Professional Documents
Culture Documents
Modul - 06 Tata Cara Penyusunan LARP SPAM
Modul - 06 Tata Cara Penyusunan LARP SPAM
Buku Modul Tata Cara Penyusunan LARP Sistem Pengelolaan Air Minum
(SPAM) Regional ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman
tentang isi dan cakupan Dokumen LARP kepada peserta pelatihan.
Dalam modul ini, pada setiap Bab dan Sub Bab diberikan penjelasan
tentang muatan dan kisi-kisi yang dapat dijadikan acuan dan dapat
dikembangkan lebih lanjut untuk penyusunan LARP. Dalam modul ini juga
dilampirkan bahan tayang. Dengan modul ini diharapkan peserta pelatihan
dapat dengan mudah memahami isi dari Dokumen LARP.
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
PENDAHULUAN...........................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................3
B. Deskripsi................................................................................................4
D. Standar Kompetensi..............................................................................7
E. Waktu.....................................................................................................7
A. Indikator Keberhasilan.........................................................................11
C. Studi Pendahuluan...............................................................................11
D. Identifikasi Masalah.............................................................................12
E. Penyusunan Metodologi......................................................................12
G. Rangkuman.........................................................................................14
H. Penilaian/Evaluasi................................................................................14
A. Indikator Keberhasilan.........................................................................17
B. Pengumpulan Data..............................................................................17
E. Konsultasi Masyarakat........................................................................20
F. Rangkuman.........................................................................................20
G. Penilaian/Evaluasi................................................................................20
A. Indikator Keberhasilan.........................................................................23
D. Konsultasi Masyarakat.........................................................................24
A. Indikator keberhasilan..........................................................................29
B. Penyempurnaan Kajian........................................................................29
C. Penyempurnaan Rekomendasi............................................................29
D. Rangkuman.........................................................................................29
E. Penilaian/evaluasi................................................................................30
PENUTUP..................................................................................................32
Rangkuman................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................38
PERISTILAHAN..........................................................................................40
BAHAN TAYANG........................................................................................43
A. Latar Belakang
B. Deskripsi
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta pelatihan diharapkan mampu melakukan
analisis terhadap FS dan LARP SPAM Regional. Dan, setelah mengikuti pembelajaran Mata
Pelatihan Tata Cara Penyusunan LARP SPAM Regional, peserta pelatihan diharapkan
mampu menjelaskan langkah-langkah kegiatan tahap persiapan, kegiatan tahap
pengumpulan data, kegiatan tahap kajian dan analisis, serta kegiatan tahap finalisasi dalam
penyusunan LARP SPAM Regional.
E. Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari Mata Pelatihan Penyusunan Dokumen
FS SPAM Regional, selama 2 (dua) Jam Pelajaran (JP) atau setara dengan 90 menit
1. Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan skema, gambar dan
tabel yang difungsikan untuk memudahkan agar lebih memahami materi
pembelajaran.
A. Indikator Keberhasilan
Kegiatan tahap persiapan penyusunan dokumen LARP merupakan tahap awal pekerjaan
yang yang memuat seluruh informasi awal yang diperlukan. Info Setelah dilakukan kajian
secara komprehensif terhadap Kerangka Acuan Kerja diperoleh gambaran yang pasti
tentang rincian tugas dan teknis pelaksanaan pekerjaan yang diharapkan.
C. Studi Pendahuluan
Pengumpulan data dan informasi awal juga dilakukan melalui studi reconnaisance dan
pengumpulan data sekunder yang memberikan gambaran awal mengenai lokasi bidang
pemilikan tanah dan aset yang berada di atas tanah tersebut seperti bangunan, tanaman
tumbuh dan benda lain yang melekat pada tanah.
D. Identifikasi Masalah
LARP disusun setelah Feasibility Studi (FS) setelah diketahui kelayakan proyek SPAM
Regional setelah diketahui lokasi IPA, transmisi dan saluran-saluran instalasi pipa dari
rumah tangga ke lokasi instalasi yang membutuhkan pengadaan tanah.
E. Penyusunan Metodologi
Mencerminkan pengaturan kegiatan yang akan dilakukan serta sarana yang akan disiapkan
sebagai berikut :
2. Daftar personil serta tenaga ahli yang akan melaksanakan tugas kegiatan, lama waktu
penugasan, serta tugas dan tanggung jawabnya.
3. Uraian secara rinci kegiatan yang akan dilakukan (survai, pengukuran, penyelidikan,
analisis dan evaluasi data, inspeksi/tes dan kegiatan lainnya yang terkait) yang
digambarkan dalam bentuk bagan alir (flowchart).
4. Produk serta laporan - laporan yang diwajibkan dan jadwal penyerahan
a. Instrument survei:
a) Daftar isian pihak yang berhak: identitas pemilik lahan (nama, alamat, pekerjaan,
dll).
b) Daftar isian data obyek pengadaan tanah; luas lahan yang dimiliki dan yang
terkena dampak pembangunan, lokasi lahan, batas-batas bidang tanah,
aksesibilitas lokasi lahan, kondisi lahan, peruntukan/ penggunaan lahan, status
dan sistem pengelolaan, lahan, status kepemilikan, harga tanah, bangunan (luas
bangunan, tipe bangunan, lantai bangunan), jenis tanaman, jenis obyek lain.
c) Metode Prakiraan Besaran Dampak:
Dampak kecil: tidak berpotensi mengganggu/menghambat proses
pembebasan tanah yang terkena dampak.
Dampak sedang; berpotensi mengganggu/menghambat proses pembebasan
tanah yang terkena dampak namun mempunyai potensi untuk diselesaikan.
Dampak besar; berpotensi mengganggu/menghambat secara signifikan
proses pembebasan tanah yang terkena dampak.
2. Menjelaskan kegiatan dari setiap tahapan yang akan dilaksanakan mulati dari tahap
persiapan sampai dengan tahap finalisasi.
Kegiatan tahap persiapan penyusunan dokumen LARP merupakan tahap awal pekerjaan
yang yang memuat seluruh informasi awal yang diperlukan, yakni:.
H. Penilaian/Evaluasi
A. Indikator Keberhasilan
B. Pengumpulan Data
Studi LARP adalah merupakan penelitian yang ditujukan untuk memperkirakan besar biaya
pembebasan lahan yang dibutuhkan dan bagaimana kebijakan yang perlu diambil berkaitan
dengan pembebasan lahan dan pemukiman kembali penduduk yang terkena rencana
proyek. Data yang berkaitan dengan Studi LARP meliputi data sekunder dan primer.
Data sekunder berupa daerah dan hasil-hasil penelitian tentang rencana sekitar proyek
SPAM dari instansi terkait maupun hasil penelitian dari konsultan.
Wawancara dilakukan secara mendalam dalam suasana yang tenang, situasi yang akrab,
tidak harus formal dan upayakan menumbuhkan kepercayaan informan kepada
pewawancara. Wawancara dapat dimulai dari hal-hal yang ringan (perkenalan), tidak
sensitif, dan tidak harus berurutan sehingga informan tidak keberatan menjawabnya.
Wawancara dapat dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan waktu luang informan.
Adapun tahapan dalam melakukan wawancara secara mendalam, antara lain:
FGD dilakukan dengan melibatkan 8-15 peserta yang dipilih berdasarkan representasi latar
belakang informan. Pelaksana pengumpulan data bertindak selaku fasilitator menggunakan
petunjuk diskusi, mencatat proses diskusi, kemudian memberikan komentar mengenai hasil
pengamatannya.
3. Wawancara Terstruktur
Hal-hal yang dilakukan dalam Identifikasi dan Inventarisasi pihak yang berhak dan Objek
Pengadaan Tanah adalah sebagai berikut:
Observasi lapangan dilakukan melalui pengamatan langsung di lokasi yang akan dipetakan.
Dalam observasi lapangan pelaksana didampingi oleh wakil masyarakat bersama dengan
profesional yang menguasai tentang pengelolaan lingkungan.
Pada tahap ini dilakukan persiapan untuk melaksanakan pekerjaan, baik administrasi
maupun teknis, pengumpulan data sekunder dan laporan-laporan studi terdahulu yang
berhubungan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada akhir kegiatan, dibuat laporan
pendahuluan yang berisikan rencana kerja dan metode kerja yang akan dilaksanakan.
Laporan pendahuluan didiskusikan dengan tim teknis dan pihak yang terkait untuk
mendapatkan masukan, sehingga tujuan akhir dari pekerjaan ini sesuai dan tepat sasaran.
Survei untuk mengetahui aspirasi dan partisipasi masyarakat serta manfaat rencana
pembangunan SPAM tersebut. Setelah survei sosial ekonomi selesai, kemudian
menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk yang mudah dimengerti untuk para
pembuat keputusan. Variabel dalam pelaksanaan survei sosial ekonomi adalah sebagai
berikut;
Survei sosial ekonomi biasanya diintegrasikan dengan kegiatan sensus dampak yang
dilakukan.
D. Analisis Perkiraan Aset
Survei ini diperlukan untuk mengidentifikasi pemilik lahan, meneliti catatan-catatan dan
status kepemilikan, mentaksir besarnya kompensasi dan melakukan negosiasi/mufakat
dengan penduduk yang terkena dampak untuk menentukan harga ganti rugi yang wajar
sebagai kompensasi. Survei pengadaan tanah, khususnya mencatat penduduk terkena
dampak dengan status dan hak-haknya untuk mendapat ganti rugi.
E. Konsultasi Masyarakat
Dalam kegiatan ini dijelaskan mekanisme partisipasi pihak yang berhak dan para pemangku
kepentingan, termasuk organisasi/kelompok komunitas, organisasi non pemerintah, jika
diperlukan dalam seluruh tahapan proses pengadaan tanah. Menginformasikan pada pihak
yang berhak rencana pembangunan dan potensi dampaknya, pengadaan tanah, dan
keberhakan. Konsultasi memperhatikan aspek gender dan kelompok rentan (warga miskin,
warga yang tidak memiliki tanah, perempuan kepala rumah tangga, anak, kelompok usia
lanjut, kelompok berkebutuhan khusus, dan masyarakat adat). Konsultasi juga dilakukan
pada warga tempatan, bila pilihan pemukiman kembali diambil. Antara berdasar masukan
dan saran pada saat Diskusi Konsep Laporan Antara.
F. Rangkuman
Tahap pengumpulan data dalam penyusunan dokumen LARP SPAM Regional terdiri dari:
G. Penilaian/Evaluasi
A. Indikator Keberhasilan
Analisis aset terkena dampak dan sosial ekonomi yang dilaksanakan dalam penyusunan
dokumen LARP adalah analisis terhadap aset terkena dampak dan kondisi sosial ekonomi
pihak yang berhak dan warga tekena dampak. Data-data yang dianalisis adalah data yang
diperoleh dari sensus dan Survei Sosial Ekonomi (SSE), yaitu mengindetifikasi dan
inventarisasi pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah, termasuk memperhatikan
aspek gender dan kelompok rentan (masyarakat/pihak yang berhak, miskin, perempuan,
termasuk perempuan kepala rumah tangga, anak, penyandang disabilitas, warga yang tidak
memiliki lahan, warga yang tidak punya hak atas tanah dan masyarakat adat )
Analisis yang menghasilkan perkiraaan nilai ganti kerugian objek pengadaan tanah sesuai
dengan prinsip keadilan dan standar penilaian oleh penilai pertanahan
Analisis hasil status kepemilikan aset terkena dampak kegiatan merupakan menjadi hal
yang sangat penting dalam penyiapan DPPT. Jika kegiatan ini sudah dilakukan secara
terperinci dan baik pada tahap perencanaan, maka hal ini akan memudahkan tahap
persiapan dan pelaksanaan pengadaan tanah. Karena jika ada aset yang terkena dampak
merupakan tanah wakaf, tanah kas desa, kawasan hutan, tanah makam, tanah pertanian
pangan berkelanjutan dapat diurus perijinannya sedini mungkin.
C. Analisis Rencana Pembebasan Tanah dan Relokasi
1. Survei sosial ekonomi. Survei akan menghasilkan kajian mengenai kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang diperkirakan terkena dampak pengadaan tanah.
2. Kelayakan lokasi. Studi ini untuk menghasilkan analisis mengenai kesesuaian fisik
lokasi dengan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan untuk kepentingan
umum yang dituangkan dalam bentuk peta rencana lokasi pembangunan.
3. Analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan masyarakat. Analisis
dilakukan untuk mendapatkan analisis biaya yang akurat, sehingga disarankan untuk
melibatkan penilai independen sejak dalam proses perencanaan.
4. Perkiraan nilai tanah. Dilakukan untuk menghasilkan perkiraan besaran nilai ganti
kerugian objek pengadaan tanah.
5. Dampak lingkungan dan dampak sosial. Studi ini dilakukan untuk menghasilkan analisis
mengenai dampak lingkungan hidup atau dokumen lingkungan hidup lainnya yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Studi ini dan juga survei
sosial ekonomi akan menjadi dasar bagi penapisan dampak. Bila pembangunan atau
proyek mensyaratkan pengadaan tanah, maka DPPT harus disiapkan.
6. Studi lain yang diperlukan. Studi-studi ini bisa meliputi studi budaya masyarakat, studi
politik dan keamanan, atau studi keagamaan sebagai antisipasi dampak spesifik akibat
pembangunan.
Pengadaan tanah dan pemukiman kembali, selain berdampak positif dalam mendukung
pembangunan dan memberikan kehidupan lebih baik pada pihak yang berhak, juga
berpotensi memberikan dampak yang merugikan pada pihak yang berhak, komunitas, dan
kerusakan lingkungan. Oleh karenanya, pengadaan tanah dan pemukiman kembali sedapat
mungkin dihindari atau diminimalkan melalui eksplorasi rancangan proyek ataupun cara lain.
Meningkatkan, atau setidaknya memperbaiki, matapencaharian pihak yang berhak
setidaknya sama dengan kondisi sebelumnya. Memberikan perhatian khusus pada standar
hidup pihak yang berhak yang miskin dan kelompok rentan lainnya, sehingga kehidupannya
lebih baik.
D. Konsultasi Masyarakat
Konsultasi masyarakat dilakukan secara bermakna, yaitu dilakukan secara komunikasi dua
arah menerima umpan balik menyertakan pihak terkait terutama pihak yang terkena
dampak. Konsultasi dilakukan pada seluruh siklus kegiatan penyusunan LARP sejak dini.
Masyarakat yang terkan dampak harus mendapat informasi rencana proyek cakupan
proyek, dampak yang akan timbul, terhadap masyarakat hak dan kwajiban masyarakat,
penjelas kebijakan proyek dalam menangani dampak yang timbul dari dampak proses
pengadaan tanah.
E. Rangkuman
Tahap kajian dan analisis data dalam penyusunan dokumen LARP SPAM Regional terdiri
dari:
1. Kajian Aset Terkena Dampak dan Sosial Ekonomi yang dilaksanakan dalam
penyusunan dokumen LARP adalah analisis terhadap aset terkena dampak dan kondisi
sosial ekonomi pihak yang berhak dan warga tekena dampak. Data-data yang dianalisis
adalah data yang diperoleh dari sensus dan Survei Sosial Ekonomi (SSE), yaitu
mengindetifikasi dan inventarisasi pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah,
termasuk memperhatikan aspek gender dan kelompok rentan
2. Analisis rencana pembebasan tanah dan relokasi, survei sosial ekonomi, kelayakan
lokasi, analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan masyarakat,
perkiraan nilai tanah, dampak lingkungan dan dampak sosial, studi lain yang diperlukan
studi ini bisa meliputi studi budaya masyarakat, studi politik dan keamanan, atau studi
keagamaan.
3. Konsultasi masyarakat dilakukan secara bermakna, yaitu dilakukan secara komunikasi
dua arah menerima umpan balik menyertakan pihak terkait terutama pihak yang terkena
dampak. Konsultasi dilakukan pada seluruh siklus kegiatan penyusunan LARP sejak
dini.
F. Penilaian/Evaluasi
1. Sebutkan kajian aset terkena dampak dan sosial ekonomi yang dilaksanakan dalam
penyusunan dokumen LARP?
2. Sebutkan Analisis Rencana Pembebasan Tanah dan Relokasi dalam penyusunan
dokumen LARP?
BAB V
KEGIATAN
TAHAP FINALISASI
KEGIATAN TAHAP FINALISASI
A. Indikator keberhasilan
Tahap akhir dari penyusunan Dokumen LARP adalah finalisasi laporan akhir, berdasarkan
masukan dan saran dari konsultasi masyarakat dan rapat pembahasan draft laporan akhir.
C. Rangkuman
Tahap akhir dari penyusunan Dokumen LARP adalah finalisasi laporan. Penyempurnaan ini
dilakukan setelah dilakukan analisis dan pertemuan konsultasi masyarakat yang kedua
dilakukan. Laporan Akhir yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan kebutuhan proyek dan
harapan masyarakat yang terkena dampak, sehingga dapat diimplementasikan pada tahap
pengadaan tanah.
D. Penilaian/evaluasi
A. Rangkuman
Dalam melakukan studi/survei diperlukan data, baik data primer maupun sekunder. Data
primer didapat dengan melakukan sensus bagi warga terdampak. Data primer diperoleh
melalui metode wawancara, penyebaran kuesioner maupun melalui focus group discussion.
Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan
rencana pembangunan SPAM Regional.
Selanjutnya dilakukan kajian/analisis atas hasil survei sosial ekonomi menghasilkan kajian
mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat yang diperkirakan terkena dampak pengadaan
tanah.
Dalam rangka memberi arahan terhadap rencana pemberdayaan masyarakat yang terkena
dampak yang pada akhirnya akan terjadi kesepakatan perlu diselenggarakan konsultasi
masyarakat.
DAFTAR PERUNDANG-
UNDANGAN DAN DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Anonimous, 2009, “Buku Panduan Tentang Pemukiman Kembali: Suatu Petunjuk Praktis”
Asian Development Bank
Anonimous. 2017. LARP Flood Management in Selected River Basins Sector Project (RRP
INO 35182) Ciujung Core Subproject. Ministry of Public Works and Housing through the
Directorate General of Water Resources for the Asian Development Bank. Jakarta.
PERISTILAHAN
PERISTILAHAN
ADB Asian Development Bank/ Bank Pembangunan Asia
Dampak yang Artinya sekitar 200 orang atau lebih akan mengalami dampak-
signifikan dampak yang besar, yang didefinisikan sebagai: (i) tergusur secara
fisik dari pemukimannya, atau (ii) kehilangan 10% atau lebih dari
aset produktif mereka.
IPSA Initial Poverty and Social Analysis /Analisis sosial dan kemiskinan
awal
Non-pemilik aset Mereka yang tidak memiliki hak atau klaim atas tanah yang mereka
tinggali, dan termasuk warga yang menggunakan tanah pribadi
atau tanah milik negara tanpa izin atau pengakuan, misalnya
orang-orang yang tidak memiliki hak hukum atas tanah dan / atau
bangunan yang ditempati atau digunakan oleh mereka.
Pengadaan tanah Proses memperoleh seluruh atau sebagian dari tanah dan aset lain
yang melekat pada tanah yang dimiliki tersebut, yang akan menjadi
milik dan penguasaan suatu lembaga, untuk kepentingan publik,
dan sebagai gantinyaakan diberikan kompensasi yang sesuai.
Survei lapangan Suatu inventarisasi yang rinci atas kerugian, yang diselesaikan
Pemukiman Kembali setelah desain detil dan penetapan batas-batas lahan proyek dan
termasuk data sosial-ekonomi WTP, dan konsultasi-konsultasi
dengan para pemangku kepentingan.
Tanggal Cut-off/ cut Tanggal sebelum adanya pekerjaan atau penggunaan area proyek
off date yang nantinya akan menjadikan penduduk atau pengguna area
tersebut dikategorikan sebagai WTP/pihak yang berhak. Tanggal
cut-off akan bertepatan dengan sensus WTP dan Inventarisasi
Kerugian yang akan dilakukan oleh lembaga/institusi nasional yang
menngimplementasikan pengadaan tanah. Orang-orang yang tidak
tercakup dalam sensus/inventarisasi tidak berhak diberikan ganti
rugi/kompensasi dan hak-hak lainnya kecuali mereka dapat
memberikan bukti yang mana (i) mereka terhapus/tidak terdaftar
selama sensus dan inventarisasi yang dilakukan kurang hati-hati
namun kenyataannya terkena proyek; atau (ii) mereka yang telah
secara sah memiliki bukti-bukti kepemilikan atas aset yang terkena
proyek setelah selesainya sensus dan sebelum pelaksanaan
survei pengukuran rinci.
WTP yang parah Para warga atau rumah tangga yang terkena dampak yang akan
mengalami (i) kehilangan 10% atau lebih dari jumlah lahan
dan/atau aset produktif mereka, (ii) relokasi/penggusuran; dan/atau
(iii) kehilangan 10% atau lebih dari total sumber pendapatan
mereka akibatproyek.
BAHAN TAYANG