You are on page 1of 8

TEKS ULASAN PENTUNG 39 yang saya teliti untuk diulas, karena ulasan ini juga bersifat

subjektif sama dengan bagi anda ataupun kita sebagai pembaca


SEBUAH REVIEW UNTUK MENCIPTAKAN sangatlah bersifat subjektif dalam menilai, mengkritik, menerima
DRAMATURGI EKSPERIMENTAL KE DALAM BENTUK saran, masukan, dan referensi dari kemampuan yang saya miliki
PERTUNJUKAN DARI NASKAH DRAMA NYANYIAN dari hasil ketika sedang belajar. Kali ini pada ulasan yang saya
ANGSA KARYA ANTON CHEKOV TERJEMAHAN tulis menggunakan beberapa unsur, yaitu pada naskah ini, ketika
DJOHAN A. NASUTION: KAJIAN FILSAFAT saya membaca sekilas baik dari kata dan kalimat yang
PERSPEKTIF RESENSATOR mengandung unsur filsafat didalamnya. Maka saya akan
Oleh: Inyong Adrian membedah naskah ini dengan cara pandang keilmuan filsafat dari
Mataram, 4 Agustus 2023 asumsi saya pribadi

KATA PENGANTAR SINOPSIS ATAU PEMAPARAN SECARA UMUM ALUR


CERITA NASKAH DRAMA NYANYIAN ANGSA KARYA
Sebelum menuju inti ulasan pada teks dalam naskah ANTON CHEKOV
drama nyanyian angsa karya anton Chekov. Ketahuilah saya
sebagai penulis dan juga anda sebagai pembaca atau pula kita Dalam naskah nyanyian angsa karya anton chekov yang
sebagai pecinta literasi, khususnya di bidang sastra maupun diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia oleh Djohan A.
nonsastra. Saya menulis dan menciptakan ulasan ini bukan Nasution ini terdapat dua tokoh dalam satu babak, yaitu Vasili
semena-mena untuk hiburan saya dan para pembaca, melainkan Svietlovidofd dan Nikita Ivanitch. Kedua tokoh tersebut
saya menulis dengan niat bahwa bentuk kekuatan manusia merupakan pelaku teater di suatu pertunjukan, yang satunya
diberkahi dengan akal dan pikiran oleh sang pencipta untuk merupakan seorang aktor dan satunya lagi salah satu tim produksi
menciptakan ilmu-ilmu, salah satunya bagaimana dunia literasi dari pementasan tersebut. Vasili Svietlovidoff atau kita panggil ia
ini sangat besar manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Ulasan Vasili yang merupakan aktor legendaris pada masa jayanya
ini adalah murni dari buah pikiran saya dan bukan doktrin dari hingga kini. Dengan latar tempat, waktu, dan suasana dimana
individu atau kelompok lain selain diri prbadi. Ulasan ini juga Vasili baru saja menyelesaikan pementasannya dengan keadaan
saya tuangkan sesuai kapasitas pengetahuan saya di bidang sekitar panggung teater yang begitu sepi, baik sepi penonton, tim,
tertentu bagaimana cara dan sudut pandang saya terhadap objek dan juga penyelenggara ketika ia usai sadar dari tidur mabuknya

1|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
itu. Bukan hanya Vasili ternyata ada juga seorang pelaku yaitu selama bertahun-tahun akibat ia ditinggal oleh orang-orang
Nikita Ivanitch atau dkita sapa ia dengan Nikita, ia juga sama karena tertidur. Dari suasana yang diciptakan Vasili sehingga
seperti Vasili yang tertidur di belakang panggung teater. Nikita muncul nilai-nilai moral atau unusur filsafat bagaimana cara
sengaja tidur di sebuah lemari pakaian agar tidak ditahu orang seorang aktor hidup dari sandiwara yang dibuatnya sendiri. Baik
sana karena Nikita tidak punya tempat tinggal lagi. Kita anggap itu hidup Vasili maupun hidup Nikita.
saja Vasili dan Nikita adalah memiliki sebuah topik yang sama
atau tidak memiliki tempat tinggal lagi seperti rumah, tetapi kita SEBELUM KE INTI ULASAN NASKAH DRAMA,
tidak membahas tentang rumah. Dengan mereka berdua disana TERLEBIH DAHULU KITA MENGENAL APA ITU
menimbulkan dialog-dialog Vasili tentang pengalaman berteater SASTRA DAN TEATER DARI SUDUT PANDANG
KEILMUAN FILSAFAT

pada bagian ini saya membagi dua kata yang akan semena-mena dengan bebasnya menciptakan novel, puisi, cerpen
berpotensi menjadi makna yang meluas diantaranya yaitu sastra dan lain sebagainya hingga menganggap dirinya sebagai
dan teater. sastrawan atau penulis sastra tanpa menyadari dirinya tahu apa
esensi dari kata sastra dan hakikat sastra itu apa.
SASTRA
Kata sastra di ambil dari kata saskersta yang dimana
Mungkin banyak diantara kita ataupun sebagai pelaku dibagi menjadi dua suku kata secara pemaknaannya, yaitu sas dan
awam yang baru saja memasuki dunia sastra entah dari film dan tra. Sas yang berarti sebuah jalan, petunjuk, penerang, jalan
pertunjukkan lainnya yang lahir dari sajian visual entah yang pikiran, arahan, atau dengan lebih sederhananya sebagai sebuah
direspon dengan berbagai efek sensoris yang kita miliki berupa informasi. Sedangkan tra yang berarti sebuah tempat, wadah,
lima panca indera manusia. Tentu kita mengetahui sastra itu ialah medan, alat, sarana, senjata, atau sebuah objek yang berwujuk
yang bercirikan seperti karangan, cerita khayalan, fantasi, novel, memiliki ciri-ciri fisik bukan sifat, dan atau dengan bahasa
cerita pendek, naskah drama, lakon, puisi, lirik lagu, dan lain sederhananya adalah sebuah media dari kata sas itu sendiri berupa
sebagainya karena memiliki keestetisan kata dan alur cerita teks. Jadi jika digabungkan maka sas yang berarti informasi,
relevan. Sebelum memahami naskah drama sebagai objek dalam sedangkan tra berarti media akan menjadi dalam bentuk media
ulasan ini, saya akan mengatakan bahwa sastra tidak hanya informasi berupa sebuah teks tertulis. Jadi menurut saya bahwa
berupa sebuah karangan belaka yang dimana orang-orang sastra adalam bentuk media dalam menyampaiakan informasi

2|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
kepada pembaca dengan cara yang sistematis dan berintruksi atau Saya sederhanakan saja maksud saya adalah sastra baik
berpedoman. secara langsung dan tidak langsung dapat mengubah seisi dunia
dari yang negatif menjadi positif tanpa melakukan aksi sekalipun.
Jika kita merujuk kepada makna sebenarnya apa yang Perumpamaannya ialah ketika saya sedang membaca sebuah
dimaksud dengan sastra tentu kita akan memandang sastra dari novel atau jenis cerita apapun itu tentang bagaimana cara menjadi
segi atau cara/sudut pandang keilmuan filsafat dengan pribadi yang lebih baik, maka saya mendapatkan nilai moral dari
menggunakan logika berpikir manusia yang sebenarnya. Bahwa cerita tersebut sehingga saya berubah dari yang awalnya saya
saya berasumsi yang dikatakan sastra adalah dapat tersampaikan orang yang pelit menjadi orang yang ramah dan selalu berbagi
kepada seluruh dunia bukan hanya suatu kelompok atau individu kepada orang lain, sehingga orang lain tersebut merasakan aura
saja melainkan kepada seluruh dunia walaupun dunia tidak positif dari karya sastra tersebut, alhasil orang lain pun juga
membaca bentuk sastra itu, akan tetapi setidaknya yang tidak merasa senang dan mengikuti jejak saya dengan berbagi
membaca bentuk sastra tersebut dapat menerima energi positif kebaikan.
yang dihasilkan oleh sastra itu sendiri.
Jadi kesimpulan yang saya buat adalah bahwa sastra atas sajian yang disuguhkan. Mungkin saja orang awam tentang
tidak hanya sebuah hiburan dan bentuk kepuasan saja melainkan teater memandangnya aalah sebagai sebuah hiburan demi
sastra adalah bentuk dari proses katarsis atau biasa disebut proses kepuasan batin pribadi ataupun membuat penonton tertawa
penyucian jiwa dari jiwa yang kotor negatif atau Metapologis menjadikan itu adalah sebuah esensi teater. Padahal teater
menjadi jiwa yang bersih, positif atau Metaneeds. bukanlah sembarang pertunujukan untuk dinikmati. Jika sastra
sebagai media katarsis berupa teks, maka teater adalah media
TEATER katarsis berupa visual dan aksi agar penikmat merasa sedikit
Sebenarnya teater sama halnya dengan sastra jikalau terbantu dalam memahaminya karena secara langsung kelima
dipandang sebagai apa tujuan dan fungsinya. Jika sastra adalah efek sensoris manusia digunakan secara langsung ketika
sebuah media informasi dalam bentuk teks, maka teater juga sama memasuki dunia teater.
yaitu sama-sama sebagai media informaasi, hanya saja bedanya Pada hakikat bahwa yang dikatakan teater adalah sebuah
adalah teater disajikan dengan visual yang luar biasa dalam panggung sandiwara dan tempat atau gedung pertunjukan. Jika
menyampaikan informasi sehingga penonton merasa sangat puas media sastra berupa teks, maka media teater berupa latar tempat

3|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
seperti panggung. Tapi secara esensinya teater dikatakan jikalau panggung atau sebagai media informasi yang serius disampaikan
mencakup beberapa unsur, yaitu adanya tiga dunia seperti adanya seperti layaknya kita berdoa diatas sajadah dengan mengharapkan
penonton, yang ditonton, dan tempat atau media aksi aktor dan keberkahan Tuhan. Jika si aktor benar-benar serius memerankan
penonton. Atau di dunia sastra di kenal sebagai teks yang tokoh diatas panggung maka pasti akan diterima oleh suasana
berbicara sebagai penulis, teks yang berbicara sebagai teks itu pangung tersebut untuk menerima respon positif, tidak hanya
sendiri, dan teks berbicara sebagai pembaca. tempat bermain aktor saja yang menjadi sakral, bahkan belakang
panggung sekeliling tempat duduk penonton dan seisinya
Kita langsung ke intinya saja bahwa unsur teater merasakan energi yang sama sehingga penonton juga merasakan.
meliputi, aktor sebagai yang di tonton, tempat sebagai media Kali ini penonton juga merasakan energi positif yang dipancarkan
permainan, dan penonton sebagai penikmat pertunjukan. Ketiga dari sang aktor. Dimana penonton juga tersentuh jiwa dan
unsur itu bagi saya sangatlah sakral seperti sebuah ritual atau raganya karena yang menonton juga bukan dari kalangan orang
acara agama karena tujuan teater adalah menyampaikan sebuah kaya, tetapi adapula dari orang miskin, orang jahat, orang baik,
informasi. Seorang aktor akan melakukan ritualnya dengan bukan dan lain sebagainya. Sehingga efek yang dirasakan oleh penonton
menjadi dirinya, tetapi menjadi orang lain sehingga seorang aktor orang kaya juga merasakan seperti ini menjadi orang miskin dan
merasakan sisi lain dari dirinya dengan tokoh yang ia perankan melakukan empati lebih dan sedangkan orang miskin juga merasa
seperti ketika aktor memerankan menjadi orang miskin, yaitu diperhatikan. Dan daari kejadian tersebut pula menjadi sebuah
yang dimana si aktor ini adalah sejatinya orang kaya raya yang proses katarsis atau penyucian jiwa dari aktor yang disampaikan
ditunutut untuk memerankan perannya sebagai orang miskin. melalui media panggung hingga merubah nasib penonton menjadi
Secara tidak sadar si aktor melakukan proses yang panjang lebih baik.
hingga pementasan dan memerankannya, selama proses si aktor
pastinya melakukan pengamatan atau observasi seperti apa hidup Jadi jikalau kita bedanh secara sudut pandang keilmuan
menjadi orang miskin,tidak makan, tidak mandi, buruk rupa, dan filsafat, bahwa esensi dari teater itu sudah kita ketahui di paparan
lain sebagainya. Poinnya adalah orang kaya itu memahami situasi yang saya buat sebelumnya, yaitu belajar teater adalah belajar
bagaimana hidup menjadi seorang miskin melalui proses teater menjadi manusia, atau juga bisa dikatakan belajar teater itu untuk
hingga paham makna kehidupan atau contohnya ketika kita mencari kesejatian diri kita, bahwa kita ini semua adalah milik
sedang puasa. Sedangkan panggung merupakan sebuah media Tuhan yang maha esa, kita semua adalah zat berupa manusia
yang sakral seperti sajadah ketika dalam melakukan solat karena yang setara samanya dan tidak memandang sebelah mata. Dan

4|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
kita adalah manusia yang tentunya orang yang belajar karena Plato juga menegaskan bahwa
diberikan keberkahan ilmu dalam berpikir dan menjadikan semua
kehidupan yang kita tanggapi atas dasar ilmu logika. Bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk
kesimpulannya adalah secara filsafat teater adalah sebuah proses mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena
kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
dalam mencari kesejatian atau jati diri kita.

APA HUBUNGAN KEILMUAN FILSAFAT DENGAN Bahkan aristoteles juga menegaskan


NASKAH DRAMA NYANYIAN ANGSA KARYA ANTON filsafat itu adalah ilmu penetahuan yang meliputi
CHEKOV kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu yang tidak
Sebelum ke isi naskah drama nyanyian angsa karya kasatmata seperti metafiska logika, retorika, etika, dan estetka.
anton chekov, kita sebagai manusia yang berpikir dengan akal Menurut saya sebagai seorang resensator bahwa
yang sehat harus mengenal dulu apa itu esensi dan hakikat dari yang dikatakan
ilmu filsafat, karena isi naskah nyanyian angsa ini juga
mengandung berbagai macam unsur-unsur tentang nilai moral ilmu flsafat adalah mencari esensi yang sebenarnya
secara tersirat dan tak tersampaikan dengan kasat mata. dalam menyelesaikan suatu masalah yang belum terpecahkan
agar sebuah esensi itu benar-benar mutlak.
Adapun pengertian filsafat menurut tokohnya yaitu.
Dan kali ini saya akan membedah isi naskah dari sudut
Menurut sokrates, pandang keilmuan filsafat bahwa ilmu filsafat memiliki berbagai
cabang, dan cabang ilmu yang saya gunakan adalah diantaranya,
filsafat adalah kajian alam semesta secara teori untuk
mengenal diri sendiri. yaitu ilmu logika tentang bagaimana seorang manusia berpikir
yang benar dalam mencari jawaban, ilmu retorika tentang
Sedangkan menurut plato dan aristoteles, bagaimana sebuah logika manusia baik itu saya sebagai penulis,
anda sebagai pembaca merespon tulisan ini dari akal pikiran yang
bahwa filsafat adalah kajian mengenal hal-hal yang sehat untuk disampaikan secara logika ucapan yang logis, ilmu
bersifat asasi dan abadi untuk mengharmonikan kepercayaan etika tentang bagaimana hasil tuturan kita yang bersumber dari
mistik atau agama dengan menggunakan akal pikiran. logika pikiran manusia agar lisan dan perbuatan diterima oleh

5|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
lingkungan sekitar dan menjadikan ilmu estetika sebagai Silogisme
perantara filsafat dengan teater ini bahwa teater sebagai
pembentuk jat diri. Premis mayor: makhluk hidup itu bernafas.

Akan tetapi dalam pembahasan ini saya memfokuskan Premis minor: presiden jokowi itu makhluk Tuhan
cabang filsafat dari pandangan ilmu logika yang ada dalam teks Konklusi: jokowi adalah makhluk Tuhan yang bernafas.
naskah drama ini. Sebagai pengantarnya bahwa ilmu filsafat
dibagi menjadi beberapa bagian yaitu yang paling utama adalah SEBUAH HIPOTESIS YANG HARUS DIBENARKAN
ilmu logika, selanjutnya filsafat teoretis sebagai bentuk KEBENARANNYA DALAM NASKAH DRAMA YANG
pengetahuan berpikir aktor dan terakhir filsafat praktis untuk AKAN DIPENTASKAN
aktor yang akan disajikan dalam bentuk adegan nanti. Dan dari ke
Ketika saya membaca teks naskah drama ini ada
tiga cabang utama tersebut melahikan sebuah filsafat poetika,
beberapa yang saya tangkap dari pandangan tersirat yang harus
yaitu filsafat yang mengutamakan esensi seni dan keindahan
disampaikan yaitu kata-kata yang harus dibedah secara keilmuan,
dalam berteater.
tetapi tidak semua kata saya bedah karena untuk menjadikan
Kali ini saya akan menggunakan rumus ilmu logika contoh kasus dan akan dilanjutkan oleh para pemain dan
berupa silogisme, yaitu bentuk pemikiran kesimpulan secara sutradara untuk mencari tahu kebenarannya. Adapun data yang
deduktif yang dimana kesimpulannya ditarik dari dua premis saya rasa masih menjadi sebuah hipotesis.
yaitu premis mayor dan minor sehingga menghasilkan konklusi
Sebelum itu, saya akan memaparkan apa esensi dari
atau sebuah keputusan yang sebenarnya terjadi. Dan tentu
hipotesis. Bahwa hipotesis secara esensinya dibagai menjadi dua
hubungan ilmu filsafat dan naskah drama ini memiliki hubungan
makna kata seperti hipo dan tesis. Hipo yang berarti sementara
yang kuat karena sebagai penikmat harus tahu makna tersirat
atau dan tesis yang berarti penyataan, statmen, atau dugaan.jika
dalam teks naskah drama yang dibaca atau dipentaskan.
digabungkan maka hipotesis menjadi sebuah pernyataan
Adapun alur rumus silogisme yang saya sederhanakan sementara, yaitu bahwa kebenarannya masih sementara, belum
seperti silogisme menuju premis mayor, lalu ke minor sehingga tentu benar, dan juga bersifat keraguan, atau ragu-ragu. Maka
mendapatkan konklusi. sebuah hipotesis dalam teks berupa data ini didasarkan atas ilmu

6|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
logika dengan rumus silogisme untuk mencapai konklusi yang Dari kelima data dalam kutipan dialog tersebut kita akan
benar. menggunakan rumus silogisme untuk mendapatkan konklusi dari
pelaku kepada penonton
Data
1. Tidak ada harapan
Kutipan dialog: “ah! Nikituska? Cobalah pikir mereka a) mayor: harapan adalah sebuah perasaan akan adanya
menyeruku 16 kali. Mereka meberiku 3 bungkus bunga dan petunju.
banyak lagi benda-benda lainnya.antusias mereka sudah b) Minor: Vasili orang yang emosional karena seorang
melonjak namun tiada sebuah hatipun datang setelah pementasan aktor legenda.
selesai. Untuk membangunkan oran tua yang malang ini dan c) konklusinya adalah, vasili sangat paham betul
membawanya pulang kerumah dan aku, akulah,,, orang tua itu terhadap perasaan teman-temannya kepada dia
Nikituska! Usiaku telah 68 tahun sakit-sakitan lagi dan aku tak sehingga tidak ada yang bisa menemani dia di
punya harapan lagi untuk hidup (jatuh memeluk leher Ivanitch masanya kini, kesimpulannya adalah Vasili benar-
dan menangis) jangan pergi jauh nikituska! Aku sudah uzur tak benar kesepian
ada harapan lagi, dan kurasa inilah saatnya aku mati, oh ini 2. Orang tua yang malang
sangat mengerikan! Mengerikan sekali!” a) Mayor; malang adalah sebuah keadaan suasana
Dari kutipan data itu ada yang saya bisa ambil dari bentuk fisik kasihan
teks seperti. b) Vasili merupakan orang tua yang berusia 68 tahun
tanpa seorang teman
1. Tidak ada harapan. c) Konklusi: jadi vasili adalah orang tua yang malang
2. Orang tua yang malang karena kesepian dan tidak memiliki teman
3. Pulang ke rumah
4. Tiga bungkus bunga dari kedua contoh konklusi berdasarkan premis mayor
5. Aku sangat mengerikan dan minor yang diciptakan bahwa makna tokoh vasili merasakan
kesepian yang mendalam. hal tersebut bagaimana caranya
pembaca memahami teks tersebut dengan dibantu sajian visual
dari pemain atau aktor. Dan kesimpulannya ialah vasili lelaki

7|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n
yang kesepian karena faktor usia.Ini adalah bentuk contoh saya atau bisa kitakan bahwa berkesenian tidak hanya hiburan, tetapi
menganalisis sebuah data hipotesis dari sudut pandang keilmua melainkan sebuah katarsis jiwa.
melalui rumus silogisme.
KEINGINAN RESNSATOR TERHADAP HASIL
DRAMATURGI APA YANG HARUS DIGUNAKAN PEMENTASAN DRAMA DENGAN MENGGUAKAN
KETIKA AKAN DIPENTASKAN DRAMATURGI EKSPERIMENTAL YANG
DITAWARKAN
Dan ini adalah sebuah tawaran saya dari seorang penulis
ulasan atau seorang resensator, pementasan ini sangat cocok Dari apa yang saya katakan sebelumnya yaitu ketika
menggunakan dramaturgi filsafat karena berbagai unsur yang saya membaca atau membuat sebuah karya tulis, saya
disajikan di teks ini baik berupa ciri-ciri fisik maupun perilaku. selalumembuat kepada pembaca bahwa pentingnya sebuah
Mengingat sang penulis naskah anton chekov dan tokoh teater kesenian itu membentuk nilai moral saja. Mungkin kita akan
stanislavski yang sangat berkaitan erat diantara mereka berdua, melihat ketika para penikmat menyaksikan atau membaca akan
dan pastinya menurut saya penulis akan menggunakan dramaturgi mengetahui bahwa proses teater dan kehidupan orang teater
realis perpektif anton chekov.Akan tetapi mengingat perkataan adalah seperti yang dirasakan vasili dan nikita. Tetapiada yang
sutradara pentung 39 bahwa ia menggunkan konsep pementasan ingin saya sampaikan bahwa dalam naskah tersebut melahirkan
yang sedikit tidak terlalu realis dan bagi saya cocok menggunkan sebuah titik temu yang mencipakan manusia untuk berpikir
dramaturgi baru dan eksperimental dari pandangan inovasi saat menggunakan akal sehatnya bahwa teater bukanlah semata-mata
ini. Karena unsur dalam teks berupa filsafat maka saya hiburan, guyonan, dan bahan tawaan. Melainkan teater adalah
menawarkan dramaturgi yang tidak jaug dengan konsep filsafat bagaimana cara kita menghargai suatu proses hidup dan nilai
yaitu mengginakan Dramaturgi Silogisme moral. Pada intinya adalah bahwa teater secara filsafat merupakan
proses pendewasaan agar menjadi manusia yang sebenarnya
Dramaturgi Silogisme adalah dramaturgi yang mencari memiliki akal sehat dalam berlogika, dan mecari kesejatian diri.
kebenaran yang sebenarnya terjadi agar penikmat teater tidak Jika ada sesuatu yang kurang kita bisa diskusikan sama-sma
sembarang menilai dan menangkap maksud pementasan dan karena ini hanyalah sebuah pengantar saja
mendapatkan apa yang diinginkan oleh para pelaku teater yaitu
mencari jati diri dan belajar menjadi manusia yang berakal sehat SEKIAN DAN TERIMAKASIH

8|T e k s U l a s a n “ N a s k a h P e n t u n g 3 9 ” K a r y a I n y o n g A d r i a n

You might also like