Professional Documents
Culture Documents
BBL - Patologi - Dewi Lestari
BBL - Patologi - Dewi Lestari
DISUSUN OLEH:
DEWI
LESTARI
202106090682
PERSIAPAN
Bayi cukup Bayi tidak cukup Air ketuban
bulan, ketuban bulan, dan atau tidak bercampur
Apakah bayi cukup bulan?
menangis atau tidak mekonium.
Apakah air ektuban jernih, tidak bercampur mekonium?
jernih, menangis
bernafas atau
Apakah bayi menangis atau bernafas?megap”,
atau bernafas,
danbaik?
Apakah tonus otot bayi atau tonus otot
tonus otot baik.
tidak baik.
A B C
BAYI LAHIR
Asuhan
Penilai
an YA Bayi
Normal
Sambil meletakkan dan menyelimuti bayi diatas perut ibu atau dekat
perineum, lakukan penilaian BBL: 1) Apakah bayi cukup bulan, 2) apakah
Salah satu tidak
air ketuban jernih tidak bercampur mekonium, 3) apakah bayi bernafas atau
memnangis, 4) apakah AWAL
LANGKAH bayi aktif? Bayi tidak bernafas/bernafas
Nilai nafas
b) Data Obyektif
Adalah suatu data yang diperoleh dengan cara melakukan pemeriksaan
secara langsung kepada pasien, untuk mengetahui keadaan pasien
sekarang.
1. Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui keadaan fisik pasien. Dilakukan secara “Head to
toe”.
- Tanda-tanda Vital
Keadaan umum
Suhu : normalnya 36˚ C, suhu rectal 36,5˚ C s/d 37,8˚ C.
Pernafasan : BBL bernafas tidak teratur dengan jumlah
pernafasan 30 80 x/ menit, dengan rata-rata 40 x/menit.
Nadi / HR : normalnya untuk BBL 110 – 160 x/menit, rata-
ratanya 130 x/menit. Tempat perhitungannya di brachial,
apeks, dan pangkal tali pusat.
BB sekarang : Bayi aterm BB normalnya antara 2500 – 4000
gram.ngan caira.Sebaiknya tiap hari BB bayi
dipantau.Penurunan BB lebih dari 5 % BB waktu lahir
menunjukkan kekurangan cairan.
Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling :Perlu dikenali
kurangnya reaksi terhadap rayuan,rangsangan sakit atau suara
keras yang mengejutkan atau suara mainan.
Keaktifan: Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan
dan kaki yang simetris pada waktu bangun.Aadanya tremor
pada bibir ,kaki ,dan tangan pada waktu menangis adalah
normal,tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur kemungkinan
gejala suatu kelainan kelainan yang perlu dilaksanakan
pemeriksaan lebih lanjut.
Simetri : Apakah secara keseluruhan badan seimbang.
- Pemeriksaan Fisik Secara Sistematis
Dilakukan dengan cara : Inspeksi, Palpasi, dan Auskultasi.
Kepala
Periksa kesimetrisan kepala
Adanya kelainan cephal haematoma, caput succadenum,
anansefalus, meningokel.
Ubun-ubun
Sutura frontalis dextra + sinistra
Sutura coronaria ( sela mahkota )
Sutura lomboidea ( sela lamda )
Sutura sagitalis ( sela panah )
Muka
Periksa ekspresi, adanya kelainan seperti tidak dapat
mengerutkan dahi atau menutup mata sebelah, sudut bibir
tertarik ke satu sisi (paralysis wajah)
Mata
Periksa pupil, sclera, konjungtiva
Tanda-tanda infeksi seperti pus
Telinga
Periksa kesimetrisan, dengan cara menarik garis antara
telinga dan mata bayi.
Ada tidaknya serumen
Hidung
Periksa adanya pernafasan cuping hidung.
Periksa kesimetrisan hidung kanan dan kiri.
Mulut
Periksa adanya sumbing “ palatogenatoskizis “
Periksa bibir dan palatum
Refleks hisap dan menoleh, dinilai pada saat menyusui.
Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat
secret yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan
saluran cerna.
Leher
Periksa kesimetrisan
Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,
dan vena jugularis
Periksa adanya cedera akibat persalinan..
Dada
Periksa kesimetrisan dan bentuk dada
Putting susu menonjol atau tidak (pada bayi perempuan)
Dengarkan bunyi nafas dan bunyi jantung.
Periksa adanya cedera akibat persalinan.
Tali pusat
Periksa adanya penonjolan disekitar tali pusat pada saat
bayi menangis.
Keadaan tali pusat (kebersihannya, bau atau
tidak, perdarahan, dan bernanah/tidak).
Tali pusat lembek saat tidak menangis.
Punggung
Periksa adanya spina bifida atau mielo meningokel (defek
tulang punggung sehingga medulla spinallis dan slaput
otak menonjol).
Extremitas
Perlu diperhatikan bentuk ,gerakannya,fraktus paresis.
Periksa adanya kelainan jari seperti :
- Mikroamelia : jumlah jari < 5
- Polidaktili : jumlah jari >5
- Amelia : tidak mempunyai jari.
- Sindaktili : jari seperti jari-jari katak, ada selaput antara
satu dan lainnya.
Periksa adanya kelainan pada kaki seperti :
- Pes varus : kedua kaki mengarah kedalam,
seperti huruf “O”
- Pes valgus : kedua kaki mengarah keluar
seperti huruf “X”
Genetalia
Kelamin laki-laki
- Testis berada didalam skrotum
- Penis
Kelamin perempuan
- Vagina berlubang
- Uretra berlubang
- Labia mayora menutupi labia minora
Anus
Periksa adanya atresia ani atau anus imperforate dengan
colok anus dengan term rectal.
Kulit dan Kuku
Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan.Kadang-
kadang didapatkan kulit yang mengelupas ringan.Pengelupasan
yang berlebihan harus dipikirkan kemungkinan adanya
kelainan. Waspada timbulnya kulit dengan warna yang tak rata
”cuti mammorata” telapak tangan . Telapak kaki atau kuku
yang menjadi biru, kulit menjadi pucat atau kuning. Bercak-
bercak besar biru yang terdapat disekitar bokong (Mongolion
spot) akan menghilang pada umur 1-5 tahun.
2. Reflek
Reflek Moro
Reflek memeluk, terjadi jika kita menepuk tangan bayi maka
bayi akan kaget dgn pergerakan tangan simetris secara spontan.
Reflek Rooting
Reflek menoleh, terjadi jika kita menyentuh pipi bayi maka
bayi akan menoleh ke sumber rangsangan.
Reflek Walking
Reflek berjalan, terjadi jika bayi diletakkan di perut ibu maka
bayi akan merangkak menuju putting susu.
Reflek Graps / Plantar
Reflek tangan menggenggam , terjadi saat kita gosokkan jari
jari kita ke tangan (bagian telapak ) dan telapak kaki bayi maka
bayi akan menggenggam.
Reflek Sucking
Reflek menghisap, terjadi apabila terdapat benda menyentuh bibir
bayi dan disertai reflek menelan.Bisa diamati saat bayi menyusu
pada ibunya.
Reflek Tonick Neck
Reflek mengangkat kepala, sesaat setelah bayi bayi lahir
ditengkurapkan diatas perut ibu untuk menyusu.
3. Antropometri
Lingkar Kepala , dibagi menjadi 3 yaitu :
SOB “Sub Occipito Brecmatica”
Pengukuran dari Foramen magnum ke Ubun-Ubun Besar.
(Normalnya :32 cm)
FO “Fronto Occipito”
Pengukuran dari pangkal hidung ke titik yang terjauh pada
belakang kepala.(Normalnya : 34 cm)
MO “Mento Occipito”
Pengukuran dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang
kepala.(Normalnya : 35 cm)
4. Eliminasi
Miksi
- Pada 24 jam pertama berjumlah 15 – 20 cc , berangsur-angsur
meningkat hingga dapat 200 cc pada hari ke-6.
- Bila dalam 24 jam pertama bayi belum kencing harus diselidiki
penyebabnya : apakah ada anuria atau retensi.
Meconium
Ialah tinja yang dikeluarkan bayi.
- Biasanya pada 1 jam – 2 jam pertama, bila >10 jam Post
Partum belum ada meconium ingat kelainan kongenintal.
- Setelah 3 – 4 hari meconium berubah warna dan disebut
“Transitional stool” yang berlangsung selama 2 hari, dan
kemudian disusul dengan Feces normal.
- Frekwensi dan sifat tinja bayi tergantung dari macam susu
yang diberikan.
- Adanya darah dalam tinja bayi dapat berasal dari darah ibu
atau dari bayi sendiri.
II. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
Digunakan untuk menentukan diagnosa dan masalah berdasarkan data
subyektif dan obyektif.
III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Digunakan untuk menentukan diagnosa dan masalah potensial sesuai
dengan diagnosa dan masalah yang sudah diidentifikasi.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Digunakan untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera guna
dikonsulkan atau ditangani bersama dgn anggota tim kesehatan yg
lain.
V. Intervensi
Menyusun rencana yang menyeluruh disertai dengan rasional yang
meliputi :
1) Terapi dan asuhan
2) Pendidikan kesehatan
3) Konseling
4) Kolaborasi
5) Rujukan
6) Tindak lanjut
VI. Implementasi
Merupakan pelaksanaan dari Asuhan secara menyeluruh sesuai dengan
intervensi.
VII. Evaluasi
Dilakukan sebagai evaluasi keefektifan dari Asuhan yang telah diberikan.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
BY NY. “K” NCB-SMK 1 MENIT DENGAN ASFIKSIA
RINGAN DI PUSKESMAS SUKOMORO
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Tanggal Pengkajian : 10 Juli 2022 Jam: 02.35 WITA
1. Identitas Klien
1. Identitas Bayi
Nama : By.Ny. “K”
Tanggal lahir : 10 Juli 2022
Umur : 1 menit
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Sis-
aljufri
2. Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny. “K” Nama Suami : Tn.”F”
Umur : 23 tahun Umur : 26 tahun
Suku/Kebangsaan : Kali/Indonesia Suku/Kebangsaan : Kaili/Indonesia
Agama Pendidikan : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : SMA Pendidikan : SMA
Penghasilan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat :- Penghasilan : +- 2.000.000
: Jl. Sis-Aljufri Alamat : Jl. Sis-Aljufri
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi dengan jenis kelamin Perempuan pada tanggal 10 Juli 2 022 jam 02.35, bayi
lahir tidak menangis (Sianosis)
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, asma dan
tidak mempunyai penyakit menurun sepertihipertensi,penyakit jantung dan DM
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, asma dan
tidak mempunyai penyakit menurun sepertihipertensi,penyakit jantung dan DM
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, asma dan tidak mempunyai penyakit menurun seperti
hipertensi,penyakit jantung dan DM
d. Riwayat Pranatal. Natal dan post natal
1) Pranatal :
- Kesehatan ibu
Kebiasaan waktu hamil ibu mengatakan tidak pernah minum jamu, alkohol dan merokok
- Penambahan BB selama kehamilan ± 11 kg
- Obat-obatan yang diminum selama kehamilan
Ibu mengatakan minum tablet tambah darah dan vitamin dari bidan
2) Natal :
- Umur kehamilan : 39 minggu
- Penolong persalinan : bidan
- Waktu Lahir : 10 Juli 2022 Jam 02.35 WITA
- Tempat persalinan : Puskesmas Sangurara Kota Palu
- Kehamilan tunggal / ganda : tunggal
- Lama persalinan :
- Kala I : 9jam
- Kala II : 30 menit
- Kala III : 15 menit
- Kala IV : 2 jam
- Obat-obatan yang dipakai selama persalinan : oksitosin
- Ketuban
- Pecah jam : 00.15 WIB
- Warna : Hijau bercampur mekonium
- Bau : anyir
- Jumlah : ± 250 cc
- Letak bayi : letak kepala
- Cara persalinan : spontan
- Tanda-tanda gawat janin sebelum lahir : tidak ada
- Komplikasi persalinan
- Ibu : tidak ada
- Janin : Terlihat ada lilitan tali pusat, bayi lahir tidak menangis kulit bayi terlihat
kebiruan (sianosis)
3) Post natal :
- Bayi lahir spontan, tidak menangis, kulit bayi terlihatkebiruan (sianosis)
5. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan
BB : 3000g
PB : 50 cm
b. Perkembangan
Motorik : Reflek rooting, sucking, swallowing, morro,
grasphing, dan babinski belum ada
Adaptif :Belum ada
Bahasa :Belum
ada Social personal :Belum ada
6. Riwayat Psikososial
Bayi lahir secara spontan, bayi tidak menangis saat lahir dan warna kulit
kebiruan (sianosis), rangsangan taktil dengan Apgar Score 4/8
7. Riwayat Imunisasi vit K1
Imunisasi HB 0 Tgl: 10 Juli 2022 Vik K1 : 10 Juli 2022
Reaksi setelah pemberian imunisasi : Bayi menangis, tidak ada reaksi
alergi, Reaksi setelah pemberian Vit K1: Bayi menangis, tidak ada reaksi
alergi
8. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi :Selama pengkajian kebutuhan nutrisi/cairan bayi sementara di
peroleh dri pemberian ASI eksklusif oleh ibu
Eliminasi :-
BAK : Bayi sudah BAK warna kuning jernih dengan bau
amoniak BAB : Bayi belum pernah BAB selama pengkajian
Istirahat : Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika lapar
Aktivitas : Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika lapar
PH : Bayi sudah dimandikan dan pakaian bayi diganti
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. KU : lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : Nadi : 126 x/menit
RR : 64 x/menit
S : 36,3o C
2. Pemeriksaan Antopometri
a. SOB : 31
cm
b. MO : 34
cm
c. FO : 33
cm
d. Lingkar kepala : 34
cm
e. Lingkar dada : 32
cm
f. LILA : 11
cm
3. Pemeriksaan Fisik
- Mulut : Bibir Agak kebiruan, tidak ada kelainan seperti labio palato
skisis, tidak ada monoliasis, mukosa mulut lembab, lidah bersih.
- Hidung : Simetris, tidak ada tumor, tidak ada secret, tidak ada
pernafasan cuping hidung, defiasi septumnasi tidak ada pembesaran,
terpasang Oksigen.
- Perut :Tali pusat basah, tidak ada tanda infeksi, tali pusat
tidak ada kelainan, perut teraba lunak, tidak
kembung.
4. Refleks primitive
Rooting :Belum ada
Sucking :Belum ada
Swallowing :Belum
ada Morro :Belum ada
Grasphing :Belum ada
Babinski :Belum ada
5. Pemeriksaan penunjang : Apgar Score
Kriteria Menit ke-1 Menit ke-2
Frekuensi Jantung 2 2
Usaha Bernafas 1 2
Tonus Otot - 1
Refleks - 1
Warna Kulit 1 2
Jumlah 4 8
II. INTERPRESTASI DATA
A. Diagnosa :Bayi NY’K’ Lahir 1 menit dengan Asfiksia ringan
DS :
- Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya
di Puskesmas tanggal 10 Juli jam 02.35 WITA
DO :
- Bayi lahir tanggal 10 Juli 2022 jam 02.35
- Keadaan umum :Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- TTV :
HR : 126x/menit
RR :64 x/menit
Suhu : 36,3o C
- Antropometri
- BB : 30000g
- PB : 50 cm
- Lila : 11 cm
- Lika : FO = 33cm
- MO = 34 cm
- SOB = 31 cm
- Lida : 30 cm
- Kelainan kongenital : tidak ada
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Reflek rooting, sucking, swallowing, morro, grasphing, dan
babinski : Belum ada
- Keaktifan : Lemah
- Riwayat persalinan :
- Air ketuban bercampur mekonium
- Adanya lilitan tali pusat
- Plasenta mengalami pengapuran
V. INTERVENSI
Kriteria Hasil :
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TTV :
HR : 150-160x/menit
RR :30-60 x/menit
Suhu : 36,5-37o C
- Bayi dapat bernapas spontan warna kulit merah, menangis kuat
- Reflek rooting, sucking, swallowing, morro, grasphing, dan
babinski : Baik
Intervensi :
1. Jaga bayi tetap hangat/tempatkan bayi dalam ruangan yang
hangat
R : Mencegah kehilangan panas melalui konduksi
2. Atur posisi kepala bayi sedikit ekstensi
R : Memudahkan pernapasan dan menurunkan episode apnev
Khususnya adanya hipoksia
3. Isap lender
R: Menghilangkan mukus yang menyumbat jalan napas
4. Keringkan dan rangsang taktil
R :Merangsang SSP untuk meningkatkan gerakan tubuh dan
kembalinya.
5. Atur kembali posisi kepala bayi dan selimuti bayi
R : Menurunkan kehilangan panas melalui evaporasi
6. Lakukan penilaian pada bayi
R : Mengetahui perkembangan dan mencegah komplikasi dini
7. Lakukan resusitasi bila 6 langka awal belum
berhasil R : Mencegah terjadinya komplikasi
8. Lakukan ventilasi bila tindakan resusitasi belum juga berhasil
R : Mencegah bayi mengalami komplikasi lanjut sepert cacat
mental, pneumonia & kematian
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjaga bayi tetap hangat dengan cara selimuti bayi dan
diletakan pada ruangan yang hangat.
2. Mengatur posisi kepala bayi sedikit ekstensi dengan menganjal
bahu menggunakan kain setingi 5 cm.
3. Mengisap lendir menggunakan De Lee.
4. Mengeringkan dan merangsang taktil menggunakan selimut
dengan sedikit tekanan.
5. Mengatur kembali posisi kepala dan selimuti bayi dengan
selimut yang bersih dan kering.
6. Melakukan penilaian pada bayi yaitu :
- Warna kulit merah.
- Denyut nadi teratur yaitu lebih dari 100 x/ menit.
- Reflek ada yaitu menangis kuat.
- Tonus otot gerakan aktif.
- Pernapasan normal: 30 – 60 x/ menit.
VII. EVALUASI
S : Ibu mengatakan bayinya sudah bisa menangis kuat dan dapat bernapas
spontan
O:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : HR : 148 x/menit
RR :48 x/menit
Suhu : 37 o C
Reflek rooting, sucking, swallowing, morro, grasphing, dan
babinski : Baik