,420 X4
+ 0,998X5
X1= Modal kerja/Total asset
X2= Laba ditahan/Total asset
X3= EBIT/Total asset
X4= Nilai pasar saham/nilai buku saham
X5= Penjualan/total asset
7.Lindung nilai
Dalam bank biasanya menerapkan ini berfungsi sebagai jaminan apabila nantinya
nasabah tidak mampu mengembalikan pinjaman yang diterima, maka bank dapat
mengambil alih jaminan tersebut sebagai sarana untuk menutup kredit yang belum
terbayarkan.
Strategi Manajemen Risiko Strategi manajemen risiko kredit harus sejalan dengan
tujuan perusahaan untuk menjaga kualitas kredit, laba, dan pertumbuhan usaha. •
Tingkat Risiko yang akan Diambil dan Toleransi Risiko Perusahaan harus
Referensi :
Hardanto SS. 2006. Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Jakarta(ID): Elex Media
Komputindo.
Djohanputra B. 2006. Manajemen risiko terintegrasi. Jakarta(ID): Penerbit PPM
Sastradipoera K. 2001. Manajemen Perbankan. Bandung(ID): Kappa Sigma