You are on page 1of 9

TUGAS LEARNING OUTCOME ASUHAN KEBIDANAN

Blok 3 ASUHAN KEHAMILAN NORMAL PRA, HAMIL PATOL, PERSALINAN


FISIO PATOL, NIFAS
Ikhwah Mu’minah, S.ST.,M. Keb

Disusun Oleh :
DWI SETIYANINGRUM (2311060158)

KEBIDANAN S-1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2023/2024

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keadaan yang kurang mendukung kondisi-kondisi prakonsepsi akan berdampak
kurang baik pula terhadap pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono, 2018).
Perawatan kesehatan yang baik, penting untuk perkembangan dan kesejahteraan janin,
sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum kehamilan menjadi hal
yang penting (Curtis, 2019). Perawatan prakonsepsi yang dimulai sebelum kehamilan
dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi gangguan bawaan dan meningkatkan
kesehatan wanita usia subur (Shanon et al, 2013). American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) (2006) merekomendasikan bahwa selama periode reproduktif
wanita, terutama mereka yang merupakan bagian dari perawatan prakonsepsi, seharusnya
mencakup konseling 2 tentang perawatan kesehatan dan perilaku untuk mengoptimalkan
hasil kehamilan. Pada wanita yang menerima perawatan prakonsepsi lebih cenderung
mengadopsi perilaku sehat, sehingga memiliki hasil kehamilan yang baik (Dean et al,
2018).

Skrining prakonsepsi sangat berguna dan memiliki efek positif terhadap kesehatan
ibu dan anak. Penerapan kegiatan promotif , intervensi kesehatan preventif dan kuratif
sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak sehingga membawa manfaat
kesehatan untuk remaja, baik perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya baik
sehat secara fisik, psikologis dan sosial, terlepas dari rencana mereka untuk menjadi
orang tua (WHO, 2013).

Perawatan prakonsepsi tidak hanya untuk wanita, tetapi juga untuk pria. Perawatan
prakonsepsi untuk pria juga penting yaitu untuk meningkatkan hasil kehamilan yang
sehat (Regina VT, 2017). Masalah umum dalam perawatan prakonsepsi yaitu keluarga
berencana, mencapai berat badan yang sehat, skrining dan pengobatan untuk penyakit
menular, memperbarui imunisasi yang tepat, meninjau obat untuk efek teratogenik,
konsumsi suplemen asam folat untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf bagi wanita
yang ingin hamil, dan pengendalian penyakit kronis sangat penting untuk
mengoptimalkan hasil kehamilan (Farahi dan Zolotor, 2018). Preconception Counseling
adalah komponen penting dari perawatan prakonsepsi (Williams et al, 2018). Pendidikan
kesehatan merupakan proses pendidikan seseorang mengenai kesehatan yaitu pelaksanan
dari suatu proses perencanaan berdasarkan teori-teori pendidikan yang dilaksanakan
terhadap individu, kelompok, atau masyarakat yang dilaksanakan dalam bidang
kesehatan. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran untuk
perubahan perilaku sehingga meningkatkan kesehatan di masa datang yang dapat
dilakukan di lingkungan masyarakat, sekolah, dan terhadap pasien.( Glanz, 2008) Proses
pendidikan kesehatan mempunyai beberapa aspek penting, yaitu aspek masukan atau
sasaran belajar seperti individu, kelompok, masyarakat, aspek proses atau mekanisme
terjadinya perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh faktor sasaran belajar, fasilitator
atau pendidik, metode belajar, alat bantu dan materi yang dipelajari, dan aspek hasil yaitu
perubahan perilaku dari kelompok sasaran yang diberikan pendidikan kesehatan.
(McKenzie, 2005) Untuk mencapai perubahan perilaku, ada dua cara pendekatan yang
dapat dilakukan yaitu secara pendekatan pendidikan dan secara paksaan. Pendidikan
merupakan upaya pembelajaran pada masyarakat agar mau melakukan tindakan-tindakan
yang dapat memelihara kesehatannya yang biasanya proses ini memerlukan waktu yang
relatif lama, tetapi dapat bertahan lama dalam diri individu. Paksaan atau tekanan yang
diberikan pada individu atau masyarakat agar terjadi perubahan perilaku tidak terjadi
karena proses pembelajaran, pemahaman, dan kesadaran sehingga tidak akan bertahan
lama..

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu “Mengidentifikasi masalah asuhan kebidanan Pra
Konsepsi yang diberikan pada Ibu berusia 28 tahun dengan riwayat obstetri P1A2 ”

C. Tujuan Penulisan
Adapun selain untuk memenuhi tugas kuliah, tujuan yang ingin dicapai pada
penulisan tugas kuliah ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan dan sikap
tentang prakonsepsi pada ibu berumur 28 Tahun dengan riwayat obstetri P1A2.
2. Tujuan Khusus:
Penulisan laporan tugas kuliah ini secara khusus bertujuan untuk mengidentifikasi
hasil asuhan kebidanan pada Ibu yaitu:
a. Mengidentifikasi karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS).
b. Mengidentifikasi pengetahuan tentang prakonsepsi pada pasangan usia subur
(PUS).
c. Mengidentifikasi sikap tentang prakonsepsi pada pasangan usia subur (PUS).

D. Manfaat Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

SKENARIO 1
Seorang Perempuan umur 28 tahun menikah dengan seorang laki- laki umur 29 tahun
datang ke PMB untuk memeriksakan dirinya karena ingin hamil Kembali. Hasil anamnesa
didapatkan anak pertama umur 5 tahun lahir di Rumah Sakit pada tahun 2015 dengan usia
kehamilan 32 minggu, berat lahir bayi 2100 gram, mengalami abortus pada tahun 2018 usia
kehamilan 12 minggu dan tahun 2019 usia kehamilan 10 minggu dan di kuretase, mereka
tinggal didaerah industry yang setiap hari terpapar asap pembakaran hasil produksi yang
sudah expaired. Suami bekerja di Rumah Sakit di unit Radiologi, setiap harinya suami
merokok kurang lebih 5-10 batang rokok per hari. Saat ini pasangan tersebut tidak memakai
KB jenis apapun karena menginginkan hamil lagi. Hasil pemeriksaan BB: 55kg, TB: 155cm,
TD: 120/80 Mmhg, S: 36,5º C, N: 80x/m, P: 20x/m. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Bidan memberikan surat rujukan kepada pasangan suami istri tersebut ke Dokter
Kandungan untuk diperiksa lebih lanjut.

1. Mencari kata- kata sulit dan mengartikannya


2. Membuat pertanyaan dari kata- kata sulit
3. Menjawab pertanyaaan dari kata- kata sulit
4. Problem trik
5. Learning Of Outcome

1. Kata- kata sulit dan mengartikanya

a. Mereka tinggal di daerah : Kadaluarsa


industri yang terpapar
asap industri yang sudah
expaired

b. Radiologi : Salah satu sarana penunjang medis


yang memberi layanan pemeriksaan
rontgen dengan hasil berupa foto
atau gambar untuk menentukan
diagnosa

c. Preterm : Kehamilan kurang bulan kuang dari


37 minggu

d. Abortus : Keluarnya hasil konsepsi sebelum


kehamilan 20 minggu
e. Kuretase : Prosedur untuk mengeluarkan
jaringan dari dalam Rahim

f. Obstetrik Jelek : Keadaan riwayat kehamilan dan


persalinan yang mempengaruhi
keadaan ibu maupun janin

2. Membuat pertanyaan dari kata – kata sulit


a. apakah terdapat efek samping dari kesuburan laki – laki yang bekerja di ruang radiologi?
b. Seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap status kesehatan keluarga?
c. Apa saja penyebab terjadinya preterm?
d. Apa saja penyebab terjadinya Abortus?
e. Apa saja yang termasuk Obstetrik jelek ?
f. Apa indikasi dari kuretase?
3. Menjawab pertanyaan dari kata- kata sulit
a. Radiasi dapat menimbulkan kerusakan fomatik sel – sel jaringan tubuh dan kerusakan genetik ,
mutase sel – sel reproduksi (bu Murdiyani)
b. Pengaruh lingkungan terhadap status Kesehatan keluarga Menurut penelitian Hapsari:
1) Tingkat pendidikan
2) Daerah tempat tinggal
3) Perilaku merokok
4) Perilaku aktivitas fisik
c. Penyebab terjadinya Preterm Menurut Penelitian Imron antara lain :
1) Usia
Kehamilan yang terjadi pada usia muda < 20 tahun ataupun > 35 tahun lebih cendrung
beresiko mengalami persalinan preterm di bandingkan dengan usia 20-35 tahun.
2) Pendidikan
Pendidikan seseorang atau ibu dapat berpengaruh dengan persalinan preterm, hal ini di
sebabkan karena ibu yang mempunyai pendidikkan yang rendah cendrung malas untuk
mencari informasi yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan bayi sewaktu hamil
sehingga ia malas untuk memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan.
3) Paritas
Persalinan pada primipara akan lebih beresiko terjadinya kesulitan dan semakin
meningkatkan kejadian persalinan preterm.
4) Pekerjaan
Pekerjaan ibu rumah tangga yang berat seperti mengangkat beban yang terlalu berat akan
meningkatkan risiko persalinan kurang bulan, karena mengangkat beban yang berat bisa
meningkatkan tekanan intra abdomen yang akibatnya meningkatkan kontraksi uterus.
5) Riwayat Penyakit Kronis
Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan penyakit kronis yang pernah di derita ibu
saat hamil berhubungan dengan terjadinya persalinan kurang bulan.
d. Penyebab terjadinya abortus Menurut Penelitian Fajria antara lain:
1) Paritas
Jumlah anak (paritas ) ibu lebih banyak responden memiliki jumlah anak lebih dari 3
yakni :59,6 % ( 31 Orang ) . Hal ini menunjukkan sebagian ibu sangat beresiko mengalami
kejadian abortus.
2) Umur ibu
Sebagian responden jika dilihat dari sisi umur yang menyebabkan abortus terdapat 57.7 %
(30 orang). Artinya ibu-ibu yang mengalami abortus sebagian besar berada pada rentang
umur yang kurang baik untuk kehamilan.
3) Pekerjaan ibu
Pada umumnya responden tidak bekerja yakni 84,6% (44 orang). Hal ini akan menurunkan
resiko abortus mengingat ibu sebagian besar hanya melakukan pekerjaan sehari-hari sebagi
ibu rumah tangga. Pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan berat yang
dilakukan oleh ibu hamil sehingga ibu mesti mengeluarkan tenaga ekstra untuk melakukan
pekerjaan tersebut atau dengan adanya emansipasi wanita pada zaman sekarang ini, maka
kondisi wanita atau ibu yang bekerja banyak kita jumpai di bidang apa saja. Kondisi ini
juga terjadi pada ibu hamil yang bekerja, Di Indonesia belum ada Undang-undang yang
mengatur ibu hamil untuk tidak bekerta atau mendapatkan cuti selama hamil, sehingga
kondisi ini dapat memicu angka kejadian abortus pada ibu hamil yang bekerja pada bidang
pekerjaan yang membutuhkan tenaga atau fisik yang stabil.
4) Jarak kehamilan
Terlihat Sebagian responden jarak kehamilannya tidak beresiko dalam penyebab abortus
yakni 57.7 % ( 30 orang ).
Menurut WHO pada penelitian Fajria jarak yang baik antara kehamilan yang laiu
dengan kehamilan berikutnya adalah antara 2 – 5 tahun. Maconochie,dkk mengatakan
bahwa jarak kehamilan yang terlalu lama akan meningkatkan terjadinya abortus dan
sebaliknya jarak yang terlalu dekan akan meningkatkan juga kejadian abortus.
5) Kadar Hb
Terlihat responden yang mengalami kejadian abortus lebih dari 1 kali hanya 15.4 % (8
orang)
Kehamilan secara fisiologis akan berpengaruh pada kadar Haemoglobin ibu akibat
terjadinya peningkatan volume darah selama proses kehamilan. Sehingga kadar Hb yang
rendah masih banyak dijumpai pada ibu hamil, ditambah lagi jika ibu selama hamil
mengalami asupan gizi yang kurang. Hal ini akan meningkatkan kejadian abortus pada ibu
hamil.
e. Obstetrik Jelek antara lain :
f. Indikasi dari Kuretase antara lain :
4. Analisa masalah
a. Bagaimana masalah kesehatan masyarakat yang dapat dialami perempuan dan laki- laki pada
masa pra konsepsi?

b. Bagaimana masalah Kesehatan lingkungan yang dapat dialami perempuan dan laki- laki pada
masa pra konsepsi?

c. Bagaimana masalah Kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat dialami Perempuan dan laki-
laki pada masa pra konsepsi?

5. Langkah 5 Menentukan LO (Learning Outcome)


a. Menjelaskan masalah kesehatan masyarakat yang dapat di alami perempuan dan laki-laki pada
masa Pra Konsepsi !
Salah satu masalah yang diperlu dipersiapkan dalam masa persiapan pra konsepsi adalah dari
persiapan fisik ibu. Salah satu persiapan fisik yang dipersiapkan adalah faktor resiko kehamilan
berupa resti KEK. Karena pada saat wanita mengandung dalam kondisi Kek sangat bisa
berpengaruh pada kelahiran bayi dengan BBLR
Kesimpulan dari penelitian bahwa penyakit infeksi merupakan faktor risiko KEK pada wanita
prakonsepsi dan pengetahuan gizi merupakan faktor protektif KEK pada wanita prakonsepsi.
(Fauziah Hamid, 2020)
Sedangkan pada laki2 kebiasaan pola hidup yaitu pola hidup tidak sehat,salah satunya adalah
kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol itu akan sangat berpengaruh terhadap
kesuburan sperma.

b. Menjelaskann kesehatan lingkungan yang dapat di alami perempuan dan laki-laki pada masa
Pra Konsepsi !
Pada wanita dan laki2 sama terpapar
Periode prakonsepsi menunjukkan jendela kerentanan yang signifikan terhadap kondisi
lingkungan, seperti paparan bahan kimia, nutrisi, obat-obatan, dan stres, yang
membentuk epigenom sperma, yang dapat berdampak buruk pada keberhasilan
reproduksi dan kesehatan keturunan. Memahami warisan lingkungan dari epigenom
sperma selama spermatogenesis akan meningkatkan keberhasilan reproduksi serta
meningkatkan kesehatan keturunan (Chelsea Marcho, 2021)

c. Menjelaskan keselamatan kerja yang dapat di alami laki-laki dan perempuan pada masa Pra
Konsepsi!
Salah satu yang menjadi ancaman keselamatan kerja pada laki laki dan wanita pada masa
persiapan kehamilan yaitu kontaminasi lingkungan dan masalah k baheesehatan reproduksi m,a
nusia, Khusunya mengenai infertilitas. Bukti kuat bahwa paparan kontaminan lingkungan yang
dapat mengangu reproduksi wanita dan pria dewasa.
(Yan Minma dkk, 2019)
d. Menjelaskan masalah Pra Konsepsi sesuai dengan tugas dan wewenang bidan!
Kewenangan bidan dalam
Sesuai Permenkes disebutkan dalam pasal 1 kewengan bidan adalah
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum hamil adalah setiap kegiatan / serangkaian kegiatan yang
ditujukan pada perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat.
Sedangkan dalam pasal 2 ayat a disebutkan juga pengaturan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil yaitu menyiapkan kesehatan remaja, calon pengantin dan atau
pasangan usia subur pada masa sebelum hamil;
Juga pada pasal 3 disebutkan kewenangan bidan yaitu Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pemeriksaan fisik; b.
pemeriksaan penunjang; c. pemberian imunisasi; d. suplementasi gizi; e. konsultasi kesehatan;
dan f. pelayanan kesehatan lainnya ( Permenkes 14 tahun 2021)

DAFTAR PUSTAKA

Imron. R. (2013). Penyebab Persalinan Preterm. Bandar Lampung : Jurnal Keperawatan Vol VIII
no 2

Fajria.L. (2013). Analisis Faktor Resiko Kejadian Abortus di RSUP Dr. M.Djamil Padang. Padang :

Ners Jurnal Keperawatan

Hapsari.D.dkk. (2009). Pengaruh Lingkungan Sehat, dan Perilaku Hidup Sehat terhadap Status

Kesehatan. Jakarta: Bul. Penelit. Kesehat. Supplement 2009: 40-49

You might also like