You are on page 1of 126

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN PEGAWAI


NEGERI SIPIL (PNS)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)
OLEH BAPPEDA KABUPATEN PURWOREJO
DALAM MENAMPUNG ASPIRASI MASYARAKAT KELOMPOK MINORITAS

Disusun oleh:

Nama : Dina Arifia, S.T


NIP : 19950101 201903 2 023
Angkatan : CLX
No. Urut : 20
Jabatan : Perencana Ahli Pertama
Golongan : III
Unit Kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Coach : Yuni Indarti, S.Sos., M.M.
Mentor : Wahyu Mustiko Aji, S.E., M.M.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLX


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI DASAR


DAN PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLX

Judul : Upaya Peningkatan Kualitas Musyawarah Perencanaan


Pembangunan (Musrenbang) oleh Bappeda Kabupaten
Purworejo dalam Menampung Aspirasi Masyarakat
Kelompok Minoritas

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Kamis
Tanggal : 26 September 2019
Tempat : D’Madinnah Inn Gentan Sukoharjo

Sukoharjo, 25 September 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Dina Arifia, S.T.


NIP. 19950101 201903 2 023

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Muhammad Al Aziz, S.E., M.M. Wahyu Mustiko Aji, S.E., M.M.


NIP. 19700314 200501 1 008 NIP. 19770217 199903 1 003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI DASAR


DAN PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLX

Judul : Upaya Peningkatan Kualitas Musyawarah Perencanaan


Pembangunan (Musrenbang) Oleh Bappeda Kabupaten
Purworejo dalam Menampung Aspirasi Masyarakat
Kelompok Minoritas

Telah diseminarkan pada:


Hari : Kamis
Tanggal : 26 September 2019
Tempat : D’Madinnah Inn Gentan Sukoharjo

Sukoharjo, 26 September 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Dina Arifia, S.T.


NIP. 19950101 201903 2 023

Mengesahkan,
Coach, Mentor,

Muhammad Al Aziz, S.E., M.M. Wahyu Mustiko Aji, S.E., M.M.


NIP. 19700314 200501 1 008 NIP. 19770217 199903 1 003

Narasumber,

Agus Wahyutomo, S.H.


NIP. 19670803 199301 1 014

iii
PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahi rabbil’alamin penulis panjatkan kepada Tuhan yang
Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan kasih yang telah diberikan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dan Habituasi
“Upaya Peningkatan Kualitas Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Oleh Bappeda Kabupaten Purworejo dalam Menampung
Aspirasi Masyarakat Kelompok Minoritas” ini dengan baik. Laporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten Purworejo khususnya untuk Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai leading sector perencanaan. Di
samping itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menerapkan nilai-nilai
ANEKA yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti
Korupsi untuk sikap dan perilaku PNS di Bappeda Kabupaten Purworejo.
Terselesaikannya Laporan Aktualisasi dan Habituasi ini tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis
menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Agus Wahyutomo, S.H. selaku narasumber atas saran masukan
yang diberikan untuk perbaikan laporan aktualisasi
2. Bapak Muhammad Al Aziz, S.E, M.M. sebagai coach atas semua
inspirasi, dorongan, masukan, dan bimbingan yang telah diberikan
dalam proses pembuatan laporan aktualisasi dan habituasi
3. Bapak Anggit Wahyu Nugroho, S.Si, M.Acc. dan Bapak Wahyu Mustiko
Aji, S.E., M.M. sebagai mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
dan bimbingan yang telah diberikan selama proses pelaksanaan
aktualisasi dan habituasi
4. Keluarga besar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Purworejo atas segala dukungan yang telah diberikan

iv
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan bimbingan dalam
pembelajaran dan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dalam aktualisasi dan habituasi di instansi tempat
kerja
6. Seluruh panitia penyelenggara dan Binsuh yang telah membantu dan
memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
7. Seluruh keluarga besar peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan
CLX tahun 2019 Kabupaten Purworejo

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak


kekurangan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ini.
Oleh karena itu, segala saran dan masukan yang diberikan oleh semua
pihak akan sangat bermanfaat bagi penulis. Penulis berharap, Laporan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS ini dapat memberikan
manfaat dalam menambah pengetahuan bagi penulis sendiri dan bagi
semua pihak yang membacanya.

Sukoharjo, 25 September 2019

Dina Arifia, S.T.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL _______________________________________ i


HALAMAN PERSETUJUAN _______________________________ ii
HALAMAN PENGESAHAN ________________________________ iii
PRAKATA _____________________________________________ iv
DAFTAR ISI ____________________________________________ vi
DAFTAR TABEL ________________________________________ viii
DAFTAR GAMBAR ______________________________________ ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ______________________________________ 1
B. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, dan
Rumusan Masalah ____________________________________ 5
C. Tujuan ____________________________________________ 10
D. Manfaat ____________________________________________ 11

BAB II PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA


A. Profil Organisasi _____________________________________ 12
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi _________________ 12
2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi __________________ 13
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi __________________ 16
4. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana, dan Sumber Daya Lain __ 18
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ___________________________ 20
C. Role Model _________________________________________ 23

BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan
dengan Nilai ANEKA __________________________________ 27
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi __________________________ 44
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala _______________ 47

vi
BAB IV HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. KEGIATAN 1: Menyiapkan Bahan-bahan Pendukung
Penyusunan Buku Panduan Pra Musrenban ________________ 48
B. KEGIATAN 2: Membuat Media dan Alat Bantu Pelaksanaan
Pra Musrenbang _____________________________________ 53
C. KEGIATAN 3: Membuat Buku Panduan Pra Musrenbang ______ 57
D. KEGIATAN 4: Memaparkan Buku Panduan pra Musrenbang
kepada Staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Purworejo ________________________ 61
E. KEGIATAN 5: Membuat Paparan terkait Sosialisasi pra
Musrenbang kepada Kepala Desa Baru ___________________ 66
F. KEGIATAN 6: Melakukan Publikasi Panduan Pra Musrenbang
di Website dan Media Sosial Bappeda Kabupaten Purworejo ___ 70
G. Matriks Rekapitulasi dan Habituasi ANEKA_________________ 74

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ___________________________________________ 76
B. Rekomendasi________________________________________ 78
C. Rencana Aksi _______________________________________ 78

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu _________________________________ 5


Tabel 1.2 Penapisan Isu Strategis _________________________ 8
Tabel 2.1 Susunan Pegawai Bappeda Kabupaten Purworejo
Berdasarkan Golongan Ruang ____________________ 19
Tabel 2.2 Susunan Pegawai Bappeda Kabupaten Purworejo
Berdasarkan Tingkat Pendidikan __________________ 20
Tabel 2.3 Susunan Pegawai Bappeda Kabupaten Purworejo
Berdasarkan Jenis Kelamin ______________________ 20
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi __________________ 32
Tabel 3.2 Potensi Dampak Kegiatan Rancangan Aktualisasi _____ 41
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ___________________ 44
Tabel 3.4 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala _________ 47
Tabel 4.1 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 1 dan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA ______________________________ 49
Tabel 4.2 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 2 dan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA ______________________________ 53
Tabel 4.3 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 3 dan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA ______________________________ 58
Tabel 4.4 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 4 dan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA ______________________________ 62
Tabel 4.5 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 5 dan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA ______________________________ 66
Tabel 4.6 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 6 dan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA ______________________________ 70
Tabel 4.7 Matriks Rekapitulasi dan Habituasi ANEKA __________ 74
Tabel 5.1 Rencana Aksi _________________________________ 78

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Purworejo __ 17

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional. Pembangunan
nasional sendiri merupakan suatu rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan dan meliputi seluruh aspek keidupan bangsa yang
mencakup aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap,
dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional
dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat.
ASN merupakan salah satu tumpuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam mewujudkan pembangunan nasional dan menggapai
cita-cita bangsa sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Dengan demikian ASN memiliki peran yang sangat
penting dalam menjaga, mengelola, dan memanfaatkan segala sumber
daya yang ada sehingga pembangunan di berbagai sektor dapat
terlaksana dengan maksimal.
Pelaksanaan pembangunan sewajarnya diawali dengan adanya
perencanaan yang matang dari tingkat terbawah secara bottom-up dan
memaksimalkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan

1
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), perencanaan adalah suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan
pilihan dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam
proses perencanaan supaya dapat menghasilkan suatu rencana yang
tepat mutu dan tepat sasaran, diperlukan adanya keterlibatan semua
lapisan masyarakat dan menghilangkan sifat-sifat keberpihakan
sehingga netralitas dan kualitas perencanaan pembangunan dapat
terjaga. Dengan demikian diperlukan ASN yang profesional sesuai
dengan amanat Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN).
Sebagai salah satu ASN yang bertugas di sub bidang
Penyusunan Perencanaan Daerah pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo, penerapan
nilai-nilai manajemen ASN sangat diperlukan sehingga dapat
merencanakan pembangunan daerah dengan baik. Sesuai dengan
Peraturan Bupati Purworejo Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo, Bappeda
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi
penunjang perencanaan, penelitian dan pengembangan sesuai dengan
kewenangan Daerah, yang meliputi ekonomi dan pengembangan
wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian,
pengembangan, dan pengendalian.
Berdasarkan tugas tersebut, salah satu fungsi yang
diselenggarakan Bappeda adalah terkait fungsi perumusan kebijakan
teknis serta penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja
bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan
pengendalian (selanjutnya disebut Bidang Renlitbangdal). ASN yang
berada di instansi Bappeda harus mampu menerapkan prinsip-prinsip
dasar yang wajib dimiliki oleh PNS karena merupakan leading sector
seluruh perencanaan pembangunan di Kabupaten Purworejo. Prinsip

2
whole of government merupakan salah satu prinsip dasar yang wajib
dimiliki oleh setiap pegawai Bappeda karena dalam pelaksanaan
tugasnya, Bappeda melakukan koordinasi dengan seluruh OPD,
kecamatan, dan masyarakat dalam mewujudkan rencana
pembangunan Kabupaten Purworejo ke depannya.
Perencanaan pembangunan baik jangka pendek yang tertuang
di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), rencana
pembangunan jangka menengah yang tertuang dalam RPJMD,
maupun rencana pembangunan jangka panjang yang tertuang dalam
RPJPD harus diawali dengan adanya musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrenbang) yang mengedepankan partisipasi seluruh
lapisan masyarakat. Perencanaan partisipatif merupakan proses
penyusunan perencanaan yang melibatkan masyarakat dalam
mekanisme tertentu yang telah disepakati bersama (Ditjen PMD
Depdagri). Perencanaan partisipatif semakin digalakkan terutama
pasca reformasi, di mana otonomi daerah sedang gencar-gencarnya
dilakukan. Terdapat tiga alasan utama pentingnya perencanaan
partisipatif, yaitu (Conyers, 1991, 154-155):
1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat untuk memperoleh
informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat
setempat agar program pembangunan dan proyek-proyek dapat
terlaksana dengan lancar.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai program pembangunan
apabila turut dilibatkan dalam proses persiapan dan
perencanaannya, sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui
seluk-beluk program tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki
terhadap program tersebut.
3. Timbul anggapan bahwa pelibatan masyarakat dalam proses
pembangunan merupakan suatu hak.

Masyarakat desa sebagai salah satu bagian dari pihak yang


berkepentingan dalam perencanaan wilayah memiliki kewenangan

3
untuk mengatur dan mengurus kentingan pemerintahannya sendiri. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa desa merupakan
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah dan
berwenang untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat
setempat. Bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan ini dapat diwadahi dalam musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan setiap tahun.
Musrenbang adalah forum perencanaan (program) yang
diselenggarakan oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa yang
bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya.
Musrenbang yang bermakna akan mampu membangun kesepahaman
tentang kepentingan dan kemajuan desa, dengan cara memotret
potensi dan sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari
dalam maupun luar desa. Pembangunan tidak akan bergerak maju
apabila salah satu saja dari tiga komponen tata pemerintahan
(pemerintah, masyarakat, swasta) tidak berperan atau berfungsi.
Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar menjadi
bagian aktif dari tata pemerintahan dan pembangunan.
Konsep musyawarah mencerminkan pengamalan sila ke-4
Pancasila yang menunjukkan bahwa Musrenbang bersifat partisipatif
dan dialogis karena merupakan forum untuk mendiskusikan suatu
permasalahan dan berakhir pada pengambilan keputusan bersama,
bukan hanya sekedar seminar atau sosialisasi informasi. Isu yang
berkembang selama ini di Kabupaten Purworejo adalah tidak
terserapnya aspirasi masyarakat terutama dari kelompok minoritas
(MBR, perempuan, dan difabel) dalam perencanaan pembangunan
kabupaten. Dalam pelaksanaan Musrenbang tahun terakhir, muncul
aduan bahwa terdapat kelompok difabel yang tidak dilibatkan dalam
Musrenbang yang diselenggarakan di tingkat terbawah sehingga
aspirasinya tidak tertampung. Dengan demikian pembangunan yang
direncanakan hanya mampu mewadahi kepentingan kelompok

4
mayoritas saja sehingga sangat bertentangan dengan sila ke-5
Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Namun dalam kenyataannya, musyawarah perencanaan
pembangunan yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Purworejo
masih belum optimal. Perencanaan yang tersusun dan menjadi usulan
kegiatan pembangunan di tahun-tahun berikutnya belum mampu
mewadahi aspirasi seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat
golongan minoritas. Hal ini terbukti dari tidak hadirnya kelompok difabel,
kelompok perempuan, dan kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah dalam musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat
terbawah yaitu tingkat desa.
Hal ini mengakibatkan tidak optimalnya susunan program dan
kegiatan perencanaan pembangunan di kabupaten. Apabila kegiatan
pembangunan tidak tepat sasaran dikhawatirkan akan menjadikan
pembangunan tersebut tidak berpihak pada masyarakat dan hanya
melayani kepentingan kaum mayoritas saja. Maka dari itulah disusun
sebuah alternatif gagasan pemecahan masalah ini dengan
meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui
kegiatan aktualisasi dan habituasi ini.

B. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, dan Rumusan


Masalah
1. Identifikasi Isu

Tabel 1.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Manajemen Penelitian dan Terbentuknya
proses pengerjaan ASN riset ilmiah belum wadah pengelolaan
dan tindak lanjut terwadahi dan riset/ penelitian
penelitian/ riset ilmiah ditangani dengan ilmiah di Kabupaten
di Bidang baik sehingga Purworejo yang
Perencanaan, penelitian terkait mampu
Penelitian, memfasilitasi

5
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Pengembangan, dan pengembangan pengembangan
Pengendalian daerah belum daerah baik secara
(Renlitbangdal) terlaksana teoritis (dalam
Bappeda Kab. dengan maksimal bentuk jurnal ilmiah)
Purworejo maupun tindak
lanjut praktek
kegiatan
(pelaksanaan fisik)
2. Belum terlaksananya Manajemen Monitoring dan Terlaksananya
monitoring dan ASN evaluasi target monitoring dan
evaluasi (monev) RPJMD baru evaluasi untuk
setiap 3 bulan untuk dilaksanakan target RPJMD
pencapaian target secara tahunan setiap 3 bulan
RPJMD Kabupaten sehingga belum supaya
Purworejo mampu pelaksanaan
menunjukkan kegiatan dalam
kekurangan rangka pencapaian
pelaksanaan target RPJMD dapat
target RPJMD terlaksana dengan
baik
3. Dokumen-dokumen Manajemen Dokumen Teradministrasinya
pendukung untuk ASN pendukung untuk seluruh dokumen
bahan audit dokumen bahan audit pendukung bahan
perencanaan belum seperti audit/pemeriksaan
teradministrasi undangan, berita dalam satu box file
dengan baik acara, daftar sehingga
hadir, peraturan memudahkan pada
bupati, dan saat akan dilakukan
lampiran- audit dan
lampiran lain meminimalisir
masih tercecer adanya kesalahan
dan belum dan
terarsip dengan ketidaklengkapan
baik sehingga dokumen
menyulitkan pada
saat akan ada
pemeriksaan
4. Belum adanya wadah Pelayanan Pelayanan publik Bappeda dapat
dari Bappeda sebagai Publik yang terdapat di memberikan wadah
leading sector untuk OPD Kab. berupa event-event
pengembangan Purworejo terasa perlombaan yang
inovasi pelayanan monoton dan dapat memicu OPD
publik pada setiap belum ada dalam membuat
OPD di Kabupaten pengembangan inovasi pelayanan
Purworejo inovasi dalam publik
rangka
menyambut era
revolusi industri
4.0
5. Belum maksimalnya Whole of Musrenbang di Teridentifikasinya
kualitas pelaksanaan Government tingkat desa permasalahan dan
musyawarah terkesan hanya usulan
perencanaan berjalan sebagai pembangunan yang

6
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
pembangunan “formalitas” dan mampu
(Musrenbang) oleh hanya menampung
Bappeda Kabupaten menampung kepentingan semua
Purworejo dalam aspirasi/ lapisan masyarakat
menampung aspirasi kepentingan dari dari unit terendah
masyarakat kelompok kelompok
minoritas mayoritas
Sumber: Hasil analisa dan elaborasi penulis, 2019

2. Penetapan Isu
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
isu mana yang merupakan prioritas yang kemudian diberikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)


Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

7
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.

Tabel 1.2 Penapisan Isu APKL dan USG


Kriteria A Kriteria B
Sumber Isu Identifikasi Isu Rank
A P K L Ket. U S G Σ
Kurang optimalnya
proses pengerjaan
dan tindak lanjut
penelitian/riset
ilmiah di Bidang
Manajemen Perencanaan,
+ + + + MS 4 3 5 12 IV
ASN Penelitian,
Pengembangan, dan
Pengendalian
(Renlitbangdal)
Bappeda Kab.
Purworejo
Belum
terlaksananya
monitoring dan
Manajemen evaluasi (monev)
+ + + + MS 4 4 4 12 III
ASN setiap 3 bulan untuk
pencapaian target
RPJMD Kabupaten
Purworejo
Dokumen-dokumen
pendukung untuk
Manajemen
bahan audit belum + + - + TMS
ASN
teradministrasi
dengan baik
Belum adanya
wadah dari Bappeda
sebagai leading
sector untuk
Pelayanan
pengembangan + + + + MS 4 4 5 13 II
Publik
inovasi pelayanan
publik pada setiap
OPD di Kabupaten
Purworejo

8
Kriteria A Kriteria B
Sumber Isu Identifikasi Isu Rank
A P K L Ket. U S G Σ
Belum maksimalnya
kualitas
pelaksanaan
musyawarah
Whole of perencanaan
+ + + + MS 5 5 5 15 I
Government pembangunan
(Musrenbang) dalam
menampung aspirasi
masyarakat
kelompok minoritas
Sumber: Hasil analisa penulis, 2019

Keterangan: Skala Linkert:


A : Aktual U : Urgent 1 : Tidak U/S/G
P : Problematik S : Seriousness 2 : Kurang U/S/G
K : Kekhalayakan G : Growth 3 : Cukup U/S/G
L : Layak MS : Memenuhi Syarat 4 : U/S/G
TMS : Tidak Memenuhi Syarat 5 : Sangat U/S/G

Berdasarkan analisa isu dengan menggunakan tabulasi


APKL-USG seperti pada tabel di atas, diketahu bahwa isu utama
yang ditemukan dan akan diselesaikan adalah isu “Belum
maksimalnya kualitas pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrenbang) oleh Bappeda Kabupaten
Purworejo dalam menampung aspirasi masyarakat kelompok
minoritas.”

3. Dampak Jika Isu Tidak Segera Diselesaikan


Apablia isu utama yang telah terpilih tidak segera
diselesaikan, maka dampak yang akan terjadi antara lain:
a. Tidak tertampungnya aspirasi masyarakat terutama dari
kelompok minoritas (MBR, perempuan, dan difabel) dalam
perencanaan pembangunan sehingga pemerintah akan terkesan
tidak adil

9
b. Hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah
karena menganggap bahwa kebutuhannya tidak pernah
diperhatikan oleh pemerintah
c. Tidak adanya konsep good governance karena pemerintah
sebagai pelayan masyarakat tidak mampu melayani seluruh
warganya dengan merata

4. Rumusan Masalah
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini akan
dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gagasan pemecahan isu yang disusun dalam
kegiatan habituasi yang akan dilaksanakan?
b. Apa saja kegiatan dan tahapan kegiatan habituasi yang akan
dilaksanakan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Purworejo dalam rangka upaya
peningkatan kualitas Musrenbang dalam menampung aspirasi
masyarakat kelompok minoritas?
c. Bagaimana cara penerapan dan proses internalisasi nilai-nilai
ANEKA selama kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan
di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Purworejo?

C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu strategis serta rumusan masalah
yang telah ditetapkan, tujuan pelaksanaan aktualisasi ini antara lain
adalah:
1. Menemukan inovasi guna meningkatkan kualitas musyawarah
perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan
oleh Bappeda Kabupaten Purworejo sehingga mampu menampung
seluruh aspirasi masyarakat terutama dari kelompok minoritas yaitu
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), perempuan, dan
kelompok difabel

10
2. Mampu menginternalisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang
telah dipelajari selama diklat dasar dalam habituasi

D. Manfaat
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini antara lain memiliki
manfaat bagi organisasi, bagi masyarakat, dan bagi calon pegawai
negeri sipil dengan detail sebagai berikut:
a. Bagi Organisasi (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
Membantu menemukan inovasi guna mengoptimalkan penyerapan
aspirasi masyarakat kaum minoritas dalam penyelenggaraan
musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) sehingga
kualitas perencanaan pembangunan kabupaten dapat terkontrol
dengan baik karena melibatkan masyarakat sebagai objek sekaligus
subjek dari tingkat terbawah.
b. Bagi Masyarakat
Aspirasi masyarakat dapat tertampung dengan baik sehingga
kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi langsung oleh pemerintah
kabupaten.
c. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Terinternalisasinya nilai-nilai ANEKA sebagai nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil sehingga mampu menerapkannya dalam melaksanakan
tugas sebagai Perencana Ahli Pertama di Bidang Perencanaan,
Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo.

11
BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Dasar hukum pembentukan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo antara
lain:
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah,
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679),
d. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887),
e. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo
Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Purworejo Nomor 14),

12
f. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Purworejo.

2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi


a. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Purworejo mengacu pada Visi Kabupaten Purworejo
yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Kabupaten Purworejo sebagai berikut:
“Terwujudnya Kabupaten Purworejo yang Semakin Sejahtera
Berbasis Pertanian, Pariwisata, Industri, Dan Perdagangan yang
Berwawasan Budaya, Lingkungan, dan Ekonomi Kerakyatan.”

b. Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Misi merupakan turunan dari visi yang berfungsi untuk
menjabarkan langkah-langkah yang harus ditempuh guna
mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Sebagaimana dengan
visi, misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Purworejo juga mengacu pada Misi Kabupaten Purworejo dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Kabupaten Purworejo sebagai berikut:
1) Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang
religius dan demokratis
2) Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai gerbang
ekonomi utama bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang
berbasis pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan
3) Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai daerah tujuan
wisata unggulan berbasis budaya dan kearifan lokal.
4) Mewujudkan Kabupaten Purworejo yang unggul di bidang
seni, budaya, dan olahraga.

13
5) Mewujudkan Kabupaten Purworejo sebagai kabupaten yang
unggul di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan.
6) Mewujudkan Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang
memiliki aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif
yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan publik.
7) Mewujudkan desa di Kabupaten Purworejo sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat
dalam berbagai bidang.

c. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang diterapkan pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo
mengacu dari nilai-nilai organisasi dari Kementrian Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas sebagai berikut:
1) Berintegritas
Setiap aparatur sipil negara harus memiliki nilai professional,
kredibel, dapat dipercaya dan memegang teguh prinsip serta
standar etika yang berlaku dalam menjalankan tugas yang
diberikan
2) Visioner
Setiap aparatur sipil negara harus memiliki pandangan yang
strategis, jauh, dan jelas mengenai masa depan serta
memiliki kemampuan merencanakan dan memimpin
pencapaian visi Indonesia yang dicita-citakan
3) Unggul
Setiap aparatur sipil negara harus berkemampuan tinggi,
inovatif, adaptif, komunikatif, dan mampu bersinergi secara
egaliter, baik internal maupun eksternal untuk menyediakan
solusi yang andal bagi pembangunan Indonesia

14
d. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016
tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Purworejo, Bappeda mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang
perencanaan, penelitian dan pengembangan sesuai dengan
kewenangan Daerah, yang meliputi ekonomi dan
pengembangan wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta
penelitian, pengembangan, dan pengendalian. Dalam
melaksanakan tugas pokoknya, Bappeda menyelenggarakan
fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan
pembangunan, penelitian, pengembangan, dan
pengendalian;
2) Penyusunan dan pelaksanaan rencana dan program kerja
bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan
pengembangan yang meliputi ekonomi dan pengembangan
wilayah, pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian,
pengembangan, dan pengendalian;
3) Pembinaan dan pengendalian teknis bidang perencanaan
pembangunan, ekonomi dan pengembangan wilayah,
pemerintahan dan sosial budaya, serta penelitian,
pengembangan, dan pengendalian;
4) Pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis
dengan pihak lain yang berhubungan dengan bidang
perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan
yang meliputi ekonomi dan pengembangan wilayah,
pemerintahan dan social budaya, serta penelitian,
pengembangan, dan pengendalian;
5) Penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
terhadap pelaksanaan tugas-tugas bidang perencanaan

15
pembangunan, penelitian, dan pengembangan yang meliputi
ekonomi dan pengembangan wilayah, pemerintahan dan
sosial budaya, serta penelitian, pengembangan, dan
pengendalian;
6) Penyelenggaraan kesekretariatan bappeda;
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo No 84 Tahun 2016
tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Purworejo, Bappeda Kabupaten Purworejo
terbagi ke dalam 1 sekretariat, 3 bidang, dan 1 kelompok jabatan
fungsional yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan dengan
struktur organisasi sebagai berikut.

16
Kepala Bappeda

Sekretariat

Kelompok Jabatan
Fungsional

Subbag Perencanaan,
Subbag Keuangan dan
Evaluasi, Pelaporan
Kepegawaian
dan Umum

Kabid Perencanaan,
Kabid Ekonomi dan Kabid Pemerintahan dan Penelitian,
Pengembangan Wilayah Sosial Budaya Pengembangan, dan
Pengendalian

Kasubbid Penelitian,
Kasubbid
Kasubbid Produksi Pengembangan dan
Pemerintahan
Analisis Data

Kasubbid
Kasubbid
Kependudukan dan Kasubbid Penyusunan
Pengembangan Dunia
Pemberdayaan Perencanaan Daerah
Usaha
Masyarakat

Kasubbid Infrastruktur Kasubbid


Kasubbid
dan Pembangunan Pengendalian, Evaluasi,
Kesejahteraan Rakyat
Wilayah dan Pelaporan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Purworejo


Sumber: SOTK Bappeda Kabupaten Purworejo, 2016

17
b. Job Deskripsi
Penulis sebagai Perencana Ahli Pertama di Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo berdasarkan Surat
Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) yang dikeluarkan oleh
Kepala Bappeda Kabupaten Purworejo, ditempatkan di Bidang
Perencanaan, Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian
(Renlitbangdal). Bidang Renlitbangdal mempunyai tugas antara
lain untuk menyiapkan dan mengendalikan bidang penelitian,
pengembangan dan analisis data; menyusun perencanaan
daerah; serta mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan
pelaksanaan pembangunan daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Bidang Renlitbangdal
Bappeda Kabupaten Purworejo menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengendalian di bidang penelitian
pengembangan dan analisis data
2) Penyiapan perumusan kebijakan pengembangan teknis,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang
penyusunan perencanaan daerah
3) Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pengendalian
evaluasi dan pelaporan
4) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bappeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
4. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana, dan Sumber Daya Lain
Jumlah pegawai pada perangkat daerah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo secara keseluruhan
adalah sebanyak 43 orang. Adapun susunan pegawai berdasarkan
golongannya adalah sebagai berikut

18
Tabel 2.1 Susunan Pegawai Bappeda Kabupaten Purworejo
Berdasarkan Golongan Ruang

No. Gol. Ruang PNS CPNS Jumlah

1. IV/e 0 0 0
2. IV/d 0 0 0
3. IV/c 0 0 0
4. IV/b 2 0 2
5. IV/a 6 0 6
Jumlah Gol IV 8 0 8
6. III/d 7 0 7
7. III/c 4 0 4
8. III/b 8 0 8
9. III/a 2 6 8
Jumlah Gol III 21 6 27
10. II/d 4 0 4
11. II/c 2 0 2
12. II/b 1 0 1
13. II/a 0 0 0
Jumlah Gol II 7 0 7
14. I/d 1 0 1
15. I/c 0 0 0
16. I/b 0 0 0
17. I/a 0 0 0
Jumlah Gol I 1 0 1
Total 37 6 43
Sumber: SOTK Bappeda Kabupaten Purworejo, 2019

Berdasarkan tingkat pendidikannya, SDM di Bappeda


Kabupaten Purworejo didominasi dengan pendidikan terakhir
setingkat S-1/D-IV yaitu sebanyak 18 orang, diikuti dengan
pendidikan terakhir setingkat SMA sebanyak 11 orang, dan pada
peringkat terakhir adalah tingat pendidikan S2 sebanyak 10 orang
dengan rincian sebagai berikut.

19
Tabel 2.2 Susunan Pegawai Bappeda Kabupaten Purworejo
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah


1. SD 1
2. SMP 0
3. SMA 11
4. D-III 3
5. S1/D-IV 18
6. S2 10
Jumlah 43
Sumber: SOTK Bappeda Kabupaten Purworejo, 2019

Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin, susunan SDM Badan


Perencanaan Pembangunan Kabupaten Purworejo tergolong
seimbang antara jumlah pegawai laki-laki dan perempuan yaitu
masing-masing sejumlah 22 dan 21 orang sebagaimana tabel
berikut.

Tabel 2.3 Susunan Pegawai Bappeda Kabupaten Purworejo


Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 22
2. Perempuan 21
Jumlah 43
Sumber: SOTK Bappeda Kabupaten Purworejo, 2019

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional
Perencana dan Angka Kreditnya, Perencana adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh jabatan yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
perencanaan pada unit perencanaan tertentu. Sedangkan
perencanaan adalah kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari
sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan
dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan,

20
serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil
pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Perencana berkedudukan sebagai pelaksana kegiatan teknis
fungsional perencanaan di lingkungan instansi pemerintah. Tugas
pokok perencana adalah menyiapkan, melakukan, dan menyelesaikan
kegiatan perencanaan. Ruang lingkup kegiatan perencanaan
berdasarkan Keputusan Bersama Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Kepala Kepegawaian Negara Nomor
34A/KEP.1106/Ka/08/2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Perencanan dan Angka Kreditnya, meliputi berbagai
kegiatan di bidang perencanaan atau yang terkait dengan bidang
perencanaan yang merupakan fungsi manajemen pembangunan, yang
terdiri atas sub unsur identifikasi permasalahan, perumusan alternatif
kebijakan perencanaan, pengkajian alternatif, penentuan alternatif dan
rencana pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan hasil
pelaksanaan. Penulis sebagai perencana ahli pertama memiliki rincian
kegiatan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan informasi melalui pengumpulan data
sekunder
b. Melakukan inventarisasi sumber daya yang potensial dalam rangka
identifikasi permasalahan
c. Melakukan kodifikasi data dalam rangka pengolahan data dan
informasi
d. Memasukkan data dan informasi dalam rangka pengolahan data
dan informasi
e. Melakukan tabulasi data dan informasi dalam rangka pengolahan
data dan informasi
f. Mengolah data dalam rangka pengolahan data dan informasi
g. Membuat diagram dan tabel dalam rangka penyajian data dan
informasi

21
h. Menyajikan latar belakang masalah dalam rangka penyajian data
dan informasi
i. Menentukan jenis permasalahan dalam rangka perumusan
permasalahan
j. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif dalam rangka
pengkajian alternatif
k. Menulis saran dalam rangka penentuan kriteria untuk menilai
alternatif
l. Membuat laporan perkembangan pelaksanaan secara objektif
dalam rangka pengendalian pelaksanaan
m. Menefektifkan pelaksanaan dalam rangka pengumpulan,
penyajian, dan penganalisaan data dan informasi untuk penilaian
hasil pelaksanaan
n. Mengefektifkan tujuan dalam ranga pengumpulan, penyajian, dan
penganalisaan data dan informasi untuk penilaian hasil
pelaksanaan
o. Melakukan pengumpulan data dan informasi untuk menilai dampak
kemasyarakaran/lingkungan

Penulis ditugaskan untuk melaksanakan tugas pada sub bidang


Penyusunan Perencanaan Daerah dengan tugas pokok adalah untuk
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, serta pembinaan di bidang perencanaan daerah dan keuangan,
serta pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Perencanaan, Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian
sesuai dengan tugas dan fungsi.
Berdasarkan uraian tugas dan fungsi sub bidang Penyusunan
Perencanaan Daerah Bappeda Kabupaten Purworejo serta rincian
kegiatan yang harus dilaksanakan oleh jabatan fungsional perencana
ahli pertama, penulis memiliki sasaran kinerja pegawai (SKP) sebagai
patokan pelaksanaan tugas sebagai berikut:

22
a. Fasilitasi dan mengolah rencana kerja sub bidang penyusunan
perencanaan daerah
b. Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan rencana kerja sub bidang
penyusunan perencanaan daerah
c. Mengumpulkan dan mengolah permasalahan terkait dengan
penyusunan perencanaan daerah
d. Fasilitasi, mengolah teknis pengendalian, monitoring dan evaluasi
penyiapan bahan perencanaan bidang perencanaan, litbang, dan
pengendalian
e. Fasilitasi dan mengolah teknis penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD)
f. Fasilitasi dan mengolah teknis kegiatan ICT
g. Fasilitasi dan mengolah evaluasi pelaksanaan rencana kerja sub
bidang penyusunan perencanaan daerah
h. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sub bidang penyusunan
perencanaan daerah
i. Membuat laporan pelaksanaan dan hasil kegiatan baik secara
tertulis maupun lisan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan
j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

C. Role Model
Sebagai role model, penulis
mencontoh kepribadian dan gaya
kepemimpinan Ibu Dr. (H.C.) Ir. Tri
Rismaharini, M.T. yang akrab disapa
Ibu Risma dan menjabat sebagai
Walikota Surabaya pada saat ini. Ibu
Risma lahir di Kediri, 20 Novemver
1961 yang telah menjabat sebagai
Walikota Surabaya sejak 17
Februari 2016 setelah sebelumnya
pernah menjabat sebagai

23
Wakil Walikota Surabaya. Ibu Risma adalah wanita pertama
yang terpilih sebagai Walikota Surabaya sepanjang sejarah dengan
metode pemilihan langsung (Pemilu) dan berulang kali masuk ke dalam
daftar pemimpin terbaik dunia.
Kepemimpinan dari seorang lulusan Arsitektur dan Manajemen
Pembangunan Kota ini sudah tidak perlu diragukan lagi berkat
pengalamannya sebelum menjabat sebagai Walikota, beliau pernah
menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)
serta menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota
Surabaya (Bappeko). Selain itu Ibu Risma juga terpilih untuk
mengemban amanah sebagai Presiden UCLG-ASPAC (Asosiasi
Pemerintah Kota dan Daerah se-Asia Pasifik) untuk periode 2018-2020
menggantikan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan.
Sudah begitu banyak inovasi perencanaan, penataan, dan
pembangunan kota yang diinisiasi oleh beliau sehingga Kota Surabaya
berulang kali memperoleh penghargaan di bawah komandonya.
Penghargaan tersebut antara lain United Europe Award untuk kategori
Future City dari European Business Assembly (EBA); Penghargaan
Future City versi FutureGov untuk sistem Surabaya Single Window
(SSW) untuk sistem pelayanan dan ijin terpadu; Penghargaan
Surabaya sebagai Kota dengan Partisipasi Terbaik se-Asia Pasifik atas
keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi masyarakat dalam
mengelola lingkungan; Future Government Awards di bidang data
center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di Asia-Pasifik; serta The
2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-bangsa
dengan Taman Bungkul sebagai taman terbaik se-Asia.
Dengan demikian tidak mengherankan apabila Tri Rismaharini
pernah dinobatkan sebagai Mayor of the Month pada Februari 2014
serta penobatan sebagai walikota terbaik ketiga di dunia versi World
City Mayors Foundation atas keberhasilannya mengubah wajah Kota
Surabaya dari kondisi kumuh menjadi kota yang lebih indah dan tertata
rapi. Selain itu, beliau juga pernah masuk ke dalam jajaran 50 tokoh

24
paling berpengaruh versi majalah Fortune berkat terobosan luar biasa
yang diterapkannya di Kota Surabaya. Hal ini tak lepas dari nilai-nilai
kepribadian Ibu Risma sebagai figur yang energik dan antusias
mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi, dan lingkungan baik
secara nasional maupun internasional.
Nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Ibu Risma dan dapat
memberikan teladan dalam melaksanakan pekerjaannya antara lain
sebagai berikut:
a. Integritas
Integritas berarti bahwa adanya keselarasan antara pikiran dengan
tindakan yang dilaksanakan. Ide-ide tentang penyelesaian masalah
yang sudah dipikirkan harus dilaksanakan sesuai dengan tata
aturan yang berlaku sehingga masalah tidak melebar dan bisa
selesai tepat mutu, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat anggaran.
b. Solutif dan Inovatif
Berbagai macam permasalahan dan isu yang berkembang pada
suatu wilayah menuntut adanya tindak penyelesaian yang out of the
box. Dengan semakin berkembangnya teknologi serta dimulainya
era 4.0, inovasi menjadi kata kunci apabila suatu bangsa ingin maju
dan tidak tertinggal jauh di belakang.
c. Adil
Penataan wilayah yang dilakukan adalah sesuai dengan porsi
masalah yang berkembang pada kawasan tersebut, tidak ada
tebang pilih, tidak memperdulikan milik orang kaya atau orang
miskin, tidak memperhatikan status sosial, ras, agama, maupun
gender. Semua masalah akan ditindak sesuai porsinya masing-
masing tanpa membeda-bedakan sehingga keadilan sosial bagi
seluruh rakyat akan mampu terwujud.
d. Konsisten
Setia dan patuh terhadap tugas dan jabatan yang diemban dan
mempertanggung jawabkannya langsung kepada masyarakat dan
kepada Tuhan karena Pegawai Negeri Sipil adalah abdi negara dan

25
pelayan publik. Sehingga sudah sepantasnya apabila setiap
pegawai harus selalu sadar akan tugas dan tanggungjawabnya
serta konsisten dalam menjalankan kewajibannya, berani berkata
tidak apabila terdapat kegiatan yang melanggar prosedur, serta
berani memperjuangkan segala sesuatu yang dianggap benar dan
sesuai aturan.
e. Peduli
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu memberikan
kesempatan sukses bagi semua orang. Begitu pula sebagai
Pegawai Negeri Sipil kita harus peka dan peduli pada kebutuhan
masyarakat luas dan melayani masyarakat dengan sebaik-baik
tindakan.

26
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan


Nilai ANEKA
Berdasarkan analisis isu strategis menggunakan metode
APKL-USG yang telah dilakukan sebelumnya, skor tertinggi dengan
nilai 15 dimiliki oleh isu “Belum maksimalnya kualitas pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dalam
menampung aspirasi masyarakat kelompok minoritas.” Dengan
demikian isu yang akan diangkat dalam habituasi dan diselesaikan
adalah isu tersebut dengan gagasan utama pemecahan masalah yaitu
“Upaya peningkatan kualitas pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan (Musrenbang) oleh Bappeda
Kabupaten Purworejo dalam menampung aspirasi masyarakat
kelompok minoritas.”
Penulis bertugas di Sub-bidang Penyusunan Perencanaan
Daerah yang diantaranya terdapat Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
berupa penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang berjangka waktu 1 tahun. Dokumen RKPD ini memuat
rencana kegiatan pembangunan kabupaten dari semua sektor dan
semua OPD di Kabupaten Purworejo selama satu tahun perencanaan
ke depan. Penyusunan dokumen ini sewajarnya terlebih dahulu
diawali dengan adanya penggalian masalah dari tingkat terbawah
yaitu dengan adanya Musrenbang Desa.
Namun selama beberapa kurun waktu terakhir, terdapat isu
yang muncul bahwa aspirasi/kebutuhan dari masyarakat kelompok
minoritas (masyarakat berpenghasilan rendah, perempuan, dan
difabel) kurang tertampung karena kalah kuat dengan suara kelompok
mayoritas. Dengan demikian diperlukan satu inovasi kegiatan yang
dapat menjembatani perencanaan dari tingkat bawah dan dari seluruh

27
lapisan masyarakat tanpa terkecuali sehingga dokumen RKPD yang
tersusun dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Penyelesaian isu yang digagas oleh penulis adalah
mengadakan tahapan kegiatan pra-musrenbang yang dilaksanakan
sebelum musrenbang desa dilaksanakan. Pra-musrenbang ini
dilaksanakan dengan teknik perencanaan partisipatif dan metode
jemput bola ke masyarakat di tingkat RW. Teknik perencanaan
partisipatif yang dimaksud adalah dengan teknik sketsa desa/transek,
kalender musim, bagan kelembagaan, serta menggunakan form
matriks isian usulan kegiatan. Sedangkan metode jemput bola
dimaksudkan dengan pembentukan tim fasilitator dari kelurahan yang
mengadakan FGD pada setiap RW dengan memastikan adanya
partisipasi dari kelompok minoritas (MBR, perempuan, dan difabel)
serta mengawal aspirasi mereka supaya tetap tertampung hingga
musrenbang tingkat kabupaten.
Sebelum melaksanakan kegiatan pra-musrenbang, terlebih
dahulu dirancang sebuah buku panduan pelaksanaan kegiatan pra-
musrenbang tingkat RW yang selama ini belum pernah dilaksanakan
oleh Bappeda Kabupaten Purworejo. Buku panduan ini merupakan
petunjuk dan pedoman bagi instansi Bappeda selaku penyelenggara
kegiatan Musrenbang. Gagasan utama pemecahan isu yang
diusulkan penulis dalam hal ini adalah kegiatan inovasi untuk
membuat sebuah buku panduan pelaksanaan pra-musrenbang
tingkat RW yang mampu menjaring aspirasi dan kebutuhan seluruh
lapisan masyarakat terutama kelompok minoritas. Buku panduan ini
merupakan sarana sosialisasi bagi penulis untuk Bappeda supaya
dalam pelaksanaan Musrenbang pada tahun berjalan dapat diawali
dengan kegiatan pra-musrenbang tingkat RW terlebih dahulu.
Untuk mendukung gagasan utama supaya dapat terwujud
dengan maksimal, maka disusunlah beberapa kegiatan dan tahapan
kegiatan yang dapat mendukung penyelesaian isu utama antara lain
sebagai berikut:

28
a. Menyiapkan bahan-bahan pendukung penyusunan buku panduan
pra-musrenbang
b. Membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra-musrenbang
c. Membuat buku panduan pra-musrenbang
d. Memaparkan buku panduan pra-musrenbang kepada Bidang
Perencanaan, Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian
(Renlitbangdal) Bappeda Kabupaten Purworejo
e. Melakukan publikasi panduan pra-musrenbang di website dan
media sosial Bappeda Kabupaten Purworejo

29
Judul : Upaya peningkatan kualitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) oleh
Bappeda Kabupaten Purworejo dalam menampung aspirasi masyarakat kelompok minoritas
Nama Lengkap : Dina Arifia, S.T.
Jabatan : Perencana Ahli Pertama
Unit Kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya proses pengerjaan dan tindak lanjut penelitian/riset ilmiah di Bidang Perencanaan,
Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian (Renlitbangdal) Bappeda Kabupaten Purworejo
2. Belum terlaksananya monitoring dan evaluasi (monev) setiap 3 bulan untuk pencapaian target RPJMD
Kabupaten Purworejo
3. Dokumen-dokumen pendukung untuk bahan audit dokumen perencanaan belum teradministrasi
dengan baik
4. Belum adanya wadah dari Bappeda sebagai leading sector untuk pengembangan inovasi pelayanan
publik pada setiap OPD di Kabupaten Purworejo
5. Belum maksimalnya kualitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang)
dalam menampung aspirasi masyarakat kelompok minoritas
Isu yang Diangkat : Belum maksimalnya kualitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dalam
menampung aspirasi masyarakat kelompok minoritas
Gagasan Pemecahan Isu : Adanya tahapan kegiatan pra-musrenbang yang dilaksanakan sebelum musrenbang desa dilaksanakan.
Pra-musrenbang dilaksanakan dengan teknik perencanaan partisipatif dan metode jemput bola ke
masyarakat di tingkat RW. Teknik perencanaan partisipatif yang dimaksud adalah dengan teknik sketsa

30
desa/transek dan bagan kelembagaan. Sedangkan metode jemput bola dimaksudkan dengan
pembentukan tim fasilitator dari kelurahan yang mengadakan FGD pada setiap RW dengan memastikan
adanya partisipasi dari kelompok minoritas (MBR, perempuan, dan difabel).
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan adalah membuat buku panduan pelaksanaan pra-musrenbang
lengkap dengan kajian teori, kajian peraturan perundangan yang terkait, tata cara pelaksanaan FGD pada
setiap RW, serta lampiran form/matriks isian, media, dan alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
FGD tersebut.
Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan-bahan pendukung penyusunan buku panduan pra musrenbang
2. Membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra musrenbang
3. Membuat buku panduan pra musrenbang
4. Memaparkan buku panduan pra musrenbang kepada
5. Melakukan publikasi panduan pra musrenbang di website dan media sosial Bappeda Kabupaten
Purworejo

31
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Tersususnnya kajian
Mendukung Visi:
teori terkait
Akuntabilitas Terwujudnya Kabupaten
Mengkaji teori-teori pelaksanaan
Diwujudkan dengan nilai Purworejo yang Semakin
terkait pelaksanaan musrenbang yang
konsistensi sesuai dengan Sejahtera Berbasis
musrenbang dilandasi nilai
teori-teori yang terkait Pertanian, Pariwisata,
akuntabilitas Kegiatan ini
Industri, Dan
(konsistensi) menguatkan nilai
Perdagangan Yang
Tersusunnya kajian organisasi pada
Akuntabilitas Berwawasan Budaya,
peraturan Kementrian PPN/
Diwujudkan dengan nilai Lingkungan, Dan
Menyiapkan perundangan terkait Bappenas yaitu:
konsistensi sesuai aturan Ekonomi Kerakyatan
bahan-bahan Mengkaji peraturan pelaksanaan Berintegritas,
perundangan yang berlaku
pendukung perundangan terkait musrenbang yang yang berarti
1. Anti Korupsi Mendukung Misi ke-6:
penyusunan pelaksanaan dilandasi nilai professional,
Diwujudkan dengan nilai Mewujudkan Kabupaten
buku panduan musrenbang akuntabilitas kredibel, dapat
kejujuran dan keadilan Purworejo menjadi
pra musrenbang (konsistensi) dan anti dipercaya dan
sesuai dengan aturan kabupaten yang memiliki
korupsi (kejujuran memegang teguh
perundangan yang berlaku aparatur pemerintahan
dan keadilan) prinsip serta
yang mampu
Tersusunnya draft standar etika yang
melaksanakan tata kelola
awal buku panduan Komitmen Mutu berlaku
Membuat draft awal pemerintahan yang baik,
pelaksanaan Diwujudkan dengan nilai
buku panduan bersih, dan partisipatif
musrenbang yang inovatif dengan pembuatan
pelaksanaan pra yang berorientasi pada
dilandasi nilai draft awal yang berorientasi
musrenbang optimalisasi pelayanan
komitmen mutu mutu
publik.
(inovatif)

32
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Diperolehnya
Etika Publik
persetujuan dari
Diwujudkan dengan nilai
Kepala Sub Bidang
Melakukan kebersamaan dan orientasi
Penyusunan
konsultasi dengan organisasi dengan konsultasi
Perencanaan dengan
Kepala Sub Bidang langsung pada atasan
nilai dasar etika
Penyusunan Nasionalisme
publik (kebersamaan
Perencanaan Diwujudkan dengan nilai
dan orientasi
Daerah Pancasila pada sila ke-4
organisasi) dan
yaitu musyawarah mufakat
nasionalisme
dengan rekan kerja
(musyawarah)
Diperolehnya Etika Publik
persetujuan dari Diwujudkan dengan nilai
Kepala Bidang kebersamaan dan orientasi
Melakukan
Renlitbangdal yang organisasi dengan konsultasi
konsultasi dengan
dilandasi nilai etika langsung pada atasan
Kepala Bidang
publik (kebersamaan Nasionalisme
Renlitbangdal
dan orientasi Diwujudkan dengan nilai
Bappeda
organisasi) dan Pancasila pada sila ke-4
nasionalisme yaitu musyawarah mufakat
(musyawarah) dengan rekan kerja

Tersusunnya media Mendukung Visi: Kegiatan ini


Membuat media Membuat media Komitmen Mutu
pelaksanaan FGD Terwujudnya Kabupaten menguatkan nilai
dan alat bantu pelaksanaan FGD Diwujudkan dengan nilai
2. dengan teknik sketsa Purworejo yang Semakin organisasi pada
pelaksanaan pra dengan teknik sketsa inovatif dengan alat bantu
desa/transek yang Sejahtera Berbasis Kementrian PPN/
musrenbang desa/transek yang efektif dan efisien
dilandasi nilai Pertanian, Pariwisata, Bappenas yaitu:

33
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
komitmen mutu Industri, Dan Unggul, yang
(inovatif, efektif, dan Perdagangan Yang berarti
efisien) Berwawasan Budaya, berkemampuan
Tersusunnya media Lingkungan, Dan tinggi, inovatif,
pelaksanaan FGD Ekonomi Kerakyatan adaptif,
Membuat media dengan teknik Komitmen Mutu komunikatif, dan
pelaksanaan FGD kalender musim yang Diwujudkan dengan nilai Mendukung Misi ke-6: mampu bersinergi
dengan teknik dilandasi nilai inovatif dengan alat bantu Mewujudkan Kabupaten secara egaliter,
kalender musim komitmen mutu yang efektif dan efisien Purworejo menjadi baik internal
(inovatif, efektif, dan kabupaten yang memiliki maupun eksternal
efisien) aparatur pemerintahan untuk menyediakan
Tersusunnya media yang mampu solusi yang andal
pelaksanaan FGD melaksanakan tata kelola bagi pembangunan
Membuat media dengan teknik bagan Komitmen Mutu pemerintahan yang baik, Indonesia
pelaksanaan FGD kelembagaan yang Diwujudkan dengan nilai bersih, dan partisipatif
dengan teknik bagan dilandasi nilai inovatif dengan alat bantu yang berorientasi pada
kelembagaan komitmen mutu yang efektif dan efisien optimalisasi pelayanan
(inovatif, efektif, dan publik.
efisien)
Tersusunnya matriks Akuntabilitas
usulan program Diwujudkan dengan nilai
kegiatan yang transparansi, kejelasan, dan
Membuat matriks
dilandasi nilai konsistensi dalam membuat
usulan program
akuntabilitas matriks usulan kegiatan
kegiatan
(transparansi, Anti Korupsi
kejelasan, dan Diwujudkan dengan nilai
konsistensi) dan anti kejujuran dan keadilan

34
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
korupsi (kejujuran karena matriks akan diisi
dan keadilan) bersama-sama dengan
masyarakat
Terjalinnya
Melakukan kerjasama dengan
Nasionalisme
koordinasi dengan rekan kerja terkait
Diwujudkan dengan nilai
rekan kerja terkait penyusunan media
Pancasila pada sila ke-4
media dan alat bantu dan alat bantu yang
yaitu musyawarah mufakat
pelaksanaan pra dilandasi nilai
dengan rekan kerja
musrenbang nasionalisme
(musyawarah)
Diperolehnya
persetujuan dari
Etika Publik
mentor terkait media
Mengkonsultasikan Diwujudkan dengan nilai
dan alat bantu FGD
media dan alat bantu kebersamaan dan orientasi
yang dilandasi nilai
kepada mentor organisasi dengan konsultasi
etika publik
pada atasan langsung
(kebersamaan dan
orientasi organisasi)

Tersusunnya buku Mendukung Visi:


Komitmen Mutu Kegiatan ini
Menyusun draft buku panduan Terwujudnya Kabupaten
Membuat buku Diwujudkan dengan nilai menguatkan nilai
panduan pelaksanaan pra Purworejo yang Semakin
3. panduan pra inovatif dengan pembuatan organisasi pada
pelaksanaan pra musrenbang yang Sejahtera Berbasis
musrenbang buku panduan yang Kementrian PPN/
musrenbang dilandasi nilai Pertanian, Pariwisata,
berorientasi mutu Bappenas yaitu:
komitmen mutu Industri, Dan

35
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(inovatif dan Perdagangan Yang Visioner, yang
berorientasi mutu) Berwawasan Budaya, berarti memiliki
Lingkungan, Dan pandangan yang
Komitmen Mutu Ekonomi Kerakyatan strategis, jauh, dan
Tersusunnya Diwujudkan dengan nilai jelas mengenai
lampiran panduan inovatif dengan pembuatan Mendukung Misi ke-6: masa depan serta
pelaksanaan lampiran yang berorientasi Mewujudkan Kabupaten memiliki
Menyusun draft
musrenbang yang mutu Purworejo menjadi kemampuan
lampiran buku
dilandasi nilai Nasionalisme kabupaten yang memiliki merencanakan dan
panduan
komitmen mutu Diwujudkan dengan nilai aparatur pemerintahan memimpin
pelaksanaan pra
(inovatif dan Pancasila pada sila ke-3 yang mampu pencapaian visi
musrenbang
berorientasi mutu) yaitu persatuan dengan melaksanakan tata kelola Indonesia yang
dan nasionalisme menggunakan Bahasa pemerintahan yang baik, dicita-citakan
(persatuan) Indonesia yang baik dan bersih, dan partisipatif
benar yang berorientasi pada
Diperolehnya Etika Publik optimalisasi pelayanan
persetujuan dari Diwujudkan dengan nilai publik.
mentor terkait buku kebersamaan dan orientasi
panduan pra organisasi dengan konsultasi
musrenbang beserta pada atasan langsung
Mengkonsultasikan
lampirannya yang Nasionalisme
draft buku panduan
dilandasi nilai etika Diwujudkan dengan nilai
beserta lampirannya
publik (kebersamaan Pancasila pada sila ke-2
kepada mentor
dan orientasi yaitu kemanusiaan dan sila
organisasi) dan ke-4 yaitu musyawarah
nasionalisme dengan menghargai
(kemanusiaan dan pendapat dalam berdiskusi
musyawarah) dengan rekan kerja

36
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Akuntablitas
Tersusunnya buku
Diwujudkan dengan nilai
panduan pra
integritas, responsibilitas,
musrenbang yang
dan konsistensi dalam
dialndasi nilai
Mencetak buku pembuatan panduan
akuntabilitas
panduan pra Anti Korupsi
(integritas,
musrenbang Diwujudkan dengan nilai
responsibilitas, dan
kedisiplinan dan tanggung
konsistensi) dan anti
jawab untuk mencetak draft
korupsi (kedisiplinan
panduan pra musrenbang
dan tanggungjawab)
dalam bentuk buku

Akuntabilitas Mendukung Visi: Kegiatan ini


Tersusunnya draft
Diwujudkan dengan nilai Terwujudnya Kabupaten menguatkan nilai
powerpoint paparan
Memaparkan responsibilitas berani Purworejo yang Semakin organisasi pada
panduan pra
buku panduan mempertanggung jawabkan Sejahtera Berbasis Kementrian PPN/
Membuat draft musrenbang yang
pra musrenbang hasil kerja untuk dipaparkan Pertanian, Pariwisata, Bappenas yaitu:
powerpoint sebagai dilandasi nilai
4. kepada Bidang kepada rekan kerja Industri, Dan Unggul, yang
alat bantu akuntabilitas
Renlitbangdal Komitmen Mutu Perdagangan Yang berarti
pemaparan (responsibilitas) dan
Bappeda Diwujudkan dengan nilai Berwawasan Budaya, berkemampuan
komitmen mutu
Purworejo inovatif, efektif dan efisien Lingkungan, Dan tinggi, inovatif,
(inovatif, efektif, dan
dalam pembuatan presentasi Ekonomi Kerakyatan adaptif,
efisien)
pemaparan kegiatan komunikatif, dan

37
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Diperolehnya Mendukung Misi ke-6: mampu bersinergi
persetujuan dari Mewujudkan Kabupaten secara egaliter,
Etika Publik
mentor terkait Purworejo menjadi baik internal
Mengkonsultasikan Diwujudkan dengan nilai
paparan yang telah kabupaten yang memiliki maupun eksternal
draft paparan kebersamaan dan orientasi
dibuat yang dilandasi aparatur pemerintahan untuk menyediakan
kepada mentor organisasi dengan konsultasi
nilai etika publik yang mampu solusi yang andal
pada atasan langsung
(kebersamaan dan melaksanakan tata kelola bagi pembangunan
orientasi organisasi) pemerintahan yang baik, Indonesia
Terlaksananya bersih, dan partisipatif
Melakukan kegiatan pemaparan Nasionalisme yang berorientasi pada
pemaparan kepada panduan pra Diwujudkan dengan nilai optimalisasi pelayanan
Bidang musrenbang yang Pancasila pada sila ke-4 publik.
Renlitbangdal dilandasi nilai yaitu musyawarah mufakat
Bappeda nasionalisme dengan rekan kerja
(musyawarah)
Akuntabilitas
Terlaksananya
Diwujudkan dengan nilai
kegiatan evaluasi
transparansi dan
terkait paparan untuk
kepercayaan kepada rekan
masukan perbaikan
kerja untuk mengevaluasi
yang dilandasi nilai
Melakukan evaluasi pekerjaan yang telah
akuntabilitas
kegiatan dilaksanakan
(transparansi dan
Anti Korupsi
kepercayaan) dan
Diwujudkan dengan nilai
anti korupsi
tanggung jawab dan
(tanggung jawab dan
kejujuran dalam melakukan
kejujuran)
proses evaluasi hasil kerja

38
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Terunggahnya Mendukung Visi:


panduan Terwujudnya Kabupaten
Akuntabilitas
pelaksanaan pra Purworejo yang Semakin
Diwujudkan dengan nilai
musrenbang di Sejahtera Berbasis
kejelasan dan transparansi
website Bappeda Pertanian, Pariwisata,
Mengunggah kepada masyarakat
yang dilandasi nilai Industri, Dan
panduan Komitmen Mutu
akuntabilitas Perdagangan Yang Kegiatan ini
pelaksanaan pra Diwujudkan dengan nilai
(kejelasan dan Berwawasan Budaya, menguatkan nilai
musrenbang di inovatif, efektif dan efeisien,
transparansi) dan Lingkungan, Dan organisasi pada
Melakukan website Bappeda serta perbaikan
komitmen mutu Ekonomi Kerakyatan Kementrian PPN/
publikasi berkelanjutan dengan
(inovatif, efektif, Bappenas yaitu:
panduan pra mempublikasikan secara
efisien, dan Mendukung Misi ke-6: Berintegritas,
musrenbang di digital
perbaikan Mewujudkan Kabupaten yang berarti
5. website dan
berkelanjutan) Purworejo menjadi professional,
media sosial
Terunggahnya kabupaten yang memiliki kredibel, dapat
Bappeda Akuntabilitas
panduan aparatur pemerintahan dipercaya dan
Kabupaten Diwujudkan dengan nilai
pelaksanaan pra yang mampu memegang teguh
Purworejo kejelasan dan transparansi
Mengunggah musrenbang di twitter melaksanakan tata kelola prinsip serta
kepada masyarakat
sosialisasi dan Instagram pemerintahan yang baik, standar etika yang
Komitmen Mutu
pelaksanaan pra Bappeda yang bersih, dan partisipatif berlaku
Diwujudkan dengan nilai
musrenbang di dilandasi nilai yang berorientasi pada
inovatif, efektif dan efeisien,
twitter dan instagram akuntabilitas optimalisasi pelayanan
serta perbaikan
Bappeda (kejelasan dan publik.
berkelanjutan dengan
transparansi) dan
mempublikasikan secara
komitmen mutu
digital
(inovatif, efektif,

39
Output/ Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-nilai Dasar
Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
efisien, dan
perbaikan
berkelanjutan)
Nasionalisme
Diwujudkan dengan nilai
Pancasila pada sila ke-2
Tertampungnya kritik yaitu kemanusiaan dan sila
dan saran dari publik ke-4 yaitu musyawarah
untuk masukan dengan menghargai
perbaikan yang pendapat dalam berdiskusi
Membuka kolom dilandasi nilai dengan rekan kerja
kritik dan saran pada nasionalisme Etika Publik
unggahan sebagai (kemanusiaan dan Diwujudkan dengan nilai
bahan evaluasi musyawarah), etika kepedulian dan keluwesan
publik (kepedulian karena mau dan mampu
dan keluwesan), menerima kritik dan saran
serta anti korupsi dari publik
(tanggung jawab) Anti Korupsi
Diwujudkan dengan nilai
tanggung jawab dengan
merespon aduan dari publik
Sumber: Hasil analisa dan elaborasi penulis, 2019

40
Tabel 3.2 Potensi Dampak Kegiatan Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Nilai Dasar Potensi Dampak
1. Menyiapkan bahan- Akuntabilitas: konsistensi Pengkajian teori dan aturan terkait penyusunan perencanaan
bahan pendukung daerah akan terlaksana dengan baik jika tidak konsisten dalam
penyusunan buku pengerjaannya
panduan pra Nasionalisme: musyawarah Penyiapan konsep penyusunan buku panduan tidak dapat
musrenbang mufakat terlaksana dengan baik apabila tidak ada kesepakatan dengan
atasan dan rekan kerja
Etika Publik: kebersamaan dan Penyiapan konsep penyusunan buku panduan tidak dapat
orientasi organisasi terlaksana dengan baik apabila tidak mampu menghargai,
berkomunikasi, dan bekerja sama dengan atasan dan rekan kerja
Komitmen Mutu: inovatif, efektif, Konsep penyusunan buku panduan tidak dapat terwujud dengan
dan efisien baik apabila tidak ada inovasi dan kreatifitas untuk menciptakan
kegiatan yang efektif dan efisien
Anti Korupsi: kejujuran dan Kegiatan tidak dapat terlaksana dengan baik apabila tidak
keadilan mengedepankan kejujuran dan keadilan dalam mewadahi
kebutuhan masyarakat

2. Membuat media dan Akuntabilitas: transparansi, Media dan alat bantu yang dibuat tidak dapat akuntabel apabila
alat bantu kejelasan, dan konsistensi dalam pengerjaannya tidak jelas dan tidak konsisten
pelaksanaan pra Nasionalisme: musyawarah Pembuatan media dan alat bantu tidak terwujud dengan baik
musrenbang mufakat apabila masih ada miss komunikasi dengan atasan dan rekan kerja
Etika Publik: kebersamaan dan Rancangan media dan alat bantu tidak dapat terlaksana apabila
orientasi organisasi dalam penyusunannya tidak mampu menghargai, berkomunikasi,
dan bekerjasama dengan atasan dan rekan kerja

41
Komitmen Mutu: inovatif, efektif, Media tidak akan bisa menjadi alat bantu yang memudahkan
dan efisien apabila tidak ada inovasi untuk pengerjaan yang efektif dan efisien
Anti Korupsi: kejujuran dan Media dan alat bantu tidak akan terbentuk dengan baik apabila
keadilan tidak mengedepankan kejujuran dan keadilan dalam mewadahi
kebutuhan masyarakat

3 Membuat buku Akuntabilitas: integritas, Buku panduan tidak dapat menjadi pedoman yang baik apabila
panduan pra responsibilitas, dan konsistensi tidak ada prinsip integritas, responsibiltas, dan konsistensi dalam
musrenbang pengerjaannya
Nasionalisme: persatuan, Apabila buku panduan tidak dibuat dengan Bahasa Indonesia yang
kemanusiaan, dan musyawarah baik dan benar maka pembaca akan kesulitan dalam memahami
Etika Publik: kebersamaan dan Buku panduan tidak dapat menjadi pedoman yang baik apabila
orientasi organisasi tidak mampu menghargai, berkomunikasi, dan bekerja sama
dengan atasan dan rekan kerja
Komitmen Mutu: inovatif dan Buku panduan tidak dapat menjadi pedoman yang baik apabila
berorientasi mutu tidak ada inovasi dan kreatifitas untuk menciptakan buku yang
berorientasi pada mutu
Anti Korupsi: kedisiplinan dan Buku panduan tidak dapat menjadi pedoman yang baik apabila
tanggung jawab tidak mengedepankan kejujuran dan keadilan dalam mewadahi
kebutuhan masyarakat

4 Memaparkan buku Akuntabilitas: responsibilitas, Tidak adanya dukungan dan kepercayaan dari rekan kerja apabila
panduan pra transparansi, kepercayaan dalam memaparkan tidak dibarengi dengan prinsip responsibilitas
musrenbang kepada dan transparansi
Bidang Renlitbangdal Nasionalisme: musyawarah Atasan dan rekan kerja tidak mampu memahami maksud paparan
Bappeda Purworejo dengan baik apabila belum ada kesepakatan bersama

42
Etika Publik: kebersamaan dan Koordinasi dengan rekan kerja tidak dapat terwujud dengan baik
orientasi organisasi apabila tidak ada nilai kebersamaan dan berorientasi pada
organisasi
Komitmen Mutu: inovatif, efektif, Hasil paparan tidak mampu menjadi sarana sosialisasi yang baik
dan efisien apabila tidak ada inovasi untuk pembuatan presentasi dengan
teknik yang efektif dan efisien
Anti Korupsi: tanggung jawab dan Kegiatan evaluasi bersama rekan kerja tidak dapat terwujud
kejujuran apabila tidak ada nilai kejujuran dan pertanggungjawaban

5 Melakukan publikasi Akuntabilitas: kejelasan dan Publikasi tidak dapat dipahami masyarakat apabila tidak ada
panduan pra transparansi kejelasan dan transparansi yang baik
musrenbang di Nasionalisme: kemanusiaan dan Hasil publikasi tidak terlaksana dengan baik jika belum ada
website dan media musyawarah kesepakatan dengan atasan dan rekan kerja
sosial Bappeda Etika Publik: kepedulian dan Publikasi tidak mampu mengakomodir respon dari masyarakat
Kabupaten Purworejo keluwesan apabila tidak ada kepedulian dan keluwesan dalam
pelaksanaannya
Komitmen Mutu: inovatif, efektif, Publikasi tidak menarik apabila tidak ada inovasi yang efektif dan
efisien, dan perbaikan efesien dan tidak akan ada tindak lanjutnya apabila tidak ada
berkelanjutan perbaikan berkelanjutan
Anti Korupsi: tanggung jawab Publikasi hanya akan menjadi formalitas dan tidak dapat berjalan
sebagaimana fungsinya jika tidak ada tanggung jawab dalam
pengelolaannya
Sumber: Hasil analisa dan elaborasi penulis, 2019

43
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo
pada tanggal 16 Agustus 2019 sampai dengan 24 September 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan
dalam timeline kegiatan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


N Agustus 2019 September 2019
Kegiatan Portofolio/ Bukti kegiatan
o.
15

16

19

20

21

22

23

26

27

28

29

30

10

11

12

13

16

17

18

19

20

23

24
2

9
1 Menyiapkan bahan-  Laporan hasil kajian teori terkait
bahan pendukung musrenbang
penyusunan buku  Laporan hasil kajian peraturan
panduan pra perundangan terkait
musrenbang musrenbang
 Draft buku panduan
pelaksanaan pra musrenbang
 Foto/video koordinasi dan
diskusi dengan rekan kerja.
 Foto/video konsultasi dan
diskusi dengan mentor
2 Membuat media dan  Media pelaksanaan FGD
alat bantu berupa sketsa desa
pelaksanaan pra  Media pelaksanaan FGD
musrenbang berupa kalender musim
 Media pelaksanaan FGD
berupa bagan kelembagaan

44
N Agustus 2019 September 2019
Kegiatan Portofolio/ Bukti kegiatan
o.

15

16

19

20

21

22

23

26

27

28

29

30

10

11

12

13

16

17

18

19

20

23

24
2

9
 Matriks usulan program
kegiatan dalam FGD
 Foto/video koordinasi dan
diskusi dengan rekan kerja.
 Foto/video konsultasi dan
diskusi dengan mentor
3 Membuat buku  Buku panduan pelaksanaan pra
panduan pra musrenbang
musrenbang  Lampiran panduan pelaksanaan
pra musrenbang
 Foto/video koordinasi dan
diskusi dengan rekan kerja.
 Foto/video konsultasi dan
diskusi dengan mentor
4 Memaparkan buku  Draft paparan powerpoint
panduan pra panduan pelaksanaan pra
musrenbang kepada musrenbang
Bidang  Foto/video koordinasi dan
Renlitbangdal diskusi dengan rekan kerja.
Bappeda Purworejo  Foto/video konsultasi dan
diskusi dengan mentor
 Foto/video kegiatan saat
paparan

45
N Agustus 2019 September 2019
Kegiatan Portofolio/ Bukti kegiatan
o.

15

16

19

20

21

22

23

26

27

28

29

30

10

11

12

13

16

17

18

19

20

23

24
2

9
5 Melakukan publikasi  Draft artikel publikasi panduan
panduan pra pelaksanaan pra musrenbang
musrenbang di  Foto/video koordinasi dan
website dan media diskusi dengan rekan kerja.
sosial Bappeda  Foto/video konsultasi dan
Kabupaten diskusi dengan mentor
Purworejo  Screenshot artikel yang telah
terpublikasi di website dan
media sosial Bappeda
Sumber: Hasil analisa dan elaborasi penulis, 2019

46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan
kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin
terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari
secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan
solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Antisipasi Menghadapi Strategi Menghadapi
No Kendala
Kendala Kendala
1. Kegiatan tidak Manajemen waktu Displin waktu sesuai
selesai tepat dengan baik dengan timeline rencana
waktu kegiatan
2. Kurangnya  Membaca literatur/  Inventarisasi
kompetensi referensi mengenai literatur
dalam kegiatan kegiatan yang akan  Menemui,
yang akan dilakukan berdiskusi, dan
dilakukan  Konsultasi kepada berkonsultasi
ahlinya/ yang lebih dengan ahli/
kompeten di kompeten di
bidangnya bidangnya
3. Sarana dan Melakukan koordinasi Melakukan koordinasi
prasarana dengan bagian umum dan dengan bagian umum
untuk melakukan kepegawaian. dan kepegawaian.
kegiatan
Sumber: Hasil analisa dan elaborasi penulis, 2019

47
BAB IV
HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI

Capaian hasil aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar akuntabilitas,


nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi mulai tanggal 16
Agustus sampai dengan 24 September 2019 sebagai berikut:

A. KEGIATAN 1: Menyiapkan Bahan-Bahan Pendukung Penyusunan


Buku Panduan Pra Musrenbang
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan menyiapkan bahan-bahan pendukung penyusunan buku
panduan pra Musrenbang adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengkaji teori dasar serta peraturan perundang-undangan terkait
pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di Indonesia.
Kajian teori dan peraturan perundang-undangan ini berfungsi untuk
menjadi landasan utama dalam menyusun buku panduan pra
musrenbang sehingga buku panduan yang disusun memiliki dasar
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Hasil yang Dicapai
a) Dalam melaksanakan kegiatan “menyiapkan bahan-bahan
pendukung penyusunan buku panduan pra Musrenbang” saya
telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
b) Hasil yang dicapai dalam kegiatan “menyiapkan bahan-bahan
pendukung penyusunan buku panduan pra Musrenbang” adalah
tersusunnya kajian teori dan peraturan perundangan terkait
pelaksanaan pra Musrenbang serta draft awal buku panduan pra
Musrenbang.

48
3. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.1.
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 1 dan Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
Tanggal
No. Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai ANEKA
Pelaksanaan
1. Mengkaji teori-teori terkait Senin, Akuntabilitas (Konsistensi)
pelaksanaan musrenbang 19-08-2019
2. Mengkaji peraturan Senin, Akuntabilitas (Konsistensi)
perundangan terkait 19-08-2019 Anti Korupsi (Kejujuran dan
pelaksanaan musrenbang Keadilan)
3. Membuat draft awal buku Selasa, Komitmen Mutu (Inovatif)
panduan pelaksanaan pra 20-08-2019
musrenbang
4. Melakukan konsultasi dengan Kamis, Etika Publik (Kebersamaan
Kepala Sub Bidang 22-08-2019 dan Orientasi Organisasi)
Penyusunan Perencanaan Nasionalisme (Musyawarah)
Daerah
5. Melakukan konsultasi dengan Kamis, Etika Publik (Kebersamaan
Kepala Bidang Renlitbangdal 22-08-2019 dan Orientasi Organisasi)
Bappeda Nasionalisme (Musyawarah)
Sumber: Penulis, 2019

4. Deskripsi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA


a) Akuntabilitas
 Saya mengkaji teori-teori dan peraturan perundangan terkait
pelaksanaan pra Musrenbang dengan konsisten yaitu dengan
memegang teguh teori dan peraturan yang ada dan
mengaplikasikannya pada penyusunan buku panduan
Dampak apabila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan:
 Kajian teori dan peraturan perundangan yang disusun tidak
memiliki kejelasan karena tidak memiliki dasar yang jelas
sesuai dengan teori dan aturan perundangan yang berlaku. Hal
ini dapat menyebabkan buku panduan yang disusun tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
b) Nasionalisme
 Saya melakukan konsultasi terkait penyiapan bahan-bahan
pendukung penyusunan buku panduan pra Musrenbang
bersama Kepala Sub Bidang dan Kepala Bidang dengan
mengedepankan prinsip musyawarah dalam berdiskusi

49
sehingga terbentuk kesepakatan bersama untuk konsep dasar
buku panduan pra Musrenbang.
Dampak apabila nilai nasionalisme tidak diaplikasikan:
 Konsep dasar dan bahan pendukung penyusunan buku
panduan pra musrenbang tidak dapat diolah dengan baik
karena tidak ada musyawarah dan kesepakatan bersama
c) Etika Publik
 Saya menyiapkan bahan pendukung penyusunan buku
panduan pra Musrenbang dengan menerapkan prinsip
kebersamaan bersama rekan kerja serta menerapkan senyum,
sapa, dan salam dalam menjelaskan konsep dasar pembuatan
buku panduan
Dampak apabila nilai etika publik tidak diaplikasikan:
 Norma kesopanan tidak dapat terwujud dengan baik apabila
tidak menerapkan sapa, senyum, salam kepada rekan kerja.
Selain itu akan muncul sikap egoisme dan buku panduan yang
disusun akan bersifat subjektif apabila nilai kebersamaan tidak
diaplikasikan.
d) Komitmen Mutu
 Saya mengkaji teori dan peraturan perundangan dengan
berorientasi pada mutu supaya dasar penyusunan buku
panduan memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan.
Selain itu inovasi juga saya terapkan dalam penyusunan buku
panduan ini karena sebelumnya belum ada buku panduan
pelaksanaan pra musrenbang di Kabupaten Purworejo.
Dampak apabila nilai komitmen mutu tidak diaplikasikan:
 Bahan pendukung penyusunan buku panduan (kajian teori dan
peraturan perundangan, serta draft awal buku panduan pra
Musrenbang) tidak akan memiliki kualitas yang baik dan tidak
layak untuk digunakan.
e) Anti Korupsi
 Saya mengkaji teori dan peraturan perundangan terkait
pelaksanaan pra musrenbang yang nantinya dijadikan dasar

50
penyusunan buku panduan dengan jujur dan adil yaitu dengan
tidak memihak supaya hanya salah satu pihak saja yang
diuntungkan. Kajian teori dan aturan perundangan serta
konsep awal buku panduan disusun untuk mampu
menampung kebutuhan seluruh lapisan masyarakat tanpa ada
keberpihakan.
Dampak apabila nilai anti korupsi tidak diaplikasikan:
 Dasar teori dan kajian aturan perundangan tidak dapat
menampung kebutuhan semua masyarakat dengan adil
karena tidak jujur dalam memilah dan memilih teori dan aturan
yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan buku panduan
pra musrenbang (hanya menggunakan teori dan aturan yang
menguntungkan salah satu pihak saja)
5. Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi
Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi “Mewujudkan
Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur
pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
pelayanan publik.” Hal ini ditunjukkan dengan adanya konsistensi,
kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan dalam
melaksanakan kegiatan pertama ini yang menunjukkan tata kelola
pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif.
6. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi yaitu “Berintegritas” karena
menunjukkan kerja yang professional, kredibel, dapat dipercaya, dan
memegang teguh prinsip serta standar etika yang berlaku. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai konsistensi, kebersamaan,
orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan dalam melaksanakan kegiatan
pertama.
7. Manfaat bagi Pihak Lain
a) Bagi instansi, tersusunnya bahan pendukung penyusunan buku
panduan pra Musrenbang berupa kajian teori dan peraturan
perundang-undangan terkait Musrenbang serta konsep awal

51
buku panduan ini dapat menjadi masukan dan bahan penelitian
pengembangan dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki
pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di
Kabupaten Purworejo.
b) Bagi masyarakat, tersusunnya bahan pendukung penyusunan
buku panduan pra Musrenbang berupa kajian teori dan peraturan
perundang-undangan terkait Musrenbang serta konsep awal
buku panduan ini dapat menjadi tahap awal dasar perencanaan
partisipatif yang melibatkan masyarakat sebagai subjek sekaligus
objek pembangunan sehingga perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Purworejo dapat berjalan dengan
lebih baik lagi.
8. Kendala yang Dihadapi dan Strategi Solusi
Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pertama
adalah minimnya literatur terkait pelaksanaan Musrenbang yang
dimiliki oleh Bappeda Kabupaten Purworejo. Kendala ini diselesaikan
dengan mencari tambahan literasi baik berupa teori maupun
peraturan perundangan yang berlaku melalui internet dan juga
membandingkan dengan kota/kabupaten lain yang sudah memiliki
buku panduan pelaksanaan Musrenbang.
9. Bukti-Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a) Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan (terlampir)
b) Draft kajian teori dan peraturan perundang-undangan terkait
Musrenbang (terlampir)
c) Draft awal penyusunan buku panduan pelaksanaan pra
Musrenbang (terlampir)
d) Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor (terlampir)
e) Dokumentasi Kegiatan (terlampir)

52
B. KEGIATAN 2: Membuat Media dan Alat Bantu Pelaksanaan Pra
Musrenbang
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra
Musrenbang adalah kegiatan yang bertujuan untuk merancang media
dalam teknik pelaksanaan focus group discussion (FGD) yang terdiri
dari 3 teknik yaitu teknik sketsa desa, teknik kalender musim, dan
teknik bagan kelembagaan, serta tabel bantu pemetaan masalah dan
tabel alternatif rencana tindak. Semua media dan tabel bantu ini
berfungsi sebagai lampiran dalam buku panduan yang akan
membantu praktek pelaksanaan pra Musrenbang dalam masyarakat.
2. Hasil yang Dicapai
a) Dalam melaksanakan kegiatan “membuat media dan alat bantu
pelaksanaan pra Musrenbang” saya telah mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi.
b) Hasil yang dicapai dalam kegiatan “membuat media dan alat
bantu pelaksanaan pra Musrenbang” adalah tersusunnya media
FGD dengan teknik sketsa desa, teknik kalender musim, teknik
bagan kelembagaan, serta tabel bantu pemetaan masalah dan
tabel alternatif rencana tindak. Semua media ini berfungsi
sebagai alat bantu dalam melaksanakan FGD dalam praktek
pelaksanaan pra Musrenbang di masyarakat.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.2.
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 2 dan Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
Tanggal
No. Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai ANEKA
Pelaksanaan
1. Membuat media pelaksanaan Jumat, Komitmen Mutu (Inovatif,
FGD dengan teknik sketsa 23-08-2019 Efektif, dan Efisien)
desa/transek
2. Membuat media pelaksanaan Jumat, Komitmen Mutu (Inovatif,
FGD dengan teknik kalender 23-08-2019 Efektif, dan Efisien)
musim
3. Membuat media pelaksanaan Jumat, Komitmen Mutu (Inovatif,
FGD dengan teknik bagan 23-08-2019 Efektif, dan Efisien)
kelembagaan

53
4. Membuat matriks usulan Senin, Akuntabilitas (Transparansi,
program kegiatan (tabel 26-08-2019 Kejelasan, dan Konsistensi)
alternatif rencana tindak) Anti Korupsi (Kejujuran dan
Keadilan)
5. Melakukan koordinasi dengan Rabu, Nasionalisme (Musyawarah)
rekan kerja terkait media dan 28-08-2019
alat bantu pelaksanaan pra
musrenbang
6. Mengkonsultasikan media dan Kamis, Etika Publik (Kebersamaan
alat bantu kepada mentor 29-08-2019 dan Orientasi Organisasi)
Sumber: Penulis, 2019
4. Deskripsi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
a) Akuntabilitas
 Saya membuat matriks usulan program kegiatan berupa tabel
bantu alternatif rencana tindak dengan memegang prinsip
transparansi, kejelasan, dan konsistensi. Tabel ini dibuat
secara jelas dan konsisten yaitu dengan membuat format
yang sudah pasti setiap kolomnya sehingga dalam pengisian
tabel sudah dapat dipastikan isinya dan tidak tumpang tindih.
Dampak apabila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan:
 Matriks usulan program kegiatan berupa tabel bantu alternatif
rencana tindak tidak memiliki standar yang jelas sehingga
tidak memiliki kejelasan dan konsistensi yang baik yang akan
berakibat pada rancunya pengisian tabel pada saat
pelaksanaan FGD dalam masyarakat
b) Nasionalisme
 Saya melaksanakan koordinasi bersama rekan kerja dengan
menerapkan musyawarah guna menghasilkan kesepakatan
bersama. Saya menerima kritik dan saran yang diberikan oleh
rekan kerja guna dapat memperbaiki media dan alat bantu
pelaksanaan pra Musrenbang yang sebelumnya sudah
disusun.
Dampak apabila nilai nasionalisme tidak diaplikasikan:
 Media dan alat bantu pelaksanaan pra Musrenbang tidak
dapat tersusun dengan baik dan bersifat subjektif karena
hanya berdasar pemikiran satu orang saja. Hal ini juga dapat

54
menghilangkan nilai akuntabilitas karena kehilangan
kejelasan dan konsistensi dalam pengerjaannya
c) Etika Publik
 Saya menyusun media dan alat bantu pelaksanaan pra
musrenbang dengan menerapkan prinsip kebersamaan
bersama rekan kerja serta menerapkan senyum, sapa, dan
salam dalam menjelaskan konsep dasar pembuatan buku
panduan
Dampak apabila nilai etika publik tidak diaplikasikan:
 Norma kesopanan tidak dapat terwujud dengan baik apabila
tidak menerapkan sapa, senyum, salam kepada rekan kerja.
Selain itu akan muncul sikap egoisme dan media alat bantu
yang disusun akan bersifat subjektif apabila nilai
kebersamaan tidak diaplikasikan.
d) Komitmen Mutu
 Saya membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra
Musrenbang menggunakan kertas double folio dan spidol
secara efektif dan efisien dengan meminimalkan
pemborosan. Selain itu saya bekerja secara inovatif dengan
membuat media yang sebelumnya belum ada di Bappeda
Kabupaten Purworejo.
Dampak apabila nilai komitmen mutu tidak diaplikasikan:
 Media dan alat bantu pelaksanaan pra Musrenbang akan
memiliki kualitas yang buruk dan terdapat pemborosan
sumber daya apabila tidak dibuat secara efektif dan efisien
e) Anti Korupsi
 Saya membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra
musrenbang secara jujur dan adil dengan membuat tabel
bantu yang sudah memiliki standar pengisian yang jelas
sehingga meminimalkan penyalahgunaan kewenangan dan
merugikan pihak minoritas

55
Dampak apabila nilai anti korupsi tidak diaplikasikan:
 Media dan alat bantu pelaksanaan pra musrenbang tidak
akan memiliki kejelasan dan standar yang baik apabila dalam
pembuatannya tidak disertai dengan kejujuran dan keadilan
untuk semua lapisan masyarakat
5. Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi
Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi “Mewujudkan
Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur
pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
pelayanan publik.” Hal ini ditunjukkan dengan adanya konsistensi,
kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan dalam
melaksanakan kegiatan kedua yang menunjukkan tata kelola
pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif.
6. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi yaitu “Unggul” karena
menunjukkan kerja yang berkemampuan tinggi, inovatif, adaptif,
komunikatif, dan mampu bersinergi secara egaliter baik internal
maupun eksternal untuk menyediakan solusi yang andal bagi
pembangunan Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
konsistensi, kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan
dalam melaksanakan kegiatan kedua yaitu pembuatan media dan alat
bantu pelaksanaan pra musrenbang.
7. Manfaat bagi Pihak Lain
a) Bagi instansi, tersusunnya media dan alat bantu pelaksanaan pra
Musrenbang berupa teknik sketsa desa, kalender musim, dan
bagan kelembagaan, serta tabel bantu alternatif rencana tindak
ini dapat menjadi masukan dan bahan penelitian pengembangan
dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan di Kabupaten
Purworejo.
b) Bagi masyarakat, tersusunnya tersusunnya media dan alat bantu
pelaksanaan pra Musrenbang berupa teknik sketsa desa,

56
kalender musim, dan bagan kelembagaan, serta tabel bantu
alternatif rencana tindak ini dapat menjadi tahap awal dasar
perencanaan partisipatif yang melibatkan masyarakat sebagai
subjek sekaligus objek pembangunan sehingga perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Purworejo dapat
berjalan dengan lebih baik lagi.
8. Kendala yang Dihadapi dan Strategi Solusi
Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan kedua ini
adalah dalam pembuatan media dan alat bantu pelaksanaan FGD
tidak dapat dilakukan sendiri karena diperlukan banyak diskusi dan
masukan dari banyak pihak. Strategi yang diterapkan untuk solusi dari
masalah ini adalah dengan melakukan koordinasi dengan rekan kerja
guna memperoleh masukan terkait media yang sebaiknya digunakan
dalam penyusunan panduan pelaksanaan pra Musrenbang.
9. Bukti-Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a) Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan (terlampir)
b) Media pelaksanaan FGD dengan teknik sketsa desa (terlampir)
c) Media pelaksanaan FGD dengan teknik kalender musim
(terlampir)
d) Media pelaksanaan FGD dengan teknik bagan kelembagaan
(terlampir)
e) Matriks usulan program kegiatan yang terdiri dari: tabel bantu
pemetaan masalah; matriks penentuan peringkat; dan matriks
usulan alternatif rencana tindak (terlampir)
f) Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor (terlampir)
g) Dokumentasi Kegiatan (terlampir)

C. KEGIATAN 3: Membuat Buku Panduan Pra Musrenbang


1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan membuat buku panduan pra Musrenbang adalah kegiatan
yang bertujuan untuk merancang dan menyusun buku panduan
pelaksanaan pra Musrenbang lengkap mulai dari Bab I Pendahuluan,
Bab II Pelaksanaan, dan Bab III Penutup serta Lampiran. Kegiatan ini

57
bertujuan untuk menghasilkan sebuah buku panduan pra
Musrenbang yang sudah dicetak dan siap untuk didistribusikan
kepada pihak-pihak yang terkait.
2. Hasil yang Dicapai
a) Dalam melaksanakan kegiatan “membuat buku panduan pra
Musrenbang” saya telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi.
b) Hasil yang dicapai dalam kegiatan “membuat buku panduan pra
Musrenbang” adalah tercetaknya buku panduan pra Musrenbang
secara lengkap mulai dari Bab I Pendahuluan, Bab II
Pelaksanaan, dan Bab III Penutup serta Lampiran.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.3.
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 3 dan Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
Tanggal
No. Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai ANEKA
Pelaksanaan
1. Menyusun draft buku panduan Rabu, Komitmen Mutu (Inovatif
pelaksanaan pra musrenbang 04-09-2019 dan Berorientasi Mutu)
2. Menyusun draft lampiran buku Jumat, Komitmen Mutu (Inovatif
panduan pelaksanaan pra 06-09-2019 dan Berorientasi Mutu)
musrenbang Nasionalisme (Persatuan)
3. Mengkonsultasikan draft buku Senin, Etika Publik (Kebersamaan
panduan beserta lampirannya 09-09-2019 dan Orientasi Organisasi)
kepada mentor Nasionalisme
(Kemanusiaan dan
Musyawarah)
4. Mencetak buku panduan pra Selasa, Akuntabilitas (Integritas,
musrenbang 10-09-2019 Responsibilitas, dan
Konsistensi)
Anti Korupsi (Kedisiplinan
dan Tanggungjawab)
Sumber: Penulis, 2019
4. Deskripsi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
a) Akuntabilitas
 Saya mencetak buku panduan pra Musrenbang secara
konsisten dan bertanggung jawab. Buku dicetak setelah
semua elemen data dan informasi tersampaikan dengan baik

58
di dalam pembahasan buku sehingga tidak ada panduan
yang terlewat dan menimbulkan ambiguitas.
Dampak apabila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan:
 Buku panduan tidak akan dapat tercetak dengan baik apabila
tidak dilandasi dengan nilai konsistensi, integritas, dan
pertanggungjawaban yang baik. Hal ini dapat menimbulkan
penyebaran informasi yang salah kepada masyarakat dan
berakibat buruk bagi pelaksanaan pra Musrenbang di
Kabupaten Purworejo
b) Nasionalisme
 Saya melaksanakan konsultasi bersama mentor dengan
menerapkan musyawarah (sila ke-4) guna menghasilkan
kesepakatan bersama. Saya menerima kritik dan saran yang
diberikan oleh mentor guna dapat memperbaiki buku
panduan pra Musrenbang sebelum akhirnya dicetak.
Dampak apabila nilai nasionalisme tidak diaplikasikan:
 Buku panduan pra Musrenbang tidak dapat tersusun dengan
baik dan bersifat subjektif karena hanya berdasar pemikiran
satu orang saja. Hal ini juga dapat menghilangkan nilai
akuntabilitas karena kehilangan kejelasan dan konsistensi
dalam pengerjaannya
c) Etika Publik
 Saya menyusun buku panduan pra Musrenbang dengan
menerapkan prinsip kebersamaan bersama mentor dan
rekan kerja serta menerapkan senyum, sapa, dan salam
dalam menjelaskan konsep dasar pembuatan buku panduan
Dampak apabila nilai etika publik tidak diaplikasikan:
 Norma kesopanan tidak dapat terwujud dengan baik apabila
tidak menerapkan sapa, senyum, salam kepada mentor dan
rekan kerja. Selain itu akan muncul sikap egoisme dan buku
panduan yang disusun akan bersifat subjektif apabila nilai
kebersamaan tidak diaplikasikan.

59
d) Komitmen Mutu
 Saya menyusun buku panduan pra Musrenbang beserta
lampirannya dengan berorientasi pada mutu supaya buku
panduan memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan.
Selain itu inovasi juga saya terapkan dalam penyusunan buku
panduan ini karena sebelumnya belum ada buku panduan
pelaksanaan pra musrenbang di Kabupaten Purworejo.
Dampak apabila nilai komitmen mutu tidak diaplikasikan:
 Buku pandua pra Musrenbang beserta lampirannya tidak
akan memiliki kualitas yang baik dan tidak layak untuk
digunakan apabila tidak dilandasi oleh orientasi mutu dan
inovasi yang baik.
e) Anti Korupsi
 Saya menyusun dan mencetak buku panduan pra
Musrenbang dengan bertanggung jawab dan disiplin waktu
sesuai dengan jadwal yang telah dirancang sebelumnya
sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan
selanjutnya.
Dampak apabila nilai anti korupsi tidak diaplikasikan:
 Buku panduan akan terlambat dicetak dan pelaksanaan
kegiatan selanjutnya akan terhambat apabila nilai
kedisiplinan dan tanggung jawab tidak dilaksanakan dengan
baik
5. Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi
Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi “Mewujudkan
Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur
pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
pelayanan publik.” Hal ini ditunjukkan dengan adanya konsistensi,
kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, dan kedisiplinan dalam
melaksanakan kegiatan pertama ini yang menunjukkan tata kelola
pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif.

60
6. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi yaitu “Visioner” karena
menunjukkan kerja yang memiliki pandangan yang strategis, jauh,
dan jelas mengenai masa depan serta bersifat merencanakan dan
memimpin pencapaian visi pembangunan di Kabupaten Purworejo
dalam pelaksanaan kegiatan ketiga.
7. Manfaat bagi Pihak Lain
a) Bagi instansi, tercetaknya buku panduan pra Musrenbang beserta
lampirannya ini dapat menjadi pedoman pelaksanaan pra
Musrenbang di Kabupaten Purworejo.
b) Bagi masyarakat, tersusunnya buku panduan pra Musrenbang
beserta lampirannya ini dapat menjadi pedoman dalam
melaksanakan perencanaan partisipatif serta mengawal betul
aspirasi pembangunan dari semua lapisan masyarakat sejak
tingkat RW.
8. Kendala yang Dihadapi dan Strategi Solusi
Kendala yang dihadapi dalam membuat buku panduan pra
Musrenbang adalah tidak adanya sarana prasarana dalam mencetak
buku panduan karena hanya ada printer laser. Solusi yang diterapkan
adalah dengan memasukkan file buku panduan ke percetakan
sehingga buku panduan yang dicetak memiliki kualitas yang bagus.
9. Bukti-Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a) Buku panduan pra Musrenbang beserta lampiran (terlampir)
b) Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor (terlampir)
c) Kwitansi cetak buku panduan pra Musrenbang (terlampir)
d) Dokumentasi Kegiatan (terlampir)

D. KEGIATAN 4: Memaparkan buku panduan pra Musrenbang kepada


staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Purworejo
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan memaparkan buku panduan pra Musrenbang kepada staf
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

61
Purworejo adalah kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan
panduan pelaksanaan pra Musrenbang kepada seluruh staf pegawai
Bappeda Kabupaten Purworejo. Dengan pemaparan ini diharapkan
seluruh staf Bappeda Kabupaten Purworejo mampu memahami ide
gagasan penulis terkait usulan upaya peningkatan kualitas
Musrenbang yaitu dengan menambahkan satu tahap kegiatan pra
Musrenbang di tingkat RW sehingga usulan kegiatan pembangunan
yang direncanakan dapat lebih tepat sasaran dan mengakomodir
kebutuhan semua pihak.
2. Hasil yang Dicapai
a) Dalam melaksanakan kegiatan “memaparkan buku panduan pra
Musrenbang kepada staf Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo” saya telah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
b) Hasil yang dicapai dalam kegiatan “memaparkan buku panduan
pra Musrenbang kepada staf Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Purworejo” adalah diperolehnya
pemahaman bagi staf Bappeda Kabupaten Purworejo terkait
konsep pelaksanaan pra Musrenbang yang diusulkan.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.4.
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 4 dan Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
Tanggal
No. Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai ANEKA
Pelaksanaan
1. Membuat draft powerpoint Kamis, Akuntabilitas
sebagai alat bantu pemaparan 12-09-2019 (responsibilitas)
Komitmen mutu (inovatif,
efektif, dan efisien)
2. Mengkonsultasikan draft Kamis, Etika publik (kebersamaan
paparan kepada mentor 12-09-2019 dan orientasi organisasi)
3. Melakukan pemaparan kepada Jumat, Nasionalisme (musyawarah)
Bappeda 13-09-2019
4. Melakukan evaluasi kegiatan Senin, Akuntabilitas (transparansi
16-09-2019 dan kepercayaan)
Anti korupsi (tanggung
jawab dan kejujuran)
Sumber: Penulis, 2019

62
4. Deskripsi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
a) Akuntabilitas
 Saya mengerjakan draft powerpoint dengan bertanggung
jawab sesuai dengan kebutuhan pemaparan yang diperlukan
serta menyelesaikannya dengan tepat waktu. Selain itu saat
melaksanakan evaluasi kegiatan dengan rekan kerja dan
atasan saya mengedepankan prinsip kepercayaan dan
transparansi kepada rekan kerja sehingga kritik, saran, dan
masukan yang dapat menjadi bahan evaluasi yang baik.
Dampak apabila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan:
 Draft powerpoint tidak dapat tersusun dengan baik dan
selesai tepat pada waktunya jika tidak dibarengi dengan nilai
responsibilitas. Evaluasi kegiatan bersama rekan kerja juga
tidak dapat berjalan optimal jika tidak ada transparansi dan
rasa saling percaya dalam melaksanakannya
b) Nasionalisme
 Saya melaksanakan pemaparan dengan konsep diskusi
menerapkan musyawarah (sila ke-4) guna menghasilkan
kesepakatan bersama. Saya menerima kritik dan saran yang
diberikan oleh staf Bappeda guna dapat memperbaiki buku
panduan pra Musrenbang.
Dampak apabila nilai nasionalisme tidak diaplikasikan:
 Tidak adanya kesepakatan dan kesepemahaman bersama
antara rekan kerja terkait penyusunan buku panduan pra
Musrenbang yang berakibat tidak adanya satu visi/
pandangan yang sama dalam memahami pedoman
penyusunan pra Musrenbang
c) Etika Publik
 Saya mengkonsultasikan draft paparan kepada mentor
dengan menerapkan prinsip kebersamaan serta menerapkan
senyum, sapa, dan salam dalam menjelaskan draft paparan
yang disusun

63
Dampak apabila nilai etika publik tidak diaplikasikan:
 Norma kesopanan tidak dapat terwujud dengan baik apabila
tidak menerapkan sapa, senyum, salam kepada rekan kerja.
Selain itu akan muncul sikap egoisme dan draft paparan yang
disusun akan bersifat subjektif apabila nilai kebersamaan
tidak diaplikasikan.
d) Komitmen Mutu
 Saya menyusun draft paparan sosialisasi dengan
berorientasi pada mutu supaya paparan sosialisasi buku
panduan pra Musrenbang memiliki kualitas yang baik. Selain
itu inovasi juga saya terapkan dalam penyusunan paparan
supaya sosialisasi yang dilaksanakan berjalan secara efektif
dan efisien
Dampak apabila nilai komitmen mutu tidak diaplikasikan:
 Paparan sosialisasi yang disusun tidak memiliki kualitas yang
baik dan tidak inovatif sehingga sosialisasi yang dilaksanakan
tidak berjalan dengan efektif dan efisien.
e) Anti Korupsi
 Saya melaksanakan evaluasi dengan bertanggung jawab dan
jujur apabila memang ada kekurangan yang terdapat dalam
buku panduan pra Musrenbang yang disusun.
Dampak apabila nilai anti korupsi tidak diaplikasikan:
 Evaluasi tidak dapat berjalan dengan lancar apabila tidak
dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab
yang baik.
5. Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi
Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi “Mewujudkan
Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur
pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
pelayanan publik.” Hal ini ditunjukkan dengan adanya konsistensi,
kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, keadilan, dan tanggung

64
jawab dalam melaksanakan kegiatan pertama ini yang menunjukkan
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif.
6. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi yaitu “Unggul” karena
menunjukkan kerja yang berkemampuan tinggi, inovatif, adaptif,
komunikatif, dan mampu bersinergi secara egaliter, baik internal
maupun eksternal untuk menyediakan solusi yang andal bagi
pembangunan dalam pelaksanaan kegiatan keempat.
7. Manfaat bagi Pihak Lain
a) Bagi instansi, terlaksananya pemaparan buku panduan pra
Musrenbang ini dapat menjadi masukan dan bahan penelitian
pengembangan dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki
pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di
Kabupaten Purworejo.
b) Bagi masyarakat, terlaksananya pemaparan buku panduan pra
Musrenbang kepada staf Bappeda ini dapat menjadi tahap awal
dasar perencanaan partisipatif yaitu kesamaan pemahaman bagi
seluruh staf Bappeda sehingga perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Purworejo dapat berjalan dengan
lebih baik lagi.
8. Kendala yang Dihadapi dan Strategi Solusi
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pemaparan bagi
staf Bappeda adalah staf Bappeda memiliki jadwal pekerjaan yang
padat sehingga sulit untuk mengumpulkan dalam satu agenda diskusi
secara bersamaan. Solusi yang diterapkan adalah dengan
melaksanakan sosialisasi pemaparan dengan jadwal yang sama
dengan kegiatan rapat bulanan yang rutin diselenggarakan di
instansi.
9. Bukti-Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a) Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan (terlampir)
b) Draft paparan sosialisasi panduan pra Musrenbang (terlampir)
c) Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor (terlampir)
d) Dokumentasi Kegiatan (terlampir)

65
E. KEGIATAN 5: Membuat paparan terkait sosialisasi pra Musrenbang
kepada Kepala Desa Baru
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan membuat paparan terkait sosialisasi pra Musrenbang
kepada Kepala Desa Baru adalah kegiatan yang bertujuan untuk
membuat paparan untuk membekali para Kepala Desa yang baru
dilantik supaya paham dan mengerti terkait alur perencanaan dan
pembangunan di desa. Tahap perencanaan diawali dengan adanya
tahap Musrenbang, sehingga diharapkan dengan kegiatan ini para
Kepala Desa dapat memaksimalkan fungsi Musrenbang untuk
menampung aspirasi semua lapisan masyarakat terutama kelompok
minoritas.
2. Hasil yang Dicapai
a) Dalam melaksanakan kegiatan “membuat paparan terkait
sosialisasi pra Musrenbang kepada Kepala Desa Baru” saya telah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
b) Hasil yang dicapai dalam kegiatan “membuat paparan terkait
sosialisasi pra Musrenbang kepada Kepala Desa Baru” adalah
diperolehnya pemahaman bagi Kepala Desa di Kabupaten
Purworejo terkait konsep pelaksanaan pra Musrenbang dan
perencanaan pembangunan desa secara mandiri
3. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.5.
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 5 dan Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
Tanggal
No. Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai ANEKA
Pelaksanaan
1. Menyusun draft powerpoint Senin, Akuntabilitas
terkait pra musrenbang untuk 16-09-2019 (responsibilitas)
pembekalan Kepala Desa baru Komitmen Mutu (inovatif,
efektif, dan efisien)
2. Mengkonsultasikan draft Senin, Etika Publik (kebersamaan
paparan kepada kepala sub 16-09-2019 dan orientasi organisasi)
bidang
3. Mengkonsultasikan draft Senin, Etika Publik (kebersamaan
paparan kepada kepala bidang 16-09-2019 dan orientasi organisasi)

66
Nasionalisme (kemanusiaan
dan musyawarah)
4. Membantu kepala sub bidang Selasa, Akuntabilitas (transparansi
dalam melaksanakan 17-09-2019 dan kepercayaan)
pemaparan materi kepada Anti Korupsi (tanggung
Kepala Desa yang baru jawab dan kejujuran)
dilantik
Sumber: Penulis, 2019
4. Deskripsi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
a) Akuntabilitas
 Saya mengerjakan draft powerpoint dengan bertanggung
jawab sesuai dengan kebutuhan pemaparan yang diperlukan
serta menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Dampak apabila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan:
 Draft powerpoint tidak dapat tersusun dengan baik dan
selesai tepat pada waktunya jika tidak dibarengi dengan nilai
responsibilitas
b) Nasionalisme
 Saya mengkonsultasikan draft paparan dengan diskusi dan
menerapkan musyawarah (sila ke-4) guna menghasilkan
kesepakatan bersama. Saya menerima kritik dan saran yang
diberikan Kepala Bidang guna dapat memperbaiki paparan
yang dibuat
Dampak apabila nilai nasionalisme tidak diaplikasikan:
 Tidak adanya kesepakatan dan kesepemahaman bersama
terkait draft paparan yang berakibat tidak adanya satu visi/
pandangan yang sama
c) Etika Publik
 Saya mengkonsultasikan draft paparan kepada mentor
dengan menerapkan prinsip kebersamaan serta menerapkan
senyum, sapa, dan salam dalam menjelaskan draft paparan
yang disusun
Dampak apabila nilai etika publik tidak diaplikasikan:
 Norma kesopanan tidak dapat terwujud dengan baik apabila
tidak menerapkan sapa, senyum, salam kepada rekan kerja.

67
Selain itu akan muncul sikap egoisme dan draft paparan yang
disusun akan bersifat subjektif apabila nilai kebersamaan
tidak diaplikasikan.
d) Komitmen Mutu
 Saya menyusun draft paparan dengan berorientasi pada
mutu supaya paparan sosialisasi kepada Kepala Desa
memiliki kualitas yang baik. Selain itu inovasi juga saya
terapkan dalam penyusunan paparan supaya sosialisasi
yang dilaksanakan berjalan secara efektif dan efisien
Dampak apabila nilai komitmen mutu tidak diaplikasikan:
 Paparan untuk Kepala Desa yang disusun tidak memiliki
kualitas yang baik dan tidak inovatif sehingga sosialisasi yang
dilaksanakan tidak berjalan dengan efektif dan efisien.
e) Anti Korupsi
 Saya menyusun draft paparan sosialisasi Kepala Desa
dengan bertanggung jawab dan disiplin waktu sesuai dengan
jadwal paparan yang dilaksanakan.
Dampak apabila nilai anti korupsi tidak diaplikasikan:
 Draft paparan akan terlambat selesai dan pelaksanaan
kegiatan sosialisasi kepada Kepala Desa yang baru dilantik
akan terhambat apabila nilai kedisiplinan dan tanggung jawab
tidak dilaksanakan dengan baik
5. Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi
Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi “Mewujudkan
Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur
pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
pelayanan publik.” Hal ini ditunjukkan dengan adanya konsistensi,
kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan dalam
melaksanakan kegiatan pertama ini yang menunjukkan tata kelola
pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif.

68
6. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi yaitu “Unggul” karena
menunjukkan kerja yang berkemampuan tinggi, inovatif, adaptif,
komunikatif, dan mampu bersinergi secara egaliter, baik internal
maupun eksternal untuk menyediakan solusi yang andal bagi
pembangunan dalam pelaksanaan kegiatan kelima.
7. Manfaat bagi Pihak Lain
a) Bagi instansi, tersusunnya draft paparan untuk sosialisasi Kepala
Desa yang baru dilantik ini dapat menjadi bahan penelitian
pengembangan dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki
pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di
Kabupaten Purworejo.
b) Bagi Kepala Desa yang Baru Dilantik, tersusunnya draft paparan
untuk sosialisasi Kepala Desa ini dapat menjadi masukan materi
yang dapat menambah pengetahuan dalam proses perencanaan
pembangunan desa secara mandiri dan menekankan partisipasi
dari semua lapisan masyarakat tanpa kecuali.
8. Kendala yang Dihadapi dan Strategi Solusi
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pemaparan bagi
staf Kepala Desa adalah staf Kepala Desa memiliki jadwal pekerjaan
yang padat sehingga sulit untuk mengumpulkan dalam satu agenda
diskusi secara bersamaan. Solusi yang diterapkan adalah dengan
melaksanakan sosialisasi pemaparan dengan jadwal yang sama
dengan kegiatan pembekalan Kepala Desa yang baru dilantik yang
diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(Dinpermasdes).
9. Bukti-Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a) Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan (terlampir)
b) Draft paparan sosialisasi perencanaan pembangunan desa
kepada Kepala Desa baru
c) Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor (terlampir)
d) Dokumentasi kegiatan (terlampir)

69
F. KEGIATAN 6: Melakukan publikasi panduan pra Musrenbang di
website dan media sosial Bappeda Kabupaten Purworejo
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan melakukan publikasi panduan pra Musrenbang di website
dan media sosial Bappeda Kabupaten Purworejo ini adalah kegiatan
yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi sebagai salah satu
bentuk transparansi dan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam perencanaan.
2. Hasil yang Dicapai
a) Dalam melaksanakan kegiatan “melakukan publikasi panduan
pra Musrenbang di website dan media sosial Bappeda Kabupaten
Purworejo” saya telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi.
b) Hasil yang dicapai dalam kegiatan “melakukan publikasi panduan
pra Musrenbang di website dan media sosial Bappeda Kabupaten
Purworejo” adalah adanya transparansi dan upaya meningkatkan
partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan
pembangunan desa.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.6.
Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 6 dan Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
Tanggal
No. Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai ANEKA
Pelaksanaan
1. Mengunggah panduan Senin, Akuntabilitas (kejelasan dan
pelaksanaan pra musrenbang 23-09-2019 transparansi)
di website Bappeda Komitmen Mutu (inovatif,
efektif, efisien, dan perbaikan
berkelanjutan)
2. Mengunggah sosialisasi Senin, Akuntabilitas (kejelasan dan
pelaksanaan pra musrenbang 23-09-2019 transparansi)
di twitter Bappeda Komitmen Mutu (inovatif,
efektif, efisien, dan perbaikan
berkelanjutan)
3. Membuka kolom kritik dan Senin, Nasionalisme (kemanusiaan
saran pada unggahan sebagai 23-09-2019 dan musyawarah)
bahan evaluasi Etika Publik (kepedulian dan
keluwesan)
Anti Korupsi (tanggung jawab)
Sumber: Penulis, 2019

70
4. Deskripsi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
a) Akuntabilitas
 Saya mengunggah panduan pelaksanaan pra Musrenbang di
website dan media sosial Bappeda Kabupaten Purworejo
dengan jelas dan tepat sasaran, tidak berbelit-belit, sehingga
memudahkan publik dalam mengakses informasi. Selain itu
keterbukaan juga diterapkan dengan prinsip transparansi
karena semua pihak dapat mengakses panduan ini tanpa
terkecuali.
Dampak apabila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan:
 Panduan pelaksanaan pra Musrenbang yang diunggah akan
rancu dan membingungkan publik dalam mengakses apabila
tidak dilaksanakan tanpa prinsip kejelasan dan transparansi
yang baik.
b) Nasionalisme
 Saya membuka kolom kritik dan saran bagi publik yang telah
mengakses panduan pelaksanaan pra Musrenbang untuk
dapat menerima masukan yang membangun untuk perbaikan
panduan pra musrenbang selanjutnya
Dampak apabila nilai nasionalisme tidak diaplikasikan:
 Panduan pelaksanaan pra musrenbang tidak dapat
berkembang menjadi lebih baik apabila tidak ada kolom
komentar yang dibuka dan tidak mengaplikasikan nilai
musyawarah karena tidak ada saran dan masukan yang
membangun.
c) Etika Publik
 Saya membuka kolom komentar di website dan media sosial
Bappeda Kabupaten Purworejo dengan dilandasi sikap peduli
kepada masyarakat luas supaya inovasi dan gagasan yang
dirancang dapat menjadi salah satu aspek pelayanan publik
yang optimal.
Dampak apabila nilai etika publik tidak diaplikasikan:

71
 Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Bappeda tidak
berjalan dengan optimal karena tidak ada kepedulian dan
keluwesan terhadap kepentingan masyatakat umum.
d) Komitmen Mutu
 Saya mengunggah panduan ke website dan media sosial
Bappeda dengan berorientasi pada mutu supaya panduan
yang diunggah memiliki kualitas yang baik. Selain itu inovasi
juga saya terapkan dalam pembuatan artikel supaya publikasi
yang dilaksanakan berjalan secara efektif dan efisien
Dampak apabila nilai komitmen mutu tidak diaplikasikan:
 Unggahan panduan pra Musrenbang yang dipublikasikan
tidak memiliki kualitas yang baik dan tidak inovatif sehingga
tidak menarik minat masyarakat untuk turut serta aktif dalam
perencanaan partisipatif
e) Anti Korupsi
 Saya mengunggah panduan dan membuka kolom komentar
dengan bertanggung jawab dan disiplin waktu sesuai dengan
jadwal paparan yang dilaksanakan.
Dampak apabila nilai anti korupsi tidak diaplikasikan:
 Publikasi panduan pelaksanaan pra Musrenbang akan
terlambat dilaksanakan dan tidak tepat waktu apabila nilai
disiplin dan tanggung jawab tidak diterapkan dengan baik
5. Kontribusi terhadap Visi & Misi Organisasi
Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi “Mewujudkan
Kabupaten Purworejo menjadi kabupaten yang memiliki aparatur
pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih, dan partisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
pelayanan publik.” Hal ini ditunjukkan dengan adanya konsistensi,
kebersamaan, orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan dalam
melaksanakan kegiatan pertama ini yang menunjukkan tata kelola
pemerintahan yang baik, bersih, dan partisipatif.

72
6. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi yaitu “Berintegritas” karena
menunjukkan kerja yang professional, kredibel, dapat dipercaya, dan
memegang teguh prinsip serta standar etika yang berlaku. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai konsistensi, kebersamaan,
orientasi mutu, kejujuran, dan keadilan dalam melaksanakan kegiatan
keenam.
7. Manfaat bagi Pihak Lain
a) Bagi instansi, terpublikasikannya panduan pelaksanaan pra
Musrenbang Kabupaten Purworejo dapat menjadi media
penyebarluasan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat
secara luas untuk ikut serta dalam Musrenbang dan
merencanakan kegiatan pembangunan bagi wilayahnya masing-
masing.
b) Bagi masyarakat, publikasi panduan pelaksanaan pra
Musrenbang secara online dapat menjadi media yang mudah
diakses sehingga memudahkan masyarakat untuk dapat
8. Kendala yang Dihadapi dan Strategi Solusi
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan mengunggah panduan
pelaksanaan pra Musrenbang adalah kesibukan pengelola website
sehingga solusi yang diterapkan adalah mengatur jadwal khusus
bersama pengelola website dan media sosial media Bappeda
Kabupaten Purworejo untuk mengunggah panduan pra Musrenbang.
9. Bukti-Bukti Pelaksanaan Kegiatan
a) Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan (terlampir)
b) Screen capture bukti unggahan website (terlampir)
c) Screen capture bukti unggahan media sosial (terlampir)
d) Dokumentasi kegiatan (terlampir)

73
G. Matriks Rekapitulasi dan Habituasi ANEKA

Tabel 4.7. Matriks Rekapitulasi dan Habituasi ANEKA


Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
No Kegiatan Jumlah
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
1. Menyiapkan bahan-bahan Konsistensi Musyawarah Kebersamaan Inovatif Kejujuran
pendukung penyusunan buku Orientasi Organisasi Keadilan
panduan pra musrenbang
2. Membuat media dan alat bantu Transparansi Musyawarah Kebersamaan Inovatif Kejujuran
pelaksanaan pra musrenbang Kejelasan Orientasi Organisasi Efektif dan efisien Keadilan
Konsistensi
3. Membuat buku panduan pra Integritas Kemanusiaan Kebersamaan Inovatif Kedisiplinan
musrenbang Responsibilitas Musyawarah Orientasi Organisasi Berorientasi mutu Tanggung jawab
Konsistensi Persatuan
4. Memaparkan buku panduan pra Responsibilitas Musyawarah Kebersamaan Inovatif Tanggung jawab
musrenbang kepada staf Badan Transparansi Orientasi Organisasi Efektif dan efisien Kejujuran
Perencanaan Pembangunan Kepercayaan
Daerah (Bappeda) Kabupaten
Purworejo
5. Membuat paparan terkait Responsibilitas Kemanusiaan Kebersamaan Inovatif Tanggung jawab
sosialisasi pra musrenbang kepada Transparansi Musyawarah Orientasi Organisasi Efektif dan efisien Kejujuran
Kepala Desa Baru Kepercayaan
6. Melakukan publikasi panduan pra Kejelasan Kemanusiaan Kepedulian Inovatif Tanggung jawab
musrenbang di website dan media Transparansi Musyawarah Keluwesan Efektif dan efisien
sosial Bappeda Kabupaten Perbaikan
Purworejo berkelanjutan
Jumlah 15 10 12 12 11 60
15/60*100% 10/60*100% 12/60*100% 12/60*100% 11/60*100%
Persentase
= 25% = 16,67% = 20% = 20% = 18,33% 100%
Sumber: Penulis, 2019

74
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi dan habituasi direkapitulasi sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 25%
Nilai dasar akuntabilitas diterapkan pada semua kegiatan. Nilai
akuntabilitas memiliki persentase paling besar karena dalam
penyusunan buku panduan diperlukan prinsip konsistensi, kejelasan,
dan responsibilitas yang baik
2. Nasionalisme sebesar 16,67%
Nilai dasar nasionalisme diterapkan pada semua kegiatan. Terdapat
nilai nasionalisme musyawarah, persatuan, dan kemanusiaan.
Pengamalan sila-sila Pancasila pada kegiatan ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dalam pelayanan publik ke depannya.
3. Etika Publik sebesar 20%
Nilai dasar etika publik diterapkan pada semua kegiatan. Nilai etika
publik menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dijiwai
pada enam kegiatan yang dilakukan. Setiap kegiatan yang dilakukan
disertai dengan konsultasi dengan atasan. Habituasi nilai ini
diharapkan terus dipertahankan, khususnya dalam menjalin
komunikasi dengan atasan, rekan kerja, maupun masyarakat secara
umum.
4. Komitmen Mutu sebesar 20%
Semua kegiatan mendasar nilai komitmen mutu, khususnya pada
nilai inovasi, efektivitas dan efisiensi pekerjaan. Di samping itu
terdapat kegiatan yang mewujudkan nilai berorientasi mutu dan
perbaikan berkelanjutan supaya buku panduan yang dibuat dapat
terus dimanfaatkan dengan optimal.
5. Anti Korupsi sebesar 18,33%
Nilai dasar anti korupsi diterapkan pada semua kegiatan. Terdapat
nilai tanggung jawab, keadilan, kedisiplinan, dan kejujuran. Nilai anti
korupsi wajib diterapkan PNS dalam menjalankan amanah yang
diemban.

75
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Laporan aktualisasi ini berisi kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Purworejo mulai dari tanggal 16 Agustus sampai dengan 24 September
2019 dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi). Penerapan nilai-nilai ANEKA ini dirancang untuk menyelesaikan
isu “Belum maksimalnya kualitas pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrenbang) oleh Bappeda Kabupaten Purworejo dalam
menampung aspirasi masyarakat kelompok minoritas” yang telah
dianalisis melalui analisa APKL dan USG.
Untuk mendukung penyelesaian isu yang muncul, maka
disusunlah beberapa kegiatan dan tahapan kegiatan yang dapat
menunjang penyelesaian isu utama antara lain sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan-bahan pendukung penyusunan buku panduan pra-
musrenbang
2. Membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra-musrenbang
3. Membuat buku panduan pra-musrenbang
4. Memaparkan buku panduan pra-musrenbang kepada Bidang
Perencanaan, Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian
(Renlitbangdal) Bappeda Kabupaten Purworejo
5. Membuat paparan terkait sosialisasi pra Musrenbang kepada Kepala
Desa Baru
6. Melakukan publikasi panduan pra-musrenbang di website dan media
sosial Bappeda Kabupaten Purworejo

76
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang masing-masing terdiri dari
beberapa tahap kegiatan bertujuan untuk menyelesaikan isu utama yang
terdapat di Bappeda Kabupaten Purworejo. Kegiatan habituasi yang
dilaksanakan berjalan dengan lancar meskipun terdapat beberapa
kendala namun sudah dapat diatasi dengan strategi solusi yang sesuai.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang telah dilakukan juga
dilandasi oleh nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA antara lain sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas, memuat prinsip konsistensi, transparansi, kejelasan,
integritas, responsibilitas, dan kepercayaan
2. Nasionalisme, memuat prinsip musyawarah, persatuan, dan
kemanusiaan
3. Etika Publik, memuat prinsip kebersamaan, orientasi organisasi,
kepedulian, dan keluwesan
4. Komitmen Mutu, memuat prinsip inovatif, efektif, efisien, berorientasi
mutu, dan perbaikan berkelanjutan
5. Anti Korupsi, memuat prinsip kejujuran, keadilan, kedisiplinan. dan
tanggung jawab

Setelah kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di


Bappeda Kabupaten Purworejo terdapat capaian hasil kegiatan yaitu
tersusunnya buku panduan pelaksanaan pra Musrenbang Kabupaten
Purworejo yang berisikan pedoman pelaksanaan pra Musrenbang di
tingkat RW di seluruh Kelurahan dan Desa di Kabupaten Purworejo. Buku
panduan ini memuat nilai-nilai ANEKA dalam pengerjaannya serta
berisikan informasi lengkap terkait latar belakang, tujuan, manfaat, tata
cara dan mekanisme pelaksanaan, hingga alat bantu media pelaksanaan
yang telah terlampir pada buku panduan.

77
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang disertai nilai-
nilai dasar PNS mampu memberikan dampak positif baik untuk pribadi
maupun institusi. Rekomendasi agar nilai-nilai dasar PNS dapat
diterapkan secara berkelanjutan:
1. Bagi diri sendiri, sebagai pelayan publik hendaknya nilai-nilai PNS
diaktualisasi dan dihabituasikan pada seluruh kegiatan sehingga
profesional dan membawa perubahan positif.
2. Bagi Bappeda Kabupaten Purworejo, hendaknya nilai-nilai PNS
diterapkan seluruh pagawai sehingga visi, misi, dan nilai organisasi
dapat tercapai dengan baik.
3. Bagi Perangkat Daerah, hendaknya nilai-nilai PNS diterapkan seluruh
pagawai sehingga visi dan misi Kabupaten Purworejo dapat tercapai
dengan baik.

C. Rencana Aksi
Rencana aksi merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
sebagai bentuk komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS.
Berikut terangkum rencana aksi yang akan dilaksanakan:

Tabel 5.1. Rencana Aksi


No Kegiatan Nilai ANEKA Rencana Aksi
1 Menyiapkan Akuntabilitas, Menyusun kajian teori dan peraturan
bahan-bahan Nasionalisme, perundangan yang senantiasa
pendukung Etika Publik, disesuaikan dengan update terbaru
penyusunan Komitmen Mutu, dan perkembangan jaman.
buku panduan serta Anti Korupsi (Waktu pelaksanaan: Akan disusun
pra-musrenbang pada saat terdapat peraturan
perundang-undangan baru yang terkait
dengan pelaksanaan pra-Musrenbang)
2 Membuat media Akuntabilitas, Menyusun media dan alat bantu
dan alat bantu Nasionalisme, pelaksanaan yang senantiasa
pelaksanaan pra- Etika Publik, disesuaikan dengan update terbaru
musrenbang Komitmen Mutu, dan perkembangan jaman.
serta Anti Korupsi (Waktu pelaksanaan: Akan disusun
pada saat terdapat teori/peraturan
perundang-undangan baru yang terkait
dengan teknik pelaksanaan
perencanaan partisipatif)

78
No Kegiatan Nilai ANEKA Rencana Aksi
3 Membuat buku Akuntabilitas, Menyusun buku panduan pra
panduan pra- Nasionalisme, Musrenbang yang senantiasa
musrenbang Etika Publik, disesuaikan dengan update terbaru
Komitmen Mutu, dan perkembangan jaman. (Akan
serta Anti Korupsi disusun pada saat terdapat
teori/peraturan perundang-undangan
baru yang terkait dengan pra
Musrenbang dan teknik pelaksanaan
perencanaan partisipatif)
4 Memaparkan Akuntabilitas, Melaksanakan koordinasi dengan Tim
buku panduan Nasionalisme, Bappeda terkait evaluasi, perbaikan,
pra-musrenbang Etika Publik, dan tindak lanjut pendistribusian buku
kepada staf Komitmen Mutu, panduan pra Musrenbang ke dinas
Bappeda serta Anti Korupsi dan/atau pihak terkait. (Waktu
Kabupaten pelaksanaan: Minggu pertama bulan
Purworejo Oktober 2019)
5 Membuat Akuntabilitas, Menjadwalkan sosialisasi panduan pra
paparan terkait Nasionalisme, Musrenbang kepada Tim Bappeda,
sosialisasi pra Etika Publik, Dinpermasdes, DINSOSDUKKBPPPA,
Musrenbang Komitmen Mutu, Ikatan Kelompok Difabel, Camat,
kepada Kepala serta Anti Korupsi Lurah, Kepala Desa, dan pihak lain
Desa Baru yang terkait untuk pelaksanaan (Waktu
pelaksanaan: Minggu keempat bulan
Oktober 2019)
6 Melakukan Akuntabilitas, Melakukan publikasi terkait
publikasi Nasionalisme, perkembangan-perkembangan yang
panduan pra- Etika Publik, terjadi dan terus membuka kolom
musrenbang di Komitmen Mutu, komentar untuk feedback dari
website dan serta Anti Korupsi masyarakat umum. (Waktu
media sosial pelaksanaan: Seminggu sekali)
Bappeda
Kabupaten
Purworejo

79
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Dina Arifia, S.T.


NIP : 19950101 201903 2 023
Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 01 Januari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Lor Pasar RT 02 RW 08 Kelurahan Pajang,
Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta
Jabatan : Perencana Ahli Pertama
Unit Kerja : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Nomor HP : 089509897173
e-mail : arifiadina@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Pajang I Surakarta
2. SMPN 9 Surakarta
3. SMAN 4 Surakarta
4. Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Sebelas Maret Surakarta
DAFTAR PUSTAKA

Conyers, Diana. 1991. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta: UGM.


Keputusan Bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Kepala Kepegawaian Negara Nomor 34A/KEP.1106/Ka/08/2001
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perencanan dan
Angka Kreditnya
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan
Angka Kreditnya
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III: Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III: Akuntabilitas.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No. 12 Tahun
2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Bupati No 84 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Purworejo
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
LAMPIRAN

A. Bukti Pelaksanaan Kegiatan 1


B. Bukti Pelaksanaan Kegiatan 2
C. Bukti Pelaksanaan Kegiatan 3
D. Bukti Pelaksanaan Kegiatan 4
E. Bukti Pelaksanaan Kegiatan 5
F. Bukti Pelaksanaan Kegiatan 6
G. Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Kegiatan
H. Form Alat Bantu Pengendali Aktualisasi
I. Form Catatan Bimbingan Aktualisasi
KEGIATAN 1
“Menyiapkan bahan-bahan pendukung penyusunan buku
panduan pra Musrenbang”

BUKTI KEGIATAN:
1.1. Draft kajian teori dan peraturan perundang-undangan terkait
perencanaan partisipatif dan pelaksanaan Musrenbang
1.2. Draft awal buku panduan pelaksanaan pra Musrenbang
1.3. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor
1.4. Dokumentasi kegiatan
1.1. Draft Kajian Teori dan peraturan perundang-undangan terkait perencanaan partisipatif dan pelaksanaan Musrenbang
(Bukti Tahap Kegiatan 1 dan 2)

A. Penyusunan Perencanaan Daerah antara lain pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, dan top-
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 86 down bottom-up. Dengan demikian, salah satu prinsip dan
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, pendekatan utama dari proses penyusunan perencanaan
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, perencanaan daerah adalah adanya partisipasi yang merupakan hak
pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan
pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan perencanaan pembangunan daerah dan bersifat inklusif
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, terhadap kelompok masyarakat yang rentan termarginalkan,
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas melalui jalur khusus komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi
pelayanan publik dan daya saing daerah. kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dalam
Pemerintah Daerah dalam hal perencanaan menjadikan pengambilan kebijakan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai Salah satu bentuk pelibatan masyarakat untuk
leading sector perencanaan bagi seluruh organisasi perangkat berpartisipasi dalam penyusunan perenanaan pembangunan
daerah. Bappeda memiliki tugas untuk mengintegrasikan daerah adalah dengan diselenggarakannya musyawarah
rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah perencanaan pembangunan (musrenbang). Musrenbang telah
berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing menjadi istilah populer dalam penyelenggaraan perencanaan
daerah sesuai dengan dinamika perkembangan daerah dan pembangunan dan penganggaran di daerah dan desa
nasional. Rencana pembangunan daerah tersebut bersamaan dengan terbitnya UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang
dilaksanakan dengan berlandaskan 10 prinsip yaitu: transparan; Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dalam
responsif; efisien; efektif; akuntabel; partisipatif; terukur; pasal 1 ayat 21 disebutkan bahwa Musrenbang adalah forum
berkeadilan; berwawasan lingkungan; dan berkelanjutan. antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan
Selain itu pendekatan pembangunan daerah yang nasional dan rencana pembangunan daerah. Sedangkan untuk
berorientasi pada proses juga memiliki beberapa pendekatan Musrenbang desa dinyatakan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 66 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 11 yang (RPJM Desa) untuk kurun waktu 5 tahunan dan Rencana Kerja
menyebutkan bahwa Musrenbang desa adalag forum Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk kurun waktu 1 tahunan.
musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif Konsep ”musyawarah” menunjukkan bahwa forum
oleh para pemangku kepentingan desa untuk menyepakati Musrenbang bersifat partisipatif dan dialogis antara pemerintah
rencana kegiatan di desa dalam jangka waktu 1 dan 5 tahunan. dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Hasil
Musrenbang adalah forum perencanaan yang dari diadakannya forum Musrenbang adalah terbentuknya
diselenggarakan oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa daftar prioritas kegiatan beserta anggarannya untuk selanjutnya
yang bekerja sama dengan warga dan pemangku kepentingan disampaikan ke Musrenbang tingkat Kecamatan. Namun
lainnya. Musrenbang yang bermakna akan mampu membangun demikian, seringkali kelompok miskin (masyarakat
kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa, berpenghasilan rendah), kaum perempuan, dan kelompok
dengan cara memotret potensi dan sumber-sumber difabel tidak atau jarang terlibat dalam forum publik karena
pembangunan yang tersedia baik dari dalam maupun luar desa. merasa minder dan tidak mampu banyak berkontribusi.
Musrenbang juga dapat berperan sebagai sarana pendidikan Forum-forum dialogis dan penjaringan aspirasi
bagi warga agar menjadi bagian aktif dari tata pemerintahan dan masyarakat selama ini hanya dihadiri oleh kelompok mayoritas
pembangunan (). yaitu kelompok-kelompok terpandang dengan status sosial
Payung hukum pelaksanaan musrenbang diatur dalam yang lebih tinggi. Begitu halnya dengan kelompok perempuan
UU No 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan yang merasa hal-hal semacam Musrenbang merupakan
Pembangunan Nasional yang secara teknis pelaksanaannya wilayah kaum lelaki. Sedangkan kelompok difabel seringkali
diatur dengan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Negara merasa minder untuk ikut menyuarakan kebutuhannya karena
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas dan keterbatasan fisik yang dimiliki sehingga hanya mengikuti
Menteri Dalam Negeri tentang Petunjuk Teknis keputusan mayoritas tanpa mampu menyuarakan
Penyelenggaraan Musrenbang yang diterbitkan setiap tahun. kebutuhannya sendiri.
Untuk Musrenbang desa diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Dalam penyelenggaraan Musrenbang yang baik,
Negeri Tahun 2007 tentang Perencanaan Desa yang memuat keterlibatan kelompok miskin, kelompok perempuan, dan
petunjuk teknis penyelenggaraan Musrenbang untuk kelompok difabel harus benar-benar didorong dan dimotivasi
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk dapat hadir dan terlibat dalam Musrenbang. Prioritas
pembangunan desa seyogyanya harus berpihak kepada
kalangan yang posisinya paling rendah dalam hal 2. Kalender Musim mempunyai tujuan untuk menggali kegiatan
kesejahteraan. Tidak terkecuali pendapat dari kelompok atau kejadian yang terjadi berulang-ulang baik secara harian
perempuan dan difabel juga sangat diperlukan untuk maupun musiman.
membangun desa karena dapat memberikan masukan dari 3. Bagan Kelembagaan mempunyai tujuan untuk menggali
perspektif yang berbeda. Hal ini disebabkan wilayah desa atau informasi tentang hubungan, peran, dan manfaat lembaga-
kabupaten yang ada tidak hanya dimiliki oleh para kalangan lembaga dan organisasi yang ada di dalam maupun di luar
atas saja, maka dari itulah pemerintah daerah dalam hal ini masyarakat.
Bappeda harus mampu mengamalkan sila kelima Pancasila
yaitu mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Dalam menggunakan teknik-teknik tersebut selanjutnya
Indonesia tanpa tebang pilih dalam pelaksanaan tugas dan dapat digunakan untuk menyusun suatu tindakan atau respon
kewajibannya. yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Langkah-langkah
yang diperlukan antara lain:
B. Teknik Perencanaan Partisipatif
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66
Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, 1. Pengkajian Keadaan
terdapat beberapa teknik pengenalan masalah dan rencana Pengkajian keadaan desa didokumentasikan dalam profil
tindaknya. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah metode desa. Pada tahapan ini masyarakat dengan didampingi
sketsa desa, kalender musim, dan bagan kelembagaan. fasilitator mendokumentasikan profil desa menggunakan
Perbedaan dasar dari ketiga teknik ini terletak pada tujuan teknik Sketsa Desa, Kalender Musim, dan Bagan
pelaksanaan dari masing-masing metode dengan penjabaran Kelembagaan. Dari ketiga teknik tersebut akan didapatkan
sebagai berikut: maslaah dan potensi desa. Masalah adalah keadaan yang
1. Sketsa Desa mempunyai tujuan untuk menggali informasi bertentangan dengan harapan atau penghalang terhadap
terkait masalah dan potensi secara fisik meliputi kondisi tercapainya keadaan yang diharapkan. Hal ini berarti ada
wilayah, permukiman warga, fasilitas umum dan sosial kesenjangan antara keadaan yang ada sekarang dengan
maupun prasarana dasar lingkungan. keadaan yang diharapkan.
a) Sketsa Desa
Pada tahapan teknik Sketsa Desa ini masyarakat  Penyepakatan simbol-simbol tertentu yang dapat
dengan didampingi fasilitator membuat gambaran mempermudah menggambar dan membaca gambar
desanya dengan peta non-skalatis tentang: tersebut.
 Persebaran masalah lingkungan seperti:  Menggambarkan posisi dimana tepatnya masalah
 Kondisi Jalan fisik lingkungan.
 Saluran air bersih  Identifikasi potensi desa sebagai kemungkinan
 Banjir, sampah, pencemaran lingkungan penyelesaian masalah yang ada.
 Kecenderungan menurunnya kualitas lingkungan  Pada akhir kegiatan pemetaan, narasumber diminta
Potensi desa yang mampu diidentifikasi untuk mempresentasikan gambar yang telah dibuat di
sehingga bisa dikembangkan seperti: depan warga dalam triangulasi data.
 Ruang terbuka hijau b) Kalender Musim
 SDA Penggalian informasi tentang keadaan-keadaan dan
 SDM permasalahan yang berulang-ulang dalam suatu periode
 Fasilitas umum dan sosial tertentu (musiman) dalam kehidupan masyarakat.
Subjek atau pelaku dari Sketsa Desa ini adalah wakil Subyek atau pelaku dari teknik ini adalah wakil dari
masyarakat desa yang mengenali kawasan desa dan masyarakat yang memahami kondisi dan masalah desa
mempunyai kemampuan menggambar. Media yang yang berasal dari tempat berbeda. Media yang
digunakan adalah kertas plano, pensil, penghapus, dan digunakan adalah kertas plano dan spidol. Proses yang
spidol. Proses yang dilakukan dalam Sketsa Desa dilakukan dalam Kalender Musim ini antara lain:
antara lain:  Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan teknik ini.
 Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan teknik ini.  Para narasumber diarahkan dalam pembuatan
 Narasumber bersama-sama diajak untuk matriks kalender musim dan atau harian (baris paling
menggambarkan batas-batas wilayah, arah mata atas diisi dengan waktu yang menjadi periode musim
angin, pola jalan, fasilitas umum dan sosial pada desa, kolom paling kiri diisi dengan masalah yang
kertas plano. muncul)
 Perlu diinventaris seluruh maslah musiman, kegiatan
harian warga, berdasarkan informasi narasumber
c) Bagan Kelembagaan 2. Proses Pemilihan Tindakan
Untuk menggali dan mengkaji hubungan yang terjadi a) Pengelompokan Masalah
antara beberapa pihak, melihat hubungan berbagai Pada tahapan ini semua hasil identifikasi masalah dari
lembaga desa, mengetahui kondisi lembaga melalui semua teknik (Sketsa Desa, Kalender Musim, Bagan
analisa potensi, manfaat, dan peran, kelemahannya, Kelembagaan) dikumpulkan dalam satu tabel beserta
ancaman, dan kemungkinan pengembangannya. potensi-potensinya.
Subyek atau pelaku dari teknik kelembagaan ini adalah b) Penentuan Peringkat Masalah
wakil dari masyarakat yang memahami kondisi dan Pada tahapan ini dilakukan upaya penyepakatan untuk
masalah desa yang berasal dari beberapa tempat menentukan urutan kepentingan dari daftar masalah
berbeda. Media yang digunakan adalah kertas plano, yang telah didentifikasai pada tahapan sebelumnya.
kertas warna yang telah dibentuk bulat dan memiliki tiga Dasar penentuan urutan kepentingan adalah nilai-nilai
ukuran, spidol, dan lem perekat. Proses yang dilakukan tertentu yang dianggap penting. Urutan penilaian
dalam Bagan Kelembagaan ini antara lain: dilambangkan dengan angka.
 Narasumber diajak untuk mengidentifikasi semua c) Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
kelembagaan yang ada. Lembaga apa saja yang Pada tahapan ini dilakukan kajian penyebab masalah
membantu atau punya peran terhadap kemajuan dan identifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk
kehidupan warga. Lembaga apa saja yang kurang memecahkan masalah berdasarkan pada potensi yang
atau bahkan mengganggu kegiatan desa. dimiliki desa.
 Setelah daftar semua lembaga yang ada lengkap, lalu d) Penentuan Peringkat Tindakan
dianalisis seberapa besar peran dan kedekatan Pada tahapan ini dilakukan pemilihan tindakan terpilih
lembaga-lembaga tersebut terhadap masyarakat. yang akan dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang
 Menggambarkan peran-peran lembaga tersebut yang ditetapkan.
ditunjukkan dengan posisi dan besaran yang sesuai
dengan menggunakan kertas warna yang sudah
dibentuk bulat tadi.
1.2. Draft awal buku panduan pelaksanaan pra Musrenbang (Bukti Tahap
Kegiatan 3)

DAFTAR ISI BUKU PANDUAN

KATA PENGANTAR _________________________________


DAFTAR ISI_________________________________________

BAB I PENDAHULUAN ______________________________


1.1. LATAR BELAKANG _____________________________
1.2. PENGERTIAN __________________________________
1.3. TUJUAN _______________________________________
1.4. MASUKAN _____________________________________

BAB II PELAKSANAAN PRA MUSRENBANG _________


2.1. MEKANISME ___________________________________
2.2. PESERTA ______________________________________
2.3. NARASUMBER _________________________________
2.4. FASILITATOR __________________________________
2.5. PELAKSANAAN _________________________________
2.6. PEMBIAYAAN __________________________________
2.7. PENANGGUNGJAWAB __________________________

BAB III PENUTUP ___________________________________

LAMPIRAN_____________________________________
A. MEDIA TRANSEK/SKETSA DESA _______________
B. MEDIA KALENDER MUSIM _____________________
C. MEDIA BAGAN KELEMBAGAAN ________________
D. MATRIKS USULAN PROGRAM KEGIATAN _______
E. BERITA ACARA DAN DAFTAR HADIR ___________

1.3. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor (Bukti Tahap


Kegiatan 4)
notulensi 1
1.4. Dokumentasi Kegiatan (Bukti Tahap Kegiatan 4 dan 5)

 Melaksanakan konsultasi dengan Kepala Sub Bidang pada hari Rabu,


21 Agustus 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: Musyawarah (Nasionalisme) dan
Kebersamaan, Sopan Santun, Orientasi Organisasi (Etika Publik)

 Melaksanakan konsultasi dengan Kepala Bidang sekaligus Mentor pada


hari Kamis, 21 Agustus 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: Musyawarah (Nasionalisme) dan
Kebersamaan, Sopan Santun, Orientasi Organisasi (Etika Publik)
KEGIATAN 2
“Membuat media dan alat bantu pelaksanaan pra
Musrenbang”

BUKTI KEGIATAN:
2.1. Media pelaksanaan FGD dengan teknik sketsa desa
2.2. Media pelaksanaan FGD dengan teknik kalender musim
2.3. Media pelaksanaan FGD dengan teknik bagan kelembagaan
2.4. Tabel bantu pemetaan masalah
2.5. Matriks penentuan peringkat
2.6. Matriks usulan alternatif rencana tindak
2.7. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor
2.8. Dokumentasi kegiatan
2.1. Media pelaksanaan FGD dengan teknik sketsa desa (Tahap 1)

 Teknik FGD dengan Metode Sketsa Desa


 Penerapan Nilai ANEKA: Inovasi, Efektif, dan Efisien (Komitmen Mutu)

2.2. Media pelaksanaan FGD dengan teknik kalender musim (Tahap 2)

 Teknik FGD dengan Metode Kalender Musim


 Penerapan Nilai ANEKA: Inovasi, Efektif, dan Efisien (Komitmen Mutu)
2.3. Media pelaksanaan FGD dengan teknik bagan kelembagaan (Tahap 3)

 Teknik FGD dengan Metode Kalender Musim


 Penerapan Nilai ANEKA: Inovasi, Efektif, dan Efisien (Komitmen Mutu)

2.4. Tabel bantu pemetaan masalah (Tahap 4)

RW : …..
Desa/Kelurahan : ………………………
Kecamatan : ………………………
Teknik FGD : ………………………

Mengapa Upaya yang Upaya yang


Topik/
N Uraian Lokasi Masalah Dapat Pernah
Bidang/
o Masalah Masalah Tersebut Dilakukan Dilakukan
Sektor
Terjadi Masyarakat Pemerintah
1 2 3 4 5 6 7

Keterangan:
 Kolom 2 diisi sektor permasalahan: infrastruktur/ ekonomi/ budaya/
sosial/pendidikan/ kesehatan/ketertiban umum, dan lain sebagainya
 Kolom 4 diisi lokasi dengan unit RT

 Penerapan Nilai ANEKA: Transparansi, Kejelasan, dan Konsistensi


(Akuntabilitas) serta Kejujuran dan Keadilan (Anti Korupsi)
2.5. Matriks penentuan peringkat (Tahap 4)
RW : …..
Desa/Kelurahan : ………………………
Kecamatan : ………………………

Kriteria Skoring
Dirasakan Menghambat Tersedia Total
No Masalah Tingkat Peringkat
oleh banyak peningkatan potensi untuk Skor
keparahan
orang pendapatan memecahkan
1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan:
 Kolom 2 diisi permasalahan dari Kolom 3 Tabel Bantu Pemetaan Masalah
 Kolom 3-6 diisi nilai skor antara 1-9 sesuai dengan kondisi yang
disepakati bersama
 Kolom 7 diisi total skor dari kolom 3-6
 Kolom 8 diisi peringkat masalah sesuai dengan total skor yang dihitung

 Penerapan Nilai ANEKA: Transparansi, Kejelasan, dan Konsistensi


(Akuntabilitas) serta Kejujuran dan Keadilan (Anti Korupsi)

2.6. Matriks usulan alternatif rencana tindak (Tahap 4)


RW : …..
Desa/Kelurahan : ………………………
Kecamatan : ………………………
Bidang/Sektor : ………………………

Alternatif
N Sumber Waktu Penerima
Lokasi Masalah Potensi Rencana
o Dana Pelaksanaan Manfaat
Tindak
1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan:
 Kolom 4 diisi segala potensi yang mendukung penyelesaian masalah di
kolom 3
 Kolom 6 diisi dari sumber dana yang dimungkinkan: ADD, APBD, CSR,
Swadaya, dsb
 Kolom 7 diisi jadwal pelaksanaan rencana tindak dalam jangka waktu
perencanaan
 Kolom 8 diisi pihak yang menerima manfaat dengan kategori: umum,
difabel, perempuan, masyarakat berpenghasilan rendah

 Penerapan Nilai ANEKA: Transparansi, Kejelasan, dan Konsistensi


(Akuntabilitas) serta Kejujuran dan Keadilan (Anti Korupsi)

2.7. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor


notulensi 2
2.8. Dokumentasi kegiatan (Tahap 5 dan 6)

 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja pada hari Rabu, 28 Agustus 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: Musyawarah (Nasionalisme)

 Melaksanakan konsultasi dengan mentor pada hari Kamis, 29 Agustus 2019


 Penerapan Nilai ANEKA: Kebersamaan, Orientasi organisasi, Sopan santun
(Etika Publik)
KEGIATAN 3
“Membuat buku panduan pra Musrenbang”

BUKTI KEGIATAN:
3.1. Menyusun buku panduan pelaksanaan pra Musrenbang
3.2. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor
3.3. Kwitansi cetak buku panduan pra Musrenbang
3.4. Buku panduan pra Musrenbang
3.5. Dokumentasi kegiatan
3.1. Menyusun buku panduan pelaksanaan pra Musrenbang (Tahap 1 dan 2)

 Menyusun buku panduan pra Musrenbang


 Penerapan Nilai ANEKA: Inovatif dan berorientasi mutu (Komitmen Mutu)

3.2. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor


notulensi 3
3.3. Kwitansi cetak buku panduan pra Musrenbang (Tahap 4)

3.4. Buku panduan pra Musrenbang (Tahap 4)

 Buku panduan pra Musrenbang


 Penerapan Nilai ANEKA: integritas, responsibilitas, dan konsistensi
(Akuntabilitas) serta kedisiplinan dan tanggungjawab (Anti Korupsi)
3.5. Dokumentasi kegiatan (Tahap 3)

 Melaksanakan konsultasi dengan mentor pada hari Senin, 09 September 2019


 Penerapan Nilai ANEKA: Kebersamaan dan Orientasi Organisasi (Etika
Publik) serta Kemanusiaan dan Musyawarah (Nasionalisme)

 Mencetak buku panduan pra Musrenbang


 Penerapan Nilai ANEKA: integritas, responsibilitas, dan konsistensi
(Akuntabilitas) serta kedisiplinan dan tanggungjawab (Anti Korupsi)
KEGIATAN 4
“Memaparkan buku panduan pra Musrenbang kepada staf
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Purworejo”

BUKTI KEGIATAN:
4.1. Draft paparan sosialisasi panduan pra Musrenbang
4.2. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor
4.3. Dokumentasi kegiatan
4.1. Draft paparan sosialisasi pedoman pelaksanaan pra Musrenbang
(Tahap 1)

 Menyusun paparan sosialisasi pedoman pelaksanaan pra Musrenbang


 Penerapan Nilai ANEKA: responsibilitas (Akuntabilitas) serta inovatif, efektif,
dan efisien (Komitmen Mutu)

4.2. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor


notulensi 4
4.3. Dokumentasi kegiatan (Tahap 2, 3, dan 4)

 Melaksanakan konsultasi dengan mentor pada hari Kamis, 12 September


2019
 Penerapan Nilai ANEKA: Kebersamaan dan Orientasi Organisasi (Etika
Publik)
 Mensosialisasikan pedoman pra Musrenbang pada staf Bappeda pada
Jumat, 13 September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: transparansi dan kepercayaan (Akuntabilitas) serta
tanggung jawab dan kejujuran (Anti Korupsi)
KEGIATAN 5
“Membuat paparan terkait sosialisasi pra Musrenbang
kepada Kepala Desa Baru”

BUKTI KEGIATAN:
5.1. Draft paparan sosialisasi perencanaan pembangunan desa kepada
Kepala Desa Baru
5.2. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor
5.3. Dokumentasi kegiatan
5.1. Draft paparan sosialisasi perencanaan pembangunan desa kepada
Kepala Desa Baru (Tahap 1)

 Menyusun paparan sosialisasi perencanaan pembangunan kepada Kepala


Desa baru
 Penerapan Nilai ANEKA: responsibilitas (Akuntabilitas) serta inovatif, efektif,
dan efisien (Komitmen Mutu)

5.2. Lembar notulensi hasil konsultasi dengan mentor


notulensi 5
5.3. Dokumentasi kegiatan (Tahap 2, 3, dan 4)

 Melaksanakan konsultasi dengan Kepala Sub Bidang pada hari Senin, 16


September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: Kebersamaan dan Orientasi Organisasi (Etika
Publik)

 Melaksanakan konsultasi dengan mentor pada hari Senin, 16 September


2019
 Penerapan Nilai ANEKA: Kebersamaan dan Orientasi Organisasi (Etika
Publik)
 Membantu kepala sub bidang dalam melaksanakan pemaparan materi
kepada Kepala Desa yang baru dilantik pada Selasa, 17 September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: transparansi dan kepercayaan (Akuntabilitas) serta
tanggung jawab dan kejujuran (Anti Korupsi)
KEGIATAN 6
“Melakukan publikasi panduan pra Musrenbang di website
dan media sosial Bappeda Kabupaten Purworejo”

BUKTI KEGIATAN:
6.1. Screen capture bukti unggahan website
6.2. Screen capture bukti unggahan media sosial
6.3. Screen capture bukti pembukaan kolom komentar
6.4. Dokumentasi kegiatan
6.1. Screen capture bukti unggahan website

 Melakukan publikasi pada website Bappeda pada Hari Senin, 23


September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: kejelasan dan transparansi (Akuntabilitas)
serta inovatif, efektif, efisien, dan perbaikan berkelanjutan (Komitmen
Mutu)
6.2. Screen capture bukti unggahan media sosial

 Melakukan publikasi pada media sosial Bappeda pada Hari Senin, 23


September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: kejelasan dan transparansi (Akuntabilitas) serta
inovatif, efektif, efisien, dan perbaikan berkelanjutan (Komitmen Mutu)

6.3. Screen capture bukti pembukaan kolom komentar

 Membuka kolom komentar pada publikasi buku panduan pelaksanaan


pra Musrenbang pada Hari Senin, 23 September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: kemanusiaan dan musyawarah (Nasionalisme)
serta kepedulian dan keluwesan (Etika Publik), serta tanggung jawab (Anti
Korupsi)

6.4. Dokumentasi kegiatan

 Melakukan publikasi pada website dan media sosial Bappeda


pada Hari Senin, 23 September 2019
 Penerapan Nilai ANEKA: kejelasan dan transparansi (Akuntabilitas)
serta inovatif, efektif, efisien, dan perbaikan berkelanjutan (Komitmen
Mutu)

You might also like