You are on page 1of 2

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan memperhatikan pembelajaran

peserta didik abad 21

Kehadiran teknologi memberikan solusi terhadap permasalahan belajar yang dihadapi.


Upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman bisa
dilakukan melalui teknologi. Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga berdampak
pada dunia pendidikan saat ini. Komponen pembelajaran yang mudah diakses dan dipakai
untuk mencari sumber belajar telah banyak dilakukan. Salah satu yang berkembang adalah
penggunaan web sebagai media interaktif. Penggunaannya yang mudah dan fleksibel sesuai
dengan kebutuhan membuat pendidik dan peserta didik merasa nyaman menggunakannnya.
Penggunakan teknologi dan media yang efektif menuntut pendidik lebih tertata dalam
pembelajaran di dalam kelas. Diawali dengan merumuskan tujuan pembelajaran hingga
mengevaluasi pembelajaran akan berdampak pada kemampuan mental, perasaan, nilai
inpersonal skill, dan ketrampilan peserta didik. Penguasaan teknologi tentu saja harus
dimiliki oleh pendidik sesuai dengan pembelajaran abad 21. Pembelajaran abad 21
merupakan pembelajaran yang mengedepankan kemampuaan literasi, kemampuan
pengetahuan, sikap serta penguasaan teknologi. Menurut Smaldino, S.E., dkk (2012:7)
kemampuan yang perlu dikembangkan guru untuk menunjukan potensinya sesuai era digital
sebagai berikut.
1. Interactive Instruction (Pembelajaran Interaktif)
Pembalajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sesuai dengan era digital dapat
dilakukan melalui presentasi yang kaya akan media interaktif. Sebagai contoh kegiatan
konferensi video digital secara langsung dengan menghasilkan naraumber yang sesuai
pembelajaran di dalam kelas. Catatan dan peta konsep dalam media digital dapat dikirim
secara langsung melalui email kepada peserta didik. Penyajian media dapat berbentu Power
Point yang berisi animasi, suara, ataupun hyperlinks dengan informasi digital yang menarik
perhatian peserta didik.
2. Mobile Assesment Tools
Memungkinkan guru untuk merekam hasil pembelaran atau data asesmen siswa
secara langsung melalui perangkat selusler (mobile device) yang mentransfer data ke
computer untuk pembuatan laporan hasil belajar. Sebagai contoh perangkat seluler yang
digunakan untuk membuat catatan oprasional untuk mengukur kemampuan literasi.
Perangkat seluler dirasa lebih efektif nutk digunakan oleh guru. Data penilaian yang mudah
diunduh ke situs web yang dilindingi mengguankan kata sandi yang menawarkan berbagai
opsi laporan seluruh siswa di kelas.
3. Comunnity of Practice (Komunitas Praktik)
Di era digital, guru atau pendidik pada sekala yang luas (penjuru dunia) dapat membuat
komunitas untuk bertukar informasi, bertukar ide, sharing knowlage, dan interaksi virtual.
Komunitas yang dibangun dengan memanfaatkan jaringan internet ini pendidik dapat
diklasifikasikan berdasarkan subjek peljaran yang sama, guru yang mengajar di tingkat kelas
yang sama, kemudian dengan adanya jejaring dapat memanfaatkan atau mengundang
ahli/mentor, bahkan rekan lain yang mendukung misalnya komunitas web untuk meng
upgrade ilmu dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang.

Sumber:
Standar Pendidikan Nasional Untuk Guru (National Educational Technology Standards
for Teacher) (NATS-T) oleh Semaldino, S. E., dkk. (2015)

You might also like