Professional Documents
Culture Documents
Lomba Esai Kejar Mimpi
Lomba Esai Kejar Mimpi
Pertama dan yang paling pertama dari urutan pertama serta paling diutamakan. Tiada kata
yang patut nan ucapan yang pantas kecuali ungkapan syukur Alhamdulillah, selalu tercurah
limpah kehadirat nya. Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, dan Maha segala –
gala nya tiada lain dan tiada bukan Allah swt. Atas limpahan nikmat dan karunia nya yang tak
terhingga memberi kesempatan kepada saya untuk merampungkan Karya Esai ini.
Kedua tiada kata yang pantas nan ucapan yang patut kecuali shalawat beserta salam selalu
dicurahkan kepada nya yakni Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulilah saya ucapkan kembali telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan esai
yang sederhana ini. Harapan saya akan esai yang telah rampung ini, ialah mampu
menyadarkan baik pemuda dan pemudi yang sedang mengalami fase kepemudaan nya
ataupun yang sudah melewati nya mengenai betapa penting nya hal yang dinamakan mimpi.
Saya berpesan kepada pembaca agar jangan menyerah. Teruslah berjuanglah tanpa letih,
berlari tanpa lelah, dengan semangat menggelora yang tak mengenal makna lesu kita pasti
bisa. Karena masa depan yang cerah nan gemilang dimiliki oleh orang orang yang rela
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran nya.
Baik pemuda dan pemudi ataupun yg sudah melewati masa/fase kepemudaan nya, kita
semua memiliki kesempatan yang sama, karna pada hakikat nya walau umur telah di telan
masa, tetapi jiwa nya tetap utuh, sehat, mengobarkan semangat yang bergelora laksana
pemuda dan pemudi, maka kita memiliki peluang untuk mengubah masa depan. Beserta
kesempatan untuk menjadikan tempat kita lahir, tempat kita tinggal, tempat kita tumbuh,
negeri tercinta, negeri indonesia raya lebih maju dan lebih baik dengan mimpi mulia kalian.
Terakhir saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang akan membaca esai ini,
“Waktu itu cepat dan hidup itu pendek” itulah quotes yang terdiri atas 7 kata tetapi
menyebabkan feneomena earworm pada diri saya yang alhasil membuat diri selalu kepikiran.
Tapi kalian selaku pembaca budiman rela membuang ratusan detik hingga beberapa menit
berharga hanya untuk membaca esai yang begitu sederhana dan penuh kekurangan ini. I’ll
say thank you for your time.
Sekian dari saya. mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan pada tulisan dan
minta maklum karna hakikat nya saya makhluk yang bernama manusia yang tak luput dari
khilaf dan kesalahan. Semoga kalian dapat menikmati esai yang saya tulis ini sebagaimana
saya menikmati nya ketika menulis nya kata demi kata.
AKU DAN MIMPI KU UNTUK MASA DEPAN
#KejarMimpiTalentHunt
“Sok ngacung sareng sebatkeun mun tos gede bade jadi naon!.” Terang guru saya dengan
suara yang mengandung intonasi perintah.
Serentak saja teman teman saya mengacungkan tangan nya dan saling berebut suara
“insiny-“
“pedagang suks-“
“arsite-“
“astron-“
“MASUK SURGA!!!” gelegar teman dengan suara lebih lantang
Seisi kelas pun dipenuhi gelak tawa menanggapi jawaban teman saya itu namun, saya
dibandingkan teman saya saat itu, justru terdiam seribu bahasa tidak tahu harus merespon
pertanyaan guru. Kejadian ini terjadi saat saya menginjak kelas 6 SD berlatar tempat di SDN
Sinarjati 03.
‘mau jadi apa ya’ batin saya sembari memutar gerigi pada otak tuk mendapat jawaban
Tiba – tiba Pertanyaan tersebut menjadi PR dadakan yang mendampingi hidup saya kedepan
nya.
Singkat cerita waktu berlewat lalu dan banyak hal terjadi seketika itu juga. Saya mulai
memikirkan masa depan, mencari hal hal yang menarik perhatian dan menggalinya, dan
mulai mengemban tanggung jawab pula.
Pada momen tertentu saya merenung dan mencoba memikirkan makna dari sebuah mimpi.
Pertanyaan diatas berkecamuk bagai topan liar di kepala namun, untung nya, satu persatu dari
pertanyaan tersebut terjawab seiring berjalan nya sang masa. Jawaban tersebut mungkin bisa
salah dan mungkin benar bagi beberapa orang. Tapi, inilah hasil dari hasil renungan saya
memikirkan jawaban atas pertanyaan tersebut
Bagaimana mimpi bisa dikatakan mulia dan di satu sisi bisa dikatakan tak mulia?
mimpi di satu sisi, bisa dikatakan mulia, jika didasari dengan niat baik, tidak menghalalkan
cara cara licik nan kotor untuk menggapai nya dan orang orang sekitar mampu merasakan
manfaat dari mimpi yang kita capai. Namun, di satu sisi bisa dikatakan tidak mulia jikalau
mimpi yang didasari dengan niat jahat, ambisi yang menghalalkan segala cara untuk
menggapai dan merugikan orang orang disekitar nya, menurut saya itu tidak mulia.
Bagai petir yang menyambar pohon dengan kecepatan luar biasa, pemikiran itu terbesit dalam
kepala. Mimpi duniawi yang mengincar sesuatu seperti materi pada akhir nya juga pasti
binasa, tidak abadi, bersifat fana dan yang paling jelas tidak akan dibawa mati.Dari situ
ditariklah kesimpulan
KejarMimpiByCimbNiaga
Haridh Mubarok Khoerulloh
XI Mipa 1 Al Islam Boarding school,
kondangsari cirebon