You are on page 1of 64

LAPORAN AKHIR

SISTEM PERINGATAN DINI KERUSAKAN CCTV BERBASIS IOT

Diajukan Oleh:

DEVI YUNITASARI SIHOMBING


NIM 2005041041

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Devi YunitaSari Sihombing
NIM : 2005041041
Judul Laporan Akhir : Sistem Peringatan Dini Kerusakan Cctv Berbasis Iot

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Akhir ini secara keseluruhan


merupakan karya orisinal saya sendiri, bukan plagiasi sebagian atau keseluruhan
dari karya tulis orang lain kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sebagai
sumber pustaka sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya
siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik atau etika keilmuan
dalam karya ini, atau ditemukan bukti yang menunjukkan ketidakaslian karya ini.

Medan, ……..………………

Devi YunitaSari Sihombing


NIM 2005041041

i
LEMBAR PERSETUJUAN

SISTEM PERINGATAN DINI KERUSAKAN CCTV BERBASIS


IOT

DEVI YUNITASARI SIHOMBING


NIM 2005041041

Telah disetujui untuk dapat melaksanakan Sidang Laporan Akhir

Menyetujui:
Pembimbing,

(Angelia Maharani Purba, S.T., M.T.)


NIP.19890215 201504 2 003

Medan, ……………………..

Mengetahui:
Ketua Jurusan, Kepala Program Studi,

( Afritha Amelia, S.T., M.T.) (Yuvina, S.T., M.T.)


NIP.19790423 200212 2 002 NIP.19671018 199502 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PERINGATAN DINI KERUSAKAN CCTV BERBASIS


IOT

DEVI YUNITASARI SIHOMBING


NIM 2005041041

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal


dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

Dosen Pembimbing,

(Angelia Maharani Purba, S.T ., M.T.)


NIP.19890215 201504 2 003

Tim Penguji:

Ketua Penguji

…………………………………. ( )
Penguji 1:

…………………………………. ( )
Penguji 2:

…………………………………. ( )

Medan, ……………………..

Mengetahui:
Ketua Jurusan, Kepala Program Studi,

(Afritha Amelia, S.T., M.T.) (Yuvina,S.T.,M.T.)


NIP.19790423 200212 2 002 NIP.19671018 199502 2 001

iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji dan syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas rahmat-
Nya memberikan kesehatan, pengetahuan, pengalaman, serta kesempatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu
syarat untuk kelulusan perkuliahan Diploma 3 di Politeknik Negeri Medan.
Walaupu jauh dari kata sempurna, namun penulis bangga telah mencapai pada
titik ini, yang akhirnya tugas akhir bisa selesai diwaktu yang tepat. Tugas akhir ini
saya persembahkan kepada orang yang saya kasihi dan saya sayangi.

Untuk Kedua Orang Tua Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga saya
persembahkan tugas akhir ini kepada mama dan bapa saya yang telah memberikan
dukungan moral serta materi dan memberikan motivasi dan selalu mendoakan
saya, selalu menasehati saya selama Tugas akhir ini berlangsung.

Untuk adek-adek Tersayang

Buat adek-adek saya yang selalu memberikan motivasi,semangat dan dukungan


dari mereka terimakasih yang selalu ada buat saya, selalu buat saya ketawa dan
terhibur dengan becanda dan kegembiraan yang kalian buat di rumah.

TERIMAKASIH

iv
ABSTRAK

Kriminalitas adalah bentuk dari kejahatan yg dapat terjadi pada kehidupan


manusia yang merugikan sekitarnya, contohnya kecil yang sering terjadi seperti
pencurian atau perampokan pada suatu tempat seperti tokoh-tokoh, rumah dan
banyak tindakan kriminalitas yang sering terjadi disekitar kita. Maka dari itu
dibutuhkan alat keamanan seperti Closed Circuit Television (CCTV), hanya saja
alat ini memiliki beberapa kelemahan dan salah satunya ialah kamera yang
dipasang hanya bersifat lokal atau tidak bisa dipantau jarak jauh. Sebagai solusi
dari masalah tersebut maka dibuatlah alat yang dapat memantau keadaan CCTV
pakah masih berjalan normal, rusak atau mati menggunakan sistem Internet Of
Things (IOT). Pada sistem ini terdapat Arduino nano sebagai sistem kendali
utama yang berfungsi sebagai komponen yang mengatur dari kerja komponen
lainnya, sensor arus dan tegangan yang berfungsi sebagai input pembanding
keadaan cctv serta terdapat NodeMCU yang akan terhubung pada internet untuk
mengirimkan data keadaan cctv ke cloud server, sistem ini menggunakan platform
Blynk sebagai cloud IOT dan aplikasi antarmuka pengguna. Setelah dilakukan
perancangan sistem ini dapat dihasilkan bahwa Sistem dapat membantu
meningkatkan keamanan karena sistem dapat mengirim notifikasi ke pengguana
apabila ada kerusakan atau ada cctv yang mati.

v
ABSTRACT

Crime is a form of crime that can occur in human life which is detrimental to its
surroundings, small examples that often occur such as theft or robbery in places
such as figures, houses and many criminal acts that often occur around us.
Therefore, security tools such as Closed Circuit Television (CCTV) are needed,
it's just that this tool has several weaknesses and one of them is that the cameras
that are installed are only local or cannot be monitored remotely. As a solution to
this problem, a tool was created that can monitor the state of CCTV whether it is
still running normally, is damaged or is off using the Internet of Things (IOT)
system. In this system there is an Arduino nano as the main control system which
functions as a component that regulates the work of other components, current
and voltage sensors which function as inputs to compare CCTV conditions and
there is a NodeMCU which will connect to the internet to send CCTV state data to
a cloud server, this system uses the Blynk platform as an IOT cloud and user
interface application. After designing this system, it can be concluded that the
system can help improve security because the system can send notifications to
users if there is damage or a dead CCTV.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas rahmat-
Nya memberikan kesehatan, pengetahuan, pengalaman, serta kesempatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu
syarat untuk kelulusan perkuliahan Diploma 3 di Politeknik Negeri Medan.
Walaupu jauh dari kata sempurna, namun penulis bangga telah mencapai pada
titik ini, yang akhirnya tugas akhir bisa selesai diwaktu yang tepat.
Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Peringatan Dini Kerusakan CCTV
Berbasis IoT” ini dimaksud sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah Tugas Akhir program pendidikan Diploma III Program Studi Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro di Politeknik Negeri Medan.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak secara langsung,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, atas penyertaan, perlindungan, berkat dan kasih karunia-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Kepada kedua Orang tua yang saya cintai yang telah mendidik,merawat, dan
membesarkan saya, mendoakan saya,terimakasih kepada kedua Orang tua
yang sudah memberi support dari awal kuliah hingga sampai saat ini saya
ingin menyelesaikan Tugas Akhir, keinginan kedua orang tua saya melihat
saya wisuda dan tamat tahun tepat waktu dan memberi motivasi, dukungan
kepada saya dalam hal apapun itu. Terimakasih mama bapa yang telah
memberikan nasehat-nasehatnya selama ini untuk kebaikan saya. Dan buat
adek-adek sayan Joy, Diva, Winda yang saya sanyangin telah memberikan
doa, semangat, dan dukungan yang besar kepada saya.
3. Bapak Abdul Rahman, S.E, AK, M. Si, selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.
4. Ibu Afritha Amelia S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan.
5. Ibu Yuvina S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan.

vii
6. Ibu Angelia Maharani Purba S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengalaman, arahan dan pengetahuan selama penyusunan Tugas
Akhir.
7. Tuhan Yesus Kristus, atas penyertaan, perlindungan, berkat dan kasih karunia-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Kepada kedua Orang tua yang saya cintai yang telah mendidik,merawat, dan
membesarkan saya, mendoakan saya,terimakasih kepada kedua Orang tua
yang sudah memberi support dari awal kuliah hingga sampai saat ini saya
ingin menyelesaikan Tugas Akhir, keinginan kedua orang tua saya melihat
saya wisuda dan tamat tahun tepat waktu dan memberi motivasi, dukungan
kepada saya dalam hal apapun itu. Terimakasih mama bapa yang telah
memberikan nasehat-nasehatnya selama ini untuk kebaikan saya. Dan buat
adek-adek sayan Joy, Diva, Winda yang saya sanyangin telah memberikan
doa, semangat, dan dukungan yang besar kepada saya.
9. Buat sahabat saya Ayuny Aprilia Hutagaol yang telah memberikan saya
semangat,dukungan,support dan doa buat saya. Dan terimakasih buat nasehat
yang kau berikan kepada saya, makasih juga telah mendengarkan curhatan
dan masalah saya dalam hal apapun itu.
10. Makasih juga buat keluarga dan orang –orang yang disekitar saya yang saya
cintai yang telah mendukung, dan memberikan doa, selalu support saya agar
saya tetap semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir saya.
Semua teman-teman mahasiswa seperjuangan program studi Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Medan.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi
manapun susunan tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan
Tugas Akhir.

Medan, 01 Januari 2022

Devi YunitaSari Sihomb

viii
DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS...........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT..............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................2
1.4 Tujuan Laporan Akhir.......................................................................................2
1.5 Manfaat Laporan Akhir.....................................................................................2
1.6 Sistematika Laporan..........................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Penelitian Terdahulu.........................................................................................4
2.2 Landasan Teori..................................................................................................4
2.2.1 Arduino Nano.....................................................................................4
2.2.2 Modul ESP8266...............................................................................10
2.2.3 Sensor Arus ACS712.......................................................................12
2.2.3.1 Fiture ACS712 ................................................................................14
2.2.4 Sensor Tegangan 220V IsolationVoltage Detector..........................14
2.2.5 Modul Step Down DC......................................................................15
2.2.6 Power Supply...................................................................................16
2.2.7 Blynk ...............................................................................................17
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................19
3.1 Alat-alat yang digunakan................................................................................19

ix
3.2 Bahan-bahan yang digunakan.........................................................................19
3.3 Langkah Perancangan dan Pembuatan Sistem................................................20
3.3.1 Perancangan Blok Diagram.............................................................20
3.3.2 Perancangan Flow Chart..................................................................21
3.3.3 Rangkaian Keseluruhan Pada Sistem...............................................23
3.3.4 Rangkaian Arduino dengan ESP8266..............................................23
3.3.5 Rangkaian Arduino dengan Sensor Arus ACS712..........................24
3.3.6 Rangkaian Arduino dengan Sensor Arus.........................................26
3.3.7 Pemasangan Komponen Elektronika ..............................................30
3.4 Metode Pengujian Rancangan Sistem.............................................................30
3.5 Metode Pengolahan / Analisa Hasil Pengujian Alat.......................................32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................33
4.1 Hasil................................................................................................................33
4.2 Pembahasan.....................................................................................................34
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................36
5.1 Simpulan.........................................................................................................36
5.2 Saran...............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN...........................................................................................................38

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Nano ATMEGA328P..............................................5
Tabel 2.2 Pemataan Pin Arduino Nano ATMEGA328P.........................................6
Tabel 2.3 Terminal List Sensor ACS712
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan.......................................................................19

Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan 19

Tabel 4.1 Percobaan Sistem Peringatan Dini Kerusakan CCTV Berbasis IoT
33

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Arduino Nano.......................................................................................4
Gambar 2.2 Pemataan Pin ATMEGA168................................................................6
Gambar 2.3 Pin Layout Arduino Nano....................................................................6
Gambar 2.4 NodeMCU ESP8266..........................................................................11
Gambar 2.5 Sensor Arus ACS712.........................................................................12
Gambar 2.6 Pin Out ACS712.................................................................................13
Gambar 2.7 Sensor Tegangan 220V......................................................................15
Gambar 2.8 Modul Step Down DC........................................................................16
Gambar 2.9 Power Supply.....................................................................................17
Gambar 2.10 Aplikasi Blynk.................................................................................17
Gambar 3.1 Blok Diagram.....................................................................................20
Gambar 3.2 Fow Chart Sistem Keseluruhan..........................................................22
Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan Pada Sistem.................................................23
Gambar 3.4 Rangkaian Arduino dengan NodeMCU.............................................24
Gambar 3.5 Pengukuran Tegangan Input ESP8266...............................................24
Gambar 3.6 Rangkaian Arduino dengan Sensor Arus ACS712............................25
Gambar 3.7 Pengukuran Tegangan Sensor Arus 1................................................25
Gambar 3.8 Pengukuran Tegangan Sensor Arus 2................................................26
Gambar 3.9 Pengukuran Tegangan Sensor Arus ..................................................26
Gambar 3.10 Rangkaian Arduino dengan Sensor Tegangan 1..............................27
Gambar 3.11 Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 1......................................27
Gambar 3.12 Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 2......................................28
Gambar 3.13 Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 3......................................28
Gambar 3.14 Pengukuran Tegangan Cctv 1..........................................................29
Gambar 3.15 Pengukuran Tegangan Cctv 2..........................................................29
Gambar 3.16 Pengukuran Tegangan Cctv 3 .........................................................30
Gambar 3.17 Pemasangan Komponen Elektronika...............................................30

xii
Gambar 3.18 Pengukuran Tegangan Output Modul Step Down ..........................31
Gambar 3.19 Pengukuran Tegangan Input Step Down ........................................31
Gambar 3.20 Pengukuran Tegangan Input Arduino Nano....................................32

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Program NodeMCU Pendeteksi Kerusakan Cctv 38


Lampiran 2 Arduino Pendeteksi Kerusakan Cctv

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, Internet of Things (IoT)
dapat diintegrasikan dengan sistem pendeteksi kerusakan cctv menggunakan
sensor arus. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, sensor arus yang terpasang
pada sistem cctv dapat dihubungkan dengan jaringan internet, sehingga dapat
memberikan informasi secara real-time mengenai kinerja sistem cctv.

Dimana kita sering mendengar di berita yang CCTV nya di rusak dan diambil
oleh si pelaku yang ingin merusak CCTVnya dan ingin memasuki rumah tersebut.
Sama seperti pada berita tahun lalu yaitu berita tentang Brigadir Yosua Hutabarat
yang terbunuh oleh Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatri. Jaksa
menyebut Aditya adalah pelapor dugaan perusakan barang bukti CCTV di
Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dilangsir dari detikNews, Aditya mengungkapkan awal mula dugaan perusak


CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga atau rumah Ferdy Sambo diselidiki. Aditya
mengatakan penyelidikan ini dilakukan usai barang bukti DVR CCTV diserahkan
ke Puslabfor ternyata kosong. Aditya ke kompleks rumah Ferdy Sambo yang
disita terkait peristiwa pembunuhan Yosua kosong atau tidak ada rekaman apa-
apapun.

Aditya ke kompleks rumah Ferdy Sambo dan mewawancarai sekuriti kompleks


yang bernama Marjuki pada 8 Agustus 2022 dia kemudian mendapat informasi
bahwa DVR CCTV telah ditukar. “Kurang lebih pada Agustus dapat laporan dari
Puslabfor bahwa DVR CCTV masih kosong. Setelah itu yang mewawancara Pak
Marjuki penyelidikan, penyidikan kasus ini,”

Dari berita ini kita mengetahui bahwa CCTV yang mahal belum tentu bisa
mengetahui ada masalah atau yang benar-benar bisa memberikan informasi
tentang apa ada kejadian yang dialami di dalam ruangan ataupun di luar ruangan.
Jika ingin membeli CCTV kita harus bia melihat kejadian apapun dan kejadian itu

1
bisa tersimpan di memory card dan harganya tidak mahal asalkan hasilnya bisa
membuat kita memuaskan.

Awalnya kenapa memakai sistem ini karena kebanyakan CCTV yang dipakai
oleh pada umumnya masyarakat masih memakai CCTV analog, jadi harus dibuat
rangkaian ini baru kita dapat notifikasi jika CCTV nya rusak. Maka dari itu
penulis membuat judul Tugas Akhir yaitu,” Sistem Peringatan Dini Kerusakan
CCTV Berbasis IoT,” agar kita mengetahui CCTV tersebut rusak atau pun di
putuskan oleh yang ingin merusaknya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merancang alat yang dapat melakukan peringatan pada
kerusakan terhadap cctv menggunakan sensor Arus ACS712 berbasis IoT?
2. Bagaimana cara membuat alat yang dapat melakukan peringatan pada
kerusakan terhadap cctv menggunakan sensor Arus ACS712 berbasis IoT?

1.3 Batasan Masalah


Agar penyelesaian masalah yang dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup
yang ditentukan, maka akan dilakukan pembatasan masalah pada tugas akhir ini
yaitu sistem peringatan dini kerusakan cctv berdasarkan pendeteksian arus dan
tegangan.

1.4 Tujuan Laporan Akhir


Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, khususnya mata
kuliah instrumentasi dan kendali.
2. Mengurangi tindak kriminalitas dilingkungan masyarakat maupun kerja.
3. Melalui alat ini dapat memberikan peringatan dini terhadap kerusakan CCTV.

1.5 Manfaat Laporan Akhir


Adapun manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

2
1. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan desain dan inovasi buat
mereka.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
3. Menambah wawasan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang IoT.
4. Meningkatkan sistem keamanan yang sudah ada.

1.6 Sistematika Laporan


Untuk mempermudah pemahaman, maka penulis menyusun tugas akhir ini dalam
beberapa bab, yang masing-masing bab mempunyai hubungan yang saling terkait
dengan bab lain, yaitu seperti dibawah ini:

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Pembuatan Tugas Akhir, Manfaat
PembuatanTugas Akhir, serta Sistematika Laporan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang kajian terlebih dahulu yang berkaitan dengan
kendali system kerusakan cctv, referensi yang didapat dari penelitian
atau pun jurnal dari website. Bab ini juga menjelaskan tentang
landasan teori yang berkaitan dengan kerusakan cctv dengan
menggunakan sensor arus.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang metode pembuatan alat serta membahas
tentang deskripsi alat yang digunakan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang pengujian dan analisa dari “Sistem
Peringatan Dini Kerusakan CVCTV Berbasis IoT”.
BAB 5 PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan
pembahas. Sehingga diharapkan setiap pembaca laporan ini memahami
masalah yang dihadapi penulis dalam pembuatan tugas akhir.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Perancangan dan penelitian terdahulu tentang kerusakan cctv dan peringatan dini
berbasis IoT sangat membantu penulis untuk merancang sistem penakaran pupuk
cair otomatis ini : Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novitasari dan Asadi
(2021), penyebab kerusakan CCTV dapat berasal dari faktor internal dan
eksternal. Faktor internal seperti kegagalan perangkat keras dan perangkat lunak,
serta kesalahan pengaturan sistem dapat menyebabkan CCTV mengalami
kerusakan. Sedangkan faktor eksternal seperti bencana alam, tindakan vandalisme,
dan kerusakan akibat pemasangan yang tidak tepat juga dapat memengaruhi
kerusakan CCTV.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Arduino Nano

Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontoler yang


berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano
diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi
3.x) atau ATmega 168(untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih
memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket
yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack,
dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

Gambar 2.1. Arduino

1. Spesifikasi
Dibawah ini spesifikasi dari Arduino Nano:

4
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Nano ATMEGA328p
Info Spesifikasi
Mikrokontroler Atmel ATmega168 atau ATmega328
Tegangan Operasi 5V
Input Voltage
7-12V
(disarankan)
Input Voltage (limit) 6-20V
Pin Digital I/O 14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)
Pins Input Analog 8
Arus DC per pin I/O 40 mA
16KB (ATmega168) atau 32KB (ATmega328)
Flash Memory
2KB digunakan oleh Bootloader
SRAM 1 KB (ATmega168) atau 2 KB (ATmega328)
EEPROM 512 byte (ATmega168) atau 1KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Ukuran 1.85cm x 4.3cm

2. Sumber Daya
Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau melalui catu
daya eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-20 Volt yang
dihubungkan melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu daya eksternal
dengan tegangan teregulasi 5 volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan
secara otomatis dipilih dari sumber tegangan yang lebih tinggi. Chip FTDI
FT232L pada Arduino Nano akan aktif apabila memperoleh daya melalui USB,
ketika Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-USB) maka Chip FTDI tidak
aktif dan pin 3.3V pun tidak tersedia (tidak mengeluarkan tegangan), sedangkan
LED TX dan RX pun berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada posisi
HIGH.

3. Pemetaan Pin
Dibawah ini pemetaan pin ATmega168 pada Arduino Nano.

5
Gambar 2.2 Pemetaan Pin ATmega168

Perhatikan pemetaan antara pin Arduino Nano dan port ATmega168. Pemetaan
untuk ATmega8, ATmega168, dan ATmega328 sangat identik atau sama persis.

Gambar 2.3 Pin Layout Arduino Nano

Tabel 2.2 Pemataan Pin Arduino Nano ATMEGA328p


No Nama Pin ATmega328 No Peta Pin Nano
Pin Pin
Nano
1 PD3 (PCINT19/OCB2B/INT1) 6 Digital Pin 3 (PWM)

2 PD4 (PCINT20/XCK/T0) 7 Digital Pin 4

3 GND 4 GND

4 VCC 27 VCC

5 GND 4 GND

6 VCC 27 VCC

7 PB6 (PCINT6/XTAL1/TOASC1) - -

8 PB7 (PCINT7/XTAL2/TOASC2) - -

9 PD5 (PCINT21/OC0B/T1) 8 Digital Pin 5 (PWM)

10 PD6 (PCINT22/OC0A/AIN0) 9 Digital Pin 6 (PWM)

11 PD7 (PCINT23/AIN1) 10 Digital Pin 7

12 PB0 (PCINT0/CLK0/ICP1) 11 Digital Pin 8

6
No Nama Pin ATmega328 No Peta Pin Nano
Pin Pin
Nano
13 PB1 (PCINT1/OC1A) 13 Digital Pin 9 (PWM)

14 PB2 (PCINT2/SS/OC1B) 13 Digital Pin 10 (PWM - SS)

15 PB3 (PCINT3/OC2A/MOSI) 14 Digital Pin 11 (PWM -


MOSI)
16 PB4 (PCINT4/MISO) 15 Digital Pin 12 (MISO)

17 PB5 (PCINT5/SCK) 16 Digital Pin 13 (SCK)

18 AVCC 27 VCC

19 ADC6 25 Analog Input 6

20 AREF 18 AREF

21 GND 29 GND

22 ADC7 26 Analog Input 7

23 PC0 (PCINT8/ADC0) 19 Analog Input 0

24 PC1 (PCINT9/ADC1) 20 Analog Input 1

25 PC2 (PCINT10/ADC2) 21 Analog Input 2

26 PC3 (PCINT11/ADC3) 22 Analog Input 3

27 PC4 (PCINT12/ADC4/SDA) 24 Analog Input 4 (SDA)

28 PC5 (PCINT13/ADC5/SCL) 25 Analog Input 5 (SCL)

29 PC6 (PCINT14/RESET) 18 RESET

30 PD0 (PCINT16/RXD) 2 Digital Pin 0 (RX)

31 PD1 (PCINT17/TXD) 1 Digital Pin 1 (TX)

32 PD2 (PCINT18/INT0) 5 Digital Pin 2

4. Memory
ATmega168 memiliki 16 KB flash memory untuk menyimpan kode (2 KB
digunakan untuk bootloader); Sedangkan ATmega328 memiliki flash memory
sebesar 32 KB, (juga dengan 2 KB digunakan untuk bootloader). ATmega168
memiliki 1 KB memory pada SRAM dan 512 byte pada EEPROM (yang dapat
dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM); Sedangkan ATmega328
memiliki 2 KB memory pada SRAM dan 1 KB pada EEPROM.
5. Input dan Output

7
Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Nano dapat digunakan sebagai
input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),
dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up
internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 KOhm. Selain itu beberapa
pin memiliki fungsi khusus, yaitu:
a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari
chip FTDI USB-to-TTL Serial. External Interrupt (Interupsi Eksternal): Pin 2
dan pin 3 ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai
yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.
b. PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit
dengan fungsi analogWrite(). Jika pada jenis papan berukuran lebih besar
(misal: Arduino Uno), pin PWM ini diberi simbol tilde atau "~" sedangkan
pada Arduino Nano diberi tanda titik.
c. SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI. Sebenarnya komunikasi SPI ini tersedia pada hardware, tapi
untuk saat belum didukung dalam bahasa Arduino.
d. LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano. LED
terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED
menyala, dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam.

Arduino Nano memiliki 8 pin sebagai input analog, diberi label A0 sampai
dengan A7, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai
yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground
sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan
tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi analogReference(). Pin
Analog 6 dan 7 tidak dapat digunakan sebagai pin digital. Selain itu juga,
beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan, yaitu:
a. I2C : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Yang mendukung komunikasi I2C
(TWI) menggunakan perpustakaan Wire.
b. AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analogReference().

8
c. RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang)
mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada
shield yang menghalangi papan utama Arduino.

6. Komunikasi
Arduino Nano memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer,
dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya. ATmega168 dan
ATmega328 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5 Volt), yang tersedia
pada pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX).
Sebuah chip FTDI FT232RL yang terdapat pada papan Arduino Nano digunakan
sebagai media komunikasi serial melalui USB dan driver FTDI (tersedia pada
software Arduino IDE) yang akan menyediakan COM Port Virtual (pada Device
komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer.
Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan
data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang
tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima
melalui chip FTDI dan koneksi USB yang terhubung melalui USB komputer
(tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
Sebuah perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan komunikasi serial pada
beberapa pin digital Nano. ATmega168 dan ATmega328 juga mendukung
komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan
Wire digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi
SPI, silakan lihat datasheet ATmega168 atau ATmega328.

7. Pemrograman
Arduino Nano dapat diprogram dengan software. Pilih "Arduino Diecimila,
Duemilanove, atau Nano w/ ATmega168 " or "Arduino Duemilanove atau Nano
w/ ATmega328" melalui menu Tools > Board (sesuaikan dengan jenis
mikrokontroler yang anda miliki). ATmega168 dan ATmega328 pada Arduino
Nano sudah dipaket preburned dengan bootloader yang memungkinkan Anda
untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan programer hardware eksternal.
Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan protokol asli STK500. Anda

9
juga dapat melewati (bypass) bootloader dan program mikrokontroler melalui pin
header ICSP (In-Circuit Serial Programming) menggunakan Arduino ISP atau
yang sejenis.

8. Reset (Software) Otomatis


Daripada menekan tombol reset sebelum upload, Arduino Nano didesain dengan
cara yang memungkinkan Anda untuk me-reset melalui perangkat lunak yang
berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu jalur kontrol hardware (DTR)
mengalir dari FT232RL dan terhubung ke jalur reset dari ATmega168 atau
ATmega328 melalui kapasitor 100 nanofarad.
Bila jalur ini di-set rendah/low, jalur reset drop cukup lama untuk me-reset
chip.Perangkat lunak Arduino menggunakan kemampuan ini untuk
memungkinkan Anda meng-upload kode dengan hanya menekan tombol upload
pada perangkat lunak Arduino. Ini berarti bahwa bootloader memiliki rentang
waktu yang lebih pendek, seperti menurunkan DTR dapat terkoordinasi (berjalan
beriringan) dengan dimulainya upload.
Pengaturan ini juga memiliki implikasi lain.Ketika Arduino Nano
terhubung dengan komputer yang menggunakan sistem operasi Mac OS X atau
Linux, papan Arduino akan di-reset setiap kali dihubungkan dengansoftware
komputer (melalui USB). Dan setengah detik kemudian atau lebih,bootloader
berjalan pada papan Arduino Nano.
Proses reset melalui program ini digunakan untuk mengabaikan data yan cacat
(yaitu apapun selain meng-upload kode baru), ia akan memotong dan membuang
beberapa byte pertama dari data yang dikirim ke papan setelah sambungan
terbuka. Jika sebuah sketsa dijalankan pada papan untuk menerima satu kali
konfigurasi atau menerima data lain ketika pertama kali dijalankan, pastikan
bahwa perangkat lunak diberikan waktu untuk berkomunikasi dengan menunggu
beberapa detik setelah terkoneksi dan sebelum mengirim data.

2.2.2 Modul Esp8266 NodeMcu


NodeMCU merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan kit
yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu dalam membuat

10
prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan adruino IDE.
Pengembangan kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan
GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital
Converter) semua dalam satu board. Berikut ini adalah bentuk fisik dari
NodeMCU ESP8266.

Gambar 2.4 NodeMCU ESP826

NodeMCU berukuran panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan berat 7 gram. Board ini
sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan Firmwarenya yang bersifat opensource.
Spesifikasi yang dimliki oleh NodeMCU sebagai berikut :
a. Board ini berbasis ESP8266 serial WiFi SoC (Single on Chip) dengan onboard
USB to TTL. Wireless yang digunakan adalah IEE 802.11b/g/n.
b. 2 tantalum capasitor 100 micro farad dan 10 micro farad.
c. 3.3v LDO regulator.
d. Blue led sebagai indikator.
e. Cp2102 usb to UART bridge.
f. Tombol reset, port usb, dan tombol flash.
g. Terdapat 9 GPIO yang di dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel,dan
pin RX TX
h. 3 pin ground.
i. S3 dan S2 sebagai pin GPIO 4
j. S1 MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data dari master dan
masuk ke dalam slave, sc cmd/sc.
k. S0 MISO (Master Input Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan
masuk ke dalam master.

11
l. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock
a. S0 MISO (Master Input Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan
masuk ke dalam master.
b. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock.
c. Pin Vin sebagai masukan tegangan.
d. Built in 32-bit MCU.

2.2.3 Sensor Arus ACS712


ACS712 adalah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro ACS712
merupakan sensor yang presisi sebagai sensor arus AC atau DC, dalam
pembacaan arus didalam dunia industri, otomotif, komersil dan sistem-sistem
komunikasi.
Pada umumnya aplikasi sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor,
deteksi beban listrik, switched-mode power supplies dan proteksi beban berlebih,
bentuk fisik dari sensor arus ACS712 dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.

Gambar 2.5 Sensor Arus ACS712

Tabel 2.3 Terminal List Sensor ACS712

12
Number Name Description
1and 2 IP + Terminals for current being sampled ; fused
internally
3 and 4 IP - Terminals for current being sampled ; fused internally
5 GND Signal ground terminal
6 FILTER Terminal for external capacitor that sets bandwidth
7 VOUT Analog output signal
8 VCC Device power supply terminal

Sensor ini memiliki pembacaan dengan ketepatan yang tinggi, karena didalamnya
terdapat rangkaian low-offset linear Hall dengan satu lintasan yang terbuat dari
tembaga.

Cara kerja sensor ini adalah arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga
yang terdapat didalamnya yang menghasilkan medan magnet yang di tangkap oleh
integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional.
Ketelitian dalam pembacaan sensor dioptimalkan dengan cara pemasangan
komponen yang ada didalamnya antara penghantar yang menghasilkan medan
magnet dengan hall transducer secara berdekatan.
Persisnya, tegangan proporsional yang rendah akan menstabilkan Bi CMOS Hall
IC yang didalamnya yang telah dibuat untuk ketelitian yang tinggi oleh pabrik.
Berikut terminal list dan gambar pin out ACS712.

Gambar 2.6 Pinout ACS712

13
Pada gambar 7 pin out dan tabel 3 terminal list diatas dapat kita lihat tata letak
posisi I/O dari sensor arus dan kegunaan dari masing-masing pin dari sensor arus
ACS712. Hambatan dalam penghantar sensor sebesar 1,2 mΩ dengan daya yang
rendah. Jalur terminal konduktif secara kelistrikan diisolasi dari s
leads/mengarah (pin 5 sampai pin 8).
Hal ini menjadikan sensor arus ACS712 sensor dapat digunakan pada aplikasi-
aplikasi yang membutuhkan isolasi listrik tanpa menggunakan opto-isolator atau
teknik isolasi lainnya yang mahal.

2.2.3.1. Fiture ACS712


Fitur yang di miliki ACS712 sebagai berikut:
1. Rise time output = 5 µs.
2. Bandwidth sampai dengan 80 kHz.
3. Total kesalahan output 1,5% pada suhu kerja TA= 25°C.
4. Tahanan konduktor internal 1,2 mΩ.
5. Tegangan isolasi minimum 2,1 kVRMS antara pin 1-4 dan pin 5-8.
6. Sensitivitas output 185 mV/A.
7. Mampu mengukur arus AC atau DC hingga 5 A.
8. Tegangan output proporsional terhadap input arus AC atau DC.
9. Tegangan kerja 5 VDC.
Rumus tegangan pada pin Out = 2,5 ± ( 0,185 x I ) Volt, dimana I = arus yang
terdeteksi dalam satuan Ampere.

2.2.4 Sensor Tegangan 220V Isolation Voltage Detector


Sensor tegangan 220v isolation voltage detector merupakan sensor yang berfungsi
untuk mendeteksi ada atau tidaknya tegangan 220C AC, sensor ini menggunakan
optocoupler sebagai komponen utamanya.
Optocoupler atau disebut juga sebagai isolator optik adalah komponen elektronik
yang berfungsi untuk mengisolasi dua sirkuit elektronik dengan menggunakan
cahaya sebagai medium. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu LED (Light
Emitting Diode) dan fotodetektor.
Cara kerja optocoupler sebagai sensor tegangan adalah sebagai berikut:

14
1. Tegangan yang akan diukur dihubungkan ke terminal input optocoupler.
2. Tegangan input tersebut mengatur arus yang mengalir melalui LED di dalam
optocoupler.
3. Cahaya yang dipancarkan oleh LED kemudian diterima oleh fotodetektor
yang terletak di sisi lain dari isolator optik.
4. Fotodetektor kemudian mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dapat
digunakan untuk mengontrol sirkuit output.
5. Tegangan output dihasilkan oleh sirkuit output optocoupler dan akan
terisolasi sepenuhnya dari sirkuit input.
Dengan cara ini, optocoupler dapat digunakan untuk mengukur tegangan atau
mengukur sinyal digital dengan keuntungan pengisolasi sirkuit input dari sirkuit
output.

Gambar 2.7 Sensor Tegangan 220V

2.2.5 Modul Step Down DC


Modul Step Down DC merupakan sebuah modul power converter yang
menurunkan tegangan DC dari tegangan yang lebih tinggi ke tegangan yang lebih
rendah. Pada beberapa modul level tegangannya berbeda-beda, jadi sebaiknya
dicek terlebih dahulu spesifikasinya. Untuk modul step down sendiri ada dua tipe,
yakni tipe ‘isolated‘ (ground input dan output tidak terhubung) dan tipe ‘buck
converter‘ yang sifatnya non isolated (ground input dan output terhubung). Power
module yang isolated tentunya lebih bagus dan aman, karena misal terjadi short
circuit di sistem yang terhubung di sisi output modul tidak akan menyebabkan
kerusakan di sistem yang terhubung sisi input. Namun kekurangannya, step down
yang ‘isolated’ ini harganya jauh lebih mahal dari tipe ‘buck converter’.

15
Gambar 2.8 Modul Step Dwon DC

2.2.6 Power Spply


Power Supply Switching adalah sebuah sistem power supply atau catu daya yang
menggunakan teknologi switching. Power supply jenis ini menggunakan sebuah
perangkat switching (sakelar) elektronik, dan biasanya power supply switching ini
terdapat pada rangkaian sumber daya utama sebuah peralatan elektronik. Nama
lain dari power supply switching adalah SMPS (Switched Mode Power Supply).
Pada SMPS tidak lagi menggunakan trafo inti besi yang berukuran besar sebagai
penurun tegangan, tetapi hanya menggunakan sebuah trafo yang berukuran lebih
kecil yang biasa disebut dengan trafo switching atau transformer switching. Power
supply switching atau SMPS biasanya menggunakan transistor seri on atau off
dan mempunyai frekuensi yang konstan untuk menswitching transistor seri
tersebut untuk menghasilkan tegangan regulasi. Besarnya frekuensi switching
tersebut adalah diatas 20 Kilo Hertz sehingga tidak dapat didengar oleh manusia.
Hampir seluruh peralatan elektronik saat ini menggunakan power supply dengan
teknologi switching ini karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan power supply konvensional yang menggunakan trafo ini besi berukuran
besar. Selain memiliki ukuran yang jauh lebih kecil, power supply switching juga
memiliki efisiensi daya listrik hingga 83% jika dibandingkan dengan power
supply konvensional. Power supply konvensional memiliki efisiensi yang rendah
karena tegangan input yang jauh lebih tinggi dari tegangan outputnya akan
berubah menjadi panas sehingga sebagian besar daya listrik input akan hilang
karena berubah menjadi panas tersebut.

16
Gambar 2.9 Power Supply

2.2.7 Blynk
Blynk merupakan aplikasi yang dirancang untuk Internet of Things (IoT).
Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat hardware,
menampilkan data sensor, menyimpan data, visualisasi, dan lain-lain. Aplikasi
Blynk memiliki 3 komponen utama, yaitu Aplikasi (App), Server, dan Libraries.
Blynk server berfungsi untuk semua komunikasi di antara smartphone dan
hardware . Jenis server dapat menggunakan Blynk Cloud atau server sendiri
(private). Widget yang tersedia pada Blynk diantaranya adalah Button, Value
Display, History Graph, Twitter, dan Email. Blynk tidak terikat dengan beberapa
jenis mikrokontroler namu harus didukung hardware yang dipilih. NodeMCU
dikontrol dengan Internet melalu WiFi, chip ESP8266. Blynk akan dibuat online
dan siap untuk Internet of Things.

Gambar 2.10 Aplikasi Blynk

Cara menggunakan aplikasi Blynk :


1. Download dan install aplikasi melalui “Play Store‟‟

17
2. Buka aplikasi, dan silahkan sign up new account atau login menggunakan “E-
Mail”

3 Setelah masuk ke akun blynk, hidupkan hotspot agar bisa tersambung ke


alat dan mendapatkan notifikasinya.

18
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat-alat yang digunakan


Untuk mempermudah pekerjaan, haruslah tersedia alat-alat yang lengkap agar
pemanfataan waktu dapat terlaksana seefisien mungkin. Selain peralatan-peralatan
mekanik beserta peralatantambahan lainnya untuk membuat tugas akhir ini.
Berikut alat-alat yang digunakan dalam pembuatan alat:
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan
No Nama Alat Jumlah Satuan
1 Smarphone 1 Set
2 Multimeter 1 Set
3 Solder 1 Set
4 Penyedot Timah 1 Set
5 Tang 1 Set
6 Obeng 1 Set

3.2 Bahan-bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan merupakan komponen-komponen listrik/elektronik yang
dirangkai menjadi suatu perangkat yang memiliki fungsi tertentu. Berikut bahan
komponen yang digunakan dalan pembuatan alat dan bahan:
Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan
No Nama bahan Jumlah Satuan
1 Arduino Nano 1 pcs
2 ESP8266 1 pcs
3 Power supply 12V 10A 1 pcs
4 Sensor Arus ACS712 3 pcs
5 Sensor Tegangan 3 pcs
6 Spacer Nylon 4 pcs
7 Dummy CCTV 2 pcs
8 Modul Dc-dc stepdown 1 pcs
9 CCTV imou 1 pcs
10 Kabel Pelangi 10 pin 1 M
11 Kabel 0,75mm 1 M
12 Timah solder 5 M

19
3.3 Langkah Perancangan dan Pembuatan Sistem
3.3.1 Perancangan Blok Diagram
Dalam perancangan suatu sistem, terlebih dahulu direncanakan dengan membuat
blok diagram. Blok diagram menggambarkan secara umum bagaimana cara kerja
rangkaian secara keseluruhan. Berikut gambar blok diagram dari sistem yang
dirancang (gambar 3.1).

Gambar 3.1 Blok Diagram

Berikut ini merupakan penjelasan dari blok diagram diatas :


1. Power supply
Power supply pada sistem ini berfungsi untuk mensupply tegangan ke seluruh
perangkat kerja sistem yang membutuhkan tegangan untuk bekerja.
Rangkaian ini terdiri dari supply 12V dan regulator 9V.
2. Cctv
Sistem pengawasan yang menggunakan kamera video untuk merekam dan
memantau aktivitas di area tertentu dan penggunaan kamera video ini untuk
mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor.
3. Sensor Arus
Mengontrol motor, deteksi beban listrik, switched-mode power supplies dan
proteksi beban berlebih.
4. Sensor Tegangan
Mendapatkan nilai tegangan antar fasa sehingga dapat mengetahui besar
tegangan fasa-fasa.
5. Arduino Nano

20
Arduino ini berfungsi untuk mengendalikan semua perangkat yang ada pada
alat. Pada blok ini arduino telah diprogram untuk membaca data dari power
supply dan mengolah semua data, selanjutnya mengambil keputusan
perangkat mana saja yang akan dikendalikan.
6. NodeMCU ESP8266
merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan kit yang
menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu dalam membuat
prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan adruino IDE.
7. Blynk Cloud Sensor
merupakan aplikasi yang dirancang untuk Internet of Things (IoT). Aplikasi
ini dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat hardware, menampilkan
data sensor, menyimpan data, visualisasi, dan lain-lain.
8. Smartphone
Fungsi smartphone adalah sebagai user interface / menampilkan hasil
pembacaan sensor.
9. Notifikasi
Pesan yang ditampilkan oleh smartphone dan untuk memberikan komunikasi,
informasi dari aplikasi bylnk

3.3.2 Perancangan Flow Chart


Flowchart digunakan untuk mengetahui langkah kerja sistem sehingga dapat
mempermudah dalam penentuan program Arduino, berikut flowchart pada sistem
yang digunakan. Pada flowchart ini, mulai merupakan awal dari program yang
selalu ada pada saat pembuatan program, settingan input dan output terhubung
pada pin arduino.

21
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Keseluruhan

Sistem dimulai dari menekan tombol start, kemudian sistem akan


menginisialisasikan terlebih dahulu inputnya,output,dan variablenya. Maksudnya
ada berapa input yang ingin dipakai, output yang dipakai, dan ada berapa variabel
yang dipakai dan daftarkan, contohnya ssid wifi yang penulis pakai itu akan
diinisialisasikan terlebih dahulu sama dengan passwordnya. Jika semuanya sudah
selesai barulah dia menghubungkan kejaringan. Jika sudah terhubung baru dia
langsung menghubungkan ke sensornya si bylnknya, jika koneksinya tidak
terhubung maka terlebih dahulu di cek kembali sudah benar passwordnya dan ss
id nya dan dihubungkan kembali ke jaringan internet, jika kita menganggap sudah
terhubung ke internet lanjut ke server bylnk. Jika sudah terhubung dia bisa
lanjutke bagian A dan jika tidak terhubung dia akan bolak-balik disitu sampai
terhubung.

A lanjut dari yang diatas setelah dia hubungkan ke server bylnk dia baca data dari
arduino dan penulis mengirim arduino ke nodemcu datanya serial dan dibaca
kembali dan dia memulai dari data A. Misalnya data A apakah nilainya 1, jika
nilainya 1 maka lampu A di aplikasinya menyala dan nyalanya lampu hijau
menandahkan bagus, jika A nilainya 2 maka nyala lampunya kuning menandakan
rusak, jika A nilainya 3 maka lampunya nyala merah menandahkan mati. Dan
sama seperti Data B, Data C perinsipsinya sama dengan Data A.

22
3.3.3 Rangkaian Keseluruhan Pada Sistem
Pada rangakaian ini semua komponen dirangkai jadi satu rangkaian sistem,
dimana CCTV juga dihubungkan pada rangkaian ini, tegangan V+ CCTV 1 diseri
dengan sensor arus 1 dan sensor tegangan 1 diparallel dengan sensor tegangan
1,tegangan V+ CCTV 2 diseri dengan sensor arus 2 dan sensor tegangan 2
diparallel dengan sensor tegangan 2, dan tegangan V+ CCTV 3 diseri dengan
sensor arus 3 dan sensor tegangan 3 diparallel dengan sensor tegangan 3.

Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan pada sistem

3.3.4 Rangkaian Arduino dengan ESP8266


Pada rangkaian ini pin pin 5V arduino dan Vin ESP8266 terubung dengan out+
dari Modul DC stepdown, pin Ground arduino dan ESP8266 terhubung dengan
pin out- modul DC stepdown, pin D3 arduino terhubung dengan pin D2 ESP8266
dan pin D2 arduino terhubung dengan pin D1 ESP8266.

23
Gambar 3.4 Rangkaian Arduino Dengan NodeMCU ESP8266

Pada perancangan tegangan yang dibutuhkan sebesar 5V dan pada pengujian


rangkaian tegangan terukur adalah 5.03V. Pengukuran dilakukan dengan cara
menghubungkan kabel merah (+) ke sensor arus dan kabel hitam (-) ke modul step
down. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.5 Pengukuran Tegangan Input ESP8266

3.3.5 Rangkaian Arduino Dengan Sensor Arus ACS712


Pada rangkaian ini pin 5V arduino VCC sensor arus 1, VCC sensor arus 2 dan
VCC sensor arus 3 terubung dengan out + dari Modul DC stepdown, pin Ground
arduino, Ground sensor arus 1, Ground sensor arus 2, dan ground sensor arus 3
terhubung dengan pin out- modul DC stepdown, pin A4 arduino terhubung
dengan pin Out Sensor arus 1, pin A5 arduino terhubung dengan pin Out Sensor
arus 2 dan pin A5 arduino terhubung dengan pin Out Sensor arus 3.

24
Gambar 3.6 Rangkaian Arduino dengan Sensor Arus ACS712

Untuk mengetahui modul bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian sebagai
berikut :
a. Pengukuran Tegangan Sensor Arus 1
Untuk mengukur pada tegangan sensor arus 1 sebesar 5,03 V pengukuran
dilakukan dengan cara menghubungkan kabel merah (+) ke ujung step down yang
sudah di solder dan kabel hitam (-) ke sensor tegangan 3. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Gambar 3.7 Pengukuran Tegangan Sensor Arus 1

b. Pengukuran Tegangan Sensor Arus 2


Untuk mengukur pada tegangan sensor arus 2 sebesar 5,01V pengukuran
dilakukan dengan cara menghubungkan kabel merah (+) ke ujung step down yang
sudah di solder dan kabel hitam (-) ke sensor tegangan 2. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

25
Gambar 3.8 Pengukuran Tegangan Sensor Arus 2

c. Pengukuran Tegangan Sensor Arus 3


Untuk mengukur pada tegangan sensor arus 3 sebesar 5,03V pengukuran
dilakukan dengan cara menghubungkan kabel merah (+) ke ujung step down yang
sudah di solder dan kabel hitam (-) ke sensor tegangan 2. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 3.9 Pengukuran Tegangan Sensor Arus

3.3.6 Rangkaian Arduino Dengan Sensor Tegangan


Pada rangakaian ini pin pin 5V arduino VCC sensor tegangan 1, VCC sensor
tegangan 2 dan VCC sensor tegangan 3 terubung dengan out+ dari Modul DC
stepdown, pin Ground arduino, Ground sensor tegangan 1, Ground sensor
tegangan 2, dan ground sensor tegangan 3 terhubung dengan pin out- modul DC
stepdown, pin A1 arduino terhubung dengan pin Out Sensor tegangan 1, pin A2
arduino terhubung dengan pin Out Sensor tegangan 2 dan pin A3 arduino
terhubung dengan pin Out Sensor tegangan 3.

26
Gambar 3.10 Rangkaian Arduino Dengan Sensor Tegangan

Untuk mengetahui modul bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian sebagai
berikut :

a. Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 1


Untuk melaukan pengujian harus dilakukan pengukuran terhadap alat yang sudah
dirancang, pengukuran sebesar 5,02V pengukuran ini dilakukan dengan cara
menghubungkan kabel merah (+) ke arus tegangan dan kabel hitam (-) ke ujung
modul step down yang sudah di solder. Dapat dilihat hasilnya pada gambar di
bawah ini:

Gambar 3.11 Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 1

b. Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 2


Pada perancangan ini penulis mengatur untuk mengukur tegangan sensor
tegangan 2 sebesar 5,01V pengukuran dilakukan dengan cara
menghubungkan kabel merah (+) ke bagian sensor tegangan dan kabel

27
hitam (-) ke samping kabel yg sudah di solder di modul step down. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.12 Pengukuran Tegangan Sensor Tegangan 2

c. Pengukuran Sensor Tegangan 3

Pada perancangan ini penulis mengatur untuk mengukur tegangan sensor


tegangan 2 sebesar 4,99V pengukuran dilakukan dengan cara
menghubungkan kabel merah (+) ke bagian sensor tegangan dan kabel
hitam (-) ke samping kabel yg sudah di solder di modul step down. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.13 Pengukuran Sensor Tegangan 3

Untuk mengetahui modul bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian sebagai
berikut :

28
a. Pengukuran Tegangan Cctv 1

Untuk pengukuran pada tegangan sensor 1 ini memiliki tegangan sebesar


5,02V pengukuran dilakukan dengan cara menghubungkan kabel merah (+)
ke baut 5 pada baut untuk mengukur tegangan dan kabel hitam (-) di ukur
ke baut 6 agar tegangan pada baut muncul di amperemeter.

Gambar 3.14 Pengukuran Tegangan Cctv 1

b. Pengukuran Tegangan Cctv 2

Untuk pengukuran pada tegangan sensor 1 ini memiliki tegangan sebesar


5,02V pengukuran dilakukan dengan cara menghubungkan kabel merah (+)
ke baut 5 pada baut untuk mengukur tegangan dan kabel hitam (-) di ukur
ke baut 6 agar tegangan pada baut muncul di amperemeter.

Gambar 3.15 Pengukuran Tegangan Cctv 2


c. Pengukuran Tegangan Cctv 3
Pada perancangan ini penulis mengatur untuk mengukur tegangan input
sebesar 5,02V pengukuran dilakukan dengan cara menghubungkan kabel

29
merah (+) ke ujung kabel yang sudah di solder di modul step down dan
kabel hitam (-) ke samping kabel yg sudah di solder di modul step down.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.16 Pengukuran Tegangan Cctv 3

3.3.7. Pemasangan Komponen Elektronika


Setelah melakukan perancangan dan pembuatan PCB penulis melakukan
pemasangan komponen elektronika sesuai dengan tata letak komponen yang telah
dirancang. Berikut ini hasil pemasangan komponen elektronika dari sistem.

Gambar 3.17 Pemasangan Komponen Elektronika

3.4 Metode Pengujian Rancangan Sistem


Dalam perancangan tugas akhir ini penulis melakukan pengujian rancangan
dengan metode pengamatan langsung melalui data pengujian serta fungsional
dari rancangan sistem yang dibuat. Pengujian ini meliputi arduino nano serta

30
pengujian rancangan sistem. Adapun beberapa langkah untuk melakukan
peungujian rancangan sebagai berikut:

a. Pengukuran Tegangan Output Modul Step Down

Pada pengukuran ini tegangan input sebesar 5,02V pengukuran ini


dilakukan dengan cara menghubungkan kabel amperemeter merah (+) ke
sensor arus 2 dan kabel hitam (-) ke modul step down . Dapat di lihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 3.18 Pengukuran Tegangan Output Modul Step Down

b. Pengukuran Tegangan Input Step Down


Pada perancangan ini penulis mengatur untuk mengukur tegangan input
sebesar 12,63V pengukuran dilakukan dengan cara menghubungkan kabel
merah (+) ke ujung step down yang sudah di solder dan kabel hitam (-) ke
ujung modul step down. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.19 Pengukuran Tegangan Input Step Down


c. Pengukuran Tegangan Input Arduino Nano

31
Pada pengukuran ini tegangan input sebesar 04.62 pengukuran ini
dilakukan dengan cara menghubungkan kabel amperemeter merah (+) ke
ujung step down dan kabel hitam (-) ke arduino nano. Dapat di lihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 3.20 Pengukuran Tegangan Input Arduino Nano

3.5 Metode Pengolahan / Analisa Hasil Pengujian Alat


Dalam perancangan tugas akhir ini penulis melakukan pengujian rancangan
dengan metode pengamatan langsung melalui data pengujian serta fungsional dari
rancangan sistem yang dibuat. Pengujian ini meliputi arduino nano serta
pengujian rancangan sistem. Untuk metode pengolahan data pada tugas akhir ini
dengan cara mengobservasi langsung untuk data yang dikumpulkan dengan cara
membaca sensor sebelum diintegrasikan menjadi satuan. Penulis melakukan
pengujian pada sensor arus.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

32
4.1 Hasil
Pada bagian ini akan ditampilkan hasil dari Tugas Akhir mulai dari hasil
perangkat keras, perangkat lunak dan hasil percobaan. Tabel percoban sistem
peringatan dini kerusakan cctv dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel percoban sistem peringatan dini kerusakan cctv

Kondisi Notifikasi
No
CCTV Waktu Ket
Pengujian Arus Tegangan Ket
(detik)
1   − − CCTV normal
1 −   13.00 CCTV rusak
− −  20.05 CCTV mati

  − − CCTV normal
2 1 −   15.20 CCTV rusak
− −  13.00 CCTV mati

  − − CCTV normal
3
1 −   10.30 CCTV rusak
− −  13.00 CCTV mati

  − − CCTV normal
4 1 −   13.05 CCTV rusak
− −  14.05 CCTV mati

  − − CCTV normal
5 1 −   15.20 CCTV rusak
− −  17.00 CCTV mati

  − − CCTV normal
6 2 −   30.01 CCTV rusak
− −  10.20 CCTV mati

  − − CCTV normal
7 2 −   22.06 CCTV rusak
− −  14.50 CCTV mati

  − − CCTV normal
8 2 −   12.05 CCTV rusak
− −  20.00 CCTV mati

9 2   − − CCTV normal

33
−   13.20 CCTV rusak
− −  13.15 CCTV mati

  − − CCTV normal
10 2 −   22.01 CCTV rusak
− −  18.08 CCTV mati

  − − CCTV normal
11 3 −   28.05 CCTV rusak
− −  15.09 CCTV mati

  − − CCTV normal
12 3 −   11.00 CCTV rusak
− −  23.12 CCTV mati

  − − CCTV normal
13 3 −   12.24 CCTV rusak
− −  13.00 CCTV mati

  − − CCTV normal
14 3 −   28.17 CCTV rusak
− −  10.00 CCTV mati

  − − CCTV normal
15 3 −   33.05 CCTV rusak
− −  12.20 CCTV mati

4.2 Pembahasan
Hasil pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang telah
bekerja dengan baik atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian alat
dilakukan untuk membuktikan apakah sistem yang telah dibuat bekerja sesuai
yang ditentukan dan bekerja sesuai dengan perintah pada program.

Untuk yang pertamamuncul notifikasinya setelah 10 detik ke ponsel pengguna dan


untuk CCTV yang ke 3(tiga) bisa karena sudah terhubung dengan cloud. Dan jika
yang 1 dengan yang 2 tidak bisa.Dari 15 kali percobaan diperoleh tingkat
keberhasilan alat yaitu :

% Keberhasilan alat = 15
15 x 100%

34
= 100%

Dari penjelasan diatas meningkatkan sistem keamanan pada rumah, bisa


menggunakan kamera pengintai yang tidak memerlukan kabel dan perangkat
penghubung lainnya.

35
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah menyelesaikan perancangan dan pembuatan sekaligus pengujian dan


membahas hasil uji dari alat ini, maka dapat disimpulkan bahwa Proyek TA ini
berjalan sesuai dengan perancangan dengan tingkat keberhasilan alat sebesar
90%. Seperti yang kita ketahiu bahwa CCTV merupakan alat yang dewasa ini
sering digunakan privat(perseorangan) juga public(penyedik dari pihak
kepo;isian) untuk dimanfaatkan sebagai sarana mencegah dan dalam
mengungkap kejahatan. Karena beakangan ini banyak kasus-kasus yang
terungkap berkat adanya pemanfaatan dari Closed Circuit Television
(CCTV), yang sangat membantu pekerjaan dari pihak penegak hokum dalam
mencari bukti maupun dalam melakukan penyelidikan terkait suatu kasus
yang benar-benar minim alat bukti.

5.2 Saran

Terhadap kedudukan terkait alat bukti elektronik khususnya seperti CCTV,


idealnya punya pengaturan tersendiri. Hal ini dimaksudkan agar kelak di
masa yang akan datang tidak lagi terjadi perdebatan terkait keberadaan alat
bukti elektronik semacam ini. Adapun saran dari penulis, yaitu :

1. Mengembangkan pemakaian modul sehingga data sensor yang dihasilkan


lebih akurat.

2. Mengembangkan fitur peringatan dini apabila akan terjadi kecelakaan.

36
DAFTAR PUSTAKA

Novitasari, R. & Asadi, S. (2021). Analisis Kerusakan Sistem CCTV Pada


Gedung Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya Palembang.
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 7(2), 143-149.

Al-Jobouri, K. H., & Shukur, M. M. (2019). Detection of Faulty Electronic


Components using a Hall Effect Sensor. Journal of Engineering, 25(8), 13-24.

Zhang, H., Wang, X., & Liu, X. (2016). Detection of open and short circuit faults
in power electronic circuits using a low frequency magnetic field sensor.
Measurement, 83, 35-44.

Misra, J., Kumar, R., & Nayyar, A. (2021). IoT-Based Early Warning System for
Environmental Monitoring. In 2021 International Conference on Advances in
Computing, Communication and Control (ICAC3) (pp. 205-210). IEEE.

Nurmaini, S., & Haris, M. (2019). An IoT-based early warning system for disaster
management. Journal of Physics: Conference Series, 1387(1), 012080.

Balaji, C., Thirumalai, T., & Selvi, T. (2018). Design and implementation of IoT-
based early warning system for forest fire detection. Journal of Ambient
Intelligence and Humanized Computing, 9(1), 47-54.

37
LAMPIRAN

Lampiran 1 program NodeMCU Pendeteksi Kerusakan CCTV

#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPL641CIT2ER"

#define BLYNK_TEMPLATE_NAME "monitorcctv"

#define BLYNK_AUTH_TOKEN "13j7lxr4J-il4uDt1mp4Xk_f31pyIiMS"

#define BLYNK_PRINT Serial

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial mySerial(D1, D2); // RX, TX

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

// Your WiFi credentials.

// Set password to "" for open networks.

char ssid[] = "Cp_expert";

char pass[] = "Cp_expert";

char auth[] = BLYNK_AUTH_TOKEN;

BlynkTimer timer;

String dataIn;

String dt[10];

int i;

boolean parsing = false;

int statusLampuA;

int statusLampuB;

int statusLampuC;

38
unsigned long waktuLalu = 0;

void setup()

Serial.begin(115200);

mySerial.begin(9600);

Blynk.begin(auth, ssid, pass);

//Blynk.begin(auth, ssid, pass, "iot.serangkota.go.id", 8080);

dataIn = "";

// Turn LED on, so colors are visible

Serial.println("OK");

void loop()

Blynk.run();

timer.run();

if (mySerial.available() > 0) {

delay(10);

char inChar = (char)mySerial.read();

dataIn += inChar;

if (inChar == '\n') {

parsing = true;

if (parsing) {

parsingData();

39
parsing = false;

dataIn = "";

if (millis() - waktuLalu >= 1000) {

if (statusLampuA == 1) {

// lampuLt1.setColor(BLYNK_GREEN);

Blynk.virtualWrite(V0, 1);

Blynk.virtualWrite(V1, 0);

Blynk.virtualWrite(V2, 0);

if (statusLampuA == 2) {

// lampuLt1.setColor(BLYNK_YELLOW);

Blynk.virtualWrite(V0, 0);

Blynk.virtualWrite(V1, 1);

Blynk.virtualWrite(V2, 0);

if (statusLampuA == 3) {

// lampuLt1.setColor(BLYNK_RED);

Blynk.virtualWrite(V0, 0);

Blynk.virtualWrite(V1, 0);

Blynk.virtualWrite(V2, 1);

if (statusLampuB == 1) {

// lampult2.setColor(BLYNK_GREEN);

Blynk.virtualWrite(V3, 1);

40
Blynk.virtualWrite(V4, 0);

Blynk.virtualWrite(V5, 0);

if (statusLampuB == 2) {

// lampult2.setColor(BLYNK_YELLOW);

Blynk.virtualWrite(V3, 0);

Blynk.virtualWrite(V4, 1);

Blynk.virtualWrite(V5, 0);

if (statusLampuB == 3) {

// lampult2.setColor(BLYNK_RED);

Blynk.virtualWrite(V3, 0);

Blynk.virtualWrite(V4, 0);

Blynk.virtualWrite(V5, 1);

if (statusLampuC == 1) {

// lampult3.setColor(BLYNK_GREEN);

Blynk.virtualWrite(V6, 1);

Blynk.virtualWrite(V7, 0);

Blynk.virtualWrite(V8, 0);

if (statusLampuC == 2) {

// lampult3.setColor(BLYNK_YELLOW);

Blynk.virtualWrite(V6, 0);

41
Blynk.virtualWrite(V7, 1);

Blynk.virtualWrite(V8, 0);

if (statusLampuC == 3) {

// lampult3.setColor(BLYNK_RED);

Blynk.virtualWrite(V6, 0);

Blynk.virtualWrite(V7, 0);

Blynk.virtualWrite(V8, 1);

waktuLalu = millis();

void parsingData() {

int j = 0;

//kirim data yang telah diterima sebelumnya

Serial.print("data masuk : ");

Serial.print(dataIn);

//inisialisasi variabel, (reset isi variabel)

dt[j] = "";

//proses parsing data

for (i = 1; i < dataIn.length(); i++) {

//pengecekan tiap karakter dengan karakter (#) dan (,)

if ((dataIn[i] == '#') || (dataIn[i] == ','))

42
//increment variabel j, digunakan untuk merubah index array penampung

j++;

dt[j] = ""; //inisialisasi variabel array dt[j]

else

//proses tampung data saat pengecekan karakter selesai.

dt[j] = dt[j] + dataIn[i];

//kirim data hasil parsing

Serial.print("data 1 : ");

Serial.print(dt[0].toInt());

Serial.print("data 2 : ");

Serial.print(dt[1].toInt());

Serial.print("data 3 : ");

Serial.println(dt[2].toInt());

statusLampuA = dt[0].toInt();

statusLampuB = dt[1].toInt();

statusLampuC = dt[2].toInt();

43
Lampiran 2 Program Arduino Pendeteksi Kerusakan CCTV

#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPL641CIT2ER"

#define BLYNK_TEMPLATE_NAME "monitorcctv"

#define BLYNK_AUTH_TOKEN "13j7lxr4J-il4uDt1mp4Xk_f31pyIiMS"

#define BLYNK_PRINT Serial

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial mySerial(D1, D2); // RX, TX

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

// Your WiFi credentials.

// Set password to "" for open networks.

char ssid[] = "Cp_expert";

char pass[] = "Cp_expert";

char auth[] = BLYNK_AUTH_TOKEN;

BlynkTimer timer;

String dataIn;

String dt[10];

int i;

boolean parsing = false;

int statusLampuA;

int statusLampuB;

int statusLampuC;

unsigned long waktuLalu = 0;

44
void setup()

Serial.begin(115200);

mySerial.begin(9600);

Blynk.begin(auth, ssid, pass);

//Blynk.begin(auth, ssid, pass, "iot.serangkota.go.id", 8080);

dataIn = "";

// Turn LED on, so colors are visible

Serial.println("OK");

void loop()

Blynk.run();

timer.run();

if (mySerial.available() > 0) {

delay(10);

char inChar = (char)mySerial.read();

dataIn += inChar;

if (inChar == '\n') {

parsing = true;

if (parsing) {

parsingData();

parsing = false;

45
dataIn = "";

if (millis() - waktuLalu >= 1000) {

if (statusLampuA == 1) {

// lampuLt1.setColor(BLYNK_GREEN);

Blynk.virtualWrite(V0, 1);

Blynk.virtualWrite(V1, 0);

Blynk.virtualWrite(V2, 0);

if (statusLampuA == 2) {

// lampuLt1.setColor(BLYNK_YELLOW);

Blynk.virtualWrite(V0, 0);

Blynk.virtualWrite(V1, 1);

Blynk.virtualWrite(V2, 0);

if (statusLampuA == 3) {

// lampuLt1.setColor(BLYNK_RED);

Blynk.virtualWrite(V0, 0);

Blynk.virtualWrite(V1, 0);

Blynk.virtualWrite(V2, 1);

if (statusLampuB == 1) {

// lampult2.setColor(BLYNK_GREEN);

Blynk.virtualWrite(V3, 1);

Blynk.virtualWrite(V4, 0);

46
Blynk.virtualWrite(V5, 0);

if (statusLampuB == 2) {

// lampult2.setColor(BLYNK_YELLOW);

Blynk.virtualWrite(V3, 0);

Blynk.virtualWrite(V4, 1);

Blynk.virtualWrite(V5, 0);

if (statusLampuB == 3) {

// lampult2.setColor(BLYNK_RED);

Blynk.virtualWrite(V3, 0);

Blynk.virtualWrite(V4, 0);

Blynk.virtualWrite(V5, 1);

if (statusLampuC == 1) {

// lampult3.setColor(BLYNK_GREEN);

Blynk.virtualWrite(V6, 1);

Blynk.virtualWrite(V7, 0);

Blynk.virtualWrite(V8, 0);

if (statusLampuC == 2) {

// lampult3.setColor(BLYNK_YELLOW);

Blynk.virtualWrite(V6, 0);

Blynk.virtualWrite(V7, 1);

47
Blynk.virtualWrite(V8, 0);

if (statusLampuC == 3) {

// lampult3.setColor(BLYNK_RED);

Blynk.virtualWrite(V6, 0);

Blynk.virtualWrite(V7, 0);

Blynk.virtualWrite(V8, 1);

waktuLalu = millis();

void parsingData() {

int j = 0;

//kirim data yang telah diterima sebelumnya

Serial.print("data masuk : ");

Serial.print(dataIn);

//inisialisasi variabel, (reset isi variabel)

dt[j] = "";

//proses parsing data

for (i = 1; i < dataIn.length(); i++) {

//pengecekan tiap karakter dengan karakter (#) dan (,)

if ((dataIn[i] == '#') || (dataIn[i] == ','))

//increment variabel j, digunakan untuk merubah index array penampung

48
j++;

dt[j] = ""; //inisialisasi variabel array dt[j]

else

//proses tampung data saat pengecekan karakter selesai.

dt[j] = dt[j] + dataIn[i];

//kirim data hasil parsing

Serial.print("data 1 : ");

Serial.print(dt[0].toInt());

Serial.print("data 2 : ");

Serial.print(dt[1].toInt());

Serial.print("data 3 : ");

Serial.println(dt[2].toInt());

statusLampuA = dt[0].toInt();

statusLampuB = dt[1].toInt();

statusLampuC = dt[2].toInt();

49
BIODATA PENULIS
LAPORAN AKHIR

1. Identitas Diri
Nama Lengkap : Devi Yunita Sari Sihombing Pas Poto
Jenis Kelamin :Perempuan Terbaru
Tempat dan Tanggal Lahir :Taput, 1 Juni 2002 Warna
Jurusan / Program Studi :Tenik Elektro / Teknik Elektronika Background
NIM :2005041041 Merah
Alamat Rumah :JL. MARELAN VI LK.24 NO.74 Ukuran 3 x 4
No Telepon / HP :082268666429
Alamat E-mail :devievie@gmail.com
Judul Laporan Akhir :Sistem Peringatan Dini Kerusakan CCTV
Nama Dosen Pembimbing :Angelia Maharani Purba, S.T., M.T.

2. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah
1 SD SD N 064998 Medan 2011
2 SMP SMPN 43 Medan Medan 2017
3 SMAS SMAS Methodist-8 Medan 2020

3. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan

4. Penghargaan / Prestasi yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Medan, ………….

(Nama Penulis)

50

You might also like