You are on page 1of 67
BOARD MANUAL (Panduan Bagi, Dewan Komisaris dan Direksi) PT SEMEN TONASA NO. KODEDOKUMEN:_ 12.0.0/M/94 LEVEL DOKUMEN z I STATUS REVISI 75 TGL BERLAKU : OL Agustus 2019 Disahkan Oleh : GM OF PUBLIC RELATION AND \ OF LEGAL AND GR LEGAL Catatan Perubahan Revist : NO. REVISI TGL. REVISI URAIAN 1 01'September 2013 | Perubahan Manajemen dan Peraturan 2 28 April2014 ‘| Disesuaikan dengan SK-16/S.MBU/2012 | 3 | or oxtober2018 | Hubungan' Kerja Antara Dewan Komisaiis & 3 OT Otober 2015 | bet 4 (02 Nopember 2017 _| Peiabat Program orientasi, jangica waidu pengambilan keputusan 5 01 Agustus 2019 | Tupoksi Direksi, penyesuaian AD KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL Board Manual ini merupakan salah satu soft structure GCG sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang mengacu pada Undang Undang Perseroan Tebatas, Anggaran Dasar Perseroan dan best practise lainnya Board Manual adalah naskah kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris yang bertujuan untuk : |. Menjadi rujuken /pedoman tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ perseroan 2. Meningkatkan kualitas dah efektifitas hubungan kerja antar organ 3. Menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu: Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Faimess dalam setiap aktivitas organ perseroan Dengan diberlakukannya Board Manual ini dalam hubungan kerja antar organ perseroan, diharapkan kegiatan usaha perseroan dapat dilaksanakan secara harmonis berdasarkan prinsi-prinsip GCG dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Pangkep, 01 Agustus 2019 ha hee ‘Benny Wendry Komisaris Utama BABI BAB Il DAFTAR ISI PENDAHULUAN L1 Latar Belakang (2 Maksud dan Tujuan 13 Ruang Lingkup (4 Dasar Hukum 18 _[stlah-istilah yang Digunakan DEWAN KOMISARIS. IL4 Fungsi Dewan Komisaris 1L2. Persyaratan Dewan Komisaris 1. Petsyaratan Umum 2. Persyaratan Khusus 1.3. Keanggotaan Dewan Komisaris 14 Masa Jabatan Dewan Komisaris ILS Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas 1, Program Orientasi 2. Program Peningkatan Kapabiltas. 1S Komisaris Utama IL7__Etika Jabatan Dewan Komisaris 18 Tugas Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris 1. Kewenangan Dewan Komisaris 2. Kewajiban Dewan Komisaris 3. Terkait dengan Nominasi dan Seleksi Dewan Komisaris dan Direksi 4, Terkait dengan Remunerisasi dan Evaluasi Kinerja Dewan Komnisaris dan Direks} 5. Terkait dengan Pengelolaan Manajemen Risiko 6. Terkait dengan Pemberatasan Korupsi 7. Terkait dengan Sistem Pengendalian intern 8. Terkait dengan Keterbukaen dan Kerahasiaan Informasi 9, Terkait Pelaksanaan Pengawasan/Pemberian Nasihat oleh Dewan Kornisaris 1.9 Pembagian Kerja Dewan Komisaris, HQ Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris Ht Rapat Dewan Komisaris 4. Kebijakan Umum 2, Prosedur Pembahasan Masalah dan pengambilan Keputusan 3. Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Intemal Dewan Komisaris| 4, Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi DNNas CBeINOMAaas BAB IIL 142 Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris 1. Kebijakan Umum 2, Kriteria Eveluasi kinerja Dewan Komisaris 1.43. -Organ Pendukung Dewan Komisaris 1. Komite Dewan Komisaris a. Komite Audit 2, Sekretaris Dewan Komisaris a. Fungsi pokok Sekretaris Dewan Komisaris, b, Tugas Sekretaris Dewan Komisaris c: Wewenang Sekrétaris Dewan Komisaris 1.14 Pertanggungjawaban Dewan Korisaris DIREKSI 4 Fungsi Direksi 12. Persyaratan Direksi 1. Persyaratan Umum 2. Persyaratan Khusus IIL Keanggotaan Direksi lIL4 Program Orientasi dan Peningketan Kapabilitas 4. Program Orientes! 2, Program Peningkatari Kapabiltas IIL5_ Komposisi dan independen Direks! 6 Etika Jabatan Direkst 4. Etika Keteladanan 2, Etika Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan 3. Etika Berkeitan dengan Keterbukaan.dan Kerahasiaan Informasi 4. Etika Berkaitan dengan Peluang Perusahaan 5. Efika Berkaitan dengan Keuntungan Pribadi 6. Efika Berkeitan dengan Benturan Kepentingan 7, Etika Berkaitan dengan Korupsi dan Penyuapan IL7 Tugas Wewenang dan Kewajiban Dirsksi 4. Tugas Direks! 2, Kewenangan Direksi 3. Kewaliban Direksi 4. Terkait dengan Strategi dan Rencana Kerja 5. Terkait dengan Manajemen Risike 6. Terkait dengan Pemberantasan Korupsi 7. Terkait dengan Sistem Pengendatian Intemal 8. Terkalt dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi Terkait dengan Laporan-laporan Perusahaan ‘0. Hubungan dengan Stekeholders 41. Terkait Sistem Akuntansi dan Keuangan 12. Terkalt dengan Tugas dan Kewajlban Lain BAB IV me ae Hit0 Wad Maz Las ta M15: m6 Way, Penetapan Kebijakan Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi 4. Umum 2. Prinsip-prinsip Kebijakan Pengurusan Perusahaan Pembagian Tugas Direksi 1. Prosedur Terkait dengan Pembagian Tugas Direksi 2. Direktur Utara 3. Direktur Operasi 4. Direktur Keuangan Rapat Direksi 4. Tata Laksana 2. Pengambilan Keputusan oteh Direksi Evaluasi Kinerja Direksi Dasar Penetapan dan Prosedur Remunerasi ‘Organ Pendukung Direksi 1. Fungs! Pengawasan intemal Audit 2. Fungsi Sekretaris Perusahaan Hubungan Dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Aflliast 1. Prinsip Uru 2, Pemisahan Fungsi 3. .Mekanisme Pengawasan 4, Transaksi dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi ‘Hubungan dengan Profesi Lembaga Penunjang Penggunaan Saran Profesional Perfanggungjawaban Direksi KEGIATAN ANTAR ORGAN PERUSAHAAN wa W2 Rapat Umum Pemegang Saham 1. Ragat Umum Pemiegang Saham Tahunan 2. Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya 3. Tala laksana memperoieh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham: 4. Penyslenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham 5, Pimpinan dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham 6. Kuorum, Hak, Suara, dan Keputusan Rapat Umuim Pemegang Saham Perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 46 48 46 47 48 49 50 BABY TATA LAKSANA HUBUNGAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI vA v2 v3 va V5 ve va ve vs vito vit vaA2 vis Tata Laksana Hubungan Kerja Benturan Kepentingan Pertemuan Formal Rapat Dewan Komisaris yang mengundang Pihak Lain Rapat Direksi yang mengundang Pihak Lain Mekanisme Rapat Pertemuan informal Komunikasi Formal Pelaporan| Surat menyurat atau Penanganan Memorandum ‘Tahun Buku dan Laporen Tahunan Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan Resmi Korporat Komunikas! Informal BAB! PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam sistem tata hukum Indonesia merupakan habungan yang berdasarkan pada prinsip two tier system. Artinya bahwa perusahaan dipimpin dan dikeloia oleh Direksi, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan pemberian nasihat térhadap tindakan yang ditakukan Direksi. Baik Direksi maupun Dewan Komisaris adalah dua badan yang terpisah dan berdiri senciii. Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing memaunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan tanggung jawab yang diamarahkan dalam Anggaran Dasar’ dan peraturan perundang-undangan (fiduciary duty). Namun demikian, keduanya mempunyei tanggung jawab untuk memelinara kesinembungan useha Berusahaan dalam jangke panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direkst aris memiliki kesamaan visi, misi, nilab-nifai (values) dan strategi perusahaaan, Pengelolzan perusahaan yang baik bérdasarkan prinsip good corporate governance menghendaki; 1, Adanya transparansi informasi dalam pengambilan keputusan, keterbukaan dan aksesibiltas terhadap informasi material dan relevan 2. Adanya kejelasan fungst, struktur, sistem dan prosedur organ perusahaan untuk memastixan manajemen dllakukan sacara efektit, 3. Adanya kesesuaian pengelotaan perusahaan terhadap prinsip perusahaan yang sehat dan peraturan yang berlaku 4, Pengelolaan sesara profesional, mencegah terjadinya benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun sesuai peraturan perundang-undangan serta 5. Perlakukan yang wajar dan setara dalam memenuhi hak periangku kepentingan sesuai'dengan perjanjian dan peraturan perundang-undangan ‘Nemun dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya dijalankan secara konsisten untuk itulah pedoman yang mengatur Kewenangan, tugas,. hubungan Kerja masing-masing organ perusahean didefinisikan secara jelas. Untuk menjadi suatu panduan yang dapat menjadi acuan bersama dalam pelaksaraan tugas masing-masing. {2 Maksud dan Tujuan Board Manual Board Manual berisikan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, peraturan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Sahem dan ketentuan Anggeran Dasar yang dimaksudkan untuk mengatur tata kerja Dewan Komisaris dan Diteksi. Board Manual merupakan hasil kodifikasi dari berbagai peraturan yang berlaku bagi PT Semen Tonasa dan praktik-praklik terbaik (best practices) good corporate governance. Tujuan Board Manual adalah untuk mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Kornisaris dan Direksi. Untuk itu pengembangannya hafusiah selalu dilakukan sesuai kebutuhan Peyusahzan. Perubahan-perubahan yang dilakukan harus didasarkan pada peraturan yang berlaku dan tidak metanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar serta berdasarkan kesepaketan Dewan Komisaris dengan Direksi, Mengingat Board Manual merupakan kompitasi dari prinsip-prinsip hukum komporasi, maka dalam peleksanaannya harus tetap mengacu kepada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Berbagai ketentuan rinci yang terdapat dalam Anggaren Dasar, arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang ‘Saham (RUPS), dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak Secara spesifik diuraikan dalam Board Manuat ini Prinsip itikad atk, penuh tanggungjawab dan fiduciary duties, skill and care yang inheren dengan pemegang jabatan Dewan Komisaris dan Direksi adalah prinsip umum, yang hetus tetap dihormati oleh organ Perusahaan yang bertugas mengawasi dan mengurus Perusahaan. 43 Ruang Lingkup Board Manual ini mencakup peniabaran mengenai hal-hal apa yang menjadi tugas dan kewenangan organ perseroan serta kesepakatan mengenal mekanisme dan hubungan kerja ai antara organ perseroan tersebut dengan mengacu pada ketentuan dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, dan Arahan Pemegang Saham yang ditetepkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengatur tata kerja Organ perseroan, 14 Dasar Hukum Penyusunan Board Manual Peraturan yang menjadi dasar penyusunan Board Manual di antaranya: a. Undang-undang Republik indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b, Uridang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha lk Negara; . Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN tanggal 01 Agustus 2011,telah diubah dengan Nomor PER-O8/MBU/2012; d. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara; e. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milk Negara; f. Surat Keputusan Sskrotaris Kementerian BUMN, Nomor SK-16/S:MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN; g.Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006 h. Anggaran Dasar PT Semen Tonasa LS Istilah-istitak yang Digunakan 'stilah-stilah yang digunakan dalam Board Manual ini, kecuali disebutkan tain, mengandung pengertian sebagal berfkut: 1. Perusahaan dengan huruf P kapital, adalah PT Semen Tonasa, sedangkan Perusahaan dengan huruf p kecil menunjuk kepada perusahaan secara umum; 2. Organ Perusahaan, adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Diroksi; 3. Anak Perusahaan, adalah perusahaan yang dikuasai oleh plhak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih badan atau perusahaan lainnya Anak perusahaan dapat berypa perusahaan, korporasi, atau perseroan terbatas; 4, Perusahaan Afiliasi, adalah affliated company yaltu pérusahaan yang secara efektif dikendalikan oleh perusahaan lain, atau tergabung dengan perusahaan atau bebetapa perusahaan lain Karena Kepentingan atau pemilikan atau pengurus yang sama.; 5. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), adalah merupakan forum bagi Pemegang Saham sebagai pemegang kekuasaan tertinggl: 6. Dewan Komisaris, adalah organ yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi sebagai sual kesatuan Dewan (Board), 7. Anggota Dewan Komisaris, adalah Anggota dari Dewan Komisaris yang merufuk kepada individu (bukan sebagai Board); 8. Komisaris Utama, adalah Anggota Dewan Komisaris yang mengkoordinasikan segala kegiatan Dewan Komisaris; 9. Direksi, adalah keseluruhan Direktur perusahaan yeng bertugas untuk menjatankan tindakan pengurusan perusahan; 10.Anggota Direksi atau Direktur, adalah Direktur perusahaan yang merujuk kepada individu bukan sebagai keseluruhan Direksi 11.Direktur Utama, adalah Direktur_ yang _berwenang _mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, sesuai dengan bates wewenang yang dibetikan 12.Program Orientasi, adalah program yang diadakan bagi Angaota Dewan Komisaris dan Direktur yang baru pertama kali menjabat di Perusahaan; 13.Kontrak Manajemen, adalah dokumen yang berisikan_ komitmen Direksi untuk memenuhi targeltarget yang telah ditetapkan oleh Pemegang Sahar serta inemuat hal-hal atau informasi lainnya seperti tugas dan tanggung jawab, hak dan kewajiban Direktur serta harapan-harapan dari Pemegang Sham; isnis, adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan_ Perusahaan sebageimana yang disebulkan dalam Pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar Perusafaan. 16, Jajaran_ Perusahaan, adalah Dewan Komisaris, Direks| dan Karyawan Perusahaan; 16. Jajaran Manajemen, adalah Direksi beserta pejabat 1 (satu) level di bawah Direksi yang membantu pengelolaan Perusahaan; 17. Karyawan, adalah pegawai yang telah remenuhi syarat-syerat yang ditentukan, diangkat sebagai Karyawan tetap dengan Ketetapan Perusahaan yang diberikan hak dan kewajiban menurut ketentuan yang beriaku di Perusahaan. Ht Pus Dewan Komisaris mer a. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar b, F a BABI DEWAN KOMISARIS ingsi Dewan Komisaris iliki fungsi sebagai berikut: Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan?; Memastikan efektiviias praktik good corporate governance yang diterapkan Perusahaan*. ‘ungsi pengawasan Dewan Komisaris terwujud dalam 2.(dua) tingkatan: Level Performance, yaitu fungsi pengawasan dimana Dewan Komisaris memberikan pengarahan dan_petunjuk kepada Direksi serta memberikan masuken kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Level Conformance, yaitu berupa pelaksanaan kegiatan pengawasan pada tahap selanjutnya untuk memastixen nasihat telah dijalankan serta dipenuhinya ketentian dalam peraturan perindang-undangan dan Anggaran Dasat yang beriaku. Pedoman Umum pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris: a. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan terhadap pengelolaan Perusahaan ofeh b. « Direksi; Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris bertindak atas nama Dewan dan tidak dapat bertindak sebagai individu, Dalam melakukan pengawasan tidak boleh turut serta dalam ‘mengambit keputusan operasional. Dewan Komisaris dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang’ ditetapkan dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang- undangan, pengambilan keputusan tersebut dilakukan dalam fungsinya sebagai pengawas, sehingga keputusan kegiatan operasional tetap menjadi tanggung Jawab Direksi*; Pengawasan dilaksanakan pada keputusan-keputusan yang sudah diambll (ex post facto) maupun keputusan-keputusan yang akan diambil (preventive basis); e, Pengawasan:yang dilékukan tidak hanya berdasarkan atas informasi dari Direksi dan RUPS, tetapi juga dapat berdasarkan informasi dari sumiber lain yang dapat dipertanggungjawabkan; Pengawasan difakukan fidak hanya dengan sekedar menyetuui atau tidak menyetujui terhadap tindakan-tindaken yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, tetapi pengawasan dilakukan dengan mencakup semua aspok bisnis dan aspek operasional Perusahaan. 9 Peratucar: Menteri BUIMN No. PER-OL/MBU/2011 Tentang penerapan GCG pada BUMN Pasal 12 2 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Teriang Perseroan Ferbatas Pasal 1 Ayat & § Pedoman Umum Goait Corporate Géveriace Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006 + Pedoman Umum Goat! Corporate Governance Indonesia, Komite Nasional Kebijakan, Governance, 2006 1.2 Persyaratan Dewan Komisari Persyaratan Dewan Kornisaris walib memenuhi ketentuan® : a. Undang ~Uindang Perseroan Terbatas b. Peraturan perundang undangaa lain yang berlaku bagi dan yang terkalt dengan kegiatan perseroan 112.1 Persyaratan Umum Yang dapat diangkat sebagalanggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan, yang memenuhi persyaratan pada saat diangkatdan selama menjabat’: 4, Mempunyai akhlak,moral, dan integritas yang balk: 2, Cakap melakukan perbuatan hukum; 3, Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. Tidak pernah dinyatakan pailt; b, Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pail; ¢, Tidak pemah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang beriaitan dengan seklor keuengar 4, Tidak pernah menjadi anggota Direksi darvatau anggota Dewan Komisaris yarig selama menjabat: a. Pernah tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunai; b. pertanggungjawebannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pemnah tidak diterima oleh Rapat Umum Pemiegang Saham atau pemah tidak merfiberikan pertanggungjawaban -sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Sanam; iki Komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; . Memiliki pengetahuan daniatau keahiian di bidang yang dibutuhkan Perseroan; 5. 6, 112.2. Persyaratan Khusus Persyaratan khusus merupakan persyeratan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis perseroan yang bergerak di bidang Industri Semen. Anggota Dewan Komisarls harus memiliki kompatensi teknis/keahlian, sbb: 7. Pengetahuan yang memadai dibidang usaha perseroan 2. Kemarnpuan untuk melakukan pengawasan strategis dalam rangka pengembangan pérusahaan 3. Pemahaman masalai- masala manajeien perseroan yang betkaitan dengan Salah satu fungsi manajemen Persyaratan Khusus menjadi salah satu substansi dari sistem dan prosedur nominast serta seleksi yang dikembangkan olen Dewan Komisaris yang diajukan kepada RUPS untuk. disahkan. Pengembangan persyaratan khusus dimaksudkan untuk memperoleh calon Anggota Dewan Komisaris yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan 1.3 Keanggotaan Dewan Komisaris 4. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang’; Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (3) Anggaran Dasar Pasel 13 Ayat (2) Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (1) 2, Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendit-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris ® 3. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman mengenai masalah-masalah manajemen perusahadn yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki Pengetahuan yang memadai dibidang usaha Persetoan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan®, 1.4 Masa Jabatan Dewan Komisarls 1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris juga menetapkan saat mulai ‘berlakunya pengangkatan dan pemberhentian tersebut. Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan, maka pengangkatan dan pemberhentiant anggota Dewan Komisaris tersebut mulai berlaku sejak penutupan Rapat Umurn Pemegang Saham'?; 2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tehunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, dengan syarat tidak boleh melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun, namun dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat_memberhentikan para anggota Dewen Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Dewan Koimisaris dapat diangkat kemball olen Rapat Umum Pemegang Saham untuk ‘satu kali shasa jabatan” 3. Apabila pada suati viaktu okth sebab apapunterdapat satu jabatan atau lebih anggota Komiserislowong: a, Dewan Komisaris menunjuk salah seotang anggota Dewan, Komisaris yang lain untuk menjalankan pekerjaan anggota Dewan Korisaris yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama; b. Dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, Rapat Umum Pemegang Seaham waiid diselenggarekan untuk mengisi jabatan lowong tersebut apabila menyebabkan anggota Dewan Komisaris berjumian kuranig dari 1 (satu) atau Jabatan’ yang fowong adalah Komisaris Utama. Rapat Umum Pemegang ‘Saham diselenggarakan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan jabatan’® 4, Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun seluruh jabatan anggota Dewan Komisaris Persefoan lowong, maka dalam waktu paling lambat 90. (sembllan puluh) hari setelah terjadi fowongan, harus diselenggarakan Repat Umum Pemegang Saham untuk mengis! lowongan jabatan Dewan Komisaris tersebut!® 5. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenal maksudnya kepada © Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (2) * Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (11) © Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (12) *Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (19) 2 Anggaran Dasar Pasal 13 Avat (20) 1 Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat (21) Perseroan sekurangnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal_pengunduran sitinya, Kepada angola Dewan Komisaris yang mengundurkan diri telap dapat imintai pertanggungjawaban sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai engan tanggel pengunduran dirinya datam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya"* 6. Jabatananggota Dewan Komisaris berakhir apabila: Pengunduran dirinya telah efektt. Meninggal dunia; ‘Masa jabatannya berakhir, Diberhentikan berdasarkan Repat Umum Pemegang Saham; atau Dinyatakan palit oleh Pengadian Niaga yang telah mempunyai kekuatan bukum yang tetap atau ditaruin di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan: f. Tidak tagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar int dan peratuan perundang-undangan lainnya" papoe 8 Program Orientasi Dan Peningkatan Kapabilitas 1, Program Orientast Dengan latar belakeng Anggota Dewan Korisaris yang berasal dari berbagai pinak yang mewakili Pemegang Saham dan stakeholders dan diantara Anggota Dewan Korisaris dimungkinkan belum saling mengenal danfatau belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnya, maka keberadaan Program Orientasi sangat penting untuk diiaksanakar Hal-hal yang perlu menj adalah sebagai berikut™®: a. Program Orientasi mengenai Perusahaan wajib diberikan kepada Anggota Dewan Kornisaris yang baru pertama kali menjabat di Perusahaan ; b. Pelaksanaan Orientasi ini paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah menjabat ¢. Program Orientasi diiaksanaken dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Dewan Komisaris; d. Biaya Program Orientasi dianggarkan dalam Rencand Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris; @. Tanggurig jawab pelaksanaan Program Orientasi olen Kadep Komunikasi dan ‘Hukum atau yang menialankan fungsi Sekretaris Perusahean 1. Mater yang diberikart pada Program Orientasi. mefiputi hal-hal sebagai berikut: 1) Gambaran mengenal Perusahaan berkaitan dengai tujuan, sifat, lingkup keglaten, produk yang dihesilkan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, Yencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompelitf risiko dan berbagai masalah strategis lainnya; 2) Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate govemance oleh Perusahaan; 3) Penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal, audit eksternal, sistem dan kebljakan pengendalian internal perhatian dalam pelaksanaan Program Orientasi 4 Anggacan Dasar Pasal 13 Ayat (22) 2 Anggaron Dasar Pasal 13 Ayat (23) 7% Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-01/MDU/2011 Tentang Penerapan GCG pada BUMN Pasal 43 serta tugas dan peran Komite Audit dan komite-komite lain yang dibentuk oleh Dewan Komisaris; 4) ‘Tanggung jawab hukum Anggota Dewan Komisaris; 5) Penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 8) Team building, dalam kegiatan ini menyertakan seluruh Anggota Dewan Komisaris, balk yang baru menjabat maupun yang pemah menjabat sebelumnya dengan tujuan mewujudkan kekompakan dan kefjasama tim sebagai Dewan Komisaris. g. Program Orientasi yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasililas Perusahaan, perkenalan dengan para Anggota Diroksi dan Karyawan di Perusahaan serta program lainnya berdasarkan kebutuhan Anggota Dewan Komiseris yang bersangkutan dan tetap mengedepankan akuniabilitas dan efisiensi biaya. Program Peningkatan Kapabilitas: Program Peningkatan Kapabilitas merupakan salah satu program penting agar Anggota Dewan Komisaris dapat selalu memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan dan pengetahuan- Pengetahuan lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Hakhal yang periu menjadi perhalian dalam pelaksanaan Program Peningkatan Kepabilitas Anagota Dewan Kornisaris adalah sebagai berikut: a, Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkan. fungsi dan efektivitas kerja Dewan Komisaris; b. Biaya Program Peningkatan Kapabilitas dimasukkan dalam Rencana Kerja, dan Anggaran Dewan Komisaris; ©. Setiap Anggota Dewen. Komisaris yang mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas seperti seminar, pelatinan, workshop diwajibkan untuk berbaai informasi den pengetahuan kepada Anggota Dewan Komisaris lain yang tidak mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas; cd. Anggota Dewan Komisaris yang mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas, bertanggung jawab untuk menyampaikan Japoran keikutsertaanhya kepada Dewan Komisaris; fe, Materi yang diterima dari Program Peningkatan’ Kapabiliias harus terdokumentasi dengan rapi dalam suatu bagian tersendiri. Tanggung jawab dokumentasi terdapat pada Sekretaris Dewan Komisaris dan harus tersedia jika suatu saat dibutubkan, 16 Komisaris Utama Komisaris Uiama memiliki kedudukan yang setara dengan anggota Dewan Komisaris: ‘yan lain. Tugas Komisaris Utama selaku primus inter pares adatah sebagai koordinator dalam pelaksanaan kegiatan dan tugas Dewan Komisaris. Tus 1 2 3. 4. gas dan tanggungjawab Dewan Komisaris antara lain : ‘Memimpin dan memastikan efektifitas Kinerja Dewan Komisaris Membuat, menerapkan dan memberikan review-atas pedoman kerja, prosedur- prosedur yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris Membuat Kalender jadual rapat Dewan Komisaris dan mengkoordinasikannye dengan jajaran Komite Dewan Komisaris Mengorganisir dan menyampaikan agenda rapat seria memastikan bahwa soluruh Komisaris mendapat informasi yang tepat waktu 5. Berinteraksi secara periodik dengan Direktur Utama dan bertindak sebagai penghubung antara Dewan Komisaris dengan Direksi 6. Memastikan informasi yang disampalkan kepada seluruh komisaris akurat, tepat waktu dan jelas 7. Memastikan komunikasi yang efektif dengan para pemegang saham 8. Mengatur evaluasi kinerja Dewan Komisaris termasuk seluruh jajeran Komite dan Komisaris Independen secara regulet 9. Memfasilitasi kontribusi_efektif dari Komisaris independen dan membuat hubungan yang konstrukfi diantara para komisaris 10, Menjalankan tugas-tugas lain sesuai permintaan Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris secara kolegial, sesuai kebutuhan dan keadaen. 1.7 Etika Jabatan Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dewan Komisaris harus setalu melandasi iri dengan etika jabatan. Etika jabatan. Dewan Komisaris mefiputi narnun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: 1. Etika berkaitan dengan Keteladanan Dewan Komisaris. harus mendorong terciptanya peritaku etis dan menjuniung standar etika tertinggi di Perusahaan, salah satu caranya adalah dengan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi Direksi dan Karyawan Perusahaan, 2. Etika berkaitan dengan Kepatuhan terhadap Peraturan Porundang.undangari Dewan Komisaris wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, dan Panduan Good Corporate Govemance serta kebijakan Perusahaan yang telah ditetapkan.. 3, Etika berkaitan dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi” Dewan Komisaris harus' mengungkapkan informasi sesuai dengan kefentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selalu menjaga kerahasiaan informasi yang dipercayakan kepadanya termasuk rahasia Perusahaan sesual ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sera kebijakan Perusahaan. 4, Etika berkaitan dengan Peluang Perusahaan ‘Selama menjabat, Anggota Dewan Komisaris tidak diperkenankan untuk: a. Mengambi peluang bisnis Perusahaan untuk dirinya sendit, , Menggunakan aset Perusahaan, Informasi Perusahaan atau jabatannya selaku Anggota Dewan Komisaris untuk kepentingan pribadi yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta kebijakan Perusahaan yang berlaku. 5, Etika berkaitan dengan Benturan Kepentingan Beniuran kepentingan adalah suatu kondisi tertentu di mana kepentingan ‘Anggota Dewan Komisaris bertentangan dengan kepentingan Perusahaan untuk meraih laba, meningkatkan nilai, mencapai visi dan menjalankan misi serta arahan Rapat Umum Pemegang Saham, yang pada akhimya akan merugikan Perusahaan, Berkaitan hal tersebut maka Anggota Dewan Komisaris: ¥ Peraturan Menteri BUMN Nomot : PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan GCG pad BUMN Pasal 35 dan 34 @, Dilarang melakukan transaksi yang mempunyal benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaani, selain gaji dan fasilias yang diterimannya sebagai Anggota Dewan Komisaris yang ditentukan oleh RUPS'® b, Mengisi daftar khusus yang berisikan kepemilikan sahamnya dan atau koluarganya pada Perusahaan maupun perusahaan lain" 6. Tidak memanfaatkan jabatan bagi kepentingan pribadi atau bagi kepentingan ‘orang atau plhak lain yang terkalt yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan, d. Menghindari setiap aktivitas yang dapat mempengaruhl independens! dalam melaksanakan tugas; . Melakukan pengungkapan datam hal terjadi benturan kepentingan, dan yang bersengkutan tidak boleh melibatkan did dalam proses pengambilan keputusen Perusahaan yang berkaitan dengan hal tersebut. 6. Etika berkaitan dengan Korupsi dan Penyuapan Anggota Dewan Komisaris senantiasa mencegah dan menghindarkan difi dari praktik-praktik Korupsi, gratifikasi, dan penyuapan dalam cara, bentuk dan/atau Untuk kepentingan apapun yang diyakini dapat merugikan Perusahaan, Beberapa hal yang cilarang bagi Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut®: @. Dilarang untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima baik langsung ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada pelanggan atau seorang pejabat Pemerintah untuk mempengaruhl atau sebagal imbalan atas apa. yang telah dilakukannya dan tindakan lain sesuai peraturan perundang- undangan yang berfaku; b. Suatu tanda terima kasin dalam kegiatan usaha seperti hadiah, sumbangan atau entertainment, tidak boleh dilakukan pada suatu keadaan yang dapat dianggap sebagal perbuatan yang tidak patut, 1L8 Tugas, wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris Pembagian tugas dan fungsi anggota Dewan Komisaris diputuskan oleh Rapat Dewan Komisaris dan selanjutnya setiap anggota Dewan Komisaris welib menjalankan tugas tertentu sedemikian rupa sehingga Dewan Komisaris dapat mengawasi secara memadai selurun espek kegiatan perseroen yang dikelola Direksi. Dewan Komisaris bertugas. melakukan pengawasan, tethadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada urumnya baik mengenai Perseroan maupun usahe Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Diseksi termasuk pengawasan teshadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar ini dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan, untuk Kepentingan Perseroandan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan?” 4 Peratuzan Menteri BUMN Nomor : PER-Ci/MBU/2011 Tentang Penerapan GCG pada ‘BUMN Posal 17 + Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 216 ® Peraturan Menieri BUMN Nomor: PER~ 01/ MBU/ 2011 Tentang Penerapan GCG pada BUMN Pasel 17 2 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (1) 10 1. Kewerangan Dewan Kornisaris Dalam melaksanakantuges Dewan Komisaris benwenang untuk’: 1. Memeriksa buku, surat, sefta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperiuan verifikasidan lain-lain surat Berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; 2, Miemasuki pekarangan, gedung, dan Kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat leinnya mengenaisegala persoalanyang menyangkut pengelolaan Perseroan; 4, Mengetahul segala kebijakan dan tindaken yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; 5. Meminta Direksi dar/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewen Komisaris atau rapat gabungan Direksi dan Dewan Kormisaris; 6. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan; 7. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk Jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. 8 Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggarari Dasar Perseroan dan/atau keputusan Rapat Umum PemegangSaham. Kewaliban Dewan Komisaris 1. Melakukan pengawasan kepada Direksi untuk mencapai_kinerja sebagaimana tercantum dalam kontrak manajemen berikut segala perubahannya yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Pemegangsaham mayoritas; 2. Memberikan nasinat kepada Direksi delam meleksanakan pengurusan Perseroan; 3. Memberikan laporan dan penjelasan berkala serta laporan lainnya kepada pemegang saham mayoritas setiap kali diminta oleh pemegang saham mayoritas, menurut cara dan waktu sesuai dengan Ketentuan yang berlaku; 4, Memberikan pendapat atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan, Rencana Jangka Panjang Perseroan, serta rencanakeifa lainnya ‘yang disiapkan Direksi, sebelum dimintakan persetujuan kepada Pemegang Saham: 5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusen Perseroan: 6. Melaporkan dengan segera kepada pemegang saham mayoritas disertal dengan saran dan langkah perbaikanyang harus ditempuh apabilaPerseroan menunjukkan gejala kemunduran; 7. Mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Sahamipenunjukan Akurifan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku Perseroan; 8, Meneli dan'menelaahlaporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksiserta menandatangani laporan tahunan: 8, Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; 2 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (2) i 10, Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemiliken seharmnya danfatau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroaniain; 11, Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yeng telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang ‘Saham: 12, Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan Pemberian nasinat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangen, enggeran daser, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 3, Terkait dengan Nominasi dan Seteksi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi? Dewan Komisaris berkewajiban mengusulkan sistem nominas! dan seleksi bagi calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan mengalukannya kepada RUPS. Untuk disahkan, Dalam menjaiankan kewajiban ini, Dewan Komisaris dapat dibantu ‘oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Sistem nominasi dan seleks| Anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus dileksanakan secara ‘balk untuk menjamin terlaksananya prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggungjawab, kemandirian dan kewajaran, 4, Terkait dengan Remunerasi dan Evaluasi Kinerja Dewan Komisatis dan Direksi™ Dewan Komisaris berkewajiban untuk: a. Mengustikan sistem remunerasi yang kompetiif jika dibandingkan terhadap indust sejenis bagi Anggota Dewan Komisaris dan Diréksi kepada RUPS; b. Mengusulkan sistem evaluasi kinerja-dewan dan individu Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. Dalam menjalankan kewajiban ini, Dewan Komisaris dapat’ dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. 5. Terkait dengan Pengelolaan Manajemen Risiko Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk metakukan penilaian secara berkala dan memberian rekomendasi tentang risiko serta penerapan manajemen sisiko di Perusahaan. Dalam menjalankan kewaliban ini, Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Kornite yang menjadi organ pendukung Dewan Komisaris. Dewan Komisaris melakukan peran aktif dalam pengawasan penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. Selain itu Dewan Komisaris juga didorong untuk melaksanakan fungsi: 41. Mengevaluuasi Kebijakan Manajemen Risiko; 2. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko: 3. Mengevaluasi dan memutuskan perinohonan Direks! yang berkaitan dengart transaksi yang memerlukan persetuluan Dewan Komisatis. % Pedoman Umum Goad Cotponite Gorenumce indonesia, Kornite Nasional Kebijakan Governance, 2006 % Pedoman Umum Good Corporite Govemance Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006 12 6. 7. Terkalt dengan Pemberantasan Korupsi?® Anggota Dewan Komisaris dilarang menerira, memberikan atau menawarkan balk fangsung ataupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada pojabat Pemerintah dan atau pinak-pihak lain yang dapat mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan jainnya sesual peraturan, Perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris mendukung upaya-upaya pemberantasan korupsi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Terkait dengan Sistem Pengendalian Intern Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit mempunyai kewajiban untuk: a, Mengkaji efektivitas sistem pengendalian intemal, dengan menilai kompetensi dan jumiah sumbér daya, ruang lingkup ‘tugas dan kewenangan sefta indepencensi dari auditor Internal; b. Mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal, dengan menilal kompetensi, independensi serta ruang lingkup tugas auditor eksternal: ¢, Memastikan auditor internal, auditor ekstemal dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai Perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya; 4, Melakukan penilaian atas akurasi informasi yang disiapkan untuk pihak lain, khususnya dalam Laporan Keuangan dan Non-Keuangan Tahunan serta Laporan Tahunan yang disesuaikan dengan best practice. Terkalt dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi® a, Dewan Komisaris mengawasi agar Perusahaan mengtingkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan (temasuk Laporan Keuangan) kepada pihak ain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara accurale, reliable, timely, consistent dan useful b. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Perusahaan untuk menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan. ¢. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang beriaku. d. Dewan Komisaris memastikan agar Perusahaan mengungkapkan pelaksanaan prinsip good corporate governance dalam Laporan Tahunan maupun website Perusahaan yang disesuaikan dengan best practice, dengan telap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Terkalt Pelaksanaan Pengawasan/Pemberian Nasihat Oleh Dewan Komisaris Pelaksdnaan pengawasanipemberian nasihat oleh Dewan Komisaris antara iain dilakukan melalui: a, Meminta keterangan secara tortulis kepada Direksi tentang suatu permasatahan yang terjadi; b, Memberikan pendapat atau arahan dalam rapat Dewan Komisaris dengan Direks! atau rapat-rapat lain yang dihadirl oleh Anggota Dewen Korisaris; c. Kunjungan ke Departemen/Unit/Pabrik tertentu dalam rangka memastikan pelaksanaan operasional Perusahaan seperti produksi, distribusi, pemasaran, ® Peraturan Menteri BUMN Nomor > PER ~O1/MBU/ 2011 Tentang Penedapan GCG pada BUMN Pasal 40 2 Peraturan Menteti BUMN Nomor: PER ~01 / MBU/ 2011 Tentang Penerapan GCG pada BUMN Pasal 33 dan 34 13 10 att sumber daya manusia (SDM), Keuengan den aspek lainnya berjalan secara efeltit; d. Memberikan tanggapan atas laporan-berkala yang diberikan oleh Diréksi. Pembagian Kerja Dewan Komisaris Pembagian kerja antara Dewan Komisaris diatur mereka sendiri, dan_untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisatis dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban perseroan. Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewari Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk Komite lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku?” Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris 1, Mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris secara formal terdiri dari: * Pengambilan keputusan melalui rapat Dewan Komisaris + Pengambilan keputusan diluar rapat (melalui sitkuler dan laln-lain) 2. Pengambilan keputusan terkait pemberian persetujuan terhadap usulan Direks) ‘waiib dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tigapuluh} herl kerja selak usulan final disempaikan atau menjadi agenda rapet Dewan Komisaris dan atau rapat Dewan Komisaris-Direksi atau secara tertulis untuk keputusan sirkuler, dan dikomunikasikan kepada Direksi selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerld sejak disabkatvditandatengani 3. Pengambilan keputusan yang mengikat namun tidak dilaksanakan melalui mekanisme rapat Dewan Komisaris secara fisk harus disetujul secara tertulls, oleh semua anggola Dewan Komisaris. Keputusan Dewan Komisaris tersebut mempunyai_daya mengikat dengan ketentuan hukum yang sama dengan keputusan Dewan Korisaris yang dihasilkan Rapat Dewan Komisaris secara fisik, 4. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris terhadap usulan direksi terkait pengelolaan perseroan wajib didasarkan pada prinsip-prinsip GCG serta difakukan secara Independen tanoa adanya intervensi dari pihak manapun 5, Apabila terdapat anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan’ ‘maka yan bersangkutan harus mengungkapkan dan tidak boleh melibatkan clr dalam proses pengambilan keputusan perseroan yang berkaitan dengan hal tersebut. 6. Berdasarkan penjetasan Direksi (ka diperlukan), Dewan Komisaris memberikan tanggapan dalam bentuk menyetujul, menolak atau merekomendasikan usulan Direksi. Rapat Dewan Komisaris™ 1. Kebijakan Umum 1, Rapat Dewan dapet ‘dladakan setiap wakti bilamana dianggep pertu oleh seorafig atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau leblh yang bersama-sama mewakili 1/0 (satuper sepuluh) bagiandan seluruh jumian saham dengan hak suarayangsah, 2, Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris bersama Rapat Direksi secaraberkala paling Kurang sekall dalam 1 (satu) bulan, atas permintaan ¥ GU No 40 tahun 2007 pasal 121 * Anggaran Dasar Pasal 15 1d 4 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris,dengan menyebutkan hal yangakan dibicarakan, 3. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktuatas permintaan 1 (satu)atau beberapa anggota Dewan Komisarisdengan menyebuitkan hal yang akan di 4, Pemanggitan Rapat Dewan Komisaris hartis dilakukan oleh Komisaris Utama dan dalam. hal Komisaris Utama berhalangan, hal manatidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun,maka pemanggilan rapat dilakukanoleh salah seorang anggota Dewan: Komisars. 5. a, Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan atau diserahkan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan tanda terima yang memadai, atau dengan pos tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan telex, faksimili atau surat elektronik (email) paling lambat 5 (ima) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak ‘memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat, atau dalam waktu yang lebih Singkat jika dalam keacaan mendesak. b, Pemanggiian seperti tersebut di atas tidak diperlukan untuk rapat-rapat yang telah dijadwalkan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diadekan sebelumnya. 6. Panggilan Rapat Dewan Komisaris mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. Rapat Dewan Komiseris diadalcan ditempat kedudukan Perseroan, atau di tempat lain di daiam wilayah Republik indanesia atau ditempat kegiatan usaha Perseroan. 7. Semua Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. 8. Dalam hal Komisaris Utama tidak nadir atau berhalangan, maka Anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama yang memimpin rapat Dewan Komisaris.. 9. Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila diadiri dan atau diwakili oleh lebih dati 1/2 (satu per dua jumiah anggota Dewan Komisaris. 10, Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris lebih dari satu orang, maka anggota Dewan Komisaris yang tertua dalam usia bertindak sebagai pimpinan rapat. 11. Dalam hal terdapaf lebih dari satu usulan, maka dilekukan_pemilihen ulang sehingga salah satu usulan mnemperoleh suara- lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. 12.Dalam Rapat Dewan Korisaris, setiap enggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan { (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suasa untuk setiap anggota Dewan Komisaris tain yang diwakilinya dengan sah dalam rapat tersebut: 13, Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usui yang diajukan dalam rapat. Suara yang tidak sah dianagep tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan Jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. 44, Pemungutan Suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengeni hal lain dilakukan secara_ isan, kecuali Kelua Rapat menentukan jain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. 15, Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jka: keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak 13 tercapai, maka keputusan _harus_ diambil dengan pemungutan suara berdasarkan'suaré setulu lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumiah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan. 18. Apabita setelah dilakukan pemungutan suara, suara yang setujidan tidak setuju berimbang, maka pimpinan rapat Dewen Komisaris yang akan menentukan keputusari yang akan diambil dalam Rapat Dewan Komisaris 17. Risalah Rapat waiib didokumentasikan oleh Perseroan, 18. Risalah Rapat Dewan Komisaris merupakan bul yang sah untuk pare anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak kefiga mengenai:kepulusan yang diambil dalam rapat yang bersangkutan. 18. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris dengan keléntuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulls dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertuls serta menandatangani persetujuan tersebut, 20. Keoulusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambii dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. 21. Dalam hal anggote Dewan Korisaris tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka anggota Dewan Komisaris dapat menghadiri rapat dengan melalui media telekonferenst, video. konferensi, atau sarana media elektronik lainnya. sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 22. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pripadi dengan cara apapun, balk Secara langsung maupun secara tidak langsung, mempunyai Kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan dalam mana Perseroan manjadt salah satu pinaknya, harus dinyatakan sifat kepentingannya dalam suatu Rapat Dewan Komisatis dan tidak berhak untuk Ikut dalam pengambilan suara mengenai hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut 2. Prosedur Pembahasan Masalah dan Pengambilan Keputusan a. Semua keputusan Dewan Komisaris harus berdasarkan itixad balk, pertimbangan rasional dan telah melalui investigasi mendalam teshadap ‘berbagai hal-hal yang relevan, informasi yang cukup dan bebas dari benturan kepentingan serta dibuat secara independen oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris. b. Dewan Komisaris menetapkan standar (jangka) waktu tingkat kesegeraan pengambilan keputusan yaitu berkisar7 hari sampai dengan 14 hari®, ¢. Dewan Korisaris mengkomunikasikan Keputusannya kepada Direksi maksimel 7 harl sejak disahkan / ditandatangani®. 3. Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris 1) Sekretaris Dewan Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk olen Komisaris Utama dan atau Ketua Rapat Dewan Komisaris bertanggung jawab, untuk membuat, mengadministrasikan serta mendistribusiken Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris. ® SK Sekmen BUMN Nomor; SK-16/S.MBU/2012 Tentang indikator/ Parameter Penileian dan Evaluast atas Penerapan GCG pada BUMN, [1L.14.44.2) SSK Sekmen BUMN Nomor, SK-16/S. MBU/2012 Tentang Indikator/ Parameter Pentlaian dan Evaluast atas Penerapan GCG pada BUMN, IL14.44.(3) 16 2) Risalah Rapat dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat serta kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. 3) Setlap Anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan Risalah Rapat Internat Dewan Komisaris, meskipun yeng bersangkutan tidak hadir dalam fapat tersebut. 4) Risalah Rapat intemal Dewan Komisaris harus disampalkan kepada seluruh Anggota Dewen Komisaris paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat dieksanakan, 5) Setiap Anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau yang diwakili harus. menyampaikan keberatannya dan/atau usul perbaikannya, bila ada, atas Risalah Rapat tersebut 6) Perbeikan risalah rapat dimungkinken dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman, 7) Jika keberatan dan/atau usul perbaikan tidak diterima dalam jangka waktu tersebut, maka disimpulkan tidak ada keberatan dan/atau perbaikan terhadap: Risalah Rapat yang bersangkuten. 8) Risalah Rapat asli diadministrasikan secara baik dan harus disimpan sebagaimana layaknya dokumen Perusahaan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan harus selalu tersedia bila diperlukan, Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi 4) Sekretaris Dewan Komisaris atau pejabat jain yang ditunjuk oleh Korisaris, Utama bersaina danfatau pejabat yang dilunjuk oleh Direktur Utama, bertanggung jawab untuk membuat dan mengadministrasikan sorta mendistribusixan Risalah Rapat Dewan Komisaris bersamna Direksi. 2) Dalam hal Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi hanya dihaditi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direks, Risalah Rapat dibuat olen salah seorang Anggota Dewan Komisaris dan Direkst yang dltunjuk dari antara mereka yang hadir. 3) Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi harus ditandatangani oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi dan oleh Direktur Utama, atau bila Direktur Utama tidak hadir maka ditanda-tangani oleh salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh dan dart Direktur yang hadir, 4) Setiap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi berhak menerima salinan Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Difeksi, meskipun yang bersangkutan tidak hadir déilam rapat tersebut, 5) Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi tersebutharus disampaikan kepada seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi paling lambat 7 {tuluh) ‘hari setelah Rapat Dewan Komisaris bersama ksanakan. 6) Perbaikan Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi dimungkinkan dalam jangka waktu.14 (empat beles) hari terhitung sejak tanggal pengiriman, 7) Sefiap Anggota Dewan Komisaris yang hadit danfatau yang diwakili serta Direksi_ yang hadir harus menyampalkan Keberatannya dan/atau usul perbaikannya, bila ada, ates Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi fersebut. 8) Jike keberatan atau usul perbaikan atau keberatan dan usulan perbalkan tidak diterima dalam jangka waktu tersebut, maka disimpulkan tidak ada keberatan atau perbaikan atau keberatan dan perbaikan terhadap Risalah Rapat Dewan Korisaris bersama Direksi yang bersangkutan. 7 9) Risalah Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi yang asli diadministrasikan secara balk dan harus disimpan sebagalmana layaknya dokumen Perusahaan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Risalah Rapat Dewan Komisarls tersebut hanus selalu tersedia bila dipertukan, 1112 _Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris 4. Kebijakan Umum Kinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan Komisaris akan dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. ‘Seeara uum, kinerja Dewan Komisdris ditentukan berdaserken tugas kewajiban yang tercanfum dalam peraturan perundang-undangan yang beriaku dan ‘Anggaran Dasar Perusahaan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Dewen Komisaris ssejak tanggal pengangkatannya. Hosil evaluasi tethadap kinerja Dewan Komisaris. dan kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris menipakan baglan tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Dewan Korisaris. Hasil evaluasi kineria masing-masing Anggota Dewan Komisaris merupaken salah satu dasar pertimbangen bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian danfatau menunjuk kembali Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan, Hasil evaluasi kinerja fersebut_merupakan sarana penilaian serta peningkaten efektivitas Dewan Komisaris. 2. Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Kor kriteria evaluasi kinerja Dewan Komisaris ditetapkan dalam RUPS, Adapun kriteria evaluasi kinerja bagi Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: @. Tingkat kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris maupun rapat dengan komite-komite yang ada; b. Kontribusi dalam proses pengawasan dan pemberian nasihat terhadap Jajaran Manajemen; ¢. Keterlibatan dalam penugasan-penugasan tertentu; 4, Ketaatan tethadap. peraturan perundang-undangan yang bertaku serta kebijakan Perusahaan; e. Komitmen dalam memajukan kepentingan Perusahaan. 113. Organ Pendukung Dewan Komisaris 1. Komite Dewan Komisaris ‘Dewan Komisaris berhak membentuk, mengubah dan mengatur keanggotaan komite-komite pendukung Dewan Komisaris dengan tetap berdasar pada ketentuan peraturan & perundang-undangan yang berlaku. Komite Dewan Komisaris bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fugas-tugas pokoknya, serta merumuskan kebljakan Dewan Komisaris dalam bidang-bidang tertentu, nemun demikian keputusan akhir tetap di tangan Dewan Komisaris atau dapat diwakikan ke komite melalui Surat Keputusan Dewan Korisaris. Pembentukan komiteDewan Komisaris disahkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Pembentuken komite tambahan dapat dilakuken sesual dengan kebutuhan dan disahkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris. a. Komite Audit; 18 1) Tugas utama Kemite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam hat®!: * Memantau penerapan good corporate governance oleh Perusahaan; ‘+ Memastikan Laporan Keuangan disajkan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; ‘+ Memastikan struktur pengendalian intemal yang memadal; ‘+ Memastikan pelaksanaah audit internal sesual dengan standar audit yang berlaku; + Memantau tindak janjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen; * Memberiken rekornendasi atas penunjukkan dan/atau pemberhentian auditor ekstemnal, ‘+ Memonitor kinerja auditor ekstemal dan memastikan: bahwa auditor ekstemnal patuh terhadap standar profesionalisme, terutama yang berkaitan dengan independensi sebagai auditor eksternal. 2) Jumlah,Komite Audit harus disesuaikan dengan kompleksitas Perusahaan dengan tetap memperhatikan efeitifitas dalam pengambilan keputusan™ Korte Audit terditi dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, seorang diantaranya adalah Komisaris independen yang sekaligus merangkap ‘sebagai Ketua Komite Audit. Saich seorang ariggota Komite Audit mem keahlian dan pengetahuan dibicang akuntansi, keuangan dan manajemen risiko serta seorang lagi memilki pengetahuan dibidang industri semen dan/atau bidang-bidang lain yang dibutuhkan oteh Perusahaan®: 3) Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berpadoman pada Charter Komnite Audit; 4) Masa jabatan anggota Komite Audit paling lama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Anggota Korite Audit yang telah berakhir masa jabatannya, dapat diangkat kembali hanya 4 (satu) kali masa jabatan berikutnya™: 5) Sebelum tahun buku berjaian Komite Audit menyusun program kerja tahunan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris™® 6) Komite Aucit menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara ‘riwulan dan tahunen kepada Dewan Komisaris™, 7) Dewan Kontisaris wajib menindaklanjuti hasil rekomeridesi Korite Audit”; Terkait fungsi Komite Audit dalam memastiken pelaksanaan audit internal dj Perusahaan adalati sebagal berikut: = Komite' Audit memberikan rekomendasi atas penunjukkan daniatau pemberhentian Kepala Departemen Internal Audit yang diajukan oleh Ditektur Utama kepada Dewan Komisaris; + Komite Audit mereview rencana kerja Departemen Internal Audit; % Pecaturan Menieri BUMN Nomor PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit. Serta Peraturan Bapepam Nomor IX.15 Tentang Pembentukan dan Pedonwan Pelaksanaan Kerja Komite Audit 8 Pedoman Umum Good Conente Govemance Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006 ® Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-0S/ MBU/2006 Tentang Komite Audit Pasal 6 % Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-(5/MBU/2006 Tentang Komite Audit Pesal 9 * Peraturan Menteri BUMIN Nomor PER-05/MBU/2006 Tentang; Komite Audit Pasal 11 °% Pefaturan Mentteri BUMN Nomor PER-06/MBU/2006 Tentang Komite Audit Pasal 12 » Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2006-Tentang Komite Audit Pasal 13, 19 - Komite Ausit menilai efektivitas pelaksanaan tugas Departemen intemal ‘Audit; - Komite Audit mengevaluasi den menindaklanjuti hasil_ ternuan Pemeriksaan Departemen Intemal Audit; = Mengkaii internal Audit Charter dan'masalah-masalah yang ditemukan oleh Auditor Intern serta menentukan pemeriksaan khusus oleh Departemen Intemat Audit, apabila terdapat dugaan_terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap hukum dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 2, Sekretaris Dewan Komisaris Untuk membantu kelancaren pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Dewan Komisaris berhak membentuk Sekretaris Dewan Komisaris atas biaya Perusahaan. Sekretaris Dewan Komisaris menjelankan tugas-lugas administrasi den kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris. a. Fungsi Pokok Sekretaris Dewan Komisaris Memberikan dukungan kepada Dewan Komisaris untuk memberikan nasihat- nasihat serta pengawasan dalam kaitannya dengan pengurusan Perusahaen oleh Direksi den segenap jajarannya. b. Tugas Sekretaris Dewan Komisaris 1) Menyediakan informasi untuk kebutuhian Dewan Komisaris daiam rangka pengambilan keputusan. 2) Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan- laporan rutin Diréksi dalam mengelola Perusahaan seperti: RKAP, Laporan Tahunan, Laporan Triwulanan, Laporan Hasil Pemeriksaan Departemen Internal Audit, dan laporan-faporan lain yang dibutukan. 3) Mempersiapkan bahan-bahan/materi yang diperlukan. berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan Keputusan dari Dewan Komisaris berkenaari dengan kegiatan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direks'dan segenep jajarennye. 4) Menyiapkan dan mengkoordinasikan agenda rapat. dengan pihak-pihak yang hadir dalam rapat. '5) Menyiapkan: dan mengirimkan undangan rapat kepada pihak-pihak yang akan menghaditi rapat 6) Melakukan konfirmasi mengenai waktu, tempat, Kehadiran, serta hal-hal iain yang dipandang peru demi kelancaran rapat. 7) Menyelenggarakan pertemuan-pertemuanviapat-rapat Dewan Korrisaris, baile internal Dewan Komisaris maupun dengan Direksi dan jajarannya serta pihak-pinak lainnya. 8) Membuat Risalah Rapat atas rapat-rapat rutin maupun non rutin Kamisaris. 9) Menyampaikan Risalah Rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 10) Mempersiapkan pertimbangan-pertimbangan, pendapat, saran-saran dan keputusan lainnya dari Dewan Komisaris untuk para Pemegang Saham, Diroksi dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan Perusahaan. etiap keputusan Dewan Komisaris dengan cara sebagai - Mencatat setiap keputusan yang dinasilkan dalam fortim-forum pengambilan keputusan serta penanggung jawabnya; - Memantau dan mengecek tahapan kemajuen pelaksanaan hasil keputusen rapatipertimbangan pendapat, saran-saran dan keputusen- keputusan Dewan Komnisaris lainayay 20 - Melakukan upaye untuk menderong peleksanaan tindak lenjut keputusan rapat, pertimbangan, pendapat, saran dan, keputusan- keputusan Dewan Komisaris lainnya kepada penanggung jawab terkalt. (2) Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Dewan Komisaris, baik untuk keperluan Dewan Komisaris dan. komite- komitenya, 13)Melaksanaken dan mengkoordinasikan kegiatan tate persuratan dan kearsipan. 14)Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan atas data dan dokumen-dokumen yang berata dalam penguasaanfingkup kerja Dewan Komisars, dengan cara sebagai bert Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian hasil pertemuan-pertemuan/rapat-rapat di lingkungan Dewan Komisaris, baik ‘dengan Direksi beserta jalaran dan pihak-pinak lainnya; - Melakukan dan mengkcordinasikan pengadministrasian Risaiah Rapat Dewan Komisaris, baik internal maupun rapat bersama Direksi; ~ Melekukan dan ‘mengkoordinasiken penyusunan jadwal kegiatan Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsiungsi —serta kelengkapian-kelengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, ~ Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur yang ada dilingkungan kerja Dewan Komisaris; = Melakukan dan mengkcordinasikan pengadministrasian bahan- bahan/dckumen/laporan yang: diberikan oleh Direksi kepada Dewan Komnisaris. c. Wewenang Sekretaris Dewan Komisaris Berdasarkan persetujuan dan penugasan dafi Dewan Komisaris maka wewenang yang dilimpahkan kepada Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 41) Menetapkan sistem dan prosedur persuratan maupun kearsipan dalam lingkungan Dewan Komisaris, 2) Melihat catatan-cataten, risalah-risalah rapat Dewan Direksi, dokumen- dokumen Perusahaan maupun laporan-laporan dalam rangka kegiatan penyediaan informasi yang dipetlukan oleh Dewan Komisaris; 3) Meminta datafinformastpenjelasan yang dibutuhkan Dewan Komisaris kepada pihak-pihak yang terkait di dalam maupun di liar Perusahaan untuk keperuan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, 4) Mengingatkan serta meminta penjelasan dari satuan kerja/pihak terkeit atas keterlambatan penyediaan bahan-bahan/iaporan’ dokumen yang ibutuhkan oleh Dewan Komisaris; 5) Memasuki pekarangan-pekerangan, gedung-gedung, den pabrik-pabrik yang dipergunakan oleh Perusahaan; 6) Mewakili Dewan Komisaris untuk berhubungan dengan pihak-pihak dl lua Perusahaan dan atau didalam Perusahaan'sesual dengan penugasan yang diperikan serta kebijakan yang telah ditentukan oleh Dewan Komisaris; 7) Mengusulkan rencanalprogram kerja Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan fungsifungsi kesekretariatan Dewan Komisaris di Perusahaan; 8) Mengusulkan agenda rapat-rapat Dewan Komisaris dengan pihak-pihak di dalanvluar Perusahaan; 9) Sesuai dengan arahan Dewan Komisaris, mengundang Direksi/pejabat- pejabat Perusahaan lainnya (dengan sepengetahuan Direksi), Komite- 21 komite Komisaris/pinak-pihak di luar Perusahaan untuk menghadini rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Komnisaris; 10)Menghadiri rapat-rapat dengén pihak-pihak di dalamtuar Perusahaan sesual dengan kebijakan yang telah dltetapkan sebelumnya oleh Dewan Komisaris; 11)Menggunakan fasiltasfasilias Kesekretafiatan Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas-tugasnya. 44 Pertanggungjawaban Dewan Komisaris, 1, Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS yang diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup®. 2. Dewan Komisaris harus menyampaikan pertandgungjawaban pengawasan atas pengelolaan Perusahaan oleh Direksi. Laporan pengawasan Dewan Komisaris disampaikan dalam Laporan Tahunan untuk memgeroleh persetujuan RUPS. 3. Laporan Tahunan, serta bahan-bahan lain yang akan dibahas dalam RUPS harus tersedia sebelum RUPS diselenggarakan, sesuai mekanisme yang berlaku untuk memungkinkan Pemegang Saham melakukan penilaian. 4. Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan Tahunan dan pengesahan atas Laporan Keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris berarti RUPS telah memberi pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para Anggota Dewan Komisaris atas pengawasan pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan japoran keuangan kecuali perbuatan. penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya®. Anggaran Dasat Pasal 20 Ayet (1) Anggaran Dasar Pasal 20 Ayat 3) 2 BAS Ill DIREKSI Lt Fungs! Direks! Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dan bertanggung Jewab atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakill Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hel dan segala kejadian dengan pembatasan pembatasan sebagaimana yang diatur datam peraturan perundang undengan, ‘Anggaran Dasar Perusahaan dan atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham®, Pelaksanaan Fungsi Pengurusan Direksl : 1. Memimpin dan mengurus perusahaan sesual dengan maksud dan tyjuan Perusahaan; 2. Memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan secara efektif dan efisien; 3, Meniaga kepentingan stakeholder: 4, Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan prinsip kehati-tatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan; §, Tidak mempunyai benturan kepentingan baik fangsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; 6, Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutoya Kerugian tersebut; 7. Tidak boleh mewakili perusahaan jika mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan; 8. Pada dasamya Diteksi bekerje. secara kolegial.pulusan viap anggota Direksi merupakan putusan organ Direksi 2 Persyaratan Direksi Terdapat 2 (dua) macam persyaratan yang hartis dipenuhi oleh seorang calon Direldur. Persyaratan tersebut adaiah Persyaratan Umum dan Persyaratan Kfusus. 4. Persyaratan Umum Persyaratan umum merupakan persyaratan dasar yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi: 8. Undang-Undang Perseroan Terbatasidan b. Peraturan perundang-undangen jain yang berlaku bagi perseroan dan yang terkait dengan kegiatan usdha perseroan. ‘Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan, yang ‘memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menial a. Mempunyai akhtak,moral.can integritas yang baik b. Cakap melakukan perouatan hukum ¢. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat 1, Tidak pernah dinyatakan palit 2, Tidak pemah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan untuk mematuhi peraturan perundang-undangankornisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailt, 3. Tidak perriah di hukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangain negara dan/aiau yang berkaitan dengan selor kevangan. 4 Anggaran Dasar pasal 11 ayat (2) + Anggarant Dasar pasal Wayat 2) # Anggazan Dasar pasal 10 ayat 3) 23 m3 d. Tidak perah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat, 1. Pemah tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang sahami Tahunan; 2, Pertanggungjawabanriya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima olen Rapat Umum Pemegang ‘Sahami atau pernah tidak memberikan pertanggung jawaban sebagai anggota Direksi danvatau anggota Dewan Kornisaris kepada Rapat Umum Pemegang . Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan. 1. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian dibidang yang dibutuhkan perseroan. 2. Persyaratan Khusus Persyaratan khusus yang merupakan persyaratan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis perseroan yang bergerak di sektor industri persemenan, Anggota Direksi perseroan memiliki kompetensi teknis/keahlian, bahwasanya yang bersangkutan memiliki namun tidak terbatas pada : 11, Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; 2, Pengalaman dan memilki keahlian di persemenan; 3. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam _rangka pengembangan perusehaan; 4, Pemahaman masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen; 8. Dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk melakukan tugasnya; Persyaratan khusus merupakan salah satu substansi dari sistem dan prosedur nominasi serta seleksi yang dikembangkan oleh Dewan Korisaris untuk selanjutnya diajukan kepada RUPS agar disahkan Keanggotaan Direksi 4. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan ‘sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang® 2. Keputusan Rapat Umum Pemegang Sanam mengenai pengangkatan ‘dan Pemberfientian anggola Direksi juga menetapkan saat mulai berlakunya Pengangkatan dan pemberhentian tersebut. Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan , maka pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi tersebut mulal berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham* 3. Para anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu teritung sejak ditutupnya atau tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang ‘mengangkatnya dan berakhir pada penutupen Rapat Umum Pemegang Saha tahunan yang ke-5 (ima), namun dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Sanam untuk sewaktu-waktu dapat memberhentixan para anggota Direksi sebelum masa jabalannya berakhir. Setelah masa jabatannya berakhir, Anggota Direksi diangkat kembali oleh RUPS untuk ¢ (satu) kali masa Jabatan®* * Anggaran Desar pasal 10 ayat (1) # Anggaran Dasar pasal 10 ayat (11) #5 Anggaran Dasar pasal 10 ayat (12) 24 4. Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun terdapat satu jabatan atau lebih anggota Direksi lowong’* 2, Dewan Komisaris menunjuk salah seorang anggota Direksi yang fain untuk menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang’ lowong tersebut dengan kekvasaan dan wewenang yang sama; , Dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, Rapat Umum Pemegang ‘Saham wajip diselenggarakan untuk mengisi jabalan lowong tersebut apablia menyebablan anggota Direksi befjumlah kurang dari 1 (satu) atau jabaten yang lowong adalalr Direktur Utama ©. Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan jebatan sebagaimana dimaksud di atas . 5. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengetiai maksudnya fersebut kepada perusahaan. sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hati ‘sebelum tanggal pengunduran dirinya. Kepada. anggote Direksi yang mengundurkan dir sebagaimena tersebut di alas tetap dapat diminta pertanggungjawaban sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran diinya dalam Rapat Umum Peregang Saham berikutnya. 6. Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila® a. Pengunduran dirinya telah efeki b, Meninggal dunia . Maza jabatannya berakhir, 4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapai Umum Pemegang Seham; €. Dinyatakan peilit oleh Pengadilan Niaga yang telah mempunyai kekualan hukum yang tetap atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatukeputusan pengadilansatau 1. Tidak lagi memenubi persyaratan sebagai anggota. Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan lW4 Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas 4. Program Orientasi Dengan latar belakang anggota Direksi yang berasal dari berbagai pihak yang mewakili Pemegang Saham dan Stakeholders dan diantara anggota Direksi dimungkinkan belum saling mengenal darvatau belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnyaymaka keberadaan program orientasi. sangat penting untuk dilaksanakan. Hel-al yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan program orientasi meliputi antara lain: 1. Program orientasi mengenat perusahaan walib diberikan kepada anggota Direksi yang baru pertama kali menjabat di perusahiaan; 2. Pelaksanaan orientasi dilaksenakan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah menjabat ; 3, Blaya. program orientasi dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggarant Direksi; + Anggaran Dasar pasal 10 ayat (20) 7 Anggaran Dasar pasal 10 ayat (23) Anggaran Dasar pasal 10 ayat (24) 25 4, Tanggung jawab untuk mengadakan program orientasi tersebut berada pada Departemen Kornunikasi dan Hukum atau pejabat yang menjalankan fungs! Sekretaris Perusahaan; 5. Materi yang diberikan pacia program orientas! meliputi hathal sebagai berikut: a, Peiaksanaan prinsip-prinsip GCG, sistem Governance Risk & Compliance (GRC), dan whistleblowing sistem; b. Gambaran mengenal perusahaan berkaitan dengan tuluan, sifat,tingkup kegiatan, produk yang dinasilkan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangkd panjang, posisi kompelitf isiko dan berbagal masalah strategi lalnnya: Penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit intemal, audit eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal serta tugas dan peran tim, komite-komite tain yang dibentuk olsh perusahaan: 4. Tanggung jawab hukum anagota Direksi; fe. Penjélasan mengenai hubungan kerja, tugas dan tanggung jawab Direksl f. Team building, dalam kegiatan ini menyertakan seluruh anggota Direksi, bak yang baru menjabat maupun yang pemah menjabat sebelumnya dengan tyjuan mewujudkan kekompakan dan kerjasama tim sebagal Direksi 6. Program orientasi yang diverikan dapat berupa presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas perusahaan, perkenalan dengan para anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi can pegawai dl perusahaan serta program lainnya berdasarkan kebutuhan anggota Direks! yang bersangkuten dan tetap mengedepankan akuntabilitas dan efisiensi biaya. 2. Program Peningkatan Kapabititas Program peningkatan kapabilitas merupakan salah satu program penting untuk meningkatkan kompetensi setiap anggota Direksi agar dapat selalu memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan dan pengetahuan-pengetahuan lain yang terkait dengan Pelaksanaan tugas Direksi. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam Pelaksanaan program peningkatan kepabilites anggota Direksi adalah sebagai berikut : 1, Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi; 2, Biaya Program Peningkatkan Kapabiltas dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi; 3. Setiap angola Direksi yang mengikuti Program Peningkatan Kapabllitas seperti seminar, pelatihan, workshop diharapkan dapat berbagi informasi dan pengetahuan kepada anggota Direks' lain yang tidak mengikuti Program Peningkatan Kapablitas, 4. Materi yang diterima “dari Program Peningkatan Kapabilitas harus terdokumentasi dengan rapi dalam sualu bagian tersendiri. Tanggung jawab dokumentasi terdapat pada Departemen Komunikasi dan Hukum atau yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan dan harus tersedia jika suatu saat dibutuhkan, 5, Pelatinan yang dlikutl olen Direksi diungkapkan dalam Laporan Tehunan dan ‘website perusahaan; HL.8 Komposisi dan Independensi Direksi 26 1, Komposisi Direksi harus memungkinkan pengambilan keputusen yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak ‘mempunyei kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk ‘mefaksanakan tligas secara mandiri dan kritis; 2. Agar Direksi dapat bertindak sebalk-balknya demi kepentingan perusahdan secar keselutuhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu fektor pening yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka perusahaan menetapkan ketentuan sebagai berikut : a, Selain Direksi, pihak lain manapun dalam kepengurusan perusahaan; b. Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun, ©. Direksi dilarangmelakukan aktivitas yang dapat. mengganggu independensinya dalam mengurus perusahaan. jarang melakukan atau campur tangan 11.6 Etika Jabatan Direksi Dalam metaksanakan tugas dan fungsinya Direksi harus senantiasa metandasi dil dengan standar etika sebagai berikut: 1. Etika Keteladanan Direksi harus mendorong terciptanya perilaku etis dan menjunjung standar etika tertinggl di Perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi Karyawan. 2, Etika Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; Direksi harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk Ramun tidak ‘terbatas pada peraturan perundang-undangan i bidang pertambangan, lingkungan serta antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat, Anggaran. Dasar, dan Panduan Good Comorate Governance serta kebijakan Perusahaan yang telah ditetapkan, 3. Etika berkaitan dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi® Direksi harus mengungkapkan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selalu menjaga kerahasiaan informasi yang dipercayakan kepadanya sesuai ketentuan perafuran perundang-undangan yang berlaku seria kebijaken Perusahaan. 4, Etika berkaitan dengan Peluang Pertisahaan Direksi diiarang untuk: a, Mengambil peluang bisnis Perusahaan untuk dirinya senditi b. Menggunakan aset Perusahaan, informasi Perusahaan atau jabatannya selaku Direksi untuk. kepentingan pribadi di Iuar ketentuan peraturan perundang-undangan serta kebjakan Perusehaan yang berlaku; ©. Berkompetisi dengan Perusahean yaitu menggunakan pengetahuan dari dalam untuk mendapatkan keuntungan bagi kepentingan sélain kepentingan Perusahaan, Sebagai contoh: Direktur bersangkutan membeli (ebih dahulu tanah yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan untuk dibeli, dan kernudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi kepada Perusahaan. © Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER ~ 01 /MBU/ 2011 Tentang Penerapan GCG pada BUMN Pasel 33 dan 34 5, Etika berkaitan dengan Keuntungan Pribadi® Direktur ditarang mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan, selain ‘gaji dan fasilitas yang dlterimanya sebagai Direktur Perusahaan, yang ditentukan oleh RUPS. 6. Etika berkaitan dengan Benturan Kepentingan®! a. Direksi selalu. menghindari terjadinya benturan kepentingan. b. Direksi tidak akan memanfeatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau untuk Kepentingan orang atau pihak Jain yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan, ¢. Direksi wajib mengisi Daftar Khusus yang berisikan kepemitikan sahamnya, dan/atau keluarganya pada perusahaan lain. a. Apablla terjaci benturan kepentingan, maka harus diungkapkan, dan Direktur yang bersangkutan tidak boleh melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan Perusahaan yang berkaitan dengan kasus-tersebut. e. Apabila benturan kepentingan dan/atau terjadinya perkara. tersebut menyangkut seluruh Direktur, maka Perusahaan akan diwakili oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 7. Etika berkaitan dengan Korupsi dan Penyuapan; Direksi senantiasa mencagah dan menghindarkan diri dari praktik-praktik korupsi, gratifkasi, dan penyuapan dalam cara dan bentuk apapun untuk kepentingan ‘apapun yang diyakini dan dianggap dapat merugikan Perusahaan. WL7 Tugas, wewenang dan Kewajiban Direksi. 4. Tugas Direksi Direksi bertugas menialankan segala tindakan yang berkaitan dan bertanggung Jawab atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesual dengan maksud dan fujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalarn peraturan perundang- undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang ‘Saham. 2. Kewenangan Direksi® Dalam melaksanakan tugas, Direks| mempunyal'hak dan weweriang antara Iain: a. Menetapkan kebijakan yang dipandang tepat dalam kepengurusan perusahaan,; b. Mengatur penyerahan kuasa Direksi untuk mewakili perusanaan di dalam dan diluar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang yang khusus ditunjuk untuk itu termasuk pekerja perusahaan belk séndiri-sendiri maupun bersama- sama danfatau baden lain; *¥Perataran Menteri BUMN Nomor: PER =I /MBU/ 2011 Tenteng Penerapan GCG pada BUMN Pasal 23 3. Undang-undang Nomor. 40 Tahun 2007 Tentang Perserdan Terbatas Pasal 97 sa 100 Anggaran Dasar pasal 11 ayat (1) 5 Anggaran Dasar pasal 11 ayat 2) 28 3. ©. Mengatur Kefentuan tentang pekerja perusahaan termasuk penetapan upah,pensiun atau jaminan hari tua dan penghasitan lain bagi pekerja perusahaan berdasarkan, peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja perusahaan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan perusahaan dan peraturan perundang-undangan; ©. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan perusahaan, mengikat. perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak iain dengan perusahaan, serta mewakli perusahaan di dalam dan di juar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Kewajiban Direksi®* Direksi berkewafiban antara lain: a, Mencapai kinerja sebagaimana tercantum dalam kontrak manajemen betikut segala perubahannya yang ditetapkan oleh pemegang saham mayoritas alau Rapat Umum Pemegang Sahar: . Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemegang saham mayoritas, yekni selurun kebljakan yang secara material dapat mempengaruhi kondisi Perusahaan dan dapat. memberikan olai tambah yang dituangkan dalam Pedoman Tata Laksana yang didalamnya memuat Tata laksana hubungan induk dengan Anak perusahaan dan Tata Laksana Pemegang Saham dengan, Anak Perusahan yang di ratifixasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham; fc. Menyusun tambahan program kerja tahurian yang bersifat strategis atau ‘operasional di luar Rencana Kerja dan Anggarah Perusahaan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk dimintakan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau pemegang saham mayoritas; d. Menetapkan serta menjalankan kebjakani operasional sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; @: Memberiken laporan dan penjelasan berkala secara bulanan dan triwulanan ‘menurut cara dan wakiu sesuai ketentuan yang berlaku, setiap diminta oleh Dewan Komiseris dan/atau pemegang saham mayoritas; 1, Mendapatkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas untuk ponetapan’ kebljakan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi dengan memperhatikan masukan darl Dewan Komisaris: 9. Mendapatkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas sebalum mengusulkan wakil perusahaan untuk menjadi cafon anggota Direkst dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan yang terkonsolidasi dengan Perusahaan; h; Menyiapken pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran oerusahaan dan rencana kerja lainnya berikut segala Perubahannya’ sesuai aspirasi dan arahan dari pemegang saham mayoritas untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham: |, Mengadakan dan memethara pembukuan dan administrasi perusahaan serta ‘menyusun laporan keuangan dan akuntansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi perusahaat 51 Anggaran Dasar pasal 11 ayat @) 29

You might also like