You are on page 1of 9

PANDUAN

DILEMA ETIK KLINIK DI


RSUD JARAGA SASAMEH BUNTOK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


JARAGA SASAMEH
Jalan Patianom Nomor 6 Buntok
Kode Pos 73711 Kalimantan Tengah
Telepon (0525) 21261 Faksimile (0525) 21021
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JARAGA SASAMEH
Jalan Patianom Nomor 6 Buntok Kode Pos 73711 Kalimantan Tengah
Telepon (0525) 21261 Faksimile (0525) 21021
Website : http://rsud-jaragasasameh.baritoselatankab.go.id,
Email : rsud.jaragasasameh.buntok@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JARAGA SASAMEH
NOMOR : 1021 /SK/DIR/RSUD.JS/V/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN KODE ETIK KEDOKTERAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JARAGA SASAMEH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JARAGA SASAMEH,

Menimbang : a. bahwa untuk menjaga profesionalisme pelayanan


kedokteran pada RSUD Jaraga Sasameh Buntok perlu di
susun suatu Panduan penyelesaian masalah etik
kedokteran pada RSUD Jaraga Sasameh;
b. untuk menjamin profesionalitas staf medik pada RSUD
Jaraga Sasameh Buntok dan menghindari pelanggaran
etik kedokteran agar mutu dan kualitas pelayanan medik
tidak terganggu, perlu diberlakukan Panduan Dilema Etik
Klinik pada RSUD Jaraga sasameh Buntok;
c. bahwa sebagaimana pertimbangan pada huruf a dan b
perlu di berlakukan dengan keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok Kabupaten
Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, tentang
Panduan Dilema Etik Klinik pada RSUD Jaraga Sasameh
Buntok;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496 tahun 2005
tentang Panduan audit medis;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631 tahun 2005
tentang Panduan Peraturan Internal Staf Medis (Medical
Staff Bylaws) di Rumah Sakit;
7. Surat Keputusan direktur RSUD Jaraga Sassameh
Buntok nomor 720 tahun 2018 tentang peraturan internal
staf Medik (Medical Staff Bylaws) RSUD Jaraga Sasameh.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Pemberlakuan Panduan Dilema Etik Klinik Pada RSUD


Jaraga Sasameh Buntok.

KEDUA : Panduan Dilema Etik Klinik di RSUD Jaraga Sasameh agar


menjadi acuan dalam penyelesaian masalah etik kedokteran
dan dalam rangka kegiatan mengawasi dan mengevaluasi
pelayanan staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga
Sasameh Buntok agar dapat meningkatkan mutu pelayanan
medis terhadap pasien.

KETIGA : Panduan Dilema Etik Klinik di Rumah Sakit Umum Daerah


Jaraga Sasameh Buntok tercantum dalam lampiran
peraturan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Buntok
Pada Tanggal 12 Mei 2018
Lampiran I : PANDUAN DILEMA ETIK MEDIS DI RSUD JARAGA SASAMEH BUNTOK

BAB I
DEFINISI

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku


manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah.
Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos berarti ” kebiasaaan ”. ”model
prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan
yang mempengaruhi prilaku.
Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang
menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang
benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana
seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang
terhadap orang lain. Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3
pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau
nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik atau yang buruk
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan
mengenai perilaku yang layak harus di buat. Untuk itu diperlukan pengambilan
keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut. Enam pendekatan dapat
dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat.

A. Tipe-tipe Etika
1. Bioetik, merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika
difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada
lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas
treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada
manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi
semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam
bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian
pelayanan kesehatan.
2. Clinical ethics/Etik klinik, merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat
(sia-sia).
3. Nursing ethics/Etik Perawatan, Bagian dari bioetik, yang merupakan studi
formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta
dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat
diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan
adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah
sifat manusia yang unik
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti, veracity berhubungan
dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan.
6. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang
perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien.
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
Bab III
TATA LAKSANA

Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bisa menyangkut rumah sakitnya


sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh direktur) jika menyangkut bidang-bidang
yang berkaitan dengan policy dan manajemen. Di dalam lingkup tanggung jawab
rumah sakit termasuk juga tindakan dari para karyawan (dokter, perawat, bidan,
tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bisa menimbulkan kerugian
kepada pasien. Rumah sakit sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.

o PENANGANAN MASALAH ETIK RUMAH SAKIT


1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi,
humas, dan komite etik dari :
 Media massa
 Kotak saran
 Keluhan pasien
 Laporan staf
 Telepon pengaduan
 Somasi pasien/ kuasa hukum
 Tokoh masyarakat
 LSM
2. Satuan kerja yang menerima keluhan atau complain melakukan hal-hal :
 Mencacat dan mengkaji informasi :
1. Identitas
2. Kondisi pasien
3. Peristiwa atau kejadian
4. Tuntutan pasien
 Menanggapi keluhan :
1. Mengucapkan terima kasih dan laporan
2. Membuat penjelasan sementara
3. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
4. Menenangkan pelapor
5. Member tanda terima kasih laporan
 Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
 Mengisi formulir sesuai keluhan :
1. Memberi pertimbangan
2. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
3. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
4. Investigasi kasus
 Membahas kebenaran informasi tentang :
1. Identitas pasien
2. Peristiwa
3. Rekam medis
 Penataan dokumen
1. Dokumen informasi
2. Berkas Rekam Medis
3. Dokumen persetujuan tindakan medis
4. Second opinion
5. Resume medis
6. Pendapat organisasi profesi
7. Juklak, Juknisdan SOP pelayanan
 Rapat dengan satuan kerja terkait
3. Analis kasus
 Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus :
 Kasus etika yang ditangani oleh Komite Etik
 Kasus administrasi yang ditangani bagian SDM
 Kasus hukum yang ditangani oleh Komite Etik
 Kasus gabungan yang ditanganin Komite Etik
 Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
 Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan Kontrak indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
 Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus litigasi atau non
litigasi
 Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata
dan diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh Wakil Direktur Pelayanan sampai kasus
dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada Bagian Rekam
Medis.
BAB IV
DOKUMENTASI

Sebagaimana telah diuraikan diatas, tentang langkah/tindak yang perlu


dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik
klinik di RSUD Jaraga Sasameh Buntok. Panduan ini perlu disosialisasikan ke
seluruh Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Secara berkala panduan ini akan
dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan – perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih
sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat ditangani

Mengesahkan

You might also like